Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Yohanes Panca Prasetyo Kafiar

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 049396619

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4112/Pengantar Ilmu Ekonomi

Kode/Nama UPBJJ : 87/Jayapura

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp 2000 miliar, besar konsumsi per tahun Rp
1850 miliar, dan pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp 2500 miliar, besar konsumsi
per tahun Rp 2100 miliar. Tentukan fungsi konsumsinya!
Jawab :
Untuk menentukan fungsi konsumsi, kita dapat menggunakan pendekatan linier
berdasarkan data yang diberikan.
Dalam hal ini, tingkat pendapatan nasional per tahun dapat dianggap sebagai variabel
independen (x) dan besar konsumsi per tahun sebagai variabel dependen (y). Dengan
menggunakan dua pasang titik data yang diberikan, yaitu (2000, 1850) dan (2500, 2100), kita
dapat mencari persamaan garis regresi linear yang mewakili fungsi konsumsi.
Langkah-langkah untuk menentukan fungsi konsumsi:
1. Tentukan perbedaan dalam tingkat pendapatan nasional: Δx = 2500 - 2000 = 500
2. Tentukan perbedaan dalam besar konsumsi: Δy = 2100 - 1850 = 250
3. Hitung nilai koefisien kemiringan (b) dengan menggunakan rumus: b = Δy / Δx = 250
/ 500 = 0.5
4. Tentukan nilai konsumsi otonom (a) dengan menggunakan salah satu titik data yang
diberikan, misalnya (2000, 1850). Dalam hal ini, a = y - b * x = 1850 - 0.5 * 2000 =
850
5. Dengan demikian, fungsi konsumsi dapat ditulis sebagai: y = a + b * x = 850 + 0.5 * x
Jadi, fungsi konsumsi yang didapatkan adalah y = 850 + 0.5 * x. Fungsi ini
menggambarkan hubungan linier antara tingkat pendapatan nasional (x) dan besar konsumsi
(y), di mana konsumsi otonom adalah 850 dan propensi marginal untuk mengkonsumsi
adalah 0.5.

2. Jelaskan mengenai kebijakan diskonto yang dilakukan Bank Sentral dan berikan contohnya !
Jawab :
Kebijakan diskonto yang dilakukan Bank Sentral merujuk pada tindakan bank sentral
dalam menetapkan suku bunga diskonto yang dikenakan kepada bank komersial untuk
meminjam dana dari bank sentral. Kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan likuiditas
dan mengatur kredit di pasar keuangan.
Contoh kebijakan diskonto adalah ketika bank sentral menurunkan suku bunga diskonto yang
dikenakan kepada bank komersial. Hal ini akan mendorong bank komersial untuk meminjam
lebih banyak uang dari bank sentral dengan biaya yang lebih rendah. Dampaknya adalah
peningkatan likuiditas di pasar keuangan, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan
kredit yang lebih mudah diakses oleh masyarakat dan pelaku usaha.
3. Perang dagang yang terjadi antara Negara-Negara adikuasa di dunia mengakibatkan
perekonomian hampir di seluruh dunia terpengaruh, yaitu dengan depresiasi nilai mata uang
dikarenakan nilai ekspor impor dengan Negara bersangkutan.
Hal ini juga berdampak pada nilai Rupiah, Rupiah sempat mengalami depresiasi yang sangat
tinggi hingga menyentuh di angka Rp15.000. Depresiasi Rupiah ini memberikan efek domino
pada keadaan domestik suatu Negara termasuk pada nilai kurs fiskal.
Jelaskan fenomena depresiasi rupiah pada kasus tersebut beserta solusi yang sebaiknya
diambil pemerintah untuk menjaga perekonomian Negara!
Jawab :
Depresiasi rupiah yang tinggi dapat terjadi akibat perang dagang antara negara-negara
adikuasa yang mengakibatkan nilai ekspor-impor dengan negara tersebut terganggu. Dalam
kasus ini, depresiasi rupiah mencapai angka Rp15.000.
Depresiasi rupiah memiliki beberapa dampak pada perekonomian negara, antara lain:
• Kenaikan harga barang impor, karena harga dalam mata uang asing menjadi lebih
mahal.
• Meningkatnya beban utang luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing.
• Menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang impor dan inflasi
yang lebih tinggi.
Untuk menjaga perekonomian negara, pemerintah dapat mengambil beberapa solusi, antara
lain:
• Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dengan mendorong sektor ekspor dan
mengurangi ketergantungan pada impor.
• Melakukan intervensi pasar melalui kebijakan moneter dan fiskal yang tepat untuk
menjaga stabilitas mata uang dan mengendalikan inflasi.
• Mendorong investasi dalam negeri untuk meningkatkan produksi dan daya saing
ekonomi.
• Mengadopsi kebijakan proteksi perdagangan yang tepat untuk melindungi sektor
industri dalam negeri.
Selain itu, kerjasama dengan negara lain dalam menjaga stabilitas mata uang regional
atau global juga penting untuk mengatasi dampak depresiasi mata uang.
Sumber :
BMP ISIP4112/Pengantar Ilmu Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai