Anda di halaman 1dari 18

Stimulasi Sensori Kunci

Optimalisasi Tumbuh
Kembang Anak
Muhammad Luthfi, A.Md.O.T.,SKM.,M.K.K.K.
Kenapa ya anak saya gak
suka kalau….
• Menginjak rumput yang basah?
• Dipegang tangannya? Dipeluk?
• Naik escalator?
• Kena yang lengket di tangan atau kaki?
• Takut naik ayunan?
• Aktivitas yang harus fokus?
• Aktivitas menulis?
• Gerak mulu gak bisa diem?
• Picky Eater?
Apa itu sensory?
Gangguan
Proses
Sensori dan
Tumbuh
Kembang
Lihat dan Ceritakan…
Alur Informasi di Otak

• Memberikan Proses • Anak akan


masukan informasi memberikan
• Di otak informasi
melalui sensori ke respon terhadap
akan diproses dan
dalam otak. rangsangan.
diterjemahkan.

Input Output
“Bagaimana jika anak mengalami kesulitan merespons terhadap input sensori
sehingga memberikan respons perilaku yang tidak sesuai?”
“Apabila input sensori tidak diintegrasi
secara tepat, seorang anak akan
menginterpretasikan dunia secara
berbeda.”

“Mispersepsi ini menimbulkan


berbagai gangguan perkembangan dan
perilaku”

Waiman, E., Soedjatmiko, S., Gunardi, H., Sekartini, R., & Endyarni, B. (2016). Sensori Integrasi:
Dasar dan Efektivitas Terapi. Sari Pediatri, 13(2), 129. https://doi.org/10.14238/sp13.2.2011.129-
36
Hipersensitif Sensory Avoider
(Mencari Rangsangan)

Hiposensitif Sensory Seeker


(Menghindari Rangsangan)

Waiman, E., Soedjatmiko, S., Gunardi, H., Sekartini, R., & Endyarni, B. (2016). Sensori Integrasi:
Dasar dan Efektivitas Terapi. Sari Pediatri, 13(2), 129. https://doi.org/10.14238/sp13.2.2011.129-
36
Kenapa Sensori Itu Penting?
Gejala anak
hiposensitif sensori
• Tidak menoleh atau mencari tahu Ketika
disentuh
• Tidak menyadari sisa makanan di mulut
• Senang berada pada posisi terbalik dan
suka mencoba gerakan yang melebihi
kapasitas motorik
• Tonus postural rendah dan kesulitan
melakukan posisi anti-gravity
• Tidak peka terhadap sumber suara
• Kesulitan mengekspresikan pikiran
kedalam kata-kata
Sensory Processing Disorder. dr Luh - SI
TAKTIL

HIPERSENSITIF/AVOIDER SENSORI SENSORY SEEKER


Menolak dipeluk / digendong Tidak mau ditinggal dengan orang yang tidak
dikenal / senang menempel – nempel orang

tidak menyukai baju baru / label baju dibelakang Merobek – robek kertas
leher
tidak menyukai makan memakai tangan Menjambak teman
menolak bermain sesuatu yang bertekstur ( lem, Stimulasi diri dengan main jari / mengibas –
pasir . handpainting, adonan kue dll ) ibaskan rambus
Jalan jinjit Jalan menyeret

Hermina Hospitals | Apa Itu Sensori Integrasi. (n.d.). Retrieved June 26, 2022, from https://herminahospitals.com/id/articles/apa-itu-sensori-integrasi
PROPRIOSEPTIF

HIPERSENSITIF/AVOIDER SENSORI SENSORY SEEKER

Lemah saat melempar bola Melempar bola terlalu berlebihan


Tulisan di kertas terlalu tipis Tulisan di kertas terlalu menekan
Menolak melompat Terlalu senang ( evoria ) dengan
menghentak – hentakkan kaki ke lantai

Lemah dalam memegang benda / Terlalu membutuhkan stimulasi


mudah lepas mencengkeram,gemes, menjambak

Hermina Hospitals | Apa Itu Sensori Integrasi. (n.d.). Retrieved June 26, 2022, from https://herminahospitals.com/id/articles/apa-itu-sensori-integrasi
KESEIMBANGAN
HIPERSENSITIF/AVOIDER SENSORI SENSORY SEEKER

Menolak diberikan aktifitas Tidak bisa diam


keseimbangan
Menolak naik escalator atau lift Melompat – lompat pada situasi yang
tidak tepat
Menolak bermain prosotan / Senang memanjat - manjat
ayunan
Waspada saat memasuki ruang Berputar – putar tidak merasa pusing
/ orang baru

Hermina Hospitals | Apa Itu Sensori Integrasi. (n.d.). Retrieved June 26, 2022, from https://herminahospitals.com/id/articles/apa-itu-sensori-integrasi
Apa itu Sensori
Integrasi?
Elemen Inti Deskripsi Sikap dan Perilaku Terapis
Memberikan rangsangan sensori Memberikan kesempatan pada anak untuk
mengalami berbagai pengalaman sensori, yang
meliputi taktil, vestibular, dan/atau proprioseptif;
intervensi yang diberikan melibatkan lebih dari satu
modalitas sensori.
Memberikan tantangan yang Memberikan aktivitas yang bersifat menantang,

Elemen Inti tepat tidak terlalu sulit maupun terlalu mudah, untuk
membangkitkan respons adaptif anak terhadap
tantangan sensori
Sensori Kerjasama menentukan pilihan Mengajak anak berperan aktif dalam proses terapi,
aktivitas memberikan kesempatan pada anak mengontrol
Integrasi aktivitas yang dilakukan, tidak menetapkan jadwal
dan rencana terapi tanpa melibatkan anak

Memandu organisasi mandiri Mendukung dan memandu anak untuk


mengorganisasi perilaku secara mandiri, memilih
dan merencanakan perilaku yang sesuai dengan
kemampuan anak, mengajak anak untuk berinisiatif,
mengembangkan ide, dan merencanakan aktivitas

Waiman, E., Soedjatmiko, S., Gunardi, H., Sekartini, R., & Endyarni, B. (2016). Sensori Integrasi:
Dasar dan Efektivitas Terapi. Sari Pediatri, 13(2), 129. https://doi.org/10.14238/sp13.2.2011.129-
36
Menunjang stimulasi optimal Menjamin lingkungan terapi yang kondusif untuk
mencapai atau mempertahankan stimulasi yang
optimal, dengan mengubah lingkungan atau aktivitas
untuk menarik perhatian anak, engagement, dan
kenyamanan.
Menciptakan konteks bermain Menciptakan permainan yang membangun motivasi
intrinsik anak dan kesenangan dalam beraktivitas;
memfasilitasi atau mengembangkan permainan objek,
sosial, motorik, dan imaginatif

Elemen Inti Memaksimal-kan kesukses-an anak Memberikan atau memodifikasi aktivitas sehingga anak
dapat berhasil pada sebagian atau seluruh aktivitas,

Sensori yang menghasilkan respons terhadap tantangan


tersebut
Menjamin keamanan fisis Meyakinkan bahwa secara fisik anak dalam kondisi
Integrasi aman, dengan menggunakan peralatan terapi yang
aman atau senantiasa ditemani oleh terapis
Mengatur ruangan untuk interaksi Mengatur peralatan dan ruangan sehingga dapat
anak memotivasi anak untuk memilih dan terlibat dalam
aktivitas

Memfasilitasi kebersamaan dalam Menghormati emosi anak, memberikan pandangan


terapi positif terhadap anak, menjalin hubungan dengan anak,
serta menciptakan iklim kepercayaan dan keamanan
emosi
Waiman, E., Soedjatmiko, S., Gunardi, H., Sekartini, R., & Endyarni, B. (2016). Sensori Integrasi:
Dasar dan Efektivitas Terapi. Sari Pediatri, 13(2), 129. https://doi.org/10.14238/sp13.2.2011.129-
36
Terapi sensori integrasi banyak digunakan untuk tata
laksana anak dengan gangguan perkembangan, belajar,
maupun perilaku.

Penelitian yang baru dengan desain yang lebih baik


memperlihatkan adanya manfaat dari terapi sensori
integrasi, khususnya untuk anak dengan retardasi mental
ringan, autisme, dan gangguan proses sensori.
Waiman, E., Soedjatmiko, S., Gunardi, H., Sekartini, R., & Endyarni, B. (2016). Sensori Integrasi:
Dasar dan Efektivitas Terapi. Sari Pediatri, 13(2), 129. https://doi.org/10.14238/sp13.2.2011.129-
36

Anda mungkin juga menyukai