TINJAUAN PUSTAKA
A. Autisme
1. Definisi Autisme
maka dapat memberikan efek jangka panjang yang lebih besar dalam
kehidupan anak tersebut. Efek yang dapat terjadi tidak hanya pada
kebugaran dan kondisi fisik anak tersebut. Ketika anak sudah terdeteksi
diberikan penanganan. Serta bagi orang tua maupun terapis yang akan
dan berbagai macam latihan secara detail, jelas, dan terarah agar anak
6
7
secara pasti namun menurut Leza, Maisyarah, & Rizkika (2018), ada
antara lain faktor genetik dan biologis, serta faktor perinatal. Penelitian
syndrome (kelainan pada kromosom X). Kemudian faktor usia ibu saat
lebih lambat karena informasi antar sel otak juga mengalami gangguan.
(Sholehah, 2020).
otak dengan bagian tubuh lainnya. Namun karena kadar serotonin yang
3. Klasifikasi Autisme
ASD memiliki ciri khusus yaitu tidak bisa diam dan banyak bertingkah,
secara perlahan maka mereka akan memahami apa yang ingin orang lain
orang lain. Autisme berat memiliki tanda menyakiti diri sendiri maupun
sekitar dengan cara yang lebih berat seperti memukul kepala dengan
anak autisme kategori berat akan berhenti sendiri ketika mereka sudah
Sistem Sensitivitas
indera
Hiposensitif Hipersensitif
Kesulitan mengatur
Hiperaktif untuk gerakan, lemah dalam
mendapatkan input olahraga, mudah
Vestibula sensoris, suka mainan yang terjatuh (tidak
bergerak, kesulitan untuk seimbang), takut dengan
diam. gerakan cepat, lebih
pendiam.
Suka menahan rasa sakit, Kurang menyukai
menggenggam atau sentuhan, menyukai
Sensorik memegang orang lain beberapa jenis baju atau
dengan cukup kuat, sering benda yang akan
melukai diri sendiri. dikenakan.
4. Karakteristik Autisme
Ratep, & Westa, 2013). Tanda dan gejala anak autisme antara lain
sebagai berikut:
orang lain, serta beberapa anak juga tidak dapat melakukan tatap mata
b. Gangguan Perilaku
Perilaku khas yang hanya dimiliki oleh seorang anak autisme ialah
c. Gangguan Fisik
Tidak hanya itu, anak autisme juga memiliki gangguan interaksi sosial
d. Gangguan Sensori
yang ada dan menghasilkan gerakan motorik ataupun hasil lainnya pada
tubuh kita, jika terdapat gangguan pada sistem sensoris seperti yang
terjadi pada anak autisme maka terganggu juga respon stimulus yang
e. Gangguan Komunikasi
Anak autis sangat kaku ketika akan berbicara dengan orang lain,
(Sholehah, 2020).
13
5. Diagnosis Autisme
30-37 dan untuk kategori autisme berat yaitu 37-60 (Sari, 2009).
alat ukur yang diciptakan oleh Simon Baron Cohen pada sekitar
hal tersebut terjadi dalam 2-3 kali panggilan maka orang tua dan
ini sudah mampu atau ada gangguan pada aspek interaksi sosial
B. Kebugaran Fisik
ataupun olahraga secara rutin dan dengan dosis ataupun kapasitas sesuai
Latihan fisik ataupun olahraga yang dilakukan secara rutin juga dapat
kebugaran fisik yaitu gizi yang cukup dan sesuai kebutuhan, kebiasaan
usia dengan kebugaran fisik pada atlet, pada atlet yang memiliki usia <
atlet yang sudah berusia > 35 tahun. Serta terdapatnya hubungan antara
Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kebugaran fisik pada atlet, dengan
perbandingan 1:13 lebih bugar atlet dengan IMT yang normal 13 kali
seseorang, jika gizi tidak seimbang dengan aktivitas fisik yang rutin
dilakukan maka akan terjadi ketidak seimbangan juga pada tubuh, serta
Faktor lainnya ialah jenis kelamin, usia, dan faktor keturunan. Pada
Akan tetapi setelah masa pubertas kebugaran fisik anak laki-laki jauh
lebih cepat dan bertahan lama hingga dia dewasa. Faktor usia, saat anak
16
juga masih dalam kondisi yang sehat, mampu bekerja secara maksimal,
penurunan fungsi organ pada tubuh sehingga kebugaran fisik juga ikut
hemoglobin dan kadar sel darah pada tubuh. Jika seseorang memiliki
hanya fokus kepada latihan fisik dan olahraga saja, melainkan ada
yaitu :
meningkat maka stabilisasi aktif yang terjadi pada tubuh juga akan
17
beraktivitas .
akan semakin lama pula waktu kerja yang dapat digunakannya, dan
sesingkat-singkatnya.
efektif dan efisien, serta tidak membuang begitu banyak energi terhadap
lain :
rehabilitasi.
c. Bagi ibu hamil, sebagai proses persiapan fisik dan mental sebelum
melahirkan.
yaitu manfaat pada fisik, psikologis, sosial, dan budaya atau pola hidup
kita jumpai.
d. Manfaat pada budaya dan pola hidup : menciptakan pola hidup sehat
C. Aquatic Exercise
bebas. Aquatic exercise saat ini sedang digemari oleh beberapa terapis
20
melalui respon tubuh pada suhu air atau istilah lainnya yaitu lowtech
(Ratihanida, 2018).
b. Memperbaiki vertilitas
c. Memulihkan energi
yaitu dapat menurunkan tonus otot yang kaku, meringankan otot yang
anak disabilitas seperti autisme, cerebral palsy, spina bifida, dan distrofi
otot. Tujuan dan manfaat pemberian aquatic therapy pada autisme yaitu
rasa percaya diri bagi anak autisme (Martin & Dillenburger, 2019).
oleh sebab itu harus segera disusul dengan gerakan dari latihan aktif
maupun melalui daerah otak lainnya dan akan dikirimkan menuju motor
22
archimedes yang terjadi pada aquatic exercise yaitu ketika tubuh sudah
dengan berat tubuh tersebut. Ketika kedalaman air mencapai bahu nilai
rasa sakit saat sendi mulai bergerak di dalam air. Terdapat komponen
anatomisnya pusat daya apung berada di T11 dan S2 , dan jika tubuh
ketahanan air dan kecepatan gerak tubuh di dalam air yaitu Hukum
tubuh dan air. Resistensi inilah yang dapat meningkatkan kekuatan pada
dilakukan 3 kali sesi latihan dalam seminggu. Dari penelitian yang telah
(Syetiawinanda, 2018).
(PNF).
triceps press, bicep curl, chest press dengan bantuan alat apung dan
bar bells.
satu kaki, front leg press, wall squats, menendang ke arah depan-
tubuh anak seperti gerakan berjalan di tempat, arm circle, leg circle.
liter)
d. Terjadinya perdarahan
g. Menstruasi
typhus)