Oleh :
RIRI MARDALISA
No. BP : 1810003811035
Oleh :
RIRI MARDALISA
No. BP : 1810003811035
Pembimbing I Pembimbing II
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH S.W.T yang
menyelesaikan Proposal ini dengan judul sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar serjanan Administrasi Publik. Pada Fakultal Ilmu Sosial Dan
Perwako (Peraturan Wali Kota) Nomor 25.A Tahun 2016 Tentang Bantuan
Di Kecamatan Padang Barat Kota Padang” Skripsi ini disusun berdasarkan hasil
renungan dan penelusuran kajian dan dengan usaha,kemauan kerja keras dan atas
kehendak-Nya tanpa usaha kerja keras yang gigih saya tidak dapat menyelesaikan
proposal penelitian ini dengan baik. Semoga dengan adanya proposal ini dapat
semua, penulis tahu bahwa proposal penelitan ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan maka dari itu dimohon kritik dan saran yang membangun.
1. Bapak Hendry Mappesona, SE, MSC selaku Ketua Yayasan Perguruan Tinggi
Universitas Ekasakti
ii
3. Bapak Dr. Sumartono, S.Sos, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Ekasakti Padang beserta Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial
4. Bapak Musri , S.Sos, M.AP selaku Sekretaris Ketua Program Studi Ilmu
Ekasakti Padang
5. Bapak Puryanto, S.AP, M.AP selaku Ketua Program studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ekasakti Padang, 5.
Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ekasakti
6. Bapak Dr. Sumartono, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing satu dan Bapak Musri ,
S.Sos, M.AP selaku Pembimbing dua yang penuh ketulusan dan keikhlasan
8. Terutama untuk keluarga tercinta Nenek dan juga Kakek, Bapak dan juga Ibuk
serta juga memberikan doa, dukungan dan juga motivasi kepada saya selaku
9. Untuk Sahabatku Gus Pina yang selalu membantu dalam semua kesulitan dan
iii
10. Selanjutnya Untuk semua teman-teman satu kelas Ilmu Administrasi Negara
Penulis
RIRI MARDALISA
1810003811035
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1
1.2 Peneltian Terdahulu yang Relevan...............................................................6
1.3 Rumusan Masalah......................................................................................12
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................12
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Implementasi.....................................................................................15
2.1.1 Pengertian Implementasi................................................................21
2.1.2 Pengertian Kebijakan......................................................................22
2.1.3 Implementasi Kebijakan.................................................................26
2.2 Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni.............................................29
2.2.1 Pengertian Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni...............29
2.2.2 Tujuan, Sasaran Dan Karakteristik Program Bantuan Rumah
Tidak Layak Huni...........................................................................30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
v
4.2 Pembahasan...............................................................................................42
4.2.1 Implementasi Perwako ( Peraturan Wali Kota ) Nomor 25.A Tahun
2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak Huni Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah Di Kecamatan Padang Barat,
Kota Padang....................................................................................42
4.2.1.1 Luas Lahan Kurang Dari 4 m2 ......................................................43
4.2.1.2 Sumber Air Tidak Sehat Dan Tidak Ada Akses MCK.................45
4.2.1.3 Rumah Semi Permanen.................................................................50
4.2.1.4 Bangunan Rumah Tidak Teratur...................................................53
4.2.2.1 Komunikasi...........................................................................56
Kota Padang......................................................................................67
vi
4.3.1.1 Luas Lahan Kurang Dari 4 m2..............................................68
4.3.1.2 Sumber Air Tidak Sehat Dan Tidak Ada Akses MCK.........70
4.3.2.1 Komunikasi...........................................................................75
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...............................................................................................83
5.2 Saran..........................................................................................................84
DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Padang Timur Kota Padang, namun masih ada beberapa kekurangan yaitu
masyarakat yang telah mengumpulkan data pada tahun 2021 belum dapat bantuan
tepatnya di Purus, dikawasan sana banyak rumah yang gentengnya sudah rapuh
Sumatera Barat adalah satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat
yang mempunyai tugas untuk membantu tugas Gubernur Provinsi Sumatera Barat
1
2
Pekerjaan Umum dan Penatan Ruang Propinsi Sumatera barat yang berada di Jl.
Jend. Sudirman No.4A, Sawahan, Kecamatan Padang Timur Kota Padang, dan
seperti suhu dan keadaan geografis di Kota Padang, Secara geografis Kota Padang
terletak pada : 00 44' 00" dan 1 08' 35" Lintang Selatan serta antara 100 05’ 05”
dan 100 34' 09"Bujur Timur., dengan luas wilayah 1.414,96 Km2. Kota Padang
terletak di pantai Barat Propinsi Sumatera Barat, berdasarkan data dari BPS kota
Padang, suhu udara di Kota Padang cukup tinggi, yaitu antara 230C - 320C pada
siang hari dan 220C - 280C pada malam hari, dengan kelembaban.
masyarakat. Hal ini di sebabkan karena pendapatan yang tidak tetap, rendahnya
satu penyebab masyarakat tidak mampu memenuhi hak dasar salah satunya
terbatas akses terhadap perumahan yang layak dan sehat. Rumah adalah
1
Peraturan Gubernur Sumatera Barat no 58 tahun 2017 Tentang Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Sumatera Barat
3
bangunanan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga2.
3
Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir
sosial. Dengan demikian rumah menjadi penting bagi warga miskin, sehingga
memiliki empat fungsi: tempat berzikir, Sumber energi, Tempat saling koreksi,
bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat layak huni, sarana pembinaan
Kemudian dijelaskan bahwa, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang
merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat
strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu
produktif.
2
Undang-undang No.4 Tahun 1992 Tentang Perumahan Dan Permukiman
3
Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin,
khususnya Pasal 1 ayat 3
4
Gymnastiar (2003) (Suradi, dkk,) Tentang Fungsi Ruma. Hal:12
4
atau perumahan merupakan salah satu jenis kebutuhan dasar, mutlak memerlukan
hidup sejahterah lahir dan bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar manusia, dan
berjati diri dan produktif. Kemudian dalam bagian satu Pasal 1 dijelaskan bahwa
rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak
Adapun kriteria khusus yang dikatakan sebagai rumah tidak layak huni,
yaitu: luas lantai per kapita kota kurang dari empat meter persegi ( 4m 2), sumber
air tidak sehat dan tidak ada akses MCK, masih tidak permanennya bahan
bangunan seperti, masih terbuat dari bambu papan, serta menggunakan atap dari
Rumbio, lalu masih terdapatnya pencahayaan matahari dan ventilasi udara, juga
hanya itu juga dapat dilihat lantai dari papan bahan yang tidak permanen ataupun
5
”Pemberdayaan Keluarga Miskin Berbasis komunitas Melalui Rehabilitasi Sosial
Rumah Tidak Layak huni” Artikel Diakses Pada 8 November 2021 http://poslit.kemsos.go.id//hasil
–penelitian /222/pemberdayaan–keluarga–miskinBerbasis-komunitas-melalui-rehabilitasi-sosial-
rumah-tidak-layak-huni#sthash.qP8TwwOLb.dpuf
6
Bambang Rustanto, “ Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni”.Artikel Diakses pada 08
November 2021 http://Bambang-Hustanto.blokspot.co.id/2015/10/rehabilitasi-sosial-rumah-tidak -
layak.html
5
lantai dari tanah serta, letak rumah tidak teratur dan berdempetan dan juga dapat
dilihat kondisinya masih rusak ditambah lagi dengan saluran pembuangan air
yang tidak memenuhi standar (kurang bersih) lokasi jalan yang digunakan
menggunakan jalan setapak, serta bangunan rumah pun tidak teratur atau kurang
tertata rapi7.
Kelurahan purus merupakan kelurahan yang memiliki luas 0,68 kilometer persegi,
jumlah penduduk Keluruhan Purus sebanyak 8.375 jiwa, yang terdiri dari 4.244
laki-laki dan 4.131 perempuan. Purus terdiri dari 5 daerah, yaitu:Purus Satu,
Purus Dua, Purus Tiga, Purus Empat, Purus Lima. Purus Satu berbatasan dengan
rumah yang layak huni berbanding lurus dengan pendapatan dan pengetahuan
masyarakat tentang fungsi rumah itu sendiri. Hal ini menjadikan salah satu
parameter dalam penentuan kemiskinan yaitu kondisi rumah yang tidak layak
huni. Demikian juga persoalan sarana dan prasarana lingkungan yang kurang
7
Ichwan Muis, Rumah Tidak Latak Huni// Tugas Sistem usaha kesejahteraan sosial (STKS
Bandung ) dari http:IchwanMusi.com// artikel diakses pada 8 November 2021 Pukul 07.00 Wib
8
“profil kelurahan Purus ,Kecamatan padang Barat ,Kota padang”.halonusa.com.2020-12-
21.Diakses tanggal 2020-12-23.
6
yang layak huni. Karena untuk membangun rumah yang layak huni
membutuhkan dana yang besar, hal itu tidak cukup dengan penghasilan
kebutuhan sehari-hari, jadi hal ini sangat perlu ikut campur pemerintah.
di Riau, perbedaan juga terletak pada kondisi, dan teori yang digunakan
berdasarkan hasil uji hipotesis sebesar 64.75 persen melebihi angka yang
9
Khori ,2013 Analisis Pelaksanaan Bantuan Rehabilitas Rumah Tidak Layak Huni Tahun
2011 Di Desa Teluk Siantan Kecamatan Siantan Tengah Kabupaten Kepulauan Anambas
8
Huni.
10
Srida,2015 Implementasi Program Bantuan Siswa Miskin Sekolah Dasar (BSM-SD) di
UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang
11
Riri Mardalisa,2022 Implementasi Perwako (Peraturan Wali Kota) Nomor 25.A Tahun
2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak Huni Bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah Di Kecamatan Padang Barat Kota Padang
9
TABEL 1
(2015) Program bahwa Implementasi dapat diambil dari Siswa Sekolah, sedangkan peneliti
Bantuan Program Bantuan Siswa penelitian ini berfokus pada tempat tinggal (Rumah)
Siswa Miskin Miskin Sekolah Dasar adalah sama-sama dan metode penelitian yang berbeda
Sekolah (BSM-SD) DI UPT meneliti dan
Dasar (BSM- Dinas Pendidikan membahas tentang
SD) di UPT Kecamatan Labuan mengenai
Dinas Kabupaten Pandeglang menanggulangi
Pendidikan telah berjalan dengan kemiskinan
Kecamatan baik. Karena
Labuan berdasarkan hasil uji
Kabupaten hipotesis sebesar 64.75
Pandeglang persen melebihi angka
yang penulis
hipotesiskan yaitu
sebesar 60 persen
3 Riri Implementasi Hasil penelitian ini Persamaan yang Perbedaannya terletak pada kondisi, dan
Mardalisa(2 Perwako menunjukkan dapat diambil dari teori yang digunakan berbeda
022) dari (peraturan Implementasi Perwako penelitian ini
Universitas Wali Kota) (Peraturan Wali Kota) adalah sama-sama
Ekasakti Nomor 25.A Nomor 25.A Tahun meneliti dan
Padang
Tahun 2022 2016 Tentang Bantuan membahas tentang
Tentang Perbaikan Rumah Rehabilitas Rumah
Perbaikan Tidak layak Huni Bagi Tidak Layak Huni.
Rumah Tidak Masyarakat
Layak Huni Berpenghasilan Rendah
Bagi Di Kecamatan Padang
Masyarakat Barat, Kota Padang
Berpenghasil disimpulkan bahwa
11
Tahun 2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak Huni Bagi
Padang?
Wali Kota ) Nomor 25.A Tahun 2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah
25.A Tahun 2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak Huni
Kota Padang.
Adapun manfaat penelitian ini penulis bagi menjadi dua bagian, yaitu
sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai kerangka berfikir untuk mengambarkan dan menjelaskan dari sudut mana
landasan teori perlu ditegakan agar peneliti mempunyai dasar yang kokoh, dan
organisasi 13. Implementasi merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan
dengan tujuan yang jelas. Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas dalam
pelayanan publik maka ada dua pilihan langkah yang ada yaitu langsung
15
16
1. Komunikasi
perlu disampaikan kepada perilaku kebijakan agar para perilaku kebijakan dapat
mengetahui apa yang harus mereka persiapkan dan lakukan untuk menjalankan
kebijakan tersebut sehingga tujuan dan sasaran kebijakan dapat dicapai sesuai
dengan yang diharapkan. Implementasi akan berjalan efektif apabila ukuran dan
dalam organisasi merupakan suatu proses yang amat kompleks dan rumit.
harus mengerti secara jelas dan akurat mengenai maksud dan tujuan kebijakan.
15
Nugroho,Riant,2004.PublicPolicy,DinamikaKebijakan-AnalisisKebijakan-Manajemen
kebijakan.Jakarta:PT.Alex Media Komputindo-kelompok Gramedia Hl
16
Winarno Budi,,2002.Teori dan Proses Kebijakan Publik ,Pustaka Pelajar,Yogjakarta hal .126.
17
2. Sumber Daya
sumber daya manusia yakni kompetensi implementor dan sumber daya financial.
Sumber daya adalah faktor yang penting implementasi kebijakan agar efektif.
Tanpa sumber daya kebijakan hanya tinggal menjadi dokumen saja komponen
sumber daya ini meliputi jumlah staff, keahlian dalam pelaksana, informasi yang
pendukung yang dapat dipakai untuk melakukan kegiatan program seperti dana
dan prasarana.
Sumber daya manusia yang tidak memandai (jumlah dan kemampuan) akan
tidak bisa melakukan pengawasan dengan baik jika jumlah staff pelaksana
kebijakan tidak memadai. Ada dua bentuk informasi yaitu informasi mengenai
tindakan yang harus dilakukan dan informasi tentang data pendukung kepatuhan
Menurut Edward III bahwa sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia,
sumber daya anggaran, dan sumber daya peralatan dan sumber daya kewenangan.
A. Sumberdaya Manusia
18
pelaksanaan kebijakan.
B. Sumberdaya Anggaran
C. Sumberdaya Kewenangan
3. Sikap (Disposisi)
seperti komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. Salah satu faktor yang
dengan bagian-bagian isi dari kebijakan maka mereka akan melaksanakan dengan
senang hati tetapi jika pandangan berbeda-beda dengan pembuat kebijakan maka
melaksanakan program secara tepat karena mereka menolak tujuan yang ada di
efektif dan efesien, wujud dari dukungan pimpinan adalah menepatkan kebijakan
4. Struktur Birokrasi
mempunyai hubungan baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka
Salah satu aspek struktur yang terpenting dari setiap organisasi adalah adanya
prosedur operasi yang standar (SOP). SOP menjadi pedoman bagi setiap
fleksibel.
gagal karena isi kebijakan yang kurang mencerminkan kepentingan dan kebutuhan
organisasi, banyak juga contoh penerapan kebijakan yang gagal karena konteks
atau lingkungan yang lebih memberi kekuasaan kepada sekelompok elit untuk
keberhasilan implementasi juga di kemukakan oleh beberapa ahli. Van Meter dan
Van Hora mengemukakan bahwa standar dan tujuan kebijakan, sumber daya
20
pelaksana, kondisi sosial, ekonomi dan politik serta disposisi pelaksana dalam
pemerintahan.17
keperluan publik
setiap hierarkinya.
f. Birokrasi bukan kekuatan yang netral dan tidak dalam kendali penuh dari
pihak luar
kebijakan bisa jadi masih belum efektif karena tidak efesien struktur Birokrasi “.
Struktur Birokrasi ini menurut Edward lll dalam mencakup aspek –aspek Struktur
sebagainya.
Menurut Edwards lll terdapat dua karakteristik utama dari birokrasi yakni :
kompleks dan luas, sikap dan struktur birokrasi. Keempat faktor tersebut harus
pengimplemenasian kebijakan18.
program dan tercapainya program tersebut.19 Salah satu tahapan penting dalam
dianggap hanya merupakan pelaksanaan dari hal-hal yang telah diputuskan oleh
begitu penting karena suatu kebijakan tidak akan berarti jika tidak ada
18
http://www.m.thoneredaxi.com/berita-gubenur-luncurkan-paten-pertama-di --kota-
padang.html di akses pada 9 November 2021 Pukul 20.30 WIB.
19
Zaenal Mukarom dan Muhibudin Wijaya Laksana,2015, Manajemen Pelayanan Publik,
Bandung: CV Pustaka Setia, hal.206.
22
Van Meter dan Van Horn implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu/pejabat atau kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada
dilakukan oleh pelaksana kebijakan dengan harapan akan memperoleh suatu hasil
Berbicara kebijakan maka kita akan berfikir tentang suatu keputusan yang
lazim digunakan dalam kaitannya dengan tindakan atau kegiatan pemerintah, serta
berbagai bentuk peraturan. Dari definisi tersebut kita dapat menarik kesimpulan,
bahwa kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah akan dituangkan dalam
kebijakan publik adalah apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau
tidak dilakukan.22 Dari tiga definisi tersebut dapatlah dijelaskan bahwa kebijakan
adalah tindakan atau kegiatan pemerintah untuk melakukan sesuatu atau tidak
mempertimbangkan segi ekonomi, sosial dan politis, tetapi disisi lain pun
Kebijakan juga dapat diartikan sebagai aturan dalam bentuk tertulis dan
keputusan resmi suatu organisasi yang mengatur segala aspek kehidupan manusia,
kajian harus diartikan sebagai pernyataan kehendak yang diikuti oleh unsur
ketentuan yang dijadikan pedoman atau petunjuk bagi setiap usaha untuk
Dengan kata lain, kebijakan adalah ketetapan yang membuat berbagai prinsip
keselamatan penghuni.
rusak.
4) Serta luas lantai kurang dari 7,2 m2/orang (tujuh koma dua meter persegi
perorang).
b. Fakir Miskin
b bantuan yang belum selesei dari yang sudah diupayakan oleh masyarakat
sampai paling tinggi struktur tengah dan luas lantai bangunan paling tinggi
dan/atau
(2) Tidak layak huni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah:
d. rusak sedang dan luas lantai bangunan tidak mencukupi standar minimal
konflik, keputusan, dan siapa yang memperoleh apa dari suatu kebijakan. Oleh
karena itu, menurut Wahab bahwa implementasi kebijakan merupakan aspek yang
sumber daya manusia, struktur organisasi yang kurang memadai, dan koordinasi
kebijakan mendapat perhatian khusus dari para ahli sehingga merupakan bagian
secara otomatis melakukan apa saja yang seharusnya dilakukan sesuai dengan
skenario pembuat kebijakan, tetapi merupakan proses kegiatan yang acap kali
rumit, diwarnai pembenturan kepentingan antar aktor yang terlibat baik sebagai
27
Sahya Anggara, 2012, Ilmu Administrasi Negara: Kajian Konsep, Teori, dan Fakta
dalam Upaya Menciptakan Good Governance, Bandung: CV Pustaka Setia, ,hal. 530.
28
Muhajir Darwin, 1992, Hasil Loka karya, Analisa Kebijakan Sosial, Yogyakarta: UGM,
hal, 34.
27
lanjutan dari proses perumusan kebijakan dan sebagai suatu proses melaksanakan
keputusan kebijakan.29
kebijaksanaan dibuat adalah untuk memperoleh hasil yang diinginkan yang dapat
berkaitan dengan keseimbangan antara biaya atau dana yang dikeluarkan, waktu
kebijakan. Menurut Mazmanian dan Sabatier ada tiga faktor yang memengaruhi
implementation),
29
Sahya Anggara, 2012, Ilmu Administrasi Negara: Kajian Konsep, Teori, dan Fakta
dalam Upaya Menciptakan Good Governance, Bandung: CV Pustaka Setia, hal. 535.
28
memiliki keterkaitan dan saling berhubungan antara satu faktor dengan faktor
yang lainnya.31
atau muatan kebijakan dan konteks politik atau karakteristik rezim atau sistem
macam organisasi dimana penerapan kebijakan gagal karena isi kebijakan yang
Banyak contoh pula penerapan kebijakan yang gagal karena konteks atau
banyak dipengaruhi oleh isi kebijakan (content) dan lingkungan (contex) yang
30
Sahya Anggara, Publik, Bandung: Cv Pustaka Setia ,hal. 257.
31
AG. Subarsono. 2005., Analisis Kebijakan Publik (Konsep, Teori, Dan Aplikasi).
32
Ibid., hal. 257
29
Yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
yang layak huni, namun dalam kenyataannya pemenuhan kebutuhan rumah layak
digunakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), untuk mengukur kemiskinan bahwa
kondisi rumah yang tidak layak huni merupakan ciri utama untuk membedakan
Atas dasar pemikiran tersebut diatas, penyebab rumah layak huni atau
pemugaran rumah tidak layak huni dapat membedakan kontribusi terhadap upaya
penurunan anka kemiskinan. Program Bantuan Rumah Layak Huni yang digagas
menjadi 4 kriteria diantaranya: kondisi rumah tidak permanen dan rusak, dinding
dan atap terbuat dari bahan yang mudah rusak, lantai yang masih tanah, serta
keluarga yang belum memiliki tempat tinggal. Dengan demikian angka tersebut
diatas tidak serta merta akan mendapatkan pelayanan secara keseluruhan, namun
secara selektif akan digunakan kriteria yang lebih sederhana namun lebih tepat
sasaran. Program tersebut tidak lepas dari aspek program pembagunan Satu Bumi
Satu Tujuan.
33
Ika Desiana, 2016 , “ Kemampuan Masyarakat Miskin Memenuhi Persyaratan Bantuan
Stimulan Bedah Rumah Studi Kasus Di Desa Labuhan Makmur, Kecamatan Way Serdang,
Kabupaten Mesuji, Skripsi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ,hal 30.
30
Layak Huni
1. Tujuan
2. Sasaran Program
3. Status tanah dan rumah yang ditempati adalah milik sendiri, dengan
4. Atap rumah dalam kondisi rusak atau terbuat dari daun, dinding
rumah dalam kondisi rusak atau tidak layak dan lantai dalam
keadaan rusak atau kondisi lantai dari tanah, serta luas lantai kurang
(MCK).
31
BAB III
METODE PENELITIAN
meliputi pengumpulan data, analisa data dan interprestasi data. Metode yang
kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat deskriptif, kualitatif karena penelitian ini
untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Lebih jelas lagi dijelaskan di
yang mengumpulkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
penting dalam suatu penelitian, karena hal tersebut akan membantu untuk
34
Sugiono, 2001.Metode Penelitian Administrasi,Bandung:Alfabeta,hal.23-24
35
Lexi J.Maleong,2001.Metode Penelitian kualitatif,Bandung:Remaja Rosdakarya,hal,11.
32
33
3.2.1 Populasi
kualitas dan krakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari
keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang
lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Sesuai dengan perhatian tersebut maka
kota Padang.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian yang dipilih dan dianggap
Soehartono37, sampel merupakan suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan
wakil populasi yang diteliti, jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi,
36
Arikunto,2006.Metode Penelitian.Yogyakarta:Bina Aksara,hal.34
37
Soehartono,Irwan,2002.Metode Penelitian Sosial.Bandung:PT.Remajarosdakrya,hal.7.
34
RTLH (Rehabilitas Rumah Tidak Layak Huni) yang penulis anggap sudah
Kota Padang dan juga orang yang paling bertanggung jawab di Dinas
rencana kerja.
penggunan dan bangunan dan surat izin usaha perumahan, rumah sewa
4. Orang memiliki atau menguasai tanah dengan dasar hukum yang sah dan
berkeluarga.
35
Tabel 2
Sampel Penelitian
No Informan Banyak
1. Kepala bidang perumahan kawasan 1 Orang
permukiman dan pertanahan kota
Padang
2. Staff dinas perumahan kawasan 1 Orang
permukiman dan pertanahan Kota
Padang.
3. Masyarakat penerima bantuan 5 Orang
RTLH (Rehabilitas Rumah Tidak
Layak Huni)
Jumlah 7 Orang
penelitian yang materinya adalah isinya berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti yaitu Implementasi Perwako ( Peraturan Wali Kota ) Nomor 25.A Tahun
2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak Huni Bagi Masyarakat
4.3.2.1 Observasi
diteliti adalah staff dinas perumahan kawasan permukiman dan pertanahan Kota
penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk
menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, observasi ini adalah
mengerti ciri-ciri dan interelasi tingkah laku manusia pada fenomena manusiia
yang kompleks.38 Observasi juga disebut sebagai cara dan teknik pengumpulan
gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian39.Metode ini digunakkan
secara langsung untuk beriteraksi dengan kegiiatan dan peristiwa alami yang
Padang.
4.3.2.2 Wawancara
adalah salah satu bentuk komunikasi verbal, jadi, semacam percakapan yang
data dengan tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan
pada masalah, tujuan dan hipotesis penelitian. Dalam wawancara selalu ada dua
satu sebagai peminta informasi dan pihak lainyya sebagai pemberi informasi.
38
Nazar Bakry, Tuntunan Praktis 2013 metodologi penelitiann dan Pedoman Menulis
Skripsi. Padang:IAIN Press, hal 41
39
Pembundu Tika, 2006, Metodologi Riset Bisnis , jakarta:PT Bumi Aksara , hal .58
37
berfikir serta kemampuan untuk menilai kesesuaian antara jawaban satu dengan
jawaban lainnya.
Ciri utama wawancara adalah dikontak langsung dan tatap muka antara
pencari informasi dan pemberi informasi . metode ini dapat dipakai untuk
menyelidiki pengalaman, motif dan lain-lain yang amat bersifat psikis. Metode ini
digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang rinci tentang kepala bidang
tatap muka kepada sumber data yang ada di Dinas Perumahan Rakyat Kawasan
(Peraturan Wali Kota) Nomor 25.A Tahun 2016 Tentang Bantuan Perbaikan
3.3.2.3 Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini merupakan suatu teknik
dan pertahanan. Teknik ini yang digunakan tertulis yang berhubungan dengan
penelitian.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
perusahaan dan dari industri terkait yang ada hubunganya dengan pembahasan.
kualitatif, dimana metode ini semua data yang diperoleh kemudian dikumpulkan,
1. Pengecekan Data
2. Penyajian
yang diperoleh agar mudah dibaca secara menyeluruh, sehingga peneliti dapat
3. Interprestasi Data
terhadap analisis dan menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan antara
dimensi-dimensi uraian.
4. Penarikan kesimpulan
dalam bentuk uraian dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang mudah
dimengerti.
1. Lokasi Penelitian
dan pertanahan Kota Padang belum pernah dilakukan penelitian yang sama.
2. Data yang diperlukan oleh penulis untuk menjawab masalah ini untuk
2. Waktu Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis akan mencari data yang sesuai
6. Kelurahan Olo
8. Kelurahan Purus
4.1.2 Penduduk
Tabel. 3
40
BPS Kecamatan Padanag Barat dalam angka tahun 2020.
41
42
sebagai Wirausaha, buruh harian, dan dan ojek. Selain menjadi wirausaha
mereka ada juga yang bekerja sebagai pedagang, petani, Pegawai negeri
4.2 PEMBAHASAN
41
BPS Kecamatan Padanag Barat dalam angka tahun 2020.
43
masyarakat. Hal ini sesuai dengan wawancara yang penulis lakukan dengan
“Untuk rumah layak huni belum menyeluruh lagi nak, masih banyak
yang di bawah layak. Ini rumah bapak kayu. Perbaikan rumah itu ya
belum pernah dapat lagi. Kalau di dikatakan layak belum layak, sudah
bisa berteduh untuk bapak dan keluarga di rumah itu sudah bisa
ditempati itu. Untuk perbaikan rumah dari pemerintah belum ada sama
sekali dapat. Bapak tidak pernah mengadu ke orang lurah tentang
rumah yang bapak huni lelah-lelah saja, entah didengar atau tidak. Yang
sekarang ini diterima saja sudah bisa makan bapak sama keluarga itu
sudah senang bapak”42.
Hal ini terbukti bahwa masyarakat masih mendiami rumah yang sederhana
42
Wawancara dengan Bapak Afrizal 24 juni 2022 di Kecamatan Padang Barat.
43
Wawancara Dengan Masyarakat Bapak Mulyadi Pada Tanggal 24 Juni 2022.
44
dengan ukuran rumah 4x5 M persegi. Namun dari itu pemerintah Kecamatan
yang cukup untuk dilakukan perbaikan rumah. Hal ini yang disampaikan oleh
menyatakan bahwa:
ada surat kepemilkan rumah. Dengan ukuran bantuan rumah 6x5 setiap
masyarakat tidak bisa dikatan terpenuhi atas perumahan yang layak, masih
dilakukan oleh pemerintah Kota Padang belum merata, masih terdapat juga
44
Wawancara dengan Kepala bidang perumahan kawasan permukiman dan pertanahan
kota Padang Pada Tanggal 24 Juni 2022.
45
4.2.1.2 Sumber Air Tidak Sehat Dan Tidak Ada Akses MCK
tempat buang sampah yang belum tersedia. Untuk lebih jelasnya dapat
45
Wawancara 24 juni 2022dengan Bapak Afrizal penerima bantuan rumha tahun 2016,
Purus IV
46
Tabel. 4
Data Sumber Air Tidak Sehat Dan Tidak Ada Akses MCK
Di Kecamatan Padang Barat
No Status rumah kurang sehat Keterangan
terdapat masyarakat yang belum memiliki WC, saluran got yang masih
46
Olahan Penelitian Dari Data Kecamatan Padang Barat tahun 2022
47
pemerintah, dulu rumah mereka tidak sebaik ini dan sekarang lebih layak
dari sebelumnya.
Barat bekerja sebagian buruh harian, ojek dan wirausaha. Oleh kareana
47
Wawancara dengan Ibuk Nurhayati penerima bantuan tahun 2019 24 juni 2022
48
Wawancara pada tanggal 24 Juni 2022 dengan Ibuk Ausmaniun penerima bantuan
tahun 2019.
48
buruh harian, ojek dan wirausah. Oleh karean itu semenjak mendapatkan
WC sendiri.
tidak bisa mengelolanya. Untuk lebuh jelasnya dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini:
Tabel. 5
49
Wawancara dengan Ibuk Samsinar Penerima bantuan tahun 2020, 24 juni 2022.
49
dari 0-1,2 juta- 1,9-2,1 juta dengan status kepemilikan rumah sendiri.
50
Wawancara dengan oleh Kepala bidang perumahan kawasan permukiman dan
pertanahan Kota Padang, 25 Juni 2022.
50
Barat:
informan terkait dengan perbaikan rumah layak huni bisa dikatakan belum
dasar rumah masyarakat adalah berbahan dasar kayu yang diselingi beton.
Tabel. 6
53
Wawancara dengan masyarakat Bapak Amsirjon, pada tanggal 24 juni 2022
52
menyatakan bahwa:
“Ini rumah masih kayu di depan, kalau di ruang tengah sudah ada
labrik sebagian, kalau sama bapak sudah bisa untuk tempat tinggal dan
bisa berteduh di dalam rumah itu udah layak. kalau tidak kena hujan
dan tidak panas di luar. Kalau untuk perbaikan rumah belum dapat sama
sekali”55.
mendiami rumah papan atau semi permanen. Hal ini yang disampaikan oleh
pemerintah tidak bisa jadi ini rumah saya ya seperti ini yang dilihat
sekarang.56.
Padang Barat masih banyak mendiami rumah semi permanen yang belum
dan lingkungan yang berjati diri, mandiri, dan produktif bagi setiap
56
Wawancara dengan Bapak Reswandi pada tanggal 27 juni 2022
57
Wawancara dengan Bapak Sahrul pada tanggal 27 juni 2022
54
bahwa:
mencakup unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan air minum dan
bahwa:
kadang malam-malam tuh buang air tuh susah karena kakak perempuan.
Untuk lingkungan kakak ada saudara-saudara yang tinggal dekat sini,
kadang berpinjam-pinjaman barang atau pergi ke air itu”.59.
perumahan yang teratur di daerah ini masih bisa dikatakan masih belum
teratur dari segi bangunan rumah. Artinya masih terdapat rumah masyarakat
sempit. Rumah semi permanen dibuat dengan tujuan agar agar tidak banyak
memakn biaya dan begitu juga untuk mengurangi biaya dan menghindari
Tingkat belum diutamakan oleh pememrintah Kota Padang. Hal ini yang
4.2.2.1 Komunikasi
tepat. Dengan kata lain, tujuan, sasaran, dan berbagai informasi yang
berkaitan dengan kebijakan harus ditafsirkan dengan baik dan benar untuk
Huni (RTLH).
kebijakan tentang apa yang menjadi standar dan tujuan kebijakan harus
konsisten dan seragam dari berbagai sumber informasi. Jika tidak ada
kebijakan, maka apa yang menjadi standar dan tujuan kebijakan akan sulit
untuk bisa tercapai. Dengan kejelasan standar dan tujuan kebijakan, para
atau apa yang harus mereka lakukan. Pelaksana utama kebijakan dalam
kebijakan.
“Untuk program RTLH di Kecamatan Padang Barat saat ini kan ada
peraturan Menteri PUPR sebagai pedoman pelaksanaan dan prosedur
yang telah ditetapkan peraturan itu baru ada sejak tahun 2016. Dalam
Peraturan Menteri PUPR ada terdapat kriteria yang telah ditetapkan
sebagai penentuan sasaran kebijakan agar tepat sasaran, kalau untuk
program ini ada pihak-pihak terkait yang ikut serta dalam
melaksanakan rehab rumah, sehingga dari pihak Dinas Perkim,
Kecamatan melakukan rapat terkait apa saja yang ditetapkan dalam
pemilihan masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki rumah
tidak layak huni di tiap daerah Kecamatan Padang Barat Kota Padang
61
wawancara Kepala Bidang Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kota
Padang 15 Juni 2022 .
58
melaksanakan dan mematuhi apa yang menjadi tugas dan fungsi serta
62
wawancara Kepala Bidang Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kota
Padang 15 Juni 2022 .
63
wawancara Dengan Satu Staff Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Dan
Pertanahan Kota Padang 15 Juni 2022 .
64
wawancara Kepala Bidang Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kota
Padang 15 Juni 2022 .
59
maka apa yang menjadi standar dan tujuan kebijakan akan sulit untuk bisa
kebijakan dapat mengetahui apa yang dapat diharapkan darinya atau apa
Sumber daya manusia merupakan suatu hal yang sangat penting dan
layak huni.
dari sumber-sumber daya itu nihil, maka kinerja kebijakan publik sangat
sulit untuk diharapkan. Tetapi diluar sumber daya manusia, sumber daya
lain yang perlu diperhitungkan juga ialah sumber daya financial dan
sumber daya waktu. Karena itu sumber daya manusia. Hal ini yang
65
Wawancara dengan staff dinas perumahan kawasan permukiman dan pertanahan Kota
Padang 15 Juni 2022 .
66
Wawancara dengan staff dinas perumahan kawasan permukiman dan pertanahan Kota
Padang 15 Juni 2022
62
keahlian yang harus dimiliki dengan tugas yang akan dikerjakan. Dana
suatu kebijakan, serta kerelaan atau kesanggupan dari berbagai pihak yang
“Jadi begini kalau dalam program RTLH ini pengelola itu dari pihak
Dinas Perkim secara keseluruhan yaitu ada bagian KPA (Kuasa
Pembuat Anggaran), PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), PPTK
(Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan), Pengawas Program, dan untuk
pihak ketiga yaitu penyedia barang dan jasa, kalau untuk sumber dana
semua dana berasal dari APBD, karna program ini bersifat swakelola
semua disediakan oleh Dinas dengan tugas-tugas yang diberikan dan
telah ditetapkan, sehingga masyarakat tidak mengeluarkan dana
sedikitpun untuk perbaikan rumahnya”67.
67
wawancara Kepala Bidang Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kota
Padang 15 Juni 2022
63
lingkungan dalam memilih rumah yang tidak layak huni seusia dengan
kriteria yang telah ditetapkan dalam prosedur pelaksanana. Hal ini senada
Nomor 25.A Tahun 2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak
yang tidak sesuia dengan keahlian. Di Dinas Perkim Kota Padang ada
hanya lima pengawas lapangan begitu juga tidak sesuai dengan keahlian.
68
wawancara Kepala Bidang Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kota
Padang 15 Juni 2022
64
pembangunan ekonomi. Oleh karena itu perlu melihat secara rill sejauh
tingkat Kecamatan.
menyatakan bahwa:
65
mengatakan bahwa :
koordinasi antara anggota atau tim untuk menyampaikan ide dan suatu
mengatakan bahwa :
adalah penjelasan:
71
Wawancara Dengan Kepala Bidang Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan
Kota Padang, Pada Tanggal 28 Juni 2022.
72
Wawancara dengan Staff dinas perumahan kawasan permukiman dan pertanahan Kota
Padang Pada Tanggal 28 Juni 2022
67
Padang.
kebijakan sebelumnya.
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Pada hakikatnya setiap
akan secara otomatis melakukan apa saja yang seharusnya dilakukan sesuai
acap kali rumit, diwarnai pembenturan kepentingan antar aktor yang terlibat
73
Ika Desiana, 2016 , “ Kemampuan Masyarakat Miskin Memenuhi Persyaratan Bantuan
Stimulan Bedah Rumah Studi Kasus Di Desa Labuhan Makmur, Kecamatan Way Serdang,
Kabupaten Mesuji, Skripsi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ,hal 30.
74
Muhajir Darwin, 1992, Hasil Loka karya, Analisa Kebijakan Sosial, Yogyakarta: UGM,
hal, 34.
69
Purus yang menerima bantuan rumah tidak layak huni atau beda rumah
dilakukan oleh pemerintah Kota Padang belum merata, masih terdapat juga
4.3.1.2 Sumber Air Tidak Sehat Dan Tidak Ada Akses MCK
rumah yang belum memiliki WC sama sekali. Hasil temuan ini didukung
oleh penelitian Triono bahwa air bersih adalah air yang kita pakai sehari-
hari untuk keperluan mencuci, mandi, memasak dan dapat diminum setelah
dimasak. Air yang dihasilkan PDAM pun bukan merupakan air minum yang
langsung dapat diminum seperti air minum dari kemasan melainkan masih
pada tingkat air bersih, karena air dari PDAM dapat kita minum setelah
masyarakat yang dihuni masih terdapat WC, saluran got, tempat buang
bersama oleh beberapa keluarga untuk keperluan mandi, mencuci dan buang
air dilokasi pemukiman terebut. Hal ini didukung oleh Untuk pelayanan air
bersih yang optimal, yang berarti aksesibilitas tinggi maka air yang
semakin jauh masyarakat mengakses air bersih berarti semakin buruk akses
75
Triono, Mohammad Oni. "Akses air bersih pada masyarakat Kota Surabaya serta dampak
buruknya akses air bersih terhadap produktivitas masyarakat Kota Surabaya." JIET (Jurnal Ilmu
Ekonomi Terapan) 3.2 (2018).
76
Hayati, Ridha, Hilda Irianty, and Mahmudah Mahmudah. "Gambaran Kondisi Jamban
Keluarga, Sarana Air Bersih Dan Pola Konsumsi Air Pada Masyarakat Kelurahan Surgi Mufti."
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 8.1 (2021): 73-78.
71
bisa mendapatkan bedah rumah dari pemerintah, dulu rumah mereka tidak
bekerja sebagian buruh harian, ojek dan wirausaha. Oleh karena itu
penghasilan mulai dari 0-1,2 juta- 1,9-2,1 juta dengan status kepemilikan
rumah sendiri.
yang layak.
agen pelaksana, dan kondisi sosial, ekonomi dan politik dan disposisi
Barat sendiri masih banyak rumah mayarakat yang tidak layak huni,
memperhatikan.
bahan dasar rumah masyarakat adalah berbahan dasar kayu yang diselingi
beton.
Padanag Barat masih banyak mendiami rumah semi permanen yang belum
sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh. Perumahan yang sehat
kuang mampu. Hal ini diperjelas oleh Natalisa kebijakan yang gagal karena
78
Ika Desiana, 2016 , “ Kemampuan Masyarakat Miskin Memenuhi Persyaratan Bantuan
Stimulan Bedah Rumah Studi Kasus Di Desa Labuhan Makmur, Kecamatan Way Serdang,
Kabupaten Mesuji, Skripsi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ,hal 30.
79
Natalisa, Adityarini, et al. "Sosialisasi dan Penyuluhan Rumah Sehat untuk Kelompok
PKK RW 01-21 dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Pancoran Mas Kota Depok-Jawa Barat."
Jurnal Dedikasi 2.1 (2021): 87-94.
74
4.3.2.1 Komunikasi
berjalan dengan baik apabila para pembuat keputusan lebih efektif dan
80
Ibid., hal. 257
75
mengerti apa yang mereka kerjakan. Dengan kata lain, tujuan, sasaran, dan
baik dan benar untuk menjamin keberhasilan suatu program. Terutama saat
pelaksana kebijakan tentang apa yang menjadi standar dan tujuan kebijakan
harus konsisten dan seragam dari berbagai sumber informasi. Jika tidak ada
kebijakan, maka apa yang menjadi standar dan tujuan kebijakan akan sulit
untuk bisa tercapai. Dengan kejelasan standar dan tujuan kebijakan, para
atau apa yang harus mereka lakukan. Pelaksana utama kebijakan dalam
kebijakan.
tatap muka antara bahwa pihak Dinas Perkim Kota Padang selaku
Kecamatan.
apa yang menjadi standar dan tujuan kebijakan akan sulit untuk bisa tercapai.
dapat mengetahui apa yang dapat diharapkan darinya atau apa yang harus
mereka lakukan.
dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh
bahwa dalam program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni bagi masyarakat
82
Malayu SP Hasibuan, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara,
hal. 244.
77
program rehabilitasi RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dari sisi SDM
(Sumber Daya Manusia) ditandai dengan jumlah staf yang dinilai lebih kecil
itu nihil, maka kinerja kebijakan publik sangat sulit untuk diharapkan. Tetapi
diluar sumber daya manusia, sumber daya lain yang perlu diperhitungkan
83
Hamdy, Achmad, and Humaizi Humaizi. "Implementasi Program Rumah Tidak Layak
Huni di Kabupaten Asahan Pada Tahun 2019." PERSPEKTIF 10.1 (2021): 280-292.
78
juga ialah sumber daya financial dan sumber daya waktu. Karena itu sumber
daya manusia.
untuk bisa melaksanakan tugas, di samping itu harus ada ketepatan atau
harus dimiliki dengan tugas yang akan dikerjakan. Dana untuk membiayai
( Peraturan Wali Kota) Nomor 25.A Tahun 2016 Tentang Bantuan Perbaikan
dari pihak Dinas Perkim dengan bantuan staff/pegawai disatu bidang yang
program dengan tugas dan fungsi masing-masing yang telah ditetapkan untuk
mencukupi hanya lima pengawas lapangan begitu juga tidak sesuai dengan
keahlian.
dari pihak pemerintah tetap mejalankan tugas semaksimal mungkin. Untuk itu
implementator dari sisi jumlah staf yang terbatas, dan dari sisi masyarakat
utama nya adalah sumber daya manusia di Dinas Perumahan Dan Kawasan
84
Hamdy, Achmad, and Humaizi Humaizi. "Implementasi Program Rumah Tidak Layak
Huni di Kabupaten Asahan Pada Tahun 2019." PERSPEKTIF 10.1 (2021): 280-292.
80
Dewi & Prabawati bahwa Sebuah kebijakan tidak akan berjalan efektif
berkompeten sesuai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan serta kurang
yang telah di SK kan. Namun sumber daya manusia masih kurang di dinas
sendiri tetapi pihak dinas berusaha untuk tetap menjalankan tugas dan
Kota) Nomor 25.A Tahun 2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah Tidak
kepada pihak internal dan eksternal berjalan dengan baik dan untuk
Temuan di atas didukung oleh penelitian Desi & Ratna bahwa dalam
dan eksternal untuk meningkatkan pengelolaan yang lebih efektif86. Hal ini
juga diperkuat oleh temuan penelitin dilapangan upaya yang dilakukan oleh
dan sosialiasai dengan pihak external dan internal, baik di pemerintah sendiri
berjalan dengan baik. Temuan ini didukung oleh penelitian Ahmad bahwa
sosialisasi program87.
86
Ratna, Desi. Implementasi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 2 Tahun 2016 Dalam Ranggka Pengelolaan Perumahan Layak Huni. Diss. 2020.
87
Hamdy, Achmad, and Humaizi Humaizi. "Implementasi Program Rumah Tidak Layak
Huni di Kabupaten Asahan Pada Tahun 2019." PERSPEKTIF 10.1 (2021): 280-292
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Padang Barat, Sudah tercapai namun belum cukup optimal dilihat masih
terdapat Luas Lahan Kurang Dari 4 m 2, Sumber Air Tidak Sehat Dan
Tidak Ada Akses MCK , begitu juga masih terdapat rumah semi
Nomor 25.A Tahun 2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak
semaksimal mungkin.
Nomor 25.A Tahun 2016 tentang bantuan perbaikan rumah tidak layak
83
84
eksternal.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arikunto,2006.Metode Penelitian.Yogyakarta:Bina Aksara
Demokrasi,Cet,1Yogyakarta:pustakan pelajar
Nugroho,Riant,2004.PublicPolicy,DinamikaKebijakan-AnalisisKebijakan-
Gramedia
87
Jurnal
Hayati, R., Irianty, H., & Mahmudah, M. (2021). Gambaran Kondisi Jamban
Keluarga, Sarana Air Bersih Dan Pola Konsumsi Air Pada Masyarakat
Kelurahan Surgi Mufti. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal), 8(1), 73-78.
Ichwan Muis, Rumah Tidak Latak Huni// Tugas Sistem usaha kesejahteraan
sosial (STKS Bandung) dari http:IchwanMusi.com//
http://ppid.padang.go.id/profil-dinas“profil kelurahan Purus ,Kecamatan
padang Barat ,Kota padang”.halonusa.com.
Triono, M. O. (2018). Akses air bersih pada masyarakat Kota Surabaya serta
dampak buruknya akses air bersih terhadap produktivitas masyarakat Kota
Surabaya. JIET (Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan), 3(2).
Khori ,2013 Analisis Pelaksanaan Bantuan Rehabilitas Rumah Tidak Layak Huni
Tahun 2011 Di Desa Teluk Siantan Kecamatan Siantan Tengah
Kabupaten Kepulauan Anambas
Srida,2015 Implementasi Program Bantuan Siswa Miskin Sekolah Dasar (BSM-
SD) di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Labuan Kabupaten
Pandeglang.
Riri Mardalisa,2022 Implementasi Perwako (Peraturan Wali Kota) Nomor 25.A
Tahun 2016 Tentang Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak Huni Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah Di Kecamatan Padang Barat Kota
Padang
Peraturan perundangan
Peraturan Wali kota Padang Nomor 25.A Tahun 2016 Tentang Kriteria Objek
Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Pasal 5
LAMPIRAN