Anda di halaman 1dari 108

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

DAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI

BUKU PANDUAN PROFESI


KEPERAWATAN KELUARGA
DAN KOMUNITAS

Yenni, M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom


Ns. Cory Febrina, S.Kep, M.Kes
Ns. Lidya Mardison, S.Kep, M.Kes
Ns. Rahmat Syukri, S.Kep, MKM
Ns. Rahmat Syukri, S.Kep, MKM

FORT DE KOCK PRESS


1
KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS
@Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak, mencetak atau menerbitkan sebagian isi atau
seluruh buku dengan cara dan dalam bentuk apapun juga tanpa seijin
editor dan penerbit

Penyusun :
Yenni, M.Kep., Ns.Sp.Kep. Kom
Ns. Cory Febrina, S.Kep, M.Kes
Ns. Lidya Mardison, S.Kep, M.Kes
Ns. Rahmat Syukri, S.Kep, MKM

Editor :
Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, M.Kes
Ns. Silvia, M.Biomed

Penerbit :
Fort De Kock Press Bukittinggi

Edisi , September 2021

2
Visi Misi Universitas Fort De Kock
Visi
Mewujudkan Universitas Fort De Kock Menjadi Universitas yang Unggul dalam
rangka menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Profesional serta memiliki daya
saing global Tahun 2025.

Misi
a. Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bermutu,
berkarakter, dan berkesinambungan
b. Meningkatkan kualitas tata kelola yang baik (Good University Governance),
menuju tata kelola yang unggul (Excellent University Governance)
c. Menjalin jaringan kerjasama yang produktif dan berkelanjutan dengan
kelembagaan pendidikan, pemerintah dan dunia usaha di tingkat daerah,
nasional, dan Internasional.

Visi Misi Program Studi Keperawatan dan Pendidikan Ners

Visi
Menjadi Program Studi yang Menghasilkan Lulusan yang Unggul dan berdaya saing
Global dalam Bidang Keperawatan Komplementer pada tahun 2025

Misi
a. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu, berkarakter dan
berkesinambungan khususnya pada lingkup penyakit komplementer
b. Meningkatkan kualitas tata kelola program studi yang baik menuju tatakelola sesuai
standar
c. Menjalin kerjasama yang produktif dan berkelanjutan bersama masyarakat , sektor
swasta, pemerintah dan lembaga-lembaga internasional dalam pengembangan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

3
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT sehingga penyusunan Buku Panduan


keperawatan keluarga dan komunitas ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini
dibuat sebagai acuan bagi mahasiswa dan pembimbing dalam proses belajar mengajar
dengan kurikulum perguruan tinggi. Buku ini membahas tentang panduan dalam
melakukan kegiatan praktik klinik di masyarakat, keluarga dan komunitas. Berbagai
metode pembelajaran ditetapkan selama proses sesuai dengan kompetensi yang telah
ditetapkan, Adanya buku ini diharapkan proses belajar mengajar klinik dapat berjalan
dengan baik. Saran dan kritikan positif sangat kami harapkan demi kesempurnaan buku
ini. Terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan buku ini dan semoga dapat bermanfaat bagi semua.

Bukittinggi, Februari 2020

Penyusun

4
BAB I

A. Ketentuan Umum

1. Tujuan Program Studi Profesi Ners


Program Studi Profesi Ners bertujuan menghasilkan para profesional (Ners)
dibidang keperawatan yang mampu mengelola asuhan keperawatan secara
komprehensif kepada individu, keluarga, komunitas dan masyarakat dengan
mengimplementasikan teori dan konsep ilmu perilaku, ilmu biomedik dan ilmu
keperawatan secara terintegrasi.

2. Persyaratan Mengikuti Program Studi Profesi Ners


Peserta Program Studi Profesi Ners adalah mahasiswa yang telah lulus
pendidikan akademik, termasuk lulus ujian skripsi, yang dinyatakan dengan
yudisium.

3. Peraturan bagi mahasiswa


Semua mahasiswa peserta Program Studi Profesi Ners harus mematuhi
ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku di setiap bagian tempat
mahasiswa melaksanakan praktek profesi. Apabila mahasiswa peserta didik
melanggar ketentuan, peraturan dan norma, maka akan dikenakan sanksi mulai
dari yang paling ringan sampai yang paling berat, yaitu:
a. Peringatan, akan diberikan kepada mahasiswa peserta didik yang
melakukan pelanggaran ringan menurut kategori .
b. Perpanjangan waktu Program Studi Profesi Ners, akan diberikan pada
mahasiswa peserta didik yang melakukan pelanggaran sedang menurut
kategori .
c. Dikeluarkan dari Program Studi Profesi Ners, akan dilakukan pada
mahasiswa peserta didik yang melakukan pelanggaran berat menurut
kategori.
d. Untuk ketentuan lebih lanjut akan dijelaskan pada gambaran/ acuan
Program Studi Profesi Ners pada setiap mata ajar.
Pelanggaran yang bersifat melanggar hukum dan undang- undang akan diproses
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

5
4. Penampilan
Selama melakukan Program Studi Profesi Ners, mahasiswa harus mengikuti
aturan dalam penampilan yaitu :
a. Pakaian
Mengenakan pakaian khusus yang telah ditetapkan sebagai pakaian dinas
mahasiswa selama praktek profesi, yaitu:
i. Pakaian putih-putih bila melakukan praktek di Rumah Sakit, khusus
untuk ruangan tertentu maka pakaian yang digunakan sesuai dengan
ketentuan bangsal/ bagian tersebut
ii. Pakaian putih sebagai atasan, hitam sebagai bawahan dan dilengkapi
dengan jaket almamater, bila melakukan praktek di Puskemas atau
masyarakat
iii. Mahasiswa diwajibkan menjaga kerapihan penampilan dan nama baik
almamater selama melakukan praktek profesi
b. Memakai tanda pengenal yang ditentukan oleh Universitas Fort De Kock.
c. Mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan apapun kecuali
jam tangan dan cincin kawin.
d. Mahasiswa diharuskan membawa alat praktek pribadi (nursing kit) pada
saat melakukan praktek profesi.
e. Mahasiswa yang tidak hadir karena sakit, diwajibkan melaporkan diri
kepada penanggungjawab di puskesmas dan pembimbing akademik
dengan membawa surat keterangan dokter dari instansi pemerintah,
kemudian wajib mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan dengan
sepengetahuan pembimbing. Jika mahasiswa tidak hadir tanpa ada
keterangan yang jelas maka diwajibkan mengganti sebanyak 3 hari diluar
jadwal dinas yang ada untuk 1 hari ketidakhadiran. Mahasiswa yang 2 kali
alpa akan dipulangkan ke akademik.
f. Protokol pencegahan penularan COVID_19 dan tata tertib praktek
mahasiswa dalam masa panderni COVID 19 sebagai berikut:
a. Melampirkan hasil pemeriksaan Rapid Antigen COVID 19 yang
berlaku sebelum praktek(Sesuai kebijakan lahan)

6
b. Bersedia diukur suhu tubuh sebelum kunjungan rumah dan
apabila suhu >37,5°C dan dalam keadaan sakit tidak
diperbolehkan kegiatan
c. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) level 2 tergantung
kebutuhan tempat praktek. APD yang dimaksud tennasuk baju
gown/skort/gaun proteksi, baju hazmat, masker, alat pelindung
wajah (Face Shield) dan sarung tangan. Sesuai juknis pelayanan
Puskesmas pada saat kunjungan rumah
d. Menjaga jarak (physical distancing) disemua tempat pelayanan
paling sedikit dalam rentang jarak 1 (satu) meter antar
individu.Pada saat mengumpulkan masa dengan jumlah maksimal
30 orang(sesuai kebijakan lahan)
e. MeIakukan cuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan
pencuci tangan berbasis alkohol (Hand Sanitizer). dan
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
beraktivitas
f. Apabila ditemukan kondisi positif covid 19 selama praktek maka
pergantian dinas dilakukan sesuai kesepakatan dengan lahan.

5. Tempat Pelaksanaan
Program Studi Profesi Ners dilaksanakan dilahan praktek yang telah ditetapkan
sebagai tempat praktek Profesi Ners melalui kerjasama yang dibuat sebelumnya
antara UNIVERSITAS FORT DE KOCK (Program Profesi Ners) dengan lahan
praktek.

6. Lama pendidikan
Program Studi Profesi Ners berlangsung selama lebih kurang 1 ( satu ) tahun
yang dibagi atas 2 ( dua ) putaran, termasuk evaluasi belajar mahasiswa

7. Siklus Program Studi Profesi Ners


Program Studi Profesi Ners berlangsung selama 1 tahun (36 minggu).
Pendidikan ini dibagi atas 2 putaran yaitu :
a. Putaran I

7
 Keperawatan Dasar Profesi (2SKS ) :2 minggu
 Keperawatan Medikal Bedah (8 SKS) : 8 minggu
 Keperawatan Maternitas (4 SKS) : 4 minggu
 Keperawatan Anak (4 SKS) : 4 minggu
b. Putaran II
 Keperawatan Gawat Darurat / Kritis(3 SKS) : 3 minggu
 Keperawatan Komunitas (3 SKS) : 3 minggu
 Keperawatan Keluarga (3 SKS) : 3 minggu
 Keperawatan Jiwa (3 SKS) : 3 minggu
 Manajemen Keperawatan (4 SKS) : 4 minggu
 Keperawatan Gerontik (2 SKS) : 2 minggu

8. Pembimbing dan Evaluator


Pembimbing Program Studi Profesi Ners Universitas Fort de Kock melibatkan
para dosen yang menguasai ilmu terkait, beserta pembimbing klinik yang telah
ditetapkan untuk mendidik jenjang Strata 1 melalui sertifikat yang diakui oleh
Universitas Fort de Kock.
Evaluasi hasil belajar dilakukan oleh dosen Universitas Fort de Kock, setelah
mahasiswa selesai mengikuti pendidikan disatu cabang ilmu tertentu. Sedangkan
evaluasi tentang sikap dan keterampilan klinik secara bersama dipantau oleh
dosen dan pembimbing klinik.

9. Metode Pembelajaran
Program Studi Profesi Ners adalah program pendidikan pengalaman belajar
klinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.
Bentuk Metode Pembelajaran, yaitu :
a. Case Konferen
b. Bed side teaching
c. Supervisi
d. Disiminasi ilmu (seminar / Presentasi kasus)
e. Ujian Akhir untuk setiap siklus (evaluasi Profesi)

8
f. Ronde keperawatan
g. Tutorial Individu
h. Project base learning

10. Tata Cara Pengiriman Mahasiswa


Nama-nama mahasiswa yang mengikuti Program Studi keperawatan dan Profesi
Ners dikirim oleh Pengelola Program Studi Profesi Ners Universitas FORT DE
KOCK. Ketua Program Studi mengatur penempatan peserta dan menjadwalkan
lama pendidikan sesuai dengan yang telah ditentukan. Apabila Program Studi
Profesi Ners telah selesai, maka CI lapangan menyerahkan nilai mahasiswa
kepada Seksi Evaluasi program studi.

11. Pengulangan Pendidikan


Program Studi Profesi Ners dapat diulang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Mengulang ujian, jika nilai antara 56- 65
b. Mengulang selama setengah (1/2) siklus, jika nilai 41-45
c. Mengulang seluruh siklus, jika nilai E (<40)
Pengulangan ujian saja dapat dilakukan langsung setelah siklus selesai (waktu
break). Untuk pengulangan siklus akan dijadwalkan oleh koordinator program
profesi.
12. Penilaian
Ujian praktek dilakukan pada setiap akhir siklus terkait, dengan ketentuan
waktu ketidakhadiran telah dilengkapi. Waktu “break” dapat digunakan sebagai
waktu perbaikan terhadap nilai ujian mahasiswa.
Batas lulus sebuah mata ajaran adalah nilai B, untuk nilai C mengulang ujian dan
D,E mengulang program. Berarti mahasiswa yang tidak lulus silus tersebut, harus
mengikuti kembali siklus tersebut pada putaran selanjutnya. Pemberian nilai BL
tidak diperkenankan untuk Program Studi Profesi Ners. Adapun bentuk evaluasi
yang digunakan pada Program Studi Profesi Ners terdiri dari :
a. Penilaian keaktifan mahasiswa pada saat pre dan post konferens
b. Penampilan/kinerja mahasiswa sehari-hari selama melakukan praktek
profesi
c. Presentasi kasus

9
d. Laporan Asuhan Keperawatan lengkap
e. Ujian akhir setiap siklus
Untuk pembobotan dari masing- masing item akan disesuaikan dengan siklus
yang terkait.

B. Ketentuan Khusus

1. Jadwal Praktek Mahasiswa


Untuk jalur umum, mahasiswa akan melaksanakan praktek di Keperawatan
Gawat Darurat / Kritis selama 6 hari (Senin–Sabtu) dan 3 hari (Jum’at–Minggu)
untuk jalur khusus pada lokasi praktek Keperawatan Gawat Darurat / Kritis
dengan ketentuan:
a. Jadwal dinas untuk mahasiswa jalur umum dimulai pukul 07.30 WIB dan
berakhir pada pukul 14.30 WIB.
b. Jadwal dinas untuk mahasiswa jalur khusus dimulai pukul 07.30 WIB dan
berakhir pada pukul 17.30 WIB.
c. Untuk pengaturan jadwal dinas mahasiswa akan ditentukan lebih lanjut
pada setiap bagian profesi.
2. Kehadiran
Mahasiswa peserta didik diwajibkan hadir 100% pada saat melakukan praktek
profesi Keperawatan Gawat Darurat / Kritis
3. Penguji
a. Penguji adalah dosen pengampu siklus terkait. Ujian akhir siklus diuji
oleh 2 orang penguji dari akademik dan klinik
b. Penilaian terhadap kinerja mahasiswa dalam melakukan praktek profesi
dilakukan selama proses praktek berlangsung ditambah dengan masukan
dari pembimbing lapangan yang telah ditunjuk oleh lahan praktek.

4. Peraturan Praktek Profesi


a. Pada siklus Keperawatan Komunitas dan keluarga mahasiswa
mengenakan pakaian seragam atasan putih dan bawahan putih, rapi,
bersih dan lengkap dengan identitas, tidak mengenakan perhiasan, kuku
pendek dan tidak mengenakan pewarna kuku. Pada saat dinas di
puskesmas mahasiswa memakai pakaian dinas baju putih dan celana
10
putih. Mahasiswa diharuskan mengikuti jadwal dinas yang telah
ditentukan oleh pihak puskesmas.
b. Mahasiswa diharuskan membuat ADL dan mengisi absensi. ADL dan
absensi harus diketahui dan ditandatangani oleh pembimbing puskesmas
dan pembimbing akademik.
c. Mengikuti pre-conferance dan pos-tconferance dengan pembimbing
akademik atau pembimbing klinik.
d. Mengumpulkan laporan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh
pembimbing akademik yaitu pada hari Senin paling lambat pukul 16.00
WIB di kampus Universitas Fort de Kock. Sedangkan jadwal pengumpulan
laporan untuk CI klinik ditentukan oleh masing-masing CI.
e. Mahasiswa wajib hadir dalam seluruh rang kaian kegiatan di
komunitas(Winshield survey,MMJ 1,MMJ 2,SEMINAR,rangkaian kegiatan
mulai dari pengkajian hingga evaluasi di komunitas dan keluarga)
f. Apabila ditemui mahasiswa tidak sesuai dengan target waktu yang
ditetapkan, mahasiswa memiliki konsekuensi mengganti dinas dan nilai
tidak sama dengan individu dan kelompok yang tepat waktu.
5. Lain-lain
Hal- hal lain yang tidak tercantum dalam ketentuan ini, akan dibicarakan lebih
lanjut dengan Ketua UNIVERSITAS FORT DE KOCK Bukittinggi.

11
BAB II
TUJUAN dan KOMPETENSI

Judul Mata Ajar : Keperawatan Keluarga dan Komunitas


Jumlah SKS : 6 SKS

A. Desripsi Mata Kuliah

Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan


tahapan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan
asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan tersier kepada
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan masalah kesehatan yang
bersifat aktual, risiko dan potensial, menjalankan fungsi advokasi, membuat
keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini terkait
dengan keperawatan keluarga dan komunitas. Praktik profesi keperawatan
keluarga dan komunitas berfokus kepada kebijakan dan program pemerintah
tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan masyarakat
melalui kerjasama dengan lintas program dan sektoral.

B. Tujuan Instruksional

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas
mahasiswa memiliki kemampuan :
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab. (KES.PG03.002.01: memfasilitasi teknologi informasi yag tersedia
secara efektif dan tepat)
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
terkait dengan individu, keluarga, kelompok dan komunitas. (KES.PG02.024.01:

12
melaksanakan strategi terkait dengan pencegahan/ deteksi dini terhadap
penyakit/ masalah kesehatan)
e. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan
Keperawatan Keluarga dan Komunitas .
f. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
g. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain
dari setiap individu, keluarga, kelompok dan komunitas klien yang unik .
h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
secara individu, keluarga, masyarakat dan komunitas.
i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif.
j. Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam
aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan
masyarakat. (KES.PG02.003.01: memfasilitasi klien/pasien untuk
mendapatkan dukungan dari kelompoknya)
k. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan keluarga dan komunitas.
l. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.
m. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak individu, keluarga,
masyarakat dan komunitas agar dapat mengambil keputusan. (KES.PG02.023.01:
melaksanakan strategi untuk mencegah kekerasan dan penelantaran di
rumah tangga)
n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan .
p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
q. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.

13
t. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ Komplementari sesuai dengan kebutuhan
klien.

CPL -Prodi
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu:
1. Sikap
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap yang
religius
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral dan etika
c. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
d. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya
secara mandiri
e. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai
dengan lingkup praktik dibawah tanggung jawabnya dan hukum/ peraturan
perundang-undangan
f. Mampu melakukan praktik keperawatan dengan prinsip etik dan peka budaya
sesuai dengan kode etik perawat Indonesia
2. Pengetahuan
a. Menguasai nilai- nilai kemanusiaan (humanity values)
b. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada bidang
keilmuan keluarga dan komunitas
c. Menguasai konsep teknik penegakkan diagnosa asuhan keperawatan keluarga
dan komunitas
d. Menguasai konsep teoritis komunikasi terapeutik
e. Menguasai konsep, prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tersier
f. Menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners, keselamatan
pasien dan perawatan berpusat atau berfokus pada pasien

14
3. Keterampilan Khusus
a. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (Keperawatan
komunitas dan keluarga) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis;
b. Mampu memberikan (adminestering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan
supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan;
c. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan
terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai
sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan
d. Mampu menyususn dan mengimplementasikan perencanaaan asuhan
keperawatan sesuai standar keperawatan dan kode etik perawat, yang peka
budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien, individu,
keluarga dan masyarakat
e. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien
yang tidakj diharapkan secara cepat dan tepat serta melaporkan kondisi dan
tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan
f. Mampu melakukan evaluasi dan revisi renbcana asuhan keperawatan secara
reguler dengan/ atau tanpa tim kesehatan lainnya
g. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga/ pendamping/ penasehat
untuk mendapatkan persetujuan perawatan yang menjadi tanggung jawabnya
4. Keterampilan Umum
a. Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif
b. Menyusun laporan/ kertas kerja atau menghasilkan karya desain dibidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses masyarakat akademik
c. Bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang profesinya sesuai kode etik profesi
d. Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat
e. Bekerjasama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidan profesinya
f. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat, profesi dan
klien

15
g. Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja
profesinya
h. Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri

Bahan Kajian
1. Melakukan pengkajian melalui observasi, wawancara pada masyarakat (individu,
keluarga dan kelompok) dan lingkungan
2. Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisis data bersama
keluarga dan masyarakat (individu, keluarga dan kelompok)
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan (mandiri dan kolaborasi) sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang telah disepakati bersama masyarakat berdasarkan
evidence based (KES.PG02.024.01: melaksanakan strategi terkait dengan
pencegahan/ deteksi dini terhadap penyakit/ masalah kesehatan)
4. Melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai rencana kegiatan yang telah
disepakati berdasarkan kebutuhan dan masalah kesehatan masyarakat
(KES.PG03.002.01: memfasilitasi teknologi informasi yag tersedia secara
efektif dan tepat), (KES.PG02.003.01: memfasilitasi klien/pasien untuk
mendapatkan dukungan dari kelompoknya), (KES.PG02.023.01:
melaksanakan strategi untuk mencegah kekerasan dan penelantaran di
rumah tangga).
5. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan yang telah dilakukan serta
menyususn rencana tindak lanjut berdasarkan analisa yang telah dilakukan
6. Melakukan dokumentasi proses kegiatan praktek dan menyususn laporan
kegiatan

16
BAB III
PROSES BIMBINGAN

A. Tujuan

Selama menjalankan praktek profesi, mahasiswa akan diberi penugasan dan


bimbingan dalam beberapa fase. Setelah melalui fase-fase tersebut, diharapkan
mahasiswa dapat mencapai kompetensi dalam praktek profesi Keperawatan
Keluarga dan Komunitas.

B. Fase Bimbingan

1. Fase Orientasi
a. Mahasiswa diberikan pengkayaan sebelum pelaksanaan praktek profesi
Keperawatan Keluarga dan Komunitas.
b. Mahasiswa praktek profesi Keperawatan Keluarga dan Komunitas akan
ditempatkan pada daerah tertentu di wilayah yang sudah ditetapkan
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Fort De Kock secara
berkelompok.
c. Pada hari I, pihak akademik dan mahasiswa melakukan pertemuan
pembukaan dan penerimaan mahasiswa dengan kecamatan, lurah, kepala,
tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala jorong dan masyarakat di wilayah
yang sudah ditetapkan Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Fort De
Kock.
d. Setelah serah terima, mahasiswa ditempatkan ke jorong masing – masing
sesuai dengan jadwal dan lokasi yang telah ditentukan sebelumnya dan
melakukan survey pada wilayah binaan.
e. Setiap kegiatan didahului dengan konsultasi laporan pendahuluan ke
pembimbing akademik
f. Mahasiswa juga di tempatkan di puskesmas, pada tahap awal mahasiswa
melakukan orientasi progam PERKESMAS di lanjutkan dengan diskusi
mengenai hasil identifikasi program PERKESMAS dengan pembimbing
g. Mahasiswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan program puskesmas yaitu:
poliklinik umum, ruang poliklinik gigi, ruang pengobatan, ruang KIA/KB,

17
dan juga melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di luar gedung
diantaranya: pelayanan kesehatan di pustu, posyandu, sekolah, di rumah
dan lain-lain
h. Mahasiswa juga melakukan implementasi di tatanan sekolah terkait
masalah PHBS
i. Pada akhir kegiatan mahasiswa akan melakukan pendokumentasikan dan
diseminarkan
2. Fase Kerja
a. Mahasiswa mencapai sasaran pembelajaran melalui kegiatan individual
dan kelompok
b. Kegiatan kelompok
1. Mengidentifikasi dan mengadakan pendekatan dengan TOMA, petugas
kesehatan setempat dan puskesmas
2. Mengidentifikasi ke lapangan, khususnya di masyarakat
3. Melakukan pengkajian :
a. Menyusun alat pengumpulkan data (observasi, wawancara, angket
dan data sekunder) yang diperlukan untuk memperoleh informasi
kesehatan yang akurat dari masyarakat
b. Mengumpulkan data masyarakat bersama-sama masyarakat
dengan menggunakan instrument yang telah dipersiapkan.
4. Perencanaan
a. Setelah data terkumpul, dilakukan analisa data dan perumusan
masalah kesehatan yang ditemukan.
b. Mahasiswa melakukan pertemuan dengan masyarakat untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada melalui kegiatan
Musyawarah Masyarakat Jorong (MMJ) I
 Penyajian data
 Mengidentifikasi masalah
 Memprioritaskan masalah yang telah teridentifikasi.
 Bersama masyarakat menyusun rencana tindakan
berdasarkan data yang ditemukan dan,
 Penyusunan Plan of Action (POA) dengan menggunakan
fasilitas, sumber daya yang ada di masyarakat wilayah binaan

18
sekaligus membentuk Kelompok Kerja Masyarakat
(POKJAKES)
5. Implementasi
a. Melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai rencana kegiatan
yang telah di sepakati (POA) saat MMJ I berdasarkan kebutuhan
dan masalah kesehatan masyarakat, dengan pendekatan :
 Kemitraan
 Proses Kelompok (POKJAKES)
 Pendidikan Kesehatan
 Pemberdayaan
 Tindakan profesional
 Memfokuskan pada preventif dan promotif tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif
6. Evaluasi
a. Menganalisa dari hasil kegiatan yang telah dilakukan
b. Menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan analisa yang telah
dilakukan
c. Mahasiswa melakukan pertemuan kembali dengan masyarakat
untuk menyusun rencana tindak lanjut melalui kegiatan
Musyawarah Masyarakat Jorong (MMJ) II
 Penyajian data, masalah, intervensi, implementasi dan
evaluasi
 Bersama masyarakat menetapkan rencana tindak lanjut
terhadap hasil evaluasi yang didapatkan.
7. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan yang lain di wilayah
binaan, bila ditemukan masalah kesehatan yang memerlukan tindakan
rujukan keperawatan sesuai dengan kewenangan dan lingkup praktik
Keperawatan Keluarga dan Komunitas .
8. Mendokumentasikan proses kegiatan praktek dan menyusun laporan
kegiatan.
9. Melakukan seminar Keperawatan Keluarga dan Komunitas.

19
c. Kegiatan Individu
1. Membuat laporan pendahuluan (LP) lengkap tentang konsep keluarga.
2. Menentukan keluarga kelolaan yang terdiri dari 1 keluarga binaan
dengan masalah tumbuh kembang keluarga + 1 keluarga resume
3. Membuat LP tambahan sesuai dengan masalah keluarga binaan
4. Membuat masing- masing laporan kasus keluarga binaan
5. Menyusun pre planning setiap kunjungan keluarga, minimal kunjungan
2 x seminggu
6. Melakukan pengkajian, menganalisa data dan menyusun prioritas
masalah keperawatan minimal 3 diagnosa keperawatan masing-masing
laporan kasus.
7. Menyusun rencana keperawatan keluarga untuk setiap diagnosa yang
ada.
8. Menemukan jurnal dalam bentuk intervensi keperawatan yang sesuai
dan dapat diimplementasikan pada keluarga binaan
9. Melakukan implementasi sesuai intervensi yang telah disusun.
10. Melakukan evaluasi terhadap implementasi yang telah dilakukan
11. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga yang telah
dilakukan
3. Fase Terminasi
a. Pada tahap ini, mahasiswa mengakhiri kontrak dengan keluarga kelolaan,
masyarakat, instansi kesehatan, instansi pemerintahan di wilayah tersebut.
b. Mengumpulkan laporan akhir siklus keperawatan keluarga dan komunitas.
c. Penutupan siklus Keperawatan Keluarga dan Komunitas antara pihak
akademik, instansi pemerintahan, instansi kesehatan yang terkait dan
mahasiswa praktek profesi.

20
BAB IV
Evaluasi

A. Tujuan Evaluasi

Selama menjalankan praktek profesi Keperawatan Keluarga dan komunitas,


mahasiswa akan dievaluasi baik selama proses praktek maupun ujian akhir.
Proses evaluasi dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi mahasiswa di
dalam menerapkan asuhan keperawatan dan menentukan kelulusan mahasiswa
dalam satu siklus praktek profesi.

B. Metode Evaluasi

Waktu
No Materi yang Dievaluasi Bobot
Pelaksanaan
1. Penugasan Dokumentasi 30% Minggu I - VI
 Pengelolaan Asuhan Keperawatan
a. Pre planning
b. Pengkajian
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi (Caper)

 Laporan analisa situasi program 10% Minggu I - VI


PERKESMAS

 Laporan kegiatan di tatanan sekolah 10% Minggu I – VI

 Laporan akhir praktek Keperawatan 10% Minggu VI


Keluarga dan Komunitas
-
2. Konfrence 10% Minggu I - VI
 Pre Konferens
 Post Konferens

3. Penampilan Kinerja dan Profesionalisme 20% Minggu I - VI


individual
Sikap dan Etika

4. Seminar 10% Minggu VI


 Makalah seminar
 Presentasi seminar

21
C. Ketentuan Khusus

1. Untuk Keperawatan Komunitas mahasiswa tidak diujikan.


2. Untuk Keperawatan Keluarga mahasiswa diujikan pada evaluasi pada keluarga
binaan
3. Penggunaan nanda, nic,noc serta sdki siki dan slki sesuai kebutuhan dan
kecocokan data yang diperoleh
4. Pengambilan kasus keluarga wajib mengambil 2 diagnosa keluarga dan 1
diagnosa individu

D. Kriteria Kelulusan

Mahasiswa dinyatakan lulus apabila :


1. Persentase kehadiran mahasiswa selama menjalani praktek Keperawatan
Keluarga dan Komunitas adalah 100%
2. Mengikuti semua kegiatan yang dilakukan dan bekerja sama
3. Mengumpulkan semua laporan kasus dan resume
4. Mematuhi semua peraturan profesi selama menjalani praktek

22
Daftar Pustaka

Anderson, E.T, and McFarlane, J. (2004). Community as partner: theory and practice in nursing,
4th Edition. Philadelpia: Lippincott williams & Wilkin.

Edelman, C.L., & Mandle, C.L. (2006). Health Promotion: Throughout the life span. Sixth edition.
St.Louis Missouri: Mosby
Ervin, N.E. (2002). Advanced community health nursing practice: Population-focused care. New
Jersey: Prentice Hall
Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G. (2003). Family nursing: Research, theory and
practice. Fifth edition. New Jersey: Prentice Hall.
Hitchcock, E. Janice., Schubert, E. Phyllis, Thomas, A. Sue (1999). Community health nursing:
caring in action. Newyork: Delmar
Helvie, C.O. (1998). Advanced practice nursing in the community. London: Sage Publication
Maglaya, A.S. (2009). Nursing practice in the community. Fifth edition. Philippine: Argonauta
Corporation
McMurray, A. (2003). Community health and wellness: A sociological Approach. Philadelphia:
Mosby
Nanda International. (2017) Nursing diagnosis: Definition and classification 2015-2017.10th
edition. Blacwell Publishing
Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2013). Nursing Interventions
Classificati (NIC). 6th edition. Mosby: Elsevier
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classifications
(NOC). 5th edition. Mosby: Elsevier
Pender, N.J., Murdaugh, C.L., & Parsons, M.A. (2002). Health Promotion in nursing practice.
Fourth edition. New Jersey: Prentice Hall.
Stanhope, M., & Lancaster, J. (2004). Community & public health nursing. Sixth edition. St Louis
Missouri: Mosby.

23
Lampiran 1

PEDOMAN WINSHIELD SURVEY


SIKLUS KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS

a. Pengertian :
Merupakan pengamatan terhadap keadaan suatu wilayah untuk mendapatkan gambaran
secara umum situasi dan keadaan wilayah yang dilakukan melalui wawancara dengan
penduduk setempat di masyarakat dan observasi lingkungan, sehingga dapat diperkirakan
hal- hal yang menjadi masalah maupun faktor resiko yang dapat menimbulkan masalah
kesehatan.
1. Perumahan
Menguraikan tentang kepadatan bangunan perumahan, halaman- halaman
rumah pada umumnya.
2. Lingkungan terbuka
Uraikan banyaknya atau luasnya lingkungan terbuka dan penggunaanya,
kepemilikanya serta data lainnya.
3. Batas wilayah
Uraikan batas-batas wilayah desa/jorong, batas barat, timur, selatan dan utara.
Sebutkan nama- nama daerah yang sesuai batas administrasinya. Gambaran
daerahnya.
4. Transportasi
Uraikan alat transportasi yang digunakan masyarakat, bagaimana kondisi
jalannya.
5. Pusat Pelayanan
Sebutkan pusat- pusat pelayanan yang saudara lihat misal: sekolah, pasar, pusat
kesehatan, mesjid dan lainnya.
6. Kebiasaan Masyarakat
Sebutkan siapa, di mana, kapan (pagi, sore, malam) masyarakat yang berkumpul.
7. Masyarakat yang di jumpai
Siapa yang banyak saudara jumpai di jalan atau terkumpul, di manakah biasanya
masyarakat berkumpul.
8. Media Informasi

24
Uraikan media informasi yang banyak di gunakan masyarakat di rumah, di jalan,
di pusat pelayanan, di kantor, di desa dan lainnya.
9. Issue
Apa saja permasalahan yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
10. Pencermaran lingkungan ada
Jenis pencemaran dan asal pencemaran.
11. Kondisi selokan dan parit
Bagaimana kondisi selokan dan parit yang ada di desa, apakah tampak kotor, air
yang menggenang atau tidak mengalir dengan lancar, banyak sampah, dll.
12. Binatang peliharaan,ternak, dan binatang lainnya
Saat survey dilakukan didata binatang peliharaan baik yang di kandang atau
yang berkeliaran, termasuk binatang-binatang yang dijumpai di jalanan.

25
Lampiran 2

PETUNJUK PENGKAJIAN PROGRAM PUSKESMAS


KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS

1. Mengidentifikasi program puskesmas


2. Mengidentifikasi masalah kesehatan
3. Menyusun rencana kesehatan
4. Melakukan implementasi
5. Melakukan evaluasi proses kegiatan

26
Lampiran 3

PENUGASAN KELOMPOK DI POSYANDU/UKS


PADA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Analisa kebutuhan Posyandu dan UKS.


2. Merumuskan permasalahan yang ada di posyandu dan UKS.
3. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan di posyandu dan UKS.
4. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan di Posyandu dan UKS.
5. Mendokumentasikan kegiatan posyandu dan UKS dalam bentuk laporan kegiatan

Tahap Pelaksanaan :
1. Mahasiswa yang berpraktek di Puskesmas, melakukan analisa terkait kebutuhan
Posyandu dan UKS yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut.
2. Hasil analisa, selanjutnya dirumuskan permasalahan yang muncul di posyandu
dan UKS
3. Menyusun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
permasalahan yang muncul di posyandu dan UKS.
4. Mahasiswa melaksanakan salah satu kegiatan yang sudah direncanakan untuk
mengatasi permasalahan prioritas di posyandu dan UKS
5. Mahasiswa melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
6. Mahasiswa mendokumentasikan hasil kegiatan dalam bentuk laporan hasil
kegiatan

Ketentuan Pelaksanaan
1. Mempunyai pre planning kegiatan yang sudah dikonsulkan dan disetujui oleh
pembimbing untuk di laksanakan.
2. Menggunakan teknologi IT dalam menyiapkan media yang tepat untuk
pelaksanaan kegiatan di posyandu dan UKS.
3. Melakukan dokumentasi hasil kegiatan dalam bentuk laporan hasil kegiatan

27
Lampiran 4

FORMAT LAPORAN PRAKTEK


KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS
1. Halaman Judul
Terdiri dari topik Keperawatan Keluarga dan Komunitas, tanggal praktek, logo
institusi, nama kelompok mahasiswa, nama mahasiswa dan NIM, mata ajar, dan
institusi

2. Abstrak
 Ringkasan singkat (± 100 kata) menguraikan target dan resipien komunitas,
teori perubahan komunitas yang dipakai,strategi pengkajian dan instrument
yang dipakai,diagnose keperawatan, proses perencanaan dan implementasi,
evaluasi dan analisa perubahan
 Diketik 1 (satu) spasi dengan huruf Times New Roman ukuran 12

3. Lembar Persetujuan Pembimbing


4. Isi Laporan
 Diketik 2 (dua) spasi spasi dengan huruf Times New Roman, fron 12
 Mencantumkan semua hal yang tercantum pada daftar isi (daftar isi disertakan),
yaitu:
a. Pendahuluan
o Latar belakang pelaksanaan praktik Keperawatan Keluarga dan Komunitas
dan alasan fokus pada masalah yang diidentifikasi
o Tujuan penulisan laporan
b. Tinjauan Teoritis
o Konsep Keperawatan Keluarga dan Komunitas
o Mengidentifikasi dan menguraikan tentang karateristik komunitas yang
dipilih sebagai focus dari tindakan perubahan yang dilakukan di komunitas
o Mengembangkan konsep keperawatan dan menguraikan hubungan teori /
model praktik Keperawatan Keluarga dan Komunitas dan menguraikan
hubungan konsep model dengan pemberian asuhan Keperawatan Keluarga
dan Komunitas pada sasaran / target yang dipilih.

28
o Menggunakan konsep model Keperawatan Keluarga dan Komunitas dalam
memberian asuhan Keperawatan Keluarga dan Komunitas.

c. Aplikasi Asuhan Keperawatan Keluarga dan Komunitas


Proses asuhan Keperawatan Keluarga dan Komunitas melalui tahapan berikut
ini :
o Pengkajian kesehatan komunitas
o Mengembangkan dan merumuskan diagnosis Keperawatan Keluarga dan
Komunitas
o Perencanaan dan proses implementasi
o Evaluasi
d. Pembahasan
Melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dari
proses keperawatan dan kaitkan analisis tersebut dengan teori.
Menyusun rencana tindak lanjut untuk setiap kegiatan yang telah dilakukan
e. Kesimpulan
o Kesimpulan
o Saran
5. Rujukan
Rujukan pada ide- idea atau fakta-fakta yang diambil dari literature, data sekunder,
atau data sekunder atau melalui wawancara harus disertai dengan cara pengutipan
sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Lampiran

29
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Komunitas adalah kelompok sosial yang dibatasi oleh batasan geografis dan/atau nilai dan
interest tertentu. Anggota komunitas tersebut saling berinteraksi dalam suatu struktur sosial
dan membentuk nilai, norma dan institusi sosial.
Pendekatan proses keperawatan asuhan keperawatan yaitu pengkajian, penetapan diagnosa,
rencana, implementasi dan evaluasi.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses/upaya untuk dapat mengenal
masyarakat
Pengkajian komunitas bertujuan untuk:
- mengidentifikasi kebutuhan komunitas
- Mengklarifikasi masalah kesehatan komunitas
- Mengidentifikasi kekuatan dan sumber-sumber

Anderson McFarlane mengeluarkan suatu model pengkajian komunitas yang dikenal


dengan roda pengkajian komunitas, dimana warga masyarakat merupakan mitra dan
berkontribusi terhadap keseluruhan proses. Adapun roda pengkajian ini terdiri dari tiga
bagian:
1. Inti Komunitas
2. Sub sistem
3. Persepsi
Setiap bagian terdiri dari beberapa variabel seperti tertuang pada tabel berikut:
Inti Komunitas Subsistem Persepsi

Sejarah Lingkungan Fisik Warga masyarakat

Demografi Pelayanan Kesehatan dan sosial Persepsi Perawat

Vital Statistik Ekonomi

Etnis Transportasi dan keamanan

Nilai dan Keyakinan Politik dan pemerintahan

Komunikasi

Pendidikan

Rekreasi

30
I. Inti Komunitas
1. Sejarah
Data apa yang dapat anda kumpulkan? (misalnya orang yang sudah tua,
orang yang sudah lama tinggal didaerah tersebut), ajukan pertanyaan
pada anggota masyarakat: sudah berapa lama tinggal disini, apakah ada
perubahan terhadap daerah ini,siapakah orang yang lama tinggal
didaerah ini dan menegetahui sejarah daerah ini?
2. Demografi dan etnik
Orang-orang seperti apa yang anda lihat? Anak remaja? Lansia? Orang
yang tidak punya tempat tinggal? Orang yang tinggal sendirian? Ras/suku
apa yang ada? Apakah populasi tersebut homogen?
Apakah anda melihat adanya indikator kelompok etnik tertentu (misalnya
restoran) tanda-tanda kelompok budaya apa yang dapat anda lihat
3. Vital statistik
Memuat data statistik vital terkait kelahiran dan kematian dan kesakitan
berdasarkan tingkatan usia, penyebab kematian dan kesakitan.
4. Nilai dan keyakinan
Apakah didaerah tersebut ada mesjid, gereja, candi/pura, apakah ada
tanda seni? Apakah ada tanda-tanda peninggalan sejarah?

II. Subsistem
1. Lingkungan
Bagaimana kualitas udara, air, tumbuh-tumbuhan, perumahan, jarak,
binatang peliharaan, gambar peta daerah, berapa luas daerah tersebut?
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
Rumah singgah, penyembuh tradisional/dukun, apakah ada klinik, rumah
sakit, rumah jompo, adakah sumber diluar daerah tersebut yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
3. Ekonomi
Bagaimana status ekonomi masyarakat, apakah terdapat industri,
pertokoan lapangan kerja? Kemana warga masyarakat berbelanja,
bagaimana angka pengangguran?

31
4. Transportasi dan keamanan
Bagaimana warga masyarakat melakukan perjalanan, jenis kendaraan
pribadi dan kendaraan umum apa yang digunakan? Apakah ada jalur
khusus untuk pejalan kaki, pengendara sepeda? Apakah penyandang
cacat dapat berkeliling didaerah tersebut? Jenis layanan perlindungan apa
yang tersedia (ex: kebakaran, polisi). Apakah kualitas udara dipantau?
Jenis tindakan kriminal apa yang biasa terjadi? Apakah warga masyarakat
merasa aman?
5. Politik dan pemerintahan
Apakah ada tanda-tanda kegiatan politik (poster, rapat/pertemuan).
Bagaimana pemerintahan didaerah tersebut dibentuk (dengan pemilihan
atau calon tunggal). Apakah warga terlibat dalam pembuatan putusan
dipemerintah daerah setempat?
6. Komunikasi
Adakah tempat khusus warga berkumpul? Apakah warga memiliki TV
atau radio? Topik apa yang biasa ditonton/didengar warga? Alat
komunikasi formal dan informal apa yang ada?
7. Pendidikan
Apakah ada sekolah didaerah tersebut? Bagaimana kondisinya? Apakah
ada perpustakaannya? Apakah ada badan yang mengurus perpustakaan
tersebut? Bagaimana fungsinya? Apakah isu utama yang muncul tentang
pendidikan? Bagaimana angka putus sekolah? Apakah tersedia aktivitas
ekstrakurikuler? Apakah dimanfaatkan oleh peserta didik? Adakah
pelayanan kesehatan sekolah? Adakah perawat di sekolah?
8. Rekreasi
Dimana anak-anak bermain? Bentuk rekreasi apa yang utama? Siapa
pesertanya? Fasilitas rekreasi apa yang ada?
III. Persepsi
1. Warga masyarakat
Bagaimana perasaan warga terhadap masyarakat?apakah yang mereka
anggap sebagai kekuatan masyarakat? Apa yang mereka anggap sebagai
masalah masyarakat? Ajukan pertanyaan kepada warga dari berbagai

32
kelompok yang berbeda (mis: kelompok lansia, remaja, pekerja,
profesional, ibu rumah tangga, dan pemuka agama) dan buat catatan
tentang siapa dan apa jawabannya.
2. Persepsi anda
Pernyataan umum tentang kesehatan masyarakat setempat. Apakah
kekuatannya? Masalah dan potensial masalah apa yang anda dapat
identifikasi

33
B. PRIORITAS MASALAH

Kriteria Prioritas Masalah :


 Kesadaran masyarakat akan masalah
 Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah
 Kemampuan perawat dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
 Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap solusi masalah
 Beratnya konsekwensi jika masalah tidak terselesaikan
 Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Rencana asuhan keperawatan komunitas disusun menurut format tabel berikut:

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK .....


DI ………………

Contoh :

Data Diagnosis NOC NIC


Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data Pendukung masalah kesehatan komunitas: HIV
Studi 00215 Penurunan Prevensi Prevensi
Dokumentasi: kesehatan Primer Primer
....... masyarakat 2700 Kompetensi 4350 Manajemen
Hasil angket masyarakat Perilaku
........ 2701 Derajat 4360 Modifikasi
Observasi / kesehatan perilaku
winshield masyarakat 4356 Manajemen
survey: perilaku
........ Prevensi seksual
Wawancara: sekunder
........ 2702 Tingkat Prevensi

34
kesadaran Sekunder
Contoh data: masyarakat 7160 Menjaga
- Akses 2802 Kontrol kesuburan
terhadap
terhadap 7910 Konsultasi
pelayanan
kesehatan kelompok 8190 Tindak
HIV yang
beresiko lanjut
minimal
- Tenaga VCT penularan melalui
terlatih
(HIV) telepon
puskesmas
yangmasih
terbatas
Prevensi Prevensi
- Dukungan
sosial kasus Tersier Tersier
HIV yang
2808 Program 8180 Konsultasi
tidak
adekuat efektifitas melalui
- Adanya
komunitas telepon
temuan
kasus HIV 1634 Perilaku 8100 Rujukan
- Stigma
pemeriksaan
masyarakat
tehadap kesehatan
penderita
pribadi
HIV

- 00188 Perilaku Prevensi Prevensi


Kesehatan Primer Primer
Berisiko ........ ........
....... .......

Prevensi Prevensi
Sekunder Sekunder
.......... ..........
.......... ..........

Prevensi Prevensi
Tersier Tersier
........ ........
......... .........

- Dst...

35
Rencana yang telah disusun, lalu dijabarkan kedalam format rencana kerja sebagai berikut:

RENCANA KERJA (PLAN OF ACTION/POA) KOMUNITAS


PADA KELOMPOK.....
DI ........................................

No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber daya


Penanggung Waktu Tempat Alokasi
jawab Dana
1 ......... a. .......
b. ........
c. Dst....
2 .........

3 Dst........

D. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang menekankan
pada pencegahan primer, sekunder dan tersier
Dibawah ini adalah contoh bentuk laporan pendahuluan sebelum melakukan
kegiatan yang ada pada intervensi

LAPORAN PENDAHULUAN/PRE PLANNING


KEGIATAN…………………………………
DI……………………………….

A. Latar Belakang
- Kondisi/ situasi lokasi
- Data adaptif dan maladaptive
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas
2. Tujuan Umum
3. Tujuan Khusus
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
2. Target/sasaran
3. Metode
4. Strategi
5. Media
6. Waktu dan tempat
7. Pengorganisasian
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil 36
E. Materi
Dibawah ini adalah format laporan hasil kegiatan yang dibuat setelah perawat selesai
melakukan kegiatan implementasi.

LAPORAN HASIL KEGIATAN

1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil

E. EVALUASI
 Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah intervensi dilakukan
 Mencatat adanya perkembangan kesehatan komunitas termasuk kasus baru
yang dirujuk
 Program evaluasi: evaluasi secara terprogram dari awal sampai akhir kegiatan

37
Lampiran 5

JADWAL KEGIATAN MAHASISWA PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA DAN


KOMUNITAS

Kegiatan
No I II III IV V VI

1 Serah terima dengan kecamatan


2 Orientasi
3 Windshield survey
4 Penyusunan angket
6 Pengumpulan data
7 Pengolahan dan analisa data
8 MMJ I
9 Implementasi kegiatan
10 MMJ II
11 Seminar akhir
12 Penutup

Kegiatan
No I II III IV V VI

1 Mendapatkan 1 pasien kelolaan dan 1


pasien resume
2 Membuat LP kasus
3 Pengkajian
4 Analisa data
5 Menyusun Intervensi
6 Implementasi dx 1 dan evaluasi (supervisi)
7 Implementasi dx 2 dan evaluasi (supervisi)
8 Implementasi dx 3 dan evaluasi (supervisi)
10 Terminasi

38
Asuhan Keperawatan Keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatanm proses keperawatan.

Tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kemampuan keluarga


dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri
Tujuan khususnya adalah untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam hal:
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga
3. Melakukan tindakan perawatan kesehatan kepada anggota keluarga yang sakit sesuai
dengan kemampuan keluarga
4. Memelihara dan memodifikasi lingkungan (fisik, psikis dan sosial) sehingga dapat
meningkatkan kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan keluarga

Tahapan dari proses keperawatan keluarga


1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan perencanaan
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
5. Evaluasi

Pengkajian
Adalah proses pengumpulan informasi yang dilakukan terus menerus dan untuk dapat
mengartikan data/informasi yang diperoleh digunakan kemampuan profesional
Sumber data dapat diperoleh melalui pengkajian keluarga, observasi rumah dan
lingkungannya, pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga dan data sekunder lainnya

Pengkajian keluarga dilakukan secara dua tahap yaitu tahap pertama dan tahap kedua.
Tahap pertama yaitu pengkajian keluarga dengan menggunakan format pengkajian keluarga
dan tahap kedua dilaksanakan bersamaan dengan pengkajian tahap pertama.
Pengkajian tahap kedua mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh
keluarga yang dibina dan dilakukan pada saat ditemukan data yang mal adaptif disetiap
materi pengkajian

39
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
(PENJAJAKAN/ PENGKAJIAN TAHAP I)

A. Pengkajian Keluarga

I. Data Umum
1. Nama KK (inisial)
2. Alamat
3. Pekerjaan
4. Pendidikan
5. Komposisi Keluarga

No Nama JK Hub Umur Pddk Status Imunisasi Ket


dg BCG Polio DPT Hepatitis Cmpk
KK 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

Genogram :

Aturan yang harus dipenuhi dlm pembuatan genogram:


• Anggota keluarga yang lebih tua berada disebelah kiri
• Umur anggota keluarga ditulis pada simbol laki-laki atau perempuan
• Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol
• Penggunaan simbol dalam genogram

6. Tipe Keluarga
7. Suku Bangsa
8. Agama
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

40
12. Tugas Perkembangan Keluarga Yang belum Terpenuhi

 Berpedoman kepada tugas perkembangan keluarga berdasarkan tahap


perkembangan keluarga binaan
 Kaji kendala yang dihadapi keluarga
 Identifikasi; Mengapa tugas klg blm terpenuhi
 Upaya apa yang telah dilakukan keluarga

13. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti

 Adakah keluarga inti memiliki penyakit keturunan


 Bagaimana kesehatan masing-masing anggota klg

14. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

III. Pengkajian Lingkungan


15. Karakteristik Rumah

 Luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot rumah


tangga, sarana pembuangan air limbah dan kebutuhan MCK, sarana air minum
yg digunakan
 Sertakan denah rumah

16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas

Kebiasaan, nilai atau norma serta aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya


setempat yang mempengaruhi kesehatan, kepadatan, pola interaksi

17. Mobilitas Geografis Keluarga

18. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Komunitas

Waktu yang digunakan untuk berkumpul, perkumpulan klg yang ada dan sejauh
mana klg berinteraksi dg masyarakat sekitarnya.

19. Sistem Pendukung Keluarga

Jumlah anggota klg yang sehat, fasilitas klg yang menunjang kesehatan, dukungan
psikologis anggota klg dan masyarakat serta fasilitas sosial yang ada disekitar klg
yang dapat digunakan untuk meningkatkan upaya kesehatan.

41
IV. Struktur Keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga

21. Struktur Kekuatan Keluarga

Bagaimana kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan


anggota klg untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

22. Struktur Peran (formal dan informal)

23. Nilai atau Norma Keluarga

V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif

Gambaran diri anggota klg, perasaan memiliki dan dimiliki dlm klg, dukungan
anggota keluarga, hubungan psikososial dlm klg dan bagaimana klg mengembangkan
sikap saling menghargai

25. Fungsi Sosialisasi

26. Fungsi Perawatan Keluarga

 Praktik diit keluarga


 Kebiasaan tidur dan istirahat
 Latihan fisik rekreasi
 Kebiasaan penggunaan obat-obatan keluarga
 Peran keluarga dalam praktik perawatan diri
 Tingkatan preventif medis dasar
 Praktik perawatan gigi
 Pelayanan perawatan gawat darurat
 Sumber pembiayaan

VI. Stres dan Koping Keluarga


27. Stresor jangka Pendek dan Jangka Panjang
28. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/ Stresor
29. Strategi Koping Konstruktif yang digunakan
30. Strategi Adaptasi Disfungsional

42
VII. Pemeriksaan Fisik

• Dilakukan pada semua anggota keluarga


• Metode yang digunakan tidak berbeda dengan PF di klinik

Contoh:
No Pemeriksaan Inisial Anggota Inisial Anggota Dst….
keluarga keluarga
1. Head to toe ...
2. …….

VIII. Harapan Keluarga

Perlu dikaji bagaimana harapan klg terhadap perawat untuk membantu


menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga

I. Analisa Data

Analisa Data Masalah


DS :

DO :

43
II. Prioritas Masalah

 Skala Menentukan Prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah : 1
Skala :
 Tidak/ Kurang sehat/ Aktual 3
 Ancaman Kesehatan/ Resiko 2
 Keadaan Sejahtera/ Potensial
1
2 Kemungkinan Masalah dapat diubah 2
Skala :
 Mudah 2
 Sebagian 1
 Tidak Dapat
0
3 Potensial Masalah untuk Dicegah 1
Skala :
 Tinggi 3
 Cukup 2
 Rendah
1
4 Menonjolnya Masalah 1
Skala :
 Masalah berat, harus segera 2
ditangani
1
 Ada masalah tetapi tidak perlu
ditangani 0
 Masalah tidak dirasakan

 Skoring :
1. Tentukan Skore untuk setiap Kriteria
2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
Skore
______________ X Bobot
Angka Tertinggi

3. Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria

44
C. Format Rencana Keperawatan Keluarga

Contoh
Data Diagnosis NOC/SLKI NIC/SIKI
Keperawatan/SDKI/
NANDA
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data Pendukung masalah kesehatan keluarga: dengan Arthritis
Promosi Keluarga Keluarga
- Keluarga Kesehatan mampu mampu
tidak
mengenal mengenal
mampu
melakuk 0080 Ketidakefektifan masalah masalah:
an
pemeliharaan 1802 Pengetahuan 5510 Pendidikan
perawat
an kesehatan di pengaturan kesehatan
- Keluarga
keluarga 1831 diet penajaran
tidak
mampu Pengetahuan proses
menghin
1813 manajemen penyakit yang
dari
faktor Pengetahuan dialaminya
resiko
treatment 5614 Pendidikan
- Keluarga
tidak regiment tentang diet
mengerti
yang tepat
tentang
arthritis, Keluarga 5616 Pendidikan
penyeba
mampu tentang
b dan
tanda memutuska pengobatan
gejala
n untuk
arthritis
- Keluarga meningkatk Keluarga
tidak
an atau mampu
mengeta
hui memperbai memutuskan
dampak
1622 ki 5250 Dukungan
arthritis
- Tidak kesehatan: membuat
mampu
Kepatuhan keputusan
menyiap
kan 1606 perilaku: 5310 Membangun
lingkung
penyediaan harapan
an
dengan diet
baik
Berpartisipas Dst...
seperti
lantai i dalam

45
licin, memutuskan Keluarga
peneran
perawatan mampu
gan
kurang kesehatan merawat
Data yang
anggota
mendukung
Keluarga keluarga
arthritis:
merawat yang sakit
- Nyeri
anggota 1100 Manajemen
pada
seluruh keluarga nutrisi yang
persendi
untuk tepat
an
- Pada 1622 meningkatka 7040 Dukungan
lutut
n atau pemberi
kaki
terdapat memperbaiki perawatan
tanda-
kesehatan
tanda
infeksi Perilaku Keluarga
(kemera
kepatuhan: mampu
han,
teraba menyiapkan memodifikasi
hangat
diit dengan lingkungan
bengkak
dan tepat 6490 Pencegahan
nyeri)
jatuh
- Tidak
mampu Dst...
melakuk
Dst...
an
aktifitas Keluarga
sehari-
mampu Keluarga
hari
1828 memodifika mampu
si memanfaatka
lingkungan: n fasilitas
kontrol kesehatan
resiko dan 7400 Panduan
keamanan pelayanan
Pengetahuan kesehatan
tentang mengunjungi
pencegahan fasilitas
jatuh kesehatan

Dst... Dst...
1806

46
Keluarga
mampu
memanfaatk
an fasilitas
1603 kesehatan:
Pengetahuan
tentang
sumber-
sumber
kesehatan
Perilaku
mencari
pelayanan
kesehatan

Dst...

D. Implementasi dan Evaluasi (dimulai pada saat melaksanakan Tupen 1 untuk


diagnosa 1)

CATATAN PERKEMBANGAN
Implementasi Evaluasi
Pertemuan………..
Diagnosa…….. tujuan khusus……. S :
Tanggal (pertemuan)………
O:

A:

P:

47
PEDOMAN PENJAJAKAN/PENGKAJIAN TAHAP II

• Penjajakan/pengkajian tahap II mengacu pada bagaimana keluarga menjalankan 5


tugas kesehatan keluarganya selama ini yaitu mengenal masalah, mengambil
keputusan, melakukan perawatan, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan (berikut pedoman pertanyaan untuk menggali kondisi keluarga
dalam menjalani 5 tugas kesehatan keluarganya)
• Penjajakan/pengkajian tahap II dilaksanakan bersamaan dengan pengkajian tahap I
• Penjajakan/ pengkajian tahan II berguna untuk mendalami data permasalahan
keluarga sehingga dilakukan pada saat ditemukan data yang mal adaptif disetiap
materi pengkajian

1. Masalah kesehatan keluarga: ………………………..


Apa yang bapak/ibu ketahui tentang masalah tanda dan gejala pendukung
masalah
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
Penyebab :
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
Akibat :
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
Lain-lain:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
2. Apa yang bapak/ibu lakukan dengan adanya masalah tersebut
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………

48
3. Bagaimana cara/bapak/ibu memberikan perawatan terhadap anggota keluarga
dengan masalah tersebut diatas atau apa upaya penanggulangan yang dilakukan
keluarga
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
4. Bagaimana cara bapak/ibu menata lingkungan yang dapat meningkatkan
keberhasilan penyelesaian masalah
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
Hasil observasi (pengkajian terhadap lingkungan keluarga):
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
5. Apakah bapak/ibu memanfaatkan sarana/fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut di atas
( ) ya ( ) tidak
Jika ya, jelaskan bantuan apa yang bapak/ibu peroleh;
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
Jika tidak, apa alasannya
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………

49
Perangkat asesmen : Daftar Cek Observasi – Demonstrasi/Praktek
Nama peserta
:
sertifikasi
Nama asesor :

Kode Unit kompetensi : KES.PG02.023.01


Melaksanakan Strategi Untuk Mencegah Kekerasan Dan
Judul Unit kompetensi :
Penelantaran Di Rumah Tangga

Tanggal uji kompetensi :

Waktu : 60 menit

Setiap tugas/ instruksi harus terkait dengan elemen/kuk

No. Daftar tugas/ Poin yang dicek/ Pencapaian Penilaian


KUK instruksi diobservasi Ya Tidak K BK
Lakukan Melakukan pengumpulan data
pengumpulan data adanya krisis situasionaldan
adanya krisis perilaku beresiko sebagai data
situasional dan yang menunjang adanya
perilaku beresiko kebutuhan pencegahan
sebagai data yang kekerasan dan penelantaran
menunjang adanya rumah tangga dengan lengkap
1.1
kebutuhan dan benar
pencegahan
kekerasan dan
penelantaran
rumah tangga
dengan lengkap dan
benar
Lakukan analisa Menganalisa dan menilai data
1.2 dan penilaian data yang terkumpul
yang terkumpul
Tetapkan adanya Menetapkan adanya
1.3 kebutuhan strategi kebutuhan strategi
pencegahan pencegahan kekerasan dan

50
kekerasan dan penelantaran rumah tangga
penelantaran
rumah tangga
Jelaskan faktor- Menjelaskan faktor-faktor
faktor dalam dalam pencegahan kekerasan
pencegahan dan penelantaran: motivasi
kekerasan dan dan dukungan orang-orang
2.1 penelantaran: disekitar klien/pasien
motivasi dan
dukungan orang-
orang disekitar
klien/pasien
2.2. Menyebutkan faktor-faktor
Sebutkan faktor-
yang dapat menyebabkan
faktor yang dapat kegagalan dalam pencegahan
menyebabkan yaitu: nilai, keyakinan, dan
budaya klien/pasien serta
kegagalan dalam tidak adanya dukungan
pencegahan yaitu: lingkungan

nilai, keyakinan,
dan budaya
klien/pasien serta
tidak adanya
dukungan
lingkungan

2.3 Melakukan penetapan tujuan


Lakukan penetapan
strategi pencegahan bersama
tujuan strategi
klien/pasien dan tim
pencegahan
kesehatan
bersama
klien/pasien dan
tim kesehatan
2.4 Melakukan pengembangan
Lakukan
alternatif strategi pencegahan
pengembangan
bersama klien/pasien
alternatif strategi
pencegahan
bersama

51
klien/pasien

2.5
Tetapkan langkah- Menetapkan langkah-langkah
langkah pencegahan yang ditetapkan
pencegahan yang berdasarkan pada pedoman
ditetapkan penatalakanaan klien/pasien
berdasarkan pada mengalami kekerasan dan
pedoman penelantaran:
penatalakanaan 2.5.1 Pencegahan primer
klien/pasien 2.5.2 Pencegahan sekunder
mengalami 2.5.3 Pencegahan tertier
kekerasan dan
penelantaran:
2.5.1 Pencegahan
primer
2.5.2 Pencegahan
sekunder
2.5.3 Pencegahan
tertier
3.1 Menginformasikan tujuan dan
Informasikan
strategi pencegahan dengan
tujuan dan strategi
benar
pencegahan dengan
benar
3.2 Menyampaikan indikator
Sampaikan
keberhasilan yang berubah,
indikator
seperti kekerasan dan
keberhasilan yang
penelantaran tidak terjadi dan
berubah, seperti
klien/pasien dapat
kekerasan dan
menggunakan koping yang
penelantaran tidak
kontruktif
terjadi dan
klien/pasien dapat
menggunakan
koping yang

52
kontruktif

3.3 Menginformasikan
Informasikan
kemungkinan kendala yang
kemungkinan
dihadapi
kendala yang
dihadapi
4.1
Lakukan langkah- Melakukan langkah-langkah
langkah tindakan tindakan pencegahan
pencegahan berdasarkan pada pedoman
berdasarkan pada penatalaksanaan klien/pasien
pedoman yang mengalami kekerasan
penatalaksanaan dan penelantaran, yaitu:
klien/pasien yang 4.1.1 pendidikan kesehatan
mengalami 4.1.2 bimbingan antisipasi
kekerasan dan 4.1.3 deteksi dini
penelantaran, yaitu: 4.1.4 konseling
4.1.1 pendidikan 4.1.5 upaya pemulihan (fisik-
kesehatan mental- sosial) diri
4.1.2 bimbingan klien/pasien, keluarga,
antisipasi masyarakat.
4.1.3 deteksi dini
4.1.4 konseling
4.1.5 upaya
pemulihan
(fisik-mental-
sosial) diri
klien/pasien,
keluarga,
masyarakat.
4.2 Melakukan alternatif tindakan
Lakukan alternatif
jika hambatan dan kendala
tindakan jika
selama proses tindakan
hambatan dan
ditemui/terjadi
kendala selama

53
proses tindakan
ditemui/terjadi

5.1 Identifikasi hasil Mengidentifikasi hasil yang


yang dicapai dicapai berdasarkan
berdasarkan indikator keberhasilan,
indikator meliputi kekerasan dan
keberhasilan, penelantaran tidak terjadi dan
meliputi kekerasan klien/pasien mengembangkan
dan koping yang konstruktif
penelantaran tidak
terjadi dan
klien/pasien
mengembangkan
koping yang
konstruktif
5.2 Melakukan penilaian
Lakukan penilaian
pencapaian hasil
pencapaian hasil

5.3 Lakukan Melakukan penyusunan


penyusunan rencana tindak lanjut dalam
rencana tindak rangka menjaga
lanjut dalam rangka kesinambungan asuhan
menjaga bersama klien/pasien.
kesinambungan
asuhan bersama
klien/pasien.
6.1 Catat tindakan pada Melakukan pencatatan
format yang tindakan pada format yang
tersedia tersedia

6.2 Mencatat respon pasien/klien


Catat respon
klien/pasien

54
Perangkat asesmen : Daftar Cek Observasi – Demonstrasi/Praktek
Nama peserta
:
sertifikasi
Nama asesor :

Kode Unit kompetensi : KES.PG02.024.01


Melaksanakan Strategi Terkait Dengan
Judul Unit kompetensi : Pencegahan/Deteksi Dini Terhadap Penyakit/Masalah
Kesehatan.
Tanggal uji kompetensi : Maret 2016

Waktu : 30 menit

Setiap tugas/ instruksi harus terkait dengan elemen/kuk

No. Daftar tugas/ Pencapaian Penilaian


Poin yang dicek/ diobservasi
KUK instruksi Ya Tidak K BK
Kumpulkan Asesi :
1.1
data tentang  Mengkaji karakteristik
karakteristik individu, kelompok dan
individu, kelompok resiko
kelompok
 Mengumpulkan karakteristik
resiko ( TS )
individu, kelompok dan
kelompok resiko
 Menganalisa karakteristik
individu, kelompok dan
kelompok resiko

Lakukan Asesi :
1.2
analisa  Mengkaji kebutuhan
terhadap data pencegahan sekunder
yang  Melaukan klasifikasi sesuai
terkumpul dan kebutuhan kebutuhan
diklasifikasika pencegahan.
n sesuai  Melakukan klasifikasi dan
kebutuhan analisa terhadap kebutuhan
pencegahan pencegahan sekunder.
sekunder (
JRES )

Laksanakan Asesi :
1.3
survei kasus  Merencanakan survey kasus
dengan efektif  Memilih metode survey kasus
dan efisien ( TS yang sesuai
)

55
 Melaksanakan survey kasus
dengan efektif dan efisien

Identifikasi Asesi :
1.4
kelompok  Mengkaji Kelompok resiko
resiko meliputi
 Melakukan identifikasi pada
individu/kelua
kelompok resiko yng meliputi
rga,
individu/keluarga, penyakit /
penyakit/masa
masalah kesehatan
lah kesehatan
( CMS )
Susun strategi Asesi :
2.1
pencegahan  Menetukan sasaran
sekunder pencegahan sekunder deteksi
deteksi dini dini
bersama  Menyusun strategi
klien/pasien pencegahan sekunder
dan keluarga deteksi dini.
dengan  Mengikutsertakan
mempergunak klien/pasien dan keluarga
an sumber- dengan mempergunakan
sumber yang sumber-sumber yang ada
ada ( CMS )
Diskusikan Asesi :
2.2
tujuan deteksi  Membuat tujuan deteksi dini
dini bersama kilen/pasien
didiskusikan  Menetapkan tujuan deteksi
bersama dini bersama klien / keluarga
klien/pasien, (
TS )
Buat Asesi :
2.3
perencanaan  Menbuat perencanaan terkait
engobatan dan mengobati dan mencegah
pencegahan penyakit, mencegah
penyakit penyebaran penyakit
mengobati dan menular, mencegah
mencegah komplikasi dan kecacatan
penyakit lebih lanjut dan
memperpendek masa
Mencegah ketidakmampuan
penyebaran klien/pasien
penyakit  Melaksanakan kegiatan
menular mengobati dan mencegah
penyakit, mencegah
Mencegah penyebaran penyakit
komplikasi dan menular, mencegah
kecacatan lebih komplikasi dan kecacatan
lanjut lebih lanjut dan
memperpendek masa
Memperpende ketidakmampuan
k masa klien/pasien

56
ketidakmampu
an
klien/pasien
dan keluarga
( CMS )
Identifikasi Asesi :
2.4
faktor  Mengidentifikasi faktor
penghambat penghambat untuk menyusun
dan rencana pencegahan deteksi
pendukung dini, mencakup kondisi sosial,
untuk ekonomi, budaya
menyusun klien/pasien dan keluarga
rencana  Mengidentifikasi faktor
pencegahan pendukung untuk menyusun
deteksi dini, rencana pencegahan deteksi
mencakup dini, mencakup kondisi sosial,
kondisi sosial, ekonomi, budaya
ekonomi, klien/pasien dan keluarga
budaya
klien/pasien
dan keluarga
Laksanakan Asesi :
3.1
penemuan  Mengidentifikasi penemuan
kasus secara kasus secara dini
dini  Melaksanakan penemuan
dilaksanakan kasus dengan efektif dan
dengan efektif efisien.
dan efisien ( TS
)

Laksanakan Asesi :
3.2
program  Membuat rencana program
skrining skrining individu dan
individu dan kelompok resiko
kelompok  Melaksanakan program
resiko dengan skrining individu dan
efektif dan kelompok resiko
efisien ( CMS )

Laksanakan Asesi :
3.3
program  Membuat rencana program
skrining skrining individu dan
individu dan kelompok resiko
kelompok  Melaksanakan program
resiko dengan skrining individu dan
efektif dan kelompok resiko
efisien (CMS)

Kelola Hasil Asesi :


3.4
kegiatan  Mengelola hasil kegiatan
deteksi dini deteksi dini dengan tepat
dengan tepat (  Melakukan pencatatan
CMS ) terhadap hasil kegiatan

57
deteksi dini

Identifikasi Asesi :
4.1
hasil tindakan  Melakukan identifikasi
deteksi dini tindakan yang telah
ditemukan dilakukan pada deteksi dini
sekelompok  Mengevaluasi temuan hasil
kasus dan deteksi dini pada kelompok
kelompok kasus dan kelompok resiko
resiko yang  Memberikan bantuan yang
perlu dibantu tepat pada kelompok kasus
dengan tepat ( dan kelompok resiko dengan
JRES ) tepat

Monitor proses Asesi :


4.2
deteksi dini  Melakukan monitoring proses
secara deteksi dini secara
berkesinambu berkesinambungan
ngan ( JRES )  Melakukan pencatatan proses
deteksi dini secara
berkesinambungan

4.3 Modifikasi jika Asesi :


terjadi  Melakukan rencana tindak
hambatan lanjut dari hambatan yang
selama deteksi ditemu dalam pelaksanaan
dini, tindakan deteksi dini.
dengan tepat. (  Mendiskusikan modifikasi
JRES ) untuk mengatasi hambatan
yang ditemu
 Memilih metode lain yang
bisa dilaksanakan untuk
mengatasi hambatan yang
ditemui.

4.4 Lakukan tindak Asesi :


lanjut sesuai  Mengevaluasi semua kegiatan
kebutuhan ( yang telah dilakukan
CMS )  Merencanakan tindak lanjut
dari kegiatan yang sudah
dilakukan
 Melakukan tindak lanjut yang
telah disepakati bersama
klien / pasien.

Catat tindakan Asesi :


5.1
deteksi dini  Melakukan
dalam format pendokumentasian untuk
yang setiap kegiatan yang telah
ditentukan ( dilakukan
CMS )  Pencatat dilakukan pada

58
format yang telah ditentukan

Catat hasil Asesi :


5.2
tindakan  Melakukan
dicatat pada pendokumentasian untuk
format yang setiap hasil yang telah
ditentukan. dilakukan
( TS )  Pencatat dilakukan pada
format yang telah ditentukan

59
Perangkat asesmen : Daftar CekObservasi – Demonstrasi/Praktek
Nama peserta
:
sertifikasi
Nama asesor :

KodeUnit kompetensi : KES.PG03.001.01


Memfasilitasi Pilihan Klien/Pasien Untuk Mempergunakan
JudulUnit kompetensi :
Terapi Alternatif
Tanggalujikompetensi :

Waktu : 45 Menit

Setiap tugas/instruksi harus terkait dengan elemen/kuk

No. Daftartugas/ Poin yang dicek/ Pencapaian Penilaian


KUK instruksi diobservasi Ya Tidak K BK

1.1 Data tentang kondisi


kebutuhan terapi -
alternatif engumpulkan
dikumpulkan data tentang
(TM,TMS) kondisi
kebutuhan terapi
alternatif.
-
engelompokkan
-
engkategorikan

- Melaksanakan
2.1 Tindakan herbal
tindakan herbal
treatments treatments
dilaksanakan sesuai dilaksanakan
SOP (TM) sesuai SOP

60
- Memilih rencana
2.2 Rencana tindakan
tindakan terapi
terapi alternatif alternatif
dipilih bersama bersama
klien/pasien klien/pasien
(TM,CMS,JRES)

- Menghargai
2.3 Keputusan
keputusan
klien/pasien dihargai klien/pasien
dengan menerapkan dengan
prinsip etik efficacy menerapkan
(TM,JRES) prinsip etik
efficacy

- Melakukan
3.1 Tindakan acu pressure
tindakan acu
dilaksanakan sesuai pressure sesuai
SOP (TM, CMS,) SOP

- Melakukan
3.2 Tindakan acu
tindakan acu
puncture dilaksanakan puncture sesuai
sesuai SOP (TM,CMS) SOP

- Melakukan
3.3 Tindakan terapi
tindakan terapi
sentuhan sentuhan sesuai
dilaksanakan sesuai SOP
SOP (TM,CMS)

61
- Melakukan
3.4 Tindakan herbal
tindakan herbal
treatments treatments sesuai
dilaksanakan sesuai SOP
SOP (TM,CMS)

Tindakan hipnotis - Melakukan


3.5 dilaksanakan sesuai tindakan hipnotis
SOP (TM,CMS) sesuai SOP

Tindakan imagery - Melakukan


3.6 atau homeopathy tindakan imagery
dilaksanakan sesuai atau homeopathy
SOP (TM, CMS) sesuai SOP

62
Setiap tugas/instruksi harus terkait dengan eleme

Daftartugas/
Poin yang dicek/ diobservasi
instruksi

Data tentang
kebutuhan informasi -
kesehatan engumpulkan data tentang kebutuhan
dikumpulkan secara informasi kesehatan secara komprehensif.
komprehensif. (TM, -
CMS) engelompokkan
-
engkategorikan

Pengetahuan tentang - Memperlihatkan pengetahuan tentang


teknologi informasi teknologi informasi.
diperlihatkan.( TM,
TMS)

Mempersiapkan alat- - Mempersiapkan alat-alat teknologi


alat teknologi informasi.
informasi sehingga
siap dipergunakan
(TM,CMS,JRES)

Penggunaan teknologi - Mengerjakan penggunaan teknologi


informasi melalui informasi melalui komputer
komputer dapat
dikerjakan (TM,CMS)

63
Penggunaan teknologi - Mengerjakan penggunaan teknologi
informasi melalui informasi melalui telepon
telepon dapat
dikerjakan (TM,CMS)

64
NO Diagnosa SDKI SLKI SIKI

D.0125 Dx : Penampilan Peran Tidak Penampilan Peran : L.13119 Edukasi Kesehatan : I.12383
Efektif Ekspektasi : Membaik Tindakan :

Gejala dan Tanda Mayor Keterangan : Observasi :


DS : 1 (Menurun) - Identifikasi kesiapan dan
1. Merasa bingung 2 (Cukup Menurun) kemampuan menerima informasi
menjalankan peran 3 (Sedang) - Identifikasi faktor-faktor yang
2. Merasa hrapan tidak 4 (Cukup Meningkat) dapat meningkatkan dan
terpenuhi 5 (Meningkat) menurunkan motivasi perilaku
3. Merasa tidak puas dalam hidup bersih dan sehat.
menjalankan peran Kriteria Hasil
DO : - Verbalisasi harapan terpenuhi Terapeutik :
1. Konflik peran - Verbalisasi kepuasan peran - Sediakan materi dan media
2. Adaptasi tidak adekuat - Verbalisasi harapan terpenuhi pendidikan kesehatan
3. Strategi koping tidak efektif - Verbalisasi kepuasan peran - Jadwalkan pendidikan kesehatan
- Adaptasi peran sesuai kesepakatan
Gejala dan Tanda Minor - Strategi koping yang efektif - Berikan kesempatan untuk
DS : - Dukungan sosial bertanya
1. Merasa cemas - Tanggung jawwab peran
DO : Edukasi :
1. Depresi Keterangan : - Jelaskan faktor risiko yang dapat
2. Dukungan sosial kurang 1 (Meningkat) mempengaruhi kesehatan
3. Kurang bertanggung jawab 2 (Cukup Meningkat) - Ajarkan hidup bersih dan sehat
3 (Sedang) - Ajarkan strategi yang dapat
4 (Cukup Menurun) digunakan untuk meningkatkan

65
5 (Menurun) perilaku hidup bersih dan sehat
Kondisi Klinie Terkait
1. Penyakit keganasan organ
reproduksi
2. Kondisi kronis Kriteria Hasil
3. Pembenahan mayor - Verbalisasi perasaan bingung
4. Penyalahgunaan zat menjalankan peran
5. Cedera medula spinalis - Konflik peran
6. Sindrom keletihan kronis - Verbalisasi perasan cemas
7. Depresi mayor - Perilaku cemas
- Afek depresi

D.0126 Pencapaian Peran Menjadi Peran Menjadi Orang Tua : L.13120 Promusi Antisipasi Keluarga : I.12466
Orang Tua Ekspektasi : Membaik Tindakan :

Gejala dan Tanda Mayor Keterangan : Observasi :


DS : 1 (Menurun) - Indentifikasi kemungkinan krisis
- 2 (Cukup Menurun) situasi atau masalah
3 (Sedang) perkembangan serta dampak pada
DO : 4 (Cukup Meningkat) kehidupan pasien dan keluarga
1. Bounding attachment 5 (Meningkat) - Identifikasi metode pemecahan
optimal masalah yang sering digunakan
2. Perilaku positif menjadi Kriteria Hasil keluarga
orang tua - Bouding attachment
3. Saling berinterksi dalam - Perilaku positif menjadi orang Terapeutik :
merawat bayi tua - Fasilitasi dalam memutuskan
- Interaksi perawatan bayi strategi pemecahan masalah yang

66
Gejala dan Tanda Minor - Verbalisasi kepuasan memiliki dihadapi keluarga
DS : bayi - Libatkan seluruh anggota
1. Mengungkapkan kepuasan - Memberikan pengertian pada keluarga dalam upaya antisipasi
dengan bayi anak/anggota keluarga masalah kesehatan, jika
- Kebutuhan fisik anak/anggota memungkinkan
keluarga terpenuhi - Lakukan kunjungan kepada
DO : - Keinginan meningkatkan peran keluarga secara berkala, jika perlu
1. Melakukan stimulasi visual menjadi orang tua - Buat jadwal aktivitas bersama
taktil atau pendengaran - Verbalisasi kepuasan dengan keluarga terkait masalah
terhadap bayi. lingkungan rumah kesehatan yang dihadapi
- Anak atau keluarga verbalisasi
Kondisi Klinis Terkait harapan yang realistis Edukasi :
1. Status kesehatan ibu - Stimulasi visual - Jelaskan perkembangan dan
2. Status kesehatan bayi - Stimulasi taktil perilaku yang normal kepada
- Stimulasi pendengaran keluarga

Kolaborasi :
- Kerjasama dengan tenaga
kesehatan terkait lainnya, jika
perlu.

D.0100 RESIKO DISTRES LUARAN UTAMA :STATUS DUKUNGAN PERKEMBANGAN


SPIRITUAL SPIRITUAL L.09091 SPIRITUAL I.09269
Faktor resiko: Keterangan Terapeutik:
1. Perubahan hidup 1. ( Menurun) 1. Sediakan lingkungan yang tenang

67
2. Perubahan lingkungan 2. (Cukup menurun) untuk refleksi diri
3. Bencana alam 3. ( Sedang) 2. Fasilitasi mengidentifikasi
4. Penyakit kronis 4. ( cukup menungkat) masalah spiritual
5. Sakit fisik 5. (Meningkat) 3. Fasilitasi mengidentifikasi
6. Penyalahgunaan zat Ekspetasi membaik hambatan dalam pengenalan diri
7. Kecemasan Kriteria hasil: 4. Fasilitasi mengeksplorasi
8. Perubahan dalam ritual agama a. Verbalisasi makna dan tujuan keyakinan terkait pemulihan
9. Perubahan dalam praktik hidup tubuh,pikiran,dan jiwa
spiritual b. Vervalisasi kepuasan terhadap 5. Fasilitasi hubungan persahabatan
10. Konflik spiritual makna hidup dengan orang lain dan pelayanan
11. Depresi c. Verbalisasi perasaan keagamaan
12. Ketidak mampuan keberdayaan Edukasi :
memaafkan d. Verbalisasi perasaan tenag 1. Anjurkan membuat komitmen
13. Kehilangan e. Verbalisasi penerimaan spiritual berdasarkan keyakinan
14. Harga diri rendah f. Verbalisasi percaya terhadap dan nilai
15. Hubungan buruk orang lain 2. Anjurkan partisipasi dalam
16. Konflik rasial Keterangan : kegiatan ibadah(hari raya,ritual)
17. Berpisah dengan system 1. Meningkat dan meditasi
pendukung 2. Cukup meningkat Kolaborasi :
18. Stress 3. Sedang 1. Rujuk pada pembuka agama atau
Kondisi klinis terkait: 4. Cukup menurun kelompok agama jika perlu
1. Penyakit kronis ( 5. Menurun Rujuk pada kelompok
mis,artritisrheumatoid,skleros Kriteris hasil : pendukungg,swabantu,atau program
is multipel) a. Perilaku marah pada tuhan spiritual jika perlu
2. Penyakit terminal b. Verbalisasi perasaan bersalah
3. Retardasi mental c. Verbalisasi perasaan asing
4. Kehilangan ekstermitas d. Verbalisasi perasaan di abaikan

68
5. Sudden infant death e. Verbalisasi menyalahkan diri
syndrome (SIDS) sendiri
6. Kelahiran mati, kematian f. Mimpi buruk
janin,keguguran g. Perasaan takut
7. Kemandulan h. Penghindaran aktifitas,
tempat,orang terkait trauma
i. Kewaspadaan berlebihan
j. Perilaku merusak diri

Keterangan
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
Kriteria hasil:
a. Kemampuan beribadah
b. Interaksi dengan orang terdekat
atau pemimpin spiritual
c. Koping
d. Memori
e. Interpretasi realitas

D.0106 GANGGUAN TUMBUH LUARAN UTAMA :STATUS PERAWATAN PERKEMBAGAN


KEMBANG PERKEMBANGAN L.10101 I.10339
Gejala tanda mayor: Keterangan : Observasi:

69
DS: - 1. Menurun 1. Identifikasi tugas pencapaian
DO: 2. Cukup menurun anak
1. Tidak mampu melakukan 3. Sedang 2. Identifikasi syarat perilaku dan
ke trampilan atau perilaku 4. Cukup meningkat fisiologis yang di tujunkan bayi
khas sesuai usia 5. Meningkat Terapeutik :
(fisik,bahasa,mutorik,psiko Kriteria hasil : 1. Pertahankan sentuhan seminimal
sosisl) a. Keterampilan atau perilaku mungkin pada bayi premature
2. Pertumbumbuhan fisik sesuai usia 2. Berikan sentuhan yang bersifat
terganggu b. Kemampuan melakukan gentle dan tidak ragu ragu
Gejala tanda minor: perawatan diri 3. Minimalkan nyeri
DS:- c. Respon social 4. Minimalkan kebisingan ruangan
DO: d. Kontak mata 5. Pertahankan lingkungan yag
1. Tidak mampu perawatan Keterangan : mendukung perkembangan
diri sesuai usia 1. Meningkat optimal
2. Afekdatar 2. Cukup meningkat 6. Motifasi anak berinteraksi dengan
3. Respon social lambat 3. Sedang anak lain
4. Kontak mata terbatas 4. Cukup menurun 7. Sediakan aktifitas yang
5. Nafsu makan menurun 5. Menurun memotifasi anak berinteraksi
6. Lesu Kriteria hasil : dengan anak lainya
7. Mudah marah a. Kemarahan 8. Fasilitasi anak berbagi dan
8. Regresi b. Regresi bergantian
9. Pola tidur terganggu ( pada Keterangan : 9. Dukung anak mengekspresikan
bayi) 1. Memburuk diri melalui penghargaan positif
2. Cukup memburuk atau umpan abalik atau usaha nya
3. Sedang 10. Pertahankan kenyamanan anak
4. Cukup membaik 11. Fasilitasi anak melatih
5. Membaik keterampilan pemenuhan

70
Kriteria hasil: kebutuhan secara mandiri
a. Afek 12. Bernyayi pada anak bersama
b. Pola tidur sesuai lagu yang di sukai
13. Bacakan cerita atau dongeng
14. Dukung partisipasi anak di
sekolah ,esktakulikuler dan
aktifitas komunitas
Edukasi:
1. Jelaskan orang tua dan pengasuh
tentang milestone perkembangan
anak dan perilaku anak
2. Anjurkan orang tua menyetuh dan
mengendong bayi nya
3. Anjurkan ortu berinteraksi dengan
anaknya
4. Ajarkan anak keterampin
interaksi
5. Ajarkan anak teknik aserif
Kolaborasi:
1. Rujuk untuk konseling ,jika perlu

D.0110 DEFISIT KESEHATAN LUARAN UTAMA STATUS PENGEMBANGAN KESEHATAN


KOMONITAS KESEHATAN KOMUNITAS : MASYARAKAT
Gejala tanda mayor: L.12109 I.14548
DS:- Observasi
DO: Keterangan : 1. Identifikasi masalah atau
1. Terjadi masalah kesehatan 1. Menurun kesehatan dan prioritasnya

71
yang di alami komunitas 2. Cukup menurun 2. Identifikasi potensi atau asset
2. Terdapat factor resiko 3. Sedang dalam masyarakat terkait isu yang
fisiologis dan atau 4. Cukup meningkat di hadapi
psikologis yang 5. Meningkat 3. Identifikasi kekuatan dan partner
menyebabkan anggota Kritreria hasil : dalam pengenbangan kesehatan
komunitas yang menjalani a. Ketersediaan program promosi 4. Identifikasi pemimpin atau tokoh
perawatan kesehatan dalam masyarakat
Gejala tanda minor : b. Partisipasi dalam program Terapeutik
Ds:- kesehatan komuniatas 1. Berikan kesempatan pada setiap
Do : c. Kepatuhan terhadap standar anggota masyarakat untuk
1. Tidak tersedia program kesehatan lingkungan berpartisipasi sesuai aset yang
untuk meningkatkan d. Pemantauan standar kesehatan dimiliki
kesejahteraan bagi komunitas 2. Libatkan anggota masyarakat
komunitas e. Ketersedian program proteksi untuk meningkatkan kesadaran
2. Tidak tersedia program kesehatan terhadap isu dan masalah
untuk mencegah masalah f. Keikutsertaan asuransiatau kesehatan yang dihadapi
kesehatan komunitas jaminan kesehatan 3. Libatkan masyarakat dalam
3. Tidak tersedia program g. System surveylens kesehatan musyawarah untuk
untuk mengurangi masalah Keterangan: mendefinisikan isu kesehatan dan
kesehatan komunitas 1. Meningkat mengembangkan rencana kerja
4. Tidak tersedia program 2. Cukup meningkat 4. Libatkan masyarakat dalam
untuk mengatasi masalah 3. Sedang proses perencanaan dan
kesehatan komunitas 4. Cukup menurun implementasi serta revisinya
5. Menurun 5. Libatkan anggota masyarakat
Kriteria hasil: dalam mengembangkan jaringan
a. Angka mortalitas ksesehtan
b. Angka mordiditas 6. Pertahankan komunikasi terbuka

72
c. Angka gangguan kesehatan dengan anggota masyarakat dan
mental pihak pihak yang terlibat
d. Prevelensi penyakit 7. Persatukan anggota masyarakat
e. Angka penyalahgunaan zat dengan cita-cita komunitas yang
f. Angka penahgunaan alcohol sama
g. Angka kebiasaan merokok 8. Bangun komitmen antar anggota
h. Angka penyakit menular seksual masyarakat
i. Angka kelahiran preterm 9. Kembangan mekanisme
j. Angka berat badan lahir rendah keterlibatan ketatanan local,
k. Angka kejadian cidera regional bahkan nasional terkait
l. Angka kriminalitas isu kesehatan komunitas

D.0099 DX : Perilaku kesehatan cenderung Penampilan peran : L. 02011 Di buku tidak ada penjelasan nya
beresiko Ekspektasi : meningkat

Ds : Keterangan :
1. Menunjukan penolakan 1. Menurun
terhadap perubahan status 2. Cukup menurun
kesehatan 3. Sedang
2. Gagal melakukan tindakan 4. Cukup meningkatkan
pencegahan masalah 5. Meningkat
3. Menunjukan upaya
peningkatan status Kriteria Hasil :
kesehatan yang minimal a. Penerimaan terhadap perubahan
status kesehatan
b. Kemampuan melakukan

73
Do : tindakan pencegahan mesalah
1. Gaga mencapai kesehatan
pengendalian yang optimal c. Kemampuan peningkatan
kesehatan
Kondisi klinis terkait : d. Pencapaian pengendalian
1. Kondiai baru terdiagnosis kesehatan
penyakit
2. Kondisi perubahan gaya
hidup baru akibat penyakit
3. Tumor otak
4. Penyalah gunaan zat
5. Gangguan kepribadian dan
psikotik
6. Depresi/psikosis pasca
persalinan
D. 0111 Dx : Defisit pengetahuan Penampilan peran : L. 12111 Di buku tidak ada penjelasan nya
Ds : Ekspetasi : Membaik
1. Menunjukkan perilaku
tidak sesuai anjuran Keterangan :
2. Menunjukkan persepsi 1. Menurun
yang keliru terhadap 2. Cukup menurun
masalah 3. Sedang
4. Cukup meningkatkan
Do: 5. Meningkat
1. Menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat Kriteria Hasil :
2. Menjukan perilaku

74
berlebihan a. Perilaku sesuai anjuran
(mis.apatis,bermusuhan,agit b. Verbalisasi minat dalam belajar
asi,hiteria) c. Kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang suatu topik
Kondisi klinis terkait : d. Kemampuan menggambar
pengalaman sebelumnya yang
1. Kondiso klinis yang baru di sesuai dengan topik
hadapi klien 5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan
2. Penyakit akut
3. Penyakit kronis

D.0097 Penurunankoping keluarga Status koping keluarga Intervensi utama


Gejala dan Tanda Mayor Exapetasi Membaik Dukungan koping keluarga
SUBJEKTIF Keterangan :
1[menurun] Observasi
1.Klien mengeluh /khawatir tentang 2[cukupmenurun] - Identifikasi respon emosional
respon orang terdekat pada masalah 3[sedang ] terhadap kondsi saat ini
kesehatan 4[cukup meningkat] - Identifikasi beban prognosis
5.[meningkat] secara psikologis
OBJEK TIF - Identifikasi pemahaman tentang
1.Orang terdekat menarikdiri Kriteria Hasil keputusan perawatan setelah
dariklien -kepuasan terhadap perilaku bantuan pulang
2.Terbatasnya komunikasiorang anggota keluarga lain - Identifikasi kesesuaian antara
terdekat dengan klien -keterpaparan informasi harapan pasien,keuaraga dan
Gejaladan tanda minor -perasaan diabaikan tenaga kesehatan
SUBJEKTIF -kekhawatirantentang aggota keluarga
1.Orang tedekat menyatakan kurang -perilaku mengabaikan anggotakeluarga Terapeutik

75
terpapar informasi tentang upaya -kemampuan memenuhi kebutuhan - Dengarkan masalah,perasaan,dan
mengatasi masalah klien anggota keluarga pertanyaan keluarga
OBJEKTIF -komitmen pada perawatan/pengobatan - Terima nilai nilai keluarga dengan
1.Bantuan yang dilakukan orang -komunikasi antara anggota keluarga cara yang tidak menghakimi
terdekat menunjukan hasi lyang -perasaan tertekan (depresi) - Diskusikan rencana medis dan
tidak memuaskan -perilaku menyerang (agresi) perawatan
2.Orang terdekat berperilaku -perilaku menghasut - Fasilitasi pengungkapan perasaan
protektif yang tidak sesuai dengan -gejala psikosomati antara pasien dan keluarga atau
kemampuan /kemandirian klien -perilku menolak perawatan anggota keluarga
-perilaku bermusuhan - Fasilitasi pengembalian keputusan
-perilaku individualisti dan merencanakan perawatan
-ketergantungan pada keluarga lain jangka Panjang jika perlu
-perilaku overprotektif - Fasilitasi anggota keluarga dalam
-Toleransi mengidentifikasi dan
-perilaku bertujuan menyelesaikan konflik nilai
-perilaku sehat - Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
dasar keluarga
- Fasilitasi anggota keluaraga
melalui proses kematian dan
berduka jika perlu
- Fasilitasi memperoleh
pengetahuan,keterampilan,dan
peralatan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan keputusan
perawatan pasien
- Bersikap sebagai pengganti
keluarga untuk memenagkan

76
pasien,jika keluarga tidak dapat
memberikan perawatan
- Hargai dan dukung makanisme
koping adaptif yang digunakan
- Berikan kesempatan berkunjung
bagi anggota keluarga

Edukasi
- Informasikan kemajuan pasien
secara bekala
- Informasikan fasilitas perawatan
kesehatan yang tersedia

Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keuarga,jikia
perlu

D.0095 Kopingkomunitastidakefektif Ekspetasi membaik Intervensi utama


Gejaladantanda mayor Keterangan: Edukasi kesehatan
SUBJEKTIF 1[menurun]
1.Mengungkapkan 2[cukup menurun]
ketidakberdayaankomunitas 3[sedang] Observasi
4[cukup meningkat] - Identifikasi kesiapan dan
OBJEKTIF 5[meningkat]
kemampuan menerima informasi
1.Komunitas
tidakmemenuhiharapananggota Kriteria hasil: - Identifikasi factor factor yang
2.Konflik masyarakatmeningkat -Kepuasan terhadap perilaku bantuan

77
3.Insiden masalahmasyarakattinggi anggota dapat meningkatkan dan
(mis.pembunuhan,pengrusakan,teroris Keluarga lain menurunkan motivasi perilaku
me, -keterpaparan informasi
hidup bersih dan sehat
perampokan,pelecehan,pengangguran,-perasaan diabaikan
kemiskinan, -kekhawatiran tentang anggota keluarga
penyakit mental) -kemampuan memenuhi kebutuhan Teraupetik
anggota keluarga
- Sediakan materi dan media
Gejaladantanda mayor -komitmen pada perawatan /pengobatan
SUBJEKTIF -komunikasi antara anggota keluarga Pendidikan kesehatan
1.Mengungkapkan -perasaan tertekan (deprsi) - Jadwal Pendidikan kesehatan
kerentanankomunitas -perilaku menyerang(agresi)
sesuai kesepakatan
OBJEKTIF -perilaku menghasut
1.Partisipasi masyarakatkurang -gejala psikosomatis - Berikan kesempatan untuk
2.Tingkat -perilaku menolakpeawatan bertanya
penyakitmasyarakatmeningkat -perilaku bermusuhan
3.Stres meningkat -perilaku individualistic
-ketergantungan padaanggota keluargalain Edukasi
-perilaku overprotektif - Jelaskan factor resiko yang dapat
-toleransi mempengaruhi kesehatan
-perilaku bertujuan
-perilaku sehat - Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

78
D.0118 Gangguan Interaksi Sosial L.13115 – interaksi Sosisal I.09297 – Orienttasi Realita
Gejala Mayor
 Subjektif : Ekspentasi : Meningkat Tindakan :
- Merasa tidak nyaman Kriteria hasil  Obsservasi
dengan situasi social  Perasaan nyaman dengan situasi - Monitor perubahan orientasi
- Merasa sulit menerima dengan situasi sosial 1-4 - Monitor perubahan kognitif
atau (Menurun – Cukup meningkat) dan perilaku terapetik
mengkomunikasikan  Perasaan mudah menerima atau - Perkenalkan nama saat
perasaan mengkomunikasikan perasaan 1- memulai interaksi
 Objektif : 4 (Menurun – Cukup meningkat) - Orientasikan orang, tempat,
- Kurang responsif atau  Responsif pada orang lain 1-4 dan waktu
tertarik pada orang lain (Menurun – Cukup meningkat) - Hadirkan realita (mls. Beri
- Tidak berminat  Minat melakukan kontak emosi penjelasan alternative, hindari
melakukan kontakemosi 1-4 (Menurun – Cukup perdebatan)
dan fisik meningkat) - Sediakan lingkungan dan
Gejala Minor  Minat melakukan kontak fisik 1- rutinitas secara konsisten
 Subjektif : 4 (Menurun – Cukup meningkat) - Atur stimulus sensorik dan
- Sulit mengungkapkan  Verbalisasi kasih saying 1-4 lingkungan (mls. Kunjungan,
kasih saying (Menurun – cukup meningkat) pemandangan, suara,
 Objektif  Kontak mata 1-4 (Menurun – pencahayaan, bau, dan
- Gejala cemas berat cukup meningkat) sentuhan)
- Gunakan symbol dalam
- Kontak mata tulang  Ekspresi wajah responsif 1-4
- Kontak wajah tidak mengorientasikan lingkungan
(menurun – cukup meningkat)
responsif (mls. Tanda, gambar, warna)
 Koorperatif bermain dengan
- Tidak kooperatif dalam - Libatkan dalam terapi
sebaya 1-4 (Menurun – cukup
bermain dan berteman kelompok orientasi
meningkat)
dengan sebaya - Berikan waktu istirahat dan

79
- Prilaku tidak sesuai usia  Perilaku sesuai usia 1-4 tidur yang cukup, sesuai
(Menurun – Cukup meningkat) kebutuhan
Kondisi Klinis Terkait Gejala cemas 1-4 (Meningkat – Cukup - Fasilitasi akses informasi
1. Retardasi mental menurun) (mls. Teleisi, surat kabar,
2. Gangguan autistic radio), jika perlu edukasi
3. Attention - Anjurkan perawatan diri
deficit/hyperactivity secara mandiri
disorder (ADHD) - Anjurnkan penggunaan alat
4. Gangguan perilaku bantu (Mls. Kacamata, alat
5. Oppositional Defiant bantu dengar, gigi palsu)
Disorder Ajarkan keluarga dalam perawatan
6. Gangguan Tourette orientasi realita)
7. Gangguan Kecemasan
Perpisahan
8. Sindrom Down
D.0119 Gangguan Komunikasi Verbal L.13118 – komunikasi Verbal I.13492 – Promosi Komunikasi Defisit
Gejala dan Tanda Mayor Ekspektasi : Meningkat Bicara
 Subjektif (-)  Kemampuan berbicara 1-4 Tindakan :
 Objektif (menurun – Cukup meningkat)  Observasi :
- Tidak mampu berbicara  Kemampuan mendengar 1-4 - Monitor kecepatan, tekanan,
atau mendengat (menurun – cukup meningkat) kuantitas, volume, dan diksi
- Menunjukkan respon  Kesesuaian ekspresi wajah/tubuh bicara
tidak sesuai 1-4 (Menurun – Cukup - Monitor proses kognitif,
meningkat) anatomis, dan fisiologis yang
Gejala dan Tanda Minor  Kontak mata 1-4 (Menurun – berkaitan dengan bicara (mls.
 Subjektif (-) Cukup meningkat) Memori, pendengaran, dan
 Objektif  Afasia 1-4 (Meningkat – cukup bahasa)

80
- Afasia menurun) - Monitor frustasi, marah,
- Disfasia  Disfasia 1-4 (Meningkat – cukup depresi, atau hal lain yang
- Apraksia menurun) mengganggu bicara
- Disleksia  Disatria 1-4 (Meningkat – cukup - Identifikasi perilaku
- Disartria menurun) emosional dan fisik sebagai
- Afonia  Afonia 1-4 (Meningkat – cukup bentuk komunikasi
- Dislalia menurun)  Terapeutik
- Pelo  Dislalia 1-4 (Meningkat – cukup - Gunakan metode komunikasi
- Gagap menurun) akternatif (Mls. Menulis, mata
- Tidak ada kontak mata  Pelo 1-4 (Meningkat – cukup berkedip, papan komunikasi
- Sulit memahami menurun) dengan gambaran dan huruf,
komunikasi  Gagap1-4 (Meningkat – cukup isyarat tangan, dan computer)
- Sulit mempertahankan menurun) - Sesuaikan gaya komunikasi
komunikasi dengan kebutuhan (Mls.
 Respons perilaku 1-4
- Sulit menggunakan Berdiri di depan
(Memburuk – Cukup membaik)
ekspresi wajah atau pasien,dengarkan dengan
Pemahaman komunikasi 1-4 (Memburuk
tubuh seksama, tunjukkan satu
– Cukup membaik)
- Tidak mampu gagasan atau pemikiran
menggunakan ekspresi sekaligus, bicara dengan
wajah atau tubuh perlahan sambil menghindari
- Sulit menyusun kalimat teriakan, gunakan komunikasi
- Verbalisasi tidak tepat tertulis, atau meminta bantuan
- Sulit menggungkapkan keluarga untuk memahami
kata-kata ucapan pasien)
- Disorientai orang, - Modifikasi lingkungan untuk
ruang, waktu meminimalkan bantuan
 Kondisi Klinis Terkait - Ulangi apa yang disampaikan

81
1. Stroke pasien
2. Cedera kepal - Berikan dukungan psikologis
3. Trauma wajah - Gunakan juru bicara, jika
4. Peningkatan tekanan perlu
intraknial  Edukasi
5. Hipoksia kronis - Anjurkan berbicara perlahan
6. Tumor - Ajarkan pasien dan keluarga
7. Miastenia gravis proses kognitif, anatomis, dan
8. Sclerosis multiple fisiologis yang berhubungan
9. Distropi muskuler dengan kemampuan berbicara
10. Penyakit Alzheimer
11. Kuadriplegia
12. Labiopalatoskizis
13. Infeksi laring

D.0120 Gangguan Proses Keluarga Ekspektasi : Membaik Tindakan


Gejala dan Tanda Mayor Kriteria Hasil  Observasi
 Subjektif (-)  Adaptasi keluarga terhadap - Identifikasi respon emosional
 Objektif situasi 1-4 (Menurun – Cukup terhadap kondisi saat ini
- Keluarga tidak mampu meningkat) - Identifikasi beban prognosis
beradaptasi terhadap  Kemampuan keluarga secara psikologis
situasi berkomunikasi secaraterbuka di - Identifikasi pemahaman
- Tidak mampu antara anggota keluarga 1-4 tentang keputusan perawatan
berkomunikasi secara (Menurun – Cukup meningkat) setelah pulang
terbuka diantara  Kemampuan keluarga memenuhi - Identifikasi kesesuaian antara
anggota keluarga kebutuhan fisik anggota keluarga harapan pasien, keluarga, dan

82
Tanda Minor 1-4 (Menurun – Cukup tenaga kesehatan
 Subjektif meningkat)  Terapetik
- Keluarga tidak mampu  Kemampuan keluarga memenuhi - Dengarkan masalah, perasaan,
mengungkapkan kebutuhan emosiobal anggota dan pertanyaan keluarga
perasaan secara leluasa keluarga 1-4 (Menurun – Cukup - Terima nilai-nilai keluarga
 Objektif meningkat) dengan cara yang tidak
- Keluarga tidak mampu  Kemampuan keluarga mencari menghakimi
memenuhi kebutuhan bantuan secara tepat 1-4 - Diskusikan rencana medis dan
fisik/emosional/spiritual (Menurun – Cukup meningkat) perawatan
anggota keluarga  Aktivitas mendukung - Fasilitasi pengungkapan
- Keluarga tidak mampu keselamatan anggota keluarga 1- perasaan antara pasien dan
mencari atau menerima 4 (Menurun – Cukup meningkat) keluarga atau antar anggota
bantuan secara tepat  Ketepatan peran keluarga pada keluarga
tahap perkembangan 1-4 - Fasilitasi pengambilan
Kondisi Klinis Terkait (Menurun – Cukup meningkat) keputusan dalam
1. Hospitalisasi  Sikap respek antara anggota mengidentifikasi dan
2. Kondisi penyakit kronis keluarga 1-4 (Menurun – Cukup menyelesaikan konflik nilai
3. Prosedur pembehan meningkat) - Fasilitas anggota keluarga
4. Cedera traumatis  Minat keluarga melakukan dalam mengidentifikasi dan
5. Penyalahgunaan zat aktivitas yang positif 1-4 menyelesaikan konflik nilai
6. Penyakit Alzheimer (Menurun – Cukup meningkat) - Fasilitasi memperoleh
7. Kehamilan  Kemampuan keluarga pulih dari pengetahuan, keterampilan,
kondisi sulit 1-4 (Menurun – dan peralatan yang diperlukan
Cukup meningkat) untuk mempertahankan
keputusan perawatan pasien
 Keseimbangan otonomi dan
- Bersiap sebagai pengganti
kebersamaan 1-4 (Menurun –
keluarga untuk menenangkan
Cukup meningkat)

83
 Perhatian pada batasan anggota pasien dan/atau jika keluarga
keluarga 1-4 (Menurun – Cukup tidak dapat memberikan
meningkat) perawatan.
 Hubungan dengan masyarakat 1- - Hargai dan dukung
4 (Menurun – Cukup meningkat mekanisme koping adaptif
 Adaptasi keluarga terhadap yang digunakan
perubahan 1-4 (Menurun – - Berikan kesempatan
Cukup meningkat) berkunjung bagi anggota
keluarga
 Edukasi
- Informasikan kemanjuan
pasien secara berkala
- Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang
tersedia
 Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu

D.0112 Kesiapan peningkatan Manajemen Kesehatan Intervensi utama


manajemen kesehatan Ekspektasi meningkat Dukungan koping keluarga
Gejala dan tanda mayor Keterangan :
Subjektif 1.(Menurun) Observasi
1. Mengepresikan keinginan 2.(Cukup meningkat) - Identifikasi respon emosional
untuk mengolala masalah 3.(Sedang) terhadap kondsi saat ini
kesehatan dan 4.(Cukup meningkat) - Identifikasi beban prognosis
pencegahannya 5.(Meningkat) secara psikologis

84
Objektif - Identifikasi pemahaman tentang
1. Pilihan hidup sehati-hari Kriteria hasil keputusan perawatan setelah
tepat untuk memenuhi - Kemampuan menjelaskan pulang
tujuan program kesehatan masalah kesehatan yang dilami - Identifikasi kesesuaian antara
- Aktivitas keluarga mengatasi harapan pasien,keuaraga dan
Gejala dan tanda minor masalah kesehatan tepat tenaga kesehatan
Subjektif - Tindakan untuk mengurangi
1. Mengekspresikan tidak faktir resiko Terapeutik
adanya hambatan yang - Verbalisasi kesulitan - Dengarkan masalah,perasaan,dan
berarti dalam menjalankan perawatan yang pertanyaan keluarga
menginteraksikan program ditetapkan - Terima nilai nilai keluarga dengan
yang ditetapkan untuk - Gejala penyakit anggota keluarga cara yang tidak menghakimi
mengatasi masalah - Diskusikan rencana medis dan
kesehatan perawatan
2. Menggambarkan - Fasilitasi pengungkapan perasaan
berkurangnya factor resiko antara pasien dan keluarga atau
terjadinya masalah anggota keluarga
kesehatan - Fasilitasi pengembalian keputusan
Objektif dan merencanakan perawatan
1. Tidak ditemukan adanya jangka Panjang jika perlu
gejala masalah kesehatan - Fasilitasi anggota keluarga dalam
atau penyakit yang tidak mengidentifikasi dan
terduga menyelesaikan konflik nilai
- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
dasar keluarga
- Fasilitasi anggota keluaraga
melalui proses kematian dan

85
berduka jika perlu
- Fasilitasi memperoleh
pengetahuan,keterampilan,dan
peralatan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan keputusan
perawatan pasien
- Bersikap sebagai pengganti
keluarga untuk memenagkan
pasien,jika keluarga tidak dapat
memberikan perawatan
- Hargai dan dukung makanisme
koping adaptif yang digunakan
- Berikan kesempatan berkunjung
bagi anggota keluarga

Edukasi
- Informasikan kemajuan pasien
secara bekala
- Informasikan fasilitas perawatan
kesehatan yang tersedia

Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keuarga,jikia
perlu

D. 0113 Kesiapan peningkatan Tingkat pengetahuan Intervensi utama

86
pengetahuan Ekspekasi Meningkat Edukasi kesehatan
Gejala dan tanda mayor 1.(Menurun)
Subjektif 2.(Cukup Menurun) Observasi
1. Mengungkapkan minat 3.(Sedang) - Identifikasi kesiapan dan
dalam belajar 4.(Cukup meningkat) kemampuan menerima informasi
2. Menjeaskan pengetahuan 5.(Meningkat) - Identifikasi factor factor yang
tentang suatu topik dapat meningkatkan dan
3. Menggambarkan Kriteria Hasil menurunkan motivasi perilaku
pengalaman sebelumnya - Perilaku sesuai anjuran hidup bersih dan sehat
yang sesuai dengan topik - Verbalisasi minat dalam belajar
Objektif - Kemampuan menjeaskan Teraupetik
1. Perilaku sesuai dengan pengetahuan tentang suatu topik - Sediakan materi dan media
pengetahuan - Kemampuan menggambarkan Pendidikan kesehatan
Gejala dan tanda minor pengalaman sebelumnya yang - Jadwal Pendidikan kesehatan
Subjektif sesuai dengan topik sesuai kesepakatan
1. (Tidak tersedi) - Perilaku sesuai dengan - Berikan kesempatan untuk
Objektif pengerahuan bertanya
1. (Tidak tersedia) - Pertanyaan tentang masalah yang
dihadapi Edukasi
Kondisi Klinis terkait - Persepsi yang keliru terhadap - Jelaskan factor resiko yang dapat
Perilaku upaya peningkatan

87
Kesehatan masalah mempengaruhi kesehatan
- Manjalani pemeriksaan yang - Ajarkan perilaku hidup bersih dan
tidak tepat sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

(D.0090) Kesiapan Peningkatan Koping Status Koping Keluarga. (L.09088) Dukungan Koping Keluarga.
Keluarga. Ekspektasi : Membaik (I.09260)
Tindakan :
Gejala dan tanda mayor : Kriteria Hasil : Observasi
a. Subjektif 1. Kepuasan terhadap perilaku 1. Identifikasi respons emosional
1. Anggota keluarga bantuan anggota keluarga lain terhadap kondisi saat ini
menetapkan tujuan 2. Keterpaparan informasi 2. Identifikasi beban prognosis
untuk meningkatkan Keterangan : secara psikologis
gaya hidup sehat. 3. Identifikasi pemahaman tentang
1 (Menurun)
2. Anggota keluarga keputusan perawatan setelah
menetapkan sasaran 2 (Cukup Menurun) pulang
untuk meningkatkan 4. Identifikasi kesesuaian antara
3 (Sedang)
kesehatan. harapan pasien, keluarga, dan
b. Objektif 4 (Cukup Meningkat) tenaga kesehatan
-
5 (Meningkat)
Gejala dan tanda minor : Terapeutik
a. Subjektif 1. Dengarkan masalah, perasaan,

88
1. Anggota keluarga Kriteria Hasil : dan pertanyaan keluarga
mengidentifikasi 2. Terima nilai-nilai keluarga
1. Perasaan diabaikan
pengalaman yang dengan cara yang tidak
2. Kekhawatiran tentang
mengoptimalkan menghakimi
anggota keluarga
kesejahteraan. 3. Diskusikan rencana medis dan
3. Perilaku mengabaikan
2. Anggota keluarga perawatan
anggota keluarga
berupaya menjelaskan 4. Fasilitasi pengungkapan perasaan
4. Kemampuan memenuhi
dampak krisis terhadap antara pasien dan keluarga atau
kebutuhan anggota keluarga
perkembangan. antar anggota keluarga
5. Komitmen pada
3. Anggota keluarga 5. Fasilitasi pengambilan keputusan
perawatan/pengobatan
mengungkapkan minat dalam merencankan perawatan
6. Komunikasi antara anggota
dalam membuat kontak jangka panjang, jika perlu
keluarga
dengan orang lain yang 6. Fasilitasi anggota keluarga dalam
7. Perasaan tertekan/depresi
mengalami situasi yang mengidentifikasi dan
8. Perilaku menyerang/agresi
sama. menyelesaikan konflik nilai
9. Perilaku menghasut
b. Objektif 7. Fasilitasi memperoleh
10. Gejala psikosomatis
- pengetahuan, keterampilan, dan
11. Perilaku menolak perawatan
peralatan yang diperlukan untuk
12. Perilaku bermusuhan
mempertahankan keputusan
13. Perilaku individualistik
perawatan pasien
14. Ketergantungan pada
8. Bersikap sebagai pengganti
anggota keluarga lain
keluarga untuk menenangkan
15. Perilaku overprotektif
pasien dan/atau jika keluarga
tidak dapat memberikan
Keterangan : perawatan
9. Hargai dan dukung mekanisme
1 (Meningkat)
koping adaptif yang digunakan
2 (Cukup Meningkat) 10. Berikan kesempatan berkunjung
bagi anggota keluarga
3 (Sedang)
4 (Cukup Menurun)

89
5 (Menurun) Edukasi
1. Informasikan kemajuan pasien
secara berkala
Kriteria Hasil :
2. Informasikan fasilitas perawatan
1. Toleransi kesehatan yang tersedia
2. Perilaku bertujuan
3. Perilaku sehat
Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keluarga, jika
Keterangan :
perlu
1 (Memburuk)
2 (Cukup Memburuk)
3 (Sedang)
4 (Cukup Membaik)
5 (Membaik)
D.0091 Kesiapan Peningkatan Koping Status Koping Keluarga. (L.09088)
Komunitas. Ekspektasi : Membaik
Gejala dan tanda mayor :
a. Subjektif Kriteria Hasil :
1. Perencanaan aktif oleh
komunitas mengenai 1. Kepuasan terhadap perilaku
prediksi stressor bantuan anggota keluarga
2. Pemecahan masalah lain
aktif oleh komunitas 2. Keterpaparan informasi
saat menghadapi Keterangan :
masalah 1 (Menurun)
b. Objektif

90
1. Terdapat sumber- 2 (Cukup Menurun)
sumber daya yang
3 (Sedang)
adekuat untuk
mengatasi stressor 4 (Cukup Meningkat)
5 (Meningkat)
Gejala dan tanda minor :
a. Subjektif
1. Bersepakat bahwa Kriteria Hasil :
komunitas bertanggung 1. Perasaan diabaikan
jawab terhadap 2. Kekhawatiran tentang
penatalaksanaan stress anggota keluarga
2. Berkomunikasi positif 3. Perilaku mengabaikan
di antara anggota anggota keluarga
komunitas 4. Kemampuan memenuhi
3. Berkomunikasi positif kebutuhan anggota
di antara komunitas keluarga
b. Objektif 5. Komitmen pada
1. Tersedia program untuk perawatan/pengobatan
rekreasi 6. Komunikasi antara
Tersedia program untuk relaksasi / anggota keluarga
bersantai 7. Perasaan tertekan/depresi
8. Perilaku
menyerang/agresi
9. Perilaku menghasut
10. Gejala psikosomatis
11. Perilaku menolak
perawatan
12. Perilaku bermusuhan
13. Perilaku individualistik
14. Ketergantungan pada

91
anggota keluarga lain
15. Perilaku overprotektif
Keterangan :
1 (Meningkat)
2 (Cukup Meningkat)
3 (Sedang)
4 (Cukup Menurun)
5 (Menurun)

Kriteria Hasil :
1. Toleransi
2. Perilaku bertujuan
3. Perilaku sehat
Keterangan :
1 (Memburuk)
2 (Cukup Memburuk)
3 (Sedang)
4 (Cukup Membaik)
5 (Membaik)

92
D.0128 Resiko proses pengasuhan tidak Proses penasuhan L.13124 Promosi keutuhan keluarga I.13490
efektif Criteria hasil : O:
Kondisi klinis terkait - terpapar informasi tentang proses - Identivikasi pemahaman keluarga
thd msalah
Gangguan pertumbuhan janin persalinan
- identifikasi adanya konflik
-gangguan kesehatan fisik dan - keadekuatan menajement ketidak - identifikasi mekanisme koping
kelurga
psikologis ibu nyamana selama persalinan
- -monitor hubungan anggota
- akses pelayanan kesehatan mudah di keluarga
jangkau T:

- kesesuaian kondisi bayi dengan -Hargai privasi keluarga


-fasilitasi kunjungan kelurga
harapan
- fasilitasi keluarga mengambil
- keamanan linkungan bayi
keputusan
- fasilitasi komunikasi antar keluarga
Keterangan :
1 : menurun
E:
2: cukup menurun
- Informasi kondisi pasien scr berskala
3: sedang
dengan keluarga
4 : cukup menigkat
- anjurka anggota keluarga mempertahan
5:meninkat
kan keharmonisan

93
- Kekerasan dalam rumah tangga K:
- stress sikologi -rujukan untuk terapi keluarga.
- Kehamilan tidak diinginkan
- kertidak berdayaan maternal
- penyalah gunaan obat
-kurang minat dalam proses persalinan
-kurang proaktif dalam proses
persalinan

ketetangan
1 : meninkat
2 : cukup meninkat
3 :sedang
4 :cukup menurun
5 :menurun
D.0132 Prilaku kekerasa Kontrol diri L.09076 Menajement keselamatan linkungan
Kriteria Hasil I .14513
DS : - verbalisasi ancaman kepada orang lain O:
- Mengancam - verbalisasi umpatan - identifikaasi kebutuhan keselamatan
- Mengumpat
- prilaku menyerang - monitor perubahan status keselamatan

94
- Suara keras - prilaku melikai diri sendiri dan orang linkungan
- Bicara ketus
lain
-prilaku merusak linkungan sekitar T:
DO:
- prilaku agresif - hilangkan bahaya keselamatan
- Menyeran
g orang - suara keras linkungan
lain
- bicara ketus - modifikasi loinbkungan
- Melukai diri sendiri dan
orang lain -verbalisasi keinhginan bunuh diri untukmeminimal kan bahaya dan risiko
- Merusak linkungan -verbalisasi isyarat bunuh diri -sediakann alat bantu keamanan
- Prilaku agresif /amuk
- verbalisasi Ancaman bunuh diri linkungan
-verbalisasi rencana bunuh diri -gunakan perankat pelindung
-verbalisasi kehilangan hubungan - hubungipihak berwenang sesuai
yang penting dengan masalah komunitas
- prilaku merencanakan bunuh diri - fasilitasi relokasi ke linkungan yang
- euforia aman
-alam perasaan depresi -lakukan program skrining bahaya
linkungan
Keterangan
1: meninkatkat E:
2 :cukup meningkat -ajarkan individu keluarga ,dan
3 :sedang kelompok risiko tinggi bahaya linkungan
4:cukup menurun

95
5: menurun
D.0146 Resiko prilaku kekerasan Kontrol diri L.0076 Pencegahan prilaku kekerasan I.14544
Kondisi klinis terkait -verbalisasi ancaman kepada orang lain O:
Penganiayaan fisik -verbalisasi umpatan -monitor adanya benda yang berpotensi
-sindrom otak organic -prilaku menyerang membahayakan
-gangguan prilaku -prilaku melikai diri sendiri dan orang -monitor keamana brang yang di bawa
- Opoositional defiant disorder lain pengunjung
-deoresi -prilaku merusak linkungan sekitar -monitir selama penggunaan barang yang
-serangan panic -prilaku agresif dapat membahayakan
-gangguan tourette -suara keras
-deliriun -bicara ketus T:
-demensia -verbalisasi keinhginan bunuh diri -pertahan kan linkukangan bebas dari
-gangguan amnestik -verbalisasi isyarat bunuh diri bahaya secara rutin
-halusinasi -verbalisasi Ancaman bunuh diri -libatkan keluarga dalam perawatan
-upaya unuh diri -verbalisasi rencana bunuh diri
-abnormalitas neuro transmitter -verbalisasi kehilangan hubungan yang E:
otak penting -anjurkan keluarga untuk mendukubg
-prilaku merencanakan bunuh diri keselamatan pasien
-euforia -latihan cara mengungkapkan perasaan
-alam perasaan depresi secara asertif
-latih mengurangi kemarahan secara

96
Keterangan verbal dan non verbal.
1: meninkatkat
2 :cukup meningkat
3 :sedang
4:cukup menurun
5: menurun

D.0093 Ketidakmampuan koping Status koping keluarga : L.09088 Dukungan koping keluarga : I.09260
keluarga.
Ekspektasi : Membaik Observasi
Gejala dan tanda mayor - Identifikasi respons emosional
a.subjektif Keterangan : terhadap kondisi saat ini
1.merasa diabaikan 1(menurun) - Identifikasi beban prognosis
b.objektif 2(cukup menurun) secara psikologis
1.Tidak memenuhi kebutuhan 3(sedang) - Identifikasi pemahaman tentang
anggota keluarga 4(cukup meningkat) keputusan perawatan setelah
2.tidak toleran 5(meningkat) pulang
3.mengabaikan anggota keluarga - Identifikasi kesesuaian antara
Kriteria hasil harapan pasien,keluarga,dan
Gejala dan tanda minor - Kepuasan terhadap perilaku tenaga kesehatan terapeutik

97
a.subjektif bantuan anggota keluarga lain - Dengarkan masalah,perasaan dan
1.terlalu khawatir dengan anggota - Keterpaparan informasi pertanyaan keluarga
keluarga - Perasaan diabaikan - Terima nilai-nilai
.merasa tertekan(depresi - Kekhawatiran tentang anggota keluarga dengan cara yang tidak
b.objektif keluarga menghakimi
1.perilaku menyerang(agresi) - Perilaku mengabaikan anggota - Diskusikan rencana
2.perilaku menghasut(agitasi) keluarga medis dan perawatan
3.tidak berkomitmen - Kemampuan memenuhi - Fasilitasi pengungkapan
4.menunjukkan gejala kebutuhan anggota keluarga perasaan antara pasien dan
psikosomatis - Komitmen pada keluaraga atau antar anggota
5.perilku menolak perawatan/pengobatan keluarga
6.perawatan yang mengabaikan komunikasi antara anggota - Fasilitasi pengambilan
kebutuhan dasar klien keluarga keputusan dalam merencanakan
.mengabaikan - Perasaan tertekan(depresi) perawatan jangka panjang,jika
perawatan/pengobatan anggota - Perilaku menyerang(agresi) perlu
keluarga - Perilaku menghasut - Fasilitasi anggota
8.perilaku bermusuhan - Gekala psikosomatis keluarga dalam mengidentifikasi
9.perilaku individualistik - Perilaku menolak perawatan dan menyelesaikan konflik nilai
10.upaya membangun hidup - Perilaku bermusuhan - Fasilitasi pemenuhan
bermakna terganggu - Perilaku individualistic kebutuhan dasar keluarga
11.perilaku sehat terganggu

98
12.ketergantungan anggota ketergantungan pada anggota (mis.tempat
keluarga meningkat keluarga lain perilaku tinggal,makanan,pakaian)
13.realitas kesehatan anggota overprotektif - Fasilitasi anggota
keluarga terganggu keluarga melalui proses kematian
Toleransi dan berduka,jika perlu
- Perilaku bertujuan - Fasilitasi memperoleh
- Perilaku sehat pengetahuan,keterampilan,dan
peralatan yang diperlukan untuk
mempertahankan ke4putusan
perawtan pasien
- Bersikap sebagai
pengganti keluarga untuk
menenangkan pasien dan/atau jika
keluarga tidak dapat memberikan
perawatan
- Hargai dan dukung
mekanisme koping adptif yang
digunakan
- Berikan kesempatan
berkunjung bagi anggota keluarga

99
Edukasi
- Informasikan kemajuan
pasien secara berkala
- Informasikan fasilita
perawatan kesehatan yang
tersedia

Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi
keluarga,jika perlu

D.0095 Koping komunitas tidak efektif Status koping komunitas : L.09089 Edukasi kesehatan

Gejala dan tanda mayor Ekspetasi : membaik Obsevasi


Subjetif - Identifikasi kesiapan dan
1. Mengungkapkan Keterangan kemampuan menerima informasi
ketidakberdayaan 1(menurun) - Identifikasi faktor-faktor yang
komunitas 2(cukup menurun) dapat meningkatkan dan
Objektif 3(sedang) menurunkan motivasi perilaku

100
1. Komunitas tidak memenuhi 4(cukup meningkat) hidup bersih dan sehat
harapan anggotanya 5(meningkat) Terapeutik
2. Konflik masyarakat - Sediakan materi dan media
meningkat Kriteria hasil pendidikan kesehatan
3. Insiden masalah masyarakat - Keberdayaan komunitas - Jadwalkan pendidikan kesehatan
tinggi (mis.pembunuhan, - Perencanaan komunitas sesuai kesepakatan
pengrusakan, terorisme, pemecahan masalah komunitas - Berikan kesempatan untuk
perampokan, pelecehan, - Sumber daya komunitas bertanya
pengangguran, kemiskinan, - Partisipasi masyarakat
penyakit mental) - Kegiatan komunitas memenuhi Edukasi
Gejala dan tanda minor harapan anggotanya - Jelaskan factor resiko yang dapat
a. Subjetif - Komunikasi positif mempengaruhi kesehatan
1. Mengungkapkan - Program rekreasi - Ajarkan perilaku hidup bersih dan
kerentanan komunitas - Program relaksasi/bersantai sehat
b. Objektif - Tanggung jawab komunitas - Ajarkan strategi yang dapat
1. Partisipasi masyarakat terhadap penatalaksanaan stres digunakan untuk meningkatkan
kurang perilaku hidup bersih dan sehat
2. Tingkat penyakit
masyarakat meningkat
3. Stress meningkat

101
FORMAT NILAI INDIVIDU MAHASISWA SIKLUS KOMUNITAS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK 2022

NAMA :
MAHASISWA
NIM :

WILAYAH :
KOMUNITAS
FOTO :
MAHASISWA

TANDA TANGAN :
CI KLINIK

TTD CI AKADEMIK :

102
No Item penilaian Bobot Nilai
Pengetahuan Sikap dan disiplin Keterampilan Hasil

MINGGU 1-2 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Winshield survey
2 Pengkajian
3 MMJ 1
4 Diagnosa
keperawatan
5 Intervensi
Keperawatan
MINGGU 3-4 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Implementasi
Diagnosa 1
2 Implementasi
Diagnosa 2
3 Implementasi

103
No Item penilaian Bobot Nilai
Pengetahuan Sikap dan disiplin Keterampilan Hasil

Diagnosa 3
4 Implementasi
Diagnosa 4
MINGGU 5-6 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Seminar MMJ 2
2 Evaluasi SMART
3 Rencana Tindak
lanjut
4 Sistematika
Laporan
Respon kegiatan mahasiswa dari Tokoh masyarakat( Disiplin, etika, komunikasi, keaktifan dalam 10
kegiatan masyarakat)
Total 100

Range nilai
85-100 =A
80-84 = A-
75-79 = B+
70-74 =B
69-65 = B-
60-64 = C+
55-59 =C

104
FORMAT NILAI MAHASISWA SIKLUS KELUARGA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN NERS FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK 2022

Nama mahasiswa :

Nim :

Tahap :
perkembangan
keluarga

Foto mahasiswa :

Tanda tangan ci :
klinik

Ttd ci akademik :

105
No Item penilaian Bobot Nilai
Pengetahuan Sikap dan disiplin Keterampilan Hasil

MINGGU 1-2 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Pengkajian
2 Skoring
3 Diagnosa keperawatan
4 Intervensi Keperawatan
menggunakan evidence
base komplementer
MINGGU 3-4 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Implementasi Diagnosa
1
2 Implementasi Diagnosa
2
3 Implementasi Diagnosa
3
4 Implementasi Diagnosa
4

106
No Item penilaian Bobot Nilai
Pengetahuan Sikap dan disiplin Keterampilan Hasil

MINGGU 5-6 10 10 20 40
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Evaluasi (SOAP)
Total 100

Range nilai
85-100 =A
80-84 = A-
75-79 = B+
70-74 =B
69-65 = B-
60-64 = C+
55-59 =C

107
108

Anda mungkin juga menyukai