Penyusun :
Yenni, M.Kep., Ns.Sp.Kep. Kom
Ns. Cory Febrina, S.Kep, M.Kes
Ns. Lidya Mardison, S.Kep, M.Kes
Ns. Rahmat Syukri, S.Kep, MKM
Editor :
Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, M.Kes
Ns. Silvia, M.Biomed
Penerbit :
Fort De Kock Press Bukittinggi
2
Visi Misi Universitas Fort De Kock
Visi
Mewujudkan Universitas Fort De Kock Menjadi Universitas yang Unggul dalam
rangka menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Profesional serta memiliki daya
saing global Tahun 2025.
Misi
a. Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bermutu,
berkarakter, dan berkesinambungan
b. Meningkatkan kualitas tata kelola yang baik (Good University Governance),
menuju tata kelola yang unggul (Excellent University Governance)
c. Menjalin jaringan kerjasama yang produktif dan berkelanjutan dengan
kelembagaan pendidikan, pemerintah dan dunia usaha di tingkat daerah,
nasional, dan Internasional.
Visi
Menjadi Program Studi yang Menghasilkan Lulusan yang Unggul dan berdaya saing
Global dalam Bidang Keperawatan Komplementer pada tahun 2025
Misi
a. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu, berkarakter dan
berkesinambungan khususnya pada lingkup penyakit komplementer
b. Meningkatkan kualitas tata kelola program studi yang baik menuju tatakelola sesuai
standar
c. Menjalin kerjasama yang produktif dan berkelanjutan bersama masyarakat , sektor
swasta, pemerintah dan lembaga-lembaga internasional dalam pengembangan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
3
KATA PENGANTAR
Penyusun
4
BAB I
A. Ketentuan Umum
5
4. Penampilan
Selama melakukan Program Studi Profesi Ners, mahasiswa harus mengikuti
aturan dalam penampilan yaitu :
a. Pakaian
Mengenakan pakaian khusus yang telah ditetapkan sebagai pakaian dinas
mahasiswa selama praktek profesi, yaitu:
i. Pakaian putih-putih bila melakukan praktek di Rumah Sakit, khusus
untuk ruangan tertentu maka pakaian yang digunakan sesuai dengan
ketentuan bangsal/ bagian tersebut
ii. Pakaian putih sebagai atasan, hitam sebagai bawahan dan dilengkapi
dengan jaket almamater, bila melakukan praktek di Puskemas atau
masyarakat
iii. Mahasiswa diwajibkan menjaga kerapihan penampilan dan nama baik
almamater selama melakukan praktek profesi
b. Memakai tanda pengenal yang ditentukan oleh Universitas Fort De Kock.
c. Mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan apapun kecuali
jam tangan dan cincin kawin.
d. Mahasiswa diharuskan membawa alat praktek pribadi (nursing kit) pada
saat melakukan praktek profesi.
e. Mahasiswa yang tidak hadir karena sakit, diwajibkan melaporkan diri
kepada penanggungjawab di puskesmas dan pembimbing akademik
dengan membawa surat keterangan dokter dari instansi pemerintah,
kemudian wajib mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan dengan
sepengetahuan pembimbing. Jika mahasiswa tidak hadir tanpa ada
keterangan yang jelas maka diwajibkan mengganti sebanyak 3 hari diluar
jadwal dinas yang ada untuk 1 hari ketidakhadiran. Mahasiswa yang 2 kali
alpa akan dipulangkan ke akademik.
f. Protokol pencegahan penularan COVID_19 dan tata tertib praktek
mahasiswa dalam masa panderni COVID 19 sebagai berikut:
a. Melampirkan hasil pemeriksaan Rapid Antigen COVID 19 yang
berlaku sebelum praktek(Sesuai kebijakan lahan)
6
b. Bersedia diukur suhu tubuh sebelum kunjungan rumah dan
apabila suhu >37,5°C dan dalam keadaan sakit tidak
diperbolehkan kegiatan
c. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) level 2 tergantung
kebutuhan tempat praktek. APD yang dimaksud tennasuk baju
gown/skort/gaun proteksi, baju hazmat, masker, alat pelindung
wajah (Face Shield) dan sarung tangan. Sesuai juknis pelayanan
Puskesmas pada saat kunjungan rumah
d. Menjaga jarak (physical distancing) disemua tempat pelayanan
paling sedikit dalam rentang jarak 1 (satu) meter antar
individu.Pada saat mengumpulkan masa dengan jumlah maksimal
30 orang(sesuai kebijakan lahan)
e. MeIakukan cuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan
pencuci tangan berbasis alkohol (Hand Sanitizer). dan
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
beraktivitas
f. Apabila ditemukan kondisi positif covid 19 selama praktek maka
pergantian dinas dilakukan sesuai kesepakatan dengan lahan.
5. Tempat Pelaksanaan
Program Studi Profesi Ners dilaksanakan dilahan praktek yang telah ditetapkan
sebagai tempat praktek Profesi Ners melalui kerjasama yang dibuat sebelumnya
antara UNIVERSITAS FORT DE KOCK (Program Profesi Ners) dengan lahan
praktek.
6. Lama pendidikan
Program Studi Profesi Ners berlangsung selama lebih kurang 1 ( satu ) tahun
yang dibagi atas 2 ( dua ) putaran, termasuk evaluasi belajar mahasiswa
7
Keperawatan Dasar Profesi (2SKS ) :2 minggu
Keperawatan Medikal Bedah (8 SKS) : 8 minggu
Keperawatan Maternitas (4 SKS) : 4 minggu
Keperawatan Anak (4 SKS) : 4 minggu
b. Putaran II
Keperawatan Gawat Darurat / Kritis(3 SKS) : 3 minggu
Keperawatan Komunitas (3 SKS) : 3 minggu
Keperawatan Keluarga (3 SKS) : 3 minggu
Keperawatan Jiwa (3 SKS) : 3 minggu
Manajemen Keperawatan (4 SKS) : 4 minggu
Keperawatan Gerontik (2 SKS) : 2 minggu
9. Metode Pembelajaran
Program Studi Profesi Ners adalah program pendidikan pengalaman belajar
klinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.
Bentuk Metode Pembelajaran, yaitu :
a. Case Konferen
b. Bed side teaching
c. Supervisi
d. Disiminasi ilmu (seminar / Presentasi kasus)
e. Ujian Akhir untuk setiap siklus (evaluasi Profesi)
8
f. Ronde keperawatan
g. Tutorial Individu
h. Project base learning
9
d. Laporan Asuhan Keperawatan lengkap
e. Ujian akhir setiap siklus
Untuk pembobotan dari masing- masing item akan disesuaikan dengan siklus
yang terkait.
B. Ketentuan Khusus
11
BAB II
TUJUAN dan KOMPETENSI
B. Tujuan Instruksional
12
melaksanakan strategi terkait dengan pencegahan/ deteksi dini terhadap
penyakit/ masalah kesehatan)
e. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan
Keperawatan Keluarga dan Komunitas .
f. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
g. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain
dari setiap individu, keluarga, kelompok dan komunitas klien yang unik .
h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
secara individu, keluarga, masyarakat dan komunitas.
i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif.
j. Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam
aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan
masyarakat. (KES.PG02.003.01: memfasilitasi klien/pasien untuk
mendapatkan dukungan dari kelompoknya)
k. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan keluarga dan komunitas.
l. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.
m. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak individu, keluarga,
masyarakat dan komunitas agar dapat mengambil keputusan. (KES.PG02.023.01:
melaksanakan strategi untuk mencegah kekerasan dan penelantaran di
rumah tangga)
n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan .
p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
q. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
13
t. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ Komplementari sesuai dengan kebutuhan
klien.
CPL -Prodi
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu:
1. Sikap
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap yang
religius
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral dan etika
c. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
d. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya
secara mandiri
e. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai
dengan lingkup praktik dibawah tanggung jawabnya dan hukum/ peraturan
perundang-undangan
f. Mampu melakukan praktik keperawatan dengan prinsip etik dan peka budaya
sesuai dengan kode etik perawat Indonesia
2. Pengetahuan
a. Menguasai nilai- nilai kemanusiaan (humanity values)
b. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada bidang
keilmuan keluarga dan komunitas
c. Menguasai konsep teknik penegakkan diagnosa asuhan keperawatan keluarga
dan komunitas
d. Menguasai konsep teoritis komunikasi terapeutik
e. Menguasai konsep, prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tersier
f. Menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners, keselamatan
pasien dan perawatan berpusat atau berfokus pada pasien
14
3. Keterampilan Khusus
a. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (Keperawatan
komunitas dan keluarga) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis;
b. Mampu memberikan (adminestering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan
supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan;
c. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan
terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai
sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan
d. Mampu menyususn dan mengimplementasikan perencanaaan asuhan
keperawatan sesuai standar keperawatan dan kode etik perawat, yang peka
budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien, individu,
keluarga dan masyarakat
e. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien
yang tidakj diharapkan secara cepat dan tepat serta melaporkan kondisi dan
tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan
f. Mampu melakukan evaluasi dan revisi renbcana asuhan keperawatan secara
reguler dengan/ atau tanpa tim kesehatan lainnya
g. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga/ pendamping/ penasehat
untuk mendapatkan persetujuan perawatan yang menjadi tanggung jawabnya
4. Keterampilan Umum
a. Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif
b. Menyusun laporan/ kertas kerja atau menghasilkan karya desain dibidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses masyarakat akademik
c. Bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang profesinya sesuai kode etik profesi
d. Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat
e. Bekerjasama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidan profesinya
f. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat, profesi dan
klien
15
g. Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja
profesinya
h. Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
Bahan Kajian
1. Melakukan pengkajian melalui observasi, wawancara pada masyarakat (individu,
keluarga dan kelompok) dan lingkungan
2. Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisis data bersama
keluarga dan masyarakat (individu, keluarga dan kelompok)
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan (mandiri dan kolaborasi) sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang telah disepakati bersama masyarakat berdasarkan
evidence based (KES.PG02.024.01: melaksanakan strategi terkait dengan
pencegahan/ deteksi dini terhadap penyakit/ masalah kesehatan)
4. Melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai rencana kegiatan yang telah
disepakati berdasarkan kebutuhan dan masalah kesehatan masyarakat
(KES.PG03.002.01: memfasilitasi teknologi informasi yag tersedia secara
efektif dan tepat), (KES.PG02.003.01: memfasilitasi klien/pasien untuk
mendapatkan dukungan dari kelompoknya), (KES.PG02.023.01:
melaksanakan strategi untuk mencegah kekerasan dan penelantaran di
rumah tangga).
5. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan yang telah dilakukan serta
menyususn rencana tindak lanjut berdasarkan analisa yang telah dilakukan
6. Melakukan dokumentasi proses kegiatan praktek dan menyususn laporan
kegiatan
16
BAB III
PROSES BIMBINGAN
A. Tujuan
B. Fase Bimbingan
1. Fase Orientasi
a. Mahasiswa diberikan pengkayaan sebelum pelaksanaan praktek profesi
Keperawatan Keluarga dan Komunitas.
b. Mahasiswa praktek profesi Keperawatan Keluarga dan Komunitas akan
ditempatkan pada daerah tertentu di wilayah yang sudah ditetapkan
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Fort De Kock secara
berkelompok.
c. Pada hari I, pihak akademik dan mahasiswa melakukan pertemuan
pembukaan dan penerimaan mahasiswa dengan kecamatan, lurah, kepala,
tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala jorong dan masyarakat di wilayah
yang sudah ditetapkan Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Fort De
Kock.
d. Setelah serah terima, mahasiswa ditempatkan ke jorong masing – masing
sesuai dengan jadwal dan lokasi yang telah ditentukan sebelumnya dan
melakukan survey pada wilayah binaan.
e. Setiap kegiatan didahului dengan konsultasi laporan pendahuluan ke
pembimbing akademik
f. Mahasiswa juga di tempatkan di puskesmas, pada tahap awal mahasiswa
melakukan orientasi progam PERKESMAS di lanjutkan dengan diskusi
mengenai hasil identifikasi program PERKESMAS dengan pembimbing
g. Mahasiswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan program puskesmas yaitu:
poliklinik umum, ruang poliklinik gigi, ruang pengobatan, ruang KIA/KB,
17
dan juga melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di luar gedung
diantaranya: pelayanan kesehatan di pustu, posyandu, sekolah, di rumah
dan lain-lain
h. Mahasiswa juga melakukan implementasi di tatanan sekolah terkait
masalah PHBS
i. Pada akhir kegiatan mahasiswa akan melakukan pendokumentasikan dan
diseminarkan
2. Fase Kerja
a. Mahasiswa mencapai sasaran pembelajaran melalui kegiatan individual
dan kelompok
b. Kegiatan kelompok
1. Mengidentifikasi dan mengadakan pendekatan dengan TOMA, petugas
kesehatan setempat dan puskesmas
2. Mengidentifikasi ke lapangan, khususnya di masyarakat
3. Melakukan pengkajian :
a. Menyusun alat pengumpulkan data (observasi, wawancara, angket
dan data sekunder) yang diperlukan untuk memperoleh informasi
kesehatan yang akurat dari masyarakat
b. Mengumpulkan data masyarakat bersama-sama masyarakat
dengan menggunakan instrument yang telah dipersiapkan.
4. Perencanaan
a. Setelah data terkumpul, dilakukan analisa data dan perumusan
masalah kesehatan yang ditemukan.
b. Mahasiswa melakukan pertemuan dengan masyarakat untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada melalui kegiatan
Musyawarah Masyarakat Jorong (MMJ) I
Penyajian data
Mengidentifikasi masalah
Memprioritaskan masalah yang telah teridentifikasi.
Bersama masyarakat menyusun rencana tindakan
berdasarkan data yang ditemukan dan,
Penyusunan Plan of Action (POA) dengan menggunakan
fasilitas, sumber daya yang ada di masyarakat wilayah binaan
18
sekaligus membentuk Kelompok Kerja Masyarakat
(POKJAKES)
5. Implementasi
a. Melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai rencana kegiatan
yang telah di sepakati (POA) saat MMJ I berdasarkan kebutuhan
dan masalah kesehatan masyarakat, dengan pendekatan :
Kemitraan
Proses Kelompok (POKJAKES)
Pendidikan Kesehatan
Pemberdayaan
Tindakan profesional
Memfokuskan pada preventif dan promotif tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif
6. Evaluasi
a. Menganalisa dari hasil kegiatan yang telah dilakukan
b. Menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan analisa yang telah
dilakukan
c. Mahasiswa melakukan pertemuan kembali dengan masyarakat
untuk menyusun rencana tindak lanjut melalui kegiatan
Musyawarah Masyarakat Jorong (MMJ) II
Penyajian data, masalah, intervensi, implementasi dan
evaluasi
Bersama masyarakat menetapkan rencana tindak lanjut
terhadap hasil evaluasi yang didapatkan.
7. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan yang lain di wilayah
binaan, bila ditemukan masalah kesehatan yang memerlukan tindakan
rujukan keperawatan sesuai dengan kewenangan dan lingkup praktik
Keperawatan Keluarga dan Komunitas .
8. Mendokumentasikan proses kegiatan praktek dan menyusun laporan
kegiatan.
9. Melakukan seminar Keperawatan Keluarga dan Komunitas.
19
c. Kegiatan Individu
1. Membuat laporan pendahuluan (LP) lengkap tentang konsep keluarga.
2. Menentukan keluarga kelolaan yang terdiri dari 1 keluarga binaan
dengan masalah tumbuh kembang keluarga + 1 keluarga resume
3. Membuat LP tambahan sesuai dengan masalah keluarga binaan
4. Membuat masing- masing laporan kasus keluarga binaan
5. Menyusun pre planning setiap kunjungan keluarga, minimal kunjungan
2 x seminggu
6. Melakukan pengkajian, menganalisa data dan menyusun prioritas
masalah keperawatan minimal 3 diagnosa keperawatan masing-masing
laporan kasus.
7. Menyusun rencana keperawatan keluarga untuk setiap diagnosa yang
ada.
8. Menemukan jurnal dalam bentuk intervensi keperawatan yang sesuai
dan dapat diimplementasikan pada keluarga binaan
9. Melakukan implementasi sesuai intervensi yang telah disusun.
10. Melakukan evaluasi terhadap implementasi yang telah dilakukan
11. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga yang telah
dilakukan
3. Fase Terminasi
a. Pada tahap ini, mahasiswa mengakhiri kontrak dengan keluarga kelolaan,
masyarakat, instansi kesehatan, instansi pemerintahan di wilayah tersebut.
b. Mengumpulkan laporan akhir siklus keperawatan keluarga dan komunitas.
c. Penutupan siklus Keperawatan Keluarga dan Komunitas antara pihak
akademik, instansi pemerintahan, instansi kesehatan yang terkait dan
mahasiswa praktek profesi.
20
BAB IV
Evaluasi
A. Tujuan Evaluasi
B. Metode Evaluasi
Waktu
No Materi yang Dievaluasi Bobot
Pelaksanaan
1. Penugasan Dokumentasi 30% Minggu I - VI
Pengelolaan Asuhan Keperawatan
a. Pre planning
b. Pengkajian
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi (Caper)
21
C. Ketentuan Khusus
D. Kriteria Kelulusan
22
Daftar Pustaka
Anderson, E.T, and McFarlane, J. (2004). Community as partner: theory and practice in nursing,
4th Edition. Philadelpia: Lippincott williams & Wilkin.
Edelman, C.L., & Mandle, C.L. (2006). Health Promotion: Throughout the life span. Sixth edition.
St.Louis Missouri: Mosby
Ervin, N.E. (2002). Advanced community health nursing practice: Population-focused care. New
Jersey: Prentice Hall
Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G. (2003). Family nursing: Research, theory and
practice. Fifth edition. New Jersey: Prentice Hall.
Hitchcock, E. Janice., Schubert, E. Phyllis, Thomas, A. Sue (1999). Community health nursing:
caring in action. Newyork: Delmar
Helvie, C.O. (1998). Advanced practice nursing in the community. London: Sage Publication
Maglaya, A.S. (2009). Nursing practice in the community. Fifth edition. Philippine: Argonauta
Corporation
McMurray, A. (2003). Community health and wellness: A sociological Approach. Philadelphia:
Mosby
Nanda International. (2017) Nursing diagnosis: Definition and classification 2015-2017.10th
edition. Blacwell Publishing
Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2013). Nursing Interventions
Classificati (NIC). 6th edition. Mosby: Elsevier
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classifications
(NOC). 5th edition. Mosby: Elsevier
Pender, N.J., Murdaugh, C.L., & Parsons, M.A. (2002). Health Promotion in nursing practice.
Fourth edition. New Jersey: Prentice Hall.
Stanhope, M., & Lancaster, J. (2004). Community & public health nursing. Sixth edition. St Louis
Missouri: Mosby.
23
Lampiran 1
a. Pengertian :
Merupakan pengamatan terhadap keadaan suatu wilayah untuk mendapatkan gambaran
secara umum situasi dan keadaan wilayah yang dilakukan melalui wawancara dengan
penduduk setempat di masyarakat dan observasi lingkungan, sehingga dapat diperkirakan
hal- hal yang menjadi masalah maupun faktor resiko yang dapat menimbulkan masalah
kesehatan.
1. Perumahan
Menguraikan tentang kepadatan bangunan perumahan, halaman- halaman
rumah pada umumnya.
2. Lingkungan terbuka
Uraikan banyaknya atau luasnya lingkungan terbuka dan penggunaanya,
kepemilikanya serta data lainnya.
3. Batas wilayah
Uraikan batas-batas wilayah desa/jorong, batas barat, timur, selatan dan utara.
Sebutkan nama- nama daerah yang sesuai batas administrasinya. Gambaran
daerahnya.
4. Transportasi
Uraikan alat transportasi yang digunakan masyarakat, bagaimana kondisi
jalannya.
5. Pusat Pelayanan
Sebutkan pusat- pusat pelayanan yang saudara lihat misal: sekolah, pasar, pusat
kesehatan, mesjid dan lainnya.
6. Kebiasaan Masyarakat
Sebutkan siapa, di mana, kapan (pagi, sore, malam) masyarakat yang berkumpul.
7. Masyarakat yang di jumpai
Siapa yang banyak saudara jumpai di jalan atau terkumpul, di manakah biasanya
masyarakat berkumpul.
8. Media Informasi
24
Uraikan media informasi yang banyak di gunakan masyarakat di rumah, di jalan,
di pusat pelayanan, di kantor, di desa dan lainnya.
9. Issue
Apa saja permasalahan yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
10. Pencermaran lingkungan ada
Jenis pencemaran dan asal pencemaran.
11. Kondisi selokan dan parit
Bagaimana kondisi selokan dan parit yang ada di desa, apakah tampak kotor, air
yang menggenang atau tidak mengalir dengan lancar, banyak sampah, dll.
12. Binatang peliharaan,ternak, dan binatang lainnya
Saat survey dilakukan didata binatang peliharaan baik yang di kandang atau
yang berkeliaran, termasuk binatang-binatang yang dijumpai di jalanan.
25
Lampiran 2
26
Lampiran 3
Tahap Pelaksanaan :
1. Mahasiswa yang berpraktek di Puskesmas, melakukan analisa terkait kebutuhan
Posyandu dan UKS yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut.
2. Hasil analisa, selanjutnya dirumuskan permasalahan yang muncul di posyandu
dan UKS
3. Menyusun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
permasalahan yang muncul di posyandu dan UKS.
4. Mahasiswa melaksanakan salah satu kegiatan yang sudah direncanakan untuk
mengatasi permasalahan prioritas di posyandu dan UKS
5. Mahasiswa melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
6. Mahasiswa mendokumentasikan hasil kegiatan dalam bentuk laporan hasil
kegiatan
Ketentuan Pelaksanaan
1. Mempunyai pre planning kegiatan yang sudah dikonsulkan dan disetujui oleh
pembimbing untuk di laksanakan.
2. Menggunakan teknologi IT dalam menyiapkan media yang tepat untuk
pelaksanaan kegiatan di posyandu dan UKS.
3. Melakukan dokumentasi hasil kegiatan dalam bentuk laporan hasil kegiatan
27
Lampiran 4
2. Abstrak
Ringkasan singkat (± 100 kata) menguraikan target dan resipien komunitas,
teori perubahan komunitas yang dipakai,strategi pengkajian dan instrument
yang dipakai,diagnose keperawatan, proses perencanaan dan implementasi,
evaluasi dan analisa perubahan
Diketik 1 (satu) spasi dengan huruf Times New Roman ukuran 12
28
o Menggunakan konsep model Keperawatan Keluarga dan Komunitas dalam
memberian asuhan Keperawatan Keluarga dan Komunitas.
29
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Komunitas adalah kelompok sosial yang dibatasi oleh batasan geografis dan/atau nilai dan
interest tertentu. Anggota komunitas tersebut saling berinteraksi dalam suatu struktur sosial
dan membentuk nilai, norma dan institusi sosial.
Pendekatan proses keperawatan asuhan keperawatan yaitu pengkajian, penetapan diagnosa,
rencana, implementasi dan evaluasi.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses/upaya untuk dapat mengenal
masyarakat
Pengkajian komunitas bertujuan untuk:
- mengidentifikasi kebutuhan komunitas
- Mengklarifikasi masalah kesehatan komunitas
- Mengidentifikasi kekuatan dan sumber-sumber
Komunikasi
Pendidikan
Rekreasi
30
I. Inti Komunitas
1. Sejarah
Data apa yang dapat anda kumpulkan? (misalnya orang yang sudah tua,
orang yang sudah lama tinggal didaerah tersebut), ajukan pertanyaan
pada anggota masyarakat: sudah berapa lama tinggal disini, apakah ada
perubahan terhadap daerah ini,siapakah orang yang lama tinggal
didaerah ini dan menegetahui sejarah daerah ini?
2. Demografi dan etnik
Orang-orang seperti apa yang anda lihat? Anak remaja? Lansia? Orang
yang tidak punya tempat tinggal? Orang yang tinggal sendirian? Ras/suku
apa yang ada? Apakah populasi tersebut homogen?
Apakah anda melihat adanya indikator kelompok etnik tertentu (misalnya
restoran) tanda-tanda kelompok budaya apa yang dapat anda lihat
3. Vital statistik
Memuat data statistik vital terkait kelahiran dan kematian dan kesakitan
berdasarkan tingkatan usia, penyebab kematian dan kesakitan.
4. Nilai dan keyakinan
Apakah didaerah tersebut ada mesjid, gereja, candi/pura, apakah ada
tanda seni? Apakah ada tanda-tanda peninggalan sejarah?
II. Subsistem
1. Lingkungan
Bagaimana kualitas udara, air, tumbuh-tumbuhan, perumahan, jarak,
binatang peliharaan, gambar peta daerah, berapa luas daerah tersebut?
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
Rumah singgah, penyembuh tradisional/dukun, apakah ada klinik, rumah
sakit, rumah jompo, adakah sumber diluar daerah tersebut yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
3. Ekonomi
Bagaimana status ekonomi masyarakat, apakah terdapat industri,
pertokoan lapangan kerja? Kemana warga masyarakat berbelanja,
bagaimana angka pengangguran?
31
4. Transportasi dan keamanan
Bagaimana warga masyarakat melakukan perjalanan, jenis kendaraan
pribadi dan kendaraan umum apa yang digunakan? Apakah ada jalur
khusus untuk pejalan kaki, pengendara sepeda? Apakah penyandang
cacat dapat berkeliling didaerah tersebut? Jenis layanan perlindungan apa
yang tersedia (ex: kebakaran, polisi). Apakah kualitas udara dipantau?
Jenis tindakan kriminal apa yang biasa terjadi? Apakah warga masyarakat
merasa aman?
5. Politik dan pemerintahan
Apakah ada tanda-tanda kegiatan politik (poster, rapat/pertemuan).
Bagaimana pemerintahan didaerah tersebut dibentuk (dengan pemilihan
atau calon tunggal). Apakah warga terlibat dalam pembuatan putusan
dipemerintah daerah setempat?
6. Komunikasi
Adakah tempat khusus warga berkumpul? Apakah warga memiliki TV
atau radio? Topik apa yang biasa ditonton/didengar warga? Alat
komunikasi formal dan informal apa yang ada?
7. Pendidikan
Apakah ada sekolah didaerah tersebut? Bagaimana kondisinya? Apakah
ada perpustakaannya? Apakah ada badan yang mengurus perpustakaan
tersebut? Bagaimana fungsinya? Apakah isu utama yang muncul tentang
pendidikan? Bagaimana angka putus sekolah? Apakah tersedia aktivitas
ekstrakurikuler? Apakah dimanfaatkan oleh peserta didik? Adakah
pelayanan kesehatan sekolah? Adakah perawat di sekolah?
8. Rekreasi
Dimana anak-anak bermain? Bentuk rekreasi apa yang utama? Siapa
pesertanya? Fasilitas rekreasi apa yang ada?
III. Persepsi
1. Warga masyarakat
Bagaimana perasaan warga terhadap masyarakat?apakah yang mereka
anggap sebagai kekuatan masyarakat? Apa yang mereka anggap sebagai
masalah masyarakat? Ajukan pertanyaan kepada warga dari berbagai
32
kelompok yang berbeda (mis: kelompok lansia, remaja, pekerja,
profesional, ibu rumah tangga, dan pemuka agama) dan buat catatan
tentang siapa dan apa jawabannya.
2. Persepsi anda
Pernyataan umum tentang kesehatan masyarakat setempat. Apakah
kekuatannya? Masalah dan potensial masalah apa yang anda dapat
identifikasi
33
B. PRIORITAS MASALAH
Contoh :
34
kesadaran Sekunder
Contoh data: masyarakat 7160 Menjaga
- Akses 2802 Kontrol kesuburan
terhadap
terhadap 7910 Konsultasi
pelayanan
kesehatan kelompok 8190 Tindak
HIV yang
beresiko lanjut
minimal
- Tenaga VCT penularan melalui
terlatih
(HIV) telepon
puskesmas
yangmasih
terbatas
Prevensi Prevensi
- Dukungan
sosial kasus Tersier Tersier
HIV yang
2808 Program 8180 Konsultasi
tidak
adekuat efektifitas melalui
- Adanya
komunitas telepon
temuan
kasus HIV 1634 Perilaku 8100 Rujukan
- Stigma
pemeriksaan
masyarakat
tehadap kesehatan
penderita
pribadi
HIV
Prevensi Prevensi
Sekunder Sekunder
.......... ..........
.......... ..........
Prevensi Prevensi
Tersier Tersier
........ ........
......... .........
- Dst...
35
Rencana yang telah disusun, lalu dijabarkan kedalam format rencana kerja sebagai berikut:
3 Dst........
D. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang menekankan
pada pencegahan primer, sekunder dan tersier
Dibawah ini adalah contoh bentuk laporan pendahuluan sebelum melakukan
kegiatan yang ada pada intervensi
A. Latar Belakang
- Kondisi/ situasi lokasi
- Data adaptif dan maladaptive
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas
2. Tujuan Umum
3. Tujuan Khusus
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
2. Target/sasaran
3. Metode
4. Strategi
5. Media
6. Waktu dan tempat
7. Pengorganisasian
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil 36
E. Materi
Dibawah ini adalah format laporan hasil kegiatan yang dibuat setelah perawat selesai
melakukan kegiatan implementasi.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
E. EVALUASI
Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah intervensi dilakukan
Mencatat adanya perkembangan kesehatan komunitas termasuk kasus baru
yang dirujuk
Program evaluasi: evaluasi secara terprogram dari awal sampai akhir kegiatan
37
Lampiran 5
Kegiatan
No I II III IV V VI
Kegiatan
No I II III IV V VI
38
Asuhan Keperawatan Keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatanm proses keperawatan.
Pengkajian
Adalah proses pengumpulan informasi yang dilakukan terus menerus dan untuk dapat
mengartikan data/informasi yang diperoleh digunakan kemampuan profesional
Sumber data dapat diperoleh melalui pengkajian keluarga, observasi rumah dan
lingkungannya, pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga dan data sekunder lainnya
Pengkajian keluarga dilakukan secara dua tahap yaitu tahap pertama dan tahap kedua.
Tahap pertama yaitu pengkajian keluarga dengan menggunakan format pengkajian keluarga
dan tahap kedua dilaksanakan bersamaan dengan pengkajian tahap pertama.
Pengkajian tahap kedua mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh
keluarga yang dibina dan dilakukan pada saat ditemukan data yang mal adaptif disetiap
materi pengkajian
39
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
(PENJAJAKAN/ PENGKAJIAN TAHAP I)
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
1. Nama KK (inisial)
2. Alamat
3. Pekerjaan
4. Pendidikan
5. Komposisi Keluarga
Genogram :
6. Tipe Keluarga
7. Suku Bangsa
8. Agama
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga
40
12. Tugas Perkembangan Keluarga Yang belum Terpenuhi
Waktu yang digunakan untuk berkumpul, perkumpulan klg yang ada dan sejauh
mana klg berinteraksi dg masyarakat sekitarnya.
Jumlah anggota klg yang sehat, fasilitas klg yang menunjang kesehatan, dukungan
psikologis anggota klg dan masyarakat serta fasilitas sosial yang ada disekitar klg
yang dapat digunakan untuk meningkatkan upaya kesehatan.
41
IV. Struktur Keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Gambaran diri anggota klg, perasaan memiliki dan dimiliki dlm klg, dukungan
anggota keluarga, hubungan psikososial dlm klg dan bagaimana klg mengembangkan
sikap saling menghargai
42
VII. Pemeriksaan Fisik
Contoh:
No Pemeriksaan Inisial Anggota Inisial Anggota Dst….
keluarga keluarga
1. Head to toe ...
2. …….
I. Analisa Data
DO :
43
II. Prioritas Masalah
Skoring :
1. Tentukan Skore untuk setiap Kriteria
2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
Skore
______________ X Bobot
Angka Tertinggi
44
C. Format Rencana Keperawatan Keluarga
Contoh
Data Diagnosis NOC/SLKI NIC/SIKI
Keperawatan/SDKI/
NANDA
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data Pendukung masalah kesehatan keluarga: dengan Arthritis
Promosi Keluarga Keluarga
- Keluarga Kesehatan mampu mampu
tidak
mengenal mengenal
mampu
melakuk 0080 Ketidakefektifan masalah masalah:
an
pemeliharaan 1802 Pengetahuan 5510 Pendidikan
perawat
an kesehatan di pengaturan kesehatan
- Keluarga
keluarga 1831 diet penajaran
tidak
mampu Pengetahuan proses
menghin
1813 manajemen penyakit yang
dari
faktor Pengetahuan dialaminya
resiko
treatment 5614 Pendidikan
- Keluarga
tidak regiment tentang diet
mengerti
yang tepat
tentang
arthritis, Keluarga 5616 Pendidikan
penyeba
mampu tentang
b dan
tanda memutuska pengobatan
gejala
n untuk
arthritis
- Keluarga meningkatk Keluarga
tidak
an atau mampu
mengeta
hui memperbai memutuskan
dampak
1622 ki 5250 Dukungan
arthritis
- Tidak kesehatan: membuat
mampu
Kepatuhan keputusan
menyiap
kan 1606 perilaku: 5310 Membangun
lingkung
penyediaan harapan
an
dengan diet
baik
Berpartisipas Dst...
seperti
lantai i dalam
45
licin, memutuskan Keluarga
peneran
perawatan mampu
gan
kurang kesehatan merawat
Data yang
anggota
mendukung
Keluarga keluarga
arthritis:
merawat yang sakit
- Nyeri
anggota 1100 Manajemen
pada
seluruh keluarga nutrisi yang
persendi
untuk tepat
an
- Pada 1622 meningkatka 7040 Dukungan
lutut
n atau pemberi
kaki
terdapat memperbaiki perawatan
tanda-
kesehatan
tanda
infeksi Perilaku Keluarga
(kemera
kepatuhan: mampu
han,
teraba menyiapkan memodifikasi
hangat
diit dengan lingkungan
bengkak
dan tepat 6490 Pencegahan
nyeri)
jatuh
- Tidak
mampu Dst...
melakuk
Dst...
an
aktifitas Keluarga
sehari-
mampu Keluarga
hari
1828 memodifika mampu
si memanfaatka
lingkungan: n fasilitas
kontrol kesehatan
resiko dan 7400 Panduan
keamanan pelayanan
Pengetahuan kesehatan
tentang mengunjungi
pencegahan fasilitas
jatuh kesehatan
Dst... Dst...
1806
46
Keluarga
mampu
memanfaatk
an fasilitas
1603 kesehatan:
Pengetahuan
tentang
sumber-
sumber
kesehatan
Perilaku
mencari
pelayanan
kesehatan
Dst...
CATATAN PERKEMBANGAN
Implementasi Evaluasi
Pertemuan………..
Diagnosa…….. tujuan khusus……. S :
Tanggal (pertemuan)………
O:
A:
P:
47
PEDOMAN PENJAJAKAN/PENGKAJIAN TAHAP II
48
3. Bagaimana cara/bapak/ibu memberikan perawatan terhadap anggota keluarga
dengan masalah tersebut diatas atau apa upaya penanggulangan yang dilakukan
keluarga
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
4. Bagaimana cara bapak/ibu menata lingkungan yang dapat meningkatkan
keberhasilan penyelesaian masalah
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
Hasil observasi (pengkajian terhadap lingkungan keluarga):
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
5. Apakah bapak/ibu memanfaatkan sarana/fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut di atas
( ) ya ( ) tidak
Jika ya, jelaskan bantuan apa yang bapak/ibu peroleh;
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
Jika tidak, apa alasannya
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
49
Perangkat asesmen : Daftar Cek Observasi – Demonstrasi/Praktek
Nama peserta
:
sertifikasi
Nama asesor :
Waktu : 60 menit
50
kekerasan dan penelantaran rumah tangga
penelantaran
rumah tangga
Jelaskan faktor- Menjelaskan faktor-faktor
faktor dalam dalam pencegahan kekerasan
pencegahan dan penelantaran: motivasi
kekerasan dan dan dukungan orang-orang
2.1 penelantaran: disekitar klien/pasien
motivasi dan
dukungan orang-
orang disekitar
klien/pasien
2.2. Menyebutkan faktor-faktor
Sebutkan faktor-
yang dapat menyebabkan
faktor yang dapat kegagalan dalam pencegahan
menyebabkan yaitu: nilai, keyakinan, dan
budaya klien/pasien serta
kegagalan dalam tidak adanya dukungan
pencegahan yaitu: lingkungan
nilai, keyakinan,
dan budaya
klien/pasien serta
tidak adanya
dukungan
lingkungan
51
klien/pasien
2.5
Tetapkan langkah- Menetapkan langkah-langkah
langkah pencegahan yang ditetapkan
pencegahan yang berdasarkan pada pedoman
ditetapkan penatalakanaan klien/pasien
berdasarkan pada mengalami kekerasan dan
pedoman penelantaran:
penatalakanaan 2.5.1 Pencegahan primer
klien/pasien 2.5.2 Pencegahan sekunder
mengalami 2.5.3 Pencegahan tertier
kekerasan dan
penelantaran:
2.5.1 Pencegahan
primer
2.5.2 Pencegahan
sekunder
2.5.3 Pencegahan
tertier
3.1 Menginformasikan tujuan dan
Informasikan
strategi pencegahan dengan
tujuan dan strategi
benar
pencegahan dengan
benar
3.2 Menyampaikan indikator
Sampaikan
keberhasilan yang berubah,
indikator
seperti kekerasan dan
keberhasilan yang
penelantaran tidak terjadi dan
berubah, seperti
klien/pasien dapat
kekerasan dan
menggunakan koping yang
penelantaran tidak
kontruktif
terjadi dan
klien/pasien dapat
menggunakan
koping yang
52
kontruktif
3.3 Menginformasikan
Informasikan
kemungkinan kendala yang
kemungkinan
dihadapi
kendala yang
dihadapi
4.1
Lakukan langkah- Melakukan langkah-langkah
langkah tindakan tindakan pencegahan
pencegahan berdasarkan pada pedoman
berdasarkan pada penatalaksanaan klien/pasien
pedoman yang mengalami kekerasan
penatalaksanaan dan penelantaran, yaitu:
klien/pasien yang 4.1.1 pendidikan kesehatan
mengalami 4.1.2 bimbingan antisipasi
kekerasan dan 4.1.3 deteksi dini
penelantaran, yaitu: 4.1.4 konseling
4.1.1 pendidikan 4.1.5 upaya pemulihan (fisik-
kesehatan mental- sosial) diri
4.1.2 bimbingan klien/pasien, keluarga,
antisipasi masyarakat.
4.1.3 deteksi dini
4.1.4 konseling
4.1.5 upaya
pemulihan
(fisik-mental-
sosial) diri
klien/pasien,
keluarga,
masyarakat.
4.2 Melakukan alternatif tindakan
Lakukan alternatif
jika hambatan dan kendala
tindakan jika
selama proses tindakan
hambatan dan
ditemui/terjadi
kendala selama
53
proses tindakan
ditemui/terjadi
54
Perangkat asesmen : Daftar Cek Observasi – Demonstrasi/Praktek
Nama peserta
:
sertifikasi
Nama asesor :
Waktu : 30 menit
Lakukan Asesi :
1.2
analisa Mengkaji kebutuhan
terhadap data pencegahan sekunder
yang Melaukan klasifikasi sesuai
terkumpul dan kebutuhan kebutuhan
diklasifikasika pencegahan.
n sesuai Melakukan klasifikasi dan
kebutuhan analisa terhadap kebutuhan
pencegahan pencegahan sekunder.
sekunder (
JRES )
Laksanakan Asesi :
1.3
survei kasus Merencanakan survey kasus
dengan efektif Memilih metode survey kasus
dan efisien ( TS yang sesuai
)
55
Melaksanakan survey kasus
dengan efektif dan efisien
Identifikasi Asesi :
1.4
kelompok Mengkaji Kelompok resiko
resiko meliputi
Melakukan identifikasi pada
individu/kelua
kelompok resiko yng meliputi
rga,
individu/keluarga, penyakit /
penyakit/masa
masalah kesehatan
lah kesehatan
( CMS )
Susun strategi Asesi :
2.1
pencegahan Menetukan sasaran
sekunder pencegahan sekunder deteksi
deteksi dini dini
bersama Menyusun strategi
klien/pasien pencegahan sekunder
dan keluarga deteksi dini.
dengan Mengikutsertakan
mempergunak klien/pasien dan keluarga
an sumber- dengan mempergunakan
sumber yang sumber-sumber yang ada
ada ( CMS )
Diskusikan Asesi :
2.2
tujuan deteksi Membuat tujuan deteksi dini
dini bersama kilen/pasien
didiskusikan Menetapkan tujuan deteksi
bersama dini bersama klien / keluarga
klien/pasien, (
TS )
Buat Asesi :
2.3
perencanaan Menbuat perencanaan terkait
engobatan dan mengobati dan mencegah
pencegahan penyakit, mencegah
penyakit penyebaran penyakit
mengobati dan menular, mencegah
mencegah komplikasi dan kecacatan
penyakit lebih lanjut dan
memperpendek masa
Mencegah ketidakmampuan
penyebaran klien/pasien
penyakit Melaksanakan kegiatan
menular mengobati dan mencegah
penyakit, mencegah
Mencegah penyebaran penyakit
komplikasi dan menular, mencegah
kecacatan lebih komplikasi dan kecacatan
lanjut lebih lanjut dan
memperpendek masa
Memperpende ketidakmampuan
k masa klien/pasien
56
ketidakmampu
an
klien/pasien
dan keluarga
( CMS )
Identifikasi Asesi :
2.4
faktor Mengidentifikasi faktor
penghambat penghambat untuk menyusun
dan rencana pencegahan deteksi
pendukung dini, mencakup kondisi sosial,
untuk ekonomi, budaya
menyusun klien/pasien dan keluarga
rencana Mengidentifikasi faktor
pencegahan pendukung untuk menyusun
deteksi dini, rencana pencegahan deteksi
mencakup dini, mencakup kondisi sosial,
kondisi sosial, ekonomi, budaya
ekonomi, klien/pasien dan keluarga
budaya
klien/pasien
dan keluarga
Laksanakan Asesi :
3.1
penemuan Mengidentifikasi penemuan
kasus secara kasus secara dini
dini Melaksanakan penemuan
dilaksanakan kasus dengan efektif dan
dengan efektif efisien.
dan efisien ( TS
)
Laksanakan Asesi :
3.2
program Membuat rencana program
skrining skrining individu dan
individu dan kelompok resiko
kelompok Melaksanakan program
resiko dengan skrining individu dan
efektif dan kelompok resiko
efisien ( CMS )
Laksanakan Asesi :
3.3
program Membuat rencana program
skrining skrining individu dan
individu dan kelompok resiko
kelompok Melaksanakan program
resiko dengan skrining individu dan
efektif dan kelompok resiko
efisien (CMS)
57
deteksi dini
Identifikasi Asesi :
4.1
hasil tindakan Melakukan identifikasi
deteksi dini tindakan yang telah
ditemukan dilakukan pada deteksi dini
sekelompok Mengevaluasi temuan hasil
kasus dan deteksi dini pada kelompok
kelompok kasus dan kelompok resiko
resiko yang Memberikan bantuan yang
perlu dibantu tepat pada kelompok kasus
dengan tepat ( dan kelompok resiko dengan
JRES ) tepat
58
format yang telah ditentukan
59
Perangkat asesmen : Daftar CekObservasi – Demonstrasi/Praktek
Nama peserta
:
sertifikasi
Nama asesor :
Waktu : 45 Menit
- Melaksanakan
2.1 Tindakan herbal
tindakan herbal
treatments treatments
dilaksanakan sesuai dilaksanakan
SOP (TM) sesuai SOP
60
- Memilih rencana
2.2 Rencana tindakan
tindakan terapi
terapi alternatif alternatif
dipilih bersama bersama
klien/pasien klien/pasien
(TM,CMS,JRES)
- Menghargai
2.3 Keputusan
keputusan
klien/pasien dihargai klien/pasien
dengan menerapkan dengan
prinsip etik efficacy menerapkan
(TM,JRES) prinsip etik
efficacy
- Melakukan
3.1 Tindakan acu pressure
tindakan acu
dilaksanakan sesuai pressure sesuai
SOP (TM, CMS,) SOP
- Melakukan
3.2 Tindakan acu
tindakan acu
puncture dilaksanakan puncture sesuai
sesuai SOP (TM,CMS) SOP
- Melakukan
3.3 Tindakan terapi
tindakan terapi
sentuhan sentuhan sesuai
dilaksanakan sesuai SOP
SOP (TM,CMS)
61
- Melakukan
3.4 Tindakan herbal
tindakan herbal
treatments treatments sesuai
dilaksanakan sesuai SOP
SOP (TM,CMS)
62
Setiap tugas/instruksi harus terkait dengan eleme
Daftartugas/
Poin yang dicek/ diobservasi
instruksi
Data tentang
kebutuhan informasi -
kesehatan engumpulkan data tentang kebutuhan
dikumpulkan secara informasi kesehatan secara komprehensif.
komprehensif. (TM, -
CMS) engelompokkan
-
engkategorikan
63
Penggunaan teknologi - Mengerjakan penggunaan teknologi
informasi melalui informasi melalui telepon
telepon dapat
dikerjakan (TM,CMS)
64
NO Diagnosa SDKI SLKI SIKI
D.0125 Dx : Penampilan Peran Tidak Penampilan Peran : L.13119 Edukasi Kesehatan : I.12383
Efektif Ekspektasi : Membaik Tindakan :
65
5 (Menurun) perilaku hidup bersih dan sehat
Kondisi Klinie Terkait
1. Penyakit keganasan organ
reproduksi
2. Kondisi kronis Kriteria Hasil
3. Pembenahan mayor - Verbalisasi perasaan bingung
4. Penyalahgunaan zat menjalankan peran
5. Cedera medula spinalis - Konflik peran
6. Sindrom keletihan kronis - Verbalisasi perasan cemas
7. Depresi mayor - Perilaku cemas
- Afek depresi
D.0126 Pencapaian Peran Menjadi Peran Menjadi Orang Tua : L.13120 Promusi Antisipasi Keluarga : I.12466
Orang Tua Ekspektasi : Membaik Tindakan :
66
Gejala dan Tanda Minor - Verbalisasi kepuasan memiliki dihadapi keluarga
DS : bayi - Libatkan seluruh anggota
1. Mengungkapkan kepuasan - Memberikan pengertian pada keluarga dalam upaya antisipasi
dengan bayi anak/anggota keluarga masalah kesehatan, jika
- Kebutuhan fisik anak/anggota memungkinkan
keluarga terpenuhi - Lakukan kunjungan kepada
DO : - Keinginan meningkatkan peran keluarga secara berkala, jika perlu
1. Melakukan stimulasi visual menjadi orang tua - Buat jadwal aktivitas bersama
taktil atau pendengaran - Verbalisasi kepuasan dengan keluarga terkait masalah
terhadap bayi. lingkungan rumah kesehatan yang dihadapi
- Anak atau keluarga verbalisasi
Kondisi Klinis Terkait harapan yang realistis Edukasi :
1. Status kesehatan ibu - Stimulasi visual - Jelaskan perkembangan dan
2. Status kesehatan bayi - Stimulasi taktil perilaku yang normal kepada
- Stimulasi pendengaran keluarga
Kolaborasi :
- Kerjasama dengan tenaga
kesehatan terkait lainnya, jika
perlu.
67
2. Perubahan lingkungan 2. (Cukup menurun) untuk refleksi diri
3. Bencana alam 3. ( Sedang) 2. Fasilitasi mengidentifikasi
4. Penyakit kronis 4. ( cukup menungkat) masalah spiritual
5. Sakit fisik 5. (Meningkat) 3. Fasilitasi mengidentifikasi
6. Penyalahgunaan zat Ekspetasi membaik hambatan dalam pengenalan diri
7. Kecemasan Kriteria hasil: 4. Fasilitasi mengeksplorasi
8. Perubahan dalam ritual agama a. Verbalisasi makna dan tujuan keyakinan terkait pemulihan
9. Perubahan dalam praktik hidup tubuh,pikiran,dan jiwa
spiritual b. Vervalisasi kepuasan terhadap 5. Fasilitasi hubungan persahabatan
10. Konflik spiritual makna hidup dengan orang lain dan pelayanan
11. Depresi c. Verbalisasi perasaan keagamaan
12. Ketidak mampuan keberdayaan Edukasi :
memaafkan d. Verbalisasi perasaan tenag 1. Anjurkan membuat komitmen
13. Kehilangan e. Verbalisasi penerimaan spiritual berdasarkan keyakinan
14. Harga diri rendah f. Verbalisasi percaya terhadap dan nilai
15. Hubungan buruk orang lain 2. Anjurkan partisipasi dalam
16. Konflik rasial Keterangan : kegiatan ibadah(hari raya,ritual)
17. Berpisah dengan system 1. Meningkat dan meditasi
pendukung 2. Cukup meningkat Kolaborasi :
18. Stress 3. Sedang 1. Rujuk pada pembuka agama atau
Kondisi klinis terkait: 4. Cukup menurun kelompok agama jika perlu
1. Penyakit kronis ( 5. Menurun Rujuk pada kelompok
mis,artritisrheumatoid,skleros Kriteris hasil : pendukungg,swabantu,atau program
is multipel) a. Perilaku marah pada tuhan spiritual jika perlu
2. Penyakit terminal b. Verbalisasi perasaan bersalah
3. Retardasi mental c. Verbalisasi perasaan asing
4. Kehilangan ekstermitas d. Verbalisasi perasaan di abaikan
68
5. Sudden infant death e. Verbalisasi menyalahkan diri
syndrome (SIDS) sendiri
6. Kelahiran mati, kematian f. Mimpi buruk
janin,keguguran g. Perasaan takut
7. Kemandulan h. Penghindaran aktifitas,
tempat,orang terkait trauma
i. Kewaspadaan berlebihan
j. Perilaku merusak diri
Keterangan
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
Kriteria hasil:
a. Kemampuan beribadah
b. Interaksi dengan orang terdekat
atau pemimpin spiritual
c. Koping
d. Memori
e. Interpretasi realitas
69
DS: - 1. Menurun 1. Identifikasi tugas pencapaian
DO: 2. Cukup menurun anak
1. Tidak mampu melakukan 3. Sedang 2. Identifikasi syarat perilaku dan
ke trampilan atau perilaku 4. Cukup meningkat fisiologis yang di tujunkan bayi
khas sesuai usia 5. Meningkat Terapeutik :
(fisik,bahasa,mutorik,psiko Kriteria hasil : 1. Pertahankan sentuhan seminimal
sosisl) a. Keterampilan atau perilaku mungkin pada bayi premature
2. Pertumbumbuhan fisik sesuai usia 2. Berikan sentuhan yang bersifat
terganggu b. Kemampuan melakukan gentle dan tidak ragu ragu
Gejala tanda minor: perawatan diri 3. Minimalkan nyeri
DS:- c. Respon social 4. Minimalkan kebisingan ruangan
DO: d. Kontak mata 5. Pertahankan lingkungan yag
1. Tidak mampu perawatan Keterangan : mendukung perkembangan
diri sesuai usia 1. Meningkat optimal
2. Afekdatar 2. Cukup meningkat 6. Motifasi anak berinteraksi dengan
3. Respon social lambat 3. Sedang anak lain
4. Kontak mata terbatas 4. Cukup menurun 7. Sediakan aktifitas yang
5. Nafsu makan menurun 5. Menurun memotifasi anak berinteraksi
6. Lesu Kriteria hasil : dengan anak lainya
7. Mudah marah a. Kemarahan 8. Fasilitasi anak berbagi dan
8. Regresi b. Regresi bergantian
9. Pola tidur terganggu ( pada Keterangan : 9. Dukung anak mengekspresikan
bayi) 1. Memburuk diri melalui penghargaan positif
2. Cukup memburuk atau umpan abalik atau usaha nya
3. Sedang 10. Pertahankan kenyamanan anak
4. Cukup membaik 11. Fasilitasi anak melatih
5. Membaik keterampilan pemenuhan
70
Kriteria hasil: kebutuhan secara mandiri
a. Afek 12. Bernyayi pada anak bersama
b. Pola tidur sesuai lagu yang di sukai
13. Bacakan cerita atau dongeng
14. Dukung partisipasi anak di
sekolah ,esktakulikuler dan
aktifitas komunitas
Edukasi:
1. Jelaskan orang tua dan pengasuh
tentang milestone perkembangan
anak dan perilaku anak
2. Anjurkan orang tua menyetuh dan
mengendong bayi nya
3. Anjurkan ortu berinteraksi dengan
anaknya
4. Ajarkan anak keterampin
interaksi
5. Ajarkan anak teknik aserif
Kolaborasi:
1. Rujuk untuk konseling ,jika perlu
71
yang di alami komunitas 2. Cukup menurun 2. Identifikasi potensi atau asset
2. Terdapat factor resiko 3. Sedang dalam masyarakat terkait isu yang
fisiologis dan atau 4. Cukup meningkat di hadapi
psikologis yang 5. Meningkat 3. Identifikasi kekuatan dan partner
menyebabkan anggota Kritreria hasil : dalam pengenbangan kesehatan
komunitas yang menjalani a. Ketersediaan program promosi 4. Identifikasi pemimpin atau tokoh
perawatan kesehatan dalam masyarakat
Gejala tanda minor : b. Partisipasi dalam program Terapeutik
Ds:- kesehatan komuniatas 1. Berikan kesempatan pada setiap
Do : c. Kepatuhan terhadap standar anggota masyarakat untuk
1. Tidak tersedia program kesehatan lingkungan berpartisipasi sesuai aset yang
untuk meningkatkan d. Pemantauan standar kesehatan dimiliki
kesejahteraan bagi komunitas 2. Libatkan anggota masyarakat
komunitas e. Ketersedian program proteksi untuk meningkatkan kesadaran
2. Tidak tersedia program kesehatan terhadap isu dan masalah
untuk mencegah masalah f. Keikutsertaan asuransiatau kesehatan yang dihadapi
kesehatan komunitas jaminan kesehatan 3. Libatkan masyarakat dalam
3. Tidak tersedia program g. System surveylens kesehatan musyawarah untuk
untuk mengurangi masalah Keterangan: mendefinisikan isu kesehatan dan
kesehatan komunitas 1. Meningkat mengembangkan rencana kerja
4. Tidak tersedia program 2. Cukup meningkat 4. Libatkan masyarakat dalam
untuk mengatasi masalah 3. Sedang proses perencanaan dan
kesehatan komunitas 4. Cukup menurun implementasi serta revisinya
5. Menurun 5. Libatkan anggota masyarakat
Kriteria hasil: dalam mengembangkan jaringan
a. Angka mortalitas ksesehtan
b. Angka mordiditas 6. Pertahankan komunikasi terbuka
72
c. Angka gangguan kesehatan dengan anggota masyarakat dan
mental pihak pihak yang terlibat
d. Prevelensi penyakit 7. Persatukan anggota masyarakat
e. Angka penyalahgunaan zat dengan cita-cita komunitas yang
f. Angka penahgunaan alcohol sama
g. Angka kebiasaan merokok 8. Bangun komitmen antar anggota
h. Angka penyakit menular seksual masyarakat
i. Angka kelahiran preterm 9. Kembangan mekanisme
j. Angka berat badan lahir rendah keterlibatan ketatanan local,
k. Angka kejadian cidera regional bahkan nasional terkait
l. Angka kriminalitas isu kesehatan komunitas
D.0099 DX : Perilaku kesehatan cenderung Penampilan peran : L. 02011 Di buku tidak ada penjelasan nya
beresiko Ekspektasi : meningkat
Ds : Keterangan :
1. Menunjukan penolakan 1. Menurun
terhadap perubahan status 2. Cukup menurun
kesehatan 3. Sedang
2. Gagal melakukan tindakan 4. Cukup meningkatkan
pencegahan masalah 5. Meningkat
3. Menunjukan upaya
peningkatan status Kriteria Hasil :
kesehatan yang minimal a. Penerimaan terhadap perubahan
status kesehatan
b. Kemampuan melakukan
73
Do : tindakan pencegahan mesalah
1. Gaga mencapai kesehatan
pengendalian yang optimal c. Kemampuan peningkatan
kesehatan
Kondisi klinis terkait : d. Pencapaian pengendalian
1. Kondiai baru terdiagnosis kesehatan
penyakit
2. Kondisi perubahan gaya
hidup baru akibat penyakit
3. Tumor otak
4. Penyalah gunaan zat
5. Gangguan kepribadian dan
psikotik
6. Depresi/psikosis pasca
persalinan
D. 0111 Dx : Defisit pengetahuan Penampilan peran : L. 12111 Di buku tidak ada penjelasan nya
Ds : Ekspetasi : Membaik
1. Menunjukkan perilaku
tidak sesuai anjuran Keterangan :
2. Menunjukkan persepsi 1. Menurun
yang keliru terhadap 2. Cukup menurun
masalah 3. Sedang
4. Cukup meningkatkan
Do: 5. Meningkat
1. Menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat Kriteria Hasil :
2. Menjukan perilaku
74
berlebihan a. Perilaku sesuai anjuran
(mis.apatis,bermusuhan,agit b. Verbalisasi minat dalam belajar
asi,hiteria) c. Kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang suatu topik
Kondisi klinis terkait : d. Kemampuan menggambar
pengalaman sebelumnya yang
1. Kondiso klinis yang baru di sesuai dengan topik
hadapi klien 5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan
2. Penyakit akut
3. Penyakit kronis
75
terpapar informasi tentang upaya -kemampuan memenuhi kebutuhan - Dengarkan masalah,perasaan,dan
mengatasi masalah klien anggota keluarga pertanyaan keluarga
OBJEKTIF -komitmen pada perawatan/pengobatan - Terima nilai nilai keluarga dengan
1.Bantuan yang dilakukan orang -komunikasi antara anggota keluarga cara yang tidak menghakimi
terdekat menunjukan hasi lyang -perasaan tertekan (depresi) - Diskusikan rencana medis dan
tidak memuaskan -perilaku menyerang (agresi) perawatan
2.Orang terdekat berperilaku -perilaku menghasut - Fasilitasi pengungkapan perasaan
protektif yang tidak sesuai dengan -gejala psikosomati antara pasien dan keluarga atau
kemampuan /kemandirian klien -perilku menolak perawatan anggota keluarga
-perilaku bermusuhan - Fasilitasi pengembalian keputusan
-perilaku individualisti dan merencanakan perawatan
-ketergantungan pada keluarga lain jangka Panjang jika perlu
-perilaku overprotektif - Fasilitasi anggota keluarga dalam
-Toleransi mengidentifikasi dan
-perilaku bertujuan menyelesaikan konflik nilai
-perilaku sehat - Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
dasar keluarga
- Fasilitasi anggota keluaraga
melalui proses kematian dan
berduka jika perlu
- Fasilitasi memperoleh
pengetahuan,keterampilan,dan
peralatan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan keputusan
perawatan pasien
- Bersikap sebagai pengganti
keluarga untuk memenagkan
76
pasien,jika keluarga tidak dapat
memberikan perawatan
- Hargai dan dukung makanisme
koping adaptif yang digunakan
- Berikan kesempatan berkunjung
bagi anggota keluarga
Edukasi
- Informasikan kemajuan pasien
secara bekala
- Informasikan fasilitas perawatan
kesehatan yang tersedia
Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keuarga,jikia
perlu
77
3.Insiden masalahmasyarakattinggi anggota dapat meningkatkan dan
(mis.pembunuhan,pengrusakan,teroris Keluarga lain menurunkan motivasi perilaku
me, -keterpaparan informasi
hidup bersih dan sehat
perampokan,pelecehan,pengangguran,-perasaan diabaikan
kemiskinan, -kekhawatiran tentang anggota keluarga
penyakit mental) -kemampuan memenuhi kebutuhan Teraupetik
anggota keluarga
- Sediakan materi dan media
Gejaladantanda mayor -komitmen pada perawatan /pengobatan
SUBJEKTIF -komunikasi antara anggota keluarga Pendidikan kesehatan
1.Mengungkapkan -perasaan tertekan (deprsi) - Jadwal Pendidikan kesehatan
kerentanankomunitas -perilaku menyerang(agresi)
sesuai kesepakatan
OBJEKTIF -perilaku menghasut
1.Partisipasi masyarakatkurang -gejala psikosomatis - Berikan kesempatan untuk
2.Tingkat -perilaku menolakpeawatan bertanya
penyakitmasyarakatmeningkat -perilaku bermusuhan
3.Stres meningkat -perilaku individualistic
-ketergantungan padaanggota keluargalain Edukasi
-perilaku overprotektif - Jelaskan factor resiko yang dapat
-toleransi mempengaruhi kesehatan
-perilaku bertujuan
-perilaku sehat - Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
78
D.0118 Gangguan Interaksi Sosial L.13115 – interaksi Sosisal I.09297 – Orienttasi Realita
Gejala Mayor
Subjektif : Ekspentasi : Meningkat Tindakan :
- Merasa tidak nyaman Kriteria hasil Obsservasi
dengan situasi social Perasaan nyaman dengan situasi - Monitor perubahan orientasi
- Merasa sulit menerima dengan situasi sosial 1-4 - Monitor perubahan kognitif
atau (Menurun – Cukup meningkat) dan perilaku terapetik
mengkomunikasikan Perasaan mudah menerima atau - Perkenalkan nama saat
perasaan mengkomunikasikan perasaan 1- memulai interaksi
Objektif : 4 (Menurun – Cukup meningkat) - Orientasikan orang, tempat,
- Kurang responsif atau Responsif pada orang lain 1-4 dan waktu
tertarik pada orang lain (Menurun – Cukup meningkat) - Hadirkan realita (mls. Beri
- Tidak berminat Minat melakukan kontak emosi penjelasan alternative, hindari
melakukan kontakemosi 1-4 (Menurun – Cukup perdebatan)
dan fisik meningkat) - Sediakan lingkungan dan
Gejala Minor Minat melakukan kontak fisik 1- rutinitas secara konsisten
Subjektif : 4 (Menurun – Cukup meningkat) - Atur stimulus sensorik dan
- Sulit mengungkapkan Verbalisasi kasih saying 1-4 lingkungan (mls. Kunjungan,
kasih saying (Menurun – cukup meningkat) pemandangan, suara,
Objektif Kontak mata 1-4 (Menurun – pencahayaan, bau, dan
- Gejala cemas berat cukup meningkat) sentuhan)
- Gunakan symbol dalam
- Kontak mata tulang Ekspresi wajah responsif 1-4
- Kontak wajah tidak mengorientasikan lingkungan
(menurun – cukup meningkat)
responsif (mls. Tanda, gambar, warna)
Koorperatif bermain dengan
- Tidak kooperatif dalam - Libatkan dalam terapi
sebaya 1-4 (Menurun – cukup
bermain dan berteman kelompok orientasi
meningkat)
dengan sebaya - Berikan waktu istirahat dan
79
- Prilaku tidak sesuai usia Perilaku sesuai usia 1-4 tidur yang cukup, sesuai
(Menurun – Cukup meningkat) kebutuhan
Kondisi Klinis Terkait Gejala cemas 1-4 (Meningkat – Cukup - Fasilitasi akses informasi
1. Retardasi mental menurun) (mls. Teleisi, surat kabar,
2. Gangguan autistic radio), jika perlu edukasi
3. Attention - Anjurkan perawatan diri
deficit/hyperactivity secara mandiri
disorder (ADHD) - Anjurnkan penggunaan alat
4. Gangguan perilaku bantu (Mls. Kacamata, alat
5. Oppositional Defiant bantu dengar, gigi palsu)
Disorder Ajarkan keluarga dalam perawatan
6. Gangguan Tourette orientasi realita)
7. Gangguan Kecemasan
Perpisahan
8. Sindrom Down
D.0119 Gangguan Komunikasi Verbal L.13118 – komunikasi Verbal I.13492 – Promosi Komunikasi Defisit
Gejala dan Tanda Mayor Ekspektasi : Meningkat Bicara
Subjektif (-) Kemampuan berbicara 1-4 Tindakan :
Objektif (menurun – Cukup meningkat) Observasi :
- Tidak mampu berbicara Kemampuan mendengar 1-4 - Monitor kecepatan, tekanan,
atau mendengat (menurun – cukup meningkat) kuantitas, volume, dan diksi
- Menunjukkan respon Kesesuaian ekspresi wajah/tubuh bicara
tidak sesuai 1-4 (Menurun – Cukup - Monitor proses kognitif,
meningkat) anatomis, dan fisiologis yang
Gejala dan Tanda Minor Kontak mata 1-4 (Menurun – berkaitan dengan bicara (mls.
Subjektif (-) Cukup meningkat) Memori, pendengaran, dan
Objektif Afasia 1-4 (Meningkat – cukup bahasa)
80
- Afasia menurun) - Monitor frustasi, marah,
- Disfasia Disfasia 1-4 (Meningkat – cukup depresi, atau hal lain yang
- Apraksia menurun) mengganggu bicara
- Disleksia Disatria 1-4 (Meningkat – cukup - Identifikasi perilaku
- Disartria menurun) emosional dan fisik sebagai
- Afonia Afonia 1-4 (Meningkat – cukup bentuk komunikasi
- Dislalia menurun) Terapeutik
- Pelo Dislalia 1-4 (Meningkat – cukup - Gunakan metode komunikasi
- Gagap menurun) akternatif (Mls. Menulis, mata
- Tidak ada kontak mata Pelo 1-4 (Meningkat – cukup berkedip, papan komunikasi
- Sulit memahami menurun) dengan gambaran dan huruf,
komunikasi Gagap1-4 (Meningkat – cukup isyarat tangan, dan computer)
- Sulit mempertahankan menurun) - Sesuaikan gaya komunikasi
komunikasi dengan kebutuhan (Mls.
Respons perilaku 1-4
- Sulit menggunakan Berdiri di depan
(Memburuk – Cukup membaik)
ekspresi wajah atau pasien,dengarkan dengan
Pemahaman komunikasi 1-4 (Memburuk
tubuh seksama, tunjukkan satu
– Cukup membaik)
- Tidak mampu gagasan atau pemikiran
menggunakan ekspresi sekaligus, bicara dengan
wajah atau tubuh perlahan sambil menghindari
- Sulit menyusun kalimat teriakan, gunakan komunikasi
- Verbalisasi tidak tepat tertulis, atau meminta bantuan
- Sulit menggungkapkan keluarga untuk memahami
kata-kata ucapan pasien)
- Disorientai orang, - Modifikasi lingkungan untuk
ruang, waktu meminimalkan bantuan
Kondisi Klinis Terkait - Ulangi apa yang disampaikan
81
1. Stroke pasien
2. Cedera kepal - Berikan dukungan psikologis
3. Trauma wajah - Gunakan juru bicara, jika
4. Peningkatan tekanan perlu
intraknial Edukasi
5. Hipoksia kronis - Anjurkan berbicara perlahan
6. Tumor - Ajarkan pasien dan keluarga
7. Miastenia gravis proses kognitif, anatomis, dan
8. Sclerosis multiple fisiologis yang berhubungan
9. Distropi muskuler dengan kemampuan berbicara
10. Penyakit Alzheimer
11. Kuadriplegia
12. Labiopalatoskizis
13. Infeksi laring
82
Tanda Minor 1-4 (Menurun – Cukup tenaga kesehatan
Subjektif meningkat) Terapetik
- Keluarga tidak mampu Kemampuan keluarga memenuhi - Dengarkan masalah, perasaan,
mengungkapkan kebutuhan emosiobal anggota dan pertanyaan keluarga
perasaan secara leluasa keluarga 1-4 (Menurun – Cukup - Terima nilai-nilai keluarga
Objektif meningkat) dengan cara yang tidak
- Keluarga tidak mampu Kemampuan keluarga mencari menghakimi
memenuhi kebutuhan bantuan secara tepat 1-4 - Diskusikan rencana medis dan
fisik/emosional/spiritual (Menurun – Cukup meningkat) perawatan
anggota keluarga Aktivitas mendukung - Fasilitasi pengungkapan
- Keluarga tidak mampu keselamatan anggota keluarga 1- perasaan antara pasien dan
mencari atau menerima 4 (Menurun – Cukup meningkat) keluarga atau antar anggota
bantuan secara tepat Ketepatan peran keluarga pada keluarga
tahap perkembangan 1-4 - Fasilitasi pengambilan
Kondisi Klinis Terkait (Menurun – Cukup meningkat) keputusan dalam
1. Hospitalisasi Sikap respek antara anggota mengidentifikasi dan
2. Kondisi penyakit kronis keluarga 1-4 (Menurun – Cukup menyelesaikan konflik nilai
3. Prosedur pembehan meningkat) - Fasilitas anggota keluarga
4. Cedera traumatis Minat keluarga melakukan dalam mengidentifikasi dan
5. Penyalahgunaan zat aktivitas yang positif 1-4 menyelesaikan konflik nilai
6. Penyakit Alzheimer (Menurun – Cukup meningkat) - Fasilitasi memperoleh
7. Kehamilan Kemampuan keluarga pulih dari pengetahuan, keterampilan,
kondisi sulit 1-4 (Menurun – dan peralatan yang diperlukan
Cukup meningkat) untuk mempertahankan
keputusan perawatan pasien
Keseimbangan otonomi dan
- Bersiap sebagai pengganti
kebersamaan 1-4 (Menurun –
keluarga untuk menenangkan
Cukup meningkat)
83
Perhatian pada batasan anggota pasien dan/atau jika keluarga
keluarga 1-4 (Menurun – Cukup tidak dapat memberikan
meningkat) perawatan.
Hubungan dengan masyarakat 1- - Hargai dan dukung
4 (Menurun – Cukup meningkat mekanisme koping adaptif
Adaptasi keluarga terhadap yang digunakan
perubahan 1-4 (Menurun – - Berikan kesempatan
Cukup meningkat) berkunjung bagi anggota
keluarga
Edukasi
- Informasikan kemanjuan
pasien secara berkala
- Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu
84
Objektif - Identifikasi pemahaman tentang
1. Pilihan hidup sehati-hari Kriteria hasil keputusan perawatan setelah
tepat untuk memenuhi - Kemampuan menjelaskan pulang
tujuan program kesehatan masalah kesehatan yang dilami - Identifikasi kesesuaian antara
- Aktivitas keluarga mengatasi harapan pasien,keuaraga dan
Gejala dan tanda minor masalah kesehatan tepat tenaga kesehatan
Subjektif - Tindakan untuk mengurangi
1. Mengekspresikan tidak faktir resiko Terapeutik
adanya hambatan yang - Verbalisasi kesulitan - Dengarkan masalah,perasaan,dan
berarti dalam menjalankan perawatan yang pertanyaan keluarga
menginteraksikan program ditetapkan - Terima nilai nilai keluarga dengan
yang ditetapkan untuk - Gejala penyakit anggota keluarga cara yang tidak menghakimi
mengatasi masalah - Diskusikan rencana medis dan
kesehatan perawatan
2. Menggambarkan - Fasilitasi pengungkapan perasaan
berkurangnya factor resiko antara pasien dan keluarga atau
terjadinya masalah anggota keluarga
kesehatan - Fasilitasi pengembalian keputusan
Objektif dan merencanakan perawatan
1. Tidak ditemukan adanya jangka Panjang jika perlu
gejala masalah kesehatan - Fasilitasi anggota keluarga dalam
atau penyakit yang tidak mengidentifikasi dan
terduga menyelesaikan konflik nilai
- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
dasar keluarga
- Fasilitasi anggota keluaraga
melalui proses kematian dan
85
berduka jika perlu
- Fasilitasi memperoleh
pengetahuan,keterampilan,dan
peralatan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan keputusan
perawatan pasien
- Bersikap sebagai pengganti
keluarga untuk memenagkan
pasien,jika keluarga tidak dapat
memberikan perawatan
- Hargai dan dukung makanisme
koping adaptif yang digunakan
- Berikan kesempatan berkunjung
bagi anggota keluarga
Edukasi
- Informasikan kemajuan pasien
secara bekala
- Informasikan fasilitas perawatan
kesehatan yang tersedia
Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keuarga,jikia
perlu
86
pengetahuan Ekspekasi Meningkat Edukasi kesehatan
Gejala dan tanda mayor 1.(Menurun)
Subjektif 2.(Cukup Menurun) Observasi
1. Mengungkapkan minat 3.(Sedang) - Identifikasi kesiapan dan
dalam belajar 4.(Cukup meningkat) kemampuan menerima informasi
2. Menjeaskan pengetahuan 5.(Meningkat) - Identifikasi factor factor yang
tentang suatu topik dapat meningkatkan dan
3. Menggambarkan Kriteria Hasil menurunkan motivasi perilaku
pengalaman sebelumnya - Perilaku sesuai anjuran hidup bersih dan sehat
yang sesuai dengan topik - Verbalisasi minat dalam belajar
Objektif - Kemampuan menjeaskan Teraupetik
1. Perilaku sesuai dengan pengetahuan tentang suatu topik - Sediakan materi dan media
pengetahuan - Kemampuan menggambarkan Pendidikan kesehatan
Gejala dan tanda minor pengalaman sebelumnya yang - Jadwal Pendidikan kesehatan
Subjektif sesuai dengan topik sesuai kesepakatan
1. (Tidak tersedi) - Perilaku sesuai dengan - Berikan kesempatan untuk
Objektif pengerahuan bertanya
1. (Tidak tersedia) - Pertanyaan tentang masalah yang
dihadapi Edukasi
Kondisi Klinis terkait - Persepsi yang keliru terhadap - Jelaskan factor resiko yang dapat
Perilaku upaya peningkatan
87
Kesehatan masalah mempengaruhi kesehatan
- Manjalani pemeriksaan yang - Ajarkan perilaku hidup bersih dan
tidak tepat sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
(D.0090) Kesiapan Peningkatan Koping Status Koping Keluarga. (L.09088) Dukungan Koping Keluarga.
Keluarga. Ekspektasi : Membaik (I.09260)
Tindakan :
Gejala dan tanda mayor : Kriteria Hasil : Observasi
a. Subjektif 1. Kepuasan terhadap perilaku 1. Identifikasi respons emosional
1. Anggota keluarga bantuan anggota keluarga lain terhadap kondisi saat ini
menetapkan tujuan 2. Keterpaparan informasi 2. Identifikasi beban prognosis
untuk meningkatkan Keterangan : secara psikologis
gaya hidup sehat. 3. Identifikasi pemahaman tentang
1 (Menurun)
2. Anggota keluarga keputusan perawatan setelah
menetapkan sasaran 2 (Cukup Menurun) pulang
untuk meningkatkan 4. Identifikasi kesesuaian antara
3 (Sedang)
kesehatan. harapan pasien, keluarga, dan
b. Objektif 4 (Cukup Meningkat) tenaga kesehatan
-
5 (Meningkat)
Gejala dan tanda minor : Terapeutik
a. Subjektif 1. Dengarkan masalah, perasaan,
88
1. Anggota keluarga Kriteria Hasil : dan pertanyaan keluarga
mengidentifikasi 2. Terima nilai-nilai keluarga
1. Perasaan diabaikan
pengalaman yang dengan cara yang tidak
2. Kekhawatiran tentang
mengoptimalkan menghakimi
anggota keluarga
kesejahteraan. 3. Diskusikan rencana medis dan
3. Perilaku mengabaikan
2. Anggota keluarga perawatan
anggota keluarga
berupaya menjelaskan 4. Fasilitasi pengungkapan perasaan
4. Kemampuan memenuhi
dampak krisis terhadap antara pasien dan keluarga atau
kebutuhan anggota keluarga
perkembangan. antar anggota keluarga
5. Komitmen pada
3. Anggota keluarga 5. Fasilitasi pengambilan keputusan
perawatan/pengobatan
mengungkapkan minat dalam merencankan perawatan
6. Komunikasi antara anggota
dalam membuat kontak jangka panjang, jika perlu
keluarga
dengan orang lain yang 6. Fasilitasi anggota keluarga dalam
7. Perasaan tertekan/depresi
mengalami situasi yang mengidentifikasi dan
8. Perilaku menyerang/agresi
sama. menyelesaikan konflik nilai
9. Perilaku menghasut
b. Objektif 7. Fasilitasi memperoleh
10. Gejala psikosomatis
- pengetahuan, keterampilan, dan
11. Perilaku menolak perawatan
peralatan yang diperlukan untuk
12. Perilaku bermusuhan
mempertahankan keputusan
13. Perilaku individualistik
perawatan pasien
14. Ketergantungan pada
8. Bersikap sebagai pengganti
anggota keluarga lain
keluarga untuk menenangkan
15. Perilaku overprotektif
pasien dan/atau jika keluarga
tidak dapat memberikan
Keterangan : perawatan
9. Hargai dan dukung mekanisme
1 (Meningkat)
koping adaptif yang digunakan
2 (Cukup Meningkat) 10. Berikan kesempatan berkunjung
bagi anggota keluarga
3 (Sedang)
4 (Cukup Menurun)
89
5 (Menurun) Edukasi
1. Informasikan kemajuan pasien
secara berkala
Kriteria Hasil :
2. Informasikan fasilitas perawatan
1. Toleransi kesehatan yang tersedia
2. Perilaku bertujuan
3. Perilaku sehat
Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keluarga, jika
Keterangan :
perlu
1 (Memburuk)
2 (Cukup Memburuk)
3 (Sedang)
4 (Cukup Membaik)
5 (Membaik)
D.0091 Kesiapan Peningkatan Koping Status Koping Keluarga. (L.09088)
Komunitas. Ekspektasi : Membaik
Gejala dan tanda mayor :
a. Subjektif Kriteria Hasil :
1. Perencanaan aktif oleh
komunitas mengenai 1. Kepuasan terhadap perilaku
prediksi stressor bantuan anggota keluarga
2. Pemecahan masalah lain
aktif oleh komunitas 2. Keterpaparan informasi
saat menghadapi Keterangan :
masalah 1 (Menurun)
b. Objektif
90
1. Terdapat sumber- 2 (Cukup Menurun)
sumber daya yang
3 (Sedang)
adekuat untuk
mengatasi stressor 4 (Cukup Meningkat)
5 (Meningkat)
Gejala dan tanda minor :
a. Subjektif
1. Bersepakat bahwa Kriteria Hasil :
komunitas bertanggung 1. Perasaan diabaikan
jawab terhadap 2. Kekhawatiran tentang
penatalaksanaan stress anggota keluarga
2. Berkomunikasi positif 3. Perilaku mengabaikan
di antara anggota anggota keluarga
komunitas 4. Kemampuan memenuhi
3. Berkomunikasi positif kebutuhan anggota
di antara komunitas keluarga
b. Objektif 5. Komitmen pada
1. Tersedia program untuk perawatan/pengobatan
rekreasi 6. Komunikasi antara
Tersedia program untuk relaksasi / anggota keluarga
bersantai 7. Perasaan tertekan/depresi
8. Perilaku
menyerang/agresi
9. Perilaku menghasut
10. Gejala psikosomatis
11. Perilaku menolak
perawatan
12. Perilaku bermusuhan
13. Perilaku individualistik
14. Ketergantungan pada
91
anggota keluarga lain
15. Perilaku overprotektif
Keterangan :
1 (Meningkat)
2 (Cukup Meningkat)
3 (Sedang)
4 (Cukup Menurun)
5 (Menurun)
Kriteria Hasil :
1. Toleransi
2. Perilaku bertujuan
3. Perilaku sehat
Keterangan :
1 (Memburuk)
2 (Cukup Memburuk)
3 (Sedang)
4 (Cukup Membaik)
5 (Membaik)
92
D.0128 Resiko proses pengasuhan tidak Proses penasuhan L.13124 Promosi keutuhan keluarga I.13490
efektif Criteria hasil : O:
Kondisi klinis terkait - terpapar informasi tentang proses - Identivikasi pemahaman keluarga
thd msalah
Gangguan pertumbuhan janin persalinan
- identifikasi adanya konflik
-gangguan kesehatan fisik dan - keadekuatan menajement ketidak - identifikasi mekanisme koping
kelurga
psikologis ibu nyamana selama persalinan
- -monitor hubungan anggota
- akses pelayanan kesehatan mudah di keluarga
jangkau T:
93
- Kekerasan dalam rumah tangga K:
- stress sikologi -rujukan untuk terapi keluarga.
- Kehamilan tidak diinginkan
- kertidak berdayaan maternal
- penyalah gunaan obat
-kurang minat dalam proses persalinan
-kurang proaktif dalam proses
persalinan
ketetangan
1 : meninkat
2 : cukup meninkat
3 :sedang
4 :cukup menurun
5 :menurun
D.0132 Prilaku kekerasa Kontrol diri L.09076 Menajement keselamatan linkungan
Kriteria Hasil I .14513
DS : - verbalisasi ancaman kepada orang lain O:
- Mengancam - verbalisasi umpatan - identifikaasi kebutuhan keselamatan
- Mengumpat
- prilaku menyerang - monitor perubahan status keselamatan
94
- Suara keras - prilaku melikai diri sendiri dan orang linkungan
- Bicara ketus
lain
-prilaku merusak linkungan sekitar T:
DO:
- prilaku agresif - hilangkan bahaya keselamatan
- Menyeran
g orang - suara keras linkungan
lain
- bicara ketus - modifikasi loinbkungan
- Melukai diri sendiri dan
orang lain -verbalisasi keinhginan bunuh diri untukmeminimal kan bahaya dan risiko
- Merusak linkungan -verbalisasi isyarat bunuh diri -sediakann alat bantu keamanan
- Prilaku agresif /amuk
- verbalisasi Ancaman bunuh diri linkungan
-verbalisasi rencana bunuh diri -gunakan perankat pelindung
-verbalisasi kehilangan hubungan - hubungipihak berwenang sesuai
yang penting dengan masalah komunitas
- prilaku merencanakan bunuh diri - fasilitasi relokasi ke linkungan yang
- euforia aman
-alam perasaan depresi -lakukan program skrining bahaya
linkungan
Keterangan
1: meninkatkat E:
2 :cukup meningkat -ajarkan individu keluarga ,dan
3 :sedang kelompok risiko tinggi bahaya linkungan
4:cukup menurun
95
5: menurun
D.0146 Resiko prilaku kekerasan Kontrol diri L.0076 Pencegahan prilaku kekerasan I.14544
Kondisi klinis terkait -verbalisasi ancaman kepada orang lain O:
Penganiayaan fisik -verbalisasi umpatan -monitor adanya benda yang berpotensi
-sindrom otak organic -prilaku menyerang membahayakan
-gangguan prilaku -prilaku melikai diri sendiri dan orang -monitor keamana brang yang di bawa
- Opoositional defiant disorder lain pengunjung
-deoresi -prilaku merusak linkungan sekitar -monitir selama penggunaan barang yang
-serangan panic -prilaku agresif dapat membahayakan
-gangguan tourette -suara keras
-deliriun -bicara ketus T:
-demensia -verbalisasi keinhginan bunuh diri -pertahan kan linkukangan bebas dari
-gangguan amnestik -verbalisasi isyarat bunuh diri bahaya secara rutin
-halusinasi -verbalisasi Ancaman bunuh diri -libatkan keluarga dalam perawatan
-upaya unuh diri -verbalisasi rencana bunuh diri
-abnormalitas neuro transmitter -verbalisasi kehilangan hubungan yang E:
otak penting -anjurkan keluarga untuk mendukubg
-prilaku merencanakan bunuh diri keselamatan pasien
-euforia -latihan cara mengungkapkan perasaan
-alam perasaan depresi secara asertif
-latih mengurangi kemarahan secara
96
Keterangan verbal dan non verbal.
1: meninkatkat
2 :cukup meningkat
3 :sedang
4:cukup menurun
5: menurun
D.0093 Ketidakmampuan koping Status koping keluarga : L.09088 Dukungan koping keluarga : I.09260
keluarga.
Ekspektasi : Membaik Observasi
Gejala dan tanda mayor - Identifikasi respons emosional
a.subjektif Keterangan : terhadap kondisi saat ini
1.merasa diabaikan 1(menurun) - Identifikasi beban prognosis
b.objektif 2(cukup menurun) secara psikologis
1.Tidak memenuhi kebutuhan 3(sedang) - Identifikasi pemahaman tentang
anggota keluarga 4(cukup meningkat) keputusan perawatan setelah
2.tidak toleran 5(meningkat) pulang
3.mengabaikan anggota keluarga - Identifikasi kesesuaian antara
Kriteria hasil harapan pasien,keluarga,dan
Gejala dan tanda minor - Kepuasan terhadap perilaku tenaga kesehatan terapeutik
97
a.subjektif bantuan anggota keluarga lain - Dengarkan masalah,perasaan dan
1.terlalu khawatir dengan anggota - Keterpaparan informasi pertanyaan keluarga
keluarga - Perasaan diabaikan - Terima nilai-nilai
.merasa tertekan(depresi - Kekhawatiran tentang anggota keluarga dengan cara yang tidak
b.objektif keluarga menghakimi
1.perilaku menyerang(agresi) - Perilaku mengabaikan anggota - Diskusikan rencana
2.perilaku menghasut(agitasi) keluarga medis dan perawatan
3.tidak berkomitmen - Kemampuan memenuhi - Fasilitasi pengungkapan
4.menunjukkan gejala kebutuhan anggota keluarga perasaan antara pasien dan
psikosomatis - Komitmen pada keluaraga atau antar anggota
5.perilku menolak perawatan/pengobatan keluarga
6.perawatan yang mengabaikan komunikasi antara anggota - Fasilitasi pengambilan
kebutuhan dasar klien keluarga keputusan dalam merencanakan
.mengabaikan - Perasaan tertekan(depresi) perawatan jangka panjang,jika
perawatan/pengobatan anggota - Perilaku menyerang(agresi) perlu
keluarga - Perilaku menghasut - Fasilitasi anggota
8.perilaku bermusuhan - Gekala psikosomatis keluarga dalam mengidentifikasi
9.perilaku individualistik - Perilaku menolak perawatan dan menyelesaikan konflik nilai
10.upaya membangun hidup - Perilaku bermusuhan - Fasilitasi pemenuhan
bermakna terganggu - Perilaku individualistic kebutuhan dasar keluarga
11.perilaku sehat terganggu
98
12.ketergantungan anggota ketergantungan pada anggota (mis.tempat
keluarga meningkat keluarga lain perilaku tinggal,makanan,pakaian)
13.realitas kesehatan anggota overprotektif - Fasilitasi anggota
keluarga terganggu keluarga melalui proses kematian
Toleransi dan berduka,jika perlu
- Perilaku bertujuan - Fasilitasi memperoleh
- Perilaku sehat pengetahuan,keterampilan,dan
peralatan yang diperlukan untuk
mempertahankan ke4putusan
perawtan pasien
- Bersikap sebagai
pengganti keluarga untuk
menenangkan pasien dan/atau jika
keluarga tidak dapat memberikan
perawatan
- Hargai dan dukung
mekanisme koping adptif yang
digunakan
- Berikan kesempatan
berkunjung bagi anggota keluarga
99
Edukasi
- Informasikan kemajuan
pasien secara berkala
- Informasikan fasilita
perawatan kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi
keluarga,jika perlu
D.0095 Koping komunitas tidak efektif Status koping komunitas : L.09089 Edukasi kesehatan
100
1. Komunitas tidak memenuhi 4(cukup meningkat) hidup bersih dan sehat
harapan anggotanya 5(meningkat) Terapeutik
2. Konflik masyarakat - Sediakan materi dan media
meningkat Kriteria hasil pendidikan kesehatan
3. Insiden masalah masyarakat - Keberdayaan komunitas - Jadwalkan pendidikan kesehatan
tinggi (mis.pembunuhan, - Perencanaan komunitas sesuai kesepakatan
pengrusakan, terorisme, pemecahan masalah komunitas - Berikan kesempatan untuk
perampokan, pelecehan, - Sumber daya komunitas bertanya
pengangguran, kemiskinan, - Partisipasi masyarakat
penyakit mental) - Kegiatan komunitas memenuhi Edukasi
Gejala dan tanda minor harapan anggotanya - Jelaskan factor resiko yang dapat
a. Subjetif - Komunikasi positif mempengaruhi kesehatan
1. Mengungkapkan - Program rekreasi - Ajarkan perilaku hidup bersih dan
kerentanan komunitas - Program relaksasi/bersantai sehat
b. Objektif - Tanggung jawab komunitas - Ajarkan strategi yang dapat
1. Partisipasi masyarakat terhadap penatalaksanaan stres digunakan untuk meningkatkan
kurang perilaku hidup bersih dan sehat
2. Tingkat penyakit
masyarakat meningkat
3. Stress meningkat
101
FORMAT NILAI INDIVIDU MAHASISWA SIKLUS KOMUNITAS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK 2022
NAMA :
MAHASISWA
NIM :
WILAYAH :
KOMUNITAS
FOTO :
MAHASISWA
TANDA TANGAN :
CI KLINIK
TTD CI AKADEMIK :
102
No Item penilaian Bobot Nilai
Pengetahuan Sikap dan disiplin Keterampilan Hasil
MINGGU 1-2 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Winshield survey
2 Pengkajian
3 MMJ 1
4 Diagnosa
keperawatan
5 Intervensi
Keperawatan
MINGGU 3-4 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Implementasi
Diagnosa 1
2 Implementasi
Diagnosa 2
3 Implementasi
103
No Item penilaian Bobot Nilai
Pengetahuan Sikap dan disiplin Keterampilan Hasil
Diagnosa 3
4 Implementasi
Diagnosa 4
MINGGU 5-6 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Seminar MMJ 2
2 Evaluasi SMART
3 Rencana Tindak
lanjut
4 Sistematika
Laporan
Respon kegiatan mahasiswa dari Tokoh masyarakat( Disiplin, etika, komunikasi, keaktifan dalam 10
kegiatan masyarakat)
Total 100
Range nilai
85-100 =A
80-84 = A-
75-79 = B+
70-74 =B
69-65 = B-
60-64 = C+
55-59 =C
104
FORMAT NILAI MAHASISWA SIKLUS KELUARGA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN NERS FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK 2022
Nama mahasiswa :
Nim :
Tahap :
perkembangan
keluarga
Foto mahasiswa :
Tanda tangan ci :
klinik
Ttd ci akademik :
105
No Item penilaian Bobot Nilai
Pengetahuan Sikap dan disiplin Keterampilan Hasil
MINGGU 1-2 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Pengkajian
2 Skoring
3 Diagnosa keperawatan
4 Intervensi Keperawatan
menggunakan evidence
base komplementer
MINGGU 3-4 10 10 10 30
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Implementasi Diagnosa
1
2 Implementasi Diagnosa
2
3 Implementasi Diagnosa
3
4 Implementasi Diagnosa
4
106
No Item penilaian Bobot Nilai
Pengetahuan Sikap dan disiplin Keterampilan Hasil
MINGGU 5-6 10 10 20 40
Pre converence(5) Pre converence(5) Pre converence(5)
Post converence(5) Post converence(5) Post converence(5)
1 Evaluasi (SOAP)
Total 100
Range nilai
85-100 =A
80-84 = A-
75-79 = B+
70-74 =B
69-65 = B-
60-64 = C+
55-59 =C
107
108