BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
pemberi pengaruh yang paling lama. Anak-anak akan berganti guru setiap
merupakan kepala keluarga dan figur orang yang bertanggung jawab terhadap
keluarga. Sebagai suami bagi istrinya dan ayah bagi anak-anaknya ia memiliki
bagi anak-anaknya maupun istrinya. Seorang ayah lebih berpusat pada hal-hal
17
yang berkaitan dengan dunia luar seperti dalam masyarakat. Ayah yang
baik.
keluarga. Walaupun tugas istri adalah membantu suami, tugas ibu tidaklah
lebih ringan dari tugas seorang ayah. Seorang ibu (istri) akan menjalankan
keuangan atau harta suami, atau bagaimana ia akan merawat atau mendidik
anak-anaknya tanpa kepandaian atau ilmu? Oleh karena itu seorang ibu harus
Pola pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak menurut
cara memaksa, mengatur, dan bersifat keras. Orang tua menuntut anaknya
anak. Anak kemudian cenderung tidak dapat mengendalikan diri dan emosi
bila berinteraksi dengan orang lain. Bahkan tidak kreatif, tidak percaya diri,
dan tidak mandiri. Pola pengasuhan ini akan menyebabkan anak menjadi
stres, depresi, dan trauma. Oleh karena itu, tipe pola asuh otoriter tidak
dianjurkan.
semacam ini dapat mengakibatkan anak menjadi egois karena orang tua
menjadi penghalang hubungan antara sang anak dengan orang lain. Pola
kurang memiliki kompetensi sosial karena adanya kontrol diri yang kurang.
anaknya. Pola asuh demokratis ini mendorong anak menjadi mandiri, bisa
keputusan, anak harus tunduk, patuh, dan tidak boleh bertanya. Pola asuh
berbuat apapun. Oleh karena itu orang tua berkewajiban untuk memberikan
bersikap “otoriter” dan berdampak pada banyaknya kasus anak yang menjadi
korban ambisi orang tuanya. Tentunya hal ini membuat anak menjadi tertekan
bahwa setiap orang tua mempunyai niat dan maksud yang baik untuk anak-
anaknya, namun barangkali cara atau metodenya yang perlu dievaluasi. Sikap
orang tua yang terlalu acuh juga tidak dibenarkan. Memberi kebebasan yang
berlebihan akan membuat anak menjadi salah arah dan bersikap semaunya
sendiri. Maka orang tua harusnya tetap perlu mendampingi dan mengarahkan
anak.
2. Karakter
2012:76) berasal dari kata Yunani “charassein”, yang berarti barang atau alat
karakter itu sebuah stempel atau cap, sifat-sifat yang melekat pada seseorang,
lain.
ambigu.
norma agama, hukum, tata karma, budaya dan adat istiadat (Aziz, Safrudin,
2015:130) .
kekuatan, dan sikap seseorang yang ditunjukkan kepada orang lain melalui
tindakan.
ibu hamil sampai anak dewasa. Rahasia wanita Israel sewaktu hamil adalah
kelak. Ketika seorang ibu bercita-cita anak akan pintar matematika, maka ibu
nanti menjadi musisi, maka musikpun didengarkan pada jabang bayi yang ada
dalam perutnya.
Karakter yang paling utama yang hendaknya dibentuk pada anak dan
yang dilarang oleh-Nya. Sedangkan takwa adalah iman yang disertai amal
b. Karakter pengasih
hidup seorang diri. Manusia akan bergantung pada Allah sebagai sang
Berikan apa yang diperlukan orang lainkarena Allah, karena mungkin suatu
saat nanti kita pun akan membutuhkan uluran tangan dari orang lain.
c. Karakter penyayang
membuat kita akan memberikan apa yang terbaik bagi yang kita sayang itu.
bukan hanya saja dirinya sendiri, tetapi bagi yang sudah berkeluarga ia
anggota keluarga.
f. Karakter mencipta
dapat menggali dan mengola alam. Banyak dari hasil alam yang dikelola
orang banyak. Karakter menemukan sesuatu yang belum ada menjadi ada
atau sesuatu yang sebelumnya tidak berguna menjadi berguna dan memiliki
g. Karakter pemaaf
kesalahan dan tentu saja kita berharap orang lain pun memaafkan dan mau
h. Karakter jujur
Jujur adalah perihal yang sangat langka dan sulit mancari manusia
membentuk anak agar memiliki sikap jujur. Maka dari itu orang tua
hendaknya menanamkan karakter ini sejak kecil dan orang tuapun harus
i. Karakter mandiri
pada orang tua atau orang lain. Tidak ada yang hidup abadi, demikian pula
orang tua. Oleh sebab itu anak sebaiknya dididik untuk menjadi karakter
mandiri.
anaknya. Sikap dan perilaku orang tua tentu akan dicontoh anak sehingga
k. Karakter berilmu
juga ketika ingin bahagia dan masuk surga, manusia harus berilmu. Tanpa
ilmu manusia akan kehilangan pegangan, bahkan banyak orang yang tidak
bertanggung jawab.
l. Karakter adil
kasih) dan tentu saja, karakter adil ini harus ditanamkan dan dipraktikan
Menjaga amanah berarti menjaga kepercayaan orang lain. Oleh karena itu,
n. Karakter bijaksana
Setiap manusia memiliki karakter yang unik dan berbeda satu sama
maksud dan tujuan dari setiap orang sehingga akan diperoleh pemahaman
o. Karakter sabar
sepenuhkan tepat karena ujian datang silih berganti. Sifat bersabar yang
dibarengi usaha dan keyakinan pada Allah sebagai penolong maka manusia
p. Karakter bersyukur
Bersyukur adalah obat jiwa. Sifat syukur yang dimiliki oleh manusia
dapat membuat hidup tenang, tenteram, dan bahagia karena sifat ini
membuat kita menikmati apa yang dimiliki baik sedikit maupun banyak.
q. Karakter suci
menyatakan bahwa kebersihan sebagian dari iman. Meski arti suci bukan
hanya sebatas bersih, tapi suci artinya selain jauh dari kotoran (najis) juga
jauh dari perbuatan dosa. Suci dapat diaplikasikan bukan saja pada badan
dan pakaian (benda) saja, tetapi juga hendaknya suci hati, suci pikiran, dan
suci perbuatan.
melihat dan mengolah dalam fikirannya apa yang dia lihat. Sering pula kita
mereka. Orang tua yang bertengkat didepan anak kecil akan menyebabkan
anak kecil terbawa emosi dan menangis. Oleh karenanya semenjak awal, ibu
mesti memahami karakter apa saja yang akan ditanamkan kepada anaknya
budi pekerti, sebuah watak batin yang dapat diandalkan dan digunakan untuk
merespon berbagai situasi dengan cara yang bermoral. Karakter terbentuk dari
tiga macam bagian yang saling berkaitan satu sama lain yaitu: pengetahuan
moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Karakter yang baik mengetahui
2013:72). Komponen - komponen karakter yang baik dapat dilihat pada bagan
AKSI MORAL
1. Kompetensi
2. Kemauan
3. Kebiasaan
a. Pengetahuan Moral
mereka, yaitu:
1) Kesadaran moral
semua tingkatan usia adalah kebutaan moral, kondisi dimana orang tak
3) Pengambilan perspektif
sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain,
merasa. Ini prasyarat bagi pertimbangan moral. Artinya kita tidak dapat
4) Penalaran moral
5) Membuat keputusan
refleksi.
b. Perasaan Moral
pengajaran tentang karakter yang baik, oleh guru pada peserta didik,
1) Hati nurani Hati nurani memiliki dua sisi, sisi kognitif dan sisi
2) Penghargaan diri
Jika kita memiliki penghargaan diri yang sehat kita akan dapat
menghargai diri sendiri, maka kita akan menghormati diri sendiri, dan
kecil kemungkinan bagi kita untuk merusak tubuh atau pikiran kita atau
3) Empati
yang tengah dialami orang lain. Empati memungkinkan kita keluar dari
kulit kita dan masuk ke kulit orang lain. Empati merupakan sisi
diri seseorang telah ada pada usia dini, hanya saja bagaimana cara
4) Mencintai kebaikan
5) Kontrol diri
pada anak didik. Kontrol diri ini dapat menghindarkan seseorang dari
6) Kerendahan hati
kerap diabaikan oleh seseorang pada hal rendah hati ini merupakan
bagian penting dari karakter yang baik. Kerendahan hati adalah bagian
dari pemahaman diri. Guru dapat mengembangkan sikap rendah hati ini
sisi emosional moral seseorang, yang dapat dikembangkan pada anak didik
semenjak diri.
c. Tindakan Moral
efektif.
terkendali oleh akal, kehendak juga dibutuhkan untuk dapat melihat dan
pengalaman menolong orang lain, berbuat jujur, bersikap santun, dan adil,
dengan demikian, kebiasaan baik ini akan selalu siap melayani mereka dalam
yang berasal dari keduanya adalah nilai-nilai yang dapat diajarkan secara sah
yang hidup.
karakter anak yang diharapkan adalah karakter yang kuat dan baik. Kualitas
mental atau kekuatan moral, akhlak atau budi pekerti yang merupakan
orang lain. Bahwa manusia hidup tidak bisa sendiri dan membutuhkan
bantuan orang lain. Karakter yang baik akan menjadi bekal seseorang untuk
4. Pendidikan Karakter
sesuatu tindakan yang mendidikan untuk generasi selanjutnya. Maka dari itu
karakter.
2012:5-8) nilai karakter bangsa dapat dilihat pada table 2.1 berikut:
terjadi.
17 Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18 Tanggung Sikap dan perilaku seseorang untuk
jawab melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap dirinya
maupun orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Sumber: kementrian pendidikan (Listyarti, 2012:5-8)
Berdasarkan nilai-nilai karakter bangsa di atas, butir-butir nilai yang
menjadi lima nilai utama yaitu nilai karakter dalam hubungannya dengan
Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, dan kebangsaan. Nilai karakter yang
hubungannya dengan diri sendiri adalah nilai jujur, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, gemar membaca dan tanggung jawab. Nilai
dan cinta damai. Nilai karakter yang hubungannya dengan lingkungan adalah
karakter meninjau dari sifat kejiwaan, akhlak dan budi pekerti yang
ini akan membawa pada pengetahuan nilai yang akan membawa ke proses
tingkah laku, dan pada akhirnya pengulangan tingkah laku yang sama akan
yaitu:
c. Pembentukan sikap
guru lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu, dibutuhkan
indikator untuk nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa pada jenjang
pendidikan budaya dan karakter bangsa dan indikator untuk sekolah dasar
kelas rendah dan tinggi terdapat banyak perbedaan. Dimana pada kelas rendah
masih berfokus tentang diri sendiri. Sedangkan untuk kelas tinggi yaitu kelas
4-6 mereka tidak hanya berfokus pada diri sendiri melainkan sudah terjur
karakter.
b. Sekolah juga tidak hanya bertujuan untuk menjadikan anak yang cerdas
yaitu:
karakter itu sendiri tanpa meninggalkan studi akademis yang ada di sekolah
tersebut. Sekolah juga harus berkerja sama dengan seluruh warga sekolah,
Pada keluarga inti peranan utama pendidikan terletak pada ayah dan ibu.
Keluarga hendaknya menjadi sekolah untuk kasih sayang, atau tempat belajar
yang penuh cinta sejati dan kasih sayang. Menurut Gunadi (dalam Mukti,
Amini 2008:108) ada tiga peran utama yang dapat dilakukan ayah ibu dalam
mengelola suasana dalam keluarga agar tetap harmonis dengan cara menjadi
contoh bagi anak-anaknya agar bisa di tiru oleh anak dan menjadi pelajaran
pengasuhan yang tepat dalam rangka pengembangan karakter yang baik pada
a. Menempatkan tugas ayah ibu sebagai agenda utama. Ayah-ibu yang baik
akan secara sadar akan merencanakan dan memberikan waktu yang cukup
merupakan lingkungan terdekat yang banyak ditiru oleh anak. Hal ini tidak
dapat dihindari, karena anak sedang dalam masa imitasi dan identifikasi.
d. Membuka mata dan telinga terhadap apa saja yang sedang mereka
moral dan karakter. Berbagai media seperti buku, lagu, film, TV, play
memberikan pesan pada anak dengan cara yang mengesankan, baik pesan
yang bermoral maupun yang tidak bermoral. Oleh karena itu ayah-ibu
karakternya jika ayah-ibu menggukan bahasa yang lugas dan jelas tentang
tingkah laku baik dan buruk. Ayah-ibu perlu menjelaskan pada anak
tentang perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan berikut alasannya.
yang akibatnya anak akan menjadi susah diatur. Untuk itu, hukuman
mereka. Tentu saja, ayah-ibu perlu memahami dengan baik tentang syarat
anak-anak tahu bahwa apapun yang mereka ceritakan itu sangat penting
dan menarik. Tentu hal ini harus selaras dengan sikap ayah-ibu sewaktu
anak.
juga makin kukuh dan anak makin percaya diri menatap masa depan.
sekali dalam sehari (makan pagi atau makan malam). Makan bersama
yang baik. Melalui percakapan ringan saat makan, anak tanpa sadar akan
berbagai sikap dan kebiasaan baik seperti kedisiplinan, hormat, santun, dan
tolong menolong. Karakter anak tidak akan berkembang baik jika hanya
perilaku. Oleh karena itu, ayah-ibu harus berupaya berperilaku baik agar
melakukan pengasuhan yang tepat maka ayah pada jaman sekarang beda
dengan jaman dulu, selain bertugas mencari nafkah, ayah juga diharapkan
keluarga. Pada masa dulu, pengasuhan anak lebih cenderung kepada ibu
yang mengasuh. Namun, pada saat ini terjadi perubahan dimana ibu yang
anaknya.
Dengan demikian seorang ibu dan ayah harus bersatu dan bersama-sama
untuk membentuk karakter anak agar sesuai dengan apa yang diinginkan.
tidak disiplin maka dianggap tidak teratur dan tidak tertib, sehingga
disiplin supaya tertib dan teratur. Pelatihan kedisiplinan juga dimulai dari
sehingga peraturan disiplin berpedoman pada hal tersebut, yakni, dari, oleh,
Setiawan, Marwan, 2015: 176) yang secara garis besar sebagai berikut.
menghadapi masalah.
6. Reality therapy (terapi realitas), guru harus bersikap positif dan tanggung
jawab.
9. Dare to disciplie (tantangan bagi disiplin), guru cekatan dan tegas dalam
kondisi.
a. Aspek Emosi
emosi dan tidak selalu bergantung pada orang tua. Misalnya, saat kalian
diri untuk beradaptasi dengan lingkungan dan segala peraturan yang ada.
b. Aspek ekonomi
pada orang tua. Maksudnya adalah bukan berarti kalian harus bekerja
mencari uang. Tetapi kemampuan kalian dalam mengatur uang saku atau
uang jajan yang diberikan orang tua dan bagaimana memanfaatkan uang
itu secara baik. Uang jajan yang diberikan orang tua sebaiknya jangan
c. Aspek Intelektual
masalah yang ada. Misalnya ketika sedang asyik bersepeda tiba-tiba ban
sepeda bocor. Nah kemampuan kalian untuk tidak merasa panik dan
berusaha mencari jalan keluar atas masalah ini dengan mambawa sepeda
miliki.
d. Aspek Sosial
dengan orang lain dan tidak bergantung atau menunggu aksi dari orang
kalian untuk mau berkenalan dengan teman baru dan berinteraksi dengan
begitu kalian semakin yakin dan paham atas kemampuan diri kalian
kebutuhan atau masalah yang ada, dan tentunya setiap keputusan ada
bertanggungjawab.
yang kalian hadapi. Selain itu kalian akan terbiasa berpikir kritis sebelum
memilih keputusan atau tindakan yang harus diambil, karena seperti yang
4. Meningkatkan ketrampilan
rumah dapat menjadi latihan bagi kalian untuk terampil mengurus diri
akan terlatih, terampil dan terbiasa untuk mengurus diri kalian saat kalian
berpisah dengan orang tua nanti, sehingga kalian tidak merasa ada beban
1. Rahmayanti, Sri, Anizar Ahmad, Fitriana (2016) tentang Peran orang tua
dalam membina nilai karakter anak di Kecamatan simpang Tigas Aceh besar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha orang tua dalam membina
nilai karakter anak di Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar dan untuk
kuantitatif. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Desa Ateuk Lam Ura
untuk menemukan dan menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk
mengetahui peran orang tua dalam dari nilai-nilai karakter, tetapi sebagian
anaknya, lebih dari setengah responden menanamkan nilai agama kepada anak
agar anak mempunyai akhlak yang mulia dan bermoral kedepannya, dan
umumnya suami dan istri yang berperan dalam membina nilai karakter anak.
2. Nenci Permata Sari (2016) tentang peran orang tua dalam pembentukan
mandiri pada anak. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif.
kepada anak bahwa religius itu sangat penting serta menyerahkan anak untuk
jujur pada anak dengan cara tidak berbohong dihadapan anak. c) Orang tua
memiliki peran dalam pembentukan karakter toleransi pada anak dengan cara
disiplin pada anak dengan cara mengatur jadwal tidur anak dengan baik. e)
Orang tua memiliki peran dalam pembentukan karakter kerja keras pada anak
dengan cara menjelaskan kepada anak bagaimana susahnya orang tua dalam
dalam pengawasan orang tua dan memberikan fasilitas yang cukup untuk
anak. Sikap orang tua ketika anak memiliki kemajuan dan melakukan sesuatu
yang diluar dugaan orang tua, biasanya orang tua selalu memuji anak. g)
Orang tua memiliki peran dalam pembentukan karakter mandiri pada anak
dengan cara memberikan tugas dan tanggung jawab kepada anak. Tujuannya
yaitu agar anak lebih bisa mandiri tanpa bantuan orang lain.
sehari-hari.
kurang efektif dan belum cukup dan belum cukup mampu membangun
dilaksanakan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di atas bahwa peran oarng tua
kurang maksimal terhadap pembentukan karakter anak. Alasan orang tua kurang
anak.
tentang peran orang tua dalam pembentukan karakter. Metode yang digunakan
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada lokasi dan
Perbedaan yang lain adalah dilihat dari bidang kajiannya, jika penelitian
sebelumnya lebih berfokus pada karakter religius dan apa saja peran orang tua
karakter disiplin dan mandiri para orang tua menerapkan pembentukan karakter.