Anda di halaman 1dari 14

Analisis Kesalahan Aspek Grammatika Karangan Mahasiswa Semester 3 Program

Studi Sastra Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Diah Ikawati Ayuningtias


Diva Wenanda

Abstrak
Grammar merupakan salah satu komponen dalam bahasa Inggris yang wajib dipelajari oleh setiap
pembelajar bahasa I nggris. Di Indonesia materi ini diberikan sej ak tingkat Sekolah Dasar, sehingga
seorang mahasiswa dapat dikatakan telah mempelajari grammar bahasa Inggris selama kurang lebih
12 tahun. Jika dilihat dari waktu mahasiswa seharusnya sudah menguasai materi ini. Namun pada
kenyataannya, grammar menjadi hambatan utama bagi pembelajar bahasa Inggris di Indonesia.
Banyak kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang berkaitan
dengan grammar ketika memproduksi kalimat dalam bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tipe kesalahan apa yang dibuat oleh mahasiswa serta penyebab terjadinya
kesalahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang difokuskan pada
analisis kesalahan grammatika. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester 3 program studi
Sastra Inggris Universitas Trunojoyo Madura pada kelas structure 3. Dari dua kelas yang ada
masing-masing diambil 15sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Data diambil dari
hasil karangan mahasiswa yang berbentuk narrative teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe
kesalahan yang paling banyak ditemukan adalah tipe omission. Sedangkan penyebab kesalahan
yang paling banyak adalah faktor intralingual.

Kata kunci: Analisis Kesalahan, kesalahan grammatika, narrative teks

Abstract

Grammar is one of the English components that learners cannot avoid to learn. Indonesian
learner has acquired English grammar since they were in elementary school. It means that Indonesian
learners have acquired English grammar for about 12 years. Considering the length of the time
spent, the learners should have mastered English grammar well. Yet, many learners fai to use the
English grammar in producing English sentences. Most of them even consider grammar the most
difficult material in learning English. It becomes the main obstacle for the learner. Many grammatical
mistakes are produced by the learner. This research was conducted in structure 3 classes of English
Department, University of Trunojoyo Madura. This research is aimed to investigate the errors
produced by the students of semester 3 in their composition and the source of the error. The sampel
of this descriptive qualitative research is as many as 30 students‟ composition of narrative text.
The result shows that the most errors produced by the students include in omission. While the
errors are mostly caused by the intralingual factor.

Keywords: Error analysis, grammatical mistake, narrative text


18 Pamator, Volume 6, Nomor 1, April 2013

1) PENDAHULUAN apa yang dilakukannya sudah benar.


Grammar merupakan salah satu komponen Dari uraian diatas maka perlu dilakukan
bahasa Inggris yang wajib dipelajari oleh setiap sebuah analisis kesalahan (error analysis) yang
pembelajar bahasa Inggris. Seorang pembelajar dilakukan oleh pembelajar bahasa I nggris
bahasa Inggris dapat dikatakan kompeten jika khususnya mahasiswa semester 3 program studi
dia dapat menulis dan berbicara dalam bahasa Sastra Inggris Universitas Trunojoyo Madura.
Inggris dengan grammar yang tepat. Oleh Hal ini karena analisis kesalahan ini dapat
karena itu, grammar diberikan pada awal ketika memetakan kesalahan-kesalahan yang umum
seseorang mulai belajar bahasa Inggris. Di dilakukan oleh pembelajar bahasa Inggris serta
Indonesia khususnya di sekolah, materi penyebab kesalahan itu dilakukan. Lebih jauh
grammar diberi kan mulai tingkat sekolah dasar lagi, dengan mengetahui sumber/penyebab
hingga sekolah menengah. kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar,
Jika dilihat dari waktu yang di habiskan, dosen dapat menerapkan metode pengajaran
pembelajar bahasa I nggris di Indonesia yang tepat. Selain itu, pemetaan kesalahan aspek
seharusnya sudah sangat menguasai grammar grammatika yang dilakukan oleh mahasiswa
bahasa Inggris dan mampu mengaplikasikannya dapat bermanfaat pada penyusunan kurikulum
dengan baik secara tulis maupun lisan. Namun dan silabus mata kuliah structure yang diberikan
pada kenyataannya, grammar seakan-akan menj secara berkelanjutan dari semester 1 hingga
adi hambatan utama pembelajar bahasa I nggris. semester 4.
Pembelajaran grammar menjadi sesuatu yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menakutkan bagi pembelajar. Hasil pengamatan mengetahui tipe kesalahan yang ditemukan dalam
penulis pada mahasiswa program studi Sastra karangan mahasiswa serta penyebab terjadinya
Inggris menunjukkan bahwa kesalahan- kesalahan tersebut.
kesalahan pada aspek grammatika bukan hanya
dilakukan oleh mahasiswa semester awal, tetapi 2) TINJAUAN PUSTAKA
juga mahasiswa semester akhir yang sedang
mengerjakan skripsi. Hal ini dapat dilihat dari 2.1 Analisis Kesalahan (Error Analysis)
proposal maupun laporan skripsi yang ditulis Pembelajaran merupakan sebuah proses,
oleh mahasiswa. sehingga kesalahan merupakan sesuatu yang
alami terjadi. Dari kesalahan yang dilakukan,
Pembelajaran bahasa merupakan sebuah
seorang pembelajar akan memperoleh umpan
proses yang memungkinkan seorang
balik dari orang lain, sehingga pembelajaran
pembelajar melakukan kesalahan (Brown,
tersebut akan mengetahui aturan yang benar
2000:21 6). Kesalahan yang dibuat pemebalajar
dan mulai melakukan sesusai dengan aturan
bahasa dapat dibagi menjadi dua, yaitu mistake
tersebut (Brown, 2000:21 7-21 8). Hal yang
dan error. Mistake adalah sebuah kesalahan
sama juga dinyatakan oleh Hammer (2005:62) ,

yang terjadi sebagai hasil proses menebak


all students make mistakes at various stages of

(random guessi) atau “silap lidah” (slip of the


their language learning. It is part of the natural
tongue). Kesalahan yang diidentifikasi sebagai
process they are going through and occurs for a
mistake biasanya dilakukan oleh seorang
number of reasons .”

pembelajar bahasa yang sudah memahami


sistem bahasa yang dipelajarinya. Sedangkan Para peneliti dan pengajar bahasa
error terjadi karena pembelajar bahasa kurang kedua/bahasa asing menyadari bahwa kesalahan
memahami sistem bahasa yang dipelajarinya. yang dilakukan oleh pembelajar bahasa dalam
Jika error ini tidak segera diperbaiki maka proses mengkonstruksi sistem bahasa baruharus
pembelajar akan seterusnya berasumsi bahwa dianalisis secara mendalam untuk dapat
Diah Ikawati Ayuningtias, Diva Wenanda, Analisis Kesalahan Aspek Grammatika 19

memahami proses pemerolehan bahasa kedua. Penelitian ini hanya menfokuskan pada linguistic
Terkait dengan hal ini, Corder (1967:167) category yang dikembangkan oleh Burt dan
menyatakan, "A learner's errors ... are significant Kiparsky dan oleh Dulay, Burt and Krashen dan
in (that) they provide to the researcher evidence of surface strategy yang dikembangkan oleh
how language is learned or acquired, what Dulay, Burt and Krashen.
strategies or procedures the learner is imploying Kategori yang pertama adalah linguistic
in the discovery of the language." Kesalahan category. Kategori linguistik mengklasifikasikan
yang ditemukan pada pembelajar bahasa error berdasarkan komponen komponen bahasa
merupakan sesuatu yang penting untuk diamati atau konstituen linguistik tertentu. Komponen
karena dari kesalahan tersebut dapat diketahui bahasa meliputi fonologi (pelafalan), sintaks dan
strategi pembelajar dalam mempelajari bahasa morfologi (grammar), semantik dan leksikon
kedua/bahasa asing (Richards 1971 dalam Lee (arti dan kosa kata), serta discourse (style).
Eun-pyo, 2003:1; Brown, 2000:223). Sedangkan yang termasuk dalam linguistik
Langkah pertama yang harus adalah elemen-elemen dalam komponen bahasa,
dilakukan dalam proses analisis adalah seperti dalam sintaks, error terjadi dalam
mengidentifikasi dan mendeskripsikan error. klausa baik pada induk kalimat atau anak
Error dapat dibagi menjadi dua, yaitu kesalahan kalimat seperti frase kata benda, auxiliary, frase
pada level kalimat (sentence level errors) dan kata kerja dan sebagainya. Error pada kategori
kesalahan pada level discourse (discourse level linguistik ini dapat dibagai menjadi beberapa
errors). Kesalahan pada level kalimat dapat bagian, yaitu kerangka klausa (the skeleton of
dikenali dari kesalahan grammatikanya. Sebagai English clause), frase kata kerja, frase kata
contoh, kalimat I can to swim merupakan sebuah benda, conjunction
kesalahan level kalimat, karena dalam kalimat Kategori yang kedua adalah Surface
tersebut kata kerja yang dipakai setelah modal Strategy Taxonomy. Taksonomi Surface
auxiliary adalah infinitive. Sedangkan Strategy menjelaskan perubahan-perubahan
kesalahan pada level discourse, kalimat yang struktur yang dilakukan oleh pembelajar.
dibuat benar secara grammatika, tetapi salah Dalam hal ini pembelajar menghilangkan
dalam hal discourse. Sebagai contoh, kalimat I beberapa komponen penting atau
am fine, thank you merupakan kalimat yang menambahkan komponen yang tidak perlu
benar secara gram matika, tetapi kalimat dalam kalimat yang dibuatnya. Selain itu
tersebut menjadi salah ketika dia digunakan perubahan struktur ini juga termasuk kesalahan
untuk meresponse pertanyaan what do you do?. bentuk atau susunan (struktur). Menurut Dulay,
et al (1982:59-63) terdapat empat kesalahan
2.2. Taksonomi Kesalahan (Error Taxonomy) umum yang berkaitan dengan surface strategy,
Kesalahan grammatika merupakan yaitu penghilangan (omission), penambahan
kesalahan-kesalahan yang menyimpang dari (addition), misformation, dan misordering.
aturan grammatika yang dapat diterima. Taksonomi yang ketiga adalah
Sedangkan istilah taksonomi menurut kamus comparative taxonomy. Taksonomi ini
adalah “the process or a system of organizing mengklasifikasikan kesalahan dengan
things into different groups that show their membandingkan struktur kesalahan dalam tata
natural relationships, especially plants or bahasa kedua yang umumnya dibuat oleh
animals Error taxonomy dikelompokkan
."
pembelajar dengan tipe konstruksi lain yang
menjadi empat kategori, yaitu Linguistic sering dibuat oleh anak-anak ketika belajar
Category, Surface Strategy, Comparative, dan bahasa pertama. Comparative taxonomy dibagi
Communicative Effect (Dulay, et al, 1982:40). menjadi empat tipe kesalahan, yaitu
20 Pamator, Volume 6, Nomor 1, April 2013

developmental error, interlingual error, errors. Kesalahan yang termasuk dalam


ambigous error dan other errors.(Dulay, 1982: kategori ini adalah kesalahan-kesalahan lain
163-164) yang tidak tidak termasuk dalam tiga kategori
Developmental error merujuk pada sebelumnya.(Dulay et al. 1982: 172)
kesalahan pembelajar bahasa kedua yang mirip
dengan kesalahan yang dibuat oleh anak-anak 2.3. Sumber error
pada saat mempelajari bahasa pertama. Brown (2000:224) mendefinisikan
Sebagai contoh adalah kesalahan pada penyebab terjadinya error menjadi empat
kalimat man take it yesterday. Penghilangan bagian, yaitu interlingual transfer,
article the dan penanda tenses pada kalimat intralingual transfer, context of learning, dan
tersebut merupakan karakteristik kesalahan communication strategies. Hal serupa juga
yang dibuat oleh anak-anak yang mempelajari dikemukakan oleh James (dalam AbiSamra,
bahasa Inggris sebagai bahasa pertama. Hasil 2003:3). Menurut James (1998:178), faktor-
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar faktor yang menyebabkan terjadinya error
kesalahan yang dibuat oleh pembelajar bahasa adalah interlingual, intralingual, dan induced
kedua adalah developmental. errors.
Tipe kesalahan yang kedua adalah Kesalahan yang disebabkan olef faktor
interlingual error. Karakteristik dari interlingual transfer umumnya terjadi karena
interlingual error adalah kesalahan-kesalahan adanya interference dari bahasa ibu
yang dibuat oleh pembelajar sebagai akibat dari pembelajar. Kesalahan ini terjadi karena
intervensi bahasa pertama pembelajar. Struktur adanya perbedaan dalam sistem bahasa ibu dan
kalimat pembelajar bahasa kedua merupakan sistem bahasa yang dipelajari (Wilkins,
struktur kalimat bahasa pertama mereka. 1980:97). Hal ini terjadi pada tahap awal
Sebagai contoh, frase kata benda house John dalam proses pembelajaran bahasa kedua.
yang dibuat oleh pembelajar bahasa Inggris Sebelum mempelajari bahasa kedua/bahasa
yang bahasa pertamanya adalah bahasa asing, pembelajar telah menguasai sistem
Indonesia. Dalam membuat frase kata benda bahasa ibu/pertamanya, sehingga ketika
tersebut pembelajar menggunakan sistem dalam memproduksi kalimat dalam bahasa yang
bahasa Indonesia yaitu DM, sementara struktur dipelajarinya, pembelajar masih cenderung
frase kata benda dalam bahasa Inggris adalah menggunakan sistem bahasa ibu/bahasa
MD. pertamanya (Brown, 2000:224). Sebagai contoh,
Sementara itu, ambiguous error seorang pembelajar bahasa I nggris dari Indonesia
merujuk pada jenis kesalahan yang termasuk akan mengatakan „girl beautiful‟. Hal ini karena
dalam kategori kedua tipe sebelumnya. Hal ini dalam sistem bahasa Indonesia frase kata benda
karena kesalahan yang dibuat oleh pembelajar memiliki struktur DM, sedangkan bahasa
bahasa kedua memiliki struktur yang sama seperti Inggris memiliki sistem MD.
struktur bahasa ibu mereka sekaligus juga sama Kesalahan karena faktor intralingual
dengan struktur bahasa anak-anak. Sebagai transfer merupakan kesalahan yang terjadi
contoh adalah kalimat I no have car. Kalimat karena sistem bahasa yang dipelajari. Brown
ini memiliki struktur kalimat bahasa Indonesia (2000:224) menyatakan bahwa faktor i ni
yaitu saya tidak punya mobil. Sementara itu, merupakan faktor utama dari kesalahan yang
tidak adanya auxiliary do dan struktur kalimat dilakukan oleh pembelajar. Sebagai contoh,
yang terbalik merupakan karakteristik kalimat kalimat „she study in University of Trunojoyo
yang dibuat oleh anak-anak. Madua’ terj adi karena adanya sistem tenses
Kategori yang terakhir adalah other dalam bahasa Inggris, sementara bahasa
Diah Ikawati Ayuningtias, Diva Wenanda, Analisis Kesalahan Aspek Grammatika 21

Indonesia tidak memiliki sistem tenses. pertimbangan bahwa mahasiswa semester 3


Kesalahan karena faktor ini terjadi karena telah memperoleh materi bagaimana membuat
pembelajar meng-generalisasi-kan aturan- teks narrative pada mata kuliah writing 2. Selain
aturan dalam bahasa yang dipelajarinya itu, dalam membuat teks narrative, mahasiswa
(McKeating, 1981:230; Brown, 2000:224). dituntut untuk mengaplikasikan semua materi
Linguists mengklasifikasikan empat faktor grammar dalam bahasa Inggris seperti tenses,
yang termasuk dalam intralingual transfer, reported speech, gerund dan infinitive.
yaitu overgeneralisation, ignorance of rules Analisis data dilakukan dengan
restriction, incomplete application of rules, and menghitung jumlah kesalahan yang ditemukan
false concept hypothesized.” (Richard, 1974: 71) dalam karangan mahasiswa dan
mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan tersebut
3) METODOLOGI PENELITIAN ke dalam masing-masing tipe bedasarkan surface
strategy taxonomy. Setelah kesalahankesalahan
Penelitian ini menggunakan pendekatan yang ditemukan dalam hasil karangan subyek
kualitatif karena penelitian ini akan penelitian diklasifikasikan, jumlah kesalahan
mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dihitung untuk menentukan tipe kesalahan mana
dilakukan oleh pembelajar bahasa Inggris di yang paling banyak dilakukan oleh subyek
Universitas Trunojoyo Madura. Menurut penelitian ini. Hasil rekapitulasi jumlah kesalahan
Sudjana dan Ibrahim, beberapa ciri penelitian ditampilkan dalam tabel berikut ini
kualitatif adalah menggunakan lingkungan
alamiah sebagai sumber data langsung, bersifat Analisis selanjutnya adalah untuk
deskriptif-analitik, menekankan pada proses mengetahui penyebab kesalahan yang dibuat
bukan hasil, bersifat induktif, dan mengutamakan oleh mahasiswa, kalimat yang mengandung
makna (201 0:195). kesalahan ditulis dalam tabel berikut. Dalam
menampilkan kalimat yang mengandung
Subyek penelitian ini adalah mahasiswa kesalahan, tidak semua kalimat ditampilkan.
semester 3 program Studi Sastra Inggris yang Kalimat yang ditampilkan mewakili kalimat-
mengambil mata kuliah Structure 3. Jumlah kalimat yang mengandung kesalahan yang
mahasiswa yang mengambil mata kuliah sama. Setelah kalimat-kalimat yang
Structure 3 sebanyak 44 orang (kelas A) dan 48 mengandung kesalahan ditampilkan dan
orang (kelas B). Dari setiap kelas tersebut diidentifikasi penyebabnya, maka dilakukan
diambil 15 sampel hasil kerja mahasiswa, penghitungan untuk mengetahui frekuensi
sehingga total sampel penelitian ini sebanyak 30 munculnya kesalahan yang disebabkan oleh
hasil kerja mahasiswa. Teknik pengambilan masing-masing faktor.
sampel menggunakan teknik random. Setiap
lembar kerja mahasiswa diberi nomor kemudian
diambil 30 nomor secara acak. 4) HASIL PENELITIAN

Pengambilan data dilakukan pada Jumlah kata yang dipakai oleh


pertemuan awal perkuliahan. Hal ini dilakukan mahasiswa dalam tulisan mereka berkisar
dengan tujuan agar pengambilan data ini tidak antara 150 sampai 338 kata. Dalam lembar
mengganggu proses perkuliahan. Pada kerja yang diberikan, mahasiswa diminta untuk
pertemuan awal mahasiswa diminta membuat membuat karangan berbentuk narrative sebanyak
karangan narrative sebanyak minimal 300 kata, minimal 300 kata. Namun hasil kerja mahasiswa
berdasarkan gambar yang diambil dari buku menunjukkan bahwa beberapa mahasiswa
Understanding and Using Grammar, 3rd menulis kurang dari 300 kata. Hal ini terjadi
Edition. Jenis teks ini dipilih dengan karena ketrampilan menulis mahasiswa yang
22 Pamator, Volume 6, Nomor 1, April 2013

rendah. menunjukkan bahwa keempat tipe kesalahan


yang termasuk dalam taksonomi ini ditemukan
4.1 Tipe-Tipe Kesalahan
Penelitian ini menfokuskan analisis pada dalam karangan mahasiswa semester 3 program
satu taksonomi kesalahan yang disusun oleh studi Sastra Inggris. Frekuensi munculnya
Dulay et al, yaitu surface strategy taxonomy. masing-masing tipe dilihat pada tabel 1 dibawah
Hasil analisis terhadap hasil kerja mahasiswa ini.

Tabel 1. Frekuensi terj adinya kesalahan


No. Tipe Kesalahan Frekuensi Prosentase
1 Omission 262 43%
2 Addition 84 14%
3 Misformation 233 38%
4 Misordering 34 5%
Total 615

Dari tabel diatas dapat disimpulkan


Omission
bahwa kesalahan yang paling banyak
ditemukan adalah omission yang frekuensinya Kesalahan yang termasuk dalam tipe
sebanyak 261 kali atau 43% dari total ini merupakan kesalahan penghilangan aspek-
kesalahan yang ditemukan. Secara rinci aspek yang bersifat morfologis seperti
masing-masing tipe kesalahan dijelaskan penanda plural s dan penanda tenses seperti s
– –

berikut ini. dan ed maupun elemen-elemen tertentu


kalimat seperti article dan subjek. Frekuensi


munculnya kesalahan tipe ini ditunjukkan dalam
tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Frekuensi munculnya tipe kesalahan omission

ASPEK GRAMATIKA FREKUENSI PROSENTASE


Subject 8 3%
Verb 6 2%
Direct object 6 2%
Preposition 6 2%
Article 8 3%
Plural 32 12%
Auxiliary 48 19%
Progressive ing– 4 2%
Regular/irregular past tense 89 34%
Third person singular 14 5%
Infinitive marker to 9 3%
Conj./relative pronoun 14 5%
Diah Ikawati Ayuningtias, Diva Wenanda, Analisis Kesalahan Aspek Grammatika 23

Possessive 19 7%
TOTAL 262

was lazy dan the ants were busy with


Dari tabel 2 diatas dapat diketahui
their activities. Sedangkan contoh
bahwa pada tipe kesalahan omission ini,
penghilangan auxiliar do ditemukan
kesalahan yang paling banyak dibuat oleh
pada kalimat if you __ not follow with I
mahasiswa adalah penghilangan penanda past
say ....
tense pada kata kerja. Frekuensi munculnya
kesalahan ini adalah sebanyak 89 kali atau Selanjutnya kesalahan lain yang juga
34%. Salah satu ciri dari teks narrative dalam cukup banyak ditemukan adalah penghilangan
bahasa Inggris adalah penggunaan past tenses penanda plural s yang frekuensinya sebanyak

dan direct/indirect speech. Hasil kerja 32 kali dari total 260 kesalahan. Sebagian besar
mahasiswa menunjukkan terjadi subyek penelitian secara tidak konsisten
ketidakkonsistenan dalam menggunakan menghilangkan penanda plural s pada kata

regular/irregular verb. Dalam beberapa kalimat benda jamak. Dari 30 sampel penelitian, 12
mahasiswa mampu menggunakan sampel menunjukkan adanya kesalahan tipe ini.
regular/irregular verb dengan benar, tetapi pada Satu dari 12 sampel tersebut secara konsisten
pada kalimat yang lain kata kerja yang menghilangkan membuat kesalahan ini. Contoh
digunakan bukan bentuk past tense. Kesalahan kalimat yang mengandung kesalahan tipe ini
tipe ini dibuat oleh hampir semua subyek adalah there was two animal_ dan the group of
penelitian. Dari 30 sampel, hanya dalam 4 hasil ant_ collected many kind_ of food.
kerja yang tidak ditemukan kesalahan tipe ini. Kesalahan-kesalahan minor lain yang
Paragraf di bawah dikutip dari ditemukan dalam karangan mahasiswa adalah
salah satu hasil kerja mahasiswa untuk penghilangan subyek seperti pada kalimat
menunjukkan ketidakkonsistenan dalam __relly happy night for grasshoper dan one
menggunakan past verb serta penghilangan upon a time live a lazy ant. Kedua contoh kalimat
penanda past tense dalam kata kerja. tersebut menunjukkan tidak adanya subyek
(surrogate subject) it dan there. Berikut ini
The ants searched food reseve for contoh-contoh kesalahan minor yang lain yang
winter‟s day. It was searched tomato, ditemukan dalam karangan mahasiswa
apple, carrot, corn, rice plant and
 It had to help them to assemble
other. When the ants search a food,
the food because they wanted to
the grasshoper only enjoy see the ants
__ breakfast (verb)
work.
 Although ants inform it to the
Kesalahan kedua yang paling grasshoper, he didn’t care __ it
banyak muncul adalah penghilangan (preposition)
auxiliary baik pada kalimat nominal  He alway angry to his warriors
maupun kalimat negatif. Penghilangan and always order __ to work
auxiliary be paling banyak ditemukan (direct object)
pada kalimat nominal. Kesalahan aspek
gramatika ini seperti pada kalimat he ___  They do hard work to take __
very lazy dan ants ___ busy with their food and heap __ food in pantry
activities. Kalimat yang benar adalah he (article)
Pamator, Volume 6, Nomor 1, April 2013
24

 They were collect__ the foods for Addition


this summe (progressive ing)
Kesalahan tipe ini dibagi menjadi 2
 The grasshoper just relaxt in jenis, yaitu double marking dan simple
under tree until he sleep addition. Kesalahan yang termasuk dalam tipe
there,___ they were collect the ini merupakan kesalahan penambahan aspek-
foods for this summer aspek yang bersifat morfologis seperti
(conjunction) penanda plural s dan penanda tenses seperti –s

dan –ed maupun elemen-elemen tertentu


 The grasshoper not follow to
kalimat seperti article dan preposition.
ant_ agenda (possessive)
Frekuensi munculnya kesalahan tipe ini
 Next day mr. Farmer know_ if ditunjukkan dalam tabel 3 di bawah ini.
the ant pour on he vegetable
(third person singular)

Tabel 3. Frekuensi munculnya tipe kesalahan addition

ASPEK GRAMATIKA FREKUENSI PROSENTASE


Double marking
Subject 1 1%
main verb 2 2%
auxiliary be 23 27%
irregular/regular past 3 4%
third person singular 2 2%
direct object 2 2%
Simple addition 0%
infinitive marker to 0 0%
Article 25 30%
preposition 10 12%
possessive marker 3 4%
progressive ing 7 8%
plural -s 5 6%
conj./relative pron 3 4%
TOTAL 86

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tipe addition. Kesalahan penambahan article
penambahan article dan auxiliary be paling a/the ditemukan pada 12 sampel penelitian ini.
banyak ditemukan dalam hasil karangan Penambahan article ini adalah pada kata benda
mahasiswa. Frekuensi terjadinya kesalahan ini yang seharusnya tidak memerlukan article,
sebanyak 25 dan 23 kali dari total 84 kesalahan seperti pada kalimat the one of the ants came to
Diah Ikawati Ayuningtias, Diva Wenanda, Analisis Kesalahan Aspek Grammatika 25

the grasshoper and wake up the grasshoper finished their house (double verb)
dan when the ants search a food, the
 If grasshoper controlling the ants
grasshoper only enjoy see the ants work.
when the ants taking food (progressive i
Sedangkan kesalahan double ng)
marking berupa penambahan be ditemukan
 He didn’t wanted to take
dalam 14 hasil karangan/kerja mahasiswa.
(regular/irregular past verb)
Meskipun frekuensi terjadinya kesalahan ini
cukup tinggi, yaitu 23 dari total 84 kali,  It didn’t has food to be ate (third
subyek penelitian tidak secara konsisten person singular)
membuat kesalahan ini. Pada beberapa kalimat
 The leader told to do it all please
mereka dapat menggunakan past verb dengan
(double object)
tepat, namun pada kalimat yang lain mereka
menggunakan be + past verb, seperti pada Simple addition
kalimat it was always asked the foods from  The ant said that what he was
ants dan It was searched tomato, apple,
doing (double connective marker)
carrot, corn, rice plant and other.
Kesalahan yang ketiga yang juga  The four ant’s every day taking the
cukup banyak ditemukan adalah penambahan food in the jungle for eat together with
preposition. Bentuk-bentuk kesalahan yang their family (possessive marker „s)
ditemukan adalah penggunaan double  When the ants taking their food ...they
preposition dan penggunaan preposition pada are not know if grasshoper controlling
kata yang tidak memerlukan preposition. the ants when the ants taking food.
Kesalahan ini muncul sebanyak 10 kali atau (progressive -i ng)
11%. Contoh kalimat yang mengandung
 Every ants have east dute
double preposition adalah it was chance for
animals to found several foods in around. (plural –s)
Sedangkan preposition yang tidak seharusnya Misformations
digunakan terdapat pada kalimat but
grasshoper enjoyed with itself. Karakterisik kesalahan tipe ini adalah
Kesalahan-kesalahan lain yang adanya bentuk yang salah dalam aspek
termasuk dalam tipe ini ditemukan kurang dari morfologis maupun struktur. Berbeda dengan
10%. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain tipe omission dimana pembelajar tidak
double subject, double verb, double menggunakan elemen yang seharusnya ada,
regular/irregular past verb, conjunction/relative dalam tipe ini pembelajar menggunakan elemen
pronoun/connective marker dan double direct yang seharusnya ada tetapi salah, seperti pada
object. Sedangkan untuk simple addition, kalimat I haved fried rice for breakfast. Tipe
kesalahan yang ditemukan dalam bentuk kesalahan ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
infinitive market to, possessive marker ‘s, overregularization, archi form, dan alternating
progressive –ing, dan plural –s. Contoh kalimat form
yang mengandung kesalahan-kesalahan diatas Hasil analisis terhadap hasil karangan
dapat dilihat pada daftar berikut ini. mahasiswa menunjukkan bahwa frekuensi
Double marking terjadinya kesalahan tipe misformations cukup
tinggi, yaitu sebanyak 229 kali. Tipe kesalahan
 In summer the ants they had never ini ditemukan pada semua sampel penelitian ini.
taken rest (double subject) Secara rinci frekuensi terjadinya tipe kesalahan
 The ants became get more spirit to ini dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:
26 Pamator, Volume 6, Nomor 1, April 2013

Tabel 4. Frekuensi munculnya tipe kesalahan misformation

ASPEK GRAMMATIKA FREKUENSI PROSENTASE


overregularization
Past verbs 3 1%
Adjective/adverb 3 1%
Archi/alternating forms
Surrogate subject (it/there) 1 0,44%

verb forms
(gerund/infinitive/base form) 110 48%

Third person singular 2 0,87%


auxiliary 52 23%
preposition 15 7%
pronoun 12 5%
quantifiers/determiners 8 3%
article 14 6%
conj./relative pron 9 4%
Reflexive pronoun 4 2%
TOTAL 231

Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa penggunaan kata kerja dalam bahasa Inggris.
frekuensi tertinggi adalah terjadinya kesalahan Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
pada bentuk kata kerja (gerund/infinitive/base bahwa untuk menyatakan aktivitas yang telah
form), yaitu 47% atau sebanyak 110 kali. terjadi past tenses digunakan. Pembelajar
Kesalahan yang ditemukan umumnya menggunakan past verbs pada semua kata
kesalahan penggunaan past verb pada kata kerja dalam kalimat mereka.
yang seharusnya diikuti gerund/infinitive/base Kesalahan gramatika kedua yang juga
form. Dari 30 subyek penelitian, hanya 1 banyak dibuat oleh subyek penelitian ini
subyek penelitian yang tidak membuat adalah kesalahan penggunaan to be, dalam
kesalahan ini. Hal ini karena subyek tersebut bentuk singular/plural. Sebagain besar subyek
tidak menggunakan bentuk kata kerja yang penelitian membuat kesalahan dalam
harus diikuti dengan gerund/infinitive/base menggunakan singular/plural be seperti
form dalam kalimat-kalimatnya. Sementara itu, pada kalimat they was happy. Karena subyek
terdapat 1 subyek penelitian yang secara pada kalimat tersebut adalah plural, auxiliary
konsisten membuat kesalahan-kesalahan tipe be yang harus digunakan adalah were.
ini. Kesalahan- Salah satu contoh kalimat yang Selanjutnya kesalahan penggunaan
mengandung kesalahan tipe ini adalah preposition muncul sebanyak 15 kali atau 6%.
suddenly there was grasshoper stood in front Kesalahan ini dilakukan oleh 11 subyek. Contoh
of ant. penggunaan preposition yang kurang tepat ada
Kesalahan yang terjadi pada aspek ini pada kalimat do you not search food supplies to
karena subyek penelitian/pembelajar winter season. Dalam kalimat tersebut
melakukan overegularization terhadap aturan preposition ‘for’ seharusnya digunakan, bukan
Diah Ikawati Ayuningtias, Diva Wenanda, Analisis Kesalahan Aspek Grammatika 27

‘to’. Contoh yang lain adalah penggunaan „on‟ couldn’t do hisself like his order to
pada kalimat they always grab their food on the them (reflexive pronoun)
summer.
 He have not something to make his
Kesalahan keempat paling banyak body condition to warm condition
ditemukan adalah penggunaan pronoun. (third person singular)
Pronoun merupakan salah satu part of speech
 ...but the ants till has not enough
yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa
foods to face the winter (third person
Inggris. Materi ini biasanya diberikan pada
singular)
tingkat dasar dan selalu digunakan oleh
pembelajar ketika menggunakan pengetahuan  They gathered under the big tree
bahasa Inggrisnya dalam komunikasi. Namun, (article)
hasil analisis terhadap hasil karangan
 The leader said if grasshoper was doing
mahasiswa menunjukkan bahwa beberapa
(connective marker)
mahasiswa masih membuat kesalahan dalam
menggunakan pronoun. Salah satu contoh  At that time there were summer in
kalimat yang mengandung kesalahan pronoun the insect’s world (surrogate subject
adalah the next day there is agenda in they it/there)
house like meeting. Pronoun they merupakan Misordering
subject pronoun. Pronoun yang seharusnya
Ciri dari tipe kesalahan ini adalah
digunakan adalah their (possessive adjective).
penempatan yang salah sebuah morpheme atau
Kesalahan aspek gramatika lain yang
group morphem dalam kalimat. Tipe kesalahan
termasuk dalam tipe kesalahan ini dapat
ini terjadi secara sistematis dalam bahsa pertama
dilihat pada kalimat-kalimat berikut ini:
dan bahasa target pembelajar. Seringkali
Overregularization pembelajar melakukan kesalahan ini karena
 And he felt that he would leaved mereka melakukan word-to-word translation
(past verb) dari bahasa pertama mereka ke bahasa target.
Hasil analisis terhadap hasil karangan
 They must work hard and fastly
mahasiswa menunjukkan bahwa frekuensi
(adjective/adverb)
terjadinya kesalahan tipe misordering cukup
rendah, yaitu sebanyak 34 kali. Hanya sedikit
Archi/alternating forms subyek penelitian yang membuat kesalahan
 It was chance for animals to tipe ini. Secara rinci frekuensi terjadinya tipe
kesalahan ini dapat dilihat pada tabel 5 di
found several foods (quantifier) bawah ini.
 He could order the colonies but

Tabel 5. Frekuensi terjadinya tipe kesalahan misordering

ASPEK GRAMATIKA FREKUENSI PROSENTASE


Auxiliary in simple question 3 9%
Auxiliary in embedded question 5 16%
Noun phrase 9 27%
Negative Sentence 6 18%
Complex/compound sentence 6 18%
28 Pamator, Volume 6, Nomor 1, April 2013

Adverb of frequency/adverb of
5 16%
manner
TOTAL 34

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Beberapa contoh kalimat yang
misordering paling banyak terjadi pada mengandung kesalahan yang termasuk dalam
pembentukan noun phrase, yang terjadi tipe misordering adalah sebagai berikut:
sebanyak 9 kali atau 27%. Kesalahan tipe ini
terjadi karena pembelajar menggunakan  Why ants not just slept on the tree
struktur bahasa ibu/pertama mereka dalam like him/ (auxiliary in simple question)
kalimat bahasa Inggris. Kesalahan ini dapat  In the ants party the leader said that
dilihat pada kalimat one night grasshoper we were gathered made us strong so
come to house ant’s. Frase kata benda house our gathered was very important
ant’s merupakan bentuk struktur frase kata (complex sentence)
benda dalam bahasa Indonesia.
 The four ant’s every day taking
Kesalahan kedua yang paling banyak taking the food in the jungle for eat
terjadi adalah struktur embedded question. together (Adverb of frequency)
Kesalahan ini muncul sebanyak 5 kali atau
 The king said that they would approve
16%. Dalam menyusun embedded question
him if he wanted to hard work with
subyek penelitian cenderung untuk melakukan
others (adverb of manner)
generalisasi. Embedded question dalam bahasa
Inggris memiliki struktur yang sama seperti 4.2 Penyebab terjadinya kesalahan
kalimat affirmative. Namun, dalam sampel Penelitian ini difokuskan pada 3
penelitian, struktur embedded question sama penyebab terjadinya kesalahan yang dibuat oleh
dengan struktur kalimat interrogative, seperti pembelajar, yaitu interlingual, intralingual,
pada kalimat ant asked, what did you do here dan negative L1 transfer. Secara kuantitatif,
grasshoper?. Rendahnya frekuensi terjadinya jumlah kesalahan yang disebabkan oleh
tipe kesalahan ini bukan karena hampir semua masing-masing faktor ditunjukkan pada grafik 1
subyek penelitian telah mampu membuat dibawah ini.
kalimat embedded question dengan tepat,
tetapi karena beberapa subyek penelitian lebih Grafik 1. Frekuensi terjadinya kesalahan dari
banyak menggunakan direct speech daripada masing-masing faktor
indirect/reported speech.
Kesalahan selanjutnya yang
150
ditemukan dalam sampel penelitian adalah 100 134
kesalahan struktur dalam kalimat negatif. 50 22 __ 28 3
Frekuensi terjadinya kesalahan ini kecil karena 0 Jumlah
materi ini merupakan salah satu materi dasar
yang dipelajari pembelajar bahasa Inggris.
Kesalahan tipe ini ditemukan pada kalimat I
am very hungry because I have not foods to
preserve me. Dalam kalimat tersebut kata „not‟
diletakkan setelah kata kerja „have‟. Kalimat
yang benar seharusnya adalah I don’t have
food.
Diah Ikawati Ayuningtias, Diva Wenanda, Analisis Kesalahan Aspek Grammatika 29

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kesalahan yang disebabkan oleh faktor ini
kesalahan yang dibuat oleh pembelajar paling adalah I think they very tired because they
banyak disebabkan oleh faktor intralingual. aktivity carry potato and carrot from garden.
Jumlah kesalahan yang muncul akibat faktor Dalam kalimat ini kesalahan terjadi pada
intralingual adalah 134 kali. Hal ini sejalan klausa they very tired. Dalam tata bahasa
dengan pernyataan H. Douglas Brown bahwa Indonesia tidak mengenal adanya auxiliary be
faktor intralingual merupakan faktor utama pada kalimat nominal.
yang terjadinya kesalahan yang dibuat oleh Faktor terakhir adalah unknown factor.
pembelajar bahasa kedua. (Brown, 2000:224). Kesalahan yang terjadi tidak disebabkan oleh
Kesalaahan ini terjadi karena kompleksitas ketiga faktor sebelumnya. Kesalahan yang
sistem tata bahasa target yang dalam hal ini terjadi akibat faktor ini hanya 3 kali. Sebagai
adalah bahasa Inggris. contoh kalimat yang disebabkan oleh faktor ini
Sebagai contoh kesalahan yang adalah every day they hard work to get some
disebabkan oleh faktor intralingual ada pada food from plantation. Frase hard work dalam
kalimat the ant said again that would he kalimat tersebut bukan termasuk dalam tata
come to their little nest?. Kesalahan yang bahasa pertama subyek penelitian. Kalimat
ditemukan dalam kalimat tersebut adalah yang benar seharusnya every day they work
struktur embedded question. Dalam tata bahasa hard to get some food from plantation.
Inggris, struktur kalimat tanya yang Kesalahan ini terjadi mungkin disebabkan oleh
independent berbeda dengan struktur kalimat faktor lain seperti context of learning atau
tanya yang menjadi sub ordinat dari sebuah communication strategies.
kalimat lain (embedded question). Struktur
kalimat tanya independendt adalah would he
come to their little nest?, sedangkan struktur 5) SIMPULAN DAN SARAN
embedded question adalah the ant said Dari hasil analisis data, dapat
whether he would come to their little nest. disimpulkan bahwa tipe kesalahan yang paling
banyak ditemukan adalah omission. Dari tipe
Sedangkan faktor kedua yang
kesalahan ini, kesalahan aspek gramatika yang
menyebabkan terjadinya kesalahan yang
paling banyak adalah penggunaan
dibuat oleh pembelajar adalah L1 transfer,
regular/irregular past verb. Tipe kesalahan
yaitu 28 kali. Kesalahan ini terjadi karena
kedua yang paling banyak adalah
subyek penelitian secara langsung
misformations. Kesalahan paling banyak yang
mentransfer kalimat dari bahasa pertama ke
dibuat oleh pembelajar yang termasuk dalam
bahasa target, seperti pada kalimat They
tipe ini adalah kesalahan penggunaan article.
worked with happy feeling, they make a line
Selanjutnya tipe kesalahan ketiga dan keempat
and walked together with sing a song. Jika
paling banyak dibuat oleh subyek penelitian
kalimat tersebut diterjemahkan dalam bahasa
adalah addition dan misordering.
pertama subyek, yaitu bahasa Indonesia,
kalimat yang muncul adalah mereka bekerja Sedangkan penyebab kesalahan yang
dengan perasaan bahagia, mereka membuat tertinggi adalah faktor i ntrali ngual. Faktor ini
sebuah barisan and berjalan bersama terjadi karena sistem tata bahasa Inggris yang
dengan menyanyikan sebuah lagu. kompleks. Faktor kedua adalah faktor L1
transfer. Kesalahan ini terjadi karena subyek
Faktor ketiga adalah interlingual.
penelitian menterjemahkan langsung kalimat
Kesalahan yang disebabkan oleh faktor ini
bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris.
adalah kesalahan yang terjadi akibat perbedaan
Faktor ketiga adalah i nterli ngual. Faktor ini
sistem tata bahasa pertama pembelajar dengan
terjadi karena perbedaan sistem bahasa
tata bahasa target (bahasa Inggris). Contoh
30 Pamator, Volume 6, Nomor 1, April 2013

pertama dengan sistem bahasa target (bahasa Longman


Inggris) Corder, S. P. 1967. The Significance of
Agar hasil penelitian ini lebih Learner’s Errors. Heidelberg: Julius
memberikan manfaat bagi pembelajaran bahasa Groos Verlag
Inggris khususnya untuk mata kuliah struktur,
Dulay, H. and S. Krashen, 1982. Language
penelitian lanjutan terhadap bagaimana
Two, New York: Oxford University
melakukan treatment terhadap error yang
dibuat oleh pembelajar bahasa Inggris, dalam
Press
hal ini mahasiswa program studi Sastra Inggris Eun-pyo, Lee. 2001. Error Analysis on
Universitas Trunojoyo Madura. Penelitian Medical Student’s Writing. Diakses
tindakan kelas atau penelitian eksperimen yang dari
menerapkan teknik pembelajaran grammar http://www.Stc.arts.chula.ac.th/ITU
dapat juga dilakukan untuk meningkatkan A/Papers_for_ITUA_Proceedings/E
pemahaman mahasiswa terhadap tata bahasa
un pyo-new.pdf pada tanggal 7 Juli
Inggris sebagai bahasa target.
2012
D. A. Wilkins. 1980. Linguistics in
DAFTAR PUSTAKA
Language Teaching. Great Britain:
AbiSamra, Nada. 2003. An Analysis of Chaucer Press Ltd
Errors in Arabic Speakers’ English D. McKeating, Error Analysis: in Gerry
Writings. Diakses dari Abbot, John Greenwood, Douglas
http://abisamra03.tripod.com/nada/la McKeating, and Peter Wingard
nguageacqerroranalysis.html pada (Eds.), The Teaching of English as
tanggal 7 Juli 2012 an International Language: A
Azar, Betty Schrampfer. 1989. Practical Guide, (Collins: Glasglow
Understanding and Using English and London, 1981),
Grammar: 2nd edition, New Jersey: Jack C. Richards. 1974. A non-Contrastive
Prentice Hall Regents Approach to Error Analysis. In Jack
Hammer, Jeremy. 2005. How to Teach C. Richards (Ed.), Error Analysis:
English. Malaysia: Longman Perspective on Second Language
Brown, H. Douglas. 2000. Principles of Acquisition. London: Longman
Language Teaching and Learning. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2010.
San Francisco: Longman Penelitian dan Penilaian
Brown, H. Douglas. 2004. Language Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Assessment: Principles and Algensindo
Classroom Practice, San Francisco:

Anda mungkin juga menyukai