I
S
U
S
U
N
BAB I ................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................1
BAB II ..............................................................................................................3
PEMBAHASAN ...............................................................................................3
PENUTUP ........................................................................................................10
A. Kesimpulan ............................................................................................10
B. Saran ......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Seluruh makhluk yang diciptakan oleh Allah swt dalam permukaan bumi
ini hidup mempunyai jenis yang berpasang-pasang. Dari kalangan hewan allah
ciptakan jenis jantan dan betina begitu juga dengan pada manusia allah ciptakan
dalam bentuk laki-laki dan perempuan. Mulai dari Nabi Adam dan Istrinya Siti
Hawa hingga zaman kita sekarang agar manusia dapat berinteraksi satu sama lain
oleh suami ataupun isteri. Mereka dipersatukan melalui rasa saling mencintai dan
mengharapkan keturunan dalam rumah tangga yang kekal dan saling membantu
untuk mengarungi cakrawala kehidupan rumah tangga yang bahagia melalui ikatan
mempunyai struktulanya dari bagian yang terkecil yaitu rumah tangga hingga
1
Abdul Aziz Muhammad Azzam, 2009., Fiqih Munakahat Khitbah, Nikah, Talak, (Jakarta:
Amzah, 2014). hlm. 7
1
Namun tidak sedikit pula terjadi kasus perceraian antar suami istri yang
disebabkan oleh beragam model masalah, baik dari segi ekonomi, kurang nya
komunikasi bahkan juga karena ada nya kekerasan dalam rumah tangga(KDRT).
Ini semua disebabkan karena suami istri tidak memerankan peran nya dengan baik
karena dasar kurang nya pengetahuan terhadap hak kepimpinan sebagai suami dan
hak tanggung jawab antar sesama suami istri. Maka untuk dapat mengurangi angka
kepimpinan suami atas Wanita serta memahami hak-hak istri terhadap suami
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ayat 34
Artinya :”Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah
taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena
Diponegoro.,2010)
3
Dalam ayat ini ada beberapa poin penting yang dapat kita jadi kan sebagai
rujukan bagi kepimpinan suami dan tugas dari seorang istri diantaranya ;
fisik yang lebih kuat sehingga memberi nafkah, ilmu, akal yang lebih
b. Tugas istri.
Makna dari ayat ini secara global ialah seorang suami harus mampu memimpin istri
nya dengan senantiasa mengajari nya dalam hal apapun baik spiritual serta lain-lain.
Demikian juga seorang istri harus mampu untuk menjaga kehortmatan nya serta
apapun yang jadi milik suami nya bila ia sedang tidak berada dirumah.Tidak ini
3
Syaikh Imam Jalaluddin Al Mahalli Dan Imam Jalaluddin As Suyuthi, Tafsir Al-Jalalain,
(Beirut Dar Al-Kutub Islamiah). H.139
4
Syaikh Imam Jalaluddin Al As Sayuthti. Hasyiah Shawi A’la Tafsir Jalalain.(Beirut,
Dar Al-fikr) h.287
5
Ibid 4
4
saja di dalam qur’an surat An-Nisa ayat 34 ini mengaplikasikan 3 cara mendidik
Pertama, Menasehati istri, Bila berubah maka lakukan langkah yang kedua.
maka, langkah yang ketiga, diperbolehkan memukul istri dengan tidak menyakiti
Asbabun nuzul ayat ini berdasarkan Riwayat dari Ibni abi Hatim dari Hasan
Beliau berkata :”Datang kepada nabi seorang perempuan kepada nabi yang
mengadu kepada nabi bahwa suaminya telah menampar diri nya, diketika itu
rasululah menjawab hendak qisas lah suami mu, kemudian sebelum perempuan itu
kembali untuk mengqisas suami nya turun lah ayat ini melalui perantaran malaikat
jibril sehingga rasul kembali berkata kembalilah kepada suami mu tanpa ada qisas.
Ayat 35
ْ َِّوا ِّْن ِّخ ْفت ُ ْم ِّشقَاقَ بَ ْينِّ ِّه َما فَا ْبعَث ُ ْوا َح َك اما ِّم ْن ا َ ْه ِّل ٖه َو َح َك اما ِّم ْن ا َ ْه ِّل َها ۚ ا ِّْن ي ُِّّر ْيدَآ ا
ص ََل احا
َ َّٰللا َكان
٣٥ ع ِّل ْي اما َخبِّي اْرا َ ّٰللاُ بَ ْينَ ُه َما ۗ ا َِّّن ه
ق ه ِّ ِّي َُّوف
Artinya Jika kamu (para wali) khawatir terjadi persengketaan di antara keduanya,
utuslah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai
Diponegoro.,2010)
5
Dalam ayat ke 35 ini sedikit banyak memberikan cara kepada seorang wali
bila antara suami istri ditakutkan terjadi persengketaan maka diutuslah 2 orang
sebagai juru damai satu dari pihak lelaki dan satu dari pihak perempuan 7.
Sebelum diperjelas lebih rinci kita juga harus memahami beberapa poin
persepektif islam.
qur’an surat An-Nisa ayat 34 diatas pada kata الرجال قوامون على النساء, disebutkan
dalam kitab Hasyiah Shawi A’la Tafsir Jalalain Kata قوامونini mempunyai
makna مسلطونarti nya ialah orang menduduki jabatan raja seperti hal nya orang
yang memiliki hak otoritas terhadap rakyat, Namun perbedaan nya otoritas
terkait dengan dua harapan atau tuntutan sosial mendasar yang dikenakan
7
Syaikh Imam Jalaluddin Al As Sayuthti. Hasyiah Shawi A’la Tafsir Jalalain.(Beirut,
Dar Al-fikr) h,287-288
8
Syaikh Imam Jalaluddin Al As Sayuthti. Hasyiah Shawi A’la Tafsir Jalalain.(Beirut,
Dar Al-fikr) h.287
6
harus menyadari adanya pertanggun gjawaban transendental, yang
perempuan juga tidak terlepas dua harapan diatas, namun yang membedakan
nya ialah ruang lingkup kepimpinan lelaki kepada wanita(istri) ini hanya
nya dari segala aspek baik ekonomi dan material lainnya lebih-lebih dalam
aspek spritual.
suami terhadap istri ini berdasarkan dari firman allah swt penggalan surat
9
Abdullah, Taufiq, Pola Kepemimpinan Islam di Indonesia: Tinjauan Umum, Jakarta :
Prisma. No. 6/Tahun XI, LP3ES, 1982 h. 56
7
٢٢٨ ࣖ ع ِّزي ٌْز َح ِّك ْي ٌم علَ ْي ِّه َّن دَ َر َجةٌ ۗ َو ه
َ ُّٰللا ِّ علَ ْي ِّه َّن ِّب ْال َم ْع ُر ْو
َ ف َو ِّل ِّلر َجا ِّل ْ َولَ ُه َّن ِّمثْ ُل الَّذ
َ ِّي
menurut cara yang patut. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan atas
Adapun yang dimaksud patu dalam ayat tersebut ialah suami pandai dan
bijaksana dalam mengatur waktu terhadap istrinya 10. Sedangkan tugas seorang istri
pada dasarnya tidak terlepas dari qur’an surah An-Nisa diatas, adapun rincianya
sebagai berikut :
engkau perintah, dia akan mentaatimu. Dan jika engkau tidak ada di sisinya,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
33
10
Syaikh Muhammad Bin umar An-Nawawi, Terjemah Syarah Uqudullujain etika
berumah tangga, (penertbit, Pustaka Amani, Jakarta).h, 15
8
Juga Masih banyak lagi Lain nya disebutkan dalam al-qur’an, inti nya dalam islam
hak-hak suami istri itu sangat tereatur dan sangat relevan dan efektif bila di
BAB III
A. .Kesimpulan
9
suami itu harus sesuai dengan undang-undang yang sudah diterapkan dalam ayat
dalam suami istri agar bisa terjalin nya hubungan yang harmonis.
sebagai pemimpin yang mempunyai wewenang dalam menjaga serta mendidik istri
sebagai anggota keluarganya. Demikian juga seorang istri harus menjaga diri,
kehormatan serta hal-hal yang bersangkut paut dengan suami karena bila suami bisa
mengerti terhadap hak nya sebagai suami dan istri juga mengetahui batasan-batasan
dan hak nya terhadap suami maka disini akan menimbulkan hubungan yang
harmonis.Namun bila terjadi kedurhakaan suami juga tidak dibenarkan serta merta
memukul sang istri karena dalam surat An-Nisa itu juga diajarkan juta tata cara
mendidik istri yang durhaka, Bahkan bila terjadi persengketaan pun antar suami
istri diperintahkan untuk membawa juru damai diantara kedua belah pihak.
Dengan ini, Agama islam sangat mengatur hubungan antar bahtera rumah
tangga bila mampu diimplementasikan dalam kehidupan maka akan berbuah baik
B. Saran
miliki maka penulis berharap kritikan serta saran dari pembaca sekalia.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Terjemahan Departemen Agama RI,Al-Hikmah AL-Qur’an Dan
12