Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPEMIMPINAN LAKI-LAKI ATAS WANITA DAN KEWAJIBAN ISTRI


TERHADAP SUAMI

(STUDI QUR’AN SURAT ANNISA {4} AYAT 34 S,D 35 )

I
S

U
S

U
N

ALI MURTADHA: 5022022049

MUHAMMAD YUDSUF: 5022022042


MUNAWIR FAJRI: 5022022051

MATA KULIAH SEJARAH PEMIKIRAN HUKUM ISLAM

PROGRAM PASCA SARJANA


INSTITUT AGAMA ISLAM LANGSA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I ................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................1

BAB II ..............................................................................................................3
PEMBAHASAN ...............................................................................................3

A. Tafsir Surat An-Nisa Ayat 34 S,d 35 ......................................................3


B. Pandangan islam terhadap kepemimpinan laki-laki atas Wanita .............6
C. Kewajiban istri terhadap suami dalam islam ...........................................7
BAB III .............................................................................................................10

PENUTUP ........................................................................................................10
A. Kesimpulan ............................................................................................10
B. Saran ......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... ....12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Seluruh makhluk yang diciptakan oleh Allah swt dalam permukaan bumi

ini hidup mempunyai jenis yang berpasang-pasang. Dari kalangan hewan allah

ciptakan jenis jantan dan betina begitu juga dengan pada manusia allah ciptakan

dalam bentuk laki-laki dan perempuan. Mulai dari Nabi Adam dan Istrinya Siti

Hawa hingga zaman kita sekarang agar manusia dapat berinteraksi satu sama lain

dan juga dapat menambah keturunan dengan adanya ikatan pernikahan.

Rumah tangga merupakan satu istilah yang dipakai untuk kehidupan

keluarga bagi pasangan suami-isteri dan anak-anaknya. Peran penting dimainkan

oleh suami ataupun isteri. Mereka dipersatukan melalui rasa saling mencintai dan

mengharapkan keturunan dalam rumah tangga yang kekal dan saling membantu

untuk mengarungi cakrawala kehidupan rumah tangga yang bahagia melalui ikatan

pernikahan. Sudah menjadi keniscayaan bahwa menikah merupakan tuntutan fitrah

manusia sebagai makhluk sosial. 1

Kehidupan yang harmonis dalam rumah tangga dapat menjadi sentral

penentu kehidupan sosial dimasyarakat, karena kehidupan pada dasarnya

mempunyai struktulanya dari bagian yang terkecil yaitu rumah tangga hingga

sampai kepada masyarakat luas.

1
Abdul Aziz Muhammad Azzam, 2009., Fiqih Munakahat Khitbah, Nikah, Talak, (Jakarta:
Amzah, 2014). hlm. 7

1
Namun tidak sedikit pula terjadi kasus perceraian antar suami istri yang

disebabkan oleh beragam model masalah, baik dari segi ekonomi, kurang nya

komunikasi bahkan juga karena ada nya kekerasan dalam rumah tangga(KDRT).

Ini semua disebabkan karena suami istri tidak memerankan peran nya dengan baik

karena dasar kurang nya pengetahuan terhadap hak kepimpinan sebagai suami dan

hak tanggung jawab antar sesama suami istri. Maka untuk dapat mengurangi angka

perceraian dan kekerasan rumah tangga perlu adanya pengetahuan tentang

kepimpinan suami atas Wanita serta memahami hak-hak istri terhadap suami

berdasarkan landasan dalil Qur’an surah An-Nisa Ayat 34-35.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tafsir Surat An-Nisaa ayat 34-35

Ayat 34

ٌ‫ص ِّلحٰ تُ ٰقنِّ ٰتتٌ حٰ ف ِّٰظت‬ ٍ ‫ع ٰلى بَ ْع‬


‫ض َّو ِّب َما ٓ ا َ ْنفَقُ ْوا م ِّْن ا َ ْم َوا ِّل ِّه ْم ۗ فَال ه‬ َ ‫ض ُه ْم‬
َ ‫ّٰللاُ بَ ْع‬ َّ َ‫س ۤاءِّ ِّب َما ف‬
‫ض َل ه‬ َ ِّ‫علَى الن‬
َ َ‫ا َ ِّلر َجا ُل قَ َّوا ُم ْون‬

َ َ ‫اج ِّع َواض ِّْرب ُْوه َُّن ۚ فَا ِّْن ا‬


‫ط ْعنَكُ ْم فَ ََل‬ َ ‫ّٰللاُ َۗوالهتِّ ْي تَخَافُ ْونَ نُش ُْوزَ ه َُّن فَ ِّعظُ ْوهُ َّن َوا ْه ُج ُر ْوه َُّن فِّى ْال َم‬
ِّ ‫ض‬ ‫ظ ه‬ ِّ ‫ل ِّْلغَ ْي‬
َ ‫ب بِّ َما َح ِّف‬

٣٤ ‫ع ِّليًّا َكبِّي اْرا‬ َ ‫سبِّي اَْل ۗا َِّّن ه‬


َ َ‫ّٰللا َكان‬ َ ‫علَ ْي ِّه َّن‬
َ ‫ت َ ْبغُ ْوا‬

Artinya :”Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah

melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain

(perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian

dari hartanya.Maka Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang

taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena

Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu

khawatirkan akan nusyuz berilah mereka nasihat, tinggalkanlah mereka

di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu,) pukullah mereka

(dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika mereka

menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan

mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”2

Terjemahan Departemen Agama RI,Al-Hikmah AL-Qur’an Dan Tejemahan,(,Cv Penerbit


2

Diponegoro.,2010)

3
Dalam ayat ini ada beberapa poin penting yang dapat kita jadi kan sebagai

rujukan bagi kepimpinan suami dan tugas dari seorang istri diantaranya ;

a. Tugas bagi suami.

1. Seorang suami bertugas untuk memimpin seorang istri dengan selalu

mendididik dan menjaga istri serta menggauli nya dengan baik. 3

2. Allah swt memberikankan keistimewaan kepada laki-laki yang tidak

diberikan kepada perempuan berupa :keitimewaan diciptakan dengan

fisik yang lebih kuat sehingga memberi nafkah, ilmu, akal yang lebih

jernih dan cerdas,serta kepemimpinan terhadap perempuan dan banyak

lagi lain-lain nya.

b. Tugas istri.

1. Taat kepada suami pada selain maksiat 4 dengan menjaga kehormatannya

ketika suami nya tidak berada dirumah.5

2. Selalu mampu menjaga harta dan kehormatan suami

Makna dari ayat ini secara global ialah seorang suami harus mampu memimpin istri

nya dengan senantiasa mengajari nya dalam hal apapun baik spiritual serta lain-lain.

Demikian juga seorang istri harus mampu untuk menjaga kehortmatan nya serta

apapun yang jadi milik suami nya bila ia sedang tidak berada dirumah.Tidak ini

3
Syaikh Imam Jalaluddin Al Mahalli Dan Imam Jalaluddin As Suyuthi, Tafsir Al-Jalalain,
(Beirut Dar Al-Kutub Islamiah). H.139
4
Syaikh Imam Jalaluddin Al As Sayuthti. Hasyiah Shawi A’la Tafsir Jalalain.(Beirut,
Dar Al-fikr) h.287
5
Ibid 4

4
saja di dalam qur’an surat An-Nisa ayat 34 ini mengaplikasikan 3 cara mendidik

istri yang efekttif bila istri nusuz(durhaka) :

Pertama, Menasehati istri, Bila berubah maka lakukan langkah yang kedua.

Kedua, Tinggalkan istri sendirian diranjang(pisah ranjang) Bila masih durhaka

maka, langkah yang ketiga, diperbolehkan memukul istri dengan tidak menyakiti

namun hanya sekedar mengajari nya.

Asbabun nuzul ayat ini berdasarkan Riwayat dari Ibni abi Hatim dari Hasan

Beliau berkata :”Datang kepada nabi seorang perempuan kepada nabi yang

mengadu kepada nabi bahwa suaminya telah menampar diri nya, diketika itu

rasululah menjawab hendak qisas lah suami mu, kemudian sebelum perempuan itu

kembali untuk mengqisas suami nya turun lah ayat ini melalui perantaran malaikat

jibril sehingga rasul kembali berkata kembalilah kepada suami mu tanpa ada qisas.

Ayat 35

ْ ِّ‫َوا ِّْن ِّخ ْفت ُ ْم ِّشقَاقَ بَ ْينِّ ِّه َما فَا ْبعَث ُ ْوا َح َك اما ِّم ْن ا َ ْه ِّل ٖه َو َح َك اما ِّم ْن ا َ ْه ِّل َها ۚ ا ِّْن ي ُِّّر ْيدَآ ا‬
‫ص ََل احا‬

َ َ‫ّٰللا َكان‬
٣٥ ‫ع ِّل ْي اما َخبِّي اْرا‬ َ ‫ّٰللاُ بَ ْينَ ُه َما ۗ ا َِّّن ه‬
‫ق ه‬ ِّ ِّ‫ي َُّوف‬

Artinya Jika kamu (para wali) khawatir terjadi persengketaan di antara keduanya,

utuslah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai

dari keluarga perempuan. Jika keduanya bermaksud melakukan islah

(perdamaian), niscaya Allah memberi taufik kepada keduanya.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.6

Terjemahan Departemen Agama RI,Al-Hikmah AL-Qur’an Dan Tejemahan,(,Cv Penerbit


6

Diponegoro.,2010)

5
Dalam ayat ke 35 ini sedikit banyak memberikan cara kepada seorang wali

bila antara suami istri ditakutkan terjadi persengketaan maka diutuslah 2 orang

sebagai juru damai satu dari pihak lelaki dan satu dari pihak perempuan 7.

B. Pandangan islam terhadap kepemimpinan suami terhadap istri.

Sebelum diperjelas lebih rinci kita juga harus memahami beberapa poin

penting. pertama, makna dari kepemimpinan. Kedua, kepemimpinan menurut

persepektif islam.

Makna dari kepemimpinan sebagai mana yang sudah diterapkan dalam

qur’an surat An-Nisa ayat 34 diatas pada kata ‫الرجال قوامون على النساء‬, disebutkan

dalam kitab Hasyiah Shawi A’la Tafsir Jalalain Kata ‫ قوامون‬ini mempunyai

makna ‫ مسلطون‬arti nya ialah orang menduduki jabatan raja seperti hal nya orang

yang memiliki hak otoritas terhadap rakyat, Namun perbedaan nya otoritas

suami hanya kepada istri.8

Sedangkan kepemimpinan menurut perspektif islam ialah kepemimpinan

terkait dengan dua harapan atau tuntutan sosial mendasar yang dikenakan

kepada si pemimpin. Pertama, kemampuan yang diperkirakan terdapat padanya

untuk memimpin ke arah tercapainya situasi yang diinginkan oleh

komunitasnya. Kedua, Kemungkinan bobot fungsinya dalam mempertahankan

eksistensi komunitas . Dalam konteks pemenuhan tuntutan sosial itu, pemimpin

7
Syaikh Imam Jalaluddin Al As Sayuthti. Hasyiah Shawi A’la Tafsir Jalalain.(Beirut,
Dar Al-fikr) h,287-288
8
Syaikh Imam Jalaluddin Al As Sayuthti. Hasyiah Shawi A’la Tafsir Jalalain.(Beirut,
Dar Al-fikr) h.287

6
harus menyadari adanya pertanggun gjawaban transendental, yang

menghendaki keterluluhan pribadi dalam keharusan moral agama. 9 Tanggung

jawab atau prinsip akuntabilitas kepemimpinan dalam Islam, hendaknya

diletakkan dalam tugas (muamalah) kehidupan dan pengabdian (ibadah) setiap

manusia sebagai kahlifah di bumi-Nya,

Dengan ini maka dapat disimpulkan kepemimpinan laki-laki terhadap

perempuan juga tidak terlepas dua harapan diatas, namun yang membedakan

nya ialah ruang lingkup kepimpinan lelaki kepada wanita(istri) ini hanya

sebatas bahtera rumah tangga, maka suami harus mampu mewujudkan

keinginan sesuai dengan harapan komunitasnya(istri) serta mampu menuntun

nya dari segala aspek baik ekonomi dan material lainnya lebih-lebih dalam

aspek spritual.

C. Kewajiban istri terhadap suami

Sebagai mana suami mempunyai kewajiban terhadap istri maka

demikian juga istri juga mempunyai kewajiban terhadap istri.sebelumya hak

suami terhadap istri ini berdasarkan dari firman allah swt penggalan surat

An-Nisa ayat 19 dan surat Al-Baqarah ayat 228,

ِّ ‫عا ِّش ُر ْوه َُّن ِّب ْال َم ْع ُر ْو‬


٩ۚ‫ف‬ َ ‫َو‬

“Pergaulilah mereka dengan cara yang patut.”Q.s An-Nisa 19

9
Abdullah, Taufiq, Pola Kepemimpinan Islam di Indonesia: Tinjauan Umum, Jakarta :
Prisma. No. 6/Tahun XI, LP3ES, 1982 h. 56

7
٢٢٨ ࣖ ‫ع ِّزي ٌْز َح ِّك ْي ٌم‬ ‫علَ ْي ِّه َّن دَ َر َجةٌ ۗ َو ه‬
َ ُ‫ّٰللا‬ ِّ ‫علَ ْي ِّه َّن ِّب ْال َم ْع ُر ْو‬
َ ‫ف َو ِّل ِّلر َجا ِّل‬ ْ ‫َولَ ُه َّن ِّمثْ ُل الَّذ‬
َ ‫ِّي‬

“Mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya

menurut cara yang patut. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan atas

mereka. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Adapun yang dimaksud patu dalam ayat tersebut ialah suami pandai dan

bijaksana dalam mengatur waktu terhadap istrinya 10. Sedangkan tugas seorang istri

pada dasarnya tidak terlepas dari qur’an surah An-Nisa diatas, adapun rincianya

sebagai berikut :

1. Taat pada suami

Ini sebagai mana yang diterapkan dalam surah An-Nisa ayat 34

2. Bermuka manis dan menyenangkan suami

Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik perempuan ialah seorang

perempuan yang apabila engkau melihatnya, engkau merasa gembira. Jika

engkau perintah, dia akan mentaatimu. Dan jika engkau tidak ada di sisinya,

dia akan menjaga hartamu dan dirinya”.

3. Menjaga harta, rumah, dan kehormatan suami

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan

bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab

33

10
Syaikh Muhammad Bin umar An-Nawawi, Terjemah Syarah Uqudullujain etika
berumah tangga, (penertbit, Pustaka Amani, Jakarta).h, 15

8
Juga Masih banyak lagi Lain nya disebutkan dalam al-qur’an, inti nya dalam islam

hak-hak suami istri itu sangat tereatur dan sangat relevan dan efektif bila di

aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III

A. .Kesimpulan

Deskrifsi diatas cukup menegaskan serta mengingatkan bahwa

kepemimpinan seorang laki-laki terhadap perempuan dan kewajiban istri terhadap

9
suami itu harus sesuai dengan undang-undang yang sudah diterapkan dalam ayat

qur’an surat An-Nisa dalam bentuk mengaplikasikan seluruh hak masing-masing

dalam suami istri agar bisa terjalin nya hubungan yang harmonis.

Dengan menjaga hak-hak tersebut maka suami mengetahui bahwa ia adalah

sebagai pemimpin yang mempunyai wewenang dalam menjaga serta mendidik istri

sebagai anggota keluarganya. Demikian juga seorang istri harus menjaga diri,

kehormatan serta hal-hal yang bersangkut paut dengan suami karena bila suami bisa

mengerti terhadap hak nya sebagai suami dan istri juga mengetahui batasan-batasan

dan hak nya terhadap suami maka disini akan menimbulkan hubungan yang

harmonis.Namun bila terjadi kedurhakaan suami juga tidak dibenarkan serta merta

memukul sang istri karena dalam surat An-Nisa itu juga diajarkan juta tata cara

mendidik istri yang durhaka, Bahkan bila terjadi persengketaan pun antar suami

istri diperintahkan untuk membawa juru damai diantara kedua belah pihak.

Dengan ini, Agama islam sangat mengatur hubungan antar bahtera rumah

tangga bila mampu diimplementasikan dalam kehidupan maka akan berbuah baik

bagi diri kita.

B. Saran

Penulis mengakui dalam tulisan ini tentunya masih banyak letak

kesalahan serta kekurangan dengan keterbatasan keilmuan yang penulis

miliki maka penulis berharap kritikan serta saran dari pembaca sekalia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Muhammad Azzam, 2009., Fiqih Munakahat Khitbah, Nikah,

Talak, (Jakarta: Amzah, 2014). hlm. 7

11
Terjemahan Departemen Agama RI,Al-Hikmah AL-Qur’an Dan

Tejemahan,(,Cv Penerbit Diponegoro.,2010)

Syaikh Imam Jalaluddin Al Mahalli Dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,

Tafsir Al-Jalalain, (Beirut Dar Al-Kutub Islamiah). H.139

Syaikh Imam Jalaluddin Al As Sayuthti. Hasyiah Shawi A’la Tafsir

Jalalain.(Beirut, Dar Al-fikr) h.287

Abdullah, Taufiq, Pola Kepemimpinan Islam di Indonesia: Tinjauan

Umum, Jakarta : Prisma. No. 6/Tahun XI, LP3ES, 1982 h. 56

Syaikh Muhammad Bin umar An-Nawawi, Terjemah Syarah Uqudullujain

etika berumah tangga, (penertbit, Pustaka Amani, Jakarta).h, 15

12

Anda mungkin juga menyukai