Anda di halaman 1dari 9

Jual beli

Kelompok 1
Akbar Haydar(05)

Nama anggota M.Faisal(18)


Revaldo Putra(19)
Zulfian Pradana(34)

Tips: Gunakan tautan untuk membuka halaman lain di dalam


presentasi. Tautan sangat cocok untuk halaman seperti ini!

Petunjuk: Sorot teks, klik simbol tautan pada bilah alat, lalu
pilih halaman dalam presentasi yang ingin dihubungkan.

Hapus catatan ini setelah menyunting halaman ini. Terima kasih!


Definisi
Jual beli ialah suatu perjanjian tukar-menukar
benda atau barang yang mempunyai nilai secara
sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu
menerima benda-benda dan pihak lain
menerimanya sesuai dengan perjanjian atau
ketentuan yang telah dibenarkan syara' dan
disepakati.
Dalil
‫ٱَّلِذيَن َيْأُكُلوَن ٱلِّرَبٰو ۟ا اَل َيُق وُم وَن ِإاَّل َك َم ا َيُق وُم ٱَّلِذى َيَت َخَّبُط ُه ٱلَّش ْي َٰط ُن ِم َن ٱْلَم ِّس ۚ َٰذ ِلَك ِبَأَّنُه ْم َق اُلٓو ۟ا ِإَّنَم ا‬
‫ٱْلَبْي ُع ِم ْث ُل ٱلِّرَبٰو ۟ا ۗ َو َأَحَّل ٱلَّلُه ٱْلَبْي َع َوَحَّرَم ٱلِّرَبٰو ۟ا ۚ َف َم ن َجٓاَءُهۥ َم ْو ِع َظ ٌة ِّم ن َّرِّبِه َف ٱنَت َه ٰى َفَلُه ۥ َم ا َس َلَف‬
‫ۦ‬ ‫َٰٓل‬
‫َو َأْم ُرُهٓۥ ِإىَل ٱلَّلِه ۖ َو َم ْن َع اَد َف ُأ۟و ِئَك ْص َٰح ُب ٱلَّناِر ۖ ُه ْم ِفيَه ا َٰخ ِلُدوَن‬
‫َأ‬
Artinya:Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya.
Dasar hukum
Dasar hukum jual beli dalam Islam sendiri tentunya murni merujuk pada firman
Allah SWT yang tercantum dalam Alquran. Adapun dasar hukum memperbolehkan
jual beli, di dalam Alquran dijelaskan dalam tiga ayat, yakni Surat Al-Baqarah Ayat
275, Surat Al-Baqarah Ayat 198, dan Surat An-Nisa Ayat 29.
Selain berpedoman pada Alquran, dasar hukum jual beli dalam Islam juga merujuk
pada Al-Sunnah. Artinya, Al-Sunnah adalah segala sesuatu yang bersumber dari
Nabi Muhammad SAW dalam bentuk ucapan, perbuatan, dan penetapan yang baik
menurut hukum syar’i. Dasar hukum jual beli sesuai hadits Rasulullah SAW
disampaikan Abdullah bin Umar RA yang berkata, “Seorang laki-laki bercerita
kepada Rasulullah SAW bahwa dia ditipu orang dalam hal jual beli. Maka beliau
bersabda, “Apabila engkau berjual beli, maka katakanlah,‛tidak boleh ada tipuan’.”
Rukun Jual Beli
1.Orang yang Berakad (Penjual dan Pembeli)
2.Adapun sighat yaitu ijab dan qabul
3.Ada Barang yang Dibeli
4.Ada Nilai Tukar Pengganti Barang
Syarat jual beli

1.Transaksi jual beli dilakukan dengan Ridha


dan sukarela
2.Objek jual beli bukan milik orang lain
3.Transaksi jual beli dilakukan secara jujur
4.Transaksi jual beli barang yang halal
5.Objek jual beli dapat diserahterimakan
jual beli yang dilarang
menurut syari’at Islam

1.Transaksi jual beli yang menjauhkan


dari ibadah
2.Transaksi jual beli barang yang haram
3.Transaksi jual beli harta riba
4.Transaksi jual beli hasaath
Barang barang yang tidak boleh
diperjualbelikan
1.Barang yang mengandung unsur najis ataupun barang-barang yang
nyata-nyata diharamkan oleh ajaran agama. Minuman keras, daging babi,
bangkai dan sebagainya. Di antara bangkai ada pengecualiannya, yakni
ikan dan belalang.
2.Barang yang tidak ada di tangan. Sehingga tidak sah menjual burung
yang terbang di udara, menjual unta atau sejenisnya yang kabur dari
kandang dan semisalnya. Transaksi yang mengandung objek jual
Iqtishodiyah, maka proses jual beli seperti ini diharamkan. Hal tersebut
karena mengandung gharar (spekulasi) dan menjual barang yang tidak
dapat diserahkan

Anda mungkin juga menyukai