Tips: Gunakan tautan untuk membuka halaman lain di dalam
presentasi. Tautan sangat cocok untuk halaman seperti ini!
Petunjuk: Sorot teks, klik simbol tautan pada bilah alat, lalu pilih halaman dalam presentasi yang ingin dihubungkan.
Hapus catatan ini setelah menyunting halaman ini. Terima kasih!
Definisi Jual beli ialah suatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara' dan disepakati. Dalil ٱَّلِذيَن َيْأُكُلوَن ٱلِّرَبٰو ۟ا اَل َيُق وُم وَن ِإاَّل َك َم ا َيُق وُم ٱَّلِذى َيَت َخَّبُط ُه ٱلَّش ْي َٰط ُن ِم َن ٱْلَم ِّس ۚ َٰذ ِلَك ِبَأَّنُه ْم َق اُلٓو ۟ا ِإَّنَم ا ٱْلَبْي ُع ِم ْث ُل ٱلِّرَبٰو ۟ا ۗ َو َأَحَّل ٱلَّلُه ٱْلَبْي َع َوَحَّرَم ٱلِّرَبٰو ۟ا ۚ َف َم ن َجٓاَءُهۥ َم ْو ِع َظ ٌة ِّم ن َّرِّبِه َف ٱنَت َه ٰى َفَلُه ۥ َم ا َس َلَف ۦ َٰٓل َو َأْم ُرُهٓۥ ِإىَل ٱلَّلِه ۖ َو َم ْن َع اَد َف ُأ۟و ِئَك ْص َٰح ُب ٱلَّناِر ۖ ُه ْم ِفيَه ا َٰخ ِلُدوَن َأ Artinya:Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Dasar hukum Dasar hukum jual beli dalam Islam sendiri tentunya murni merujuk pada firman Allah SWT yang tercantum dalam Alquran. Adapun dasar hukum memperbolehkan jual beli, di dalam Alquran dijelaskan dalam tiga ayat, yakni Surat Al-Baqarah Ayat 275, Surat Al-Baqarah Ayat 198, dan Surat An-Nisa Ayat 29. Selain berpedoman pada Alquran, dasar hukum jual beli dalam Islam juga merujuk pada Al-Sunnah. Artinya, Al-Sunnah adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW dalam bentuk ucapan, perbuatan, dan penetapan yang baik menurut hukum syar’i. Dasar hukum jual beli sesuai hadits Rasulullah SAW disampaikan Abdullah bin Umar RA yang berkata, “Seorang laki-laki bercerita kepada Rasulullah SAW bahwa dia ditipu orang dalam hal jual beli. Maka beliau bersabda, “Apabila engkau berjual beli, maka katakanlah,‛tidak boleh ada tipuan’.” Rukun Jual Beli 1.Orang yang Berakad (Penjual dan Pembeli) 2.Adapun sighat yaitu ijab dan qabul 3.Ada Barang yang Dibeli 4.Ada Nilai Tukar Pengganti Barang Syarat jual beli
1.Transaksi jual beli dilakukan dengan Ridha
dan sukarela 2.Objek jual beli bukan milik orang lain 3.Transaksi jual beli dilakukan secara jujur 4.Transaksi jual beli barang yang halal 5.Objek jual beli dapat diserahterimakan jual beli yang dilarang menurut syari’at Islam
1.Transaksi jual beli yang menjauhkan
dari ibadah 2.Transaksi jual beli barang yang haram 3.Transaksi jual beli harta riba 4.Transaksi jual beli hasaath Barang barang yang tidak boleh diperjualbelikan 1.Barang yang mengandung unsur najis ataupun barang-barang yang nyata-nyata diharamkan oleh ajaran agama. Minuman keras, daging babi, bangkai dan sebagainya. Di antara bangkai ada pengecualiannya, yakni ikan dan belalang. 2.Barang yang tidak ada di tangan. Sehingga tidak sah menjual burung yang terbang di udara, menjual unta atau sejenisnya yang kabur dari kandang dan semisalnya. Transaksi yang mengandung objek jual Iqtishodiyah, maka proses jual beli seperti ini diharamkan. Hal tersebut karena mengandung gharar (spekulasi) dan menjual barang yang tidak dapat diserahkan