“NIKAH ’’
Disusun oleh :
1. Cindy Fhatmawati (63010220047)
2. Namza Ivvo Imnida Putra S. (63010220072)
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “NIKAH” Dengan tepat
waktu. Tidak lupa shalawat dan berangkai salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladananya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Fiqih. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Khamid, M.Pd.I selaku Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Fiqih yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna . Oleh karena itu, kami memohon
maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Pernikahan ............................................................................................................. 5
B. Tujuan pernikahan ................................................................................................................... 5
C. Dalil Pernikahan ....................................................................................................................... 7
BAB III................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
Kesimpulan ........................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernikahan atau nikah artinya terkumpul dan menyatu. Menurut istilah lain juga
dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah)yang mengharuskan perhubungan antara sepasang
manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke
pernikahan, sesuai peraturan yang diwajibkan oleh Islam, Kata zawaj digunakan dalam
Al-Quran artinya adalah pasangan yang dapat diartikan , Allah SWT. Menjadikan
manusia itu saling berpasang-pasangan, menghalalkan pernikahan dan mengharamkan
zina.
Pernikahan bukan hanya satu jalan untuk membangun rumah tangga dan
melanjutkan keturunan. Pernikan juga dipandang untuk meningkatkan ukhuwah
islamiyah dan memperluas serta memperkuat tali silahturahmi diantara manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Nikah?
2. Apa Manfaat Melaksanakan nikah?
3. Apa Hukum Nikah Dalam Islam?
C. Tujuan
1. Untuk Mengerti dan memahami tentang pernikahan
2. Untuk memahami manfaat nikah
3. Untuk mengetahui hukum pernikahan dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pernikahan
Nikah menurut bahasa berasal dari kata “nakaha yankihu nikahan” yang berarti
kawin. Dalam istilah nikah berarti ikatan suami istri yang sah yang timbul akibat hukum
dan hak serta kewajiban bagi suami istri 1 dalam buku fiqih wanita yang dimaksud
Nikah atau perkawinan adalah Sunnatullah pada hamba-hamba-Nya. Dengan
perkawinan Allah menghendaki agar mereka mengemudikan bahtera kehidupan.
Sunnatullah yang berupa perkawinan ini tidak hanya dilakukan dikalangan
manusia saja, tapi juga di dunia binatang, Allah Ta’ala berfirman:
َومِ ن ُك ِل شَيء َخلَقنَا زَ و َجي ِن لَعَلَّ ُكم تَذَ َّك ُرون
B. Manfaat Pernikahan
1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang Asasi
Pernikahan adalah fitrah manusia, maka jalan yang sah untuk memenuhi
kebutuhan ini adalah dengan ‘aqad nikah (melalui jenjang Pernikahan yang
sah), bukan dengan cara yang kotor dan keji, seperti dengan berpacaran,
melacur,berzina,LGBTQ,dan lain sebagainya yang telah menyimpangkan dan
diharamkan oleh Islam
2. Untuk Membentengi Akhlaq yang Luhur dan Untuk Menundukan Pandangan
Sasaran utama dari disyari’atkannya pernikahan dalam islam adalah untuk
membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji, yang dapat
merendahkan dan merusak martabat manusia yang luhur. Islam memandang
1
Munarki, Abu. Membangun rumah tangga dalam islam, (Pekan baru:PT. Berlian Putih,2006)hal 187
pernikahan dan pembentukan keluarga sebagai sarana efektif yang memelihara
pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan melindungi masyarakat dari
kekacauan2
3. Untuk Menegakan Rumah Tangga yang Islami
Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Islam membenarkan adanya Thalaq
(perceraian), jika suami istri sudah tidak sanggup lagi menegakkan batas-batas
Allah, sebagaimana firman Allah ‘Azza wa jalla dalam ayat berikut:
س ِن َو َل يَحِ ل ل ُكم أَن ت َأ ُخذُوا مِ َّما ات َيت ُ ُموه َُّن شَيئًا ِإ َّل أَن
َ ت َس ِري ُح بِإِح سالُهُ بِ َمع ُروف أَو ِ طلَ ُق َم َّرت
َ َان فَإِم َّ ال
2
Nurcahaya,Pernikahan secara Umum.(Bandung:Husaini Bandung 1999)hal 20
dari anak yang baik. Mengapa mereka yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?”
[QS. An- Nahl : 72]
C. Dalil Pernikahan
Pernikahan dalam Islam banyak diatur dalam teks al-Quran dan al-Hadis, baik
secara prinsip-prinsip umum, ataupun secara detail teknis pelaksanaannya. Para fuqaha
mazhab yang mencoba mensistematiskan aturan-aturan pernikahan dan dituangkan dalam
lembaran-lembaran kitab fiqih. Sifat fiqih yang merupakan pemahaman para ahli fiqih
dengan mendialektikakan antara teks suci dan realitas yang dihadapi, maka menjadi wajar
ketika terjadi banyak perbedaan pendapat antara para imam mazhab.
Terlepas dari perbedaan pendapat itu, secara umum ulama sepakat bahwa tujuan
pernikahan adalah membentuk keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah dan rahmah.
Demi terealisasinya tujuan agung tersebut akhirnya para fuqaha merumuskan persyaratan
dan rukun pernikahan sesuai dengan mazhabnya masing-masing. Akan tetapi, dalam fiqih
klasik belum ada kesepakatan dan kejelasan tentang batas minimal umur pernikahan.
Kalaupun ada, sebatas memberikan persyaratan bahwa syarat kedua pasangan yang akan
menikah adalah baligh. Para fuqaha mengambil pemahaman secara kontekstual terhadap
ayat al- Quran surat An-Nur (24): ayat 32:
علِيم ّٰ صلِحِ ينَ مِ ن ِعبَا ِد ُكم َواِ َم ۤا ِٕى ُكم اِن يَّ ُكونُوا فُقَ َر ۤا َء يُغنِ ِه ُم
ّٰ ّللاُ مِ ن فَضلِه َو
َ ّللاُ َواسِع ّٰ َواَن ِك ُحوا الَيَامٰ ى مِ ن ُكم َوال
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-
orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan.
Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.
Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui” [QS. An-Nur : 32]
Kata dipahami oleh banyak ulama dalam arti "yang layak kawin" yakni laki-laki dan
perempuan yang mampu untuk menikah dan mampu melaksanakan hak-hak suami-isteri
baik secara psikis, materi, ataupun yang lainnya.3 Begitu pula dengan hadis Rasulullah Saw
yang menganjurkan kepada para pemuda untuk melangsungkan perkawinan dengan syarat
adanya kemampuan.
"Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafs bin Ghiyats.Menceritakan kepada kami
al-'Amasy, dia berkata: "Telah menceritakan kepadaku dari Umarah dari Abdurrahman bin
Yazid, dia berkata: "Aku masuk bersama Alqamah dan al Aswad ke (rumah) Abdullah, dia
berkata :
"Ketika aku bersama Nabi Saw. dan para pemuda dan kami tidak menemukan yang lain,
Rasulullah Saw. bersabda kepada kami: "Wahai para pemuda, barang siapa di antara kamu
telah mampu berumah tangga, maka kawinlah, karena kawin dapat menundukkan
pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu, maka hendaklah
berpuasa, maka sesungguhnya yang demikian itu dapat mengendalikan hawa nafsu." (HR.
Bukhari).
3
QS. An-Nur(24):32
4
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia,(Jakarta: Rajawali Press,2003)Cet. VI hal.78
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nikah menurut bahasa berasal dari kata nakaha yankihu nikahan yang berarti
kawin. dalam istilah nikah berarti ikatan suami istri yang sah yang menimbulkan akibat
hukum dan hak serta kewajiban bagi suami isteri. Adapun Tujuan Pernikahan, yaitu :
Syarat-syarat pernikahan :
1. Beragama Islam bagi mempelai Laki-laki dan Perempuan
2. Bukan Laki-laki mahram bagi calon Istri
3. Mengetahui Wali akad nikah
4. Tidak sedang melaksanakan Haji
5. Tidak Karena paksaan
DAFTAR PUSTAKA
Abu Munarki.2006.Berlian Putih. Membangun rumah tangga dalam islam, Pekan baru.