Anda di halaman 1dari 16

MENGELOLA KEUANGAN SECARA PRIBADI

Disusun Oleh :

Azarya Dwi Putra Dibyana /2112101015

Diserahkan Kepada :

Dr. Pujiati Gultom, M.Pd.K

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Kristen

Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023

PROGRAM STUDI MUSIK GEREJA

FAKULTAS AGAMA KRISREN

UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


ABSTRAK PENGELOLAAN KEUANGAN

Paper ini membahas tentang pengelolaan keuangan pribadi yang merupakan

kunci penting untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang.

Dalam paper ini, terdapat beberapa strategi penting untuk membantu individu

dalam mengelola keuangan pribadinya dengan efektif. Strategi tersebut mencakup

pembuatan anggaran, penghematan pengeluaran, investasi, dan pembayaran hutang

secara tepat waktu.

Dalam pembuatan anggaran, penting untuk menentukan penghasilan dan

pengeluaran bulanan, serta menetapkan prioritas pengeluaran yang lebih penting.

Penghematan pengeluaran dapat dilakukan dengan mengurangi pengeluaran yang

tidak penting dan membandingkan harga produk sebelum membeli. Investasi yang

tepat seperti deposito, reksadana, dan saham dapat membantu meningkatkan kekayaan

pribadi.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, individu dapat mengelola keuangan

pribadinya dengan lebih baik dan bagaimana pandangan Alkitab tentang mengelola

keuangan dengan baik dan benar.

Dalam paper ini saya akan membahas tentang bagaimana kita mengelola

keuangan yang baik dan sesuai dengan ajaran firman Tuhan dalam Alkitab, bagaimana

pelaksanaan praktik dan teorinya agar pengelolaan keuangan dapat berjalan efektif,

apa saja kendala yang muncul dalam pengelolaan keuangan dan bagaimana mengatasi

kendala itu.
BAB I

LATAR BELAKANG, DASAR TEORI, RUMUSAN MASALAH

1. Latar Belakang

Banyak orang kesulitan mengelola uang mereka dan seringkali terjebak

dalam utang yang membebani keuangan mereka. Oleh karena itu, penting bagi

kita untuk mencari panduan dan prinsip yang tepat dalam mengelola uang kita.
1
Menurut Alkitab ada dua prinsip utama dalam kita mengelola keuangan

pribadi yang baik, diantaranya adalah :

- Berikan 10% minimal kepada pekerjaan Tuhan

Seperti yang tercatat dalam 2Maleakhi 3:10 TB “ Bawalah seluruh

persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya

ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman Tuhan

semesta alam, apakah Aku tidak membukakan tingkap-tingkap langit dan

nmencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” Secara

kontekstual ayat ini membahas tentang persembahan persepuluhan sebagai

kewajiban kita kepada Tuhan, untuk memberikan korban persembahan

kepada Tuhan dalam perjanjian lama, namun dalam perjanjian baru Roma

12:1 TB “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku

menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai

persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu

adalah ibadahmu yang sejati.” Dalam ayat ini lebih menekankan kepada

kita, bahwa persembahan yang benar adalah dengan mempersembahkan

seluruh hidup kita sebagai persembahan yang berkenan, jika dibandingkan

1
Dr. Pujiati Gultom M.Pdk, Diktat Etika Kristen, Halaman 63
2
Alkitab Terjemahan Baru. 2006, dalam Maleakhi, Roma
dengan Maleakhi 3:10 tadi, dalam Maleakhi lebih menekankan agar kita

mengembalikan harta kita sebagai persembahan yang benar dihadapan

Allah.
3
- Pengeluaran Tidak Lebih Besar dari Pemasukan

Untuk menghindari defisit (pengeluaran lebih besar dari pendapatan),

kita harus merencanakan secara detail penggunaan anggaran yang ada

dalam sebulan. Sebagai mahasiswa kita harus bisa mengatur kebutuhan

dasar seperti: pembayaran uang kuliah, akomodasi, biaya pengobatan,

makan dan biaya lainnya.

Untuk mengingat pengeluaran dan kebutuhan kita, sebaiknya catat

semua kebutuhan kita dan hasil konsumsi kebutuhan tersebut, sehingga

kita bisa menentukan apa kebutuhan dan prioritas terbesar kita.

4
Sebagai orang Kristen, kita harus memiliki pandangan yang berbeda

tentang uang. Uang bukanlah segalanya dan kita harus menggunakannya

dengan bijaksana sesuai dengan kehendak Allah. Kita juga harus

memprioritaskan kepentingan kerajaan Allah dalam manajemen keuangan

kita. Kita juga harus disiplin dalam manajemen keuangan, seperti membuat

anggaran, menyimpan uang untuk kebutuhan mendesak, dan mengelola

hutang secara efektif. Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip ini, kita

dapat mencapai stabilitas keuangan jangka panjang.

3
Dr. Pujiati Gultom M.Pdk, Diktat Etika Kristen, Halaman 63
4
Morris, L. (2013). God's Financial Plan: A Biblical Perspective. Baker Books.
Kadang kita mengeluarkan uang untuk hal-hal yang urgensi(kepentingan) yang

tidak mendesak, seperti membeli barang atau bermain secara impulsif dengan

pemikiran bahwa barang tersebut akan habis atau kita tidak punya uang

diwaktu yang akan datang. dalam 5Amsal 21:5 TB “Rancangan orang rajin

semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa

hanya akan mengalami kekurangan”. Menunjukan pentingnya kita memiliki

rancangan pengeluaran.

“Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa

mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya6” (Amsal 13:11 TB) Ayat

ini menunjukan bahwa mendapatkan uang secara instan (judi,mencuri,menipu)

membawa kita pada pencobaan yang lebih banyak, meskipun lebih cepat dan

menguntungkan, Tanpa Kehendak dari Tuhan, kekayaan itu yang

menghacurkan kita secara berlahan. Sebagai mahasiswa, salah satu masalah

yang sering dihadapi mahasiswa dalam mengatur keuangannya adalah

melakukan pembelian secara impulsif atau sesuatu yang tidak direncanakan

sehingga perencanaan keuangan menjadi berantakan.

2. Rumusan Masalah

- Mahasiswa kesulitan menentukan prioritas keuangan

- Mahasiswa memiliki lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukan

3. Tujuan Penulisan Paper

- Mahasiswa dapat menentukan prioritas keuangannya

- Mahasiswa dapat memiliki tabungan

- Mahasiswa dapat mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan

5
Alkitab Terjemahan Baru. 2006, dalam Amsal
6
Alkitab Terjemahan Baru. 2006, dalam Amsal
BAB II

DASAR, PENGERTIAN, DAN CARA MENGELOLA KEUANGAN

A. Dasar Mengelola Keuangan

Dasar pengelolaan keuangan berdasarkan Alkitab dapat ditemukan dalam


berbagai ayat di Alkitab. Beberapa prinsip yang dapat diambil dari Alkitab
tentang pengelolaan keuangan antara lain:

7
1. Memberikan persembahan:
Alkitab mengajarkan kita untuk memberikan persembahan atau perpuluhan
sebagai wujud penghormatan dan pengakuan kita kepada Tuhan atas segala
yang Dia berikan kepada kita. "Berikanlah persembahan-persembahan dari
segala hasil tanahmu kepada-Nya, lalu Allahmu akan memberkati engkau di
segala pekerjaan tanganmu yang kaukerjakan" (Ulangan 14:22).
2. Menabung dan berhemat:
Alkitab mengajarkan kita untuk menabung dan berhemat agar kita dapat
mengatasi masa sulit di masa depan. "Sebab aku tahu rencana-rencana yang
kupikirkan tentang kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rencana damai
sejahtera dan bukan rencana kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari
depan yang penuh harapan" (Yeremia 29:11).
3. Menghindari hutang:
Alkitab mengajarkan kita untuk menghindari hutang karena hutang dapat
membuat kita menjadi budak dan mengganggu keseimbangan keuangan kita.
"Janganlah kamu menjadi hutang kepada siapa pun, kecuali utang kasih kepada
satu sama lain. Sebab barangsiapa yang mengasihi yang lain, ia telah menepati
hukum" (Roma 13:8).
8
4. Memiliki sikap adil dalam bisnis:
Alkitab mengajarkan kita untuk memiliki sikap adil dalam bisnis dan
memperlakukan orang lain dengan kasih. "Janganlah kamu menipu dalam
timbangan, dalam panjang dan lebar maupun dalam ukuran dan timbangan.
Timbangan dan neraca yang jujur adalah milik TUHAN, segala beban neraca
adalah karya-Nya" (Amsal 16:11-12).
5. Menjadi pemurah:
Alkitab mengajarkan kita untuk menjadi pemurah dan memberikan kepada
orang yang membutuhkan. "Ingatlah perkataan Tuhan Yesus sendiri: Lebih
berbahagia memberi daripada menerima" (Kisah Para Rasul 20:35).

7
Howard L. Dayton Jr.,"Your Money Counts: The Biblical Guide to Earning, Spending,
Saving, Investing, Giving, and Getting Out of Debt"
8
John Cortines & Gregory Baumer."God and Money: How We Discovered True Riches at
Harvard Business School"
B. Pengertian Mengelola Keuangan

Mengelola waktu berasal dari 2 kata yaitu mengelola dan waktu.


9
Mengelola berarti Mengelola berasal dari kata dalam KBBI yang artinya

mengendalikan, mengatur, memimpin, mengusahakan agar hal yang dikelola

menjadi lebih baik dan terstruktur.

Sementara keuangan berasal dari kata dasar uang yang diberi imbuhan,

dalam KBBI uang artinya adalah Alat tukar atau standar pengukur nilai

(kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara

berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan

Gambar tertentu.
10
Pengelolaan keuangan adalah suatu proses yang melibatkan

perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian terhadap

penggunaan sumber daya keuangan yang dimiliki oleh individu, keluarga,

organisasi, atau perusahaan dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan

antara penerimaan dan pengeluaran serta mengoptimalkan penggunaan sumber

daya keuangan yang dimiliki. Pengelolaan keuangan juga meliputi

pengambilan keputusan yang bijaksana dalam mengalokasikan sumber daya

keuangan, menghindari hutang yang berlebihan, menabung untuk tujuan

jangka panjang, serta membuat investasi yang cerdas.

Jadi, dapat disimpulkan dari dua pengertian diatas bahwa

pengelolaan/manajemen keuangan adalah Tindakan dimana kita mengatur dan

mengendalikan uang atau arus keuangan secara baik dan teratur dengan tujuan

9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tim Penyusun Kamus Pusat
Pengembangan Bahasa, Kamus besar Bahasa Indonesia(Jakarta, Balai Pustaka)
halaman 441
10
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2016). Fundamentals of Financial Management.
Cengage Learning.
untuk memperoleh kestabilan ekonomi dan mencegah defisit

Defisit adalah keadaan dimana lebih besar pengeluaran daripada

pemasukan, yang artinya hidup kita secara pengeluaran akan boros. Hal ini

akan berdampak banyak terhadap cashflow yang kita lakukan perbulannya,

karena setiap kali keuangan kita minus artinya kita akan berhutang, sementara

berhutang bukanlah hal yang dianjurkan dalam Alkitab dan Allah (Amsal

22:7).

Biasanya pengeluaran membengkak dan menjadi boros awalmulanya

dimulai dari sifat kita yang banyak melakukan impulsife buying atau membeli

sesuatu karena tekanan sesaat tanpa pemikiran dan pertimbangan yang matang.

C. Cara Mnegatur Keuangan Bulanan Secara Pribadi

Ada beberapa cara untuk mengelola uang dari satu sumber yang

menurut penulis dapat mewakili dan perlu diperhatikan, diantaranya adalah :


11
1) Tentukan Sumber Pemasukan

Ini adalah Langkah paling awal untuk mulai mendisiplinkan diri

mengatur keuangan dengan benar, setiap bulan kita harus merekap

berapa pendapatan yang kita dapatkanbaik pendapatan dari orang

tua, beasiswa, maupun dari pekerjaan part-time yang dapat kita

jalani sembari melakukan kegiatan kuliah, usahakan untuk

memiliki lebih dari 1 sumber pemasukan karena apabila satu

sumber pemasukan terhenti atau bermasalah kita dapat tetap

menjalani kehidupan dengansemestinya.

11
Dr. Pujiati Gultom, M.Pd.K, Paper Pembelajaran Etika Kristen, Halaman 60
12
2) Menentukan jenis-jenis pengeluaran

Hal kedua setelah kita menentukan sumber pemasukan,

selanjutnya kita harus menentukan jenis pengeluaran setiap

awal bulan kita harus menentukan hal mana yang paling urgent

untuk kita mengeluarkan uang, salah satu caranya adalah

membuat skala prioritas. Skala prioritas dapat membantu kita

untuk mengeleuarkan pada kebutuhan yang paling dasar,

misalnya kebutuhan membayar kost, uang semester, dan uang

makan bulanan, dengan membuat skala ini kita dapat mengukur

pengeluaran kita dengan efektif dan teratur.


13
3) Mencatat segala pengeluaran

Cara ini bertujuan untuk mengetahui kemana saja

larinya uang seorang mahasiswa. Untuk mencatat pengeluaran

sekarang sudah banyak aplikasi yang terhubung dengan

smartphone dan tidak harus dicatat secara tertulis sehingga

mencatat pengeluaran kini sudah menjadi lebih praktis.


14
4) Menabung

Menabung merupakan salah satu anjuran yang mungkin

sudah sejak lama kita dengan baik dari guru maupun dari

orangtua kita, namun faktanya menabung sebenarnya justru

12
Dr. Pujiati Gultom, M.Pd.K, Paper Pembelajaran Etika Kristen, Halaman 60
13
Dr. Pujiati Gultom, M.Pd.K, Paper Pembelajaran Etika Kristen, Halaman 61
14
Dr. Pujiati Gultom, M.Pd.K, Paper Pembelajaran Etika Kristen, Halaman 62
sulit dilakukan dan memerlukan Latihan dan pembiasaan diri

agar tidak dengan nafsu kita menghabiskan uang yang kita

punya. Menabung juga harus memiliki tujuan yang jelas seperti

contoh seorang mahasiswa menabung untuk membeli buku

jurnal literatur untuk mengerjakan tugas. Maka kita akan focus

mengupulkan uang sampai uang yang dikumpulkan cukup

untuk membeli barang yang sudah kita incar.

5) Perbanyak pemasukan

Supaya tidak terjadi krisis keuangan kita harus menekan

pengeluaran dan menambah pemasukan, untuk menambah

pemasukan mahasiswa dapat memilih pekerjaan part time yang

tidak mengganggu berjalannya kuliah dan proses belajarnya

dikampus.

6) Mementingkan dan memprioritaskan kebutuhan

Untuk bisa memprioritaskan kebutuhan kita, sebagai

mahasiswa kita harus mementingkan kebutuhan yang paling

basic untuk kita. Salah satu cara untuk memilah kebutuhan kita

adalah dengan membuat skala prioritas untuk kebutuhan yang

kita akan beli maupun bayar.

7) Menyiapkan Dana Cadangan

15
Dana darurat tntu saja digunakan untuk beberapa hal yang
darurat juga tentunya, mungkin biaya untuk service kendaraan
secara berkala maupun hal hal lain yang mengharuskan kita untuk
keluar uang diluar dari pengeluaran yang kita rencanakan.

15
Dr. Pujiati Gultom, M.Pd.K, Paper Pembelajaran Etika Kristen, Halaman 62
Ada banyak cara untuk mengelola keuangan secara efektif, tetapi kita
membutuhkan proses untuk mengelola uang dengan sangat efektif, apalagi
dorongan untuk melakukan pembelian impulsif sangat tinggi.
Mahasiswa harus dapat mulai mengelola keuangan secara efektif sehingga kita
dapat mempersiapkan kehidupan masa depan kita, seperti mengelola keuangan
keluarga dan banyak masalah yang lebih kompleks.
Mulai dari itu, pertama-tama kita harus bisa mengelola keuangan pribadi
secara efektif agar siap menghadapi masa depan.
BAB III

PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI BULANAN

a. Pemasukan

Tanggal Pemasukan Nominal


5 – 2 – 2023 Transferan Orang Tua 1.000.000
Saldo Bulan Januari 100.000
Total 1.100.000

b. Kebutuhan Logistik

Perbulan Februari

Kebutuhan Harga
Sabun Mandi Cair 420 Ml 23.000
Pasta Gigi 13.000
Shampo 24.000
Pengharum ruangan 12.500
Bumbu Dapur 50.000
Sosis Sonice otak-otak 22.000
Minyak 20.000
Mie instant 15 pcs 55.000
Tissue 15.000
Makan diluar (10 kali) 90.000
JUMLAH 329.500

c. Kebutuhan Akomodasi
Perbulan Februari

Kebutuhan Harga
Bensin Motor 1 Bulan 200.000
Wifi 50.000
Laundy 75.000
Kuota internet 20.000
JUMLAH 345.000
d. Rekap Seluruh Kebutuhan

Pemasukan 1.100.000
329.500
Pengeluaran
345.000
Total Pengeluaran 674.500

Sisa 1.100.000 – 674.500 = 425.500

Dana Darurat 200.000


Tabungan bulanan 50.000
Sisa Saldo 175.500

*Dana Darurat biasanya saya alokasikan untuk kebutuhan

perkuliahan seperti iuran, ngeprint, untuk persembahan, dan ditabung.

Untuk tabungan saya biasanya menyisihkan Rp 50.000 perbulan. Sisa

saldo ditambahkan ke dalam keuangan bulan selanjutnya untuk

tambahan pemasukan, karena untuk pemasukan tiap bulan tidak

menentu.
BAB IV

PENUTUP

Dalam penutup, dapat disimpulkan bahwa Alkitab menyediakan prinsip-


prinsip yang sangat bermanfaat dalam manajemen keuangan yang bijaksana
dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsip ini tidak hanya membantu kita
memperoleh kestabilan keuangan, tetapi juga mengajarkan kita untuk hidup
sesuai dengan kehendak Allah.

Dalam mempraktikkan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang didasarkan


pada Alkitab, kita harus selalu mengingat untuk memberikan yang terbaik
untuk Allah, mengelola uang dengan bijaksana, memperoleh penghasilan yang
halal, menghindari utang yang tidak perlu, dan menabung untuk masa depan.

Ketika kita menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan kita sehari-hari,


kita akan merasakan manfaatnya secara finansial dan spiritual. Kita akan
merasa lebih bebas dan tenang secara finansial, dan juga merasa lebih dekat
dengan Allah karena kita mengikuti kehendak-Nya.

Dalam kesimpulannya, manajemen keuangan yang bijaksana dan


bertanggung jawab adalah penting bagi kestabilan keuangan jangka panjang
dan kebahagiaan spiritual. Prinsip-prinsip Alkitab yang berhubungan dengan
manajemen keuangan dapat membantu kita mencapai tujuan ini, dan
memimpin kehidupan yang memuliakan Allah.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Pujiati Gultom, M.Pd.K, Paper Pembelajaran Etika Kristen

Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Terjemahan Baru.(Jakarta) 2006

Howard L. Dayton Jr.,"Your Money Counts: The Biblical Guide to Earning, Spending, Saving,
Investing, Giving, and Getting Out of Debt"

John Cortines & Gregory Baumer."God and Money: How We Discovered True Riches at
Harvard Business School

Morris, L. (2013). God's Financial Plan: A Biblical Perspective. Baker Books.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tim Penyusun Kamus Pusat


Pengembangan Bahasa, Kamus besar Bahasa Indonesia(Jakarta, Balai Pustaka)
halaman 441

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2016). Fundamentals of Financial Management.


Cengage Learnin

Anda mungkin juga menyukai