Anda di halaman 1dari 21

Metode

Pengelolaan Nafkah
By Candra A.S. Prahastiwi
1
Istri dan keuangan
keluarga
“ “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir
(kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia
secara umum, dan dia akan diminta
pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami
dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggungjawaban atas mereka. Seorang istri
adalah pemimpin di dalam rumah tangga
suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia
akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka…”

(HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829)

3
Nafkah
bukan uang jajan
Dalam Raddul Mukhtar (3/572), kitab fikih syafii disebutkan,
‫ھﻲ اﻟطﻌﺎم واﻟﻛﺳوة واﻟﺳﻛﻧﻰ‬
“Nafkah adalah makanan, pakaian, dan tempat tinggal”

Dalam fikih muyassar (1/337) juga disebutkan:


“Secara syar’i, nafkah artinya memberikan kecukupan kepada
orang yang menjadi tanggungannya dengan ma’ruf berupa quut
(makanan pokok), pakaian, tempat tinggal, dan turunan-turunan
dari tiga hal tersebut.”

4
Berkarya dan mengabdi
di areanya
● Sibukkan diri dengan apa yang bermanfaat dan sesuai porsi
serta kemampuan diri
● Istri harus terampil mengatur pengeluaran keluarga
● Fokus pada pengembangan keluarga sendiri, tidak perlu
membandingkan dengan yang lain

Jika hidupmu nyaman dan tidak membebani orang lain, tidak


ada salah benar mutlak dalam mengelola keuangan
5
Area istri dalam
ekonomi keluarga
first second third last

Mencari dan Membelanjakan Menginvestasikan Mengembangkan


memperoleh harta
Istri merencanakan dan
mengelola harta yang diberikan
Kewajiban suami
oleh suami (nafkah)

6
Warna emosi keluarga di
rumah mayoritas dipengaruhi
oleh istri
7
2
Mengapa harus
mengelola nafkah?
Manfaat mengelola nafkah
Terhindar dari financial Beliau menjawab, “Seseorang Membatasi pengeluaran
disaster jika berutang, jika bicara ia yang kurang penting
cenderung berdusta, jika
Tidak bisa membayar dan berjanji cenderung tidak
memenuhi kebutuhan rutin, menepati.” (HR. Bukhari & Membqntu pasangan
terlilit utang. Muslim) mewujudkan impian
Nabi shallallahu ‘alaihi Terhindar dari kehinaan keluarga
wasallam berdoa dalam
meminta-minta
shalatnya, “Ya Allah aku Mencapai ketenangan
berlindung kepadamu dari Kisah sahabat Anshar dan hidup lebih tertata
dosa dan utang” Rasulullah bersabda, “Seperti
Mengelola dan merencanakan
Hal itu ditanyakan kepada ini lebih baik untukmu,
keuangan bukan agar
beliau,”Wahai Rasulullah, daripada kamu meminta-minta
cepat-cepat kaya, tetapi untuk
betapa seringnya engkau yang akan menjadi noda di
kedamaian hidup dalam
berlindung dari utang.” wajahmu di hari kiamat.
keluarga
9
3
Bagaimana cara
mengelola nafkah?
Prinsip mengelola
nafkah
Keluarkan untuk hal halal
Bersikap moderat
Hindari mubadzir, membatasi
“Dan orang-orang yang apabila sesuatu yang berlebih,pupuk
membelanjakan (harta), mereka qanaah
tidak berlebihan, dan tidak (pula)
Caranya dengan menyusun skala
kikir, dan adalah (pembelanjaan itu)
prioritas, pertimbangkan tujuan
di tengah-tengah antara yang
jangka panjang keuangan keluarga
demikian” (Al Furqan: 67)
11
Tips
merencanakan
dan mengelola
nafkah
Keterampilan mengatur belanja rumah tangga akan mengurangi
pengeluaran dan menambah potensi untuk meningkatkan
tabungan, juga menjadi benteng dari kemiskinan.
12
Yang dihasilkan
lebih banyak
dibanding yang
dikeluarkan
Pastikan besaran nilai nafkah yang
diberikan. Setelah mengetahui angka
pasti atau perkiraannya, buat rencana
belanja hingga nafkah yang diberikan
suami cukup untuk keluarga.
13
Buat budget
serealistis mungkin
Melihat histori transaksi Terapkan frugal living Menabung tanpa halu
Gunakan patokan Sadar akan pengeluaran Maksudnya baik, ingin
pengeluaran bulan dan fokus pada prioritas menyisihkan uang lebih
sebelumnya. yang ada. Jangan banyak dari nafkah di awal,
korbankan kualitas. Lebih lalu ternyata budgeting
baik harga lebih tapi awet terlalu sedikit untuk
dan fungsional. kebutuhan. Akhirnya tengah
bulan narik tabungan
14
Catat Toiletries
dan

anggaran Listrik, air,


internet, iuran
perawatan
anak

detail
kebutuhan Sayur, lauk, beras

pokok Kebutuhan
bulanan

keluarga
15
Halo, self control!
Anggaran makan/laundry di Kurang-kurangi FOMO Spending berlebih di awal
luar Beli apa yang dibutuhkan, bulan
Ini paling sering bikin boncos. bukan apa yang diinginkan. Untuk menghindari hal ini,
Karena malas masak atau Dijelaskan di hadits jabir coba pecah budget jadi
bosan dengan masakan (HR.Muslim no. 2084) budget mingguan.
rumahan akhirnya makan di
luar dengan budget yang Imam An Nawawi Catat pengeluaran
berlebih. menyampaikan: para ulama Agar lebih mindful
berkomentar, “Sesuatu yang mengeluarkan uang
Laundry terlalu sering melebihi kebutuhan, maka
padahal punya sumber daya memilikinya merupakan
di rumah ini juga Berdoa dan bertakwalah
bentuk pamer, sombong, dan kepada Allah
pemborosan. terlena oleh dunia.”
16
Terapkan hidup
minim sampah dan
gunakan prinsip
sustainability
Karena akan banyak pertimbangan yang
kita pikirkan sebelum berbelanja,
insyaallah akan menekan pengeluaran.
Juga memunculkan usaha mencari
alternatif yang lebih ramah lingkungan. Ini
biasanya lebih murah. Ini juga membuat
kita berkomitmen dengan apa yang dibeli.
17
4

Serba - Serbi
Uang istri yang
bekerja Apa perlu izin suami jika
Wanita memiliki hak atas
membelanjakan hartanya?
harta
Tidak. Dalilnya sabda Nabi,
Baik laki-laki maupun wanita, berada di bawah
“Banyak-banyaklah kalian
tidak diperkenankan tanggungan suaminya”
bersedekah, karena
menggunakan hartanya hukumnya hanya sebatas
kebanyakan penghuni neraka
sendiri kecuali ia adalah etika dan bentuk pergaulan
dari golongan kalian…” Al
orang yang layak. yaitu telah yang baik. Maka selayaknya
hadits
baligh, berakal, bijaksana, ia bertanya dahulu kepada
serta tidak dalam paksaan. Hadits “Tidak boleh bagi
suaminya sebelum
Jika sifat tersebut terpenuhi, seorang wanita
menggunakan hartanya.
transaksinya sah. menggunakan hartanya, jika
19
Suami tidak menafkahi
Istri Abdullah bin Mas’ud bekerja
untuk nafkah keluarga Rasulullah menjawab, “Kamu
Beliau bertanya pada Rasulullah, mendapat pahala atas apa yang
“Wahai Rasulullah, saya adalah wanita kamu lakukan. Maka lanjutkanlah
yang memiliki keterampilan tertentu memberi nafkah untuk mereka.”
yang kemudian saya jual hasilnya, Atas kesepakatan keluarga,
sedangkan suami dan anak-anakku keridhaan keduanya, dan tidak
tidak memiliki apapun sehingga melanggar syariat, maka istri tidak
hasilnya kugunakan untuk mereka, masalah bekerja untuk keluarga.
tidak untuk sedekah.”

20
Semoga Bermanfaat
Jazakumullaahu Khayraa

Anda mungkin juga menyukai