Anda di halaman 1dari 10

KITAB YEREMIA

OLEH
KELOMPOK II

BEDIELI BU’ULOLO
JERNIH SAH PUTRI DOHONA
YOSI GRACE SIMANJUNTAK
HOTMA ROSNIDAR NDRURU

Mata Kuliah : PPL II


Dosen Pengapu : Sri Wahyuningsi Tein, M.Th

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BINA MUDA WIRAWAN MEDAN


SUMATERA UTARA T.A 2023
PENGANTAR KITAB YEREMIA

A. Latar Belakang
Pelayanan Yeremia sebagai nabi diarahkan kepada kerajaan selatan Yehuda, sepanjang 40
tahun terakhir dari sejarahnya (626-586 SM). Ia masih hidup untuk menyaksikan serbuan Babel
ke Yehuda yang berakhir dengan kebinasaan Yerusalem dan Bait Suci. Karena tugas Yeremia
ialah bernubuat kepada bangsa itu selama tahun-tahun akhir dari kemunduran dan kejatuhannya,
dapatlah dimengerti bahwa, kitabnya penuh dengan kesuraman dan firasat buruk.
Yeremia, putra seorang imam, lahir dan dibesarkan di Anatot, desa para imam (6 km di
timur laut dari Yerusalem) selama pemerintahan Raja Manasye yang jahat. Yeremia memulai
pelayanan sebagai nabi pada tahun ke-13 pemerintahan Raja Yosia yang baik, dan ia ikut
mendukung gerakan pembaharuan Yosia. Akan tetapi, ia segera menyadari bahwa gerakan itu
tidak menghasilkan perubahan yang sungguh-sungguh dalam hati bangsa itu; Yeremia
mengingatkan bahwa jika tidak ada pertobatan nasional sejati, maka hukuman dan pemusnahan
akan datang dengan tiba-tiba.
Pada tahun 612 SM, Asyur dikalahkan oleh suatu koalisi Babel. Sekitar empat tahun
setelah kematian Raja Yosia, Mesir dikalahkan oleh Babel pada pertempuran di Karkemis (605
SM; lih. Yer 46:2). Pada tahun yang sama pasukan Babel di bawah pimpinan Nebukadnezar
menyerang Palestina, merebut Yerusalem dan membawa sebagian pemuda pilihan dari
Yerusalem ke Babel, di antara mereka terdapat Daniel dan ketiga sahabatnya. Penyerbuan kedua
ke Yerusalem terjadi tahun 597 SM; ketika itu dibawa 10.000 orang tawanan ke Babel, di
antaranya terdapat Yehezkiel. Selama ini nubuat Yeremia yang memperingatkan tentang
hukuman Allah yang mendatang tidak diperhatikan. Kehancuran terakhir menimpa Yerusalem,
Bait Suci, dan seluruh kerajaan Yehuda dalam tahun 586 SM.
Kitab nubuat ini menunjukkan bahwa Yeremia, sering kali disebut "nabi peratap,"
merupakan seorang yang membawa amanat keras namun berhati lembut dan hancur (mis. Yer
8:21--9:1). Sifatnya yang lembut itu menjadikan penderitaannya makin mendalam ketika firman
nubuat Allah ditolak dengan angkuh oleh kerabat dan sahabat, imam dan raja, dan sebagian besar
bangsa Yehuda. Walaupun sepi dan ditolak seumur hidupnya, Yeremia termasuk nabi yang paling
tegas dan berani. Kendatipun berhadapan dengan perlawanan yang berat, dengan setia ia
melaksanakan panggilannya sebagai nabi untuk memperingatkan sesama warga Yehuda bahwa
hukuman Allah makin dekat. Ketika merangkum kehidupan Yeremia, seorang penulis
mengatakan: "Tidak pernah manusia fana memperoleh beban yang begitu meremukkan.
Sepanjang sejarah bangsa Yahudi tidak pernah ada teladan kesungguhan yang begitu mendalam,
penderitaan tak henti-hentinya, pemberitaan amanat Allah tanpa takut, dan syafaat tanpa kenal
lelah dari seorang nabi seperti halnya Yeremia. Tetapi tragedi kehidupannya ialah: bahwa ia
berkhotbah kepada telinga yang tuli dan menuai hanya kebencian sebagai balasan kasihnya
kepada orang-orang senegerinya" (Farley).

B. Penulis Kitab Yeremia


Penulis kitab ini jelas disebut yaitu Yeremia (Yer 1:1). Setelah bernubuat selama 20 tahun
di Yehuda, Yeremia diperintahkan Allah untuk menuangkan amanatnya dalam bentuk tertulis; hal
ini dilakukannya dengan mendiktekan nubuat-nubuatnya kepada Barukh, juru tulisnya yang setia
(Yer 36:1-4). Karena Yeremia dilarang menghadap raja, Barukh diutus untuk membacakan
nubuat-nubuat itu di rumah Tuhan, dan setelah itu Yehudi membacakannya kepada Raja
Yoyakim. Raja itu menunjukkan sikap menghina kepada Yeremia dan firman Allah dengan
menyobek-nyobek kitab gulungan itu dengan pisau lalu melemparkannya ke dalam api (Yer
36:22-23). Yeremia kemudian mendiktekan kembali nubuat-nubuatnya kepada Barukh, kali ini ia
mencantumkan lebih banyak daripada di gulungan pertama. Kemungkinan besar, Barukh
menyusun kitab Yeremia dalam bentuk terakhirnya segera sesudah wafatnya Yeremia (585 -- 580
SM). Tema besar kitab Yeremia adalah Hukuman Allah Tidak Terelakkan bagi Yehuda yang
Tidak Bertobat.

C. Bentuk dan Tujuan


Kitab ini pada dasarnya merupakan kumpulan nubuat-nubuat Yeremia, yang terutama
dialamatkan kepada Yehuda (pasal 2-29), tetapi juga kepada sembilan bangsa asing lainnya
(pasal 46-51); nubuat-nubuat ini terutama dipusatkan pada hukuman, walaupun ada beberapa
yang membahas pemulihan khususnya pasal 30-33. Nubuat-nubuat ini tidak secara teliti disusun
menurut kronologi atau tema, sekalipun kitab ini menyajikan susunan menyeluruh sebagaimana
yang tampak dalam Garis Besar di atas. Sebagian kitab ini ditulis dalam bentuk syair, sedangkan
bagian lainnya dalam bentuk prosa atau cerita. Berita nubuatnnya terjalin dengan aneka kilasan
sejarah dari:
1. Kehidupan pribadi dan pelayanan sang nabi (Yer. 1:1-19; 34:1-38:28; 40:1-45:5),
2. Sejarah Yehuda terutama selama masa Raja Yosia (Yer. 1:1-6:30), Yoyakim (Yer. 7:1-20:18),
dan Zedekia (Yer. 21:1-25:38; 34:1-22), termasuk runtuhnya Yerusalem (Yer. 39:1-18),
3. Aneka peristiwa internasional yang melibatkan Babel dan bangsa-bangsa lainnya (Yer. 25:1-
29:32; 46:1-52:34).
Kitab ini ditulis
1. Untuk menyediakan suatu catatan abadi dari pelayanan dan berita nubuat Yeremia,
2. Untuk menyatakan hukuman Allah yang pasti jadi dan tidak terelakkan ketika umat-Nya
melanggar perjanjian dan bersikeras dalam pemberontakan terhadap Allah dan firman-Nya,
dan
3. Untuk menunjukkan keaslian dan kekuasaan firman nubuat. Banyak nubuat Yeremia tergenapi
pada zamannya sendiri (Yer 16:9; 20:4; Yer 25:1-14; 27:19-22; 28:15-17; 32:10-13; 34:1-5);
nubuat lainnya yang meliputi masa depan yang amat jauh digenapi kemudian atau masih
belum digenapi (Yer 23:5-6; 30:8-9; 31:31-34; 33:14-16).

D. Ciri-Ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai kitab Yeremia:
1. Kitab ini menjadi kitab terpanjang kedua dalam Alkitab, berisi lebih banyak kata (bukan
pasal) daripada kitab lainnya selain Mazmur.
2. Kehidupan dan pergumulan pribadi Yeremia selaku nabi diungkapkan dengan lebih
mendalam dan terinci dibandingkan nabi PL lainnya.
3. Kitab ini sarat dengan kesedihan, sakit hati, dan ratapan dari "nabi peratap" itu karena
pemberontakan Yehuda. Kendatipun berita Yeremia itu keras, ia menderita kesedihan dan
hancur hati yang mendalam karena umat Allah; namun kesetiaannya adalah terutama kepada
Allah, dan ia merasa kesedihan yang paling dalam karena hati Allah terluka.
4. Salah satu kata kunci ialah "murtad," (dipergunakan 8 kali) dan "tidak setia" (dipakai 9 kali),
dan tema yang muncul terus ialah hukuman Allah yang tidak terelakkan lagi atas
pemberontakan dan kemurtadan.
5. Satu-satunya penyataan teologis yang terbesar di kitab ini ialah konsep "perjanjian baru"
yang akan ditetapkan Allah dengan umat-Nya yang setia pada saat pemulihan kelak (Yer.
31:31-34).
6. Syairnya mengesankan dan penuh perasaan seperti syair Alkitab lainnya, dengan kelimpahan
metafora, ungkapan-ungkapan yang hidup dan bagian-bagian patut diingat.
7. Rujukan terhadap Babel di dalam nubuat Yeremia (164) lebih banyak daripada di semua
bagian lain di Alkitab.

Garis besar Kitab Yeremia

1.  Panggilan dan Penugasan Yeremia


(Yer 1:1-19)
2. Firman Nubuat Yeremia Kepada Yehuda
(Yer 2:1-33:26)
I. Nubuat-Nubuat Tentang Penghukuman
(Yer 2:1-29:32)
II. Kemurtadan Yehuda yang Disengaja dan Kehancuran yang Mendatang
(Yer 2:1-6:30)
III. Kebodohan dan Kemunafikan Religius Yehuda
(Yer 7:1-10:25)
IV. Ketidaksetiaan Yehuda Kepada Perjanjian
(Yer 11:1-13:27)
V. Hukuman Dinubuatkan, Syafaat dan Kesepian, dan Dosa-Dosa Yehuda
(Yer 14:1-17:27)
VI. Dua Perumpamaan Bersifat Nubuat dan Sebuah Ratapan
(Yer 18:1-20:18)
VII. Penghukuman Raja-Raja Jahat, Nabi-Nabi Palsu, dan Yehuda
yang Bobrok
(Yer 21:1-24:10)
VIII. Penawanan Babel yang Akan Datang
(Yer 25:1-29:32)
IX. Berbagai Nubuat Tentang Pemulihan
(Yer 30:1-33:26)
X. Luasnya Pemulihan Allah akan Umat-Nya
(Yer 30:1-31:26)
XI. Janji Tentang Perjanjian Baru dan Ilustrasi Iman
(Yer 31:27-32:44)
XII. Tunas Keadilan bagi Daud
(Yer 33:1-26)
3. Peranan Yeremia Sebagai Nabi Penjaga
(Yer 34:1-45:5)
1) Pernyataan Kepada Raja Zedekia Tentang Penawanan yang Akan Datang
(Yer 34:1-22)
2) Pelajaran dari Orang Rekhab
(Yer 35:1-19)
3) Gulungan Kitab Yeremia Dibakar dan Yeremia Dipenjarakan Dua Kali
(Yer 36:1-38:28)
4) Nubuat Yeremia Tentang Jatuhnya Yerusalem Tergenapi
(Yer 39:1-18)
5) Pelayanan Yeremia Setelah Jatuhnya Yerusalem
(Yer 40:1-45:5)

4. Firman Nubuat Yeremia Kepada Bangsa-Bangsa


(Yer 46:1-51:64)
1. Mesir
(Yer 46:1-28)
2. Filistia
(Yer 47:1-7)
3. Moab
(Yer 48:1-47)
4. Amon
(Yer 49:1-6)
5. Edom
(Yer 49:7-22)
6. Damsyik
(Yer 49:23-27)
7. Arab
(Yer 49:28-33)
8. Elam
(Yer 49:34-39)
9. Babel
(Yer 50:1-51:64)
5. Tambahan Sejarah Tentang Jatuhnya Yerusalem
(Yer 52:1-34)

Narasi singkat kitab Yeremia


Kitab Yeremia adalah cerita kehidupan seseorang yang dipanggil Tuhan sebagai nabi
untuk memberitakan pesan Tuhan kepada bangsa Israel. Dalam kitab ini ditemukan pesan-pesan
apa yang semestinya dilakukan oleh bangsa Israel dalam hidup mereka yang sesuai dengan
kehendak Tuhan. Kitab ini juga menceritakan pekerjaan seorang Nabi yang bekerja pada masa-
masa sulit yang dilalui umat Tuhan sebelum mereka diangkut ke pembuangan Babel dan setelah
mereka di Babel. Kitab Yeremia yang kita miliki sekarang, berasal dari sejumlah kumpulan
bahan yang memuat sejarah terjadinya kitab itu dan nubuat yang disampaikan oleh nabi Yeremia.
Kitab Yeremia sangat sulit dipahami karena peristiwanya tidak secara kronologis.1 Kitab Yeremia
dalam pembagian Perjanjian Lama masuk ke dalam kelompok kitab nabi-nabi, sehingga dapat
dipastikan bahwa penulis kitab ini adalah seorang nabi. Yeremia adalah seorang nabi PL yang
benar-benar sangat berpengaruh besar. Ia lahir di Anatot, sebuah kota kecil di sebelah utara kota
Yerusalem. Ia anak seorang Imam namun pada masa pemanggilannya dia bekerja sebagai nabi.
Banyak nabi yang menyampaikan pesan Tuhan dan Yeremia salah seorang di antaranya.
Pemberitaan/pesan yang disampaikan oleh Yeremia adalah yang paling lengkap yang dicatat
Alkitab. Pesan yang disampaikannya merupakan pesan yang sangat penting yaitu pesan yang
berisikan konfirmasi perjanjian antara Tuhan dengan bangsa Israel.2

1
Robert M. Paterson , Tafsiran Alkitab - Kitab Yeremia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), 1
2
J.A. Thompson Thompson. The Book Of Jeremiah (Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1980), 14-15.
Perkataan Tuhan yang diterima oleh Yeremia membuktikan dia sebagai nabi (Yer.
1:4,7,8,11,13; 2:1-4). Kenabian adalah perpaduan unsur-unsur kenabian terdahulu yang dibawa
oleh leluhur Isarel dan unsur-unsur kenabian Kanaan dipadukan dengan unsur baru dari
Yahwisme. Pengulangan perkataan Tuhan kepada Yeremia (Yer. 1 dan Yer. 2:1-4) menjelaskan
pekerjaan Yeremia sebagai nabi yang diutus oleh Tuhan, bekerja untuk menyampaikan suara
kenabian. Menurut Dorothy Marx, dari antara para nabi orang Israel, hanya Yeremia yang dipilih
Tuhan sejak ia dalam kandungan ibunya. Namanya berarti Tuhan adalah tinggi, luhur. 3 Sebelum
Yeremia lahir, Tuhan sudah menetapkan bahwa dia akan menjadi nabi. Sebagaimana Tuhan
memiliki rencana hidup bagi nabi Yeremia demikian juga Tuhan memiliki rencana bagi semua
orang.

Pemilihan Tuhan terhadap Yeremia karena Tuhan mengenal Yeremia walaupun dia
masih dalam kandungan. Tuhan mengenal seseorang berarti Tuhan mengenal orang itu dan
menentukan nasibnya (Amos 3:2; Rom. 8:29). Nabi berarti juga pelihat (1 Sam 9:9). Yeremia
adalah nabi yang dipanggil Tuhan khusus untuk zaman demikian. Yeremia adalah nabi yang
paling tepat dan dikhususkan justru bagi tugas yang berat tetapi penting. Nabi Yeremia dilahirkan
di Anatot, beberapa mil sebelah utara Yerusalem. Dia berasal dari keluarga imam (1:1) tetapi dia
tidak bertugas sebagai Imam. Yeremia dipanggil untuk tugas kenabian, ketika dia masih muda
pada tahun 627 sM (Yer. 1:2).

Teologi Kitab
Banyak ahli PL yang merangkum teologi kitab Yeremia berdasarkan pesan yang
disampaikan oleh Yeremia, situasi sosial, politik dan ekonomi yang terjadi pada masa itu. Walter
Brueggemann menuliskan teologi kitab Yeremia berdasarkan studi kritis kitab
tersebut.Brueggemann memaparkan bahwa TUHAN adalah TUHAN yang berdaulat. Kedaulatan
TUHAN dinyatakan lewat nubuat yang disampaikan oleh nabi Yeremia. TUHAN berdaulat
dalam pemanggilan nabi. Kedaulatan TUHAN juga dinyatakan lewat hukuman, penghakiman
atas kesalahan bangsa Yehuda, sehingga mereka dibuang ke Babel. Dalam kedaulatan itu juga
dapat dilihat sebagai janji TUHAN yang telah diikat kepada bangsa Yehuda bahwa mereka akan
kembali dari pembuangan Babel. Ada pengharapan di balik hukuman. Walter Brueggemann

3
3 Dorothy Marx, Penjelasan Singkat Tentang Kitab Yeremia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1971), 14.
mengatakan adanya harapan mengenai kerajaan keturunan Daud akan dipulihkan (Yer. 30:21). Di
mana TUHAN akan menyelamatkan umatNya, yakni sisa-sisa Isarel (Yer. 31:7).17 Ada tiga
teologi yang dapat kita rangkum dan ditekankan dalam kitab Yeremia, yaitu;

(1) TUHAN yang universal,

(2) pemulihan Isarel,

(3) penderitaan nabi adalah penderitaan TUHAN. TUHAN yang Universal. TUHAN adalah
TUHAN semua bangsa. Bangsa Israel sebagai umat pilihan TUHAN secara eksklusif, namun
TUHAN tidak

KESIMPULAN
Kitab Yeremia mengajarkan bahwa di dalam melayani dan menjadi hamba Allah kita
tidak terlepas dari penderitaan dan aniaya. Panggilan Yeremia mengajarkan bahwa Allah mau
memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya dengan sepenuh waktu. Kitab Yeremia
mengajarkan bahwa Allah sangat membenci ketidaktaatan anak-anak-Nya, tetapi Ia mengampuni
anak-anak-Nya yang mau bertobat dari kesalahannya.

Anda mungkin juga menyukai