A. GENDER
Terkait dengan pengelompokan gender sebagai salah satu faktor internal yang
menyebabkan perbedaan individual dalam belajar. Parke dan Gauvan (2009) menyebutkan
bahwa gender merupakan sesuatu yang dapat memiliki dasar biologis . Menurut Johson, dkk
(1999) terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam empat area kegiatan
bermain yaitu;
1) Bermain Fisik (Motor or Physical Play)
2) Bermain Social (Social Play )
3) Bermain dengan Objek (Objek Play)
4) Bermain Pura-Pura (Pretend Play )
B. TEMPERAMEN
Ketika kita menggambarkan seorang anak sebagai periang dan optimis yang lain aktif dan
energik dan yang lainnya lagi sebagai seorang yang tenang hati-hati mudah marah dan
meledak-ledak maka kita sedang berbicara tentang temperamen seorang anak. Secara umum
temperamen didefinisikan sebagai gaya tingkah laku (Dodge,dkk,2002) adapun secara lebih
spesifik temperamen didefinisikan sebagai karakteristik atau kecenderungan seseorang untuk
mendekati dan bereaksi terhadap situasi (Papalia dkk.,2009)
Chess dan Thomas (Dodge,dkk.,2002) menguji bagaimana temperamen bayi yang baru
lahir mempengaruhi perkembngan kepribadian mereka beberapa area sebagai berikut;
1. Tingkat aktivitas (activity level)
2. Irama Biologis (biological rhythms)
3. Kecenderungan untuk mendekat atau mengindar (tendency to approach or withdraw)
4. Kemampuan beradaptasi (adaptability)
5. Ambang sensori (sensory threshold)
6. Intensitas atau tingkat energi dari reaksi (intensity or energy level of reactions)
7. Suasana hati (mood)
8. Rentang perhatian atau ketekunan(attention span and prsistence)
9. Perhatian yang mudah teralih (distractibility)
C. MINAT
Cara lain untuk menunjukkan individualitas seseorang adalah melalui kesukaan-kesukaan
dan prefensi mereka yang sering kali di sebut minat. Secara implisit dalam Concise
Encyclopedia of Psycholog dapat dikatakan minat adalah kesukaan individu terhadap topik-
topik atau kegiatan tertentu.
Minat mempengruhi anak dalam hal berikut ini;
1. Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi
2. Minat dapat menjadi pendorong motivasi yang kuat
3. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat pribadi
4. Minat yang sudah ada sejak masa kanak-kanak sering menjadi minat seumur hidup
D. GAYA BELAJAR
Setiap anak memiliki cara yang lebih disukai untuk belajar ada anak yang lebih mudah
belajar dengan menggunakan alat bantu visual ada anak yang lain dengan cara mendengar
atau dengan cara merabanya.
Kita dapat mengamati sekurang-kurangnya tiga gaya belajar yang berbeda pada anak-
anak didik
1. Gaya Auditori
Anak yang memiliki gaya ini adalah anak yang paling baik hasil belajarnya jika
pembelajaran diberikan dengan cara mendengar bunyi dan kata-kata. Mereka
memecahkan masalah dengan cara membahasnya.
2. Gaya Visual
Anak yang memiliki gaya ini ini menunjukkan hasil belajar yang paling baik melalui
kegiatan melihat anak-anak ini berpikir dalam gambar menangkapnya apa yang mereka
dengar dan lihat kemudian mengubah ke dalam bentuk gambar dan imajinasi di dalam
otak mereka.
3. Gaya Kinestetik
Anak dengan gaya ini akan paling baik hasilnya jika belajar dengan menggunakan
gerakan, anak secara umum dapat mengkoordinasikan tubuhnya serta memiliki keyakinan
terhadap tubuhnya.
A. DEMOGRAFI KELUARGA
Dalam bagian ini, akan dibahas tentang komposisi keluarga, urutan kelahiran, dan status
sosial ekonomi.
1. Komposisi Keluarga
Komposisi keluarga yang umum ditemukan adalah keluarga batih (nuclear family) yaitu
keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak-anak dan keluarga besar (extended-family)
yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua anak-anak serta satu atau lebih orang dewasa lain
yang masih memiliki hubungan keluarga misalnya paman, bibi, kakek dan nenek.
2. Urutan Kelahiran Anak
Perbedaan perilaku orang tua terhadap anak biasanya dihubungkan dengan urutan
kelahiran anak dalam keluarga.pendapat tersebut menurut Teti (Santrock 2009). Anak sulung
biasanya menjadi menjadi satu-satunya anak yang mendapatkan kasih sayang sepenuhnya
dari orang tua hingga anak kedua lahir. Setelah adik lahir mereka menerima harapan yang
lebih tinggi dari orang tua untuk bertanggung jawab terhadap adik-adiknya. Adanya harapan
tersebut membuat mereka lebih melindungi, menolong, dan membela adik-adiknya. Disisi
lain mereka juga menjadi lebih takut dan cemas kepada adik-adiknya karena memiliki
perasaan bersalah serta kurang percaya diri.
3. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi disusun oleh tiga faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan tingkat
pendapatan orang tua.
B. PENGALAMAN HIDUP
Bermacam-macam pengalaman hidup dapat memberi sambungan pada keunikan tiap-tiap
anak. Hal yang dibahas dalam hal ini adalah tentang anak yang dianiaya dan diabaikan serta
anak yang mengalami perceraian orang tua.
1. Anak yang Dianiaya dan Diabaikan (Child –Abused)
Terdapat Empat bentuk utama dari penganiayaan terhadap anak yaitu:
a) Penganiayaan secara fisik (Physical abuse)
Tindak perbuatan dari pengasuh yang menyebabkan luka fisik,bahkan kematian.
b) Penganiayaan secara sksual(sexual abuse)
Tindak perbuatan yang meliputi berbagai aktivitas seksual yang melibatkan seorang
anak dan orang lain yang lebih tua.
c) Pengabaian (neglect)
Tindak perbuatan oleh orang tua atau pengasuh berupa penolakan atau penundaan
penyediaan perawatan kesehatan nutrisi tempat tinggal pakaian kasih sayang dan
perhatian pendidikan dan pengawas
d) Penganiayaan secara emosinal (emotional abuse)
Tindakan perbuatan yang gagal menyediakan dukungan emosional cinta dan kasih
sayang.
Kategori Penganiayaan secara verbal
Kategori Penganiayaan secara verbal
1. Penolakan atau penarikan cinta
2. Memberikan kata-kata yang mengec…