Anda di halaman 1dari 2

Nama : Cagar Fadli Ibrahim

NPM : 2106746101
Mata kuliah dan kelas : Pembangunan Politik dan Studi Demokrasi A
Tugas: Laporan Bacaan

Alexis de Tocqueville, Democracy in America


Revolusi besar di Perancis mampu mengubah banyak sejarah di dunia salah satunya
perkembangan demokrasi di Amerika. Sebelumnya juga telah terjadi abad pencerahan yang
telah membangun masyarakat yang semakin stabil dan beradab, Pikiran menjadi tolak ukur
kesuksesan, pengetahuan menjadi alat pemerintahan dan intelektual menjadi kekuatan sosial.
Sehingga hubungan antar individu pun semakin kompleks dan rumit. Inilah yang menjadi
dasar dari revolusi demokrasi di Amerika mampu berjalan baik di samping adanya
pemeliharaan terhadap hukum, gagasan, kebiasaan, adat istiadat masyarakat demi menjaga
dan mempertahankan atau bahkan mewujudkan revolusi tersebut menjadi menguntungkan.
Isaiah Berlin, Two Concepts of Liberty
Revolusi besar yang terjadi di Perancis telah menimbulkan perubahan besar terutama
dalam lahirnya kebebasan ‘positif’ di sana. Rousseau beranggapan bahwa kebebasan itu
sendiri tidak bisa diformulasikan dalam bentuk yang ‘negatif’ dimana individu merasa bebas
untuk tidak diganggu dalam wilayah tertentu. Tetapi kebebasan itu milik mereka yang berada
dalam ruang publik dari beragam aspek masyarakat tanpa terkecuali.
Namun, sepanjang abad ke-19 banyak pemikir liberal yang menganggap bahwa
kebebasan (liberty) melibatkan kuasa seseorang terhadap orang lain untuk melakukan sesuatu
yang bahkan mereka sendiri tidak menginginkannya, dengan kata lain terdapat kebebasan
yang dipaksakan. Oleh karena itu, doktrin tentang kedaulatan yang absolut sebenarnya adalah
doktrin tirani itu sendiri. Masyarakat hanya akan bebas secara ‘utuh’ jika berpegang pada dua
prinsip; pertama, hak seseorang adalah mutlak untuk menentukan perilaku masing-masing
individu. Kedua, terdapat batas dimana manusia harus memosisikan diri dalam bertindak
normal.
Bernard Williams, The Idea of Equality
Berbicara mengenai kesetaraan, terkadang konsep yang tercipta seringkali dianggap
sepele. Seseorang pantas dan harus dilakukan sesuai haknya sebagai homo sapiens yang
sama-sama mampu berbicara bahasa, menggunakan alat, dan hidup di dalam masyarakat.
Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk memberi dukungan dalam klaim moral yang

1
muncul dari kapasitas manusiawi bahwa mereka juga bisa merasakan sakit.
Jean- Jacques Rousseau, The Social Contract
Dalam bahasan ini dikatakan bahwa sebuah negara dapat dikatakan baik jika
konstitusinya juga baik. Oleh karena itu, masyarakat tidak akan ada yang peduli terhadap
pemerintah yang buruk karena kehendak umum tidak akan bisa tercapai. Ketika hak dan
kebebasan menjadi fokus utama yang dapat terpenuhi, bisa dikatakan bahwa pemerintah telah
mewakili yang berdaulat. Hukum yang murni juga berpihak pada kehendak umum. Sehingga
dalam menjalankan kekuasaan legislatif, rakyat tidak dapat diwakili. Berbanding terbalik
dengan kekuasaan eksekutif yang justru mengharuskan adanya yang diwakili.

John Stuart Mill, Representative Government


Dalam demokrasi representatif, terdapat dua permasalahan utama yang menyebabkan
bahaya; pertama, bahaya ketika terdapat individu-individu yang memiliki pemahaman rendah
di dalam tubuh representatif serta terdapat kontrol berdasarkan opini populer seseorang atau
kelompok. Kedua, bahaya adanya kelas-kelas dalam legislasi yang didominasi oleh
mayoritas.
Meskipun begitu, dalam demokrasi yang ‘adil’ dapat dipastikan bahwa ketimpangan
tidak akan terjadi karena setiap bagian dari mereka yang mewakili akan diberikan proporsi
yang sesuai baik dari kalangan mayoritas maupun minoritas. Mayoritas pemilih tentu akan
mendapatkan mayoritas perwakilan, begitupun dengan para minoritas pemilih akan
mendapatkan perwakilan yang sedikit pula
Will Kymlicka and Wayne Norman, The Return of the Citizen
Sesuatu yang dibutuhkan negara dari warga negara tidak bisa didapatkan jika dengan
paksaan (coercion), alternatif lain yang ditawarkan agar hubungan negara dengan warga
negara tetap harmonis ialah lewat kerja sama serta penguasaan diri dalam pelaksanaan
dengan kekuasaan swasta yang ada.
Pemberdayaan warga negara justru menimbulkan penyelewengan kuasa yang
diberikan oleh negara dengan mencapai keuntungan dan hak yang pada akhirnya tidak dapat
mereka capai. Di samping itu, partisipasi politik yang dihadirkan ditujukan untuk
mengajarkan tanggung jawab dan toleransi kepada masyarakat. Sehingga hal itu
menyebabkan individu sebagai warga negara mulai terbiasa untuk melakukan tugas-tugas
kewarganegaraan serta mendorong mereka untuk mencurahkan perhatian mereka terhadap
urusan yang bersifat publik.

Anda mungkin juga menyukai