¹Teknik Industri, Universitas Pasundan, Jl. Dr. Setiabudi No.193, Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota
Bandung, Jawa Barat 40153
galuhfat13@gmail.com
mohsyarwani1310@gmail.com
Abstrak
Pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan cepatnya perubahan produk atau jasa
pada industri manufaktur, sehingga mengakibatkan persaingan menjadi sangat ketat saat ini.
CV.Bumen Golf Glove merupakan salah satu industri di desa Kamulyan, kecamatan Kuwarasan,
Kabupaten Kebumen Perusahaan ini berdri pada tahun 2008 yang bergerak pada bidang konveksi
sarung tangan golf dengan acuan standar kualitas produk yang baik. Dalam industri sarung tangan
golf yang persaingannya semakin kompetitif maka upaya dalam meningkatkan penjualan khususnya
sarung tangan golf full kulit perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan kualitas produknya
dengan mendengarkan suara konsumen. Penelitian ini ditujukan untuk mengupayakan peningkatan
kualitas melalui desain produk sarung tangan golf full kulit yang dimana dari data yang ada
diketahui terdapat desain A dan B yang dimana terdapat perbedaan yang spesifik pada permintaan
salah satu desain yang kurang baik yaitu pada desain A sehingga dengan acuan suara konsumen
(voice of costumers) yang diterjemahkan kedalam karakteristik teknis menggunakan KANO dan
House of quality dapat memberikan alternatife-alternatif usulan produk baru dalam meningkatkan
permintaan produk A.
I. PENDAHULUAN
CV.Bumen Golf Glove merupakan salah satu industri di desa Kamulyan, kecamatan Kuwarasan,
Kabupaten Kebumen Perusahaan ini berdri pada tahun 2008 yang bergerak pada bidang konveksi
sarung tangan golf dengan acuan standar kualitas produk yang baik. Perusahaan ini memproduksi
khusus sarung tangan golf untuk pria dan wanita dengan berbagai pilihan bahan dan model, dalam
satu bulan perusahaan ini mampu memproduksi sarung tangan golf sebanyak 3.200 unit. Dalam
pembuatan sarung tangan golf ini melalui beberapa proses yaitu pemilihan bahan, pemotongan yang
didalamnya terdiri dari proses spreadin dan marking, kemudian proses sewing, finishing, packaging
serta proses shipping. Sarung tangan golf merupakan salah satu perlengkapan yang digunakan dalam
aktivitas olaharaga golf, sarung tangan ini memilki kegunaan untuk melindungi tangan dari cidera,
berguna untuk menambah daya cengkram tehadap stik golf serta dapat menambah kepercayaan diri.
Dengan seiring meningkatnya persaingan global dan kemajuan teknologi, maka perusahaan dituntut
untuk berusaha menghasilkan produk maupun pelayanan yang lebih berkualitas agar terus eksis dan
bertahan dipasar global. CV.Bumen Golf Glove saat ini memiliki 12 jenis produk sarung tangan
dengan berbagai model dan bahan, salah satu jenis yang paling diminati yaitu sarung tangan golf pria
full kulit. Namun untuk sarung tangan golf pria full kulit ini memiliki daya saing yang kurang baik
jika dibandingkan dengan produk kompetitor yang sedikit lebih unggul penjualannya. berikut ini
merupakan produk sarung tangan dari Cv.Bumen Golf Glove dan produk sarung tangan dari
competitor serta data permintaan produk dari Cv. Bumen Golf Glof yang dinotasikan menjadi desain
A dan produk kompetitor yang dinotasikan menjadi desain B pada periode kuartal 1 yaitu bulan
januari sampai bulan maret.
Gambar I. 1 Produk Sarung Tangan Cv.Bumen Golf Glove Gambar I. 2 Produk Sarung Tangan
Kompetitor
1. Performance 5. Durability
2. Features 6. Serviceability
3. Realibility 7. Aestetic
4. Comformanc 8. Perceived quality
e
Joseph juran berpendapat bahwa “quality is ftness for use” yang berarti kualitas (produk) berkaitan
dengan enaknya barang tersebut digunakan. Menurut (Tjiptono, 2016) kualitas adalah “fonformance
to requirement” yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. kualitas adalah kesesuaian
dengan kebutuhan pasar. kualitas produk adalah “keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk
bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai
uang yang telah dikeluarkan”.
Metode KANO
Menurut (Figuero, 2011)Noriaki KANO adalah orang pertama yang mengembangkan metode
untuk mengidentfikasi kebuthan pengguna dan harapan melalui teknik klasifikasi preferensi.
Pada tahun 1984 Noriaki Kano mengembangkan sebuah metode yang sekarang disebut seperti
namanya yaitu metode KANO yang bertujuan untuk mengkategorikan atribut-atribut dari produk atau
jasa yang berdasarkan pada seberapa baik produk atau jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan
konsumen (Figuero, 2011).
Menurut (S.E, Manajemen Kualitas Jasa, 2018) KANO membedakan tiga tipe produk yang dapat
mempengaruhi kepuasan konsumen sebagai berikut :
1. Must-be requirements (atribut dasar) yaitu atribut yang harus ada dalam produk, jika atribut ini
dirasa buruk oleh konsumen maka konsumen akan merasa sangat tidak puas.
2. One-dimensional requirements (atribut yang diharapkan), di mana kinerja atribut yang tinggi
mengarah pada kepuasan pelanggan yang tinggi karena kepuasan pelanggan secara linier terkait
dengan atribut pekerjaan .
3. Persyaratan menarik yang tidak mengurangi kepuasan meskipun atribut ini tidak termasuk dalam
produk .
Kategori lain yaitu indifference tidak memancing reaksi dari konsumen dan sebaliknya Kategori
reverse menyebabkan ketidakpuasan konsumen ketika dikembangkan menjadi suatu produk. Kelima
variabel tersebut adalah Must-be (M), One-dimensional (O) dan Attractive (A) sebagai kategori
fungsional, dan Indifference (I), reversibel (R), dan questionable (Q).
HOQ (House of Quality)
Menurut (S.E, Manajemen Kualitas Jasa, 2018) QFD adalah suatu metode untuk
mentransformasikan permintaan dari user menjadi sebuah design quality untuk menyebarkan function
forming quality dan menyebarkan metode-metode untk mencapai design quality ke dalam sistem,
bagian komponen dan elemen-elemen spesifik dalam proses manufaktur. QFD adalah pengembangan
dan perbaikan fungsi dari suatu produk. Qfd dapat menerjemahkan kebutuhan pelanggan dengan
spesifikasi teknis dalam perancangan desain proses (Mundson, 2016). (Mundson, 2016) Quality
function deployment (QFD) adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi apa yang diinginkan
konsumen dan menerjemahkan dengan tepat keinginan tersebut ke dalam desain teknik, manufaktur,
dan perencanaan produksi yang tepat.Penerapan metode HOQ dalam proses desain produk diawali
dengan perumusan matriks perencanaan produk atau lebih dikenal dengan HOQ. Analogi yang biasa
digunakan untuk menggambarkan QFD adalah matriks berbentuk rumah, Istilah yang umum
digunakan adalah House of Quality. HOQ digunakan untuk menerjemahkan Kebutuhan Konsumen,
hasil riset pasar, dan data benchmarking ke berbagai tujuan teknis yang kemudian menjadi prioritas
pengembangan. Menurut (Kotler, 2012), matriks HOQ terdiri dari enam komponen utama, yaitu:
1. Voice of customer what’s?
2. Voice of organization How’s
3. Relationship Matriks
4. Planning matrix why’s
5. Technical Correlation “Roof Matrix”
Ganbar III. 1 Diagram Alir Penelitian Lanjutan Ganbar III. 2 Diagram Alir Penelitian
Pengumpulan Data
Hal yang pertama dilakukan dalam pengumpulan data yaitu Penentuan sampel merupakan suatu
proses yang dipakai untuk menentukan atau memilih sampel dalam suatu populasi. populasi
merupakan kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek atau individu yg sedang dikaji. populasi yg
dipakai dalam penelitian ini yaitu seluruh konsumen yg menikmati & membeli sarung tangan golf full
kulit desain A pada CV.Bumen Golf Glove. teknik yg dipakai dalam memilih sampel yaitu teknik non
probabilistik sampling yang dimana menggunakan metode accidential sampling. Penggunaan metode
ini lantaran responden yg dipakai menjadi sampel merupakan siapa saja yg kebetulan membeli dan
berpengalaman pada penggunaaan sarung tangan golf full kulit desain A. penentuan jumlah sampel ini
menggunakan rumus slovin yaitu
N 907 907
n= n= n= n = 82.45 (83 responden)
1+ N ¿ ¿ 1+ 907 ¿ ¿ 11
Keterangan :
N = Ukran Populasi
n = Ukuran Sampel
e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan
Perhitungan dengan rumus solvin tersebut diperoleh sebanyak 83 responden yang dimana ukuran
populasi yang digunakan yaitu 907 diperoleh dari rata-rata konsumen dari produk A (sarung tangan
golf pria full kulit) selama triwulan I dengan taraf kesalahan 10% atau 0,1.
Pengumpulan data ini dilakukan guna memperoleh Voice of customers yang dilakukan dengan
metode KANO dan HOQ, brikut langkah-langkahnya :
1. Identifikasi atribut
2. Kuisioner (Terbuka & tertutup)
3. Pengujuian keseragaman dan kecukupan data
Pengolahan Data
Pengolahan data ini dilakukan guna memperoleh Voice of customers yang dilakukan dengan
metode KANO dan HOQ, Pada pengolahan data yang pertama dilakukan yaitu menggunakan metode
KANO dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Meriview hasil dari kuisioner
2. Stratifikasi berdasarkan atribut “functional dan Disfunctional”.
3. Stratifikasi berdasarkan atribut “Blauth’s formula”
4. Hasil dari analisis KANO kemudian digunakan pada pengolahan metode HOQ sebagai berikut :
a. Kuisioner pengembangan dari hasil KANO
b. Uji kesragaman dan kecukupan data
c. Pembuatan HOQ dengan langkah sebagai berikut :
V. KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
Keinginan dan kepuasan kualitas produk sarung tangan golf full kulit desain A dengan kategori
KANO menghasilkan satu kategori Attractive yang dimana kategori tersebut merupakan kategori
dimana Atribut kualitas tertentu yang dapat menghasilkan kepuasan pelanggan yang tinggi Namun,
kurangnya atribut kualitas yang sama tidak menyebabkan ketidakpuasan. Tingkat kepuasan pelanggan
akan meningkat menjadi sangat tinggi dengan meningkatnya kinerja atribut tersebut. Kategori
attractive pada pengolahan ini yaitu desain produk menarik, maka dalam merancang produk
berprioritas pada atribut tersebut agar dapat memenuhi dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada
pengolahan metode HOQ dengan menggunakan matrik HOQ menghasilkan prioritas Karakteristik
teknis dengan prioritas pertama yaitu “motif pada punggung yang elegan dengan berbentuk
gelombang”, yang kedua adalah “Warna motif elegan (Navy,Grey dan Black), yang ketiga adalah
“Terapat logo perusahaan pada perekat”, yang keempat adalah “Terdapat informasi produk (ukuran,
warna, bahan, logo perusahaan), yang ke lima adalah “ Packaging berbentuk box” dan yang keenam
adalah “Packaging menggunakan karton ivory”.
DAFTAR PUSTAKA
assauri, s. (2013). manajemen pemasaran. jakarta: rajawali.
Faturohman, G. (2022). Pengolahan Data.
Figuero. (2011). KANO method.
Kotler. (2012). Quality Fuction Deployment.
Mardo. (2016). Dimensi Kualitas Layanan. In Mardo, Dimensi Kualitas Layanan (p. 31).
Mundson, r. &. (2016). Quality Function Deployment.
palmer, k. (2012). Voice of customer. In k. palmer, Voice of customer (p. 49).
S.E, D. W. (2018). Manajemen kualitas jasa. In D. W. S.E, Manajemen kualitas jasa (p. 41). jakarta:
indeks.
S.E, D. W. (2018). Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta: Indeks.
Tjiptono, F. (2016). Service, quality dan satisfication. yogyakarta.
winarno. (2013). purposive sampling.