Anda di halaman 1dari 2

ISLAM DAN KEKUASAAN NEGARA

Islam : pemahaman yg ingin direkonstruksi kembali nilai-nilai yg terkandung dlm Islam


untuk disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan yg relevan dengan umatnya di zaman
modern.

Kekuasaan : kemampuan dalam mempengaruhi pihak yg ada pemegang kekuasaan tersebut.


Termasuk kemampuan dalam memerintah (agar yg diperintah jatuh) dan dapat memberi
keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mempengaruhi pihak lainnya.

Menurut Max Weber, Kekuasaan ialah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk
menyadarkan masyarakat akan kemauannya sendiri sekaligus menerapkan tindakan-tindakan
perlawanan dari golongan/orang-orang tertentu.

Dalam pemerintahan Indonesia, saat ini menggunakan sistem demokrasi yangmana


memberikan kebebasan warganya utnuk berekspresi, baik kritik dan oposisi terhadap
pemerintah. Di zaman sekarang justru perbuatan tersebut dianggap sebagai keniscayaan
dalam sebuah demokrasi. Dalam konteks Indonesia yang berideologi Pancasila, tidak akan
mengarah kepada negara sekuler, walaupun negara ini dalam hal tertentu dan dalam tingkat
tertentu melakukan sekularisasi politik. Hal tersebut disebabkan karena Pancasila dan UUD
1945 secara eksplisit mengakui keeksistensi agama dalam kehidupan negara. Dalam kondisi
demikian, Indonesia tetap dalam hubungan persinggungan antara agama dan negara, karena
tidak sepenuhnya terintergrasi dan tidak sepenuhnya terpisah. Karena bnyk aspek" yg
mempengaruhi nya, baik aspek keagamaan maupun aspek negara, oleh karena itu Indonesia
sering dikatakan bahwa bukanlah negara agama, juga bukan negara sekuler. Kelembagaan
nya berbentuk sekuler, tetapi secara filosofis mengakui eksistensi agama dlm kehidupan
negara. Bahkan agama sebagai ideologi negara terdapat dlm sila pertama pancasila.

Contoh kepemimpinan di Indonesia dibawah pimpinan Jokowi, dimana memiliki karakter


yang berbeda daripada presiden sebelumnya dalam memimpin. Berdasarkan 4 gaya
kepemimpinan situasional yang dicanangkan oleh Hersey dan Blanchard, Jokowi telah
memenuhi keempatnya pada setiap langkah kebijakan yang diambil, yaitu directing
(mengarahkan), coaching (pembinaan), supporting (dukungan), dan delegating
(pendelegasian). Juga keefektifan yang direalisasikan Jokowi, dengan cara partisipatif, selalu
ikut atau terlibat dengan anggota saat akan mengambil keputusan atau kegiatan. Kemudian,
karismatik jokowi dapat menyelesaikan masalah dan dapat menarik perhatian orang lain.
Kemudian, transformasional yaitu mengukur hubungan anggota dengan pemimpinnya sejauh
apa.

Kemudian pendekatan kepemimpinan yang digunakan olehnya ialaha The Situasional


Approach, dimana setiap mengambil kebijakan dilihat sesuai keadaan dan kondisi nyata yang
ada pada lingkungan. Sehingga dalam masa pemerintahannya, Jokowi mampu mulai
meratakan Pembangunan infrastruktur yang secara merata, tidak hanya di pulau jawa tetapi di
luar jawa juga. Pemberlakuan program sosial seperti KIP(Pintar), KIS(Sehat) BPJS, hingga
program kartu harapan (PKH) yang tentunya sangat membantu masyarakat (khususnya
masyarakat golongan ke bawah). Walau kenyataannya tidak semua masyarakat
mendapatkannya. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dari tingkat jumlah dan persentase
penduduk miskin Indonesia berdasarkan data BPS, yang menurun sebesar 1,14%. (Dilansir:
kumparan.com) (sosial function).

Anda mungkin juga menyukai