Npm : 41151010200073
Matkul : Hukum Peradilan Pidana
Dalam Pasal tersebut menjelaskan tentang penyidik dimana penyidik membuat berita
acara pelaksanaan tindakan dan menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum,
dalam pasal ini menjelaskan tata cara pembuatan berkas dan penyerahan berkas laporan
kepolisian dan tidak ada penjelasan mengenai perlindungan korban dalam tindakan
kejahatan. Oleh karena itu perihal mengenai perlindungan korban kejahatan sudah memiliki
Undang-undang sendiri yaitu Undang - undang No. 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-undang No. 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban. Di dalam
pertimbangan dalam UU No. 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban
menjelaskan bahwa untuk meningkatkan upaya pengungkapan secara menyeluruh suatu
tindak pidana, khususnya tindak pidana transnasional yang terorganisasi, perlu juga
diberikan perlindungan terhadap saksi pelaku, pelapor, dan ahli.
Sehingga dalam kesimpulan di antara kedua UU ini yaitu UU no. 8 Tahun 1981
merupakan hukum Acara Pidana dimana hanya membahas mengenai tata cara dalam
persidangan mulai dari penyelidikan, penyidikan, penangkapan, penggeledahan serta
hukuman - hukuman yang berlaku bagi pelanggar hukum pidana. Menurut pendapat saya
dalam UU ini sudah cukup efektif mengenai tata cara peradilan dan bisa dilihat dari
pertimbangan UU Perlindungan saksi dan korban dalam pengungkapan kejahatan ini telah
memakai hukum acara pidana dalam pengungkapan kebenaran.