Anda di halaman 1dari 3

KETETAPAN RAPAT KERJA

Nomor: 002/RAKER-GAB/DPM-FH/UNISMA/A1/III/2023

Tentang

TEKNIK PERSIDANGAN

Pasal 1

Ketentuan Umum

Dalam peraturan organisasi ini yang dimaksud dengan:

1. Teknik persidangan adalah mekanisme yang digunakan untuk mengambil


keputusan suatu rapat atau musyawarah organisasi;
2. Teknik persidangan yang dimaksud pada ayat (1) adalah mekanisme yang
berlaku dilingkungan Fakultas Hukum Universitas Islam Malang.

Pasal 2

Pimpinan Sidang

Pimpinan sidang terdiri dari:

1. Ketua Sidang: Mengatur jalannya persidangan.


2. Wakil Ketua Sidang:
1. Membantu pimpinan siding dalam menjalankan tugas dan wewenangnya serta
menggantikan ketua sidang apabila dianggap perlu.
2. Sekretaris Sidang: Mencatat apa yang ada dijalannya persidangan.

Pasal 3

Istilah-Istilah dalam Persidangan

1. Interupsi yang dimaksud yaitu memotong jalannya persidangan;


2. Privilege yang dimaksud yaitu Izin untuk meninggalkan forum sidang.
3. Informasi yang dimaksud yaitu memberikan sebuah keterangan tentang
kejadian urgent yang terjadi selama proses persidangan, serta
menginformasikan hal-hal yang urgent dalam pengambilan keputusan;
4. Order yang dimaksud yaitu permintaan fasilitas terhadap Pimpinan siding
Atau penyelenggara sidang;
5. Klarifikasi yang dimaksud yaitu menjelaskan kembali maksud dan tujuan
Sebuah pertanyaan, agar tidak terjadi kesalah pahaman. Klarifikasi dapat juga
dikeluarkan untuk mencabut sebuah opsi;
6. Question yang dimaksud yaitu pertanyaan tentang hal-hal maupun opsi selama
jalannya persidangan;
7. Answer yang dimaksud yaitu memberikan jawaban atas Question yang
diberikan selama jalannya persidangan;
8. Feedback yang dimaksud yaitu petanyaan atau pernyataan yang masih dalam
lingkup Question yang sama;
9. Opsi yang dimaksud yaitu Usulan yang diajukan oleh peserta sidang;
10. Rasionalisasi yang dimaksud yaitu alasan pengaju opsi;
1. Justifikasi yang dimaksud yaitu penguatan Opsi yang dilakukan oleh selain
pengaju opsi
2. Afirmasi yang dimaksud yaitu penguatan opsi yang dilakukan oleh pengaju
opsi yang disertai dengan alasan;
3. Lobbying yang dimaksud yaitu proses penyamaan pendapat yang dilakukan
oleh para pembuat opsi yang telah mendapat justifikasi dan telah melakukan
afirmasi dengan difasilitasi oleh pimpinan siding
4. Voting yang dimaksud yaitu pemungutan suara oleh seluruh peserta sidang,
setelah proses lobbying tidak mendapatkan titik temu;
5. Peninjauan Kembali yang dimaksud pembahasan ulang point-point yang telah
disahkan sebelum konsideran dibacakan atau penambahan redaksi atas
persetujuan forum.

Pasal 4

Tata Urut Pengambilan Keputusan

1. Opsi dan Rasionalisasi


2. Justifikasi
3. Afrimasi
4. Lobbying
5. Voting

Pasal 5
Preferensi
Preferensi yang dimaksud adalah interupsi untuk didahulukan atau yang diutamakan:

1. Privilege
2. Informasi
3. Order
4. Opsi
5. Klarifikasi
6. Question
7. Answer
8. Feedback

Pasal 6
Ketentuan ketukan Palu Sidang
1. Satu Kali Ketukan
Mengesahkan sebuah opsi atau point, mencabut pengesahan sebuah opsi atau point
yang dikarenakan kesalahan teknis yang tidak disengaja dalam pengambilan
pengesahan.
2. Dua kali Ketukan
Memending jalannya persidangan, pergantian Pimpinan sidang, mencabut pending
persidangan;
3. Tiga kali Ketukan
Membuka dan menutup persidangan serta pembacaan konsideran;
4. Ketukan Berkali-kali Menenangkan forum.

Pasal 7
Ketentuan penutup
1. Hal- hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan di diatur dan tetapkan di
kemudian hari.
2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallaahul Muwaafieq Ilaa Aqwaamit Thaarieq

Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : Maret 2023
Pukul : WIB.

PRESIDIUM SIDANG PLENO I


RAPAT KERJA GABUNGAN (RAKERGBAB)
ORGANISASI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2023

Ketua Wakil ketua Sekertaris

Anda mungkin juga menyukai