PENDAHULUAN
resiko yang akan dihadapi meskipun telah berhati-hati. Begitu pula dengan
yang dialami oleh perusahaan ataupun individu. Dewasa ini manusia mulai
sadar akan pentingnya proteksi atau perlindungan pada harta benda yang
bentuk kerugian ataupun ancaman yang datang secara tidak terduga misalnya
lainnya.
rasa aman pada masyarakat, sebagai sarana pengalihan resiko kerugian dimasa
1
2
ketat juga persaingan bisnis yang akan dihadapi. Berikut adalah beberapa nama
perusahaan asuransi kerugian yang cukup terkenal dan menjadi pesaing pada
PT. AGI di kota Pontianak antara lain : PT. Asuransi Jasaraharja Putera, PT.
meningkatkan daya saing agar tidak tertinggal dan bisa berkembang pada
lingkungan persaingan saat ini. Ciri khas setiap perusahaan menjadi faktor
jasa, maka pelayanan merupakan hal utama untuk menciptakan rasa puas bagi
faktor yang menjadi indikator dalam menilai kinerja pelayanan, premi yang
kompetitif, dan citra merek yang baik agar konsumen bisa merasa puas dan
nasabah faktor harga yang kompetitif juga harus menjadi perhatian perusahaan
dalam ketatnya persaingan bisnis dewasa ini. Faktor yang harus diperhatikan
yang paling tua, dimana harga ditentukan berdasarkan jumlah biaya per satuan
3
pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan kondisi pasar
merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan
perusahaan dengan baik maka dipercaya dapat membuat brand image suatu
utama bagi perusahaan agar citra merek perusahaan yang baik terus terjaga
dan Maclnnis (1986) sebuah perusahaan atau produk / layanan yang terus-
4
menerus memegang citra yang baik oleh masyarakat, pasti akan mendapatkan
posisi yang lebih baik di pasar, keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, dan
bagi pemegang polis asuransi, dengan demikian maka pemegang polis tidak
lagi merasa khawatir dengan resiko yang dapat menimpa harta bendanya,
Kebutuhan akan jasa asuransi bertumbuh pesat dalam beberapa dekade terakhir,
merupakan sebuah perusahaan jasa asuransi umum yang bergerak dalam bidang
diri berupa cacat fisik ataupun kehilangan jiwa, asuransi harta benda dan
kecelakaan, kerusakan kapal atau angkutan barang akibat kecelakaan, dan lain
TABEL 1.1
PT AGI CABANG PONTIANAK
REALISASI PENJUALAN POLIS ASURANSI
BERDASARKAN PRODUK ASURANSI
TAHUN 2012 s/d 2016
Su Total
Jenis Produk Asuransi (Polis)
mb Tahun Penjualan ∆ (%)
Properti Kapal Kendaraan (Polis)
er:
2012 92 64 97 253 -
2013 512 233 541 1.286 408.30
2014 1.023 322 796 2.141 66.49
2015 1.431 319 1.272 3.022 41.15
2016 1.524 163 1.321 3.008 (0.46)
Data olahan, 2017
Berdasarkan Uraian Tabel 1.1 tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun
2012 total penjualan polis asuransi sebesar 253 polis dengan komposisi
produk asuransi kapal dan 97 polis untuk produk asuransi kendaraan. Pada
tahun 2013 total penjualan polis asuransi sebesar 1.286 polis dengan komposisi
penjualan sebanyak 512 polis untuk produk asuransi properti, 233 polis untuk
produk asuransi kapal dan 541 polis untuk produk asuransi kendaraan. Pada
tahun 2014 total penjualan polis asuransi sebesar 2.141 polis dengan komposisi
penjualan sebanyak 1.023 polis untuk produk asuransi properti, 322 polis untuk
produk asuransi kapal dan 796 polis untuk produk asuransi kendaraan. Pada
tahun 2015 total penjualan polis asuransi sebesar 3.022 polis dengan komposisi
penjualan sebanyak 1.431 polis untuk produk asuransi properti, 319 polis untuk
6
produk asuransi kapal dan 1.272 polis untuk produk asuransi kendaraan. Pada
tahun 2016 total penjualan polis asuransi sebesar 3.008 polis dengan komposisi
penjualan sebanyak 1.524 polis untuk produk asuransi properti, 163 polis untuk
produk asuransi kapal dan 1.321 polis untuk produk asuransi kendaraan. Secara
dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 1033 polis atau
408,30%. Secara berturut – turut pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar
855 polis atau 66,49%, tahun 2015 meningkat sebesar 881 polis atau 41,15%
dan terakhir pada tahun 2016 ternyata mengalami penurunan sebesar 14 polis
atau -0,46%.
AGI Cabang Pontianak tentu saja akan berpengaruh terhadap penerimaan premi
asuransinya, untuk lebih jelasnya dapat diikuti pada tabel 1.2 berikut ini:
TABEL 1.2
PT AGI CABANG PONTIANAK
REALISASI PREMI ASURANSI YANG DICAPAI BERDASARKAN
SATUAN POLIS PADA
TAHUN 2012 s/d 2016
∆ Perkembangan Penjualan
Tahun Jumlah Premi
(Persentase)
2012 Rp1.580.982.690,00 -
2013 Rp3.105.826.027,00 196.45
2014 Rp3.211.822.422,00 3.41
2015 Rp3.977.812.733,00 23.85
2016 Rp3.549.656.492,00 (10.76)
Sumber: Data olahan, 2017
3
pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 juga memberikan suatu gambaran di sisi realisasi
penjualan polis. Selama tahun 2012 – 2015 penjualan polis memang cenderung
meningkat tetapi sangat fluktuatif, dan pada tahun 2016 justru menyatakan
sama, tahun 2012 – 2015 juga menunjukan kecenderungan yang meningkat dan
dari sisi keuangan maupun pemasaran dan ini tentu saja harus segera di
karakteristik jasa tersebut. Sifat tidak berwujud seperti citra merek dan manfaat
yang diperoleh dari premi yang kompetitif akan sangat tergantung pada kinerja
pelanggan yang dinyatakan dalam bentuk minat membeli kembali jasa tersebut.
terjadi dengan judul analisis pengaruh kinerja pelayanan, premi kompetitif, dan
citra merek terhadap minat membeli kembali polis asuransi pada PT Arthagraha
B. Permasalahan
Pontianak?
Pontianak?
C. Pembatasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Cabang Pontianak?
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
sebagai syarat untuk menempuh kelulusan, tetapi penelitian ini juga sangat
berguna untuk memberikan motivasi kepada penulis jika pada suatu hari terjun
tantangan tersebut.
2. Bagi Perusahaan
yang baik sehingga diharapkan nasabah akan tetap setia menggunakan produk
F. Kerangka Pemikiran
pertangungan untuk menjamin perusahaan dari resiko yang akan terjadi. Kata
Asuransi berasal dari Bahasa inggris “insurance”, yang dalam kamus besar
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan
kejadian yang tidak dikehendaki, yaitu asuransi jiwa (life insurance) dan
1. Kinerja Pelayanan
Zeithaml, Bitner dan Gremler (2009: 111) ada lima faktor dominan atau
1. Reliability (Keandalan)
yaitu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan
handal dan akurat.
2. Responsiveness (Daya Tanggap)
yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan
cepat.
3. Assurance (Kepastian)
yaitu pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan karyawan untuk
menimbulkan keyakinan dan kepercayaan.
4. Empathy (Empati)
3
dan standar yang ditetapkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang bentuk
suatu kondisi perebutan atau keadaan berkompetisi yang terjadi / dialami oleh
Bila merujuk pada uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Premi
lebih rendah namun dengan kualitas yang sama dengan produk pesaing.
14
konsumen. Bagi para konsumen, harga bukan hanya sekedar nilai tukar barang
atau jasa, tetapi konsumen selalu mengharapkan adanya timbal balik yang
sesuai antara manfaat produk yang akan mereka terima dengan pengorbanan
yang mereka keluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler dan Amstrong
(2001) yang menjelaskan harga sebagai sejumlah uang yang ditukarkan untuk
sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai
diberikan oleh suatu produk, Hal ini dapat terjadi karena sering kali Kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Menurut Tjiptono (2008), ada empat jenis tujuan
melalui harga dapat terbayar oleh manfaat produk yang sesuai dengan harapan
mereka. Bagi konsumen harga merupakan salah satu faktor penentu dalam
dilakukan.
tersebut dipandang layak oleh calon konsumen karena sesuai dengan manfaat
produk dan terjangkau, serta diharapkan mampu bersaing dengan harga produk
dari perusahaan lain. Melalui harga yang kompetitif, sebuah produk akan
memperoleh nilai lebih dimata konsumen yang kemudian akan menjadi poin
3. Citra Merek
istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut,
menggambarkan sifat ekstrinsik produk atau jasa, yang termasuk cara di mana
Menurut Ferrinadewi (2008: 167) Brand Image terdiri dari dua komponen
yaitu:
Menurut Tjiptono (2005: 99) terdapat tiga tipe utama merek yang masing-
masing memiliki citra merek yang berbeda. Ketiga tipe tersebut meliputi:
antara pembelian aktual dan minat pembelian ulang. Bila pembelian aktual
sebagai berikut:
1. Minat transaksional
18
sebuah produk setelah dirasa produk yang digunakan dapat memenuhi harapan
konsumen.
G. Penelitian Terdahulu
Surabaya.
Kabupaten Pati. Citra yang positif juga akan menimbulkan kesetiaan pada
H. Kerangka Berpikir
a. Kinerja Pelayanan
jasa, beban biaya, citra perusahaan dan keputusan menggunakan jasa asuransi
perusahaan. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007: 177) yang
20
konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
diharapkan. Konsumen yang puas dengan suatu produk yang dijual oleh
tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu,
diperhatikan dan dipahami serta makna yang dihasilkan dari informasi harga ini
dilakukan oleh Rian pramono (2012) yang berjudul “Analisis Pengaruh Harga
Kompetitif, Desain Produk dan Layanan Purna Jual terhadap Minat Beli
terhadap minat beli. Hal ini berarti semakin kompetitif harga, maka akan
semakin tinggi minat beli yang selanjutnya akan berdampak pada keputusan
pembelian.
3
c. Citra Merek
Konsumen pada saat ini sangat krisi dalam menentukan produk yang
citra merek produk dari perusahaan yang memproduksi produk yang mereka
beli. Semakin baiknya citra merek (brand image) yang diciptakan produk yang
konsumen.
Dalam jurnal penelitian Bayu Prawira dan Ni Nyoman Kerti Yasa (2012)
yang meneliti tentang “Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan Persepsi
Menurut Kothler & Keller (2007: 332), konsumen modern bukan saja
dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang sama, dan hal ini akan
Citra Merek terhadap Minat Membeli Kembali maka penulis menyajikan dalam
GAMBAR 1.1
MODEL PENELITIAN
22
I. Hipotesis
Pontianak.
Pontianak.
J. Metode penelitian
1. Metode Penelitian
dimana terdapat sifat sebab akibat untuk meneliti populasi san sampel tertentu,
3
a. Observasi
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
b. Wawancara
c. Kuesioner
dijawabnya”.
d. Studi Dokumenter
24
secara tidak langsung atau data yang diperoleh dari sumber-sumber lain
a. Populasi
b. Sampel
responden. Data yang diambil adalah dari sampel yang mewakili seluruh
yang minimal telah dua tahun menjadi nasabah pada PT Artha Graha
dan citra merek dapat mempengaruhi minat membeli kembali polis pada
a. Analisis kualitatif
menilai individu atau situasi. Skala rating adalah alat pengumpul data
yang berupa suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku/sifat yang
Gambar 1.2
SKALA RATING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2013 ; 232)
b. Analisis Kuantitatif
1) Uji Validitas
ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang
2) Uji Reliabilitas
a) Uji Normalitas
apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas
b) Uji Multikolineritas
c) Uji Heteroskedastitas
determinasi (R2)”.
e) Korelasi Berganda
hubungan dua variabel atau lebih secara bersamaan dengan variabel lain.
3
Menurut Riduwan (2010: 238): “Uji Korelasi Ganda adalah suatu nilai
f) Uji Regresi
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat.
4) Uji F
peneliti yaitu 0,01 (1 persen), 0,05 (5 persen), dan 0,10 (10 persen).
5) Uji t
dependen (y)”.
30
TABEL 1.3
VARIABEL OPERASIONAL
3. Kinerja
fasilitas kepada pelanggan, Karyawan
kemampuan melayani, kinerja 4. Kemampuan
karyawan, hingga hubungan yang memperhatika Dharmayanti
n pelanggan / 2006
terjalin antara perusahaan dan hubungan
pelanggan. dengan
pelanggan
Harga yang kompetitif adalah
apabila konsumen merasa bahwa 1. Kelayakan
Harga Lenggogeni
pengorbanan yang mereka 2. Terjangkau
(Premi & Ferdinand,
keluarkan yang berupa biaya sesuai 3. Dapat
Kompetitif) 2016
dengan manfaat produk yang Bersaing
mereka dapatkan.
Citra Merek adalah pemikiran dan
keyakinan yang ingin diciptakan 1. Mudah
dikenali
penjual kepada konsumen, sehingga
2. Citra yang Seftiani,
Citra Merek
merek tersebut ada dalam memori positif 2014
3. Terkenal
konsumen ketika melihat / ingat
dimasyarakat.
merek tersebut.
Minat Membeli Kembali adalah 1. Minat
Minat dimana konsumen membeli suatu Transaksional.
Ferdinand,
produk secara berulang - ulang 2. Minat
2002
Membeli dikarenakan puas dengan produk Referensial.
yang dibelinya dan ingin mencari 3. Minat
Saidani &
Kembali. tahu tentang produk tersebut serta Preferensial.
Arifin, 2012
mereferansikannya kepada orang 4. Minat
lain. Eksploratif