Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS TERBUKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(FKIP)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEMESTER II MASA REGISTRASI 2023
TUGAS WAJIB 1

TUTOR: Jayanti, M.Pd

PENGEMBANGAN KURIKULUM & PEMBELAJARAN DI SD

PDGK4502

NAMA MAHASISWA : Rr Dyah Anggoro Ratri


NIM : 857158385

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA
TUGAS TUTORIAL I

Program Studi : S1 PGSD


Kode Mata Kuliah : PDGK4502
Nama Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD
Jumlah sks : 4 sks
Nama Pengembang : Dr. Eko Purwanti, M.Pd.
Nama Penelaah : Astri Dwi Jayanti S., M.Ed.,
Tahun Pengembangan : 2018
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Edisi Ke- : 1 (satu)

Skor Sumber Tugas


No. UraianTugas Tutorial
Maksimum Tutorial
1. Kurikulum merupakan komponen yang sangat Modul 1 BMP
krusial dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum PDGK4502
dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan Pengembangan
pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat Kurikulum dan
terlaksana secara optimal. Secara konseptual, Pembelajaran di
kurikulum dapat dikelompokan menjadi tiga SD
dimensi pengertian:
5 KB 1
a. Sebutkan 3 dimensi pengertian kurikulum
tersebut. 15
b. Jelaskan masing-masing 3 dimensi
pengertian kurikulum.
2. Dalam praktek pembelajaran, seorang guru harus Modul 2 BMP
memahami karakteristik masing-masing siswa PDGK4502
secara mendalam sehingga guru dapat memilih Pengembangan
metode dan model pembelajaran yang tepat. Kurikulum dan
Dalam kaitannya dengan pengembangan Pembelajaran di
kurikulum, guru harus mampu menguasai SD
landasan psikologis. 5
KB 1
a. Jelaskan pengertian landasan psikologis 5
pengembangan kurikulum
b. Jelaskan substansi landasan
pengembangan kurikulum
3. Dengan adanya kurikulum yang berlaku, guru Modul3 BMP
memiliki hak untuk berinovasi dalam PDGK4502
pelaksanakan pembelajaran. Misalnya Pengembangan
mengembangkan model-model permainan dalam Kurikulum dan
pembelajaran untuk menarik perhatia siswa.
Dalam fenomena tersebut, guru telah Pembelajaran di
melaksanakan salah satu prinsip umum SD
pengembangan kurikulum.
4 KB 1
a. Apakah prinsip umum yang telah
dilakukan guru tersebut? 6
b. Jelaskan jenis prinsip umum yang
dilakukan guru pada fenomena di atas.
4. Langkah kedua pengembangan kurikulum yaitu Modul3 BMP
perumusan tujuan. Dalam pengembangan PDGK4502
kurikulum, tujuan dibagi dalam beberapa Pengembangan
taksonomi yang disusun secara hierarkis. Kurikulum dan
Pembelajaran di
a. Sebutkan taksonomi tujuan menurut SD
Benyamin S. Bloom.
b. Jelaskan masing-masing taksonomi tujuan KB 2
tersebut.
*) Coret yang tidak perlu

JAWABAN

1.) a. 1. Kurikulum sebagai mata pelajaran (subject),

2. Kurikulum sebagai pengalaman belajar (learning experiences)

3. Kurikulum sebagai program/rencana pembelajaran.


b. 1. Kurikulum sebagi mata pelajaran (subject)

Pengertian kurikulum ini pada dasarnya terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
harus di tempuh siswa. Dalam hal ini, kurikulum selalu berorientasi pada
penguasaan isi atau materi pelajaran sebagai sasaran akhir proses pendidikan
(content oriented). Isi atau materipembelajaran yang harus di kuasai siswa tersebut
pada hakikatnya merupakan ilmu pengetahan yang terkait dengan setiap mata
pelajaran. Dimensi pengertian kurikulum sebagai mata pelajaran ini dianggap
merupakan pandangan yang terlalu sempit dan sederhana, namun demikian, pada
kenyataannya masih banyak diterapkan dalam praktik pelaksanaan pendidikan
dewasa ini.
2. Kurikulum sebagai pengalaman belajar (learning experiences)
Pengertian kurikulum ini tidak dibatasi hanya sebagai sejumlah saja, tetapi
mencangkup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang di alami
siswa dan memengaruhi perkembangan pribadinya.Dengan demikian, pengertian
kurikulum ini mencangkup semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Dimensi
pengertian kurikulum ini di anggap merupakan pandangan yang terlalu luas karena
sekolah dalam hal ini guru tidak mungkin dapat mengontrol dan mengukur segala
bentuk perilaku siswa, khususnya yangterjadi di luar sekolah.

3. Kurikulum sebagai program/ rencana pembelajaran.


Pengertian kurikulum dimensi ketiga ini mengandung makna bahwa kurikulum
tersebut merupakan suatu program atau rencana belajar . Pada dimensi ini
nampaknya untuk menjembatani pandangan mengenai pengertian kurikulum
yang yang terlalu sempit dan pandangan yang terlalu luas.

2) a. Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum ialah suatu landasan


dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan
manusia pada umumnya serta gejala yang berkaitan dengan aspek kurikulum pribadi
manusia serta tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi
anak didik.

b. Substansi Landasan Pengembangan Kurikulum:

1. Landasan Filosofis
Landasan pengembangan kurikulum yang pertama adalah landasan filosofis, yang
berkaitan dengan hakikat dari filsafat dan juga pendidikan. Filsafat atau
pandangan hidup dalam dunia pendidikan bertujuan untuk memberikan arah bagi
peserta didik dalam belajar. Ketika memiliki arah belajaryang jelas, peserta didik
dapat mengeksploitasi kemampuan yang ada dalam dirinya sehingga dapat
mencapai hasil terbaiknya. Berkaitan dengan filsafat, setiap bangsa atau pada
kelompok masyarakat memiliki tujuan yang berbeda- beda. Maka dari itu arah
pendidikan sering kali tidak sama, tetapi hasilnya akan sama yaitu membentuk
karakter peserta didik dengan baik.
2. Landasan Psikologis
Perilaku merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari belajar.
Interaksi antar individu akan terjadi dalam lingkungan belajar yaitu lingkungan
fisik dan lingkungan sosial. Perubahan akan tercipta pada individu untuk
mencapai kedewasaan dalam hidup mulai dari kedewasaan fisik, emosional,
mental, intelektual, sosial, dan moral. Pendidikan memang proses untuk
mengubah perilaku individu agar lebih baik, tetapi tidak semua perubahan itu
terjadi karena adanya pembelajaran. Ada faktor lain diluar yang berpotensi
mengubahnya, yaitu kematangan diri masing-masing dan lingkungan
disekitarnya. Perlu adanya suatu sistem pengembangan kurikulum yang
digunakan untuk dapat mencapai tujuan dari pendidikan dalam mengubah
perilaku peserta didik.

Landasan psikologi harus menjadi landasan pengembangan kurikulum untuk


menentukan bagaimana suatu sistem pengajaran dapat berjalan dengan
semestinya. Maka seorang pengembang dapat berpatokan pada dua cabang
ilmu psikologi yaitu psikologi pendidikan dan psikologi belajar.

Psikologi pendidikan merupakan ilmu psikologi yang mempelajari bagaimana


individu mampu menerima stimulus atau rangsangan dari luar untuk mengubah
dirinya menuju kedewasaan hidup. Pendekatan dalam memberikan stimulus
atau rangsangan yang tepat dapat membentuk karakterpeserta didik sesuai
dengan apa yang diinginkan. Ada tiga macam pendekatan yang digunakan
dalam psikologi pendidikan yaitu pendekatan secara kognitif, behavioristik, dan
humanistik. Psikologi perkembangan juga menjadi dasar karena dapat
memahami proses individu mencapai kematangan perilaku melalui proses yang
runtut. Kematangan pada diri seseorang dapat tercapai karena dapat
menyelesaikan tugas perkembangan di dalam fase kehidupannya.

Adapun tahap-tahap perkembangan psikologis peserta didik terbagi menjadi tiga,


yaitu usia pra sekolah, usia sekolah dasar, dan usia sekolah menengah.
Bagaimana pun memahami peserta didik merupakan hal yang penting karena
evaluasi atas kurikulum yang telah disusun dapat dilakukan dengan baik. Bahan
evaluasi yang dimaksud seperti kemampuan yang dapat
dicapai, metode penyampaian materi yang sesuai, dan penyusunan evaluasi
pembelajaran.

3. Landasan Sosiologis
Peserta didik merupakan individu sosial yang erat kaitannya dengan interaksi di
lingkungan sosial sekitarnya masyarakat. Nilai-nilai yang didapatkanselama proses
belajar mengajar harus sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang dalam
masyarakat dalam membangun kehidupan. Sebab, ketika individu telah selesai
menyelesaikan pendidikannya ia akan terjun pada kehidupan masyarakat untuk
mengaplikasikan apa yang telah dipelajarinya selama belajar. Budaya-budaya yang
berkembang di lingkungan sekitar dan sistem kehidupan bermasyarakat menjadi
landasan atau tumpuan kurikulum yang berjalan pada dunia pendidikan.
Pengembangan kurikulum bukan hanya berdasar atas keterampilan saja, namun
lebih bersifat global dan teknologis karena zaman terus menerus berkembang.
Perubahan budaya dan nilai sosial yang terus terjadi menjadi pertimbangannya,
dimana sekarang kebutuhan masyarakat mengalami banyak perubahan.

Kebutuhan masyarakat yang ada di perkotaan akan berbeda dengan masyarakat


pedesaan dan masyarakat tradisional akan berbeda dengan masyarakat yang
lebih modern. Kurikulum yang dikembangkan tanpa memperhatikan budaya atau
nilai-nilai masyarakat akan menciptakan sumberdaya manusia yang tidak bisa
membangun kehidupan yang lebih baik.

4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologis


Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami
banyak perubahan dibandingkan dengan waktu pertama kali berkembang
beberapa abad lalu. Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini banyak didasari oleh
penemuan pada abad pertengahan oleh tokoh-tokoh terkenal di bidang- bidang
tertentu. Perubahan-perubahan tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar
untuk pendidikan terutama dalam dunia industri. Pendidikan diharapkan mampu
membentuk manusia yang terampil dan handal dalam mengaplikasikan ilmunya
dalam dunia industri. Pengembangan kurikulum yangsesuai dengan kebutuhan
ilmu pengetahuan dan teknologi harus dapat disusun dengan sebaik mungkin.
Penggunaan berbagai peralatan yang menunjang kegiatan belajar mengajar juga
diperlukan mengingat perkembangan teknologi
belakangan ini semakin canggih. Tuntutan ada apa guru atau pendidik dan
pelaksana pendidikan untuk terampil dan cakap dalam menggunakannya
sehingga mampu mentransfer kepada peserta didik.

Mengingat pendidikan merupakan tempat mempersiapkan manusia dalam


menyongsong masa depan, maka pengembangan kurikulum harus
berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berdampak secara tidak langsung mencakup
pengembangan isi atau materi dan media pembelajaran.

3.) a. Prinsip fleksibilitas.

b. Prinsip fleksibilitas terkait dengan keluwesan dalam tahap implementasi kurikulum.


Penerapan prinsip fleksibilitas dalam kurikulum adalah bahwa suatu kurikulum harus
dirancang secara fleksibel atau luwes sehingga pada saat diimplementasikan
memungkinkan untuk dilakukan perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi yang
ada yang tidak terprediksi saat kurikulum itu dirangcang. Contoh yang paling
sederhana adalah pada saat sebuah kurikulum dirancang, pembelajaran akan
dilaksanakan dengan menggunakan media LCD projector atau OHP/OHT namun
pada saat hari H terjadi pemadaman listrik di lokasi. Bagi kurikulum yang memenuhi
prinsip fleksibilitas kondisi ini tidak menghambat keberlangsungan pembelajaran.
Dengan sedikit melakukan perubahan pada aspek media yang digunakan
pembelajaran tetap berlangsungnamun tetap mengarah pada pencapaian tujuan
yang diharapkan. Jika prinsip fleksibilitas ini tidak digunakan dimungkunkan tujuan
pembelajaran yang direncanakan tidak terlaksana.

4.) a. Taksonomi tujuan menurut Benyamin S Bloom:

Taxonomy of educational objectives membagi tujuan ini menjadi Tiga Ranah atau
domain, yaitu kognitif afektif dan psikomotorik.
b. 1. Domain kognitif berkenaan dengan penguasaan kemampuan-kemampuan
intelektual atau berpikir
2. Domain afektif berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan
perasaan sikap minat dan nilai-nilai.
3. Domain psikomotorik berkenaan dengan penguasaan dan
pengembangan keterampilan- keterampilan motorik.

Anda mungkin juga menyukai