Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL I

Program Studi : S1 PGSD


Kode Mata Kuliah : PDGK4502
Nama : IQRIMAH SILVI ULVIANA
NIM : 857162432

Skor Sumber Tugas


No. UraianTugas Tutorial
Maksimum Tutorial
1. Kurikulum merupakan komponen yang sangat Modul 1 BMP
krusial dalam pelaksanaan pendidikan. PDGK4502
Kurikulum dijadikan sebagai dasar untuk Pengembangan
melaksanakan pendidikan sehingga tujuan Kurikulum dan
pendidikan dapat terlaksana secara optimal. Pembelajaran di
Secara konseptual, kurikulum dapat SD
dikelompokan menjadi tiga dimensi pengertian:
a. Sebutkan 3 dimensi pengertian kurikulum 5 KB 1
tersebut.
b. Jelaskan masing-masing 3 dimensi 15
pengertian kurikulum.
2. Dalam praktek pembelajaran, seorang guru harus Modul 2 BMP
memahami karakteristik masing-masing siswa PDGK4502
secara mendalam sehingga guru dapat memilih Pengembangan
metode dan model pembelajaran yang tepat. Kurikulum dan
Dalam kaitannya dengan pengembangan Pembelajaran di
kurikulum, guru harus mampu menguasai SD
landasan psikologis. 5
a. Jelaskan pengertian landasan psikologis KB 1
pengembangan kurikulum 5
b. Jelaskan substansi landasan
pengembangan kurikulum
3. Dengan adanya kurikulum yang berlaku, guru Modul3 BMP
memiliki hak untuk berinovasi dalam PDGK4502
pelaksanakan pembelajaran. Misalnya Pengembangan
mengembangkan model-model permainan dalam Kurikulum dan
pembelajaran untuk menarik perhatia siswa. Pembelajaran di
Dalam fenomena tersebut, guru telah SD
melaksanakan salah satu prinsip umum
pengembangan kurikulum. KB 1
a. Apakah prinsip umum yang telah 4
dilakukan guru tersebut?
b. Jelaskan jenis prinsip umum yang 6
dilakukan guru pada fenomena di atas.
4. Langkah kedua pengembangan kurikulum yaitu Modul3 BMP
perumusan tujuan. Dalam pengembangan PDGK4502
kurikulum, tujuan dibagi dalam beberapa Pengembangan
taksonomi yang disusun secara hierarkis. Kurikulum dan
a. Sebutkan taksonomi tujuan menurut Pembelajaran di
Benyamin S. Bloom. SD
b. Jelaskan masing-masing taksonomi tujuan
tersebut. KB 2
*) Coret yang tidak perlu

Jawaban
1. A. (1) kurikulum sebagai mata pelajaran (subjects),
(2) kurikulum sebagai pengalaman belajar (learning experiences),
(3) kurikulum sebagai program/rencana pembelajaran
B. 1) kurikulum sebagai mata pelajaran
Pertama dari 3 pengertian Kurikulum sebagai mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa
untuk memperoleh ijazah disebut pandangan tradisional atau pengertian sempit. Menurut
Oemar Hamalik (Hamalik, 2009) bahwa pengertian tradisional atau sempit mempunyai
beberapa implikasi, yaitu:
1. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran. Mata pelajaran sendiri pada
hakikatnya adalah pengalaman nenek moyang di masa lampau. Berbagai pengalaman
tersebut dipilih, dianalisis, serta disusun secara sistematis dan logis, sehingga muncul
mata pelajaran seperti sejarah, ilmu bumi, ilmu hayat, dan sebagainya.
2. Mata pelajaran adalah sejumlah informasi atau pengetahuan, sehingga penyampaian
mata pelajaran pada siswa dapat membentuk mereka menjadi manusia yang mem-
punyai kecerdasan berpikir.
3. Mata pelajaran menggambarkan kebudayaan masa lampau. Adapun pengajaran berarti
penyampaian kebudayaan kepada generasi muda.
4. Tujuan mempelajari mata pelajaran adalah untuk memperoleh ijazah. Ijazah
diposisikan sebagai tujuan, sehingga menguasai mata pelajaran berarti telah mencapai
tujuan belajar.
5. Adanya aspek keharusan bagi setiap siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang
sama. Akibatnya, faktor minat dan kebutuhan siswa tidak dipertimbangkan dalam
penyusunan kurikulum.
6. Sistem penyampaian yang digunakan oleh guru adalah sistem penuangan (imposisi).
Akibatnya, dalam kegiatan belajar gurulah yang lebih banyak bersikap aktif,
sedangkan siswa hanya bersifat pasif belaka.
2) Kurikulum Sebagai Pengalaman Belajar
Kedua dari 3 pengertian kurikulum dalah segala pengalaman dan aktifitas-aktifitas
pendidikan yang dikerjakan oleh siswa di bawah kelola sekolah baik di dalam maupun di luar
sekolah. disebut pengertian luas. Oemar Syaibany (Al-Syaibani, 1979) mendefiniskan
kurikulum sebagai Sejumlah kekuatan, faktor-faktor pada alam sekitar pengajaran dan
pendidikan yang disediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya di dalam di luarnya, dan
sejumlah pengalaman-pengalaman yang lahir dari pada interaksi dengan kekuatan-kekuatan
dan faktor-faktor ini.
Pergeseran pengertian kurikulum dari sejumlah mata pelajaran kepada pengalaman
dipengaruhi oleh penemuan baru dalam bidang psikologi belajar. Pandangan baru dalam
psikologi menganggap bahwa belajar itu bukan mengumpulkan sejumlah pengetahuan, akan
tetapi proses perubahan perilaku siswa (Sanjaya, 2009). Artinya siswa telah belajar manakala
telah memiliki perubahan perilaku. Perubahan tersebut akan terjadi jika siswa memiliki
pengalaman belajar. Oleh Karena itu pengalaman itu lebih penting daripada hanya
menumpuk sejumlah pengetahuan.

3) kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran


Pengertian Ketiga dari 3 Pengertian Kurikulum adalah sebuah rencana kegiatan belajar siswa
di sekolah, yang mencakup rumusan-rumusan tujuan bahan ajar, proses kegiatan
pembelajaran, jadwal dan evaluasi hasil belajar. Kurikulum tersebut merupakan sebuah
konsep yang telah disusun oleh para ahli dan disetujui oleh para pengambil kebijakan
pendidikan serta oleh masyarakat sebagai user dari hasil pedidikan.
Pandangan ketiga ini dikenal sebagai pandangan modern, dimana kurikulum lebih dari
sekedar rencana pelajaran atau bidang studi. Kurikulum dinyatakan sebagai semua yang
secara nyata terjadi dalam proses pendidikan di Sekolah. (Tafsir, 2010)
Kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar siswa sejalan dengan rumusan kurikulum
menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003 dan Peraturan
Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa “kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.”

2. A. Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum ialah suatu landasan dalam


proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada
umumnya serta gejala yang berkaitan dengan aspek kurikulum pribadi manusia serta tahapan
usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi anak didik.

B. Landasan filosofis pengembangan kurikulum


Adapun yang dimaksud dengan landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum ialah
asumsi-asumsi atau rumusan yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analitis,
logis dan sistematis (filosofis) dalam merencanakan, melaksanakan, membina dan
mengembangkan kurikulum.

3. a. eks deskripsi adalah salah satu jenis teks yang berfungsi untuk memberikan
gambaran tentang suatu objek dan peristiwa secara detail sehingga seolah-olah
pembaca dapat mengetahui secara langsung objek yang digambarkan. Berdasarkan
soal, dapat disimpulkan bahwa prinsip umum dalam mengajar antara lain sebagai
berikut:

• Mengajar diniatkan dengan ikhlas.


• Mengajar dari tingkat sederhana menuju kompleks.
• Mengajar sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

b. Berikut ini beberapa prinsip-prinsip yang sebaiknya diterapkan oleh guru-guru saat
memulai proses belajar mengajar.

• Menguasai Isi Materi.


• Sampaikan Secara Sistematis.
• Menguasai Karakteristik Murid.
• Menjadikan Diri Sebagai Panutan yang Baik.
• Menguasai Isi Pembelajaran/ Pengajaran.
• Utamakan Susunan yang Sistematis.
• Mampu Menggunakan Bentuk Cerita.
• Melibatkan Panca Indra Peserta Didik.
• Melibatkan Siswa Dalam Pembelajaran.
• Menguasai Psikologis Siswa.
• Gunakanlah Cara Mengajar yang Hidup, Menarik, dan Bervariasi.

4. a.

Anda mungkin juga menyukai