Anda di halaman 1dari 2

Nabila Nydia Salsabilla

10020221011
Ilmu kalam
Tugas 14

1. Jelaskan Latar belakang munculnya aliran Maturidiyah?

Jawaban : Aliran al-Maturidiyah adalah sebuah aliran yang tidak jauh berbeda
dengan aliran al-Asy’ariyah. Keduanya lahir sebagai bentuk pembelaan
terhadap sunnah. Bila aliran al-Asy’ariyah berkembang di Basrah maka aliran
al-Maturidiyah berkembang di Samarkand. 
Kota tempat aliran ini lahir merupakan salah satu kawasan peradaban yang
maju. menjadi pusat perkembangan Mu’tazilah. Sehingga lahirnya aliran
maturidiyah sebagai bentuk perlawanan terhadap pemikiran mu’tazilah pada
masa tersebut yang lebih condong berfikir  dengan cara filosof yunani.

2. Silahkan kritisi oleh sdr. tentang Aliran Maturidiyah dengan di dukung


oleh dalil naqli (Qur'an dan hadits) dan dalil aqli (berdasarkan rasio). 

Jawaban : Aliran Matudridyah meyakini bahwa akal dan syariat saling


melengkapi untuk mencapai kebenaran ilahiyah. Sementara penamaan
Maturidiyah dinisbahkan kepada nama pendirinya: Abu Mansur Al-Maturidi. 

Adapun Abu Mansur Al-Maturidi adalah tokoh pemikir Islam yang lahir di
Maturid, Samarkand pada tahun 853 Masehi atau Abad 3 Hijriah, tepatnya
semasa pemerintahan Khalifah Al-Mutawakkil dari Dinasti Abbasiyah. Saat ini,
wilayah Maturid berada di Uzbekistan. 

Di masa silam, aliran ini berkembang pesat di Maturid, Samarkand sehingga


dikenal sebagai aliran Maturidiyah Samarkand. Selain di Samarkand,
Maturidiyah berkembang di Bukhara. Dua tempat ini dianggap sebagai
episentrum tumbuhnya aliran pemikiran Maturidiyah. Kemunculan Maturidiyah
dianggap menjadi respons atas berkembangnya aliran Mu'tazilah di masa
Dinasti Abbasiyah. Aliran Mu'tazilah berpandangan bahwa kebenaran dapat
dicapai hanya dengan rasio atau akal manusia. Sedangkan Maturidiyah
menyangkal hal itu dan menyodorkan pemikiran bahwa, untuk mencapai
kebenaran ilahiyah, seorang muslim tidak dapat hanya berpegang kepada akal,
melainkan harus mengiringi pertimbangan rasio dengan syariat dari Allah SWT.
Dari sisi fikih, penganut Maturidiyah pada masa awal kemunculannya
bermazhab Hanafi. Mazhab ini berpengaruh besar pada aliran pemikiran
Maturidiyah. Mazhab Hanafi dikenal sebagai mazhab fikih yang menelurkan
banyak pemikiran tentang hukum Islam dengan disertai pertimbangan rasio
tanpa mengabaikan sumber-sumber utama dalam syariat. Sepanjang hidupnya,
Abu Mansur Al-Maturidi menyebarkan ajaran Maturidyah di Samarkand. Dia
meninggal di kota itu pada 333 H pada usia sekitar 100 tahun. Salah satu
muridnya, Abu Qasim Al-Samarkandi memahat batu nisan makam Abu Mansur
Al-Maturidi dengan kalimat penghormatan: "Ini adalah makam tokoh yang telah
mencapai berbagai ilmu dalam setiap napasnya [....]." Satu generasi usai Al-
Maturidi wafat, lahirlah seorang anak bernama Al-Bazdawi yang mempelajari
pemikiran Al-Maturidi dari ayahnya, Abdul Karim. Ayah Al-Bazdawi
merupakan murid langsung Al-Maturidi

Anda mungkin juga menyukai