Anda di halaman 1dari 5

BAB II PENGERTIAN PASAR DAN PRODUK

2.1 Pengertian Pasar Pasar

adaIah merupakan suatu yang sangat fital bagi seorang pengusaha atau pemasar yang akan
memasarkan suatu produk. Sorang pengusaha dapat mencoba mengenal dan mengidentifikasikan
pasarnya dan dapat pula membagi-bagi atau menggolong-golongkan pasarnya bahkan akhirnya
pengusaha dapat mencoba untuk menguasai pasarnya itu. Penguasaan pasar itulah yang pada
umumnya ingin dicapai oleh para pengusaha. OIeh karena itu pengusaha harus dapat mengetahui
dengan baik apa dan siapa yang menjadi pasarnya dan kemudian bagaimana dia dapat
menguasainya. Para mahasiswa apabila ditanya apakah pasar itu? Pada umumnya mereka selalu
menjawab bahwa pasar adalah suatu tempat bertemunya pembeli dan penjual. Jawaban seperti ini
bukan merupakan jawaban yang benar karena jawaban tersebut hanyalah merupakan jawaban
tentang pengertian pasar dalam artian umum, bukan dalam artian pemasaran atau dalam pengertian
seorang pengusaha yang akan memasarkan produknya. Pengertian pasar seperti di atas akan
membuat pengusaha menjadi bingung karena apabila pasar itu diartikan sebagai tempat maka pasar
(tempat) tidak dapat menyenangi produk dan selain dan itu pengusaha tidak dapat membagi-bagi
pasar tersebut apalagi menguasal-nya, seperti yang diinginkan oleh setiap pengusaha. Apabila pasar
itu diartikan sebagai tempat maka untuk menguasai tempat seperti itu berarti pengusaha harus
menjadi mandor pasar, karena yang dapat menguasai tempat bertemunya penjual dan pembeli
(pasar) seperti itu hanyalah mandor pasar. Pasar dalam pengertian pemasaran adalah merupakan
orang-orang ataupun organisasi yang mempunyai kebutuhan akan produk yang kita pasarkan dan
mereka itu memiiki daya beli yang cukup guna memenuhi kebutuhan mereka itu. Dalam pengertian
ini maka pengusaha dapat memperoleh petunjuk tentang bagaimana dia harus memasarkan
pro¬duknya itu. Pengusaha juga dapat mengetahui bahwa pasarnya itu dapat dibagi-bagi menurut
jenis kelaminnya, menurut jumlah penghasilannya, menurut daerahnya, pekerjaan pokoknya dan
sebagainya. Penggolongan pasar yang dapat dilakukan tersebut akan sangat membantu pengusaha
dalam rangka kegiatan pemasarannya agar menjadi Iebih terarah atau lebih tajam sehingga menjadi
Iebih efektif dan memuaskan konsumennya. Usaha untuk mengenal pasar seperti itu disebut sebagai
kegiatan untuk mengidentifikasikan pasar, sedangkan usaha untuk membagi atau meng¬golong-
golongkan pasar tadi disebut kegiatan segmentasi pasar. Dengan melakukan segmentasi pasar itu
maka pengusaha dapat memilih dan kemudian menentukan bagian atau segmen pasar yang mana
yang

potensial yang akan dijadikannya sebagai sasaran untuk dilayaninya secara efektif. Pelayanan
terhadap pasar yang sudah diidentifikasikannya serta digolonggolongkannya bahkan sudah pula
ditentukan sasaran pasarnya itu merupakan kegiatan pemasaran. Selanjutnya pasar memiliki 3 unsur
yang membentuknya yaitu:

a. Orang-orang atau organisasi.

b. Kebutuhan serta keinginan.

c. Daya beli atau penghasilan yang cukup.

Usaha untuk mengenal dan mengidentifikasikan pasar tidak lain adalah usaha untuk mempelajari
ketiga unsur tersebut. Tiga unsur tersebut dalam masyarakat dapat kita temukan di mana-mana
dengan segala macam ragamnya. Orang atau pribadi beserta anggota keluarganya merupakan unsur
utama yang membentuk pasar karena mereka itulahyang memiliki kebutuhan potensial untuk
dilayani oleh pengusaha. Dalam hal kebutuhan manusia beserta rumah tangganya itu perlu
diper¬hatikan bahwa orang di daerah tertentu berbeda dengan orang di daerah lain baik dalam hal
jumlahnya, makanan pokoknya, tradisinya, begitu pula kegemarannya. Kebutuhan manusia juga
beraneka ragam bahkan untuk kebutuhan yang sama misalnya beraspun berbeda pula, ada yang
meng¬inginkan beras yang kualitasnya bagus ada yang senang kualitas sedang saja. Jadi manusia
beserta kebutuhannya merupakan kesatuan yang membentuk pasar. Kebutuhan yang menjadi unsur
kedua ini sebenarnya bukanlah hanya kebutuhan manusia saja. Perusahaan juga memiliki kebutuhan,
bahkan kebutuhan organisasi ini jumlahnya sangat besar. Organisasi lain seperti Pemerintah juga
membutuhkan bermacam-macam barang. Selanjutnya orang-orang atau perusahaan di luar negeri
juga membutuhkan barang-barang yang kita hasilkan, misalnya buah-buahan khas negeri kita,
barangbarang kerajinan khas bangsa kita dan sebagai¬nya. Pasar yang berupa orang-orang pribadi
beserta keluarganya disebut PASAR KONSUMEN, sedangkan pasar yang berupa perusahaan disebut
PASAR INDUSTRIAL, pasar yang berupa organisasi pemerintah disebut PASAR PEMERINTAH,
sedangkan yang berupa masyarakat di luar negeri disebut PASAR INTERNASIONAL. Unsur yang
terakhir yaitu daya belipun juga beraneka ragam ada yang tinggi ada pula yang sedang dan rendah.
Daya beli masyarakat tentu saja akan sangat terkait dengan penghasilan masyarakat dan penghasilan
masyarakat akan tergantung dan hasil-hasil pembangunan bangsa. Semakin maju suatu bangsa akan
semakin tinggi penghasilan masyarakatnya dan akan semakin tinggi daya beli mereka. Ketiga unsur
pasar tersebut sangat beraneka ragam. Orang di daerah satu berbeda dengan orang di daerah lain.
Kebutuhan seseorang berbeda pula dengan kebutuhan orang lain, begitu pula daya belinyapun
beraneka ragam ada yang tinggi

ada pula yang rendah. Oleh karena itu maka pasar itu dapat dikatakan beraneka ragam atau
―HETEROGEN‖. Pasar yang bersifat heterogen tersebut oleh pengusaha dapat digolong-¬golongkan
atau dikelompok-kelompokkan menjadi kelompok-kelompok yang memiliki sifat yang hampir sama
sehingga masing-masing kelompok itu memiliki sifat yang sejenis atau ―HOMOGEN‖. Usaha untuk
meng¬golonggolongkan pasar yang bersifat heterogen tersebut menjadi kelompok-kelompok yang
homogen disebut ―SEGMENTASI PASAR‖. Kegiatan segmentasi pasar inl mempakan usaha untuk
mencari sifat-sifat yang sama atau sejenis di antara unsur pasar tersebut. Setiap unsur yang sama
atau sejenis dapat kita golongkan menjadi satu golongan atau segmen. Jadi satu segmen pasar
tertentu akan terdiri dan sekelompok orang atau unsur pasar yang sifat-sifatnya sama atau sejenis.
Kelompok atau golongan atau segmen yang lain memiliki sifat-sifat sendiri yang berbeda dengan
segmen atau kelompok yang pertama tadi. Dengan demikian masing-masing segmen akan memiliki
sifat yang berbeda dengan segmen yang lain. Perbedaan sifat di antara segmen itulah yang menjadi
dasar bagi pengusaha untuk melayaninya dengan cara yang berbeda pula agar setiap segmen pasar
akan merasa senang dan puas terhadap pelayanan pasar atau pemasaran yang dilakukan oleh
pengusaha itu. Pengelompokan atau segmentasi ini dapat didasarkan pada berbagai macam dasar
yang biasanya disebut sebagal dasar-dasar segmentasi antara lain:

- Daerah geografisnya

- Penghasilan - Jenis Kelamin

- Gaya hidupnya dan sebagainya.

Dengan kegiatan segmentasi pasar itu maka timbullah bagian-bagian pasar atau segmen pasar di
mana setiap segmen memiliki sifat tersendiri yang berbeda dengan segmen yang lain. Dan uralan di
atas kita dapat mengetahui bahwa pengusaha dapat melayani pasar yang berupa orang pnibadi atau
rumah tangga maupun pasar yang berupa organisasi, lembaga atau perusahaan.

2.2 Pengertian Produk Produk


adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau organisasi.
Misalnya beras untuk memenuhi kebutuhan makanan, kain untuk memenuhi kebutuhan pakaian.
Secara garis besar produk dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:

1. Produk yang berujut Produk yang berujut disebut barang. Misalnya beras, sayur, almari, meja,
kursi, dan sebagainya. Dalam hal barang ini kita perlu mengetahui beberapa macam barang yaitu:

a. Barang konsumsi, yaitu barang yang dibeli oleh seseorang dengan tujuan untuk dipakai atau
dikonsumsi sendiri beserta segenap anggota keluarganya. Barang konsumsi ini adalah merupakan
kebutuhan rumah tangga seseorang yang dapat dikelompokkan lagi menjadi 3 macam yaitu:

- Barang kebutuhan pokok (primer).

- Barang kebutuhan pelengkap (sekunder).

- Barang kebutuhan kemewahan (tersier).

b. Barang industri, yaitu barang yang dibeli dengan tujuan tidak untuk dipaka atau dikonsumsi sendiri
akan tetapi untuk dipakai dalam perusahaannya dalam rangka menjalankan kegiatan operasional
usahanya. Barang industri dapat berupa bahan dasar yang dibu¬tuhkan, bahan pembantu,
perlengkapan mesin perlengkapan kantor, pakaian seragam karyawan dan sebagainya.

c. Barang komplementer, yaitu barang yang melengkapi barang yang lain, misalnya sepeda motor
harus dilengkapi dengan bensin, onderdil, helm pengaman dan sebagainya. Pakaian perlu dilengkapi
dengan perhiasan atau assesori, begitu pula harus dilengkapi dengan sabun cuci, setrika dan
sebagainya.

d. Barang substitusi yaitu barang yang bukannya melengkapi suatu barang lain akan tetapi justru
akan dapat menggantikan atau mensubstitusi barang yang lain. Misalnya roti atau mie dapat
menggantikan nasi, karet alam digantikan oleh karet sintetis, kursi kayu digantikan oleh kursi fibre
glass, perhiasan emas digantikan oleh imitasi dan sebagainya.

2. Produk yang tidak berujut Produk yang tidak berujut biasanya disebut lass. Sebagai contoh
Universitas menghasilkan produk yang berupa jasa pendidikan, Rumah Sakit memasarkan produk
yang berupa jasa kesehatan. Perbankan memasarkan jasa keuangan, Notaris memasarkan jasa
notariatnya, Salon Kecantikan memasarkan jasa kecantikan dan sebagainya.

2.3 Kegiatan pemasaran Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dirasakan
oleh semua orang, karena semua orang memiliki kebutuhan dan kebutuhan itu dilihat, diidentifisir
dan kemudian dilayani oleh pengusaha. Kita semua selalu terlibat dalam kehidupan sehari-hari
dengan kegiatan pemasaran tersebut. Pada hakikatnya pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang
merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, organisasi ataupun
masyarakat luas. Dan uraian di atas dapat kita pelajari bahwa kegiatan pemasaran akan meliputi
berbagai macam kegiatan atau fungsi yang berupaFungsi pertukaran (Exchange function). Fungsi ini
merupakan bentuk dan

kegiatan jual beli yang tenjadi antara penjual dengan pembelinya. Dalam

fungsi jual beli ini termasuk pula kegiatan-¬kegiatan penunjang terjadinya

transaksi jual bell yang berupa penentuan harga jual yang diberlakukan

kepada konsumen beserta diskon yang diberikan, pelayanan selama


berlangsungnya jual beli, tawar menawar harga, serta mempromosikan

produknya. Fungsi ini merupakan fungsi yang paling penting dalam proses

pemasaran.

2. Fungsi penyediaan fisik atau logistik. Fungsi mi meliputi kegiatan

pengangkutan atau transportasi, pergudangan atau penyimpanan serta

kegiatan pendistnibusian. Termasuk pula dalam fungsi mi adalah usaha

untuk menempatkan barang-barang di rak super¬market atau toko sehingga

mudah dijangkau oleh pembeli.

3. Fungsi Pemberian Fasilitas (Fasilitating Function). Fungsi ini berupa

penyediaan fasilitas baik fisik maupun nonfisik yang diperlukan bagi

terselenggaranya kegiatan pemasaran. Fasilitas tersebut meliputi pelayanan kepada konsumen baik
sebelum, selama maupun sesudah terjadinya

penjualan (puma jual), seperti pemasangan instalasi, reparasi, service dan

sebagainya.

2.4 Proses Pemasaran

Proses pemasaran dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh

pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar mereka menjadi tertarik, senang

kemudian membeli dan akhirnya merasa puas terhadap barang yang dibelinya itu.

Usaha untuk mempengaruhi konsumen tersebut dapat dilakukan oleh pengusaha

dengan memanfaatkan kondisi yang ada dalam diri individu konsumen itu maupun

berbagai sarana yang dimiliki oleh perusahaan. Kondisi intern yang ada di dalam diri

para kosumen itu disebut INNER DRIVEN sedangkan sarana yang dimiliki

perusahaan disebut OUTER DRIVEN. Kondisi intern konsumen disebut inner driven

artinya dorongan yang timbul dan dalam diri konsumen itu sendiri, misalnya status

sosialnya, kekayaannya, kepnibadiannya, gaya hidupnya dan sebagainya. Semua itu

dapat diper¬gunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhinya, misalnya dengan

menciptakan persepsi bahwa bagi orang yang berstatus sosial tinggi haruslah

memiliki produk yang ditawarkannya itu. Sarana yang dimiliki oleh perusahaan yang

dapat dipergunakannya untuk mempengaruhi konsumen itu disebut outer driven atau

dorongan dan luar karena semua¬nya itu adalah berasal dan luar din konsumen yang

akan dipengaruhinya. Sarana tersebut akan merupakan alat atau senjata bagi produsen
untuk mempengaruhi konsumen. Adapun senjata itu terdiri dan 4 macam yaitu:

— Produk (Product) — Harga (Price).

— Promosi (Promotion).

— Distnibusi (Placement).

Perpaduan dan alat atau sarana-sarana tersebut di atas biasanya disebut

sebagai ―BAURAN PEMASARAN‖ atau ―MARKETING MIX‖.

Anda mungkin juga menyukai