Anda di halaman 1dari 6

JOPE

JOURNAL OF SPORT EDUCATION


Volume 1, Nomor 2, 2019: 37-42 P-ISSN : 2654-4474
E-ISSN : 2654-9069

Penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru Penjasorkes


di Sekolah Dasar

Marsiyem*1, Silvi Aryanti2, Destriana3, Destriani4


Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Sriwijaya
Email: marsiyem53@yahoo.com, silviaryanti@fkip.unsri.ac.id,
destriana011289@yahoo.com, destriani12@gmail.com
Abstrak

Pengembangan profesi guru khususnya guru Penjasorkes dilakukan dalam beberapa kegiatan, salah
satunya melalui Artikel Ilmiah Olahraga. Kepmenpan No. 84/1993 tentang Jabatan fungsional guru
dan angka kredit, bertujuan untuk membina karir kepangkatan dan profesionalisme guru, dan
kebijakan itu mewajibkan guru melakukan ke-4 kegiatan yang menjadi bidang tugasnya seperti
kegiatan bidang (1) pendidikan, (2) proses pembelajaran, (3) pengembangan profesi, dan (4)
penunjang proses pembelajaran, dan hanya bagi guru-guru yang berhasil melakukan kegiatan
dengan baik diberikan angka kredit. Kenaikan pangkat/golongan guru pembina IV/a ke atas
mewajibkan adanya angka kredit dari kegiatan pengembangan profesi. Kemampuan menulis bagi
guru merupakan tuntutan profesi yang harus dilakukan dan menjadi sarana bagi pengembangan diri
dan syarat pengembangan karir seorang guru. Guru wajib memenuhi syarat berupa penulisan karya
ilmiah yaitu menulis artikel. Syarat ini menjadi penghambat bagi guru dikarenakan rendahnya
kemampuan dan minat menulis. Pelatihan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru
penjasorkes dalam penulisan artikel ilmiah. Subjek dalam pelatihan ini yaitu guru Penjasorkes se
kecamatan Sekayu. Hasil pelatihan adalah guru dapat membuat artikel ilmiah dengan mengacu
pedoman penulisan tentang identifikasi, memilih dan merumuskan topik, menyusun kerangka
tulisan, mengumpulkan bahan tulisan, menulis, menyunting, dan membuat artikel ilmiah. Pelatihan
penulisan artikel ilmiah berdampak positif terhadap pengetahuan dan pengembangan diri.

Kata Kunci: Penulisan Artikel Ilmiah, Guru Penjasorkes, Kecamatan Musi Banyuasin
Abstract

Teacher professional development especially physical education and health teachers is carried out
in several activities, one of which is through Sports Scientific Articles. Kepmenpan No. 84/1993
concerning teacher functional positions and credit numbers, aimed at fostering the career of the
rank and professionalism of teachers, and the policy requires teachers to carry out the 4 activities
which are their task areas such as activities in (1) education, (2) learning processes, (3 )
professional development, and (4) supporting the learning process, and only for teachers who
successfully carry out activities are given credit numbers. Promotion / class of instructor teachers
IV / a and above requires credit numbers from professional development activities. The ability to
write for teachers is a profession that needs to be done and becomes a means for self-development
and the terms of a teacher's career development. Teachers must fulfill the requirements in the form
of scientific writing, namely writing articles. This requirement is a barrier for teachers because of
their low ability and interest in writing. This training aims to determine the ability of physical
education teachers in scientific article writing. The subjects in this training were Penjasorkes
teachers in Sekayu sub-district. The results of the training are that the teacher can make scientific
articles by referring to writing guidelines about identifying, selecting and formulating topics,
compiling writing frameworks, collecting written material, writing, editing, and making scientific
articles. Training on scientific article writing has a positive impact on knowledge and self-
development.

Keywords: Scientific Article Writing, Penjasorkes Teacher, Musi Banyuasin District


| 37
PENDAHULUAN metodologi penulisan yang baik dan
Undang-undang Republik benar. Suyitno (2011) menyatakan bahwa
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 artikel ilmiah adalah karya tulis yang
mengisyaratkan bhawa sistem pendidikan dirancang untuk dimuat di jurnal atau
nasional adalah keseluruhan komponen buku kumpulan artikel, ditulis dengan
pendidikan yang saling terkait secara tata cara ilmiah disesuaikan dengan
terpadu untuk mencapai tujuan konvensi ilmiah yang berlaku.
pendidikan nasional. Pendidikan yang Pengembangan profesi guru
bermutu tersebut sangat dipengaruhi oleh khususnya guru Pendidikan jasmani,
penyelenggaraan pendidikannya. olahraga dan kesehatan dapat dilakukan
Guru-guru akan lebih mampu dalam beberapa kegiatan, salah satunya
bekerja sebagai tenaga profesional dalam melalui artikel Ilmiah Olahraga.
melaksanakan tugas dan tanggung Berdasarkan Kepmenpan No. 84/1993
jawabnya sebagai pendidik, namun tentang Jabatan fungsional guru dan
harapan itu belum menjadi kenyataan. angka kredit bertujuan untuk membina
Hal ini karena masih mengalami banyak karier kepangkatan dan profesionalisme
hambatan untuk menjadi tenaga guru, dan kebijakan itu mewajibkan guru
pendidikan yang profesional walaupun melakukan ke-4 kegiatan yang menjadi
guru-guru tersebut telah mendapat bidang tugasnya seperti kegiatan bidang
tunjangan profesi. Hambatan itu seperti (1) pendidikan, (2) proses pembelajaran,
rendahnya motivasi untuk (3) pengembangan profesi, dan (4)
mengembangkan profesi dirinya sebagai penunjang proses pembelajaran, dan
guru dikarenakan kurangnya penyuluhan, hanya bagi guru-guru yang berhasil
pelatihan bidang pengembangan profesi melakukan kegiatan dengan baik
guru, serta kurangnya informasi tentang diberikan angka kredit.
mempublikasikan tulisan ilmiah tersebut. Kenaikan pangkat/golongan guru
Ketentuan umum UU No. 14 Tahun 2005 pembina IV/a ke atas mewajibkan adanya
Tentang Guru dan Dosen. Guru adalah angka kredit dari kegiatan pengembangan
pendidik profesional dengan tugas utama profesi. Pengembangan profesi terdiri
mendidik, mengajar, membimbing, dari 5 (lima) macam kegiatan yaitu: (1)
mengarahkan, melatih, menilai, dan menyusun karya tulis ilmiah olahraga
mengevaluasi peserta didik pada (bagi guru penjasorkes), (2) menemukan
pendidikan anak usia dini jalur teknologi pembelajaran olahraga yang
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan tepat guna, (3) membuat alat peraga
pendidikan menengah. pembelajaran olahraga, (4) menciptakan
Guru Profesional dituntut untuk karya seni bidang olahraga, dan (5)
memiliki kemampuan dalam berbagai mengikuti kegiatan pengembangan
aspek. Tidak hanya memiliki kompetensi kurikulum Penjasorkes.
dalam pembelajaran, tetapi dalam hal Program studi Pendidikan Jasmani
penulisan karya ilmiah menjadi dan Kesehatan FKIP UNSRI memiliki
keharusan. Pola Pembinaan Jurnal Altius yang sering kali masih
Profesionalisme Guru melalui Penulisan mengalami kekurangan dalam
Artikel Ilmiah harus ditingkatkan secara penyediaan artikel ilmiah bermutu
simultan dan berkesinambungan. terutama dari guru penjas. Keberadaan
Brotowidjoyo (2002) artikel ilmiah naskah/artikel ilmiah dari para guru
sebagai bagian dari karya ilmiah adalah pendidikan jasmani sangat jarang sekali
karya ilmu pengetahuan menyajikan fakta tampil di terbitan Jurnal Altius. Jurnal
umum dan ditulis sesuai dengan Altius sendiri merupakan salah satu
| 38
jurnal ilmiah yang mencoba untuk 1. Tahap Persiapan
mendesiminasikan segala macam Tahap persiapan ini dilakukan
pemikiran dan penelitian tentang survei, pemantapan dan penentuan lokasi
pendidikan jasmani. Naskah/artikel dari dan sasaran, penyusunan bahan/materi
guru-guru penjasorkes sering kali pelatihan yang meliputi; makalah dan
diperoleh redaksi dari beberapa rekan modul untuk kegiatan pelatihan penulisan
dosen di Prodi Pendidikan Jasmani dan karya ilmiah bagi guru-guru penjasorkes
Kesehatan FKIP UNSRI yang hanya SD Negeri 8 Sekayu Kabupaten Musi
memiliki akses terbatas pada beberapa Banyuasin.
guru pendidikan jasmani tertentu. Hal ini, 2. Tahap Pelaksanaan Pelatihan
bias diakibatkan oleh kurangnya Tahap pelaksanaan pelatihan,
informasi para guru pendidikan jasmani pertemuan pertama; memberikan
itu sendiri terhadap Jurnal Altius dan penjelasan tentang penulisan karya
sebaliknya Jurnal Altius sendiri yang ilmiah, sesi pelatihan ini menitikberatkan
kurang mensosialisasikan pada guru pada pemberian penjelasan mengenai
pendidikan jasmani. Guru yang dapat memotivasi guru-guru olahraga agar mau
mengembangkan profesi dengan baik dan menulis dan membuat karya tulis ilmiah
berhasil, akan menjadikan dirinya olah raga, pertemuan kedua; ini yang
seorang pendidik yang profesional, menititik beratkan kemampuan
sehingga dalam setiap tugasnya baik melaksanakan kegiatan tentang
dikelas maupun dilingkungan luar kerja identifikasi, memilih merumuskan topik,
dia akan selalu dihormati dan dikagumi pertemuan ketiga; menyusun kerangka
baik oleh peserta didik maupun tulisan, mengumpulkan bahan tulisan,
masyarakat sekitarnya. Pengembangan menulis, menyunting dan membuat
profesi merupakan hal yang mutlak harus artikel ilmiah.
dilakukan oleh setiap guru penjasorkes. Metode pelaksanaan kegiatan di
atas untuk tercapainya tujuan pelatihan,
METODE maka pelatihan ini akan dilaksanakan
Waktu pelaksanaan kegiatan dengan beberapa cara atau metode antara
pelatihan ini adalah tanggal 3 s.d. 10 lain sebagai berikut:
Oktober 2018. Tempat pelaksanaan 1. Metode Ceramah
pengabdian masyarakat dilakukan di Metode ceramah dipilih untuk
Sekolah Dasar Negeri 8 Sekayu. Peserta memberikan penjelasan tentang karya
yang berpartisipasi dalam penulisan tulis ilmiah olahraga, memotivasi guru-
artikel ilmiah yaitu guru Pendidikan guru olahraga agar mau membuat karya
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. tulis ilmiah olahraga, cara menanamkan
Metode kegiatan pelatihan pemahaman guru-guru Penjasorkes
penulisan karya tulis ilmiah olahraga bagi tentang teknis penulisan karya ilmiah
guru-guru penjasorkes di Kabupaten olahraga yang sangat penting dikuasai
Musi Banyuasin, setelah diberi pelatihan oleh peserta pelatihan.
kemudian guru dibimbing untuk 2. Metode Tanya Jawab
menerapkan hasil pelatihan dalam rangka Metode tanya jawab sangat penting
meningkatkan kemampuan guru-guru bagi para peserta pelatihan, baik di saat
dalam kegiatan teknis penulisan artikel menerima penjelasan tentang penulisan
ilmiah olahraga. Ada pun tahapan karya ilmiah olahraga dan saat
pelatihan adalah sebagai berikut: mempraktekkannya metode ini
memungkinkan guru-guru olahraga
menggali pengetahuan sebanyak
| 39
banyaknya tentang penulisan karya penulisan masing-masing anggota
ilmiah olahraga dan juga pengalaman bertindak sebagai penceramah,
setelah praktek menulis karya ilmiah. pembimbing, dan pendamping atau
3. Metode Simulasi pengarah dalam bantuan teknis penulisan
Metode simulasi dipilih karena artikelilmiah olahraga.
sangat penting diberikan kepada peserta Kegiatan pelatihan penulisan artikel
pelatihan terutama untuk memberikan ilmiah olahraga bagi guru penjasorkes di
kesempatan mempraktekkan materi SD Negeri 8 Sekayu sangat cocok
pelatihan yang diperoleh. Harapannya, diterapkan. Guru mampu mempraktekan
peserta pelatihan akan benar-benar menulis artikel ilmiah dan guru bersedia
menguasai materi pelatihan yang mensosialisasikan tentang penulisan
diterima, mengetahui tingkat artikel ilmiah kepada rekan sejawat. Hal
kemampuannya menerapkan kegiatan ini dapat mengembangkan profesi gutu
penulisan karya ilmiah olahraga secara dengan baik yang dapat membantu untuk
teknis dan kemudian mengidentifikasi kenaikan pangkat.
kesulitan-kesulitan (jika masih ada) untuk
kemudian dipecahkan. Pembahasan
Evaluasi adalah suatu rencana
HASIL DAN PEMBAHASAN penilaian terhadap aspek pelatihan seperti
Hasil evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Berdasarkan potensi masing- Evaluasi proses meliputi pencapaian
masing pihak terkait dalam kegiatan tujuan pelatihan yang dilakukan dengan
pelatihan ini, maka bentuk pendampingan angket tanya jawab dan observasi,
dan kerjasama menghadirkan sinergisme sedangkan evaluasi aspek
yang amat strategis dan positif antara penyelenggaraan pelatihan meliputi
lembaga perguruan tinggi dengan guru- pemberian angket untuk melihat indikator
guru penjasorkes yang akan mendapatkan keberhasilan dalam pelaksanaan pelatihan
pelatihan dari tenaga edukatif terlatih penulisan karya ilmiah olah raga melalui
profesional perguruan tinggi untuk evaluasi selama proses pelatihan, dan
meningkatkan kompetensinya dalam evaluasi pasca pelatihan.
penulisan artikel ilmiah sekolah dan Evaluasi saat pelaksanaan pelatihan
wahana strategis untuk menyebarluaskan yaitu keterlibatan dan kemampuan
ilmu pengetahuan pendidikan dengan peserta setiap tahap pelatihan. Pada tahap
sasaran dan jangkauan yang lebih luas akhir guru dapat melakukan kegiatan
yaitu guru-guru penjasorkes di Sekolah tehnis penulisan artikel ilmiah olahraga,
Dasar Negeri 8 Kecamatan Sekayu. yaitu: (1) mengindentifikasi, memilih dan
Dosen dan mahasiswa tim merumuskan topik dan judul, (2)
pengabdian pada masyarakat berperan menyusun kerangka tulisan, (3)
strategis dalam setiap kegiatan baik pada mengumpulkan bahan tulisan,
kegiatan penyuluhan atau penataran mengorganisasikan, dan mengonsep
maupun pada kegiatan pelatihan tulisan, (4) menulis ilmiah dan
penulisan karya ilmiah olahraga. Masing- menyunting, sedangkan indikator
masing anggota tim menjalankan tugas keberhasilan selama proses pelatihan
dan fungsi yang relevan dengan materi- dengan memperhatikan beberapa hal
materi pelatihan dan dosen senantiasa seperti:
selalu berdampingan dalam memberikan (1) Kemampuan guru-guru olah raga
bantuan teknik penulisan karya tulis dalam pemahaman kegiatan tehnis
ilmiah. Dalam kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah yaitu: 1)
| 40
mengidentifikasi, memilih dan kegiatan pelatihan ini diungkap dengan
merumuskan topik dan judul; 2) instrumen yang telah disiapkan, seperti
menyusun kerangka tulisan; 3) pada tabel 3 di bawah ini.
mengumpulkan bahan-bahan tulisan, Berdasarkan hasil evaluasi
mengorganisasikan, dan mengonsep pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi
tulisan; 4) menulis ilmiah dan guru penjasorkes di SD Negeri 8 Sekayu
menyunting. dapet diperoleh yaitu guru memiliki
(2) Keterampilan guru olah raga dalam pengetahuan tentang penulisan artikel
melaksanakan kegiatan tehnis penulisan ilmiah setelah diberikan materi. Adanya
karya ilmiah, yaitu: 1) mengidentifikasi, sesi tanya jawab tentang langkah-langkah
memilih dan merumuskan topik dan menulis artikel ilmiah sehingga
judul; 2) menyusun kerangka tulisan; 3) memecahkan masalah. Guru dibagi
mengumpul bahan-bahan tulisan, kelompok untuk berdiskusi tentang
mengorganisasikan, dan mengonsep permasalahan yang ada untuk artikel
tulisan; 4) menulis ilmiah dan ilmiah, kemudian tahap implementasi
menyunting. guru sudah dapat membuat artikel ilmiah
(3) Jumlah guru yang mampu dengan dengan berpedoman pada langkah-
baik dan secara terampil melakukan langkah artikel ilmiah.
kegiatan tehnis perpustakaan sekolah.
(4) Indikator keberhasilan pelatihan ini KESIMPULAN
adalah apabila: 1) lebih dari 90% peserta/ Berdasarkan hasil dan pembahasan
guru olah raga memahami kegiatan disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan
pelaksanaan pelatihan penulisan karya penulisan artikel ilmiah olahraga bagi
ilmiah; 2) lebih dari 75% peserta/guru guru penjasorkes di SD Negeri 8 Sekayu
olah raga mampu mempraktekkan yaitu sangat cocok diterapkan. Guru mampu
penulisan artikelilmiah olahraga; 3) lebih mempraktekan menulis artikel ilmiah dan
dari 50% peserta/guru penjasorkes Guru bersedia mensosialisasikan tentang
bersedia mensosialisasikan kemampuan penulisan artikel ilmiah kepada rekan
menulis artikelilmiah. sejawat. Hal ini dapat mengembangkan
Berdasarkan indikator keberhasilan profesi gutu dengan baik yang dapat
diperoleh evaluasi yaitu kemampuan guru membantu untuk kenaikan pangkat.
penjasorkes sudah memahami tentang
teknik penulisan artikel ilmiah. Guru DAFTAR PUSTAKA
terampil dalam menulis artikel ilmiah
walaupun menemukan kendala. 85% guru Brotowidjoyo, M. D. (2002). Penulisan
mampu mempraktekan menulis artikel Karangan Ilmiah. Jakarta:
ilmiah dan guru bersedia Akademika Pressindo.
mensosialisasikan tentang penulisan Departemen Pendidikan Nasional.
artikel ilmiah kepada rekan sejawat. (2003). Undang-Undang Nomor 20
Keberhasilan suatu kegiatan Tahun 2003 Tentang Sistem
pengabdian pada masyarakat akan Pendidikan Nasional. Jakarta:
dievaluasi berdasarkan taraf penyelesaian Depdiknas.
materi pelatihan, dan Tim Pengabdian
kepada Masyarakat akan melakukan Suyitno, I. (2011). Karya Tulis Ilmiah
evaluasi dengan mengamati dan (KTI), Panduan, Teori, Perlatihan,
memeriksa karya tulis yang dibuat guru- dan Contoh. Bandung: Refika
guru saat pelatihan. Instrumen kriteria Aditama.
penilaian tingkat kebermanfaatan
| 41
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen. Jakarta.
PT Media Pustaka Mandiri.

| 42

Anda mungkin juga menyukai