Anda di halaman 1dari 3

BIDANG APARATUR ORGANISASI

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG PEKANBARU

PERIODE 1444- 1445 H / 2023-2024 M

Bidang PAO

Ketua : Ahmad Fauzi

Staff : Oky Pratama

: Ike Rismayanti

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Wr .Wb

A.PENDAHULUAN

Menurut mathis (2002:112) pembinaan adalah proses dimana orang orang mencapai kemampuan
tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu proses ini terkait dengan berbagai
tujuan organisasi,pembinaan dapat dipandang secara sempit maupun luas .

Dari paparan tersebut dapat dikatakan bahwa organisasi tanapa pembinaan bagaikan pendakian
tanpa pengamanan. Ada tujuan yang ingin dicapai namun tidak ada langkah preventif untuk segala
kemungkinan, apalagi jika didalam pendakian tersebut melibatkan banyak orang. Sebagaimana yang telah
disampaikan sebelumnya bahwa manajemen yang baik mestilah dapat memperdayakan sumber daya
secara efisien dan efektif maka dibuth kan keseimbangan antara pengelolahan dengan yang dikelola
pandangan ini membuka peluang untuk mengelola diri sendiri yang juga sebagai salah satu syarat untuk
mencoba mengelola orang lain.

Disisi lain sebuah organisasi atau kepengurusan akan bertahan lama ketika banyak keinginan
lama ketika banyak keinginan untuk mempertahankannya.maka diberkatilah orang orang yang terus ingin
menghidupkan kepengurusan ini. Inilah jalan yang telah diambil dengan segala dinamikanya.

B. ARAS IDEALITA

Selain pedoman pada konstitusi HMI MPO, skema gerak HMI cabang pekanbaru yang disususun
oleh ketua umum pada awal kepengurusan merupakan dasar bahwa bidang PAO berwenang
mengkoordinir dua jenis aparatur yaitu komisariat dan lembaga, baik itu lembaga kekaryaan, lembaga
koordinasi, atau lembaga khusus dari adanya wewenang tersebut maka kami diarahkan untuk melakukan
tugas tugas berikut ini.
1.Ranah Komisariat:

a. menentukan pola/skema untuk menunjang ksehatan kimisariat dan alur koordinasi yang baik.

b. melakukan koordinasi baik secara formal ataupun informal.

c. membuat rencana ekspansi komisariat hingga follow up terhadap komisariat yang terbentuk.

2. Ranah Lembaga

a. membuat skema dan arah gerak lembaga lembaga

b. membuat rapat koordinasi sekaligus menerima laporan aktivitas lembaga lembaga.

C. INISIANSI KEDEPAN

1. Pengembangan Komisariat Persiapan

Diperlukan komunikasi yang lebih maasif dalam pengembangan kimisariat persiapan selama ini
pola yang digunkan hanya dengan menempatkan anggota non kimisariat untuk berproses dikomisariat
untuk berproses dikomisariat tempat mereka mengikuti LK 1 atau yang dekat dengan kampus .

Secara rutinitas dan potensi, komisariat Al-Kifayah dan kimisariat Ahmad Dahlan sudah bisa dikembang
kan menjadi komisariat penuh (defenitif). Dari data tersebut juga dapat dilihat bahwa secara geografis
peluang melakukan ekspansi disisi regional pekanbaru sangat besar, dimana kampus kampus yang telah
disebutkan diatas memiliki kedekatan lokasi.

2. Korkom Non Komisariat

Keperluan membentuk korkom non komisariat adalah demi menjaga eksistensi komisariat secara
berkala. Kehadiran korkom ditingkat non komisariat juga dapat membantu dalam pengawasan yang
massif terhadap komisariat dibawahnya. Dalam hal ini pengurus korkom sangat ditekankan berasal dari
komisariat dibawahnya. Namun inisiasi kedua ini kemungkinan untuk dilaksanakan apabila inisiasi poin
nomor satu telah tercapai.

3. Lembaga Kekaryaan

Kebutuhan terbesar dari lembaga kekaryaanadalah regenerasi untuk menjalan kan lembaga dan
mampu menciptakan karya sebagai branding luar . untuk menghidupkan lembaga kekaryaan dibutuhkan
pula konstribusi dari komisariat. Penjaringan generasi dan pemuatan karya dapat dilakukan dengan
pendekatan terhadap unit atau lembaga ditingkat komisariat yang berkaitan dengan lembaga kekaryaan
cabang.

4. E-Organisasi

Perlunya pemahaman terhadap komisariat dari fungsi dan tugas tiap tiap bidang maka perlu
dibuatkan infografis atau spot khusus dimedia cabang sebagai alat yang komunikatif dan informative
kepada komisariat bahkan khalayak umum.
5. Melakukan Analisis Komisariat Yang Terukur

Untuk menindak lanjuti mengenai analisis kesehatan perlu adanya analisa lebih mendalam untuk
menentukan indikator kesehatan komisariat. Kualifikasi kesehatan yang ada di PSO masih banyak yang
perlu diperbahurui dimana indikator yang dicantumkan masih terkesan bias. Maka dari itu, perlu rumusan
terbaru untuk membuat klasifikasi kesehatan dan status komisariat yang lebih jelas dan teratur.

6. Penguatan Fungsi PAO

Penguatan fungsi ini diperlukan guna memberikan arah gerak yang jelas terhadap bidang ini.
Pembagian tugas dalam internal PAO sendiri juga diperlukan. Sebagai contoh, pertama: menaungi
permasalahan kesehatan komisariat; kedua: menaungi fungsi pelaksaan ekspansi komisariat; ketiga:
menaungi segala macam bentuk komunikasi baik secara vertikal maupun secara horizontal di internal
HMI cabang itu sendiri agar tercipta komunikasi yang masif dari berbagai sector.

7. menciptakan siklus organisatoris

Hal ini diperlukan agar lebih menyadari gerak gerik yang organisatoris dalam menjalan kan
organisasi. Seperti petingnya pembuatan blueprint sehingga ada capaian yang akan dilaksanakan dalam
kurun waktu tertentu supaya tercipta sustainable organization.

8. Sekolah Konstitusi

Hal ini perlu agar lebih memahamkan kontitusi yang berlaku diHMI pada diri kader kader
ataupun pengurus. Seperti yang termaktub pada khittah perjuangan BAB independensi bahwa gerak
sebagai kader dibatasi dengan tanduk dan patuh terhadap konstitusi yang ada.

9. Pelatihan Kesekretariatan

Hal ini perlu agar memahami fungsi dan peran sekertaris dalam administrasi dan organisasi, serta
mempunyai wawasan berpikir yang lebih luas dalam menjalankan tugasnya.

10. Penerbitan Regenerasi

Hal ini perlu untuk menghasilkan kader kader yang baru..

Anda mungkin juga menyukai