Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PERAN SERTA

MASYARAKAT
DALAM PENGELOLAAN
TAMAN
KEANEKARAGAMAN
HAYATI

Danang Anggoro
Direktorat Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem
Direktorat Jenedela Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Webinar Taman Keanekaragaman Hayati, 30 Mei 2023
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 3 tahun 2012
tentang Taman Keanekaragaman Hayati

Pasal 1 nomor 7 : Pasal 11 ayat 2 : Pasal 18 ayat 3 :


Masyarakat Pengelolaan Taman Bupati/walikota
dan/atau setiap Kehati sebagaimana melakukan
orang adalah dimaksud pada ayat pembinaan kepada
orang (1) dilakukan dengan masyarakat
perseorangan atau mempertimbangkan dan/atau setiap
badan usaha, baik peningkatan nilai orang dalam
yang berbadan tambah dan manfaat pembangunan dan
hukum bagi masyarakat pengelolaan
maupun yang sekitar. Taman Kehati.
tidak berbadan
hukum.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 3 tahun 2012
tentang Taman Keanekaragaman Hayati
Pasal 19 ayat 3 : Lampiran II huruf k :
Program Taman Kehati yang Pangkalan data
dilaksanakan oleh masyarakat keanekaragaman hayati
dan/atau setiap orang dapat memuat :
didanai dari perusahaan k. manfaat Taman
swasta melalui program Kehati bagi
tanggung jawab perusahaan masyarakat setempat,
terhadap masyarakat dan lingkungan hayati dan
lingkungan (corporate social non hayati, serta
responsibility) potensi manfaat yang
dapat dikembangkan
lebih lanjut
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 3 tahun 2012
tentang Taman Keanekaragaman Hayati
Pasal 17 :
1) Dalam pelaksanaan Taman Kehati, pemrakarsa dapat melakukan kerjasama dan
kemitraan dengan pihak lain dari dalam negeri maupun luar negeri sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Kerjasama sebagaimana dimakusud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan
antara lain:
a. adopsi pohon ;
b. keanggotaan ;
c. pendidikan ;
d. penelitian; dan/atau
e. wisata alam.
3) Kerjasama yang menyangkut pemanfaatan sumber daya genetik yang berada di
dalam Taman Kehati dilakukan sesuai ketentuan mengenai akses dan pembagian
keuntungan.
“Kerangka Teoritik“
Berkes (2004) memberikan penjelasan mengenai
pergeseran konsep ilmu ekologi dan ilmu-ilmu
terapannya meliputi pergeseran pandangan dari
pandangan reduksionis menjadi pandangan
sistem, pergeseran pandangan untuk
menempatkan manusia sebagai bagian dari
ekosistem, dan pergeseran dari pendekatan
pengelolaan dan konservasi yang berbasis keahlian
(expert-based approach) menjadi pendekatan yang
partisipatoris.

sumber gambar : Biggs et al.,(2015)


MENJAWAB PELUANG
• Apa bentuk pemberian akses yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan
mengakomodasi kebutuhan perlindungan Pemetaan
Taman Keanekaragaman Hayati ? Sosial (Social
• Bagaimana komitmen kelola bersama
antara masyarakat dan pengelola Taman
profiling)
Keanekaragaman Hayati? dibutuhkan
PEMETAAN SOSIAL

Proses penggambaran masyarakat secara Sering disebut juga


sistematik serta melibatkan sebagai social
PENGUMPULAN DATA & INFORMASI profiling atau
mengenai masyarakat termasuk di pembuatan profil
dalamnya profil dan masalah sosial yang suatu masyarakat
ada pada masyarakat tersebut
Mengumpulkan
informasi sebanyak
mungkin

■ Sebagai salah satu pendekatan dalam


pengembangan masyarakat Prinsip Informasi dikumpulkan
secara spesifik
■ Proses yang dapat membantu/mendampingi utama
masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan komunitas mereka sendiri Dapat digunakan sebagai bahan
melalui aksi bersama. (The process of membuat suatu keputusan terbaik
assisting ordinary people to improve their dalam pengembangan masyarakat
own communities by undertaking collective
actions)
“Kerangka
keberlanjutan“
Keberlanjutan pengembangan ekonomi
masyarakat dikembangkan melalui pendekatan
resiliensi dalam kerangka Social Ecological System
(SES) untuk membangun keberlanjutan jasa
ekosistem bagi masyarakat. Dalam pendekatan
resiliensi, SES tidak hanya dilihat sebagai sistem
sosial dan sistem ekologis. Melainkan mereka
dipandang sebagai sistem yang berpusat pada
umpan balik antara komponen sistem ekologi dan
sistem sosial, yang terletak pada antarmuka sistem
sosial dan ekologi (Biggs et al., 2015). sumber gambar : Biggs et al.,(2015)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai