Anda di halaman 1dari 17

Jurnal of Islamic Education Management

120
ISSN: 2461-0674

PENTINGNYA ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL BAGI


PENCAPAIAN TUJUAN LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM

Weni Puspita
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang
E-mail: wenipuspita1901@yahoo.com

Abstrak: Permasalahan yang terjadi di Lembaga Pendidikan Islam adalah


rendahnya pencapaian tujuan yang diperoleh sebagai akibat kelalaian menganalisis
faktor-faktor internal dan eksternal. Akibatnya desain proses yang disusun dan
kegiatan yang dilaksanakan tidak optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan
ilmu manajemen strategik. Kesimpulan yang diperoleh adalah analisis faktor-faktor
internal bagi lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam penting
dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya agar dapat menyusun
rencana kerja dan kegiatan yang tepat serta mengantisipasi kemungkinan terburuk
terjadi dalam proses kerja yang dilakukan sehingga hasil yang diharapkanpun
dapat tercapai. Kelebihan lembaga dapat menjadi nilai jual untuk berkarya dan
meningkatkan daya saing. Tidak hanya itu, kekurangan yang telah diketahui lebih
awal menjadi catatan bagi lembaga untuk dicarikan solusi, antisipasi, dan alternatif
lain guna menutupi dan memberdayakan kekurangan tersebut agar tetap potensial.

Kata kunci: Analisis Internal, Tujuan Lembaga Pendidikan Islam

Abstract: The problems that occurred in Islamic educational institutions is the low
achievement of the goals obtained as a result of negligence analyze the internal
factors at the beginning of the event, so the design process is organized and the
activities carried out are not optimal. This study uses the science of strategic
management approach. The conclusion of this research is the analysis of internal
factors for Islamic educational institutions important to know the advantages and
disadvantages of the institution in order to prepare a work plan and the right
activities and anticipate the worst happens in the coming work processes so that
results can be achieved also expected. Excess agencies may be selling to work and
improve competitiveness. Disadvantages are known at the beginning to be a record
for the agency to look for solutions, anticipation, and other alternatives to cover and
to empower them to keep potential.

Keywords: Internal Analysis, The Goal Of Islamic Educational Institutions

Pendahuluan menjadi wadah bagi peserta didik


Lembaga pendidikan merupa- dalam mengembangkan bakat, minat,
kan sebuah organisasi yang didirikan dan kemampuan baik pada aspek
secara sadar, terprogram, dan kognitif, psikomotorik, maupun
terencana untuk mencapai tujuan afektif melalui proses pembelajaran
yang ditentukan. Organisasi ini agar dapat menjadi individu yang

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
121 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136

berkualitas. Aktivitas yang dilakukan Manajemen strategik, adalah arus


oleh lembaga pendidikan meliputi keputusan dan tindakan yang
serangkaian kegiatan dalam bidang mengarah pada pengembangan suatu
pendidikan untuk meningkatkan strategi atau strategi-strategi yang
kualitas proses pembelajaran pada efektif untuk membantu mencapai
jenjang pendidikan tertentu. Setiap tujuan organisasi (Nawawi, 2012:148-
kegiatan yang dilakukan, diarahkan 149). Strategi-strategi dan keputusan
pada pencapaian visi, misi dan tujuan yang dimaksud di antaranya adalah,
organisasi sesuai kesepakatan analisis lingkungan internal dan
bersama. Oleh karena itu, pada lingkungan eksternal. Pada penelitian
pelaksanaan proses pembelajaran, ini hanya akan dibahas analisis
perlu menggunakan strategi dan internal.
tindakan yang tepat agar dapat Analisis lingkungan internal
mencapai tujuan yang diharapkan. membahas tentang faktor-faktor yang
Strategi dan tindakan tersebut tersebut mempengaruhi pencapaian tujuan dari
dikenal dengan istilah manajemen dalam lembaga, meliputi semua
strategik. kemampuan dan keterbatasan yang
Manajemen strategik merupa- dimiliki lembaganya. Kemampuan
kan proses atau serangkaian kegiatan yang dimiliki perlu diketahui untuk
pengambilan keputusan oleh diberdayakan secara optimal.
manajemen puncak yang bersifat Kemampuan tersebut menjadi nilai
mendasar dan menyeluruh, disertai jual tersendiri bagi lembaga untuk
penetapan cara melaksanakannya menarik minat masyarakat, terutama
guna diimplikasikan oleh seluruh peserta didik. Begitu pula dengan
jajaran di dalam organisasi untuk kekurangan lembaga, perlu diketahui
mencapai tujuan. Keputusan yang agar dapat mencari solusi dan
diambil dirumuskan secara terperinci alternatif sedini mungkin untuk
sehingga memberikan gambaran yang mengatasi kekurangan agar tetap
jelas tentang tindakan yang akan optimal. Meminjam istilah
dilaksanakan oleh seluruh Sumber manajemen bagi perusahaan, analisis
Daya Manusia di lembaga itu. internal meliputi: (1) posisi pasar; (2)
Jurnal of Islamic Education Management
122
ISSN: 2461-0674

keuangan dan akunting; (3) produksi, peserta didik), bahkan berpotensi pula
aspek teknik dan operasional; (4) kehilangan individu yang sudah
sumber daya manusia; dan (5) menjadi pelanggannya (peserta
struktur organisasi dan manajemen didiknya). Sebuah teori kebutuhan,
lembaga (Siagian, 2012:105). yakni ”self-directed change,
Permasalahan yang terjadi menyatakan bahwa pada prinsipnya
adalah, kemampuan dan kekurangan orang akan berubah jika merasa
yang dimiliki suatu lembaga tidak perubahan itu penting demi
dianalisis secara optimal oleh kepentingan mereka sendiri, dan
manajemen sehingga tidak memiliki merasa tidak puas dengan situasi atau
nilai jual, dalam arti tidak ada level kinerja kini (aktual) (Prihadi
karakter yang membedakan dengan 2004:44). Prinsip dalam teori
lembaga pendidikan lainnya yang kebutuhan ini menghendaki suatu
serupa. Begitu pula dengan kelalaian tindakan nyata seluruh individu.
mengetahui kekurangan lembaganya, Misalnya: Tenaga pendidik dan
dapat menimbulkan masalah baru di kependidikan dalam suatu lembaga
masa depan. Terlambat menemukan akan bekerja bila merasa tertantang,
kemampuan (baca: kelebihan) yang diberdayakan, dan dihargai sehingga
dimiliki dapat menimbulkan masalah penting baginya untuk selalu
bagi lembaga itu sendiri yakni produktif. Peserta didik selalu belajar
rendahnya daya saing, sedangkan dengan semangat dan motivasi yang
terlambat menyadari kekurangan tinggi karena belajar tersebut
yang ada pada lembaganya dapat dibutuhkan bagi keberhasilannya.
menimbulkan masalah berupa Melalui belajar ia dapat memenuhi
ketidaksiapan menghadapi masalah semua tantangan dan harapan yang
baru. dipercayakan padanya. Sebuah
Ketiadaaan nilai jual dan tantangan yang diberikan pada peserta
ketidakmampuan mengantisipasi didik untuk menguasai materi
kekurangan yang ada dapat membuka minimal 80% supaya lulus, dan
peluang bagi lembaga untuk apabila kurang dinyatakan tidak lulus
kehilangan calon pelanggan (baca: maka peserta didik akan belajar

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
123 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136

supaya lulus. Peserta didik yang lingkungan internal bagi Lembaga


diberdayakan dalam kegiatan Pendidikan penting untuk dikaji. Hal
mempercantik ruang kelas akan tersebut mendorong penulis
termotivasi untuk menjaganya karena melakukan kajian ilmiah dalam jurnal
merasa memiliki. Kepercayaan yang berjudul, “Pentingnya Analisis
diberikan pada peserta didik dapat Lingkungan Internal Bagi Pencapaian
mandiri menyelesaikan tugasnya, Tujuan Lembaga Pendidikan Islam.”
akan memacu semangat
Pentingnya Analisis Lingkungan
menyelesaikan tugas yang tinggi.
Internal Bagi Lembaga Pendidikan
Tantangan, harapan dan kepercayaan
Islam
yang diberikan pada sumber daya
Membahas tentang pentingnya
manusia merupakan sebuah
analisis lingkungan internal bagi
kebutuhan bagi sumber daya manusia
Lembaga Pendidikan Islam dalam
itu sendiri yang memacu tindakan
penelitian ini, penulis awali dari
secara nyata. Supaya maksud tersebut
bahasan tujuan pendidikan Islam. Ada
dapat terpenuhi, maka manajemen
sebuah ungkapan populer yang
perlu mengetahui kelebihan dan
mengatakan bahwa, kita tidak dilihat
kekurangan dari lembaganya
dari bagaimana kita dahulu dan
sehingga dapat memberikan
bagaimana kita sekarang, akan tetapi
tantangan, harapan, dan kepercayaan
kita dilihat dari kemana kita akan
pada SDM yang ada. Hal ini berarti,
melangkah. Hal ini menunjukkan
mengetahui kelebihan dan
bahwa suatu aktivitas yang dilakukan
kekurangan lembaga penting
haruslah berawal dari tujuan yang
dilakukan oleh manajemen dalam
hendak dicapai.
aktivitas pengelolaan proses
Ajaran Islam mengajarkan pula
pendidikan. Hal ini diharapkan untuk
bahwa, sesungguhnya segala suatu
memperoleh desain proses
amal perbuatan tergantung pada
(perencanaan) yang unggul sehingga
niatnya. Apabila niat diartikan maka
dapat dilaksanakan dengan unggul
maka dapat diterima bahwa, niat
pula, tanpa menemukan kendala yang
samadengan tujuan. Suatu perbuatan
berarti. Oleh karena itu, analisis
Jurnal of Islamic Education Management
124
ISSN: 2461-0674

yang dilakukan baik atau tidak baik secara khusus setiap lembaga
sangat tergantung pada tujuannya. Ini pendidikan berdiri dengan
berarti, bidang kegiatan, metode, karakternya masing-masing yang
teknik, startegi, dan aktivitas itu menjadi nilai jual bagi lembaganya.
sendiri dilakukan dengan cara yang Oleh karena itu, penting dibahas
unggul sangat tergantung pada tujuan secara terperinci setiap analisis
yang hendak dicapai. lingkungan internal bagi lembaga
Tujuan pendidikan Islam sejalan penidikan.
dengan tujuan hidup umat Islam, Analisis Lingkungan Internal
yaitu membentuk manusia yang baik Analisis lingkungan internal
dan benar, yang berbakti pada Allah merupakan kegiatan melakukan
dalam pengertian yang sebenar- penilaian terhadap faktor-faktor yang
benarnya, membangun struktur mempengaruhi ketercapaian tujuan
kehidupan di dunia ini dengan lembaga dari aspek internal. Analisis
hukum, dan menjalani kehidupan tersebut penting dilakukan oleh
tersebut sesuai dengan keimanannya. lembaga pendidikan untuk
Tujuan pendidikan Islam hendaknya mengetahui kelebihan-kelebihan
mengacu pada konsep dasar, tujuan (kemampuan) dan kekurangan-
hidup umat Islam yang tertuang kekurangan (kelemahan) yang
dalam AlQuran dan Hadits dimiliki oleh lembaganya. Kelebihan
(Jalaluddin, 2011:130). dan kekurangan tersebut merupakan
Lembaga pendidikan Islam sebuah peluang, ancaman, dan
memiliki tujuan yang sejalan dengan tantangan yang harus
tujuan pendidikan Islam, yaitu untuk dipertimbangkan dalam merumuskan
mewujudkan manusia yang memiliki program kerja. Analisis internal yang
kualitas zikir, pikir dan amal sholeh, dilakukan dapat menentukan profil
unggul dalam intelektual dan suatu lembaga pendidikan; memberi
memiliki akhlak yang baik (Yusuf, informasi tentang sumber daya dan
2006:215). Tujuan ini selalu ada pada kemampuan spesifik organisasi,
lembaga pendidikan Islam, apapun apabila sumber daya dan kemampuan
jenjang dan namanya. Hanya saja, tergolong unggul maka menjadi

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
125 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136

kompetensi inti yang mampu pendidikan. Pada kajian ilmiah ini,


menciptakan nilai tersendiri bagi penulis hanya membahas pendekatan
lembaga bersangkutan (Hery, fungsional untuk menilai kelebihan
2013:90). dan kekurangan lembaga pendidikan.
Pada hakikatnya ada dua Purwanto (2006:100), menyatakan
macam pendekatan internal yang bahwa analisis lingkungan internal
dapat digunakan dalam meliputi kegiatan: (1) analisis
mengidentifikasi dan menilai faktor- pemasaran, terdiri atas analisis
faktor internal, yaitu: Pendekatan lingkungan umum (meliputi aspek
fungsi, yaitu pendekatan yang demografi, ekonomi, alam, teknologi,
berupaya mengidentifikasikan dan politik dan hukum, dan aspek sosial-
menilai faktor-faktor internal budaya), analisis perilaku konsumen,
mencakup kemampuan lembaga, dan analisis perilaku pesaing; (2)
keterbatasan, dan ciri-cirinya yang aspek sumber daya manusia; (3) riset
biasanya dikategorikan pada (a) posisi dan pengembangan; (4) aset produksi
pasar; (b) keuangan dan akunting; (c) dan operasional; dan (5) aspek
produksi/ aspek teknik dan keuangan.
operasional lembaga; (d) sumber daya Posisi Pasar
manusia, dan (e) struktur organisasi Pasar merupakan sebuah istilah
dan manajemen. Pendekatan analisis yang digunakan dalam bidang
rincian operasional, meliputi (a) ekonomi, sebagai tempat bagi setiap
pelaksanaan kegiatan pokok; (b) produk dan jasa dipromosikan kepada
analisis kegiatan penunjang. Secara pelanggan atau calon pengguna jasa,
terperinci meliputi: analisis kegiatan serta pusat terjadinya transaksi. Istilah
penunjang, memahami sejarah pasar bagi lembaga pendidikan,
lembaga; pemahaman siklus merujuk pada kondisi pengguna jasa
kehidupan organisasi, dan orientasi pendidikan. Identifikasi posisi pasar
masa depan (Siagian, 2012:104). dilakukan dengan maksud mengambil
Kedua pendekatan di atas dapat berbagai langkah yang diperlukan
dipilih dalam menganalisis sehingga lembaga memahami dengan
lingkungan internal lembaga tepat posisi para pengguna jasa
Jurnal of Islamic Education Management
126
ISSN: 2461-0674

seperti: (1) kebutuhannya; (2) status dirinya bercerita tentang pengalaman


sosialnya; (3) latar belakang belajarnya pada orang lain sebagai
pendidikannya; (4) seleranya; (5) ungkapan rasa senang. Peserta didik
kecenderungannya membelanjakan merasa bangga bercerita kepada orang
uangnya; dan (6) sumber tuanya, saudara-saudaranya, bahkan
penghasilannya (Siagian, 2012:106). teman-temannya yang berbeda
Pengguna jasa pendidikan sekolah. Ini berarti bahwa secara
adalah peserta didik. Pada analisis tidak langsung, kenyamanan belajar
internal, kebutuhan belajar peserta peserta didik merupakan sebuah
didik penting diketahui untuk promosi bagi lembaga.
menciptakan kegiatan belajar sesuai Selain kebutuhan belajar, status
dengan kebutuhannya. Peserta didik sosial peserta didik perlu pula
secara individual memiliki karakter dianalisis. Hal ini bertujuan untuk
yang berbeda-beda, baik tingkat memahami peserta didik dari latar
kecerdasan intelektualnya, kecerdasan belakang sosial keluarganya, terutama
emosi, kecerdasan kreativitas, dan untuk menyusun tindakan pencegahan
kecerdasan spiritualnya atau (preventif) dan perbaikan (kuratif)
pemahaman keagamaannya. Tingkat terhadap masalah yang berpeluang
kecerdasan peserta didik menentukan muncul dalam proses pembelajaran.
kemampuannya mengikuti proses Antisipasi terhadap masalah diawal
pembelajaran. Setiap individu proses pembelajaran merupakan
memiliki gaya belajarnya masing- tindakan yang tepat untuk efisiensi
masing sehingga membutuhkan dan efektivitas kegiatan dalam
kegiatan pembelajaran yang sesuai mencapai tujuan lembaga pendidikan.
dengan gaya belajarnya. Pemahaman Peserta didik berasal dari
terhadap gaya belajar peserta didik lingkungan keluarga yang berbeda-
yang diikuti dengan tindakan nyata beda, sehingga status sosial
pada proses pembelajaran menjadikan keluarganya juga berbeda-beda pula.
individu berada pada kondisi yang Status sosial keluarga di masyarakat
nyaman untuk belajar. Kenyamanan mempunyai peranan terhadap
belajar individu menggerakkan perkembangan anak. Individu yang

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
127 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136

berbakat dapat berkembang dengan anggota keluarganya tidak perduli


baik apabila di lingkungan dengan ajaran agama, tidak saling
keluarganya ditunjang dengan sarana mengingatkan dan acuh tidak acuh.
yang ada. Anak yang berbakat seni Manajemen lembaga pendidikan
dapat berkembang dengan baik Islam dapat merancang program
apabila ditunjang dengan alat musik. pendidikan yang dapat memenuhi
Tentu akan berbeda kondisinya semua karakteristik keagamaan
dengan individu yang berbakat yang individu peserta didik dari latar
sama namun tidak ditunjang dengan belakang agama keluarganya. Status
alat musik. Begitu pula dengan sosial dan keagamaan keluarga
kondisi individu yang tumbuh di membantu mengantisipasi bila terjadi
lingkungan keluarga yang utuh masalah dalam proses pembelajaran
(memiliki ayah, ibu, dan anak-anak) sehingga tujuan lembaga dapat
akan berbeda perkembangannya tercapai tanpa kendala yang berarti.
dengan individu yang tidak memiliki Keuntungan mengetahui status
orang tua yang lengkap. Keutuhan sosial peserta didik bagi lembaga
interaksi hubungan antara anggota pendidikan adalah untuk memahami
keluarga, cara dan sikap keluarga peserta didik dari aspek
dalam pergaulan juga menentukan perkembangan sosialnya, terutama
perkembangan sosial anak (Mawardi untuk merancang program lembaga
dan Hidayati, 2009:214). yang sesuai dengan kebutuhan
Pada lembaga pendidikan individu peserta didik dan
Islam, dimana segmen pasarnya perkembangan sosialnya, serta
merupakan umat Islam maka status memperoleh pengetahuan untuk
keagamaan yang berlangsung dalam menyusun tindakan pencegahan
keluarga juga menentukan pola pikir (preventif) dan perbaikan (kuratif)
peserta didik terhadap proses belajar. yang tepat terhadap masalah peserta
Perbedaan dapat terlihat dari didik bagi kemajuan lembaga.
perkembangan spiritual individu yang Peserta didik juga berbeda-beda
berasal dari lingkungan keluarga yang latar belakang pendidikannya. Latar
agamis, dengan individu yang belakang pendidikan sebelumnya,
Jurnal of Islamic Education Management
128
ISSN: 2461-0674

dapat mempengaruhi pola pikir dan yang cukup dan memotivasi individu
perkembangan individu peserta didik. untuk menyiapkan diri sebelum
Hal ini berpengaruh pula pada tingkat belajar dimulai. Tindakan ini dapat
adaptasinya terhadap lingkungan menjadikan individu peserta didik
belajar yang baru. Perbedaan latar berkembang secara intelektual dalam
belakang pendidikan, menyebabkan proses pembelajaran.
adanya perbedaan tingkat Ahli psikologi menjelaskan
perkembangan pola pikir, tingkat bahwa, intervensi lingkungan
emosi, motivasi, dan kesiapan belajar termasuk pendidikan memiliki andil
individu. sekitar 80-85% terhadap
Latar belakang pendidikan perkembangan intelektual individu,
sebelumnya, mempengaruhi kuantitas sedangkan heriditas berkontribusi 15-
dan kualitas pengetahuan dan 20%. Oleh karena itu, individu
wawasan peserta didik. Individu yang peserta didik dapat berkembang
memiliki pengetahuan dan wawasan intelektualnya melalui proses belajar
yang sudah mumpuni sebelumnya, dengan syarat memberi kesempatan
akan lebih siap untuk belajar daripada rentang waktu yang cukup bagi
individu peserta didik yang tidak individu untuk mengembangkan
memiliki pengetahuan dan wawasan intelektual secara maksimal. Ini
sebelumnya. Pemahaman terhadap berarti pula bahwa lingkungan
perbedaan latar belakang pendidikan pendidikan berpengaruh pada
peserta didik membantu lembaga kemampuan individu berpikir normal,
menciptakan program pembelajaran di atas normal, atau di bawah normal
yang tepat sesuai dengan perbedaan (Asrori, 2009:55).
latar belakangnya, sehingga perlu Pendidikan dirancang tidak
dirancang kegiatan belajar yang dapat hanya untuk meningkatkan
memenuhi pula bagi kebutuhan kecerdasan intelektual peserta didik,
individu yang tidak memiliki akan tetapi juga untuk
pengetahuan dan wawasan yang mengembangkan kecerdasan
cukup sebelumnya, seperti merancang psikomotorik dan emosionalnya.
kegiatan belajar yang memberi waktu Semua kecerdasan itu dapat terbentuk

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
129 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136

dari interaksi dalam proses dirinya sendiri sedangkan guru


pembelajaran yang dirancang secara berfungsi sebagai pembimbing,
unggul, berawal dari kemampuan pengarah atau fasilitator (Jhon
berpikir. Kemampuan berpikir yang Dewey, dalam Sani, 2014:31).
normal atau di atas normal berkaitan Pemahaman terhadap selera
dengan kemampuan individu atau kesenangan individu peserta
mengelola emosi, yakni didik di awal kegiatan pembelajaran
mengendalikan dorongan untuk membantu manajemen untuk
bertindak berdasarkan perasaan merancang kegiatan belajar yang
(Mangkunegara, 2010:44). dapat mendorong individu belajar
Selain tingkat kebutuhan, status sesuai dengan seleranya. Pada konsep
sosial dan latar belakang pendidikan, ini, individu tidak akan belajar bila
peserta didik memiliki perbedaan pula merasa kegiatan tersebut tidak sesuai
dari aspek selera atau kesenangan. dengan kesenangannya. Apabila hal
Selera (baca: hobi) merupakan sebuah ini terjadi maka dapat menghambat
kesenangan yang menjadikan pencapaian program pendidikan bagi
individu merasa senang didalamnya. lembaga itu sendiri. Program
Pemahaman manajemen terhadap pendidikan dan pembelajaran yang
selera atau kesenangan individu dirancang tidak sesuai dengan selera
peserta didik membantu manajemen individu peserta didik walaupun
untuk menciptakan program dirancang dengan optimal, maka tidak
pendidikan atau mengembangkan akan berguna dan ini dapat
kegiatan pembelajaran yang dapat menjauhkan dari ketercapaian tujuan
memotivasi peserta didik belajar lembaga.
untuk kesenangan dan kepentingan Peserta didik yang merasakan
dirinya sendiri. Teori pembelajaran kesenangannya dalam belajar karena
progresif menyatakan bahwa terpenuhi sesuai dengan seleranya
pembelajaran dirancang agar peserta akan loyal dalam belajar, rela
didik melakukan apa yang harus meluangkan waktu, tenaga dan
dikerjakan untuk kepentingan dirinya biayanya agar dapat belajar. Ia akan
sendiri, inisiatif harus datang dari cenderung menyukai kesenangannya
Jurnal of Islamic Education Management
130
ISSN: 2461-0674

itu dan fokus. Ada keterkaitan antara berguna bagi lembaga dalam
selera dengan kecenderungan untuk memprediksikan program yang
menggunakan biaya (baca: dirancang dapat berjalan sesuai
pengobanan) untuk memperoleh dukungan penghasilan orang tua
kesenangannya itu. Oleh karena itu, peserta didik. Orang tua dapat
analisis terhadap kecenderungan berkontribusi terhadap program
untuk membelanjakan uangnya pendidikan anaknya dengan lebih
(mengorbankan waktu dan tenaganya) mudah apabila memiliki kemampuan
dilakukan dengan melihat yang cukup sesuai dengan
keterkaitannya dengan selera atau penghasilannya. Dukungan orang tua
kesenangan peserta didik. Analisis terhadap pendidikan sangat
kecenderungan membiayakan uang tergantung dengan persepsi orang tua
juga dilakukan terhadap keluarga terhadap biaya pendidikan yang
peserta didik. Kecenderungan orang ditawarkan oleh lembaga berdasarkan
tua peserta didik membelanjakan ketersesuaian biaya tersebut dengan
uangnya, apakah untuk pendidikan penghasilannya. Program pendidikan
anaknya atau untuk keperluan lain. yang ditawarkan lembaga dengan
Pemahaman terhadap hal tersebut biaya relatif sesuai dengan
penting untuk membantu manajemen penghasilan orang tua menjadi salah
merancang program pendidikan yang satu pertimbangan orang tua untuk
sesuai dengan karakter keluarga memilih lembaga yang tepat untuk
peserta didik, dimana keberhasilan anaknya.
tujuan lembaga mesti didukung oleh Analisis terhadap sumber
semua pihak termasuk orang tua penghasilan orang tua membantu
peserta didik. manajemen untuk mengidentifikasi
Sumber penghasilan orang tua kelemahan atau kelebihan
peserta didik dapat mempengaruhi lembaganya dari aspek keuangan
kemampuan membiayai pendidikan sedini mungkin sebelum merancang
anaknya. Analisis terhadap sumber program pendidikan. Pemahaman
penghasilan orang tua (sebagai salah terhadap kelemahan lembaga dari
satu pasar: pengguna jasa pendidikan) aspek keuangan dapat membantu

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
131 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136

mencari solusi yang tepat guna rangka mengembangkan porgram


mengatasi kelemahan tersebut. pendidikan dan pembelajaran agar
Posisi pasar bagi lembaga sesuai dengan kebutuhan pengguna
pendidikan penting untuk jasa pendidikan. Mengembangkan
memudahkan manajemen dalam program pembelajaran yang tidak
mengembangkan program agar sesuai sesuai dengan selera pelanggannya
dengan karakteristiknya. Penting pula dapat menjadikan program tersebut
untuk mengatur agar sebuah program gagal, tidak diminati. Begitu pula,
yang unggul dapat berjalan tanpa bila program yang dikembangkan
kendala biaya, dengan kata lain tidak terjangkau oleh peserta didik,
pemahaman terhadap posisi pasar maka tidak akan optimal. Oleh karena
berguna untuk menyusun program itu, penting melakukan analisis
lembaga sesuai dengan kebutuhan, lingkungan internal dari aspek posisi
status sosialnya, latar belakang pasar.
pendidikan, selera, kecenderungan Keuangan
pengeluaran, dan sumber penghasilan Lembaga pendidikan
pelanggannya (baca: pengguna jasa). merupakan sebuah organisasi yang
Penting pula dilakukan analisis bergerak pada pelayanan jasa dalam
terhadap pesaing, dalam menganalisis bidang pendidikan. Sebagai sebuah
posisi pasar. Analisis terhadap organisasi pendidikan membutuhkan
pesaing sama halnya dengan analisis biaya dalam operasionalnya.
terhadap pengguna jasa. Persaing Keuangan atau pembiayaan
akan membantu manajemen pendidikan di lembaga-lembaga
memutuskan di mana akan bersaing pendidikan atau sekolah menjadi
dan bagaimana menentukan posisi sebuah faktor yang esensial.
menghadapi pesaingnya pada setiap Kebutuhan untuk pembelajaran yang
pasar sasaran (Purwanto, 2006:101). baik membutuhkan pembiayaan yang
Berdasarkan pendapat di atas, memadai pula (Rohiyat, 2012:27).
jelaslah bahwa analisis posisi pasar Analisis aspek keuangan bagi
dalam lingkungan internal penting lembaga penting dilakukan dalam
bagi lembaga pendidikan dalam rangka mengetahui cara perolehan
Jurnal of Islamic Education Management
132
ISSN: 2461-0674

dana, pengumpulan dana, yang tinggi tidak dapat berjalan


pembayaran utang, pengendalian kas, dengan optimal bila tidak didukung
serta perencanaan kebutuhan dengan ketersediaan biaya. Oleh
keuangan bagi berlangsungnya karena itu, penting diketahui kondisi
operasional lembaga pendidikan keuangan sebelum operasional
(Purwanto, 2006:111). Selain itu, program, guna mencari solusi yang
analisis keuangan berkaitan dengan tepat untuk membiayai program
biaya tidak tetap, variabel tetap, biaya tersebut dan mencari solusi alternatif
langsung, biaya tidak langsung, biaya sebagai antisipasi bila menemukan
total, biaya rata-rata, dan biaya kendala dalam pelaksanaannya.
marginal. Mengetahui semua Analisis keuangan dibutuhkan pula
komponen biaya pendidikan, untuk mengetahui pemborosan atas
membantu manajemen dalam biaya pengeluaran yang tidak
melakukan tafsiran nilai uang yang potensial. Pengeluaran terhadap
dibutuhkan sebagai biaya pendidikan program yang tidak berguna bagi
(Irianto, 2013:139). kemajuan lembaga merupakan sebuah
Berdasarkan pendapat di atas pemborosan. Apabila anggaran
dapat diketahui bahwa analisis pendidikan yang tidak potensial
keuangan bagi lembaga pendidikan diketahui sejak dini, maka lembaga
penting dilakukan dalam rangka dapat terhindar dari pemborosan,
mengetahui seberapa besar keuangan sebaliknya dapat mengalihkan
yang dimiliki oleh lembaga dan anggaran biaya tersebut pada program
seberapa besar taksiran biaya yang potensial.
pendidikan yang dibutuhkan untuk Sumber Daya Manusia
pelaksanaan program. Sumber daya manusia merupa-
Analisis terhadap kondisi kan kekuatan inti bagi lembaga
keuangan lembaga penting dilakukan pendidikan. Tanpa adanya sumber
oleh manajemen dalam rangka daya manusia, operasional di lembaga
mengantisipasi kekurangan biaya pendidikan tidak akan berjalan.
untuk keperluan operasional. Program Keberadaan sumber daya manusia
yang membutuhkan biaya operasional yang berkualitas tinggi, sangat

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
133 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136

berkontribusi terhadap proses Sumber daya manusia dapat


operasional lembaga pendidikan. mengganggu pelaksanaan program
Fasillitas yang lengkap tidak akan yang ditetapkan. Bagaimana pun
bermakna tanpa kehadiran sumber bagusnya, program yang dibuat tanpa
daya manusia yang mampu didukung oleh ketersediaan sumber
memanfaatkannya untuk program- daya manusia maka program tidak
program unggulan, akan tetapi tanpa dapat berjalan.
fasilitas yang memadai sumber daya Analisis internal terhadap
manusia yang berkualitas tinggi sumber daya manusia bagi
mampu menciptakan keunggulan dan manajemen lembaga pendidikan
berusaha menghadirkan fasilitas dilakukan untuk mengetahui aspek-
(Asmani, 2015:20). Hal ini aspek yang perlu mendapat perhatian
menunjukkan bahwa, keberadaan dalam bidang sumber daya manusia.
sumber daya manusia yang Siagian (2012:114) mengatakan
berkualitas tinggi bagi lembaga bahwa, ada tujuh aspek yang perlu
sangat penting untuk menciptakan mendapat perhatian manajemen
program-program unggulan. Oleh berkaitan dengan sumber daya
karena itu, perlu diketahui manusia yaitu sebagai berikut:
ketersediaannya bagi lembaga Pertama, kebijakan tentang
pendidikan. sumber daya manusia meliputi: (a)
Pada konsep manajemen penciptaan sistem informasi sumber
strategik, sumber daya manusia daya manusia; (b) klasifikasi jabatan;
sebagai lingkungan internal dapat (c) analisis pekerjaan; (d) uraian
mempengaruhi ketercapaian tujuan. pekerjaan; (e) standar pengukuran
Menganalisis sumber daya manusia kinerja; (f) perencanaan tenaga kerja;
diawal penyusunan program penting (g) rekrutmen; (h) seleksi; (i)
dilakukan sebagai informasi pada orientasi dan penempatan; (j) sistem
manajemen tentang seberapa besar imbalan; (k) pendidikan dan
ketersediaan sumber daya manusia pelatihan; (l) penilaian kinerja; (m)
lembaga yang ada, dan bagaimana perencanaan dan pengembangan
tingkat kualitasnya. Kekurangan karir; (n) pemeliharaan hubungan
Jurnal of Islamic Education Management
134
ISSN: 2461-0674

industrial; (o) pemutusan hubungan kualitasnya, sebagai informasi untuk


kerja; dan (p) peminsiunan pegawai; menyusun program dan merumuskan
kedua, penanganan yang tepat strategi yang tepat menghadapi
terhadap terhadap keterampilan dan pesaing.
semangat kerja; ketiga, pemberian
Pentingnya Analisis Lingkungan
motivasi yang tepat; keempat, sistem
Internal
imbalan; kelima, kebijakan yang
Analisis lingkungan internal
diambil pada saat lembaga sedang
pada hakikatnya adalah menganalisis
dalam kesibukan dan dalam kondisi
faktor-faktor yang mempengaruhi
jam tidak efektif; keenam, pengenalan
ketercapaian tujuan yang telah
sumber-sumber tenaga kerja; dan
ditetapkan dari internal lembaga.
ketujuh, peranan yang dapat
Secara garis besar, lembaga
dimainkan oleh serikat pekerja dan
pendidikan memiliki kemampuan dan
pimpinannya.
kelemahan dari aspek faktor-faktor
Hasil analisis internal terhadap
seperti posisi pasar, keuangan,
sumber daya manusia dapat
produksi, sumber daya manusia, dan
digunakan sebagai informasidan
struktur organisasi dan manajemen.
kekuatan untuk menghadapi pesaing
Oleh karena itu, kemampuan ataupun
bagi lembaga yang bergerak pada
kelemahan tersebut, perlu diketahui
bidang yang sama, terutama informasi
dan disadari oleh manajemen selaku
dalam menyusun rencana atau
pembuat keputusan untuk menetap-
program lembaga pendidikan yang
kan dan merumuskan program yang
unggul agar lebih kompetitif
tepat sesuai dengan kelebihan atau
(Purwanto, 2006:102).
kelemahan yang diketahui.
Berdasarkan pendapat di atas
Kemampuan yang dimiliki oleh
dapat diketahui bahwa analisis
lembaga pendidikan atas posisi pasar,
internal terhadap sumber daya
keuangan, sumber daya manusia,
manusia penting dilakukan bagi
ataupun produksi menjadi informasi
lembaga pendidikan. Tujuannya
berharga dalam membuat keputusan,
adalah untuk mengetahui ketersediaan
apakah lembaga akan berfokus pada
sumber daya manusia dan

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
135 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136

kemampuan tersebut dan mengemas- Lembaga pendidikan Islam


nya dengan tepat agar berdaya saing sebagai organisasi yang memiliki
tinggi. Kemampuan yang diberdaya- tujuan sejalan dengan tujuan umat
kan, dapat menjadi pembeda dengan Islam, seyogyanya mampu menjadi
lembaga lainnya untuk menarik minat contoh pada lembaga pendidikan di
pengguna jasa. Pembuat keputusan sekitarnya, setidaknya mampu
dapat menetapkan standar proses mengenali kemampuan lembaganya
yang unggul sebagai karakter serta memberdayakan kemampuan
lembaganya dalam rangka mencipta- tersebut. Analisis internal terhadap
kan sekolah yang unggul. Sebut saja faktor-faktor yang mempengaruhi
SMP YIMI Gresik, sebuah sekolah ketercapaian tujuan bagi lembaga
yang memiliki program unggulan pendidikan Islam, juga dilakukan
berupa penggunaan konsep Multiple untuk mengetahui kelemahan yang
Intelligences Research (MIR) dalam dimiliki oleh lembaganya.
menyeleksi siswa baru dan berhasil Kelemahan-kelemahan tersebut bukan
meraih prestasi SMP terbaik se- untuk dihindari, namun untuk
Kabupaten Gresik, 2006-2007 yang dicarikan solusi mengatasinya agar
lalu. Sekolah ini menggunakan hasil tetap potensial.
MIR sebagai pedoman guru untuk
Kesimpulan
bahan skenario pembelajaran, di
Berdasarkan pembahasan di
mana siswa dapat mengikuti pembela-
atas dapat diuraikan kesimpulan
jaran sesuai dengan gaya belajarnya
bahwa, analisis faktor-faktor internal
masing-masing (Chatib, 2013:95).
bagi lembaga pendidikan Islam
Sekolah ini telah membuktikan
penting dilakukan untuk mengetahui
bahwa, bagaimana keberhasilannya
kelebihan dan kekurangan
menganalisis posisi pasar dalam arti
lembaganya agar dapat menyusun
kondisi siswanya sebagai bahan
rencana kerja dan kegiatan yang tepat
menyusun rencana pembelajaran bagi
serta mengantisipasi kemungkinan
siswa. Kemampuan tersebut menjadi
terburuk terjadi di dalam proses kerja
nilai jual yang membedakan SMP
mendatang sehingga hasil yang
YIMI Gresik dengan SMP lainnya.
Jurnal of Islamic Education Management
136
ISSN: 2461-0674

diharapkanpun dapat tercapai. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2010.


Perilaku dan Budaya
Kelebihan lembaga dapat menjadi
Organisasi. Bandung: Refika
nilai jual untuk berkarya dan Aditama.
meningkatkan daya saing. Mawardi dan Hidayati, Nur. 2009.
Kekurangan yang diketahui di awal Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu
Sosial Dasar,Ilmu Budaya
menjadi catatan bagi lembaga untuk Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
dicari solusi, antisipasi, dan alternatif
Nawawi, Hadari. 2012. Manajemen
lain guna menutupi dan Strategik Organisasi Non Profit
Bidang Pemerintahan dengan
memberdayakannya agar tetap
Ilustrasi di Bidang Pendidikan.
potensial. Yogyakarta: UGM Press.
Prihadi, Syaiful. 2004. Assesment
Daftar Pustaka Centre Identifikasi,
Pengukuran, dan
Asmani, Jamal Ma’mur. 2015. Pengembangan Kompetensi.
Manajemen Efektif Marketing Jakarta:Gramedia Pustaka
Sekolah. Yogyakarta: Diva Utama.
Press.
Purwanto, Iwan. 2006. Manajemen
Asrori. 2009. Psikologi Strategik PedomanJitu dan
Pembelajaran. Bandung: Efektif Membidik Sasaran
Wacana Prima. Perusahaan Melalui Analisis
Internal dan Eksternal.
Hery. 2013. Cara Cepat dan Mudah
Yogyakarta: Yrama Widya.
Memahami Pengantar
Manajemen. Yogyakarta: Gava Rohiyat. 2012. Manajemen Sekolah
Media. Teori dan Praktik. Bandung:
Refika Aditama.
Husain, Syed Sajjad dan Syed Ali
Asharaf., Astuti, Rahmani Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi
(Penerjemah). 1994. Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Menyongsong Keruntuhan Aksara.
Pendidikan Islam. Bandung:
Gema Risalah Press. Siagian, Sondang P. 2012.
Manajemen Stratejik. Jakarta:
Irianto, Agus. 2013. Pendidikan Bumi Aksara.
Sebagai Investasi dalam
Pembangunan Suatu Bangsa. Yusuf, Ali Anwar. 2006. Islam dan
Jakarta: Kencana Media Group. Sains Modern Sentuhan Islam
terhadap Berbagai Disiplin
Jalaluddin. 2011. Filsafat Pendidikan Ilmu. Jawa Barat: Psutaka
Islam Telaah Sejarah dan Setia.
Pemikirannya. Jakarta: Kalam
Mulia.

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare

Anda mungkin juga menyukai