925-Article Text-1967-1-10-20161214
925-Article Text-1967-1-10-20161214
120
ISSN: 2461-0674
Weni Puspita
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang
E-mail: wenipuspita1901@yahoo.com
Abstract: The problems that occurred in Islamic educational institutions is the low
achievement of the goals obtained as a result of negligence analyze the internal
factors at the beginning of the event, so the design process is organized and the
activities carried out are not optimal. This study uses the science of strategic
management approach. The conclusion of this research is the analysis of internal
factors for Islamic educational institutions important to know the advantages and
disadvantages of the institution in order to prepare a work plan and the right
activities and anticipate the worst happens in the coming work processes so that
results can be achieved also expected. Excess agencies may be selling to work and
improve competitiveness. Disadvantages are known at the beginning to be a record
for the agency to look for solutions, anticipation, and other alternatives to cover and
to empower them to keep potential.
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
121 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136
keuangan dan akunting; (3) produksi, peserta didik), bahkan berpotensi pula
aspek teknik dan operasional; (4) kehilangan individu yang sudah
sumber daya manusia; dan (5) menjadi pelanggannya (peserta
struktur organisasi dan manajemen didiknya). Sebuah teori kebutuhan,
lembaga (Siagian, 2012:105). yakni ”self-directed change,
Permasalahan yang terjadi menyatakan bahwa pada prinsipnya
adalah, kemampuan dan kekurangan orang akan berubah jika merasa
yang dimiliki suatu lembaga tidak perubahan itu penting demi
dianalisis secara optimal oleh kepentingan mereka sendiri, dan
manajemen sehingga tidak memiliki merasa tidak puas dengan situasi atau
nilai jual, dalam arti tidak ada level kinerja kini (aktual) (Prihadi
karakter yang membedakan dengan 2004:44). Prinsip dalam teori
lembaga pendidikan lainnya yang kebutuhan ini menghendaki suatu
serupa. Begitu pula dengan kelalaian tindakan nyata seluruh individu.
mengetahui kekurangan lembaganya, Misalnya: Tenaga pendidik dan
dapat menimbulkan masalah baru di kependidikan dalam suatu lembaga
masa depan. Terlambat menemukan akan bekerja bila merasa tertantang,
kemampuan (baca: kelebihan) yang diberdayakan, dan dihargai sehingga
dimiliki dapat menimbulkan masalah penting baginya untuk selalu
bagi lembaga itu sendiri yakni produktif. Peserta didik selalu belajar
rendahnya daya saing, sedangkan dengan semangat dan motivasi yang
terlambat menyadari kekurangan tinggi karena belajar tersebut
yang ada pada lembaganya dapat dibutuhkan bagi keberhasilannya.
menimbulkan masalah berupa Melalui belajar ia dapat memenuhi
ketidaksiapan menghadapi masalah semua tantangan dan harapan yang
baru. dipercayakan padanya. Sebuah
Ketiadaaan nilai jual dan tantangan yang diberikan pada peserta
ketidakmampuan mengantisipasi didik untuk menguasai materi
kekurangan yang ada dapat membuka minimal 80% supaya lulus, dan
peluang bagi lembaga untuk apabila kurang dinyatakan tidak lulus
kehilangan calon pelanggan (baca: maka peserta didik akan belajar
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
123 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136
yang dilakukan baik atau tidak baik secara khusus setiap lembaga
sangat tergantung pada tujuannya. Ini pendidikan berdiri dengan
berarti, bidang kegiatan, metode, karakternya masing-masing yang
teknik, startegi, dan aktivitas itu menjadi nilai jual bagi lembaganya.
sendiri dilakukan dengan cara yang Oleh karena itu, penting dibahas
unggul sangat tergantung pada tujuan secara terperinci setiap analisis
yang hendak dicapai. lingkungan internal bagi lembaga
Tujuan pendidikan Islam sejalan penidikan.
dengan tujuan hidup umat Islam, Analisis Lingkungan Internal
yaitu membentuk manusia yang baik Analisis lingkungan internal
dan benar, yang berbakti pada Allah merupakan kegiatan melakukan
dalam pengertian yang sebenar- penilaian terhadap faktor-faktor yang
benarnya, membangun struktur mempengaruhi ketercapaian tujuan
kehidupan di dunia ini dengan lembaga dari aspek internal. Analisis
hukum, dan menjalani kehidupan tersebut penting dilakukan oleh
tersebut sesuai dengan keimanannya. lembaga pendidikan untuk
Tujuan pendidikan Islam hendaknya mengetahui kelebihan-kelebihan
mengacu pada konsep dasar, tujuan (kemampuan) dan kekurangan-
hidup umat Islam yang tertuang kekurangan (kelemahan) yang
dalam AlQuran dan Hadits dimiliki oleh lembaganya. Kelebihan
(Jalaluddin, 2011:130). dan kekurangan tersebut merupakan
Lembaga pendidikan Islam sebuah peluang, ancaman, dan
memiliki tujuan yang sejalan dengan tantangan yang harus
tujuan pendidikan Islam, yaitu untuk dipertimbangkan dalam merumuskan
mewujudkan manusia yang memiliki program kerja. Analisis internal yang
kualitas zikir, pikir dan amal sholeh, dilakukan dapat menentukan profil
unggul dalam intelektual dan suatu lembaga pendidikan; memberi
memiliki akhlak yang baik (Yusuf, informasi tentang sumber daya dan
2006:215). Tujuan ini selalu ada pada kemampuan spesifik organisasi,
lembaga pendidikan Islam, apapun apabila sumber daya dan kemampuan
jenjang dan namanya. Hanya saja, tergolong unggul maka menjadi
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
125 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
127 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136
dapat mempengaruhi pola pikir dan yang cukup dan memotivasi individu
perkembangan individu peserta didik. untuk menyiapkan diri sebelum
Hal ini berpengaruh pula pada tingkat belajar dimulai. Tindakan ini dapat
adaptasinya terhadap lingkungan menjadikan individu peserta didik
belajar yang baru. Perbedaan latar berkembang secara intelektual dalam
belakang pendidikan, menyebabkan proses pembelajaran.
adanya perbedaan tingkat Ahli psikologi menjelaskan
perkembangan pola pikir, tingkat bahwa, intervensi lingkungan
emosi, motivasi, dan kesiapan belajar termasuk pendidikan memiliki andil
individu. sekitar 80-85% terhadap
Latar belakang pendidikan perkembangan intelektual individu,
sebelumnya, mempengaruhi kuantitas sedangkan heriditas berkontribusi 15-
dan kualitas pengetahuan dan 20%. Oleh karena itu, individu
wawasan peserta didik. Individu yang peserta didik dapat berkembang
memiliki pengetahuan dan wawasan intelektualnya melalui proses belajar
yang sudah mumpuni sebelumnya, dengan syarat memberi kesempatan
akan lebih siap untuk belajar daripada rentang waktu yang cukup bagi
individu peserta didik yang tidak individu untuk mengembangkan
memiliki pengetahuan dan wawasan intelektual secara maksimal. Ini
sebelumnya. Pemahaman terhadap berarti pula bahwa lingkungan
perbedaan latar belakang pendidikan pendidikan berpengaruh pada
peserta didik membantu lembaga kemampuan individu berpikir normal,
menciptakan program pembelajaran di atas normal, atau di bawah normal
yang tepat sesuai dengan perbedaan (Asrori, 2009:55).
latar belakangnya, sehingga perlu Pendidikan dirancang tidak
dirancang kegiatan belajar yang dapat hanya untuk meningkatkan
memenuhi pula bagi kebutuhan kecerdasan intelektual peserta didik,
individu yang tidak memiliki akan tetapi juga untuk
pengetahuan dan wawasan yang mengembangkan kecerdasan
cukup sebelumnya, seperti merancang psikomotorik dan emosionalnya.
kegiatan belajar yang memberi waktu Semua kecerdasan itu dapat terbentuk
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
129 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136
itu dan fokus. Ada keterkaitan antara berguna bagi lembaga dalam
selera dengan kecenderungan untuk memprediksikan program yang
menggunakan biaya (baca: dirancang dapat berjalan sesuai
pengobanan) untuk memperoleh dukungan penghasilan orang tua
kesenangannya itu. Oleh karena itu, peserta didik. Orang tua dapat
analisis terhadap kecenderungan berkontribusi terhadap program
untuk membelanjakan uangnya pendidikan anaknya dengan lebih
(mengorbankan waktu dan tenaganya) mudah apabila memiliki kemampuan
dilakukan dengan melihat yang cukup sesuai dengan
keterkaitannya dengan selera atau penghasilannya. Dukungan orang tua
kesenangan peserta didik. Analisis terhadap pendidikan sangat
kecenderungan membiayakan uang tergantung dengan persepsi orang tua
juga dilakukan terhadap keluarga terhadap biaya pendidikan yang
peserta didik. Kecenderungan orang ditawarkan oleh lembaga berdasarkan
tua peserta didik membelanjakan ketersesuaian biaya tersebut dengan
uangnya, apakah untuk pendidikan penghasilannya. Program pendidikan
anaknya atau untuk keperluan lain. yang ditawarkan lembaga dengan
Pemahaman terhadap hal tersebut biaya relatif sesuai dengan
penting untuk membantu manajemen penghasilan orang tua menjadi salah
merancang program pendidikan yang satu pertimbangan orang tua untuk
sesuai dengan karakter keluarga memilih lembaga yang tepat untuk
peserta didik, dimana keberhasilan anaknya.
tujuan lembaga mesti didukung oleh Analisis terhadap sumber
semua pihak termasuk orang tua penghasilan orang tua membantu
peserta didik. manajemen untuk mengidentifikasi
Sumber penghasilan orang tua kelemahan atau kelebihan
peserta didik dapat mempengaruhi lembaganya dari aspek keuangan
kemampuan membiayai pendidikan sedini mungkin sebelum merancang
anaknya. Analisis terhadap sumber program pendidikan. Pemahaman
penghasilan orang tua (sebagai salah terhadap kelemahan lembaga dari
satu pasar: pengguna jasa pendidikan) aspek keuangan dapat membantu
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
131 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
133 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
135 Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 120-136
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare