Anda di halaman 1dari 7

Contoh Kasus Kejahatan Cyber & UU ITE Yang Menjeratnya

OLEH :

Agnes Patricia
202052006

POGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) BINA BANGSA KENDARI
2022
Contoh Kasus Kejahatan Cyber & UU ITE Yang Menjeratnya

1. Database Kejaksaan Agung RI Jebol (2021)

Selalu ada saja alasan bagi hacker untuk menyenggol website yang punya celah keamanan.
Seperti yang remaja 16 tahun asal Lahat ini lakukan.Gara-gara bosan sekolah online sejak
pandemi Corona, MFW alias Gh05t666nero mengisi waktu luang dengan nge-hack situs
Kejaksaan Agung RI.

Akibat keisengan Gh05t666nero, situs Kejaksaan Agung RI kena deface sehingga tampilannya
berubah. Di situsnya tertera pesan bernada protes dan cap merah HACKED.

Tak hanya itu, Gh05t666nero juga menjebol database Kejaksaan Agung dan menjual 3.086.224
data kepegawaian ke RAID Forums seharga Rp400ribu.
• Kejahatan tersebut dikategorikan sebagai kejahatan INTERUPTION.
• Kejjahatan tersebut di golongkan KOMPUTER SEBAGAI SASARAN KEJAHATAN.
• Kejahatan ini di kenai pasal 30 ayat (3) dengan pidana paling lama 8 tahun dan/atau
denda Rp 800.000.000.00.

2. Putusan PN SIAK SRI INDRAPURA Nomor 271/Pid.Sus/2022/PN Sak


Tanggal 30 Nopember 2022

Penuntut Umum:SENOPATI, SH Terdakwa:


1.HERMANSYAH alias ABENG bin LAROLLE
2.HERMAN alias AMBO alias PAK WAKA bin Alm. KAMOJA

Menyatakan Terdakwa I Hermansyah als Abeng bin Larolle dan Terdakwa II Herman als Ambo
als Pak Waka bin Kamoja (alm) tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana turut serta melakukan penipuan sebagaimana dalam dakwaan alternatif
kedua?

Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I Hermansyah als Abeng bin Larolle oleh karena itu
dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan, dan kepada Terdakwa II
Herman als Ambo als Pak Waka bin Kamoja (alm) dengan pidana penjara selama 4 (empat)
tahun;
• Kejahatan tersebut di kategorikan sebagai kejahatan FABRICATION.
• Kejahatan tersebut di golongkan sebagai pelanggaran di mana computer sebagai sumber
bukti bentuk kejahatan.
• Kasus kejahatan tersebut dikenao Pasal 28 Ayat (1) UU ITE JO.Pasal 45A ayat (1) UU
pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda 1 miliar.

3. Putusan PN SURABAYA Nomor


2137/Pid.Sus/2022/PN Sby Tanggal 28
Nopember 2022

Penuntut Umum:
1.NINING DWI ARIANY, SH.
2.WAHYUNING DYAH W, SH.MH
Terdakwa:
YULIANTO EFENDI BIN MUSLIMIN

Menyatakan Terdakwa Yulianto Efendi Bin Muslimin tersebut diatas, terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ?Dengan Sengaja Mendistribusikan Dokumen
Elektronik Yang Memiliki Muatan Perjudian? sebagaimana dalam dakwaan alternatif Pertama
Penuntut Umum ;

Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Yulianto Efendi Bin Muslimin oleh karena itu dengan
pidana penjara selama : 7 (tujuh) bulan dan denda sejumlah Rp.15.000.000,- (lima belas juta
rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan kurungan
selama 2 (dua) bulan ;

Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;


• Kejahatan tersebut di kategorikan sebagai kejahatan FABRICATION.
• Kejahatan tersebut di golongkan sebagai pelanggatan di mana computer sebagai TOOLS.
• Kasus tersebut di kenai pasal Pasal 45 ayat2 UU ITE dengan pidana penjara paling lama
6 dan/atau denda 1 miliyar.

4. Putusan PN BATAM Nomor


540/Pid.Sus/2022/PN Btm Tanggal 1
Desember 2022

Penuntut Umum:
1.AGUS EKO WAHYUDI, SH 2.SAMUEL
PANGARIBUAN,SH
Terdakwa:
AME Als CECE

Menyatakan Terdakwa AME ALS CECE terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana ?TURUT SERTA TANPA HAK DENGAN SENGAJA
MENAWARKAN KESEMPATAN KEPADA KHALAYAK UMUM UNTUK MELAKUKAN
PERMAINAN JUDI? sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum kedua Pasal 303 Ayat (1)
ke-1 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP;

Menjatuhkan pidana kepada Terdakwaoleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh)
bulan15 (lima belas) hari;

Menetapkan masa Penangkapan dan Penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

MenetapkanTerdakwa tetap ditahan


• Kejahatan tersebut di kategorikan sebagai kajahatan FABRICATION.
• Kejahatan tersebut digolongkan sebagai pelanggaran dimana computer sebagai TOOLS.
• Kasus tersebut di kenai pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHPjo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau denda 10 juta.

5. Putusan PN SLEMAN Nomor 505/Pid.Sus/2022/PN Smn


Tanggal 24 Nopember 2022

Penuntut Umum:
WIWIK TRIATMINI,SH. ,M.Hum Terdakwa:
FRANDY ROLANDA bin HERI SISWANTORO alias PRONDOL alias DEDI RIYANTO

Menyatakan Terdakwa Frandy Rolanda Bin Heri Siswantoro Alias Prondol Alias Dedi Riyanto
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ?secara tanpa hak
mendistribusikan dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan dan
memiliki muatan pemerasan dan pengancaman?;

Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap diri Terdakwa tersebut dengan pidana penjara
selama 4 (empat) tahun, dan denda sebesar Rp.250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah)
dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan
selama 3 (tiga) bulan;

Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan
• Kejahatan tersebut di kategorikan sebagai MODIFIKATION.
• Kejahatan tersebut di golongkan sebagai pelanggaran di mana computer sebagai sumber
bukti bentuk kejahatan.
• Kasus tersebut di kenai pasal 27 ayat (4) dengan pidana paling lama 6 tahun dan/atau
denda sebanyak 1 miliar.

6. Penyerangan terhadap website Sekretariat Kabinet RI (2020)

Pada saat yang sama, situs web Sekretariat Kabinet Indonesia, yaitu setkab.go.id, diserang oleh
serangan sabotase. Deface situs ini memungkinkan peretas untuk mengubah tampilan dan nuansa
situs target mereka.Rupanya, peretasan ini dilakukan untuk tujuan ekonomi, yaitu menjual skrip
backdoor dari situs web korban kepada mereka yang menginginkannya.

Awalnya, situs setkab.go.id diretas dan tidak bisa diakses. Tampilan website kemudian berubah
menjadi hitam dengan gambar pengunjuk rasa yang membawa bendera merah putih dan tulisan
“Padang Blackhat II Anon Illusion Team Pwned By Zyy Ft Luthfifake”.

Menurut penyelidikan polisi, peretasan ini terjadi karena kelemahan sistem keamanan dan
kelalaian operator.
• Kejahatan ini di katedorikan sebagai kejahatan INTERUPTION.
• Kejahatan ini di golongkan sebagai kejahatan KOMPUTER SEBAGAI SASARAN
KEJAHATAN.
• Kejahatan ini di kenai pasal 30 ayat (3) dengan pidana paling lama 8 tahun dan/atau
denda Rp 800.000.000.00.

7. Situs web Tempo down (2020)

Portal populer Tempo Media juga menjadi sasaran hacktivisme. Untuk keempat kalinya, situs
web Tempo diretas pada tahun 2020. Sebelunya, peretas hanya membajak server DNS Tempo,
sehingga situs tersebut lumpuh. Namun, kali ini pemboman hacker lebih serius.

Tidak hanya dengan mengambil alih situs, penyerang juga mengalahkannya. Akibatnya, situs
Tempo menghitam dan memutar lagu Gugur Bunga. Orang ini juga telah menulis posting tentang
menghentikan hoax.
• Kejahatan ini di katedorikan sebagai kejahatan INTERUPTION.
• Kejahatan ini di golongkan sebagai kejahatan KOMPUTER SEBAGAI SASARAN
KEJAHATAN.
• Kejahatan ini di kenai pasal 30 ayat (3) dengan pidana paling lama 8 tahun dan/atau
denda Rp 800.000.000.00.

8. Peretasan terhadap website BPJS Kesehatan (2021)


a. Pada Mei 2021, situs Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, khususnya
bpjs-kesehatan.go.id, diretas. Hal ini mengakibatkan data 279 juta orang Indonesia
dibocorkan dan dijual di forum online Raid Forums oleh akun bernama “Kotz”.
b. Dataset yang berisi NIK, nomor ponsel, email, alamat, dan gaji itu dijual seharga 0,15
bitcoin atau Rp 84,4 juta. Untuk mencegah penyebaran data lebih luas, Kominfo
kemudian meminta untuk memutus akses tautan unduhan data pribadi dan memblokir
Raid Forums.
• Kejahatan tersebut di kategorikan sebagai kejahatan INTERCAPTION.
• Kejahatan tersebut digolongkan sebagai pelanggaran di mana computer sebagai tools.
• Kasus kejahatan tersebut di kenai pasal 30 UU ITE ayat (1) dan ayat (2)dengan pidana
paling lama 6-7 tahun penjara dengan denda Rp 600.000.000.00-700.000.000.00.

9. Situs web DPR RI Down dan berganti nama (2020)

Awalnya pengunjung tidak bisa mengakses halaman dpr.go.id. Indra Iskandar, sekretaris jenderal
DPR RI saat itu, mencontohkan, peristiwa itu terjadi karena lalu lintas padat. Setelah diselidiki,
lonjakan ini ditemukan sebagai hasil dari serangan DDoS. Sehingga situs DPR RI pun mendapat
tsunami request yang membuat server semakin berat memuat hingga akhirnya crash.

Namun ternyata kesalahan ini adalah entri yang sengaja dibuat oleh para peretas. Orang ini
kemudian merusak situs. Setelah pengunjung dapat mengakses situs, mereka akan membaca
kata-kata Dewan Pengkhianat Rakyat. Rupanya ini adalah protes hacktivist terhadap
undangundang penciptaan lapangan kerja.

Tim IT DPR RI langsung menutup lokasi dan melakukan perawatan. Meskipun situs tersebut
akhirnya dipulihkan, web menjadi lebih lambat karena dampak serangan virus.
• Kejahatan tersebut di kategorikan sebagai INTERUPTION
• Kejahatan tersebut di golongkan sebagai kejahatan di mana computer sebagai sasaran
kejahatan
• Kejahatan ini di kenai pasal 30 ayat (3) dengan pidana paling lama 8 tahun dan/atau
denda Rp 800.000.000.00

10. Putusan PN MEDAN Nomor


3236/Pid.Sus/2019/PN Mdn
Tanggal 6 Mei 2020
Penuntut Umum:
EDMOND N. PURBA, S.H
Terdakwa:
TANSRI CHANDRA Alias TAN BEN CHONG

Menyatakan Terdakwa TANSRI CHANDRA Alias TAN BEN CHONG terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ?dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/ atau mentransmisikan dan/ atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/ atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/ atau pencemaran nama baik?
sebagaimana dalam dakwaan Kesatu;
• Kejahatan tersebut di kategorikan sebagai kejahatan MODIFICATION.
• Kejahatan tersebut di golongkan sebagai pelanggaran di mana computer sebagai sumber
bukti bentuk kejahatan.
• Kasus tersebut di kenai Pasal 27 Ayat (3) pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau
denda 1 miliar.

Anda mungkin juga menyukai