Anda di halaman 1dari 2

Pengolahan dan Pemanfaatan Biofarmaka

A. Pengolahan
1. Persiapan dan pengolahan lahan Tahapan pertama budidaya tanaman obat adalah pengolahan
lahan atau tanah yang menjadi media tanam. Umumnya, tanaman obat memerlukan tanah
dengan unsur fisik, kimia, dan biologi yang baik. Tanah yang subur akan membuat tanaman obat
tumbuh dengan baik. Teknik pengolahan lahan ditentukan oleh jenis tanaman obat yang akan
ditanam dan kondisi awal lahan tersebut.
Namun, secara umum, tahapan pengolahan lahan sebagai berikut. Membersihkan gulma, sisa
tanaman, dan batu yang ada di lahan tersebut. Membalikan tanah menggunakan traktor atau alat
yang fungsinya sama. Menghancurkan gumpalan tanah agar menjadi lebih halus dan rata.
Membuat bedengan. Membuat lubang dan alur tanam pada bedengan.

2. Persiapan bibit Persiapan bibit biasanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengolahan
lahan. Pembibitan bertujuan mendapatkan tanaman muda yang tumbuh dengan baik.
Pembibitan bisa dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif
dilakukan menggunakan biji.

3. Penanaman Bibit tanaman yang sudah didapat tidak bisa langsung ditanam. Bibit tanaman
harus diseleksi terlebih dahulu. Hanya bibit yang sehat dan tumbuh baik yang akan ditanam. Bibit
tersebut nantinya akan dipindah ke lahan pada pagi atau sore hari. Adapun langkah-langkah
penanaman bibit sebagai berikut.
Bibit yang sudah disiapkan sebelumnya dipindah ke lubang tanam. Pastikan media tanam melekat
pada bibit. Tutup lubang tanam dengan tanah dan dipadatkan agar bibit bisa tumbuh dengan
kokoh. Siram bibit yang baru dipindah tanam dengan air secukupnya.

4. Pemeliharaan Tahapan budidaya tanaman obat berikutnya adalah pemeliharaan tanaman.


Kegiatan pemeliharaan yang biasanya dilakukan, yaitu pemupukan, penyiraman, penyiangan dan
pembumbunan, serta pengendalian organisme penggangu tanaman.
5. Panen Setelah memasuki usia panen, tanaman obat bisa langsung dipanen. Setelah itu,
langsung membersihkan tanaman dan memisahkan antara bagian yang bisa dikonsumsi dan tidak
dikonsumsi.

B. Pemanfaatan Biofarmaka
Salah satunya dalam Aspek Kesehatan

a. Pemeliharaan Kesehatan: biofarmaka sebagai obat tradisional banyak digunakan dalam upaya
pencegahan penyakit.

b. Penanggulangan Penyakit: biofarmaka memiliki manfaat dalam menurunkan morbiditas dan


mortalitas suatu penyakit.

c. Perbaikan Status Gizi: biofarmaka yang dapat berperan sebagai buah-buahan dan sayuran serta
dapat dimanfaatkan sebagai obat.
2). Aspek Lingkungan

a. Kelestarian Alam: budidaya tumbuhan yang umum dijadikan obat dapat mengurangi
kemungkinan untuk terjadinya kepunahan pada beberapa jenis tumbuhan tersebut.

b. Penghijauan dan Estetika: penanaman tanaman obat sangat berkaitan dengan penghijauan.
Tanaman obat yang ditanam dan ditata dengan baik dapat memberikan keindahan pada
lingkugan.

3). Aspek Ekonomi

Tanaman obat dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain sebagai obat, biofarmaka
dapat dijadikan komoditas yang diperdagangkan sehingga menambah penghasilan. Selain itu,
biofarmaka yang terlebih dahulu diolah untuk meningkatkan nilai jual dapat mendatangkan
keuntungan yang lebih besar.

4). Aspek Sosial Budaya

Penanaman biofarmaka merupakan upaya pelestarian budaya leluhur dalam memelihara dan
mempertahankan budaya masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai