NMM : 043974706
SOAL NO 1
Proses penyusunan dan pengesahan undang-undang melibatkan kerjasama antara DPR, DPD,
dan pemerintah. Melalui mekanisme koordinasi, negosiasi, dan pembahasan yang
berkelanjutan antara lembaga-lembaga tersebut, undang-undang dapat disusun dan disahkan
sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
SOAL NO 2
1. Yang sesuai dengan pernyataan diatas adalah aspeek teori kehakiman pada aspek
kemandirian yakni Kekuasaan kehakiman harus mandiri dan bebas dari pengaruh dan
intervensi cabang kekuasaan lainnya, seperti eksekutif dan legislatif. Hal ini penting
untuk menjaga netralitas dan objektivitas dalam proses pengadilan.
2. Yang sesuai dengan pernyataan diatas adalah aspek teori kehakiman pada aspek
Kemandirian Montesquieu menekankan pentingnya kemandirian kekuasaan
kehakiman. Hal ini berarti bahwa kehakiman harus bebas dari campur tangan dan
tekanan dari kekuasaan eksekutif dan legislatif. Kehakiman harus beroperasi dengan
independen dan netralitas, serta memiliki kebebasan dalam menafsirkan undang-
undang dan menjatuhkan putusan yang adil.
3. Pentingnya independensi hakim sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia
sangatlah besar. Berikut adalah beberapa analisis mengenai pentingnya independensi
hakim di Indonesia :
1. Menjaga Keadilan: Independensi hakim adalah prasyarat penting untuk menjaga
keadilan dalam sistem peradilan. Hakim yang independen dapat memutuskan
perkara berdasarkan bukti dan hukum yang berlaku, tanpa adanya intervensi atau
tekanan dari pihak lain. Hal ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa
setiap keputusan hukum akan diberikan secara objektif dan adil.
2. Menjamin Supremasi Hukum: Independensi hakim adalah salah satu pilar utama
dalam menjaga supremasi hukum. Hakim yang independen tidak terikat oleh
kepentingan politik, ekonomi, atau sosial tertentu. Mereka memiliki kebebasan
untuk memutuskan perkara berdasarkan prinsip-prinsip hukum yang berlaku,
termasuk konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian,
independensi hakim memberikan jaminan bahwa hukum berlaku secara adil dan
merata untuk semua orang.
3. Mencegah Penyalahgunaan Kekuasaan: Independensi hakim berperan penting
dalam mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak-pihak yang memiliki
kekuasaan politik, ekonomi, atau sosial. Dalam situasi di mana hakim tidak
independen, ada risiko bahwa putusan hukum akan dipengaruhi oleh kepentingan-
kepentingan tersebut. Independensi hakim membantu memastikan bahwa
keputusan hukum didasarkan pada fakta dan hukum yang berlaku, bukan pada
kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
4. Meningkatkan Kepercayaan Publik: Independensi hakim merupakan faktor penting
dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem peradilan. Masyarakat
akan lebih percaya dan menghormati institusi peradilan jika mereka yakin bahwa
hakim-hakimnya dapat menjalankan tugas mereka secara independen dan objektif.
Kepercayaan publik terhadap peradilan dapat meningkatkan stabilitas sosial,
ketertiban, dan kepastian hukum dalam masyarakat.
5. Menjaga Profesionalisme dan Integritas: Independensi hakim memungkinkan para
hakim untuk menjalankan tugas mereka dengan penuh profesionalisme dan
integritas. Mereka tidak terikat oleh tekanan atau intervensi dari pihak-pihak
eksternal, sehingga dapat mengambil keputusan yang didasarkan pada penilaian
hukum yang objektif. Independensi hakim juga membantu menjaga integritas
lembaga peradilan, sehingga tidak terjadi korupsi atau pelanggaran etika dalam
sistem peradilan.