Anda di halaman 1dari 5

FISIOLOGI KEHAMILAN

NAMA: CASANDRA PUTRY SUKESA INTAN


NPM: 08220100059
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (apermatozoa).
Perubahan pada wanita hamil meliputi perubahan fisiologis dan perubahan psikologis (Saminem,2009:1).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ
reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang
organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati,2008:3).
B. Pembagian Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi tiga, Yaitu;
1. Trimester pertama : Dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).
2. Trimester kedua : Dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu).
3. Trimester ketiga : Dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29-42 minggu).
C. Tanda-tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi tiga, Yaitu:
1. Gejala Tidak Pasti (Keluhan Pasien).
a. Amenore (tidak dapat haid).
b. Mual dan muntah.
c. Mengidam.
d. Pingsan.
e. Mamae tegang dan membesar.
f. Anoreksia.
g. Sering miksi.
h. Konstipasi.
i. Hipertropi dari papilla gusi (epulis).
j. Perubahan pada perut.
k. Leukore (keputihan) (Yeyeh, 2009:79-82).
2. Tanda-Tanda Mungkin
a. Reaksi Kehamilan Positif
Dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan hormon\ chorionic gonadrotropin sub unit beta (beta
heg) dalam urine, dapat dideteksi dalam darah dan urine mulai enam hari setelah implantasi. Cara kahas
yang dipakai untuk menentukan adanya human chorionic gonadrotropin pada kehamilan muda adalah air
kencing pertama pagi hari. Dengan ter kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya (Wikdjosastro dalam prawirohardjo, 2005 dalam Yeyeh,
2009:77).
b. Suhu basal
Sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2°C sampai 37,8°C adalah salah satu tanda akan adanya
kehamilan. Gejala ini sering dipakai dalam pemeriksaan kemandulan (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo,
2005 dalam Yeyeh, 2009:78).
c. Uterus Membesar
Uterus akan mengalami perubahan bentuk, besar dan konsistensi.
d. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah segmen bawah rahim melunak., tanda hegar tanda ini terdapat pada dua pertiga
kasus dan biasanya muncul pada minggu ke enam dan kesepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan
yang hamil berulang. Pada pemeriksaan bimenual, segmen bawah uterus terasa lebih lembek. Tanda ini sulit
diketahui pada pasien gemuk atau dinding abdomen yang tegang.
e. Tanda Chadwick.
Tanda ini biasanya muncul pada minggu kedelapan dan terlihat jelas pada wanita yang hamil berulang
tanda ini berupa perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva menjadi lebih merah dan agak kebiruan
timbul karena adanya vaskularisasi pada daerah tersebut.
f. Tanda Goodel
Tanda ini biasanya muncul pada minggu keenam dan terlihat lebih awal pada wanita yang hamilnya
berulang tanda ini berupa servik menjadi lebih lunak dan jika dilakukan pemerisaan dengan speculum,
servik terlihat berwarna lebih kelabu kehitaman (Yeyeh, 2009:78).
g. Tanda Piscaseek
Uterus membesar secara sistimatis menjauhi garis tengah tubuh (setengah bagian terasa lebih keras
dari yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat
kehamilan. Selain dengan bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus menjadi semakin simetris.
Tanda piscaseeck, dimana uterus membesar kearah satu jurusan hingga menonjol kejurusan pembesaran
tersebut (wiknjosastro dalam prawirihardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2005:78).
h. Tanda Braxton hick
Tanda tersebut, bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa
hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilannya misalnya pada mioma uteri, tanda
ini tidak ditemukan (wiknjaksastro dalam prawirihardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2009:78-79).
i. Tanda Pasti (Tanda Positif)
Pemeriksaan melalui ultrasonografi (USG). Terlihat adanya gambaran janin. Ultrasonografi
mendeteksi jantung pada kehamilan pada minggu ke-5 sampai ke-7 dan pada 42 hari setelah konsepsi yang
normal atau sekitar minggu ke-8 dapat diketahui panjang janin, kepala, dan bokong dan merupakan metode
yang akurat dalam menentukan usia kehamilan. Pemeriksa merasakan gerakan janin Pada minggu ke-20,
terlihat adanya gambaran kerangkan janin dengan pemeriksaan radiologi, melalui pemeriksaan dengan
ultrasonografi Doppler dapat dideteksi denyut jantung janin pada minggu ke-8 sampai ke-12 setelah
menstruasi terakhir dengan stetoskop leanec denyut jantung janin terdeteksi pada minggu ke-8 sampai ke-20
(Yeyeh, 2009:77).
D. Perubahan Fisiologis
Perubahan fisiologis dibagi menjadi perubahan yang dapat dilihat dan perubahan yang tidak dapat dilihat.
Perubahan yang dapat dilihat meliputi:
1. Perubahan Pada Kulit.
Terjadi hiperpigmentasi, yaitu kelebihan pigmen di tempat tertentu. Pada wajah,pipi dan hidung mengalami
hiperpigmentasi sehingga menyerupai topeng (Kloasma gravidarum). Pada daerah areola mamae da puting susu,
daerah yang berwarna hitam di sekitar putting susu akan menghitam. Sekitar areola yang biasanya tidak
berwarna akan berwarna hitam. Hal ini disebut areola mamae sekunder. Putting susu menghitam dan membesar
sehingga lebih menonjol. Pada area suprapubis, terdapat garis hitam yang memanjang dari atas sympisis sampai
pusat. Warnanya lebih hitam dibandingkan sebelumnya, muncul garis baru yang memenjang di tengah atas pusat
(linea nigra). Pada perut, selain hiperpigmentasi, terjadi strie gravidarum yang merupakan garis pada kulit.
Terdapat dua jenis strie gravidarum, yaitu strie livide (garis yang berwarna biru) dan strie albikan (garis yang
berwarna putih). Hal ini terjadi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan
pengaruh kelenjar suprarenalis.
2. Perubahan Kelenjar.
Kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti leher pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi
pada wanita hamil.
3. Perubahan Payudara,
Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena dengan semakin dekatnya persalianan, payudara
menyiapkan diri untuk memproduksi makanan pokok untuk bayi setelah lahir.
3.1 Perubahan yang terlihat pada payudara adalah:
a. Payudara membesar, tegang, dan sakit.
b. Vena dibawah kulit payudara membesar dan terlihat jelas.
c. Hiperpigmentasi pada areola mamae dan putung susu serta muncul areola mamae sekunder.
d. Kelenjar motgomery yang terletak di bawah areola mamae membesar dan kelihatan dari luar. Kelenjar
motgomery mengeluarkan lebih banyak cairan agar putung susu selalu lembab dan lemas sehingga tidak
menjadi tempat berkembang biak bakteri.
e. Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila dipijat mulai kehamilan 16 minggu, cairan yang dikeluarkan
jernih. Pada kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu, warna cairan agak putih seperti air susu yang sangat
encer. Dari kehamilan 32 minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan
banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut kolostrum.
3.2 Perubahan Perut.
Semakin mendekati masa persalinan, perut semakin besar. Biasanya, hingga kehamilan empat bulan,
pembesaran perut belum kelihatan. Setelah kehamilan lima bulan, perut mulai kelihatan membesar. Saat
hamil tua, perut menjadi tegang dan pusat menonjol ke luar timbul strie gravidarum dan hiperpigmentasi
pada linea alba serta linea nigra.
3.3 Perubahan Alat Kelamin Luar.
Alat kelamin luar ini tampak hitam kebiruan karena adanya kongesti pada peredaran darah. Kongesti
terjadi karena pembuluh darah membesar, darah yang menuju uterus sangat banyak, sesuai dengan
kebutuhan uterus membesarkan dan memberi makanan janin. Gambaran mukosa vagina mengalami
kongesti berwarna hitan kebiruan tersebut disebut tanda Chadwick.
3.4 Perubahan Pada Tungkai.
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua, sering terjadi endema pada salah
satu tungkai. Edema terjadi karena tekanan uterus yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau
kiri.
3.5 Perubahan pada sikap tubuh.
Sikap tubuh itu menjadi lordosis karena perut yang membesar.

Perubahan yang tidak dapat dilihat:


1. Perubahan Pada Alat Pencernaan.
Alat pencernaan lebih kendur, peristaltik kurang baik, terjadi hipesekresi kelenjar dalam alat pencernaan
sehingga menimbulkan rasa mual, muntah, hipersalivasi, dan lain-lain. Pristaltik yang kurang baik dapat
emnimbulkan konstipasi atau obstipasi.
2. Perubahan Pada Peredaran Pembuluh Darah
Perubahan pada darah. Volume darah semakin meningkat karena jumlah serum lebih besar daripada
pertumbuhan sel darah sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi). Masa puncak terjadi pada umur
kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah 25-30%, sedangkan sel darah bertambah 20%.
Curah jantung akan bertambah 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak pada umur kehamilan 16
minggu. Oleh karena itu, Ibu hamil yang mengidap penyakit jantung harus berhati-hati. Jumlah sel darah merah
semakin meningkat, hal ini untuk mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim. Namun, pertambahan sel darah
tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai dengan anemia
fisiologis.
3. Perubahan Pada Jantung.
Selama hamil, jantung memompa untuk dua orang, yaitu ibu dan janin. Bertambahnya cairan darah menambah
volume darah, tetapi kepekatan darah berkurang dam pembuluh darah membesar. Oleh karena itu, kerja jantung
bertambah berat. Perubahan tekanan darah. Biasanya, tekanan darah tidak tinggi meskipun volume darah
bertambah, bahkan sedikit turun. Turunya tekanan darah ini disebabkan oleh kepekatan darah berkurang.

4. Perubahan Pada Paru.


Paru juga bekerja lebih berat karena menghisap zat asam untuk kebutuhan ibu dan janin. Pada kehamilan tua
posisi paru terdesak ke atas akibat uterus membesar.
5. Perubahan pada kehamilan.
a. Ginjal bekerja lebih berat kerena harus menyaring ampas dua orang, yaitu ibu dan janin.
b. Ureter tertekan oleh uterus apabila uterus keluar dari rongga panggul. Ureter juga semakin berkelak-kelok
dan kendur sehingga menyebabkan perjalanan urine ke kandung kemih melambat. Kuman dapat
berkembang di kelokan dan menimbulkan penyakit.
c. Pada bulan kedua kehamilan, ibu lebih sering berkemih kerena ureter lebih antefleksi dan membesar.
6. Perubahan Pada Tulang. 
Keadaan tulang pada kehamilan juga mengalami perubahan, bentuk tulang belakan menyesuaikan diri dengan
keseimbangan badan karena uterus membesar. Oleh karena itu, pada kehamilan lebih dari enam bulan, sikap
tubuh ibu tamapak menjadi lordosis.
7. Perubahan pada jaringan pembentuk organ. Jaringan menjadi lebih longgar dan mengikat barang.
8. Perubahan pada alat kelamin dalam. 
Perubahan pada alat kelamin dalam sudah pasti terjadi karena alat kelamin dalam merupakan alat reproduksi .
(Saminem,2009:1-5).

E. Perubahan Psikologis
Menurut teori Rubin, perubahan psikologi yang terjadi:
1. Trimester I : Meliputi ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir.
2. Trimester II :Perubahan meliputi perasaan lebih nyaman serta kebutuhan mempelajari perkembangan dan
pertumbuhan janin meningkat. Kadang tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri.
3. Trimester III :Perubahan yang terjadi meliputi memiliki perasaan aneh, sembrono, lebih introvert, dan
merefleksikan pengalaman masa lalu.(Saminem,2009:5).

DAFTAR PUSTAKA
Mandriwati. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.
Saminem. 2009. Kehamilan normal. Jakarta: EGC.
Yeyeh, Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Jakarta: CV Trans Info Media.
dr. Suparyanto, M.Kes: KEHAMILAN FISIOLOGIS (dr-suparyanto.blogspot.com)(1 Oktober 2022, 19.28
waktu Jepang)

Anda mungkin juga menyukai