Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Blora


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XI / II
Materi : Peristiwa pembentukan pemerintahan pertama
Republik Indonesia dan maknanya bagi kehidupan
kebangsaan Indonesia masa kini
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


(3) Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


3.8 Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Republik
Indonesia dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini.
3.8.1 Menjelaskan peranan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) dalam pembentukan pemerintahan pertama RI
3.8.2 Menguraikan secara ringkas mengenai peristiwa proklamasi
kemerdekaan RI
3.8.3 Menerangkan hasil dari sidang-sidang PPKI pasca proklamasi
kemerdekaan RI
3.8.4 Mendemonstrasikan proses pengesahan UUD 1945 serta menetapkan
Presiden dan Wakil Presiden
3.8.5 Membandingkan sifat nasionalisme dari rangkaian peristiwa
pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia sampai
nasionalisme Indonesia saat ini
3.8.6 Menghubungkan makna peristiwa pembentukan pemerintahan bagi
kehidupan bangsaan Indonesia masa kini

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran ini diharapkan siswa akan dapat untuk:
1. Menjelaskan peranan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
dalam pembentukan pemerintahan pertama RI
2. Menguraikan secara ringkas mengenai peristiwa proklamasi kemerdekaan RI
3. Menerangkan hasil dari sidang-sidang PPKI pasca proklamasi kemerdekaan RI
4. Mendemonstrasikan proses pengesahan UUD 1945 serta menetapkan
Presiden dan Wakil Presiden
5. Membandingkan sifat nasionalisme dari rangkaian peristiwa pembentukan
pemerintahan pertama Republik Indonesia sampai nasionalisme Indonesia saat
ini
6. Menghubungkan makna peristiwa pembentukan pemerintahan bagi kehidupan
kebangsaan Indonesia masa kini

D. Materi Pembelajaran (terlampir)


 Pembentukan dan peranan BPUPKI
 Pembentukan dan peranan PPKI
 Peristiwa Rengasdengklok
 Perumusan Teks Proklamasi
 Peristiwa Pelaksanaan Proklamasi 17 Agustus 1945

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Student Teams Achievement Division
3. Metode : Ceramah singkat, diskusi dan tanya jawab

F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran
1. Media : Power Point
2. Alat : Laptop, LCD dan Speaker Active
3. Sumber Pembelajaran :
3.1 Ricklefs, M.C., Sejarah Indonesia Modern (1200-2008), Jakarta: Serambi,
2008
3.2 Poesponegoro, Marwati Djoened, et.al., Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI,
Jakarta: Balai Pustaka, 1993

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Awal

Alokasi Waktu
Kegiatan (Guru dan Siswa)
per-tahap
1. Guru memberikan salam dan bertanya kabar 10 Menit
siswa.
2. Siswa diminta berdoa, sebagai wujud syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Siswa diperiksa kehadirannya (diabsen).
4. Siswa diberikan motivasi berupa cerita singkat
terkait materi yang akan dipelajari agar lebih
bersemangat mengikuti pelajaran.
5. Siswa diberitahu tentang garis besar materi yang
Alokasi Waktu
Kegiatan (Guru dan Siswa)
per-tahap
akan dipelajari dan tujuan yang diharapkan dalam
kegiatan pembelajaran.
6. Guru menyampaikan materi pendahuluan secara
umum.

2. Kegiatan Inti

Alokasi Waktu
Kegiatan (Guru dan Siswa)
per-tahap
1. Guru menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terkait
proklamasi RI pada 17 Agustus 1945.
2. Guru menjelaskan tentang kaitan proklamasi
dengan awal terbentuknya pemerintahan RI yang
pertama
3. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya untuk
hal-hal yang belum jelas terkait materi yang telah
disampaikan oleh guru.
4. Siswa dibentuk menjadi kelompok yang heterogen,
di mana masing-masing kelompok terdiri dari 4-5
orang.
5. Setiap kelompok diberikan tugas terkait peristiwa
proklamasi beserta peristiwa menjelang terjadinya
proklamasi, hingga pembentukan pemerintahan 70 Menit
pertama RI.
6. Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber seperti buku bacaan (buku paket
pelajaran atau buku LKS), dan internet mengenai
topik yang telah diberikan.
7. Guru menunjuk secara acak kelompok yang akan
maju di depan kelas untuk memaparkan hasil
pengumpulan informasi yang telah siswa lakukan.
8. Guru memfasilitasi siswa-siswa yang lain untuk
memberi tanggapan, sanggahan, pertanyaan,
ataupun menambahkan materi yang masih belum
dipaparkan oleh kelompok siswa yang maju.

3. Kegiatan Penutup
Kegiatan (Guru dan Siswa) Alokasi Waktu
per-tahap
1. Guru meminta kepada siswa untuk menyimpulkan
materi yang dibahas pada pertemuan hari ini.
2. Guru memberikan kuis kepada para siswa untuk 10 Menit
dijawab terkait materi yang telah dibahas dalam
diskusi dan tanya jawab.

H. Penilaian
1. Lembar Pengamatan Proses Diskusi dan Presentasi (Psikomotorik)
1.1 Lembar Pengamatan Presentasi
Jum
Aspek Penilaian Nilai Ket
Nama Siswa

Skor
No
. Sistematika
Komunikas Wawasa Antusia
Penyampaia Keberanian
i n s
n

dst

Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria


4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal

Kriteria Nilai
A = 75 – 100 : Baik Sekali
B = 65 – 75 : Baik
C = 50 – 65 : Cukup
D = ‹ 50 : Kurang

1.2 Lembar Pengamatan Proses Diskusi


Total
Aspek Pengamatan Skor Ket
Nilai
Nama
No
Siswa Berani Menghargai
Kerja
Mengeluarkan Keaktifan pendapat
sama
Pendapat teman

dst

2. Penilaian Sikap (Afektif)

Sikap
Tanggung Jawab
Keterbukaan

Kerajinan

Jumlah
No
Skor Nilai

Nama

dst
Keterangan: Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 – 4.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = konsisten; dan
4 = selalu konsisten.

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal

Kriteria Nilai
A = 75 – 100 : Baik Sekali
B = 65 – 75 : Baik
C = 50 – 65 : Cukup
D = ‹ 50 : Kurang

3. Tes tertulis / Kuis (Kognitif)

Contoh Format Tes Tertulis / Kuis

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara ringkas dan jelas!

1) Bagaimana peranan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia (BPUPKI) dalam pembentukan pemerintahan pertama RI?

2) Bagaimana peranan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)


dalam pembentukan pemerintahan pertama RI?

3) Sebutkan dan jelaskan secara ringkas 2 (dua) peristiwa menjelang


proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945!

4) Jelaskan secara ringkas tentang peristiwa proklamasi RI pada tanggal 17


Agustus 1945!

5) Kemukakan pendapat anda, mengapa peristiwa proklamasi kemerdekaan


RI pada tanggal 17 Agustus 1945 dianggap penting bagi pembentukan
pemerintahan pertama RI?
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal

Kriteria Nilai
A = 75 – 100 : Baik Sekali
B = 65 – 75 : Baik
C = 50 – 65 : Cukup
D = ‹ 50 : Kurang
Lampiran
Materi Pembelajaran

 Pembentukan dan Peranan BPUPKI


Pada tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan
pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbi Coosakai). Tujuannya, untuk
menyelidiki hal-hal penting menyangkut pembentukan Negara Indonesia
merdeka. Pada tanggal 29 April 1945, Dr. K.R.T. Radjiman Widyodiningrat
diangkat sebagai ketua, sedangkan sebagai ketua muda dijabat oleh seorang
Jepang bernama Icibangase, lalu R.P. Suroso diangkat sebagai sekretariat
yang dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. A.G. Pringgodigdo. Pada tanggal
28 Mei 1945, dilangsungkan upacara peresmian BPUPKI di Gedung Chuo
Sangi In, Jl. Pejambon, Jakarta (kini: Gedung Deplu). Upacara peresmian itu
dihadiri oleh dua pejabat jepang, yaitu Jenderal Itagaki dan Letnan Jenderal
Nagano. Pada kesempatan itu dikibarkan bendera jepang, Hinomaru oleh Mr.
A.G. Pringgodigdo yang disusul dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh
Toyohiko Masuda.
Sidang BPUPKI I
Pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, yang diketuai oleh Dr.K.R.T.Radjiman
Widyodiningrat. Dirumuskanlah tentang rumusan dasar negara.
(1) Rumusan Mr.Muh Yamin
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ke-Tuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Kesejahteraan Rakyat
(2) Rumusan Prof.Dr.Mr.Soepomo (31 Mei 1945)
a. Persatuan
b. Kekeluargaan
c. Keseimbangan
d. Musyawarah
e. Keadilan sosial
(3) Rumusan Ir.Soekarno (1 Juni 1945)
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
Sidang BPUPKI II (10-14 Juli 1945), diketuai oleh Ir.Soekarno. Tujuan
membahas tentang rancangan UUD serta pembukaan UUD.
Dalam rangka menerima laporan Panitia Perancang Undang-Undang
Dasar, Ir.Soekarno selaku ketua panitia melaporkan 3 hasil, yaitu:
1) Pernyataan Indonesia Merdeka
2) Pembukaan Undang-Undang dasar, dan
3) Undang-Undang Dasar (Batang Tubuh)
Piagam Jakarta dihasilkan dalam rapat pada tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI
membentuk Panitia Kecil yang beranggota 9 orang (Panitia Sembilan).
Anggotanya:
1) Ir. Soekarno
2) Drs. Moh. Hatta
3) Mr. Muh. Yamin
4) Mr. Ahmad Soebardjo
5) Mr. A.A. Maramis
6) Abdulkadir Muzakir
7) K.H. Wachid Hasjim
8) H. Agus Salim
9) Abikusno Tjokrosujoso
Peranan BPUPKI dalam pembentukan pemerintahan pertama RI sebagai suatu
badan penyelidik guna mencapai kemerdekaan Indonesia, yang mana
kemerdekaan Indonesia ini penting bagi terbentuknya pemerintahan pertama
RI.

 Pembentukan dan Peranan PPKI


Pada tanggal 7 Agustus 1945, setelah BPUPKI dibubarkan, pemerintah
pendudukan Jepang membentuk PPKI (Dokuritzu Junbi Inkai).
1) Ir.Soekarno : Ketua
2) Drs.Moh.Hatta : Wakil Ketua
3) Mr.Ahmad Soebardjo : Penasehat
Jenderal Terauci memanggil 3 tokoh pergerakan nasional, yaitu Ir.Soekarno,
Drs.Moh.Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat.
Lalu, pada tanggal 9 Agustus 1945, mereka pergi menuju markas Besar
Terauci di Dalat, Vietnam Selatan. Dalam pertemuan di Dalat, 12 Agustus 1945,
Jenderal Terauci menyampaikan pada ketiga tokoh itu telah memutuskan untuk
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Ketiga tokoh itu pulang menuju
Jakarta pada tanggal 14 Agustus 1945. Esok harinya, tanggal 15 Agustus 1945
Soekarno-Hatta tiba kembali di tanah air. Dengan bangganya Ir. Soekarno
berkata: “Sewaktu-waktu kita dapat merdeka; soalnya hanya tergantung kepada
saya dan kemauan rakyat memperbarui tekadnya meneruskan perang suci Dai
Tao ini”.
Peranan PPKI dalam pembentukan pemerintahan pertama RI setelah merdeka,
terlihat pada hasil sidang-sidangnya (yang akan dibahas sesuai indikator
pembelajaran selanjutnya).

 Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara
golongan muda dan golongan tua tentang waktu pelaksanaan proklamasi.
Berita kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, diketahui oleh sebagian
golongan muda melalui siaran radio luar negeri. Salah satunya adalah Sutan
Syahrir yang kemudian pada malam harinya menyampaikan berita itu kepada
Moh. Hatta. Sehubungan dengan hal tersebut, golongan muda mengadakan
rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Jl. Pegangsaan Timur,
Jakarta. Rapat dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.30.
Rapat yang dipimpin Chairul Saleh itu menghasilkan keputusan. Keputusan
rapat itu disampaikan Wikana dan Darwis pada pukul 22.30 kepada Ir.Soekarno
di rumahnya, Jl.Pegangsaan Timur No.56, Jakarta. Kedua utusan tersebut
segera menyampaikan keputusan golongan muda agar Ir.Soekarno segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu hadiah dari
Jepang. Ir. Soekarno menyatakan janjinya yang berisi “Ini leher saya sebagai
jaminannya Indonesia merdeka”. Pada tanggal 16 Agustus 1945, golongan
muda kembali mengadakan rapat di asrama Baperpi, Jl. Cikini 71, Jakarta.
Rapat ini membuat keputusan “menyingkirkan Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta
ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari segala pengaruh
Jepang”. Hingga akhirnya, tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30, sekelompok
pemuda membawa Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta menuju Rengasdengklok,
sebuah kota di pantai utara kabupaten Karawang.
Sementara itu di Jakarta para anggota PPKI yang diundang rapat pada tanggal
16 Agustus memenuhi undangannya dan berkumpul di Gedung Pejambon 2.
Selanjutnya, terjadi perbincangan antara Mr.Ahmad Soebardjo dengan Wikana.
Perbincangan tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa Proklamasi
Kemerdekaan harus dilaksanakan di Jakarta. Selanjutnya, Ahmad Soebardjo
memberikan jaminan dengan taruhan nyawa bahwa Proklamasikan
Kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya tanggal 17 Agustus
1945 selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan adanya jaminan itu, maka
Komandan Kompi Peta Rengasdengklok, Shodanco Subeno bersedia
melepaskan Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta kembali ke Jakarta.
 Perumusan Teks Proklamasi
Rombongan tiba kembali di Jakarta pada pukul 23.30. Rombongan kemudian
menuju rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1, Jakarta. Laksamana
Tadashi Maeda menyampaikan kepada Ahmad Soebardjo bahwa ia menjamin
keselamatan mereka selama di rumahnya.
Pada pukul 04.30, konsep naskah proklamasi selesai disusun. Kemudian ereka
menuju serambi menemui para hadirin, Ir.Soekarno mulai membacakan naskah
proklamasi yang masih merupakan konsep tersebut. Selanjutnya, Sukarni salah
satu tokoh golongan muda mengusulkan agar yang menandatangani naskah
proklamasi cukup Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Kalimat
pertama dari naskah proklamasi merupakan saran dari Mr.Ahmad Soebardjo,
sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran dari Drs.Moh.Hatta.
Setelah usulan Sukarni itu disetujui, maka Ir.Soekarno meminta kepada Sayuti
Melik untuk mengetik naskah tulisan tangan Soekarno dengan disertai
perubahan-perubahan yang telah disepakati.

 Peristiwa Pelaksanaan Proklamasi 17 Agustus 1945


Pada pukul 05.00, tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin Indonesia dari
golongan tua sampai muda keluar dari rumah Laksamana Maeda. Mereka telah
sepakat memproklamasikan kemerdekaan pada pukul 10.30 atau pukul 10.00
WIB. Bung Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja di kantor berita
dan pers, untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh
dunia.
Pagi hari itu, rumah Ir.Soekarno dipadati sejumlah massa. Menjelang pukul
10.30 para pemimpin bangsa Indonesia telah berdatangan ke Jl. Pegangsaan
Timur. Adapun susunan acara yang telah dipersiapkan adalah sebagai berikut:
a) Pembacaan Proklamasi
b) Pengibaran Bendera Merah-Putih
c) Sambutan Walikota Soewirjo dan Dr.Muwardi;
Lima menit sebelum acara dimulai, Bung Hatta datang dengan berpakaian
putih-putih. Setelah semuanya siap, Latief Hendraningrat memberikan aba-aba
kepada seluruh barisan pemuda dan mereka pun berdiri tegak dengan sikap
sempurna. Dengan suara yang mantap Bung Karno mengucapkan pidato
pendahuluan singkat. Dan diteruskan dengan pembacaan teks Proklamasi yang
telah disusun sebelumnya. Lalu, dilanjutkan pengibaran bendera Merah-Putih
(yang dijahit oleh Fatmawati), yang dikibarkan oleh S.Suhud dan Latief
Hendraningrat, seraya diiringi lagu Indonesia Raya. Acara selanjutnya adalah
sambutan dari walikota Soewirjo dan Dr.Muwardi.

Anda mungkin juga menyukai