ALUR PROSES PEMBUATAN PEDANG DENGAN METODE FORGING
(TEMPA) 1. Desain dan Perencanaan: Tahap awal adalah merancang pedang yang akan dibuat. Ini melibatkan pemilihan panjang bilah, bentuk bilah, jenis logam yang akan digunakan, serta hiasan dan ornamen yang mungkin ada. Setelah desain selesai, perencanaan dilakukan untuk menentukan bahan dan alat yang diperlukan. Ini mencakup pemilihan baja, tata letak bilah, dan menentukan metode pengerasan yang akan digunakan. 2. Persiapan Bahan: Baja yang tepat dipilih untuk bilah pedang. Baja dengan kandungan karbon tinggi sering digunakan karena kekerasannya yang baik. Baja dipanaskan hingga suhu yang tepat untuk membuatnya lebih lentur dan mudah dikerjakan. Proses ini disebut normalisasi. 3. Penempaan Bilah: Baja dipanaskan hingga suhu kerja yang tepat dan ditempa dengan palu di atas ambang batu atau blok penempaan khusus. Penempa menggunakan palu manual ataupun palu hidrolik untuk membentuk bilah dengan memukul dan membentuk baja secara berulang-ulang. Proses ini melibatkan pengulangan pemukulan dan pembentukan untuk mencapai bentuk dan ketebalan yang diinginkan. 4. Pengerasan Benda (Hardening) Setelah bilah selesai dibentuk, tahap pengerasan dilakukan untuk memberikan kekerasan dan ketangguhan yang optimal. Bilah dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi dan kemudian dikecepatan pendinginannya secara cepat. Ini disebut pemberian perlakuan panas atau proses pengerasan. Proses pengerasan yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan bilah yang kuat dan tajam. 5. Pengasahan dan Finishing Setelah pengerasan, bilah dihaluskan dengan menggunakan batu asah dan berbagai tahap pengasahan lainnya. Permukaan bilah diratakan dan diasah secara bertahap hingga mencapai ketajaman yang diinginkan. Proses ini melibatkan pemotongan, penghalusan, dan penajaman bilah menggunakan batu asah yang halus dan sering kali membutuhkan keterampilan yang tinggi. 6. Penyelesaian dan Hiasan: Setelah bilah selesai diasah, langkah selanjutnya adalah menghasilkan hiasan atau ornamen yang mungkin ada pada gagang atau sarung pedang. Gagang pedang dibuat dengan menggunakan kayu, tanduk, atau bahan-bahan lain yang sesuai. Hiasan dan ornamen bisa berupa ukiran, logam, atau bahkan permata. Setelah hiasan dan ornamen dipasang, pedang kemudian diuji kekuatan, keseimbangan, dan keindahannya.