Anda di halaman 1dari 11

Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013

Mata Pelajaran Biologi Di SMA Negeri


2 Taliwang

Febbiwidiasasmawardani1LaelaAzmiAriyani2Srimahyuni3Muhammadhan4Saeniah5
Nadila6

febbiwidiasasmawardani@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian mengevaluasi kurikulum 2013 mata pelajaran Biologi di SMAN


2 Taliwang jenis penelitian pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan data teknik dalam analisis data, sedangkan teknik
pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen, observasi, dan wawancara.
Kepala sekolah, kurikulum Wakasek, guru biologi, dan menjadi subjek penelitian.
Legitimasi data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran Biologi telah mengikuti
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan
menengah namun masih ditemukan kesenjangan dimana: 1) pada perencanaan
desain dalam penyusunan materi/materi belum berurutan, analitis, terkait dengan
kondisi dan aktualnya; 2) evaluasi kinerja instalasi pembelajaran guru biologi
sudah mengacu pada standar yang berpedoman pada komponen aspek
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tidak ada kesenjangan; 3) Proses
pelaksanaan penyampaian materi belum berurutan, analitis, terkait kondisi dan
aktual, serta pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup belum
terlaksana secara maksimal; 4) pada hasil belajar telah dilakukan penilaian
autentik terhadap proses belajar mengajar yaitu penilaian Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik tetapi penilaian afektif hanya menilai peseta didik berprestasi.
Rekomendasi perlu dilakukan untuk memperbaiki desain, proses, dan hasil agar
dalam pelaksanaannya menyesuaikan standar yang telah ditetapkan.
Kata kunci: Persepsi Guru,Kurikulum 2013,Pembelajaran Biologi.

PENDAHULUAN
Perkembangan dunia pendidikan nasional mengalami transformasi dari
masa ke masa untuk menghasilkan SDM yang terbaik. Pemerintah saat ini
berusaha meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kebijakan pemerintah
dalam UU Sisdiknas bahwa perlunya disusun standar nasional pendidikan salah
satunya Standar Isi dimana bagian dari standar ini adalah Kurikulum.Kurikulum
adalah alat dalam ketercapaian tujuan pendidikan sekalian panduan pelaksanaan
proses pembelajaran disemua jenjang pendidikan untuk meningkatkan kualitas
potensi anak didik. Seperti yang terdapat dalam Kemendikbud (2012: 2) bahwa
kurikulum adalah basis yang paling penting untuk menghasilkan: 1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; 2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan 3) warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. (Ningrum, Laila Hafni Intan
Dwi:2018).
SMAN 2 Taliwang mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang
merupakan jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam
sistem pendidikan. Permendikbud No. 22 tahun 2016 proses pembelajaran
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik agar menciptakan peserta didik
yang bermutu. Kurikulum 2013 disebut juga kurikulum berbasis kompetensi dan
karakter dan merupakan penyempurnaan dari KTSP. Dengan memakai Kurikulum
2013 ini dapat merubah mindset dalam pola mendidik di sekolah, Roza, A. dkk
(2017:132).
Implementasi kurikulum 2013 berbasis karakter dan kompetensi harus
mengikutsertakan semua komponen, termasuk komponen-komponen yang ada
dalam sistem pendidikan itu sendiri. Komponen-komponen tersebut antara lain
kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, mekanisme penilaian,
kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan
pengembangan diri peserta didik, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan,
serta etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah, Djumali & Erlina
Wijayanti (2018: 31).
Guru memiliki tanggung jawab serta kewajiban untuk melakukan upaya-
upaya mendasar dalam berbagai bentuk inovasi pembelajaran agar pelaksanaan
proses pembelajaran dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan, sekaligus ikut
mengantarkan anak-anak bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dimata
bangsanya maupun dimata internasional, Mukminan (Makaborang, Y. (2019)).
Pendekatan dan strategi pembelajaran 2013 ini yang menonjol adalah pendekatan
saintifik. Guru diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan melaksanakan
kebijakan dari pemerintah dengan mengetahui program, prinsip mekanisme serta
cara dalam proses belajar mengajar terkait dengan penerapan Kurikulum 2013.
Anggraeni, L., & Wicaksono, A. B. (2019).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Melalui komponen data yang
dikumpulkan berdasarkan wawancara, dokumentasi,lembar observasi, dan angket.
Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Taliwang Kabupaten
Sumbawa Barat. Penelitian ini dilakukan tanggal 6 -10 januari 2023.
Sumber Data
penelitian menggunakan kualitatif diperoleh dari sumber data dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokan ke dalam dua
kategori yaitu metode yang bersifat interaktif dan noninteraktif. Teknik interaktif
ini terdiri dari wawancara dan juga pengamatan berperan serta, sedangkan non
interaktif meliputi pengamatan tak berperan serta, analisis isi dokumen dan arsip
Sumber data.
Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.Melalui
a. Observasi ( pengamatan)
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak
pada objek penelitian.
b. Interview (Wawancara)
teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau
sumber data.
c. Kuestioner (Kuesioner/Angket)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya.
d.. Dokumen
pengumpulan data yang diambil dari dokumen atau catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti di SMA


Negeri 2 Taliwang,peneliti mendapatkan informasi dari instrumen yang digunakan
seperti lembar observasi guru dan kuisioner yang dilakukan secara langsung/tatap
muka di SMA Negeri 2 Taliwang.
Dalam komponen instalasi terhadap evaluasi implementasi K 13 mata
pelajaran biologi SMAN 2 taliwang mengacu pada standar proses pendidikan
dasar dan menengah yang berasal dari Permendikbud No. 22 tahun 2016.
Tabel 1. Kesiapan Guru
No Komponen Juknis Standar Kinerja Keterangan
Kesiapan
Guru
1 Perencanaan Desain Pembelajaran: Wawancara Wakasek
Silabus; RPP; dan Kurikulum: Pada ke tiga guru
Prinsip penyusunan biologi disekolah ini secara
RPP administrasi dalam persiapan
Tidak ada
proses pembelajaran
Kesenjangan

2 Pelaksanaan Pelaksanaan guru telah membuat rancangan


Pembelajaran perencanaan, pelaksanaan, dan
meliputi kegiatan: evaluasi pembelajaran yang
pendahuluan; inti; sesuai dengan juknis atau
dan penutup standar yang ditetapkan

3 Evaluasi Evaluasi
menggunakan
penilaian otentik
dengan metode dan
alat tes lisan; tertulis

Berdasarkan tabel 1. di atas, dapat dijelaskan bahwa hasil yang didapat


dari wakasek kurikulum pada setiap guru biologi secara administrasi telah
membuat rancangan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam menjalankan
kinerja proses belajar mengajar. Tahap instalasi evaluasi kinerja guru biologi
sudah mengacu pada standar proses pendidikan menengah yang berpedoman pada
aspek komponen perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dan sudah sesuai juknis
yang digunakan serta tidak ada kesenjangan.

Tabel 2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Evaluasi Standar Kinerja Keterangan


Aspek Juknis

Guru 1 Guru 2 Guru 3

1. a. Pada Pada Dalam setiap Guru 1 dan


Kegiatan menyiapka pertemuan pertemuan pertemuan selalu 2: Ada
Pendahul
n peserta tertentu tidak tertentu mempersiapkan kesenjangan
uan
didik mempersiapka tidak siswa baik secara
secara n peserta didik mempersiap psikis maupun fisik
psikis dan secara psikis kan peserta dalam pembelajaran
fisik untuk dalam didik secara
mengikuti mengikuti psikis dalam
proses pembelajaran mengikuti
pembelajar seperti pembelajara
an; kegiatan doa, n seperti
salam dan kegiatan
apersepsi tidak doa, salam
dilakukan dan
namun apersepsi
langsung pada tidak
kegiatan dilakukan
penyampaian namun
tujuan langsung
pembelajaran pada
kegiatan
penyampaia
n tujuan
pembelajara
n

b. memberi Dalam setiap Dalam setiap Dalam setiap Tidak ada


motivasi pertemuan pertemuan pertemuan kesenjangan
belajar melakukan dilakukan melakukan motivasi
peserta motivasi motivasi belajar pada peserta
didik belajar belajar pada didik
secara terhadap peserta didik
kontekstua peserta didik
l sesuai
manfaat
dan
aplikasi
materi ajar
dalam
kehidupan
sehari-hari,
dengan
memberika
n contoh
dan
perbanding
an lokal,
nasional
dan
internasion
al, serta
disesuaika
n dengan
karakteristi
k dan
jenjang
peserta
didik;

c. Setiap Setiap Setiap pertemuan Tidak ada


mengajuka pertemuan pertemuan selalu diberi kesenjangan
n selalu selalu pertanyaanpertanya
pertanyaan memberikan memberikan an dalam PBM
pertanyaan pertanyaanpert pertanyaanp
yang anyaan baik di ertanyaan
mengaitka awal, dalam PBM
n pertengahan
pengetahua PBM
n
sebelumny
a dengan
materi
yang akan
dipelajari;

d. Setiap Tujuan Setiap pertemuan Tidak ada


menjelaska pertemuan pembelajara tujuan pembelajaran kesenjangan
n tujuan selalu n pada setiap selalu disampaikan
pembelajar menyampaika pertemuan
an atau n tujuan selalu
kompetens pembelajaran disampaikan
i dasar
yang akan
dicapai;
dan

e. Selalu Selalu Selalu Tidak ada


menyampa menyampaika menyampaik menyampaikan kesenjangan
ikan n cakupan an materi materi pengantar
cakupan materi dan pengantar dan dilakukan
materi dan penjelasan
penjelasan materi secara
uraian
kegiatan
sesuai
silabus.

2. a. Sikap : Pada setiap Proses afeksi Pada setiap Tidak ada


Kegiatan proses pertemuan pada setiap pertemuan baik dari kesenjangan
Inti
afeksi selalu pertemuan awal sampai akhir
mulai dari dilaksanakan selalu pertemuan selalu
menerima, proses afeksi dilaksanakan dilaksanakan proses
menjalank baik dari awal baik dari afeksi
an, sampai akhir awal sampai
mengharga pertemuan akhir
i, pertemuan
menghayat
i, hingga
mengamal
kan

b. Selalu Selalu Selalu dilakuan Tidak ada


Pengetahu dilakuan dan dilakuan kesenjangan
an: melalui hal sampai
aktivitas menciptakan waktu
mengetahu pada pertemuan
i, pertemuan yang sudah
memahami berikutnya ditentukan di
, RPP.
menerapka
n,
menganalis
is,
mengevalu
asi, hingga
mencipta

c. Pada kegiatan Pada setiap Pada setiap Guru 1: ada


Keterampil ini tidak pertemuan pertemuan selalu kesenjangan
an: melalui dilakukan dilakukan dilakukan kegiatan
kegiatan secara kegiatan mengamati,
mengamati keseluruhan mengamati, menanya, mencoba,
, menanya, pada menanya, menalar, menyaji
mencoba, pertemuan mencoba, dan mencipta
menalar, tertentu hanya menalar, namun terkadang
menyaji, dilakukan menyaji dan selesai dalam 3 kali
dan kegiatan mencipta pertemuan
mencipta mengamati selalu
dan langsung dilakukan
diberi meskipin
instruksi tidak selesai
kepada siswa dalam satu
untuk kali
meringkas pertemuan
materi
sehingga
kegiatan
menanya,
mencoba,
menalar,
menyaji dan
mencipta tidak
dilakukan

3. a. seluruh Pada akhir Selalu Selalu dilakukan Tidak ada


Kegiatan rangkaian pembelajaran dilakukan penarikan kesenjangan
Penutup
aktivitas baik secara penutupan kesimpulan secara
pembelajar langsung dalam hal bersama baik guru
an dan maupun secara membuat maupun siswa
hasil-hasil tidak langsung kesimpulan
yang dilakukan dengan
diperoleh penarikan berbagai
untuk kesimpulan cara untuk
selanjutnya pada materi menemukan
secara yang diajarkan manfaat
bersama untuk pada materi
menemuka menemukan yang diajar
n manfaat manfaat dari
langsung materi tersebut
maupun dalam
tidak kehidupan
langsung sehari-hari
dari hasil
pembelajar
an yang
telah
berlangsun
g;

b. Pada Pada Pada peretmuan Ada


memberika pertemuan pertemuan tertentu tidak Kesenjangan
n umpan tertentu tidak tertentu dilakukan umpan
balik dilakukan tidak balik atau evaluasi
terhadap umpan balik dilakukan
proses dan atau evaluasi umpan balik
hasil atau evaluasi
pembelajar
an;

c. Pada setiap Pada setiap Pada setiap Tidak ada


melakukan pertemuan pertemuan pertemuan selalu kesenjangan
kegiatan selalu diberi selalu diberi diberi tugas baik
tindak tugas baik tugas baik individu maupun
lanjut individu individu kelompok
dalam maupun maupun
bentuk kelompok kelompok
pemberian
tugas, baik
tugas
individual
maupun
kelompok;
dan

d. Selalu diberi Selalu diberi Selalu diberi Tidak ada


menginfor informasi informasi informasi untuk kesenjangan
masikan untuk kegiatan untuk kegiatan
rencana pembelajaran kegiatan pembelajaran
kegiatan berikutnya pembelajara berikutnya
pembelajar n berikutnya
an untuk
pertemuan
berikutnya

Evaluasi yang dilaksanakan di sekolah SMAN 2 Taliwang sudah


mengikuti standar yang ada yaitu penilaian autentik meliputi afektif, kognitif dan
psikomotor artinya menilai perkembangan belajar peserta didik, mulai dari awal
proses hingga keluaran pembelajaran. Penilaian afektif mencakup pengamatan,
evaluasi sendiri, evaluasi terhadap teman sejawat, dan artikel. Penilaian teknik ini
diutamakan pada rata-rata dari ke-3 aspek tersebut secara komprehensif yang
mengacu pada target yang ditetapkan dalam proses belajar mengajar sehingga
sangat membantu ketuntasan peserta didik. Kurikulum Baru ia mendapatkan hasil
bahwa semua guru yang menjadi responden mengeluhkan bahwa sistem penilaian
yang berlaku terlalu rumit. Guru SMAN 2 Taliwang masih terdapat kesenjangan
dalam melakukan penilaian autentik karena kurangnya pengetahuan dalam
melakukan penilaian tersebut dikarenakan salah satu persoalan mendasar yang
dihadapi guru-guru minimnya kesempatan mengikuti pelatihan kurikulum 2013
tentang penilaian autentik. Pelatihan pelatihan yang pernah diikuti oleh guru-guru
belum sepenuhnya menjawab kebutuhan para guru mengenai penilaian autentik
dalam kurikulum 2013. Namun pada Guru 1 dan Guru 3 sudah mengacu pada
standar/juknis

Dengan demikian dirumuskan bahwa evaluasi hasil implementasi K. 13


bidang studi biologi di SMA Negeri 2 Taliwang dapat diketahui bahwa belum
maksimal mencapai tujuan program yang mengacu pada standar tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan oleh peneliti antara
lain:

1. Pada desain perencanaan implementasi K. 13 bidang studi biologi sudah


perpatokan pada peraturan yang sudah ditetapkan pada Permendikbud No. 22
tahun 2016, tetapi masih ada beberapa hal yang senjang dimana dalam
penyusunan materi/bahan ajar secara berurutan, analitis, berhubungan dengan
kondisi dan aktual.
2. Pada instalasi pembelajaran evaluasi kinerja guru biologi sudah mengacu pada
standar yang berpedoman pada aspek komponen perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi yang menunjukkan tidak adanya kesenjangan.
3. Pada proses pelaksanaan sudah berpedoman pada juknis tersebut namun masih
ditemui kesenjangan pada pelaksanaan atau penyampaian materi secara
berurutan, analitis, berhubungan dengan kondisi dan aktual, maupun dalam
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
4. Pada hasil pembelajaran sudah melaksanakan penilaian autentik dalam proses
belajar mengajar yaitu penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor. Tetapi masih
ditemui senjang terutama pada penilaian afektif tidak dinilai pada semua
peserta didik namun hanya pada siswa yang paling aktif dan paling tidak aktif
saja sedangkan yang lain dirata-ratakan saja. Maka disimpulkan bahwa sudah
berpatokan pada peraturan yang ditentukan tetapi belum adanya ketercapaian
secara maksimum.

Saran

Pemimpin dan wakasek kurikulum dapat memakai hasil penelitian ini


sebagai bekal dalam memperbaiki penerapan K. 13 sehingga dapat ditemukan
bahwa program K 13 tercapai atau belum. Guru diharapkan selalu berusaha untuk
melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan perencanaan RPP yang sudah
dibuat sebelumnya. Penyusunan materi/bahan ajar perlu mempertimbangkan
keberurutannya, analitis, berhubungan dengan kondisi dan aktual. Guru dalam
melaksanakan penilaian afektif siswa perlu dinilai semua siswa sehingga
maksimal dan sesuai dengan juknis.
DAFTAR PUSTAKA

Ningrum, Laila Hafni Intan Dwi. Perbedaan persepsi guru terhadap kebijakan full day
school di sd it al-hijrah 2 Laut Dendang dan mis Nurul Arafah Karang Anyar. Diss.
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2018.
Makaborang, Yohana. "Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Biologi Di SMA Negeri." Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan 6.2 (2019): 130-
145.
Lailatussaadah, L., Hayati, S., & Yulia, H. (2021). TAHAP KESIAPAN GURU
SMA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN
BIREUEN. Intelektualita, 7(02).
Makaborang, Y. (2019). Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Biologi Di SMA Negeri. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 6(2), 130-145.
Lailatussaadah, L., Hayati, S., & Yulia, H. (2021). TAHAP KESIAPAN GURU
SMA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN
BIREUEN. Intelektualita, 7(02).

Anda mungkin juga menyukai