Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER

ALARM PERINGATAN DI KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK

Oleh:

Kelompok 25

Ilmi Zikri Rahman (2010952015)

Muhammad Ilham Syafrincel (2010952033)

Zahran Maharandi (2010952055)

Dosen Pengampu:

Ir. Syarkawi Syamsuddin, MSEE

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji serta syukur semoga selalu tercurahkan kepada allah SWT, karena
rahmat, nikmat dan juga karunia-Nya alhamdulillah laporan akhir project modul 4 praktikum
microprosesor dan mikrikontroler yang berjudul “Alarm Peringatan Di Kawasan Bebas Asap
Rokok” akhirnya dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan. Shalawat
beserta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Untuk projek
ini kami telah membuat semaksimal mungkin dan dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
projek ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Syarkawi


Syamsuddin, MSEE selaku dosen pengampu project, karena atas bimbingan dan juga
dampingan nya akhirnya project ini dapat terselesaikan dengan sangat baik dan tepat pada
waktunya. Terimakasih juga untuk semua pihak yang telah terlibat di dalam pembuatan
project ini, terutama asisten Laboratorium Elektronika Digital, sehingga kami dapat
menyelesaikan project ini tepat pada waktunya. Kami juga memohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila ada kesalahan yang terdapat di dalam laporan akhir project ini, kami akan
sangat berbahagia apabila semua pihak memberikan saran dan juga kritik yang dapat
membangun agar dalam penulisan selanjutnya tidak terjadi lagi hal-hal demikian.

Padang, 05 Januari 2023

Kelompok 25

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................................................... 1
1.3. Dasar Teori ............................................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................................................. 18
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 18
2.1. Langkah Kerja .................................................................................................................... 18
2.2. Gambar Rangkaian ............................................................................................................ 18
2.3. Prinsip Kerja Alat ............................................................................................................... 19
BAB III................................................................................................................................................. 21
PENUTUP............................................................................................................................................ 21
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 21
3.2. Saran .................................................................................................................................... 21
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 22
1. Flowchart ................................................................................................................................. 22
2. Listing Program ...................................................................................................................... 23
3. Link Youtube........................................................................................................................... 26

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rokok merupakan salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar,
dihisap, dan dihirup yang mengandung nikotin. Merokok dapat membahayakan masyarakat
dan lingkungan. Kerusakan akibat merokok tidak hanya mempengaruhi perokok tetapi juga
perokok serta orang-orang di sekitar perokok. Asap rokok tidak hanya dihirup oleh orang
yang merokok atau sering disebut sebagai perokok aktif, tetapi juga dihirup oleh orang lain di
sekitar perokok, atau sering disebut sebagai perokok pasif. Bukan hanya dapat menimbulkan
asap, merokok dapat menjadi sarana pencemaran lingkungan akibat asap yang dihasilkan
rokok menyebabkan polusi udara. Oleh karena itu, merokok sangat berbahaya bagi
masyarakat dan lingkungan.

Kawasan bebas asap rokok merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk
membatasi para perokok. Cara ini dapat diterapkan pada sekolah, rumah sakit, perkantoran,
serta ruangan ber AC. Diharapkan dengan diterapkannya cara ini pada setiap ruangan yang
memungkinkan adanya keramaian para perokok aktif tidak menganggu orang disekitar atau
perokok pasif akibat dari asap yang ditumbulkan oleh para perokok. Namun, untuk
mengontrol dan memperingati dari sekian banyak perokok yang tetap merokok di kawasan
bebas asap rokok akan sulit. Oleh karena itu, kami membuat sebuah project Alarm Peringatan
di Kawasan Bebas Asap Rokok agar pada saat mengontrol dan memperingati para perokok
yang masih melanggar lebih efisien. Project menggunakan sensor flame, sensor MQ-2, dan
sensor DHT 11. Dengan menggunakan sensor tersebut akan mengaktifkan alarm peringatan
ketika mendeteksi adanya asap rokok serta dapat mendeteksi jika terjadinya kebakaran akibat
api dari rokok.

1.2. Tujuan
Tujuan dari diadakan project ini adalah untuk :
1. Memberikan peringatan berupa alarm peringatan terhadap para perokok yang masih
merokok pada kawasan bebas asap rokok.
2. Jika terjadi kebakaran akibat api pada rokok, dengan project ini juga dapat
menyemprotkan air untuk mengatasi kebakaran yang terjadi

1
1.3. Dasar Teori
1. PWM (Pulse Width Modulation)
PWM (Pulse Width Modulation) adalah salah satu teknik modulasi dengan
mengubah lebar pulsa (duty cylce) dengan nilai amplitudo dan frekuensi yang tetap.
Satu siklus pulsa merupakan kondisi high kemudian berada di zona transisi ke kondisi
low. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum
termodulasi.
Pada board Arduino Uno, pin yang bisa dimanfaatkan untuk PWM adalah pin
yang diberi tanda tilde (~), yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, dan pin 11. Pin-pin tersebut
merupakan pin yang bisa difungsikan untuk input analog atau output analog. Oleh
sebab itu, jika akan menggunakan PWM pada pin ini, bisa dilakukan dengan perintah
analogWrite();
PWM pada arduino bekerja pada frekuensi 500Hz, artinya 500 siklus/ketukan
dalam satu detik. Untuk setiap siklus, kita bisa memberi nilai dari 0 hingga 255.
Ketika kita memberikan angka 0, berarti pada pin tersebut tidak akan pernah bernilai
5 volt (pin selalu bernilai 0 volt). Sedangkan jika kita memberikan nilai 255, maka
sepanjang siklus akan bernilai 5 volt (tidak pernah 0 volt). Jika kita memberikan nilai
127 (kita anggap setengah dari 0 hingga 255, atau 50% dari 255), maka setengah
siklus akan bernilai 5 volt, dan setengah siklus lagi akan bernilai 0 volt. Sedangkan
jika jika memberikan 25% dari 255 (1/4 * 255 atau 64), maka 1/4 siklus akan bernilai
5 volt, dan 3/4 sisanya akan bernilai 0 volt, dan ini akan terjadi 500 kali dalam 1 detik.

Siklus sinyal PWM pada Arduino:

2
2. ADC (Analog to Digital Converter)
ADC atau Analog to Digital Converter merupakan salah satu perangkat
elektronika yang digunakan sebagai penghubung dalam pemrosesan sinyal analog
oleh sistem digital. Fungsi utama dari fitur ini adalah mengubah sinyal masukan yang
masih dalam bentuk sinyal analog menjadi sinyal digital dengan bentuk kode-kode
digital. Ada 2 faktor yang perlu diperhatikan pada proses kerja ADC yaitu kecepatan
sampling dan resolusi.
Kecepatan sampling menyatakan seberapa sering perangkat mampu
mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk sinyal digital dalam selang waktu yang
tertentu. Biasa dinyatakan dalam sample per second (SPS). Sementara Resolusi
menyatakan tingkat ketelitian yang dimilliki. Pada Arduino, resolusi yang dimiliki
adalah 10 bit atau rentang nilai digital antara 0 - 1023. Dan pada Arduino tegangan
referensi yang digunakan adalah 5 volt, hal ini berarti ADC pada Arduino mampu
menangani sinyal analog dengan tegangan 0 - 5 volt.
Pada Arduino, menggunakan pin analog input yang diawali dengan kode A
(A0-A5 pada Arduino Uno). Fungsi untuk mengambil data sinyal input analog
menggunakan analogRead(pin);

3. Mikrokontroler
1) Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source
yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan
jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini
adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam
memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat
berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.

Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :

3
Bagian-bagian Arduino:

- Power USB, digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer


lewat koneksi USB.
- Power Jack, supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC
5 - 12 V.
- Crystal Oscillator, kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada
Arduino. Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 6000 kHz, atau 16 MHz.
- Reset, digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
- Digital Pins I / O, papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk
memberikan nilai logika (0 atau 1). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM (Pulse
Width Modulation) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
- Analog Pins, papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5.
Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu
dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.
- LED Power Indicator, lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino
mendapatkan supply listrik dengan baik.

Bagian-bagian Pendukung:

- RAM (Random Access Memory)

4
RAM adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat
diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam
memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random
Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).
- ROM (Read-only Memory)
ROM adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data
secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri
dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM

4. UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter)


UART adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara
bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang
digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat
periperal.

Cara Kerja Komunikasi UART

Data dikirimkan secara paralel dari data bus ke UART1. Pada UART1
ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit kemudian dimuat dalam satu paket data.
Paket data ditransmisikan secara serial dari Tx UART1 ke Rx UART2. UART2
mengkonversikan data dan menghapus bit tambahan, kemudian di transfer secara
parallel ke data bus penerima.

5. Sensor Flame

5
Flame sensor adalah sensor yang dirancang untuk mendeteksi dan menanggapi
keberadaan api dan memungkinkan mendeteksi api yang mana api tersebut memiliki
panjang gelombang antara 760nm – 1100nm.

Spesifikasi:

- Mendeteksi cahaya dengan rentang panjang gelombang 760-1100 nm


- Jarak deteksi : 20cm (4.8V) hingga 100 cm (1V)
- Sudut deteksi : 60°
- Tegangan operasi : 3.3-5V
- Tegangan keluaran : Analog
Flame Sensor sensitiv terhadap api dan radiasi. Biasanya digunakan pada
rangkaian alarm kebakaran atau kejuaraan robot pendeteksi kebakaran. Dapat
mendeteksi cahaya dengan panjang gelombang dalam jarak tertentu.
Respons terhadap nyala api yang terdeteksi bergantung pada pemasangan, tetapi
dapat mencakup membunyikan alarm, menonaktifkan saluran bahan bakar (seperti
propana atau saluran gas alam), dan mengaktifkan sistem pencegah kebakaran. Ketika
digunakan dalam aplikasi seperti tungku industri, perannya adalah untuk memberikan
konfirmasi bahwa tungku bekerja dengan benar; dalam hal ini mereka tidak
melakukan tindakan langsung di luar memberi tahu operator atau sistem
kontrol. Detektor api seringkali dapat merespon lebih cepat dan lebih akurat daripada
detektor asap atau panas karena mekanisme yang digunakan untuk mendeteksi nyala
api.

Grafik respon sensor:

6
Temperatur terus naik akibat proses perpindahan kalor melalui udara sehingga
sensor dapat menyerap kalor yang di pancarkan oleh api sehingga semakin lama api
menyala semakin panas temperatur pada ruangan tersebut . dan disini semakin dekat
jarak sensor dengan api maka semakin tinggi yang dibaca oleh alat ukur sensor begitu
sebaliknya jika semakin jauh sensor dengan jarak api maka pembacaan oleh alat ukur
maka kecil.

6. Sensor MQ-2
Modul Sensor MQ2 merupakan sebuah Sensor yang dapat mendeteksi adanya
polutan Gas di udara, diantaranya adalah Gas LPG, Alkohol, Asap, Propana,
Hidrogen, Metana, dan Karbon Monoksida, aplikasinya bisa diterapkan untuk
mendeteksi Kebocoran Gas LPG dan Asap untuk mencegah kebakaran, Sebagai Alat
untuk mengukur Kadar Alkohol yang dikeluarkan dari Napas seseorang dan lain-lain.

Ada beberapa Kandungan senyawa Gas atau Polutan yang dapat diukur
dengan MQ2 yaitu LPG, Hidrogen (H2), Metana (CH4), Karbon Monoksida (CO),
Alkohol, Asap Rokok dan Propana. Sensor ini dirancang untuk penggunaan di dalam
ruangan pada suhu kamar. Biasanya diaplikasikan pada alat pendeteksi kebocoran gas

7
yang mudah terbakar di rumah, instansi, gudang atau pabrik industri. Hal ini sebagai
tindakan pencegahan karena jika ada gas yang bocor sudah terdeteksi sejak awal dan
dapat segera dilakukan tindakan sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran.
Selain Alat Pencegahan Kebakaran, MQ2 juga dapat digunakan sebagai alat untuk
Pemantauan Kualitas Udara.

Spesifikasi :

Karakteristik :

- Dapat mendeteksi gas LPG, i-butana, propana, metana, alkohol, hidrogen dan
asap
- Memiliki dual signal output (analog output, and TTL level output)
- Range tegangan analog keluaran antara 0-5 Vdc
- mempunyai kestabilan pembacaan yang bagus dan stabil
- Respon cepat dan sensitivitas tinggi
- Output dari sensor berupa Analog dan Digital
- Trigger Level configuration
- Terdapat Potentiometer
- Dimensi module 32 x 20 mm

Grafik respon sensor :

8
7. Sensor DHT 11
Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek
suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih
lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen
resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.

Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari
segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan
dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah
terinterverensi. Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan
suhu dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi tersebut
terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien
kalibrasi. Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan
breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki.

Karakteristik :

9
1. Input tegangan 3v hingga 5V
2. Konsumsi arus maksimal 2.5mA saat digunakan selama konversi (saat meminta
data)
3. Kelembaban 20-80% dengan akurasi 5%
4. Baik untuk pembacaan suhu 0-50 ° C dengan akurasi ± 2 ° C
5. Pengambilan data minimal 1 Hz (sekali setiap detik)

8. LCD (Liquid Crystal Display)


Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang
berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu
citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD
terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda transparan
dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).

Gambar Penampang komponen penyusun LCD

Keterangan:
1) Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2) Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3) Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4) Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5) Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang
masuk.
6) Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke
mata pengamat.

Sebuah citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari
pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di
pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat

10
mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk
mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah tersedia.

TEXT LCD Module Circuit

Kaki-kaki yang Terdapat pada LCD

9. Potensiometer
Potensiometer adalah perangkat komponen elektronika bagian dari sebuah
resistor yang memiliki tiga terminal dengan sambungan yang membentuk pembagi
tegangan yang dapat di setel. Jika anda menemukanpotensiometer yang menggunakan
dua terminal tetap masih bisa di gunakan dengan cara salah satu dari terminal tetap
dan terminal geser. Komponen elektronika ini berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat.

11
Prinsip kerja potensiometer dapat kita anggap sebagai gabungan dari dua buah
resistor yang kita hubungkan seri (R1 dan R2).Tapi dalam dua buah resistor yang kita
pakai nilai resistansinya dapat di rubah. Resistansi total dari sebuah resistor akan
selalu tetap dan nilai ini merupakan nilai resistansi potensiometer (Variabel Resistor).
Jika nilai resistansi dari resistor 1 di perbesar dengan cara memutar bagian
potensiometer, maka otomatis nilai resistansi dari resistor 2 akan berkurang, begitu
juga sebaliknya.
Bentuk fisik dari potensiometer sangat berbeda jauh dengan bentuk dari
resistor.Bentuk resistor pada umumnya hanya memiliki gelang warna yang di
gunakan untuk menetukan nilai tahanannya, sementara bentuk dari potensio untuk
menentukan nilai tahanannya hanya dengan memutar atau mengeser pada bagian yang
sudah di tentukan.

10. LED (Light Emitting Diode)


LED atau Light Emitting Diode adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan dengan bias maju
(forward bias). LED dapat diartikan sebagai sebuah dioda yang memancarkan cahaya,
karena memang LED merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor.

12
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan
Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.

Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED.
Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal
Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih
kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan
Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.

11. Resistor
Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit
Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi
banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang
menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode
warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.

13
Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial
adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri
dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga
yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna
lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai
toleransi.

Tabel di bawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

14
Tabel Kode Warna Resistor
12. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama
dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah
arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap
gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga
membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan
sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah
alat (alarm).

Pada dasarnya, setiap buzzer elektronika memerlukan input berupa tegangan


listrik yang kemudian diubah menjadi getaran suara atau gelombang bunyi yang

15
memiliki frekuensi berkisar antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer elektronika yang sering
digunakan dan ditemukan dalam rangkaian adalah buzzer yang berjenis Piezoelectric
(Piezoelectric Buzzer). Hal itu karena Piezoelectric Buzzer memiliki berbagai
kelebihan diantaranya yaitu lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah
penggunaannya ketika diaplikasikan dalam rangkaian elektronika.

13. Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah
pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan
pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar
disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya,
menggunakan arus langsung yang tidak langsung/directunidirectional.

Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian
bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet
(sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor,
kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang
berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan.

14. Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik
yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen
electromechanical atau elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil
atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal. Komponen relay menggunakan
prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan
menggunakan arus listrik yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus listrik
yang yang memiliki tegangan lebih tinggi. Berikut adalah gambar dan juga simbol
dari komponen relay.

16
Dalam posisi (NO) saklar dapat menghantarkan arus listrik. Pada saat tidak
dialiri arus listrik, Armature akan kembali ke posisi awal (NC). Sedangkan Coil yang
digunakan oleh relay untuk menarik Contact Poin ke posisi close hanya membutuhkan
arus listrik yang relatif cukup kecil. Oh iya, buat anda yang belum tahu apa itu NO
dan NC, berikut penjelasannya.
1) NC atau Normally Close adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup).
2) NO atau Normally Open adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka).

17
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Membuat rangkaian simulasi pada Proteus
3. Membuat listing program Master dan Slave pada Arduino
4. Running simulasi rangkaian project
5. Membuat prototipe rangkaian

2.2. Gambar Rangkaian


1) Rangkaian Simulasi

2) Prototipe

18
2.3. Prinsip Kerja Alat

Rangkaian ini berfungsi untuk alarm peringatan di kawasan bebas asap rokok pada
suatu ruangan. Pada rangkaian ini menggunakan komunikasi UART yang menggunakan
2 buah Arduino yang berperan sebagai Master dan Slave. Pada komunikasi UART data
dikirimkan secara seri dari data bus ke UART1 (Master). Selanjutnya, pada UART1
ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit yang dimuat dalam satu paket. Dan paket
data akan dikrimkan secara serial dari Tx UART1 (Master) ke Rx UART2 (Slave).
Kemudian, UART2 mengkonversikan dan menghapus bit tambahan, yang kemudian
akan diparelelkan ke data bus penerima. Sensor flame, MQ2, DHT11 dan LCD
dihubungkan ke master. Dan LED hijau, kuning, merah, buzzer dan motor pam
dihubungkan ke slave.
Pada rangkaian ini sensor MQ2 berfungsi sebagai pendeteksi asap rokok yang
terdapat pada ruangan. Nilai analog pada rangkaian sensor ini dapat menggunakan
resistor variabel 1K. Dan pada program master, nilai analog akan terbaca akan diolah
dengan rumus analogRead(Gas)-1. Jika nilai yang terbaca lebih dari 560 maka sensor
MQ2 akan mendeteksi asap. Dan untuk sensor flame berfungsi sebagai pendeteksi
adanya api, pada prototipe ini dihubungkan ke pin analog master, nilai analog akan
terbaca akan diolah dengan rumus analogRead. Jika nilai apinya kecil dari 300 maka
akan berlogika HIGH, sedangkan ketika nilai apinya besar dari 300 maka akan berlogika
LOW. Dan jika terdeteksi api maka master akan mengirimkan data ke slave yang
kemudian akan menghidupkan led merah, buzzer dan motor. Dan juga untuk DHT 11
berfungsi untuk mengukur suhu pada ruangan, DHT 11 dihubungkan ke pin digital dari

19
master. Jika suhu yang terdeteksi kecil dari 30 pada prototipe ini maka suhu ruangan
dianggap dalam keadaan normal.
Pada rangkaian ini, jika dalam suhu normal (<30oC), jika tidak terdeteksi asap dan
api, maka lampu hijau akan menyala dan tampil pada LCD “DILARANG MEROKOK
TIDAK ADA ASAP”. Dan ketika suhu ruangan dalam keadaan normal, serta tidak
terdeteksi api dan terdeteksi gas maka LED kuning akan menyala dan tampil pada LCD
“ASAP TERDETEKSI MATIKAN ROKOK”. Dan ketika api terdeteksi dan suhu
ruangan di atas suhu normal maka LED merah, buzzer dan motor akan menyala dan
tampilan LCD “API TERDETEKSI DILARANG MEROKOK”. Ketika terdeteksi asap
dan api serta suhu ruangan di atas suhu normal (>30oC) maka buzzer, LED merah, dan
motor pam akan menyala serta tampilan pada LCD “SILAHKAN KELUAR ADA
KEBAKARAN”.

20
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dengan melakukan perancangan dan pengujian alarm peringatan kawasan bebas asap
rokok, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu ;
a. Sensor gas MQ-2 dapat mendeteksi asap rokok yang terdapat pada ruangan. Nilai
analog pada rangkaian sensor ini dapat menggunakan resistor variabel 1K.
b. Sensor DHT 11 mengukur suhu pada ruangan. Jika suhu yang terdeteksi kecil
dari 30 pada prototipe ini maka suhu ruangan dianggap dalam keadaan normal.
c. Sensor flame mendeteksi dan menanggapi keberadaan api dan memungkinkan
mendeteksi api yang mana api tersebut memiliki panjang gelombang antara
760nm – 1100nm.
3.2. Saran
Setelah melakukan demonstrasi prototype pada modul ini didapatkan saran bahwa agar
praktikan menerapkan aplikasi dari mikroprosessor dan mikrokontroller ke berbagai
bidang dan kegunaan. Agar dapat memudahkan kegiatan sehari-hari maupun dunia kerja
dengan memanfaatkan teknologi dari mikroprosesor dan mikrokontroler.

21
LAMPIRAN

1. Flowchart

Start

Lampu LED
Merah dan Api
Terdeteksi
Buzzer Aktif

Asap Lampu LED


Terdeteksi Kuning Aktif

Lampu LED
Asap &
Merah, Buzzer, Api Ter-
Motor Aktif adetesi,
suhu > 30

End

22
2. Listing Program
1) Master

#include <LiquidCrystal.h>
#include <DFRobot_DHT11.h>

LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);

DFRobot_DHT11 DHT;
#define DHT11_PIN 10

int Gas = A1;


int Api = 9;
float nilaiSuhu;

void setup()
{
Serial.begin(9600);
pinMode(Api, INPUT);
pinMode(Gas, INPUT);
lcd.begin(16,2);
lcd.setCursor(0,0);
}

void loop()
{
DHT.read(DHT11_PIN);
nilaiSuhu = DHT.temperature;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Suhu");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(nilaiSuhu);
Serial.println(nilaiSuhu);

23
Serial.println(analogRead(Gas));
delay(1500);

if(digitalRead(Api) == HIGH && analogRead(Gas) <= 199){


Serial.write(2);
lcd.setCursor(0,0);lcd.print(" API TERDETEKSI ");
lcd.setCursor(0,1);lcd.print("DILARANG MEROKOK ");
delay(1000);
}else if(digitalRead(Api) == LOW && analogRead(Gas) >= 199){
Serial.write(3);
lcd.setCursor(0,1);lcd.print(analogRead(Gas)-1);
lcd.setCursor(0,0);lcd.print("ASAP TERDETEKSI ");
lcd.setCursor(0,1);lcd.print(" MATIKAN ROKOK ");
delay (1000);
}else if(digitalRead(Api) == HIGH && nilaiSuhu > 30 && analogRead(Gas) >= 199){
Serial.write(4);
lcd.setCursor(0,1);lcd.print(analogRead(Gas)-1);
lcd.setCursor(0,0);lcd.print(" TERJADI KEBAKARAN ");
lcd.setCursor(0,1);lcd.print(" SILAHKAN KELUAR ");
delay (1000);
}else{
Serial.write(1);
lcd.setCursor(0,0);lcd.print(" TIDAK ADA ASAP ");
lcd.setCursor(0,1);lcd.print("DILARANG MEROKOK ");
delay (1000);
}
}

2) Slave

#define ledRed 13
#define ledYellow 12
#define ledGreen 11
24
#define relay 4
#define buzzer 8

void setup()
{
pinMode(ledGreen, OUTPUT);
pinMode(ledYellow, OUTPUT);
pinMode(ledRed, OUTPUT);
pinMode(relay, OUTPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
digitalWrite(relay, HIGH);
Serial.begin(9600);
}

void loop()
{
int data = Serial.read() ;
if(data == 1)
{
digitalWrite(ledGreen,HIGH);
digitalWrite(ledYellow,LOW);
digitalWrite(ledRed,LOW);
digitalWrite(relay,HIGH);
digitalWrite(buzzer,LOW);
}

else if(data == 2)
{
digitalWrite(ledRed,HIGH);
digitalWrite(ledGreen,LOW);
digitalWrite(ledYellow,LOW);
digitalWrite(relay,HIGH);
digitalWrite(buzzer,HIGH);
}
25
else if(data == 3)
{
digitalWrite(ledYellow,HIGH);
digitalWrite(ledRed,LOW);
digitalWrite(ledGreen,LOW);
digitalWrite(relay,HIGH);
digitalWrite(buzzer,LOW);
}
else if(data == 4)
{
digitalWrite(ledRed,HIGH);
digitalWrite(ledGreen,LOW);
digitalWrite(ledYellow,LOW);
digitalWrite(relay,LOW);
digitalWrite(buzzer,HIGH);
}
delay(200);
}

3. Link Youtube
https://youtu.be/G8N3kD8cfcA

26

Anda mungkin juga menyukai