Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357367194

TANTANGAN DAN ISU STRATEGIS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


PADA PUSKESMAS DI INDONESIA: KAJIAN LITERATUR

Preprint · December 2021


DOI: 10.13140/RG.2.2.34919.98724

CITATIONS READS

0 3,672

1 author:

Ranti Safa Marwa


University of Indonesia
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ranti Safa Marwa on 28 December 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


TANTANGAN DAN ISU STRATEGIS SUMBER DAYA MANUSIA
KESEHATAN PADA PUSKESMAS DI INDONESIA: KAJIAN
LITERATUR
CHALLENGES AND STRATEGIC ISSUES OF HUMAN RESOURCES FOR HEALTH AT
PUBLIC HEALTH CENTERS IN INDONESIA: A LITERATURE REVIEW

Ranti Safa Marwa


ranti.safa@ui.ac.id
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

ABSTRACT
Human resources for health play an important role as implementers of health efforts to
achieve the highest degree of public health. However, Indonesia is currently facing an
epidemiological transition that will provide challenges and strategic issues to health human
resources, especially in public health centers in Indonesia. This study aims to analyze the
challenges and strategic issues of health human resources at public health centers in
Indonesia. The research was conducted using a literature review method from various books,
journal articles, and regulations through Google and Google Scholar. The results of the study
indicate that the challenges and strategic issues of health human resources at public health
centers in Indonesia are the availability and distribution of health human resources; quality
of health human resources; and task shifting and multitasking. Therefore, there is a need for
policies about the fulfillment of health human resources that regulate the period of service,
incentives, and career development of health human resources, so that challenges about
health human resources can be overcome.

Keywords: Human resources for health, Public health center, Challenges, Strategic Issues

ABSTRAK
Sumber daya manusia kesehatan berperan penting sebagai pelaksana upaya kesehatan dalam
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Namun saat ini Indonesia
sedang menghadapi transisi epidemiologi yang akan memberikan tantangan dan isu strategis
terhadap sumber daya manusia kesehatan khususnya pada puskesmas di Indonesia. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis tantangan dan isu strategis sumber daya manusia kesehatan
pada puskesmas di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode kajian literatur dari
berbagai buku, artikel jurnal, dan regulasi melalui Google dan Google Scholar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tantangan dan isu strategis sumber daya manusia kesehatan
pada puskesmas di Indonesia meliputi ketersediaan dan distribusi SDM kesehatan; kualitas
SDM kesehatan; serta task shifting dan multitasking. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan
terkait pemenuhan SDM kesehatan yang mengatur masa bakti, insentif, dan pengembangan
karir SDM kesehatan agar tantangan terkait SDM kesehatan dapat teratasi.

Kata kunci: Sumber daya manusia kesehatan, Puskesmas, Tantangan, Isu strategis

PENDAHULUAN penting sebagai pelaksana upaya


Menurut Peraturan Presiden kesehatan ialah subsistem sumber daya
Republik Indonesia Nomor 72 Tahun manusia kesehatan. Subsistem sumber
2012 Tentang Sistem Kesehatan daya manusia kesehatan merupakan
Nasional, Sistem Kesehatan Nasional pengelolaan upaya pengembangan dan
(SKN) merupakan pengelolaan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan yang diselenggarakan oleh kesehatan yang meliputi upaya
seluruh komponen bangsa Indonesia perencanaan, pengadaan,
secara terpadu dan saling mendukung pendayagunaan, serta pembinaan dan
demi menjamin tercapainya derajat pengawasan mutu sumber daya manusia
kesehatan masyarakat yang kesehatan untuk mendukung
setinggi-tingginya. Kesehatan menjadi penyelenggaraan pembangunan
salah satu aspek penting dalam kesehatan guna mewujudkan derajat
pembangunan nasional. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat yang
SKN hadir dengan beberapa subsistem setinggi-tingginya. Sumber daya
guna mendukung tercapainya tujuan manusia (SDM) kesehatan terdiri dari
pembangunan nasional khususnya di tenaga kesehatan dan tenaga pendukung
bidang kesehatan. Subsistem SKN kesehatan yang terlibat dan
terdiri dari upaya kesehatan; penelitian mengabdikan dirinya dalam upaya dan
dan pengembangan kesehatan; sumber manajemen kesehatan. Penyelenggaraan
daya manusia kesehatan; sediaan subsistem sumber daya manusia
farmasi, alat kesehatan, dan makanan; kesehatan bertujuan menyediakan
manajemen, informasi, dan regulasi sumber daya manusia kesehatan yang
kesehatan; serta pemberdayaan berkompeten dan berdaya guna dalam
masyarakat. melaksanakan pembangunan kesehatan.
Dari ketujuh subsistem tersebut, Dewasa ini Indonesia
salah satu subsistem yang berperan menghadapi tantangan terkait transisi
epidemiologi. Transisi epidemiologi informasi melalui Google, Google
yang terjadi menyebabkan Indonesia Scholar, dan portal sumber informasi
mengalami triple burden of diseases lainnya menggunakan kata kunci yang
atau tiga beban penyakit yaitu masalah berkaitan dengan topik penelitian, yaitu
gizi, penyakit menular, dan penyakit “Sumber daya manusia kesehatan”,
tidak menular. Ketiga beban penyakit “Puskesmas”, “Tantangan”, dan “Isu
tersebut tak ayal berdampak pada strategis” baik dalam Bahasa Indonesia
kebutuhan masyarakat terhadap maupun Bahasa Inggris.
pelayanan kesehatan primer, sekunder,
HASIL DAN PEMBAHASAN
maupun tersier. Pada akhirnya kondisi
Sejatinya tantangan terkait
tersebut akan memberikan tantangan
sumber daya manusia kesehatan
dan isu strategis terhadap sumber daya
mencakup aspek ketersediaan
manusia kesehatan khususnya pada
(availability), keterjangkauan
puskesmas di Indonesia.
(accessibility), penerimaan
(acceptability), dan mutu (quality)
METODE PENELITIAN
(Harahap, 2019). Aspek ketersediaan
Penelitian ini dilakukan dengan
yang dimaksud dalam hal ini ialah
menggunakan metode kajian literatur.
kecukupan sumber daya manusia
Kajian literatur merupakan kegiatan
kesehatan dengan kebutuhan di
penelusuran dan penelitian kepustakaan
masyarakat. Keterjangkauan diartikan
dari berbagai sumber seperti buku,
sebagai kemudahan akses masyarakat
jurnal, artikel, dan berbagai referensi
dalam menjangkau SDM kesehatan dari
lainnya yang berkaitan dengan topik
segi waktu tempuh dan transportasi, jam
penelitian untuk menghasilkan tulisan
buka pelayanan, mekanisme rujukan,
yang berkaitan dengan topik tertentu
dan biaya pelayanan. Aspek penerimaan
(Marzali, 2016).
mencakup karakteristik dan kemampuan
Penelitian ini menggunakan data
SDM kesehatan dalam memberikan
sekunder yaitu data yang diperoleh dari
pelayanan kepada setiap orang dengan
sumber-sumber yang telah ada
penuh rasa hormat serta mampu
sebelumnya (Sekaran, 2006). Data
dipercaya. Terakhir, aspek mutu
sekunder dalam penelitian ini berasal
mengandung komponen kompetensi,
dari buku, artikel jurnal, dan sumber
kemampuan, pengetahuan, dan perilaku
informasi lainnya dari portal dalam
SDM kesehatan sesuai dengan etika
jaringan. Peneliti melakukan pencarian
profesi dan norma yang berlaku di tenaga gizi; 32,8% tanpa tenaga
masyarakat. Oleh karena itu, secara kefarmasian; dan 60% puskesmas tanpa
garis besar tantangan dan isu strategis tenaga ATLM (Ahli Teknologi
sumber daya manusia kesehatan Laboratorium Medik).
puskesmas di Indonesia meliputi
Selain kurangnya ketersediaan
ketersediaan dan distribusi SDM
SDM kesehatan untuk upaya kesehatan
kesehatan; kualitas SDM kesehatan;
masyarakat, pemenuhan SDM
serta task shifting dan multitasking.
kesehatan untuk upaya kesehatan
KETERSEDIAAN DAN perorangan juga masih menjadi
DISTRIBUSI SDM KESEHATAN tantangan di beberapa daerah. Terdapat
748 atau 7,7% puskesmas tidak
Kondisi SDM kesehatan di
memiliki tenaga dokter. Provinsi Papua
puskesmas saat ini diketahui belum
(45,2%), Maluku (44,9%), dan Papua
mampu memenuhi kebutuhan pelayanan
Barat (40%) adalah provinsi yang
kesehatan di seluruh wilayah Indonesia,
memiliki puskesmas tanpa tenaga
terutama pada daerah 3T yaitu daerah
dokter terbanyak di Indonesia. Di
terdepan, terpencil, dan tertinggal
samping itu masih terdapat 37,5%
(Badan PPSDM Kesehatan, 2020).
puskesmas tanpa tenaga dokter gigi;
Berdasarkan data SISDMK 0,6% puskesmas tanpa tenaga perawat,
Badan PPSDM Kesehatan, jumlah dan 1,1% puskesmas tanpa tenaga
puskesmas dengan jenis tenaga bidan.
kesehatan sesuai standar adalah
Kurangnya ketersediaan SDM
sejumlah 3.965 puskesmas (Badan
kesehatan baik pada bidang UKM
PPSDM Kesehatan, 2020). Jumlah ini
maupun UKP berkaitan erat dengan
hanya mencapai persentase 38,76% dari
kurangnya pengadaan jenis pendidikan
total 10.230 puskesmas di Indonesia.
tenaga kesehatan di institusi pendidikan
Dalam hal ketersediaan SDM dengan kebutuhan tenaga kesehatan di
kesehatan untuk upaya kesehatan puskesmas. Oleh karena itu, perlu
masyarakat, menurut data Risnakes adanya keseimbangan jenis
tahun 2017 diketahui bahwa terdapat penyelenggaraan pendidikan tenaga
24% puskesmas tanpa tenaga kesehatan kesehatan dengan perencanaan
masyarakat; 30,2% tanpa tenaga kebutuhan tenaga kesehatan agar dapat
kesehatan lingkungan; 26,1% tanpa
terselenggara pelayanan kesehatan yang non finansial. Sehingga maldistribusi
sesuai standar di seluruh Indonesia. SDM kesehatan pun masih dijumpai di
berbagai daerah.
Selain masalah ketersediaan,
masalah distribusi tenaga kesehatan
KUALITAS SDM KESEHATAN
yang belum merata dan komposisi jenis
Tantangan terkait kualitas SDM
tenaga kesehatan yang belum
kesehatan perlu dilihat dari hulu, yaitu
berimbang turut menjadi tantangan
dari kualitas institusi pendidikan tinggi
dalam memenuhi standar tenaga
bidang kesehatan. Institusi pendidikan
kesehatan di puskesmas sesuai dengan
tinggi bidang kesehatan telah menjamur
Permenkes nomor 75 tahun 2014.
di masyarakat terutama pada sektor
Semenjak era desentralisasi,
swasta. Namun pertumbuhan jumlah
pemerintah tidak lagi mengatur
institusi pendidikan tinggi bidang
pengangkatan maupun penempatan bagi
kesehatan belum tentu diikuti dengan
lulusan institusi pendidikan tinggi
jaminan kualitas dari institusi tersebut.
bidang kesehatan. Setiap lulusan dapat
Agar dapat menghasilkan
memilih tempat kerja sesuai
lulusan tenaga kesehatan yang
keinginannya masing-masing. Hal ini
berkualitas, bertanggung jawab, serta
menyebabkan SDM kesehatan
memiliki keahlian dan kewenangan
khususnya tenaga dokter lebih memilih
dalam memberikan pelayanan kesehatan
untuk bekerja di wilayah perkotaan
perlu adanya peningkatan kualitas
dibanding di daerah.
pendidikan tenaga kesehatan. Hal ini
Pertumbuhan fasilitas pelayanan
tercantum dalam Undang-Undang
kesehatan swasta di perkotaan baik di
Nomor 12 Tahun 2012 tentang
tingkat primer (klinik) maupun
Pendidikan Tinggi yang menyatakan
sekunder (RSU dan RS khusus) menjadi
bahwa setiap perguruan tinggi wajib
daya tarik (pull factor) bagi tenaga
melaksanakan sistem penjaminan mutu
dokter dan dokter spesialis untuk
pendidikan tinggi (SPMPT). SPMPT
bekerja di perkotaan, khususnya di RS
merupakan sistem peningkatan mutu
swasta (Harahap, 2019). Selain hal
institusi pendidikan secara terencana
tersebut, maldistribusi SDM kesehatan
dan berkelanjutan melalui akreditasi.
juga dipengaruhi oleh tidak
Akreditasi dilakukan dalam
memadainya insentif bagi tenaga
rangka menilai kelayakan program studi
kesehatan baik secara finansial maupun
dan perguruan tinggi berdasarkan
kriteria standar nasional pendidikan 2052 Tahun 2011 tentang Izin Praktik
tinggi. Akan tetapi, sekitar satu pertiga dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
dari 2.556 institusi pendidikan tinggi serta Undang-Undang Nomor 38 Tahun
bidang kesehatan masih terakreditasi C 2014 tentang Keperawatan. Task
dan sebagian besar institusi tersebut shifting dapat diberikan kepada perawat,
berasal dari sektor swasta. bidan, dan SDM kesehatan lainnya
Untuk menjaga mutu lulusan secara tertulis di bawah pemberi
SDM kesehatan, Kementerian pelimpahan. Task shifting dapat
Kesehatan perlu menjalin kerjasama mengakibatkan penanganan pasien
dengan Kementerian Pendidikan, dalam hal diagnosis dan pengobatan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pada dilakukan oleh SDM kesehatan yang
tahun 2013, Kemendikbud menyatakan tidak memiliki wewenang dan
bahwa uji kompetensi nasional bersifat kompetensi dalam menangani pasien.
wajib bagi mahasiswa Fakultas Sedangkan multitasking adalah
Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, penugasan ganda yang dilakukan oleh
Program Studi Keperawatan, dan SDM kesehatan yang mengerjakan
Kebidanan. Diketahui terdapat korelasi tugas di luar latar belakang pendidikan
antara nilai akreditasi dengan nilai hasil dan kompetensi yang dimiliki. Hampir
uji kompetensi. Semakin baik nilai seluruh provinsi memiliki puskesmas
akreditasi, semakin tinggi nilai uji dengan penugasan yang berbeda dengan
kompetensinya, dan semakin banyak latar belakang pendidikan dan
jumlah tenaga kesehatan yang lulus uji kompetensi SDM kesehatan. Umumnya
kompetensi. penugasan ganda dilakukan pada bidang
manajemen seperti bendahara
TASK SHIFTING DAN puskesmas, administrasi kepegawaian,
MULTITASKING serta pencatatan dan pelaporan.
Pengalihan tugas atau task Penugasan ganda terjadi karena
shifting merupakan proses pengalihan kurangnya SDM kesehatan yang
tugas dari SDM kesehatan yang bertugas di puskesmas. Sebagian besar
mempunyai kualifikasi lebih tinggi puskesmas menyatakan bahwa SDM
kepada SDM kesehatan dengan kesehatan yang melakukan multitasking
kualifikasi dibawahnya. Aturan pernah mendapat pelatihan di bidang
mengenai task shifting di Indonesia manajemen, namun tidak dilakukan
tercantum dalam Permenkes Nomor secara berkala. SDM kesehatan yang
melakukan task shifting maupun dilakukan dengan uji kompetensi secara
multitasking mendapatkan insentif nasional. Semakin baik nilai akreditasi,
berupa tambahan honor & jasa kapitasi. semakin tinggi nilai uji kompetensinya,
dan semakin banyak jumlah tenaga
KESIMPULAN kesehatan yang lulus uji kompetensi.
Secara garis besar tantangan dan Tantangan lainnya terkait SDM
isu strategis sumber daya manusia kesehatan adalah adanya task shifting
kesehatan puskesmas di Indonesia (pengalihan tugas) dan multitasking
meliputi ketersediaan dan distribusi (penggandaan tugas). Baik task shifting
SDM kesehatan; kualitas SDM maupun multitasking terjadi karena
kesehatan; serta task shifting dan kurangnya SDM kesehatan di
multitasking. puskesmas. Task shifting dapat
Kurangnya ketersediaan SDM mengakibatkan penanganan pasien
kesehatan di puskesmas berkaitan erat dilakukan oleh SDM kesehatan yang
dengan kurangnya pengadaan jenis tidak memiliki wewenang dan
pendidikan tenaga kesehatan dengan kompetensi dalam menangani pasien.
kebutuhan tenaga kesehatan di Berdasarkan tantangan dan isu
masyarakat. Selain masalah tersebut, strategis tersebut perlu adanya
maldistribusi SDM kesehatan juga kebijakan terkait pemenuhan SDM
terjadi pada berbagai daerah di kesehatan. Kebijakan tersebut antara
Indonesia karena tidak adanya aturan lain harus mengatur masa bakti, insentif,
mengenai pengangkatan maupun dan pengembangan karir SDM
penempatan bagi lulusan institusi kesehatan agar tidak ada lagi
pendidikan tinggi bidang kesehatan permasalahan terkait sumber daya
serta tidak memadainya insentif bagi manusia kesehatan pada puskesmas di
SDM kesehatan. Indonesia.
Tantangan terkait kualitas SDM
kesehatan dapat dilihat dari kualitas
institusi pendidikan tinggi bidang
kesehatan. Penjaminan mutu institusi
pendidikan tinggi bidang kesehatan
dapat dilakukan dengan akreditasi.
Sedangkan untuk menjamin mutu
mahasiswa lulusan bidang kesehatan
View publication stats

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian


Kesehatan. (2017). Laporan Hasil Untuk Bisnis. Salemba Empat.
Riset Ketenagaan di Bidang
Kesehatan (Risnakes) Tahun 2017
[Ebook].
http://labdata.litbang.kemkes.go.id/
images/download/laporan/RIKHU
S/2017/Laporan_RNK2017_PKM.
pdf.
Badan PPSDM Kesehatan. (2020).
Rencana Aksi Kegiatan Tahun
2020-2024 [Ebook].
https://e-renggar.kemkes.go.id/file2
018/e-performance/1-258490-4tahu
nan-575.pdf.
Harahap, N. (2019). Sumber Daya
Manusia Kesehatan [Ebook].
Kementerian PPN/Bappenas.
Marzali, A. (2016). Menulis Kajian
Literatur. Jurnal Etnosia, 1(2),
27-36.
https://www.researchgate.net/publi
cation/327180245_Menulis_Kajian
_Literatur.
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2012 Tentang
Sistem Kesehatan Nasional. 17
Oktober 2012. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai