Anda di halaman 1dari 28

HEALTH LITERACY

Nama Anggota Kelompok :

1. RIZA KHOIRIYAH 291221005


2. ANGELINA AUDINA BR SIMANGUNSONG
291221006
3. ACHMAD DZULKIFLI 291221010
4. INTAN NUR LAYLATUL MUFARRAHAH
291221012
5. NIDA ASNI FUROIDAH
291221013
6. ALYA SHAIRA AZRI 291221022
7. SURMA ELISA MANIHURUK 291221024
Pokok Bahasan

01 Definisi, Tujuan dan


Manfaat

02 Konsep serta Pengukuran

03 Strategi Promosi dan


Faktor yang
Mempengaruhi

04 Contoh Penerapan dan


Kesimpulan
Definisi
Romdhoni (2013: 90) menyatakan bahwa literasi merupakan peristiwa social
yang melibatkan keterampilan-keterampilan tertentu, yang diperlukan untuk
LITERASI menyampaikan dan mendapatkan informasi dalam bentuk tulisan.
Iriantara (2009: 5) menjelaskan bahwa kini literasi bukan hanya berhubungan dengan
kemampuan membaca dan menulis teks saja, karena kini “teks” sudah diperluas maknanya
sehingga mencakup juga “teks” dalam bentuk visual, audiovisual dan dimensi-dimensi
kompiterisasi, sehingga di dalam “teks” tersebut secara bersama-sama muncul unsur-unsur
kognitif, afektif, dan intuitif
Kesehatan (WHO) merupakan keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun
KESEHATAN sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pada dasarnya kesehatan
mencakup tiga aspek yaitu fisik, mental, dan sosial, tetapi menurut undang-
undang No. 23/1992, kesehatan mencakup empat aspek yaitu fisik, mental,
sosial, dan ekonomi (Notoatmodjo, 2007:3).

Freedman dkk (2009), literasi Kesehatan adalah sejauh mana individu dan
kelompok dapat memperoleh proses, pemahaman, evaluasi, dan tindakan
LITERASI informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan kesehatan masyarakat
KESEHATAN yang bermanfaat bagi masyarakat.
Yost dkk (2009), literasi Kesehatan merupakan sejauh mana individu
memiliki kapasitas untuk membaca dan memahami materi cetak yang
berhubungan dengan kesehatab mengidentifikasi dan menafsirkan
informasi yang disajikan dalam format grafis (bagan, grafik, dan table) dan
melakukan operasi aritmatika untuk membuat keputusan Kesehatan dan
keperawatan yang tepat
Tujuan Literasi Kesehatan
1. Sebagai interaksi antara tuntutan sistem 5. Menjadi benteng bagi masyarakat agar
kesehatan dan keterampilan individu. terhindar dari ancaman isu hoax yang ada

2. Peran literasi kesehatan menyoroti


pentingnya bergerak di luar fokus individu

3. Sebagai media membangun kondisi


masyarakat bersama

4. Manajemen penyakit yang lebih baik,


pencegahan penyakit, penggunaan yang
lebih baik dari pelayanan kesehatan dan
akhirnya menurunkan angka kesakitan dan
kematian.
.
Tujuan Literasi Kesehatan
Berdasarkan Tipologi

1. Literasi kesehatan fungsional berfungsi 2. Literasi kesehatan interaktif untuk


secara efektif dalam situasi sehari-hari, berpartisipasi aktif dalam situasi sehari-
secara luas sebanding dengan isi literasi hari, mengekstrak informasi dan
kesehatan "medis"; memperoleh makna dari berbagai bentuk
komunikasi, dan menerapkannya pada
keadaan yang berubah; dan

3. Literasi kesehatan kritis untuk


menganalisis informasi secara kritis dan
menggunakannya untuk mengerahkan
kontrol yang lebih besar atas peristiwa dan
situasi kehidupan.
.
Manfaat Literasi Kesehatan
Nutbeam membedakan antara manfaat individu dan
masyarakat atau sosial dari literasi kesehatan.

Jenis Literasi Manfaat Individu Manfaat Masyarakat/Sosial


Kesehatan

Fungsional - peningkatan pengetahuan : - meningkatkan partisipasi


risiko dan layanan kesehatan
- kepatuhan
Interaktif - peningkatan kapasitas - meningkatkan kapasitas
- motivasi yang lebih baik untuk mempengaruhi norma
sosial
Kritis - meningkatkan ketahanan - meningkatkan
individu pemberdayaan masyarakat
Konsep Literasi Kesehatan
Sorense dkk (2012) :
Health literacy health literacy sebagai
merupakan salah satu konsep yang berkaitan
faktor social yang dengan motivasi
berhubungan dengan Kesehatan dan
Kesehatan dan gambaran pencegahan penyakit
bagaimana individu dapat untuk meningkatkan atau
mengerti, menggunakan, mempertahankan
dan mengaplikasikan kualitas hidup,
informasi terhadap pengambilan keputusan,
Kesehatan. pengetahuan, dan
motivasi
Faktor social dan lingkungan :

Sosio ekonomi
Health Literacy Pekerjaan
Pendapatan
Dukungan social
Budaya
keluarga

Dengan adanya penerapan dari health literacy ini, mendapatkan


hasil positif dari layanan Kesehatan. Ketika individu memiliki
kecenderungan untuk hidup sehat dan literasi mereka juga
meningkat. Health literacy memfasilitasi ke pelayanan Kesehatan,
meningkatkan hubungan antara pasien dan tenaga Kesehatan,
menyediakan Pendidikan Kesehatan yang lebi baik dalam hal
kebutuhan pribadi.
Pengukuran Literasi Kesehatan

01 REALM 03 TOFHLA (Test 05 Health


(Rapid of Functional Literacy
Estimate of Health Questionnaire
Adult Literacy Literacy in (HLQ)
in Medicine). Adults)

02 04 Health
NVS (The Literacy
Newest Vital Screening
Sign) Questions
(HLSQ)
Rapid Estimate of Adult literacy in
Medicine (REALM)
REALM merupakan instrumen paling umum, reliable
untuk mengukur literasi kesehatan yang pertama
kali diperkenalkan oleh Davis (1991). Kategori
skoring REALM yaitu :
1. Skor 0-18 setara dengan level 3 kebawah

2. Skor 19-44 setara dengan level 4-6

3. Skor 45-60 setara dengan level 7-8

4. Skor 61-66 setara dengan pendidikan sekolah


menegah atas
Test of Functional Health Literacy in Adults
(TOFHLA)
TOFHLA merupakan instrumen yang dikembangkan untuk mengukur
aspek fungsional yang terdiri dari 2 bagian tes

Tes terdiri dari


1. Pertanyaan disusun berdasarkan instruksi persiapan
pemeriksaan saluran cerna atas, hal dan tanggung
jawab pasien dari formulir aplikasi Medicaid, serta
standar formulir persetujuan
2. Pertanyaan disusun dengan menggunakan formulir
rumah sakit yang sebenarnya dan label resep pada
botol obat.

Memadai (75-100) Sedang (60-74) Kurang (<59)


The Newest Vital Sign (NVS)
NVS merupakan instrument literasi yang andal dan akurat
dengan sensitivitas tinggi untuk mendeteksi orang dengan
literasi terbatas.

Interpretasi pengukuran NVS:

1. Skor 0-1 mengindikasikan keterbatasan literasi (>50%)


2. Skor 2-3 mengindikasikan kemungkinan literasi
terbatas
3. Skor 4-6 menunjukkan kemampuan baca tulis yang
memadai
Health Literacy Screening Questions
(HLSQ)
Pertanyaan dalam HLSQ yaitu:
1. Seberapa sering anda meminta bantuan seseorang
(seperti anggota keluarga, teman, pegawai rumah
sakit/klinik atau penjaga) untuk membaca bahan-bahan
rumah sakit?,
2. Seberapa sering anda mengalami masalah dalam
membelajari kondisi medis anda karena ksulitan
membaca informasi tertulis?
3. Seberapa percaya diri anda dalam mengisi formulir
sendiri?
Health Literacy Questionnaire (HLQ)

HLQ itu merupakan instrument berbentuk self


report dengan tujuan untuk menilai kebutuhan
dan tantangan berbagai orang dan organisasi.
Pengembangan HLQ dilakukan melalui metode
systematic grounded dengan melibatkan seluruh
elemen yang terlibat dalam pelayanan
kesehatan, yaitu populasi umum, pasien, praktisi
serta pembuat kebijakan.
Strategi Meningkatkan Literasi Kesehatan
Terdapat banyak riset mengenai berbagai jenis
strategi untuk meningkatkan literasi kesehatan
pada masyarakat, dengan setting yang berbeda-
beda

Strategi untuk meningkatkan


literasi merupakan gabungan
dari empat bidang ilmu:
komunikasi, pelayanan Setting yang dimaksud
kesehatan, kesehatan disini adalah: level individu,
masyarakat, dan pendidikan komunitas, dan nasional
Strategi
Level Komunitas
Tujuan Contoh strategi
1. Mengembangkan dan menyebarkan Pelatihan komunikasi, mereview dan analisis kebijakan
informasi kesehatan dan keselamatan yang yang dirasa sulit dilaksanakan, kerjasama dengan
akurat, mudah diakses, dan mudah komunitas untuk menyebarkan informasi
diterapkan
2. Mempromosikan perubahan pada sistem Menggunakan berbagai media untuk komunikasi
pelayanan kesehatan yang meningkatkan dengan pasien (menggunakan gambar, kartu skoring,
informasi kesehatan, komunikasi, dsb), advokasi kebutuhan untuk pendidikan
pengambilan keputusan (informed consent), berkelanjutan bagi semua tenaga medis, melatih
dan akses pelayanan kesehatan penggunaan bahasa setempat
Strategi
Level Komunitas
Tujuan Contoh strategi
3. Menerapkan informasi sains dan Memasukkan kurikulum kesehatan sejak
kesehatan yang akurat dan sesuai pendidikan usia dini hingga universitas
standart pada kurikulum pendidikan
anak hingga di universitas
4. Menyokong usaha komunitas dalam Kolaborasi dengan tokoh masyarakat setempat
menyediakan pendidikan kesehatan dalam memberikan edukasi kesehatan,
pada orang dewasa yang disesuaikan menyelenggarakan berbagai kelas pelatihan
dengan budaya dan bahasa setempat kesehatan untuk awam
Strategi
Level Komunitas
Tujuan Contoh strategi
5. Membangun kemitraan, Memasukkan literasi kesehatan ke dalam strategi
mengembangkan panduan kesehatan, perencanaan organisasi kesehatan,
dan mengubah kebijakan mengembangkan kemitraan dalam program
bantuan / sponsor untuk meningkatkan pendidikan
kesehatan
6. Meningkatkan riset, pengembangan, Melakukan riset misalnya: mengembangkan
implementasi, dan evaluasi dari praktik metode untuk estimasi tingkat literasi kesehatan,
dan intervensi untuk meningkatkan explorasi teknologi untuk meningkatkan literasi
literasi kesehatan kesehatan
7. Meningkatkan penyebaran dan Mengembangkan riset serta berbagai pedoman
penggunaan intervensi untuk mengenai intervensi untuk meningkatkan literasi
meningkatkan literasi kesehatan yang kesehatan, menyokong peneliti melalui program
berbasis bukti (evidence-based) sponsor dana
Strategi
Level Individu
Meningkatkan kemampuan komunikasi baik verbal maupun tertulis:
 menggunakan bahasa non medis,
 berkomunikasi dengan bahasa yang jelas, tidak terlalu cepat, selalu menanyakan
ulang apakah pasien sudah mengerti,
 jika menggunakan kuesioner atau form yang harus diisi pasien  menggunakan
kalimat yang mudah dipahami, tidak terlalu panjang (misalnya menggunakan
checklist),
 menggunakan media komunikasi tertulis: pamflet, gambar, brosur
Membantu manajemen diri pasien: meningkatkan partisipasi pasien (menanyakan apakah
ada pertanyaan, menyuruh pasien mengulang atau mencatat instruksi penggunaan obat,
pantangan medis dsb), menanyakan masukan dari pasien
Sistem suportif: menghubungkan pasien ke komunitas penyakitnya, merujuk ke fasilitas
medis ataupun nonmedis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi

ETNIS

USIA JENIS
KELAMIN
BAHASA
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
ETNIS

PENDAPATAN
PENDIDIKAN PEKERJAAN

AKSES INFORMASI
KESEHATAN AKSES YANKES
Teknologi informasi yang canggih pada saat ini akses ke pelayanan kesehatan
merupakan alat penyebar informasi kesehatan bergantung pada pelayanan, sarana
sehingga akses individu kepada teknologi informasi transportasi yang tersedia, untuk
menjadi salah satu faktor yang menentukan health mencapai pelayanan kesehatan, dan
literacy (Pawlak, 2005). Hal ini terbukti dengan adanya asuransi atau jaminan kesehatan
perkembangan teknologi informasi yang semakin (Santosa dkk., 2012).
bertambah pesat seperti sekarang misalnya, makin
banyaknya informasi kesehatan yang dapat diakses
melalui internet (McRay, 2005).
Contoh Penerapan Literasi Kesehatan
GLS (Gerakan Literasi Sekolah)

Add Text Add Text


Simple PowerPoint Simple PowerPoint
Presentation Presentation
Contoh Literasi Kesehatan di Program Kesehatan
”Sekolah Sehat”  Gerakan Literasi Kesehatan Sekolah

SEKOLAH SEHAT : PEMBIASAAN TRIAS UKS/M


1. Pendidikan kesehatan 2. Pelayanan kesehatan :

3. Lingkungan Sekolah Sehat:


Pretest - Posttest “Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan
Kesehatan pada Juknis Model Sekolah/Madrasah Sehat”

Tinggi rendahnya tingkat literasi kesehatan seseorang akan berpengaruh pada pemahaman aspek
kesehatan yang lain dan penerapan perilaku kesehatan
Kesimpulan
Secara umum literasi dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam membaca, menulis,
berhitung serta memecahkan berbagai masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
.
Literasi kesehatan merupakan kemampuan individu
dalam memahami, memperoleh serta menerapkan
informasi-informasi kesehatan dalam kehidupan sehari-
hari. Informasi-informasi terkait kesehatan harus
diajarkan, dikenalkan kepada siswa dengan membangun
lingkungan belajar yang nyaman.
.
Tinggi rendahnya tingkat literasi kesehatan
seseorang akan berpengaruh pada pemahaman
aspek kesehatan yang lain dan penerapan
perilaku kesehatan
Daftar Pustaka
Zakaria. 2022. Literasi Kesehatan: Peluang
Pembelajaran Sekolah Dasar Dalam Mitigasi
Covid-19. Vol (5) ; No (1).

Nutbeam. (2000). Health Literacy as a public health


goal: a challenge for contemporary health
education and communication strategies on to the
21 st century. Health Promotion International.
Health Promotion International.

Sorensen, K. (2012). Health literacy and public


health: a systematic review and integration of
definitions and models. Family Medicine. 588-594.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai