Kelompok 3
1. Awaliyah Putri A.F A34190004
2. Zetty Reonitaka Bintang O.N A34190040
3. Fachrunnisa Rafika Putri A34190047
4. Nadin Annisa Nurafni A34190064
5. Kinantti Aqilah Dzaki A34190077
Paralel 2
Dosen:
Nadzirum Mubin, S.P., M.Si.
Asisten:
Bela Hasna Audia (A34180024)
Bahan yang digunakan adalah insektisida (Dursban 200 EC, bahan aktif:
klorpirifos 20%), Agristick 400 L, akuades, daun kubis (ukuran 5 cm x 5 cm),
dan larva Plutella xylostella instar 3. Adapun alat yang dibu labu takar 100 ml,
gelas piala 100 ml, pipet mohr 5 ml, 10 ml, 25 ml, karet pengisap (rubber bulb),
pinset, kuas no. 4, tisu, nampan plastik, dan wadah plastik bertutup atau cawan
petri.
Bahan yang digunakan adalah insektisida (Dursban 200 EC, bahan aktif:
klorpirifos 20%), Agristick 400 L, akuades, lem kanji, daun kubis (ukuran 3
cm x 3 cm), dan larva Plutella xylostella instar 3. Adapun alat yang digunakan,
yaitu labu takar 100 ml, gelas piala 100 ml, pipet mohr 5 ml, 10 ml, 25 ml,
karet pengisap (rubber bulb), pinset, kuas no. 4 dan no. 8, tisu, nampan plastik,
dan wadah plastik bertutup atau cawan petri.
3.1 Hasil
Tabel 1 Jumlah kumulatif larva P. xylostella yang mati pada metode pencelupan
daun
Kontrol 0 0 0
1.5625 4 4 6
3.125 7 7 10
6.25 9 10 12
12.5 12 13 15
25 16 18 20
Kontrol 0 50 0 0 0
1.5625 7.8125 50 8 8 12
3.125 15.625 50 14 14 20
6.25 31.25 50 18 20 24
12.5 62.5 50 24 26 30
25 125 50 32 36 40
Tabel 3 Jumlah kumulatif larva P. xylostella yang mati pada metode sandwich
daun
Jumlah mortalitas larva
Konsentrasi (ppm)
24 jam 48 jam 72 jam
Kontrol 0 0 0
1.5625 2 4 5
3.125 4 4 6
6.25 7 7 10
12.5 9 10 12
25 12 13 15
Kontrol 0 50 0 0 0
1.5625 7.8125 50 4 8 10
3.125 15.625 50 8 8 12
6.25 31.25 50 14 14 20
12.5 62.5 50 18 20 24
25 125 50 24 26 30
Tabel 5 Hasil analisis probit metode pencelupan daun pada larva P. xylostella
JSP a ± GB b± GB LD50 (SK 95%) LD95 (SK 95%) (%)
(%)
24 -1.501 ± 0.738 ± 107.971 (36.255- 18254.0 (956.47-
0.221 0.226 6262.535) 2163088649.503)
48 -1.527 ± 0.832 ± 68.345 (29.023- 6477.085 (612.020-
0.220 0.224 864.928) 12459465.452)
72 -1.266 ± 0.712 ± 59.930 (24.452- 12245.985 (773.464-
0.202 0.211 1242.564) 357720311.973)
Gambar 1 Plot standardized residual vs dosis pada 24 JSP metode pencelupan daun
Gambar 2 Plot standardized residual vs dosis pada 48 JSP metode pencelupan daun
Gambar 3 Plot standardized residual vs dosis pada 72 JSP metode pencelupan daun
Tabel 6 Hasil analisis probit metode sandwich daun pada larva P. xylostella
JSP a ± GB b± GB LD50 (SK 95%) LD95 (SK 95%) (%)
(%)
24 -1.817 ± 0.819 ± 165.001 (49.092- 16776.525 (916.861-
0.256 0.254 18099.406) 2237463053.736)
Gambar 4 Plot standardized residual vs dosis pada 24 JSP metode sandwich daun
Gambar 5 Plot standardized residual vs dosis pada 48 JSP metode sandwich daun
Gambar 6 Plot standardized residual vs dosis pada 72 JSP metode sandwich daun
3.2 Pembahasan
Asikin S. 2017. Ekstrak tapak liman (Elephantopus scaber L.) sebagai biopestisida
terhadap hama ulat graya. Jurnal Pertanian. 3(1): 26-30.
Dendang B, Hani A, Suhaendah E. 2018. Efektivitas insektisida untuk pengendalian
hama trips dan penggerek pucuk nyamplung (Calophylum inophylum). J Hut
Trop. 2(1): 16-20.
Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.
Firdaus dan Ulpah S. 2016. Uji efektifitas beberapa konsentrasi larutan daun
kirinyuh (Choromolaena odorata (L.) King & Robinson) terhadap ulat tritip
(Plutella xylostella L) pada tanaman kubis (Brassica oleraceae var. capitata)
di laboratorium. Jurnal Agribisnis. 18 (2) : 1- 11.
Hudayya A, Jayanti H. 2012. Pengelompokan Pestisida Berdasarkan Cara
Kerjanya (Mode Of Action). Bandung (ID): Yayasan Bina Tani Sejahtera.
Sitompul AF, Oemry S, Pangestiningsih Y. 2014. Uji efektifitas insektisida nabati
terhadap mortalitas Leptocorisa acuta Thunberg. (Hemiptera : Alydidae)
pada tanaman padi (Oryza sativa L.) di rumah kaca. Jurnal Online
Agroteknologi. 2(3):1075-1080.