Update Terbaru - Laporan Pelabuhan Kelas DF Kelompok 4
Update Terbaru - Laporan Pelabuhan Kelas DF Kelompok 4
Disusun oleh:
Raifasya Naufal Akbar 22-2020-218
Andreas Galang Mahardhika 22-2020-220
Wildan Julian Rafliansyah 22-2020-221
Ahmad Syukron Hamid 22-2020-236
Adilmart Mangiring Hutabalian 22-2022-225
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan
kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan
Laporan Asistensi SIB - 304 Rekayasa Pantai dan Pelabuhan ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yangsempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Dalam asistensi ini, tentunya banyak sekali hambatan yang telah penulis rasakan. Olehsebab itu,
kami berterimakasih kepada beberapa pihak terutama kepada asisten mata kuliah Rekayasa Pantai kami
yang telah membantu membina dan mendukung kami dalam mengatasi beberapa hambatan yang kami.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada laporan kami ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dansaran untuk kemudian dapat
kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekalikali lagi kami menyadari bahwa tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif. Dan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat.
Penyusun
i
ASISTENSI SIA – 304 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
DAFTAR ISIs
ii
ASISTENSI SIA – 304 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
DAFTAR GAMBAR
iii
ASISTENSI SIA – 304 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
DAFTAR TABEL
iv
ASISTENSI SIA – 304 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulau besar
dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar khatulistiwa. Posisi
Indonesia di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km².
Sebagai wilayah kepulauan, keberadaan sarana transportasi laut dan fasilitas penunjangnya
seperti pelabuhan dan dermaga di Indonesia sangat penting perannya untuk menunjang kelancaran
kebutuhan akan transportasi bagi masyarakat mengingat banyak daerah dipisahkan oleh laut.
Dalam sistem transportasi, pelabuhan merupakan suatu simpul dari mata rantai kelancaran
muatan angkutan laut dan darat, yang selanjutnya berfungsi sebagai kegiatan peralihan antar moda
transportasi.
Pentingnya peran pelabuhan dalam sistem transportasi mengharuskan setiap pelabuhan
memiliki suatu kerangka dasar rencana pembangunan pelabuhan dimana kerangka dasar tersebut
tertuang dalam suatu tahapanpelaksanaan pembangunan keruangan yang kemudian dijabarkan dalam
suatutahapan pelaksanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang. Hal ini diperlukan
untuk menjamin kepastian usaha dan pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang terencana, terpadu,
tepat guna, efisien dan berkesinambungan.
Laporan ini memuat mengenai rangkuman pekerjaan Perencanaan Pelabuhan Penumpang dan
Kendaraan (Kapal Ferry) di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur yang berpotensi untuk
dibangun.
1
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
Pada saat akan membuat pelabuhan ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara
2
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
3
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
BAB II
PERENCANAAN DESAIN PELABUHAN
2.1 Desain Pelabuhan
Pada tahap perencanaan atau desain, hal utama yang harus diperhatikan adalah jenis
pelabuhan yang akan dibangun, banyaknya barang dan orang yang akan menggunakan pelabuhan,
jenis dan banyak kapal yang akan menggunakan pelabuhan, serta ketersediaan lahan rencana.
Khusus akibat lahan, lahan yang digunakan harus efektif dan efisien namun tetap
memperhatikan batasan keamanan sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi bentuk dan
panjang dermaga.
Setelah menganalisa jenis dan banyak kapal yang akan berlabuh di dermaga serta
panjang dan jenis dermaga yang akan dibuat, tahapan selanjutnya adalah merencanakan
kedalaman kolam pelabuhan berdasarkan draft kapal terbesar dan aman terhadap gelombang,
pembuatan kolam putar, lebar mulut pelabuhan, kedalaman alur pelabuhan, dan penahan
gelombang (breakwater).
Kapal yang akan bersandar ke pelabuhan akan mengalami gaya tambat. Gaya tambat
tersebut dapat terjadi akibat angin dan arus, akan ditahan oleh bollard, disalurkan ke dermaga
yang kemudian diteruskan ke fondasi. Selain itu terdapat juga fender yang akan menyerap
energi kapal pada saat menabrak dermaga, sehingga baik kapal maupun pelat dermaga tidak
4
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
pelabuhan, jenis/tipe kapal, kapasitas bongkar muat, waktu bongkar muat, dan jumlah
Berikut ini adalah perhitungan jumlah total kapal yang masuk ke pelabuhan.
Jenis Pelabuhan yang akan dibangun : Pelabuhan Peumpang dan Kendaraan (Pelabuhan
untuk Kapal Ferry)
Jumlah Total Penumpang per tahun : 1.500.000 orang/ tahun Jumlah Total
Kendaaran per tahun : 1.000.000 kendaraan/ tahun
Efektif Operasional per tahun : 320 hariService Time 1 Kapal
(Waktu Bongkar Muat) : 3 jam
Service
Jenis Kapal Muatan Muatan Distribusi
LOA (m) Draft(m) Lebar(m) Time
(DWT) Penumpang Kendaraan Kapal %
(jam)
500 45 5 6 300 100 3 0.25
700 55 6 8 600 200 3 0.5
900 70 7 10 800 300 3 0.25
Untuk penumpang
((0,25*300) + (0,5*600) + (0,25*800)) X = 750000
575 X = 750000
X = 1305 org/thn
Untuk Kendaraan
((0,25*100) + (0,5*200) + (0,25*300)) X = 750000
200 X = 750000
X = 2500 kend/thn
5
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
Distribusi kapal
Tabel 2. 2 Perhitungan Distribusi Kapal
Distribusi Jumlah
Jenis Kapal Jumlah Kapal Jumlah Kapal
Kapal per Kapal per
DWT (ton) per Tahun per minggu
tahun % hari
500 625.00 1562500.00 12 2
700 1250.00 3125000.00 24 4
900 625.00 1562500.00 12 2
Efisiensi Berth
Tabel 2. 3 Perhitungan Efisiensi Berth
Jenis Kapal Distribusi Jam Kapal Yang
Service Time Asumsi Jumlah Berth
(DWT) Kapal per hari Terlayani
500 2 3 6 0.25 1
700 4 3 12 0.5 1
900 2 3 6 0.25 1
Keterangan: Berdasarkan efisiensi waktu, kapal 500 DWT bisa dilayani di dermaga 700 DWT
atau 900 DWT karena waktu kosong dermaga 700 DWT (± 12 jam) mencukupi untuk
kapal 500 DWT untuk bersandar selama 1 jam .
L = n . LOA + 2 . 25 + (n – 1) . 15 meter
= ((0 x LOA 500) + (1 x LOA 700) + (1 x LOA 900)) + 2 x 25 meter + (2-1) x 15 meter
= ((0 x 45) + (1 x 55) + (1 x 70)) + 2 x 25 meter + (2-1) x 15 meter
= 190 meter
Kesimpulan :
Jadi Pelabuhan ini merupakan Pelabuhan Kecil yang bisa di pakai untuk kapal 700 DWT dan 900
DWT dengan panjang dermaga masing-masing sepanjang 190 M
6
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
n= 3
Ho = 3.5 m
kemiringan = cotg ϴ = 3
7
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
8
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
BAB III
Pelabuhan ferry dan penumpang merupakan pelabuhan yang melayani penyeberangan orang dan
kendaraan, sehingga perlu dibangun fasilitas- fasilitas untuk memenuhi kelegkapan suatu bangunan
dermaga. Fasilitas- fasilitas tersebut berfungsi sebagai sarana untuk kelancaran dalam proses
administrasi, serta untuk kenyamanan orang terutama bagi pengguna jasa fasilitas pelabuhan sebagai
sarana transportasi.
Pelabuhan ferry dan penumpang merupakan pelabuhan yang melayani penyeberangan orang dan
kendaraan, sehingga perlu dibangun fasilitas- fasilitas untuk memenuhi kelegkapan suatu bangunan
dermaga. Fasilitas- fasilitas tersebut berfungsi sebagai sarana untuk kelancaran dalam proses
administrasi, serta untuk kenyamanan orang terutama bagi pengguna jasa fasilitas pelabuhan sebagai
sarana transportasi.
A=anNαβ
dimana:
A = luas terminal untuk penumpang (m2)
a = luas yang diperlukan tiap orang (m2/orang) 2 m2
9
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
β = koefisien convergence
= 1 → jika pelayanan dari kapal ferry dalam interval yang tetap sepanjang hari
(reguler)
= 1,6 → jika pelayanan dari kapal ferry tidak teratur/tidaktetap sepanjang hari
= 3 → jika pelayanan dari kapal ferry terkonsentrasi padawaktu yang bersamaan.
Fasilitas parkir
A = anNαβ
dimana:
A = luas tempat parkir (m2)
a = luas yang diperlukan tiap kendaraan (m2/kendaraan)
→ 1 kendaraan 8 ton → a (2 × 3)m2 atau (3 × 5)m2
n = jumlah kendaraan per kapal ferry/kapasitas angkut kapalferry (kendaraan/kapal)
N = jumlah kapal ferry yang merapat/berangkat pada saatyang bersamaan (kapal)
α = koefisian kegunaan = 0,6 ~ 0,8
β = koefisien convergence
= 1 → jika pelayanan dari kapal ferry dalam interval yangtetap sepanjang hari
(reguler)
= 1,6 → jika pelayanan dari kapal ferry tidak teratur/tidaktetap sepanjang hari
= 3 → jika pelayanan dari kapal ferry terkonsentrasi padawaktu yang bersamaan
10
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
A= 2560 m
2. Fasilitas Laut
Berikut adalah jenis-jenis dari fasilitas laut pelabuhan:
➢ Lebar Alur Pelayaran
Lebar alur pelayaran kapal tergantung kepada lebar kapal, kecepatan kapal,
gerakan kapal, kedalaman alur, sempit atau lebarnya alur, angin, gelombang dan arus melintang
dalam alur.
Lebar Alur Pelayaran
LA : 5. B
LA : 5(10) 10 adalah lebar kapal 900 DWT
LA : 50 m
➢ Mulut Pelabuhan
Mulut pelabuhan harus dibuat tegak lurus dengan alur pelayaran, tidak menghadap pada arah
datang gelombang yang dominan dan tidak menghadap pada arah datang angkutan sedimen
yang dominan.
11
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
➢ Kolam Pelabuhan
Kolam putar digunakan kapal ferry dengan dibantu kapaltunda. Kedalaman kolam putar
yaitu dari panjang kapal (LOA).
Jari - Jari Kolom Luar
R= LOA ( Asumsi dibantu kapal tunda)
R= 70 m
12
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
DWT = 900
W = 1000 ton
LOA = 70 m
Draft = 7 m
B kapal = 10 m
V kapal saat merapat = 0.15 m/det
α = 10
V angin = 20 m/det
V arus = 0.5 m/det
ρo = 1025 kg/m3 = 1.025 ton/m3
ρ arus = 104.5 kg.f.d/m4
Cc = 0.9
Defleksi Fender = 1
Tinggi Fender = 0.8 m
Tinggi kapal diatas air = 4.49
E = x Cm x Cb x Cs xCc
= 1.35807108 tm
I =
= 17.5
= = 64.28043 m
= 0.21681998
Cm = 1+((phi*d)/(2CbB))
= 6.068721073
Ce =
= 0.407066796
13
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
Rf = 0,14*S*V^2
= 2.45 kg.f
L = 2*(r^2 - (r-h)^2)^0,5
= 6.665843683 m
Jarak Maksimum Fender = 7 m
14
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
- BOLLARD
RW maks = 8712.396 kg.f
Rw/2 = 4356.198 kg.f
Tu = (Rw/2)/sinα
= 25086.34446 kg.f
σ baut = Vb / Ab
= 79.89281676 kg/cm2
15
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
Teori Zero Up Crossing (ZUC) atau Crossings of Zero adalah sebuah teori yang digunakan
dalam analisis sinyal dan sistem. Konsep dasar dari ZUC adalah mengidentifikasi dan menganalisis
jumlah dan waktu saat sinyal melewati atau melintasi level referensi nol.
Zero up crossing (ZUC) atau Crossings of Zero dapat diterapkan dalam analisis pasang surut.
Pasang surut adalah perubahan periodik dalam tinggi air laut yang terjadi sebagai hasil dari
interaksi gravitasi antara Bumi, Bulan, dan Matahari. ZUC dalam konteks pasang surut mengacu
pada saat di mana tinggi air laut melintasi level nol atau tinggi air rata-rata.
Dalam analisis pasang surut, Zero up crossing dapat memberikan informasi tentang pola dan
frekuensi pasang surut. Ketika tinggi air laut melewati level nol dari bawah ke atas, itu menandakan
terjadinya pasang naik (flood tide), sedangkan ketika tinggi air laut melewati level nol dari atas ke
bawah, itu menandakan terjadinya pasang surut (ebb tide).
Dengan menggunakan metode Zero up crossing, kita dapat menghitung jumlah crossings of
zero dalam interval waktu tertentu dan mengidentifikasi pola dan frekuensi pasang surut. Hal ini
penting dalam pemodelan dan pemantauan pasang surut, yang memiliki implikasi dalam navigasi
kapal, kegiatan pesisir, perencanaan pembangunan di daerah pesisir, dan pemahaman ekosistem
pesisir.
Metode yang umum digunakan dalam analisis pasang surut melibatkan penggunaan data
pengukuran tinggi air laut pada interval waktu tertentu. Dengan menggunakan metode Zero up
crossing, kita dapat mengidentifikasi dan menghitung frekuensi pasang surut serta memperoleh
informasi tentang pola dan amplitudo pasang surut.
Penting untuk dicatat bahwa analisis pasang surut melibatkan faktor-faktor kompleks seperti
gravitasi, konfigurasi pantai, medan pasang surut regional, dan cuaca. Oleh karena itu, analisis yang
lebih komprehensif dan model matematis yang canggih sering digunakan untuk memprediksi
pasang surut dengan lebih akurat.
Identifikasi Pola Pasang Surut: Dengan menggunakan metode Zero Up Crossing, kita dapat
mengidentifikasi pola pasang surut yang terjadi pada suatu wilayah. Dengan menghitung jumlah
crossings of zero dalam satu siklus pasang surut, kita dapat menentukan pola dasar pasang surut
seperti pasang naik (flood tide) dan pasang surut (ebb tide), serta menentukan frekuensi dan periode
pasang surut.
16
ASISTENSI SIA – 407 REKAYASA PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215
17