Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN


ERNERGI KRONIK(KEK)PADA TRIMESTER II
DI PUSKESMAS UNIT II SUMBAWA

Di Susun Oleh :

SOBA BEINA

0BA20005

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANA

STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA

2023
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN


ERNERGI KRONIK(KEK)PADA TRIMESTER II
DI PUSKESMAS UNIT II SUMBAWA

Di Susun Oleh :

SOBA BEINA

0BA20005

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANA

STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA

2023
LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN


ERNERGI KRONIK(KEK)PADA TRIMESTER II

DI PUSKESMAS UNIT II SUMBAWA

Diajukan sebagia salah satu syarat unutk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Di Susun Oleh :

SOBA BEINA

0BA20005

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANA

STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA

2023
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN


ERNERGI KRONIK(KEK)PADA TRIMESTER II
DI PUSKESMAS UNIT II SUMBAWA

Di Susun Oleh :

SOBA BEINA

0BA20005

Telah disetujui unutuk dilakukan seminar proposal

Pada tanggal

Menyetujui

Pembimbing utama Pembimbing pendamping

Desi fadila Yunita lestari,S.ST.,M.K.M


NIDN NIDN
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL LAPORAN TUGA AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ERNERGI


KRONIK(KEK)PADA TRIMESTER II

DI PUSKESMAS UNIT II SUMBAWA

Di Susun Oleh :

SOBA BEINA

0BA20005

Telah disetujui unutuk dilakukan seminar proposal

Pada tanggal

DEWAN PENGUJI

Ketua,

NAMA
NIDN ( )
NAMA
NIDN ( )
NAMA
NIDN ( )

SUMBAWA BESAR,

Ketua program studi D3 kebidan

GALU PERMATASARI,S.Tr.Keb.,M.H

NIK
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL LAPORAN TUGA AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN


ERNERGI KRONIK(KEK)PADA TRIMESTER II
DI PUSKESMAS UNIT II SUMBAWA

Di Susun Oleh :

SOBA BEINA

0BA20005

Telah disetujui unutuk dilakukan seminar proposal

Pada tanggal

Menyetujui

Pembimbing utama Pembimbing pendamping

Desi fadila Yunita lestari,S.ST.,M.K.M


NIDN NIDN

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL LAPORAN TUGA AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ERNERGI


KRONIK(KEK)PADA TRIMESTER II

DI PUSKESMAS UNIT II SUMBAWA

Di Susun Oleh :

SOBA BEINA

0BA20005

Telah disetujui unutuk dilakukan seminar proposal

Pada tanggal

DEWAN PENGUJI

Ketua,

NAMA
NIDN ( )
NAMA
NIDN ( )
NAMA
NIDN ( )

SUMBAWA BESAR,

Ketua program studi D3 kebidanan

GALU PERMATASARI,S.Tr.Keb.,M.H

NIK
PERNYATAAN BEBAS PLAGIATTISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa studi kasus ini tidak terdapat karya yang perna
diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya disuatu tempat perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang perna di tulis
atau di tebitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dalam makalah ini dana
dissbutkan dalam daftar pustaka
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai visitas akademik STIKES griya husada sumbawa saya yang bertanda tangan di
bawa ini :

Nama : soba beina

Nim : 0BA20005

Progragram studi : D3 kebidanan

Jenis karya : laporan tugas akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetuui untuk memberikan kepada STIKES


Griya husada sumbawa hak bebas royalti non-ekslusif (non-exclusive royalty free right)
atas laporan tugas akhir yang berjudul “ Asuhan kebidana pada ibu hamil dengan
kekurangan energi kronik trimester II dipuskesmas unit II sumbawa” beserta perangkat
yang (jika diperlukan). Dengan hak bebas hak bebas royalti non-ekslusif ini STIKES
griya husada berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dam bentuk
pangkalan data (data base),merawat, dan mepulikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencatungkan nama saya sebagai penulis atau pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Di buat di : sumbawa besar

Pada tanggal :

Soba beina
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang didalam
rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat masa
konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi
hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43
minggu (Kuswanti, 2014). Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017
tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil
mencapai 590.984 jiwa (Kemenkes RI, 2018).
Menurut Word Healt Organitation (WHO) tahun, bahwa kasus kematian ibu
terjadi antara 33 – 50% yang berhubungan erat dengan rendahnya tingkat
pelayanan kesehatan yang diperoleh selama hamil yang menjadi kontribusi
terbesar penyebab kematian ibu. Tingginya angka kematian ibu ini terjadi karena
beberapa faktor. Salah satu faktor yang sangat berperan besar dalam komplikasi
persalinan ibu hamil adalah masalah status gizi ibu kekurangan energi kronis.
Word Healt Organitation (WHO) juga mencatat 40% kematian ibu di negara
berkembang berkaitan dengan anemia dan KEK dengan prevalensi terbanyak
dari kasus tersebut karena ibu Kurang Energi Kronis (KEK) yang dapat
menyebabkan status gizinya berkurang. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi
salah satu indikator penting dalam derajat kesehatan masyarakat. AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
terkait dengan gangguan selama masa kehamilan sehingga hal ini menjadi
masalah yang besar di Indonesia (Mitahul Janah, dkk, 2020)
Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) adalah ibu hamil dengan risiko
Kurang Energi Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan
Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm. Pada kelompok ibu hamil di pedesaan
maupun perkotaan lebih dari separuhnya mengalami defisit asupan energi dan
protein, pemberian makanan tambahan yang berfokus pada zat gizi makro
maupun zat gizi mikro bagi ibu hamil sangat diperlukan dalam rangka
pencegahan Bayi Berat Lahir Rendah dan Balita Pendek (Stunting)
(Kementerian Kesehatan, 2018)
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah masalah kurang gizi yang berlangsung
dalam waktu lama, yaitu hitungan tahun. Menurut Depkes RI tahun 2002
menyatakan bahwa Kekurangan Energi Kronik merupakan keadaan penderita
kekurangan makanan yang berlangsung pada ibu hamil. Kurang gizi akut
disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan dalam yang cukup baik dari
segi kandungan gizi untuk periode tertentu (Nur Rita Pratiwi, 2022).
Definisi Kurang Energi Kronik (KEK) dengan LILA < 23,5 cm adalah keadaan
dimana ibu hamil mengalami kekurangan gizi (Kalori dan Protein) yang
berlangsung lama dan menahun disebabkan karena ketidakseimbangan asupan
gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut
mengakibatkan perubahan tubuh baik fisik ataupun mental tidak sempurna
seperti yang seharusnya (Kemenkes, 2019).
Prevalensi ibu hamil yang mengalami KEK di Indonesia sebesar 23,4%
(Kemenkes, 2013) sedangkan di Provinsi NTB sebesar 26,7%. Berdasarkan data
Dinas Kesehatan Sumbawa (2016), rata – rata prevalensi ibu hamil dengan KEK
di Sumbawa yaitu mencapai 12% pada tahun 2018. Pada Ibu yang mengalami
KEK dapat meningkatnya pendarahan pasca persalianan bahkan dapat
menyebabkan kematian (Cahaya Indah Lestari, 2020).
Berdasarkan data puskesmas unit II sumbawa di dapatkan data ibu hamil
sebesar
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah pada studi kasus ini adalah
“Bagaimana asuhan kebidanan pada Ny.F G1P0 A0 Usia Kehamilan 26 Minggu
Dengan Masalah KEK di puskesmas unit II sumbawa

C. Tujuan
1) Tujuan Umum
Diharapkan Mahasiswa Stikes Griya Husada Sumbawa Jurusan D3
Kebidanan Mampu menyelesaikan laporan tugas akhir ini secara
professional dan tepat waktu.
2) Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan penyuluhan tentang bahaya
KEK pada ibu hamil.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Dapat bekerjasama dengan institusi terkait dalam rangka mengurangi masalah
kesehatan di puskesmas
2. Bagi Pemerintah
Dengan adanya penyusunan laporan tugas akhir di harapkan hasil temuan ini
di dijadikan masukan bagi pemerintah untuk merencanakan program
kesehatan di masa yang akan datang.
3. Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan dan
termotifasi untuk bertindak sesuai perilaku hidup sehat.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan penyusunan laporan tugas akhir di
masa yang akan datang.
E. Keaslihan studi kasus
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan

1. Definisi kehamilan

Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa antara
kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan
kehidupan nanti setelah anak itu lahir (Ratnawati, 2020)
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan
bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan
keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).
2. Tanda dan gejala kehamilan
Tanda dan Gejala Kehamilan diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti Tanda dan gejala kehamilan pasti, antara lain:
1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya. Sebagian besar ibu
mulai merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan lima bulan.
2) Bayi dapat dirasakan di dalam Rahim. Semenjak umur kehamilan 6 atau 7
bulan.
3) Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak bulan
ke5 atau ke-6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengar menggunakan
instrument yang dibuat untuk mendengarkan, seperti stetoskop atau
fetoskop.
4) Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes ini dilakukan
dengan perangkat tes kehamilan di rumah atau di laboratorium dengan urine
atau darah ibu. (Sutanto & Fitriana, 2019).
b. Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti
1) Ibu tidak menstruasi Hal ini seringkali menjadi pertama kehamilan. Jika ini
terjadi, ada kemungkinan ibu hamil, tanda sebab berhentinya haid adalah
pertanda dibuahinya sel telur oleh sperma. Kemungkinan penyebab tanda
lain adalah gizi buruk, masalah emosi, atau menopause (berhenti haid).
2) Mual atau ingin muntah Banyak ibu hamil yang merasakan mual di pagi hari
(morning sickness), namun ada beberapa ibu yang mual sepanjang hari.
Kemungkinan penyebab lain dari mual adalah penyakit atau parsit.
3) Payudara menjadi peka Payudara lebih lunak, sensitive, gatal dan berdenyut
seperti kesemutan dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini menunjukkan
peningkatan produksi hormone esterogen dan progesterone.
4) Ada bercak darah dan keram perut Adanya bercak darah dank ram perut
disebabkan oleh implantasi atau menempelnya embrio ke dinding ovulasi
atau lepasnya sel telur matang dari Rahim. Hal ini merupakan keadaan yang
normalIbu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari Rasa letih dan
mengantuk umum dirasakan pada 3 atau 4 bulan pertama kehamilan. Hal ini
diakibatkan oleh perubahan hormone dan kerja ginjal, jantung serta paru-
paru yang semakin keras untuk ibu dan janin. Kemungkinan penyebab lain
tanda ini adalah anemia, gizi buruk, masalah emosi dan terlalu banyak
bekerja.
5) Sakit kepala Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta depresi
yang disebabkan oleh perubahan hormone tubuh saat hamil. Meningkatnya
pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing setiap ganti posisi.
6) Ibu sering berkemih Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan 1 hingga 2
bulan terakhir kehamilan. Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah
stress, infeksi, diabetes, ataupun infeksi saluran kemih.
7) Sambelit Sambelit dapat disebabkan oleh meningkatnya hormone
progesterone. Selain mengendurkan otot Rahim, hormone itu juga
mengendurkan otot dinding usus, sehingga memperlambat gerakan usus agar
penyerapan nutrisi janin lebih sempurna.
8) Sering meludah Sering meludah atau hipersalivasi disebabkan oleh
perubahan kadar esterogen.
9) Temperature basal tubuh naik Temperature basal adalah suhu yang diambil
dari mulut saat bangun pagi. Temperature ini sedikit meningkat setelah
ovulasi dan akan turun ketika mengalami haid.
10) Ngidam Tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan ciri khas
ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormone.
11) Perut ibu membesar Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya perut ibu
tampak cukup besar sehingga terlihat dari luar. Kemungkinan penyebab lain
tanda ini adalah ibu mengalami kanker atau pertumbuhan lain di dalam
tubuhnya (Sutanto & Fitriana, 2019).
c. Tanda dan gejala kehamilan palsu
Pseudocyesis (kehamilan palsu) merupakan keyakinan dimana seorang
wanita merasakan dirinya sedang hamil namun sebenarnya ia tidak hamil.
Wanita yang mengalami pseudocyesis akan merasakan sebagian besar atau
bahkan semua tandatanda dan gejala kehamilan. Meskipun penyebab pastinya
masih belum diketahui, dokter menduga bahwa faktor psikologislah yang
mungkin menjadi penyebab tubuh untuk “berpikir bahwa ia hamil”. Tanda-
tanda kehamilan palsu :
1) Gangguan menstruasi
2) Perut bertumbuh
3) Payudara membesar dan mengencang, perubahan pada putting dan
mungkin produksi ASI
4) Merasakan pergerakan janin
5) Mual dan muntah
6) Kenaikan berat badan. (Sutanto & Fitriana, 2019)
3. Perubahan Anatomis dan Fisiologis Kehamilan
a. Uterus Uterus mengalami peningkatan ukuran dan perubahan bentuk.
Pada saat kehamilan uterus akan membesar pada bulan pertama karena
pengaruh dari hormone esterogen dan progesterone yang kadarnya
meningkat. Pada wanita hamil berat uterus 1000 gram dengan panjang
kurang lebih 2,5 cm.
b. Decidua Decidua merupakan sebutan yang diberikan kepada
endometrium pada kehamilan. Progesterone dan estrogen pada awalnya
diproduksi oleh korpus luteum yang menyebabkan decidua menjadi lebih
tebal , lebih vaskuer dan lebih kaya di fundus.
c. Myometrium Hormon estrogen sangat berperan dalam pertumbuhan otot
di dalam uterus. Pada usia kehamilan 8 minggu, uterus akan mulai
menghasilkan gelombang kecil dari kontraksi yang dikenal dengan
kontraksi Braxton Hicks.
d. Serviks Serviks mengalami pelunakan dan sianosis. Kelenjar pada
serviks mengalami proliferasi. Segera setelah terjadi konsepsi, mucus
yang kental akan diproduksi dan menutup kanalis servikal.
e. Vagina dan perineum Adanya hipervaskularisasi pada saat kehamilan
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan agak kebiruan
(livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick.
f. Ovarium Pada awal kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditas
kira – kira berdiameter 3 cm. kemudian, ia mengecil setelah plasenta
terbentuk.
g. Payudara (Breast) Payudara akan membesar dan tegang akibat stimulasi
hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesterone tetapi belum
mengeluarkan air susu.
h. Kulit Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat
tertentu. Pigmentasi terjadi karena pengaruh melanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon
yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipifisis. Kadang – kadang
terdapat deposit pigmen pada pipi, dahi dan hidung, yang dikenal dengan
kloasma tgravidarum. (Sutanto & Fitriana, 2019)
B. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN(VARNEY)

Tuju Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney

1. Langkah I (pertama) : Pengumpulan Data Dasar


1) Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu:
Riwayat Kesehatan
a. pemeriksaan fisik pada Kese hatan
b. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
c. Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi Pada
langkah pertama ini dikumpulakan semua informasi yang akurat dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data
dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu
dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan
melakukan konsultasi.
2. Langkah II (kedua): Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-
data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di
interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang di identifikasikan
oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh yaitu wanita
pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan persalinan
yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam
kategori “nomenklatur standar diagnosa” tetapi tentu akan menciptakan suatu
masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu
perencanaan untuk mengurangi rasa sakit.
3. Langkah III (ketiga): Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila
diagnosa atu masalah potensial benar-benar terjadi.
4. Langkah IV (keempat): Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan
yang Memerlukan Penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
yang lain sesuai kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan
kesinambunagan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan
hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga
selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu
wanita tersebut dalam persalinan. Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan
dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan situasi yang gawat
dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu
atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir,
distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah). Dari data yang dikumpulkan
dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara
yang lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali
pusat. Situasi lainya bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan
konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
5. Langkah V(kelima) : Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuahan yang menyeluruh ditentukan oleh
langkah-langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada
langkah ini informasi/ data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana
asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah diberikan penyuluhan, konseling,
dan apakah merujuk klien bila ada masalah-masalah yg berkaitan dengan sosial
ekonomi,kultur atau masalah psikologis. Semua keputusan yg dikembangkan
dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar- benar valid berdasarkan
pengetahuan dan teori yg up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang
akan atau tidak akan dilakukan oleh klien.
6. Langkah VI(keenam) : Melaksanaan perencanaan Pada
langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan
ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian
lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak
melakukanya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu dari asuhan klien.
7. Langkah VII(Terakhir) : Evaluasi
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benarbenar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi
didalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
memang benar efektif dalam pelaksananya. Ada kemungkinan bahwa sebagian
rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif.

Anda mungkin juga menyukai