Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pembelajaran bahasa Indonesia untuk kelas IV SD IT AL-Fatih Deli Serdang


dilakukan setiap hari selasa dalam dua jam pembelajaran, atau 2 x 45 menit. Peneliti
terlebih dahulu melakukan tindakan awal, yaitu melakukan observasi keterampilan
membuat Puisi tanpa menerapkan metode pembelajaran langsung (direct instruction).
Penelitian tahap awal dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang nantinya
digunakan sebagai pembanding data penelitian yang diperoleh sesudah penerapan metode
tersebut. Berdasarkan data awal yang diperoleh, diketahui keterampilan membuat puisi
masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tugas yang guru berikan untuk membuat puisi
sendiri hanya 3 siswa yang dapat mengerjakannya dengan benar. Dalam artian 17 siswa
lainnya belum paham cara membuat puisi dengan benar.

Ketuntasan Persentase Rata-rata

Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas

17 3 85% 15% 58,25

Tabel 1. Persentase kemampuan menulis puisi pra siklus

Dari tabel di atas tampak bahwa rata-rata nilai menulis puisi sebesar 58,25
Sebanyak 3 (15%) siswa mendapat nilai ketuntasan minimal, sedangkan 17 (85%) siswa
mendapat nilai kurang dari 70. Nilai 70 merupakan nilai kriteria ketuntasan minimal pada
mata pelajaran bahasa Indonesia yang ditetapkan sekolah.

Berdasarkan data yang diperoleh, membuktikan bahwa kemampuan menulis puisi


siswa kelas IV masih rendah, sehingga perlu diadakan tindakan atau perlakuan yang
dapat meningkatkan kemampuan puisi kelas IV SD IT AL-Fatih. Dalam penelitian ini
peneliti memilih menerapkan metode Pembelajaran langsung (direct instruction). Dalam
observasi tersebut diambil kesimpulan untuk melakukan tindakan perbaikan
pembelajaran membuat puisi dengan siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Pada tahapan perencanaan siklus 1 peneliti dan supervisor 2 menyusun rencana


pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan metode pembelajaran langsung (direct
instruction). Pada rancangan kegiatan akan mengoptimalkan peran guru dan siswa di
kelas sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi kelas IV di SD IT AL-
Fatih Kabupaten Deli Serdang.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023. Penelitian ini terdiri atas dua siklus
dengan setiap siklusnya dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau dua kali pertemuan.
Sekolah memberikan kebebasan kepada peneliti dalam menentukan waktu yang akan
digunakan untuk penelitian. Waktu pelaksanaan penelitian dipaparkan pada tabel berikut:

Siklus Hari/Tanggal Waktu Materi

I Selasa, 02 Mei 2023 08.00 – 10.00 Membacakan Puisi dengan tema Cita-
citaku, Menyampaikan Ciri-ciri puisi dan
memberikan latihan menulis Puisi sendiri
sesuai Tema Cita-citaku.

II Selasa, 09 Mei 2023 08.00 – 10.00 Menyampaikan ciri-ciri Puisi dan


memberikan contoh kosa kata,
Memberikan latihan tugas menulis Puisi.

Tabel 2. Waktu pelaksanaan penelitian

Langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan metode Pembelajaran Langsung


(Direct Instruction) :
1. Guru menyampaikan fokus dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Guru
menyampaikan materi apa saja yang harus dipelajari dan apa saja yang harus
siswa lakukan dan kuasai.
2. Mengulas kembali pemahaman siswa tentang materi yang telah dikuasai dengan
memberikan pertanyaan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan
materi.
3. Memberikan bahan materi ajar. Dalam sesi ini, guru memberikan materi dan
mempresentasikan materi pembelajaran beserta contoh.
4. Melakukan bimbingan. Bimbingan ini dilaksanakan dengan cara memberikan
masukan dan pemahaman kepada siswa yang bertanya dan belum mengerti.
5. Membuat latihan individu ke siswa. Pada sesi ini guru membuat latihan tugas
individu kepada siswa, latihan tersebut berguna untuk mengembangkan
pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.
6. Mengevaluasi kemampuan siswa dan guru memberi feedback. Pada tahap ini guru
melakukan kajian ulang kepada siswa, tentang apa yang telah dipelajari. Siswa
memberi feedback agar bisa menjadi bahan evaluasi di masa yang akan dating.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I pada pertemuan pertama, Guru dan supervisor 2 memasuki


ruangan kelas IV Zaid bin Tsabit. Berikut perencanaan yang dilakukan guru :

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia materi


Membuat Puisi Karya sendiri.
2. Menyiapkan media pembelajaran.
3. Menyiapkan lembar observasi.

Guru sebagai peneliti melakukan Pembelajaran sesuai dengan RPP yang


sudah dirancang bersama supervisor 2. Dengan kegiatan pembelajaran sebagai
berikut :

1) Kegiatan pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Guru mengawali
pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru Menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Guru melakukan apersesi dengan meminta siswa
menyebutkan cita-citanya. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang Puisi, ciri-cirinya dan cara membaca puisi. Guru
bertanya kepada siswa yang memiliki cita-cita dan mencontohkan bait puisi yang
sesuai dengan cita-citanya. Kemudian Guru membagikan Lembar Kerja Siswa
yang sudah disediakan untuk siswa menulis puisi karya sendiri. Guru melakukan
metode pembelajaran langsung (direct instruction) dengan mendatangi siswa satu
per satu untuk melihat progress puisi mereka, dan memberikan masukan dengan
kosa kata yang tepat.
Setelah beberapa siswa selesai membuat puisi, siswa maju ke depan kelas
untuk membacakan puisi nya seperti yang telah dicontohkan guru. Kemudian
Guru memberikan refleksi terhadap puisi siswa.

3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dilakukan sekitar 10 menit. Pada kegiatan penutup, siswa
diminta menyimpan hasil tugas membuat puisi untuk dipresentasikan pada
pertemuan yang akan datang. Selanjutnya, siswa diberikan kesempatan
menyampaikan kesulitan yang ditemui selama pelajaran. Guru memotivasi siswa
untuk rajin belajar. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 siswa belum mencapai KKM dan 11 siswa
telah mencapai KKM. Analisis deskriptif nilai kemampuan menulis puisi dengan
penerapan metode pembelajaran langsung (direct instruction) pada siklus I dapat dilihat
pada tabel berikut,
No Aspek yang diamati Nilai
.

1 Nilai tertinggi 80

2 Nilai Terendah 60

3 Jumlah siswa yang mencapai KKM 11 (55%)

4 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 9 (45%)

Tabel 3. Analalis Deskriptif nilai Hasil evaluasi siklus I

Perbandingan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I jika
digambarkan dengan diagram sebagai berikut :

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM

Gambar 3. Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada siklus I

c. Hasil Observasi Siklus I

Adapun yang diamati pada observasi siklus I oleh peneliti dan supervisor 2 adalah
aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran menulis puisi menggunakan metode
pembelajaran langsung (direct instruction). Kegiatan observasi dilakukan dari awal
hingga akhir pembelajaran secara cermat mengikuti lembar observasi yang telah
disiapkan oleh peneliti dan supervisor 2. Masih ada siswa yang berbicara saat guru
menjelaskan, ada juga sikap yang kurang baik seperti meletakkan kepalas diatas meja dan
duduk tidak tenang.

Siswa terlibat aktif dalam diskusi Tanya jawab. Guru sudah melakukan
monitoring yang dilakukan siswa dengan baik tetapi guru belum memberikan kata kunci
untuk meningkatkan kreativitas siswa. Ada siswa yang menanggapi dengan bahasa yang
kurang santun, yaitu mengejek teman yang hasil diskusinya kurang tepat. Guru sudah
cupup berhasil memfasilitasi kinerja siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi.
Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil puisi teman tetapi guru tidak menuliskan
kesimpulan di papan tulis. Hasil observasi guru menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam
pelaksanaan tindakan memperoleh 70,80 %.

d. Refleksi dan evaluasi Siklus I

Refleksi merupakan bagian yang penting dalam setiap langkah proses penelitian
tindakan untuk mengatasi permasalahan. Dengan merevisi perencanaan sebelumnya
sesuai apa yang ditemui di lapangan. Dalam penelitian ini kegiatan refleksi difokuskan
pada tiga tahap yaitu (1) tahap penemuan masalah; (2) tahap merancang tindakan dan (3)
tahap pelaksanaan.

Pada tahap penemuan masalah dapat diidentifikasi permasalahan pada pelajaran


Bahasa Indonesia kemampuan menulis puisi kelas IV yaitu permasalahan yang berasal
dari siswa. Permasalahan dari siswa adalah kemampuan imajinatif dan pembendaharaan
kosa kata untuk membuat puisi masih rendah. Evaluasi menulis puisi dilakukan setiap
akhir kegiatan belajar mengajar.

Hasil refleksi yaitu berupa temuan tingkat keefektifan desain pembelajaran saat
menjelaskan dengan menggunakan metode pembelajaran langsung secara kelompok dan
daftar permasalahan yang muncul di lapangan dituangkan kembali ke dalam rancangan
tindakan berikutnya.

Kesimpulan hasil refleksi berupa temuan peningkatan kemampuan menulis puisi


dengan menggunakan metode Pembelajaran langsung adalah (1) pembendaharaan kosa
kata baru siswa kurang; (2) intonasi membaca puisi kurang tepat; (3) menggunakan kata,
istilah dan ungkapan kurang tepat; (4) guru memberi masukan kepada setiap siswa terlalu
lama; (5) topik ciri-ciri puisi, bait, sajak agak sulit dipahami siswa; (6) imajinatif dan
kreativitas siswa dalam menulis masih kurang.

2. Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Rencana tindakan pada siklus II ini dilakukan dengan memperhatikan hasil


refleksi siklus I. Berdasarkan persentase nilai KKM di siklus I yaitu 55% berarti perlu
diadakan Siklus II. Faktor penyebab yang dipaparkan pada hasil refleksi siklus I untuk
aktivitas guru maka pada siklus II ini, peneliti lebih mempersiapkan diri sehingga pada
saat pelaksanaan tindakan siklus II, guru mampu menjelaskan dengan cara menggunakan
metode pembelajaran langsung (direct instruction), rinci dan sistematis agar siswa dapat
membuat puisi dengan tepat. Selain itu, guru juga harus mengatur waktu untuk
memberikan masukan pada seluruh siswa agar siswa termotivasi dan terasah
kreativitasnya dalam menulis.

Perencanaan tindakan siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan aspek- aspek


yang belum tercapai pada siklus I. Rancangan pelaksanaan tindakan siklus II adalah

sebagai berikut.

1. Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan


2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Mempersiapkan instrumen meliputi lembar pengamatan, lembar
penilaian dan alat dokumentasi.

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Siklus II dilaksanakan pada hari selasa, 09 Mei 2023 dengan alokasi waktu 4x35
menit pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menerapkan langkah-
langkah pembelajaran langsung (direct instruction).
1) Kegiatan pendahuluan

Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru
Menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Guru melakukan apersesi dengan
meminta salah satu siswa membaca puisi cita-citaku dibuku. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar agar mereka termotivasi untuk
memenuhi KKM.

2) Kegiatan inti

Guru berdiskusi dengan siswa mengenai Puisi yang telah dibuat sebelumnya.
Kemudian guru menjelaskan mengenai bait dan sajak pada puisi yang telah dibuat. Guru
menjelaskan di papan tulis. Setelah itu Guru memberikan tugas latihan membuat puisi
sendiri kepada siswa. Disini guru lebih mengutamakan siswa yang jarang bertanya dan
memberikan masukan tentang apa yang harus dibuat dalam puisi

Selama siswa melakukan tugas, guru mengamati dan membimbing siswa yang
mengalami kesulitan. Kemudia siswa melakukan presentasi hasil tugas mereka, dan guru
meminta siswa menanggapi puisi yang telah dibacakan. Kemudia guru menilai Seluruh
tugas siswa dalam lembar penilaian.

3) Kegiatan penutup

Pada kegiatan ini guru dan siswa menyimpulkan hasil pembuatan puisi.
Selanjutnya siswa dan guru melakukan refleksi. Guru menanyakan materi yang dianggap
sulit. Guru memotivasi siswa untuk rajin membaca, memperbaharui kosa kata dan
menulis berdasarkan imajinasi mereka. Pelajaran diakhiri dengan salam penutup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 siswa belum mencapai KKM dan 16 siswa
telah mencapai KKM. Analisis deskriptif nilai keterampilan berbicara dengan penerapan
metode diskusi pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Aspek yang diamati Nilai


1. Nilai tertinggi 87

2. Nilai terendah 65

3. Jumlah siswa yang mencapai KKM 16 (80%)

4. Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 4 (20%)

Table 4. Analalis Deskriptif nilai Hasil evaluasi siklus II

Pembandingan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II jika
digambarkan dengan diagram sebagai berikut:

80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Mencapai KKM Tidak mencapai KKM

Gambar 4. Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada siklus II

c. Hasil Observasi Siklus II

Peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan yang telah dilakukan pada


siklus II. Hasil yang diperoleh dari pengamatan ini, meliputi dampak tindakan terhadap
proses dan hasil pembelajaran. Hasil observasi pada siklus II sudah menunjukkan
peningkatan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Berdasarkan hasil observasi
melalui lembar observasi semua aspek mengalami peningkatan. Siswa sudah ikut serta,
aktif dan berkontribusi dalam pembelajaran. Siswa berani dan tidak ragu-ragu
mempresentasikan hasil puisi mereka.
Hasil observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam
pelaksanaan tindakan mencapai persentase 82,07%.

d. Refleksi dan Evaluasi Siklus II

Berdasarkan hasil nilai evaluasi dan observasi pada pelaksanaan tindakan siklus
II, diperoleh data bahwa 80 % siswa telah tuntas atau memperoleh nilai di atas KKM.
KKM yang ditentukan adalah 70. Aktivitas siswa mencapai lebih dari 80%. Maksudnya
skor aktivitas siswa yang diperoleh dari lembar observasi siswa telah mencapai lebih dari
80% dari skor maksimal. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I mencapai 11
anak atau 55% dan pada siklus II menjadi 16 anak atau 80%. Aktivitas rata-rata siswa
yang diperoleh telah meningkat yaitu pada siklus I mencapai 70,80% dan pada siklus II
menjadi 82,07%. Berdasarkan indikator keberhasilan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dikatakan berhasil dan penelitian dihentikan.

B. Pembahasan
Setelah dilaksanakan penelitian mulai dari siklus I dan siklus II melalui penerapan
metode pembelajaran langsung (direct instruction) untuk meningkatkan kemampuan
menulis puisi siswa kelas IV SD IT AL-Fatih, Kabupaten Deli Serdang dapat dijelaskan
bahwa penggunaan metode tersebut berhasil meningkatkan kemampuan siswa membuat
puisi karya sendiri dengan benar.

Dengan adanya pengaruh yang dilakukan oleh guru siswa dapat mengingat dan
berusaha mengerjakan tugas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran ini melalui metode pembelajaran langsung (direct instruction) dalam
membuat puisi disebabkan pada pembelajaran dengan strategi mengajar melalui metode
pembelajaran langsung (direct instruction), siswa sangat tertarik dengan bertambahnya
kosa kata baru yang mereka belum tahu dan menjadi mengerti. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa melalui metode pembelajaran langsung (direct instruction) lebih
efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi.

Keberhasilan penelitian ini dapat dijelaskan berdasarkan ketercapaian setiap


indikator dalam penelitian, terutama pada aspek peningkatan kemampuan menulis puisi
siswa. Hasil pada siklus I sebesar 55%. Persentase ini belum mencapai target yang
diinginkan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. Adapun pada siklus II hasil
kemampuan menulis puisi sebesar 80%.

Persentase ini sudah mencapai target yang diinginkan berdasarkan indikator


keberhasilan penelitian. Hasil kemampuan menulis puisi selama 2 siklus mengalami
peningkatan sebesar 25%. yaitu dari 55% pada siklus I menjadi 80% pada siklus II.
Peningkatan siswa ini disebabkan adanya penerapan metode pembelajaran langsung
(direct instruction) dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, siswa meniru apa yang
telah dilakukan guru di awal pembelajaran. Siswa diberi pemodelan oleh guru, siswa
dibimbing dan dilatih untuk berpikir kreatif dan imajinatif, selain itu siswa diberi tugas
secara mandiri sehingga kemampuan siswa meningkat.

Kemampuan menulis siswa meningkat setelah dilakukan tindakan berupa


penerapan metode pembelajaran langsung (direct instruction) dalam meningkatkan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sebelum dilaksanakan
tindakan, ketuntasan nilai rata-rata siswa sebesar 15% (terdapat 3 siswa yang mendapat
nilai ≥70, dan 17 siswa yang mendapat nilai <70), sedangkan ketuntasan berbicara siswa
setelah dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata mencapai 55% (terdapat 11 siswa yang
mendapat nilai ≥ 70, dan 9 Siswa mendapat nilai <70).

Meskipun setelah dilakukan tindakan siklus I ketuntasan belajar sudah mengalami


peningkatan, tetapi masih dilaksanakan siklus II karena kriteria keberhasilan penelitian
belum tercapai yakni ketuntasan menulis puisi siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas IV SD IT AL-Fatih, Kabupaten Deli Serdang adalah sebesar 70%. Pada
siklus II ketuntasan menulis puisi siswa mencapai 80% (terdapat 16 siswa yang mendapat
nilai ≥70, dan 4 siswa yang mendapat nilai <70). Siswa yang berhasil mendapatkan nilai
sama dengan atau diatas kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah adalah
siswa yang sudah tepat dalam pelafalan, volume suara, sajak, intonasi, kosa kata, dan
percaya diri.

Berikut disajikan diagram pembandingan persentase jumlah siswa yang mencapai


KKM pada pra siklus, siklus I, siklus II.
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 5. Diagram Batang Pembandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

Meningkatnya aktivitas siswa, tidak lepas dari bimbingan dari guru yang semakin
baik. Hal ini merupakan dampak dari penerapan metode pembelajaran langsung (direct
instruction) yang secara umum berjalan baik seperti yang dilihat pada hasil observasi.
Berikut diagram pembanding skor aktivitas rata-rata siswa hasil observasi siklus I dan
siklus II.

82%
80%
78%
76%
74%
72%
70%
68%
66%
64%
62%
Siklus I Siklus II

Gambar 6. Diagram perbandingan observasi siswa

Aktivitas rata-rata siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan Metode


pembelajaran langsung (direct instruction) mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Hal itu terbukti pada siklus I aktivitas rata-rata siswa terhadap pelajaran mencapai
70,80% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 82,07%.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan tingginya nilai yang diperoleh dalam


pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct
instruction) dikarenakan adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh metode ini antara
lain adalah sebagai berikut: (1) Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, (2) Siswa
dapat mengembangkan pikiran yang imajinatif dan kreatif, (3) guru mengendalikan isi
materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan
fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa, (4) Dapat diterapkan secara efektif
dalam kelas yang besar maupun kecil. (5) Siswa menjadi lebih terlatih dalam
pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diatas, terbukti bahwa penerapan metode
pembelajaran langsung (direct instruction) ini dinilai berhasil dan dapat meningkatkan
kemampuan menulis puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV di SD IT
AL-Fatih, Kabupaten Deli Serdang.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SD IT AL-Fatih,
Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct
instruction) meningkat, hal ini dibuktikan dengan terjadinya peningkatan kemampuan
menulis puisi yang saat pra siklus hanya 15 % ( 3 siswa yang tuntas) dan juga perubahan
sikap siswa selama proses pembelajaran menunjukkan hal yang baik dan meningkat,
siswa lebih aktif dan memiliki keberanian dalam proses pembelajaran, pada siklus I yang
tuntas dengan rata-rata 55% (11 siswa tuntas ) dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah
40. Sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan yang tinggi sebesa 80% (16 siswa
tuntas) dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 55. Hal ini menunjukan bahwa
terjadi peningkatan sebesar 25%.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut: (1) untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa, guru dapat
menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction). Kegiatan pembelajaran
dapat memberikan semangat belajar yang positif kepada siswa karena siswa belajar
berpikir kreatif dan imajinatif dengan cara mengamati dan melakukan percobaan secara
langsung sehingga siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan menarik dan tidak
membuat bosan, (2) dalam melakukan kegiatan pembelajaran hendaknya guru berperan
sebagai fasilitator dan pembimbing serta melibatkan siswa secara maksimal dalam
menerapkan model pembelajaran langsung, (3) penggunaan model pembelajaran
langsung sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis puisi siswa, hendaknya
disesuaikan dengan materi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai. Hal ini karena
tidak semua kompetensi dasar dapat diajarkan menggunakan model pembelajaran
langsung.
DAFTAR PUSTAKA

Andri, W. (2007). Menulis Kreatif Sastra: dan Beberapa Model Pembelajarannya.


Jakarta: Garudhawaca.
Dalman. (2015). Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kasran, M. (2013). UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA
KELAS XF SMA NEGERI 1 SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN DENGAN
MEMANFAATKAN MEDIA FOTO KEINDAHAN ALAM.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Madya, S. (2006). Teori dan Taktik Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Alfabeta.
Marlina L & Sholehun, M. (2021). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar bahasa indonesia pada siswa kelas iv sd muhammadiyah majaran kabupaten
sorong. Jurnal keilmuan bahasa , sastra dan pengajarannya .
Mulyasa. (2010). Menjadi guru profesional ( Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan ). Bandung: Rosda.
Mundziroh, S. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita dengan
Menggunakan Metode Picture and Picture pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
penelitian bahasa, sastra dan pengajarannya , 2.
Nasional, D. P. (2020). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Rimang, S. S. (2011). Kajian sastra teori dan Praktis. Yogyakarta: Aura Pustaka.
Robbins, S. (2007). Perilaku Organisasi (11 ed.). Jakarta: Gramedia.
Saddhono. (2012). Meningkatkan keterampilan bahasa indonesia. Bandung: CV karya
Putra Darwati.
Suhartatik, S. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk
Meningkatkanketerampilan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas V SD Putra Indonesia
Surabaya . Doctoral Dissertation .
Sukino. (2010). Menulis itu Mudah. Yogyakarta: Pustaka Populer Lukis.
Susilowati S. (2013). Penggunaan Model Pembelajaran Langsung untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Sekolah Dasar Surabaya.
Doctoral Dissertation .
Wardhani. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas terbuka.
YasPeMaInsidi. (n.d.). Retrieved may 20, 2023, from
https://bundaliainsidi.blogspot.com/2013/02/kemampuan.html
Yusdi, M. (2010). Keterampilan Membaca Permulaan . Jakarta: Pustaka Sinar
harapan.

Anda mungkin juga menyukai