E-mail : akhmadfajar46@gmail.com
ABSTRAK
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan pengalaman penulis hal yang sulit dikuasai
siswa adalah keterampilan menulis. Hal ini ditemukan fakta bahwa kelas V kesulitan
menyajikan karangan sehingga dari hasil tes awal, siswa kelas V SD sebanyak 31 siswa hanya
10 siswa yang nilai menulis karangannya memenuhi batas minimal ketuntasan belajar dan 21
Siswa nilainya kurang dari batas minimal (KKM). Menurut pengalaman penulis, didalam
mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan ditemukan salah satu
faktor yang menjadi penyebab siswa kelas V SD mengalami kesulitan yaitu cara pembelajaran
yang dikuasai guru. Untuk mengatasi problem tersebut, penulis akan melaksanakan perbaikan
menggunakan cara yang menarik dan memotivasi siswa-siswi kelas V dengan metode
pembelajaran diskusi dan media pembelajaran berupa gambar yang bertujuan membantu
siswa meningkatkan kemampuannya menulis karangan. Jenis penelitian ini merupakan PTK
dan terdiri dari 1) tahap perencanaan(Planning), 2) pelaksanaan tindakan(acting), 3)
pengamatan(observing), 4) dan refleksi(reflecting). Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi
kelas V SDN Socorejo No.476 sedangkan objek penelitian ini adalah kemampuan menulis
karangan. cara mengumpulkan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Cara
menganalisis data menggunakan teknik statistik deskriptif. Pada siklus ke-I ketuntasan belajar
secara klasikal mencapai nilai sebanyak 67,09%, pada siklus ke-II sebesar 83,87%.
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada siklus II menunjukkan bahwa penelitian tindakan
kelas telah mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu 83,87% (kategori “baik sekali”). Hasil
penelitian(PTK) menunjukkan bahwa melalui metode pembelajaran diskusi dan media
pembelajaran berupa gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa-siswi
kelas V SDN Socorejo No.476.
Kata kunci: metode diskusi, media gambar, menulis karangan
ABSTRACT
In learning Indonesian, based on the author's experience, the thing that is difficult for students
to master is writing skills. This was found to be the fact that class V had difficulty presenting
essays so that from the results of the initial test, there were 31 students in grade V SD, only 10
students whose scores met the KKM and 21 students whose scores were below the KKM.
According to the author's experience, in teaching Indonesian language lessons, especially
writing essays, it was found that one of the factors that caused fifth grade elementary school
students to experience difficulties was the method of learning that was mastered by the teacher.
To overcome this problem, the writer will carry out repairs using an interesting and motivating
way for fifth grade students with the discussion method and media images that aim to help
students improve their ability to write essays. This type of research is PTK and consists of
planning, acting, observing, and reflecting stages. The subjects of this research were the fifth
grade students of SDN Socorejo No.476 while the object of this research was the ability to
write essays. how to collect data using tests, observations, and documentation. How to analyze
data using descriptive statistical techniques. In the first cycle the classical learning
completeness reached a score of 67.09%, in the second cycle it was 83.87%. Based on the
results obtained in cycle II, it shows that the classroom action research has achieved classical
completeness, namely 83.87% ("very good" category). The results showed that through the
discussion method and media images could improve the ability to write essays for fifth grade
students at SDN Socorejo No.476.
Keywords: discussion method, image media, essay writing
PENDAHULUAN
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia salah satunya Bahasa Indonesia kelas V SD, salah satu
kompetensi dasarnya adalah menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks secara
tulis dan secara lisan. Serta mengembangkan ide pokok(gagasan) tersebut menjadi sebuah
paragraph utuh. Faktanya, dari hasil pengamatas di awalyakni prasiklus, siswa kelas V SD
sebanyak 31 hanya 4 Siswa yang nilai menulis karangnnya di atas KKM dan 27 Siswa nilainya
menulis karangan dibawah KKM. Adapun nilaai rata-rata kelas yang dicapai yaitu nilai 40.
Menurut pengalaman penulis, didalam mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia khususnya
menulis karangan ditemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab siswa kelas V SD
mengalami kesulitan. Faktor penyebabnya antara lain cara penyampaian materi oleh guru
adalah ceramah, tidak adanya media pembelajaran, pembelajaran berpusat pada guru dan
siswa-siswi kurang terdorong untuk mau giat belajar. Untuk mengatasi masalah tersebut,
penulis akan menggunakan cara diskusi dengan memanfaatkan media pembelajaran gambar
yang berisi sebuah cerita dalam pembelajaran di kelas V, yang diharapkan akan membantu
siswa-siswi meningkatkan kemampuannya menulis karangan.
Berdasarkan uraian permasalahan yang ditemukan penulis,maka penulis akan melakukan
tindakan perbaikan pembelajaran melalui PTK yang berjudul "Peningkatan Kemampuan
Menulis Karangan Melalui Metode Diskusi dan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN
Socorejo No.476".
METODE
Penulis melakukan penelitian ini sekaligus sebagai guru kelas yang dibantu dengan seorang
teman sejawat sebagai pengamat. PTK ini dilaksanakan di kelas lima SDN Socorejo No.476.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas lima SDN Socorejo No.476 sebanyak 31 siswa terdiri
dari 15 siswi dan 16 siswa. cara pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu pengamatan
aktivitas(kegiatan)baik guru selaku penulis dan siswa-siswi, gunanya untuk mengetahui
kendala,kekurangan atau kesulitan siswa-siswi selama proses pembelajaran menulis karangan.
Pengamatan harus bersifat terbuka dan mengamati dua hal yaitu guru dan siswa-siswi. Perlu
diketahui bahwa pengamatan kegiatan pembelajaran di kelas V SDN Socorejo dilakukan dari
awal(kegiatan pendahuluan) sampai akhir pembelajaran(kegiatan penutup). Sedangkan
pengumpul datanya dengan menggunakan pedoman pengamatan dan dokumen penilaian.
Urutan pelaksanaan atau prosedur PTK meliputi: (1) Planning (2) Acting (3) Observing dan
(4) reflecting. Pada tahap perencanaan(planning), peneliti sebagai guru bersama teman sejawat
melakukan sebuah diskusi untuk mengadakan beberapa kegiatan sebagai berikut: (1)
mengamati metode pembelajaran, (2) mengetahui faktor-faktor hambatan atau kendala selama
pembelajaran berlangsung dan kemudahan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
sebelumnya, (3) merumuskan alternatif tindakan(tindakan lain yang sebisa mungkin
dilakukan) untuk mencapai keberhasilan, (4) membuat susunan rancangan RPP perbaikan
materi menulis karangan dengan penggunaan metode pembelajaran diskusi dan media
pembelajaran berupa gambar. Dalam tahap pelaksanaan(acting), peran penulis sebagai guru
adalah : (1) melaksanakan pembelajaran dengan materi menulis karangan dengan
menggunakan metode pembelajaran diskusi dan media pembelajaran berupa gambar, (2)
bekerja sama dengan supervisor 2 yakni teman sejawat dalam melaksanakan tindakan yang
telah direncanakan, (3) penulis bersama teman sejawat untuk mengarahkan, memotivasi
ataupun mendorong agar dapat melaksanakan penelitian dengan lancar dan baik. Dengan
pelaksanaan tindakan dapat menerapkan metode diskusi dan media gambar di dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia yang kompetensi dasarnya menyajikan ide pokok menjadi
sebuah karangan sehingga meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN
Socorejo No.476. Dalam tahap pelaksanaan tindakan juga diamati oleh teman sejawat
terhadap tindakan yang dilakukan terhadap penulis dalam melakukan kegiatan perbaikan
maupun kegiatan siswa selama belajar menulis karangan di kelas menggunakan metode
pembelajaran diskusi dan gambar. Pada tahap ini, kegiatan pengamatan terhadap pelaksanaan
kegiatan perbaikan pembelajaran menggunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan.
Agar pengamatan terhadap KBM dapat dilakukan secara cermat, penulis sebagai guru bekerja
bersama dengan teman sejawat, yakni teman sejawat mengaati semua proses KBM baik
kegiatan guru dan siswa menggunakan pedoman pengamatan yang sebelumnya telah disusun.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, penulis sebagai guru dapat merefleksikan diri tentang
kegiatan pembelajaran (KBM) yang telah dilakukan. Peneliti sebagai guru dapat mengetahui
kemampuan menulis karangan melalui metode tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Untuk
peningkatan kemampuan siswa menulis karangan melalui metode diskusi dan media gambar
dapat diketahui melalui jumlah nilai aktivitas yang diperoleh dibagi jumlah aspek yang diamati
dan dikalikan 100%. Sedangkan siswa yang menguasai indikator-indikator yang telah
ditentukan dalam penilaian mengarang. Tahap-tahap PTK dapat dilihat pada gambar di bawah
ini: