Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH GADGET PADA ANAK-ANAK

SELAMA MASA PANDEMI

Disusun Oleh :
Nama : Aldita Salsabila Pawestri
Kelas : XII IPS 2
Guru Pembimbing : Erdi Hamid,S.Pd.,MM

UPT SMA NEGERI 18 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kita
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat nya yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah
nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah Pengaruh Gadget Pada Anak-
anak Selama Masa Pandemi.

Dengan dibuat nya makalah tentang Pengaruh Gadget Pada Anak-anak Selama Masa Pandemi
ini semoga dapat memberikan referensi untuk mengetahui apasajakah pengaruh gatget pada masa
pandemi seperti ini teruntuknya kalangan anak-anak dan manfaat yang didapat bagi siswa/siswi
serta semua yang membaca makalah ini.

Kami penulis menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna dikarenakan masih banyak kesalahan serta kekurangan, maka kami siap menerima
kritikan dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh orang yang membacanya, akhir
kata saya ucapkan terima kasih.

Palembang, 23 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i


KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................4
2.1 Pengertian Gadget ..........................................................................4
2.2 Pengertian Virus Corona ................................................................4
BAB III PEMBAHASAN ...............................................................................5
3.1 Macam jenis aplikasi dalam gadget ...............................................5
3.2 Dampak Positif dan Negatif dari penggunaan gadget ..................5
3.3 Cara bijak dalam mengatur dan mengatasi pengaruh gadget
Pada anak dimasa pandemi ............................................................7
BAB IV PENUTUP .........................................................................................17
4.1 Kesimpulan......................................................................................17
4.2 Saran ................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi pada era sekarang ini banyak mengalami kemajuan.
Perkembangan tersebut ditandai dengan munculnya suatu barang yang disebut gadget sehingga
memudahkan kegiatan manusia misalnya dapat mencari informasi dengan cepat. Menurut
(Syahudin, 2019)‘gadget adalah suatu benda elektronik yang digunakan sebagai komunikasi
oleh manusia seperti handphone, komputer dan lainnya.
Pada awalnya penggunaan gadget hanya digunakan orang dewasa akan tetapi dijaman
modern ini gadgetbanyak juga digunakan pada anak-anak. Penggunaan gadget untuk anak-
anak bisa berdampak positif maupun negatif’yaitu anak dapat mencari materi pembelajaran
dengan mudah dan dapat berkomunikasi jarak jauh selain itu bisa berdampak’ negatif anak
lebih sering memainkan gadget daripada bermain dan berinteraksi dengan teman sekitar hal
ini bisa menyebabkan anak menjadi seorang individualis, sehingga orang tua harus mengawasi
anak saat bermain gadget.

Pada saat ini dunia mengalami musibah dengan munculnya ‘virus corona yang sangat
menakutkan, virus ini tidak terlihat oleh mata manusia karena ukurannya sangat kecil apabila
terinfeksi virus coronaakan mengalami sesak nafas hingga paling parah kematian. Banyak
orang yang terdampak virus ini baik dalam hal ekonomi, sosial dan juga pendidikan.’Dampak
virus corona’ dalam bidang sosial yaitu manusia dilarang melakukan kegiatan yang
berkelompok/ dibatasi sehingga dalam bidang pendidikan juga terdampak yaitu banyak
Sekolah Dasar meliburkan semua muridnya untuk mencega Covid-19 semakin meluas maka
pembelajaran yang awalnya tatap muka tetapi sekarang ini memakai pembelajaran online
menggunakan gadget.

Pandemi Covid-19 adalah krisis kesehatan yang pertama dan terutama di dunia. Banyak
hal yang belum pernah terjadi, bisa terjadi pada pandemi covid-19 ini. Misalnya, penutupan
Bandara, penutupan sekolah, baik dari jenjang sekolah dasar, sampai perguruan tinggi,
penutupan toko, pemberlakuan WFH dan lain sebagainya. Salah satu dari banyak upaya
pemerintah untuk mengurangi penyebaran covid-19 ini yaitu melaksanakan kebijakan untuk
meliburkan seluruh aktivitas pendidikan dan menerapkan alternatif proses pendidikan bagi

1
peserta didik maupun mahasiswa secara daring. Dari upaya-upaya yang diterapkan untuk
mengurangi penularan covid-19 menimbulkan dampak yang signifikan di berbagai sektor,
salah satunya sector ekonomi, kegiatan sehari-hari dan seluruh aspek kehidupan anak. Dampak
ini juga bisa jadi melekat seumur hidup pada sebagian anak, meskipun rentan, tetapi resiko
kesehatan akibat infeksi covid-19 pada anak lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia
yang lebih tua. Terdapat 80 juta anak di Indonesia (sekitar 30% dari seluruh populasi) yang
berpotensi mengalami dampak serius akibat beragam dampak sekunder yang timbul, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini bisa terjadi semakin buruk, karena
perbedaan gender, tingkat pendapatan dan disabilitas. Direktur Eksekutif UNICEF telah
menghimbau pemerintah agar menyadari bahwa “anak-anak adalah korban yang tidak terlihat”,
mengingat adanya dampak jangka pendek dan panjang terhadap kesehatan, kesejahteraan,
perkembangan dan masa depan anak. Di sisi lain, anak yang tidak begitu mengerti tentang
covid-19 ini bisa tertekan dan mengalami gangguan mental karena rasa takut yang dimilikinya.
Oleh karena itu, orang tua harus cermat mengamati apabila ada tanda-tanda stress yang dialami
anak dan tidak mengabaikannya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja dampak yang ditimbulkan akibat dari pengunaan gadget terhadap anak
dan kemampuan interaksi sosianya?
b. Apa saja manfaat penggunaan gadget pada saat pandemi bagi anak?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Mengetahui apa saja dampak dan pengaruh dari adanya penggunaan gadget pada
anak-anak.
b. Guna mengetahui lebih lagi manfaat dari pengunaan gadget bagi anak-anak
terutamanya pada system pembelajaraan dimasa pandemi.
c. Mencari cara yang efektif untuk penerapan penggunaan gadget pada anak-anak.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Dapat mengetahui dampak positif dan negative pengunaan gadget terhadap anak-
anak dimasa pandemi.
b. Dapat mengetahui manfaat dari pengunaan gadget pada anak-anak baik dalam
system pembelajaran dan pengetahuan.

3
c. Dapat mengetahui cara yang bijak dan efektif dalam mengatur penggunaan gadget
dikalangan anak-anak pada masa pandemi.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengrtian Gadget

Gadget adalah suatu barang elektronik yang berfungsi untuk komunikasi satu dengan
yang lainnya tidaklah susah seiring kemajuan jaman. gadget memiliki fitur terbaru yaitu;
games, internet, video. Pada kemunculanya Gadget ialah sebuah istilah kata bahasa Inggris
yang berarti suatu barang elektronik kecil yang mempunyai macam fungsi khusus (Chusna,
2017).Pendapat lain juga menyebutkan bahwa Gagdet merupakan suatu bentuk nyata dari
adanya perkembangan teknologi pada zaman sekarang ini. Hal ini mempengaruhi pada pola
pikir maupun perilaku manusia (Putri Hana Pebriana, 2017). Gadget mempunyai banyak
manfaat bila dipakai dengan bijak dan sesuai fungsinya, asalkan pada saat anak menggunakan
gadget harus dalam pemantauan orang tua. (Marpaung, 2018).

2.2 Pengertian Virus Corona

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal


dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus
ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil,
maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar
ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Coronavirus adalah
kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Macam jenis aplikasi didalam gadget

Macam macam aplikasi pada gadget adalah sebagai berikut:

a. Aplikasi yang mendukung bagi pembelajaran yaitu : youtube, quiz, Microsoft 306.
Zoom, Ruang guru.com.
b. Sosial media seperti Whatsapp, facebook, line, Instagram, dan lain-lain
c. Game Catur, mobil-mobilan, dan sebagainya

3.2 Dampak positif dan negatif dari penggunaan gadget

Dampak positif,

Menurut (Witarsa et al., 2018)

a. Mempermudah komunikasi Dengan adanya gadget anak akan dengan mudah


berkomunikasi dengan teman yang lain.
b. Menambah pertemanan dengan adanya aplikasi didalam gadget anak bisa
memperluas jaringan pertemanan didunia maya.
c. Menambah rasa percaya diri Disetiap hari manusia akan membawa gadget
kemanapun karena bisa menambah rasa percaya diri.

Menurut (Ardianti et al., 2018) menjelaskan bahwa :

a. Mudah meperoleh informasi Anak dengan mudah mengakses informasi melalui


gadget.
b. Menjadikan anak yang kreatif Dengan aplikasi di gadget anak bisa lebih kreatif.
c. Menurut (Rozalia, 2017) Dampak positif yang ditimbulkan dari gadget adalah:
d. Sebagai hiburan Gadget sebagai sarana hiburan adalah menggunakan untuk
bermain games.
e. Sebagai media komunikasi Dengan gadget siswa dapat berkomunikasi dengan
mudah.
f. Penggunaan internet Didalam pembelajaran siswa mencari materi melalui
internet.

6
Jadi dari penjelasan ketiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan gadget
bisa mempermudah anak dalam mencari materi tugas sekolah, sebagai sarana hiburan,
anak bisa berteman dengan orang banyak dan menambah rasa percaya diri mereka, anak
bisa mengakses informasi dan membuat anak menjadi kreatif.

Dampak negatif,

Menurut penjelasan dari (Sinta, 2018) dinyatakan bahwa :

a. Bahaya terkena sinar radiasi Jika gadget digunakan dalam waktu yang lama
maka mengakibatkan berkurangnya kemampuan indera pengliatan karena
terkena cahaya radiasi.
b. Menjadikan sebuah kebisaan Dalam keseharian anak menjadikan gadget
sebagai kebiasaan yang tidak bisa terlepas dari genggaman anak sehingga selalu
dibawa kemanapun berada.
c. Terlambat dalam memahami materi pembelajaran Saat pembelajaran
berlangsung siswa tidak fokus terhadap materi yang disampaikan guru
dikarenakan sering mencari materi dalam gadget.

Menurut (Novitasari, 2016) sebagai berikut :

a. Malas melakukan kegiatan Dengan berbagai jenis aplikasi didalam gadget


membuat anak lebih asyik memainkan gadget daripada kegiatan olahraga
sehingga anak lebih mudah terserang penyakit.
b. Lupa bermain bersama teman Pemakaian gadget secara terus menerus bisa
melupakan kebiasaan bermain bersama teman didunia nyata.

Menurut penjelasan dari (Hidayati, 2016) bahwa dampak negative :

a. Menjadi kecanduan gadget Saat bermain dengan waktu lama bisa


berakibat kecanduan gadget anak menjadi tidak peduli saat diajak
bicara.
b. Lebih mementingkan gadget daripada perintah orang tua Pada saat
orang tua memperintah anak untuk membeli sesuatu akan tetapi anak
tidak mempedulikan dan melanjutkan bermain gadget.

Dari penjelasan ketiga ahli diatas dapat disimpulkan dampak negatif dari penggunaan
gadget terhadap anak adalah anak kecanduan bermain gadget, malas beraktifitas,
7
menjadi sebuah kebiasaan, sulit fokus dalam belajar. Antisosial dengan lingkungan
sekitar tempat tinggal.

3.3 Cara bijak dalam mengatur dan mengatasi pengaruh gadget

Pada anak dimasa pandemi

a) Interaksi Sosial
Manusia Sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan bantuan dari orang lain
selama hidupnya. Menurut Menurut (Xiao, 2018) interaksi sosial yaitu
hubungan dinamis yang saling berkaitan antar manusia. Meliputi hubungan
antar sesama individu, antara kelompok satu dengan kelompok lain, dan juga
hubungan antar seseorang dengan kelompok.
b) Jenis-jenis interaksi sosial
interaksi sosial dapat terbagi menjadi 3 jenis sebagai berikut :

a. Interaksi sosial antar sesama individu.


Interaksi sosial ini bisa terjadi pada saat dua individu bertemu dan
berkomunikasi. Misalnya bersalaman dengan teman dan saling
mengobrol saat pulang sekolah.
b. Interaksi antara individu dengan kelompok.
Interaksi sosial ini terjadi pada situasi yang sudah ditentukan. Misalnya:
guru memberi pelajaran ke siswa dikelas, kepala sekolah sedang rapat
dengan para guru
c. Interaksi antara kelompok dan kelompok
Kelompok merupakan satu-kesatuan yang saling berinteraksi dengan
kelompok lainnya, begitu juga dengan interaksi juga terjadi pada suatu
kelompok tersebut. Interaksi yang terjadi pada kelompok dapat dilihat
dari tim sepak bola yang saling bekerja sama untuk memenangkan
pertandingan. Interaksi sosial dalam kehidupan sehari hari dapat
terwujud di berbagai bentuk yaitu pergaulan seperti bersalaman,
menyapa dan komunikasi dengan orang lain.

Berdasarkan hasil beberapa penelitian, dapat disimpulkan bahwa selama covid-19, anak
banyak mengalami perubahan, perubahan positif dan juga negatif, baik sikap maupun emosi.
Pada awalnya, anak masih mau menuruti ajaran orang tua untuk tetap berada di rumah saja, hal

8
ini juga karena sejak awal orang tua telah memberi pemahaman tentang bagaimana bahayanya
covid-19. Akan tetapi, semakin hari anak merasa bosan dan tidak betah berada di rumah, hal
ini tidak hanya dirasakan oleh anak, tetapi juga orang tua juga. Hal ini dikarenakan beberapa
hal, yakni, ada orang tua yang kesulitan menciptakan suasana menyenangkan di dalam rumah,
orang tua yang acuh terhadap anak dan hanya bergantung pada gadget dan elektronik,
kurangnya kehangatan dan keharmonisan dalam keluarga, sehingga anak akan mencari
pelarian di luar rumah dan masih ada orang tua yang kesulitan untuk menyikapi kebosanan dan
perubahan sikap anak. Ketergantungan anak pada gadget dan elektronik lainnya selain dapat
mempengaruhi perkembangan anak, juga menjadikan anak menjadi seorang yang anti sosial,
apalagi di tengah situasi pandemi covid-19 dan lockdown saat ini. Ketergantuan atau
kecanduan yang dialami anak ini dikarenakan di dalam sel otak, saat seseorang memiliki
keterkaitan (kecanduan) terhadap sesuatu, ada jaringan saraf baru yang terbentuk. Ketika
“candu” tersebut tiba-tiba hilang, saraf itu seolah-olah meroanta-ronta. Untuk menghindarinya,
perlu adanya pengganti keterikatan (candu) tersebut.19 Ada beberapa cara bijak mengatasi
kecanduan gadget pada anak, yakni:

1. Membatasi Penggunaan Batasi penggunaan gadget sesuai dengan rekomendasi


kelompok usia anak. The American Academy of Pediatrics (2003) dan
Canadian Paediatric Society (2010) telah menerbitkan pedoman screen time,
seperti berikut:
a. Anak-anak di bawah usia 3 tahun sebaiknya tidak diberikan izin bermain
gadget, termasuk TV, smartphone atau tablet.
b. Anak-anak usia 3 hingga 4 tahun sebaiknya tidak diberikan izin kurang
dari satu jam dalam sehari.
c. Anak-anak usia 5 tahun ke atas sebaiknya menggunakan gadget tidak
lebih dari dua jam dalam sehari untuk penggunaan rekreasional (di luar
kebutuhan belajar).

2. Beri Jadwal
Buatlah jadwal yang tepat untuk anak bermain gadget. Di luar itu, orang tua
harus menyiapkan alternatif kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian anak
dari gadget.

9
3. Pengawasan

Letakkan TV atau komputer di ruang keluarga. Dengan demikian, setiap kali


anak menggunakannya, dia tidak sendirian dan selalu dalam pengawasan orang
tua ataupun anggota keluarga lainnya. Selain itu perangkat digital (smartphone)
juga sebaiknya tidak diserahkan pada anak sepenuhnya, biarkan anak meminta
izin dahulu sebelum menggunakannya dan ambil kembali setelah selesai.

4. Tetapkan Wilayah Bebas Gadget


Buat peraturan tidak boleh menggunakan gadget di tempat-tempat tertentu,
misalnya di meja makan, kamar tidur dan mobil.

5. Ajarkan Anak Tentang Menahan Diri


Berilah reward pada anak ketika dia berhasil menahan diri untuk tidak bermain
game dan mengikuti aturan yang telah disepakati.

6. Berikan Contoh yang Baik


Anak merupakan peniru ulung. Anak akan meniru apa yang dilakukan orang
tuanya. Untuk itu, orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik untuk anak.
Letakkan ponsel dan bermainlah bersama anak.

Sebuah penelitian tentang rumah tangga menemukan berbagai jenis lingkungan media. Sebuah
penelitian Northwestern University, yang melibatkan 2.300 orang tua dari anak-anal usia 0-8
tahun, menemukan tiga model: “media-sentris”, “moderat media”, dan “minim-media”.

1. Lebih dari sepertiga orang tua (39%) menerapkan model media-sentris. Mereka
menciptakan lingkungan rumah tangga yang berpusat di layar elekstronik,
selalu menyalakan televisi, ada perangkat televisi di masing-masing kamar
anak, juga sering menonton konten bersama-sama. Anak-anak di keluarga ini
menggunakan layar elektronik selama kira-kira lima jam per hari.

2. Hampir separuh dari sampel penelitian (45%) merupakan orang tua yang
moderat media. Keluarga ini cinta media, tapi kegiatan berkelompok lainnya
pun merupakan bagian penting dalam hidup mereka. Anak-anak mereka
menghabiskan tiga jam per hari di depan layar.

10
3. Sebanyak 16% dari sampel penelitian merupakan orang tua minim media.
Mereka menghabiskan kurang dari satu jam di depan layar televisi dan anak-
anak mereka menggunakan lebih sedikit waktu di depan layar elektronik (1 jam
35 menit perhari).

UNICEF mengumpulkan beberapa alternatif praktis untuk membantu para orang tua dan
pengasuh selama pandemi covid-19 ini. Diantaranya yakni:

a) waktu berkualitas dengan anak


b) tetap positif
c) buat jadwal
d) mengatasi perilaku kurang baik
e) tetap tenang dan kelola stress dan
f) mendiskusikan covid-19.

Penjabaran dari beberapa akternatif tersebut sebagai berikut :

1. Waktu berkualiatas dengan anak

Dalam setiap musibah pasti ada hikmah dibaliknya. Hal ini juga bisa dirasakan
dalam keluarga. Selama lockdown hubungan dengan keluarga terutama anak
bisa semakin dekat. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa kegiatan yang bisa
dirancang orang tua untuk anaknya. beberapa cara untuk membuat kegiatan
yang menarik untuk anak.

a) Tetapkan jadwal untuk berkegiatan dengan anak


Tetapkan durasi waktu kegiatan, misalnya 20 menit atau lebih lama,
tergantung kesepakatan orang tua. Lakukan hal ini secara rutin sesuai
jadwal setiap hari agar ada sesuatu yang bisa dinantikan anak.
b) Minta anak memilih jenis kegiatan
Berdisukusi dengan anak tentang jenis kegiatan apa yang kiranya bisa
dilakukan bersama-sama. Hal ini dapat membangun rasa percaya diri
anak.
c) Ide kegiatan dengan bayi/balita
1. Meniru ekspresi wajah atau suara

11
2. Menyanyikan lagu, membuat irama dengan mengetukkan benda-
benda sekitar seperti panic dan sendok
3. Menumpuk balok atau cangkir mainan
4. Mendongeng, membacakan buku atau memperlihatkan gambar-
gambar menarik.
d) Ide kegiatan dengan anak usia TK/Sekolah Dasar
1. Membacakan buku atau melihat-lihat gambar
2. Berjalan kaki di alam terbuka atau di sekitar rumah
3. Menari dan bernyanyi
4. Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah, bergotong-royong
membersihkan rumah dan memasak bisa dijadikan permainan
seru
5. Membantu anak mengerjakan tugas sekolah

e) Ide kegiatan dengan remaja


1. Ajak anak mengobrol tentang topik yang mereka minati: olah
raga, musik, teman sepermainan atau hal-hal yang berkaitan
dengan hobi anak
2. Berjalan kaki di alam terbuka atau di sekitar rumah
3. Berolah raga bersama diiringi musik kesukaan anak

2. Tetap Positif

Menjaga suasana hati anak agar tetap baik tidaklah mudah dengan berbagai
macam tingkat lakunya. Sering kali akhirnya orang tua mengahardik dan
mengeluarkan kata-kata yang menyakiti anak. Padahal anak akan lebih menurut
jika diperlakukan dengan lembut dan penuh kasih sayang.

a) Fokus pada perilaku yang orang tua inginkan

Gunakan kalimat positif saat meminta anak melakukan sesuatu. Contoh


: “Tolong, simpan bajumu, ya!”, “Kita rapikan mainannya sama-sama
yuk!.

b) Nada suara itu penting

12
Membentak anak tidak akan menyelesaikan masalah, sebaliknya hanya
akan menambah rasa sakit, stress dan marah, baik pada diri orang tua
maupun anak. Cobalah merubah cara penyelesaian masalah dengan
berbicara yang baik dan tenang dengan anak.

c) Pujian untuk anak


Memuji anak, baik anak usia dini maupun remaja merupakan hal yang
baik dan membuat anak lebih percaya diri. Selain itu, pujian merupakan
salah satu perilaku yang menunjukkan perhatian dan kepedulian orang
tua terhadap anak. Pujian ini diberikan jika anak menunjukkan perilaku
yang baik dan berhasil dalam menyelesaikan suatu pencapaian.

d) Tetap realistis
Ketika orang tua meminta anak untuk melakukan sesuatu, sebaiknya
harus realistis untuk dilaksanakan oleh anak. Anak usia muda biasanya
kesulitan untuk tetap tenang di dalam rumah sepanjang hari.

e) Bantu hubungan anak tetap dekat dengan teman-temannya


Anak remaja memiliki kebutuhan lebih besar untuk berkomunikasi
dengan teman-temannya. Bantu anak tetap terhubung dengan teman-
temannya melalui media sosial dan cara lain dengan tetap
memperhatikan protokoler kesehatan.

f) Buat Jadwal
Covid-19 menghentikan rutinitas di luar rumah, seperti bekerja dan
sekolah. Ini salah satu sistuasi yang sulit bagi semua orang terutama
anak, baik anak usia dini maupun remaja. Oleh karena itu, sebaiknya
buatlah rutinitas baru bersama keluarga selama di rumah.
• Rutinitas fleksibel, namun konsisten
a) Buatlah jadwal untuk orang tua dan anak. Buatlah
kegiatan yang terarah dan bernilai positif dan
mengandung unsur permainan agar anak tidak bosan.
b) Melibatkan anak dalam membuat jadwal, misalnya
jadwal pelajaran. Hal ini akan menjadikan anak memiliki

13
rasa tanggung jawab untuk mematuhi jadwal yang telah
dibuat.
c) Buatlah jadwal berolah raga setiap harinya. Olah raga
membantu meredakan stress dan menyalurkan energi
anak.
g) Ajarkan anak tentang jarak aman dan cara mempertahankannya
1. Bawa anak ke luar rumah, jika masih diperbolehkan.
2. Buat surat atau gambar untuk dilihat orang lain. Tempelkan di
jendela atau dinding rumah agar bisa dilihat.
3. Yakinkan anak, sampaikan cara-cara yang akan dilakukan agar
mereka tetap aman.
4. Dengarkan saran mereka dan pertimbangkan dengan serius.
5. Cuci tangan dan bersih-bersih menyenangkan
• Buatlah lagu cuci tangan dan gaya sederhana yang menarik agar
anak mau mencuci tangan.
• Berikan anak pujian atau poin jika mencuci tangan dengan
teratur.
• Buat permainan bertema sentuhan wajah. Pemenangnya adalah
orang yang paling jarang menyentuk wajah (silahkan jadi juri
dengan menghitung skor setiap orang).

h) Mendiskusikan covid-19 Berdiskusilah dengan anak, sampaikan


informasi tentang covid-19 dengan bahasa yang mudah anak pahami
agar anak tidak mengerti tentang situasi dan kondisi yang sedang terjadi.
1) Bersikap terbuka dengan anak
2) Bersikap jujur kepada anak
3) Bersikap mendukung
4) Tunjukkan pada anak cara melindungi diri dan teman-teman
mereka
5) Tidak tahu jawabannya? Tidak apa-apa
6) Pahlawan, bukan perundung
7) Menyortir berita yang beredar
8) Ingatkan anak bahwa mereka selalu dicintai

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Untuk menerapkan cara bijak dalam menanggapi pengaruh gadget pada anak, terutama
selama pandemi covid-19 ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua, yakni:

a) membatasi penggunaan
b) beri jadwal
c) pengawasan
d) tetapkan wilayah bebas gadget
e) ajarkan anak tentang menahan diri
f) berikan contoh yang baik

Orang tua harus benar-benar ekstra sabar dan telaten dalam menerapkan hal ini dan juga
dengan contoh teladan yang baik dari orang tua. Segala sesuatu yang baik haruslah bermula
dari orang tua. Pandemi covid-19 ini juga tidak hanya berpengaruh terhadap anak-anak, tetapi
juga orang tua.

Oleh karena itu, orang tua dapat menerapkan metode Filial Teraphy yang dapat
diaplikasikan dalam keseharian dan kegiatan bermain orang tua dengan anak, misalnya dalam
bermain puzzle, permainan kartu dan bermain boneka jari. Suasana di dalam rumah tergantung
dari tingkat kreativitas orang tua, jika orang tua kreatif dan dapat membangun suasana
menyenangkan, maka sedikit demi sedikit akan bisa mengurangi gadget dan dapat membangun
kedekatan secara emosional dengan orang tua. Adapun dapat berdampak positif dari
penggunaan gadget antara lain :

1) Mempermudah komunikasi
2) Dapat mencari informasi dimana saja
3) Memperbanyak jaringan pertemanan
4) Menambah kreatifitas anak

sedangkan dampak negatif dari penggunaan gadget antara lain

1) Anak malas membaca buku karena dapat materi dari internet


2) Anak malas aktifitas
3) Anak mudah marah

15
4) Tergangunya konsentrasi
5) Dapat merusak mata.

4.2 Saran

Sebenarnya dapat dilihat dari hal positif dan negatif dari adanya penggunaan gadget
terutama dikalangan anak-anak, dalam sistem pembelajaran dan komunikasi gadget sangat
penting dan mempermudah segala bentuk interaksi. Namun, dalam hal tersebut tentunya
peranan orang tua dan lingkungan tak kala penting untuk membiming perkembangan mutu dan
kualitas anak baik dalam perkembangan maupun pola pikirnya. Motorik dan prilaku anak juga
harus imbang dibandingkan jika harus sampai kecanduan dampak negatif dari gadget tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ardianti, W., Lapau, B., & Dewi, O. (2018). Jurnal Photon Vol. 9. No. 1, Oktober 2018.
Photon, 9(1), 1–8. http://ejurnal.umri.ac.id/index.ph p/photon/article/view/1057/612

Chusna, P. A. (2017). Pengaruh Media Gadget Pada Perkembangan Karakter Anak. Dinamika
Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan, 17(2), 315–330.
https://doi.org/10.21274/dinamik a/2017.17.2.315-330

Hidayati, R. (2016). PERAN ORANG TUA : KOMUNIKASI TATAP MUKA DALAM


MENGAWAL DAMPAK GADGET PADA MASA GOLDEN AGE. Jurnal Ilmu
Komunikasi, 1–10. http://jurnal.utu.ac.id/jsource

Kamil, M. F. (2016). Pengaruh Gadget Berdampak Kepada Kurangnya Komunikasi Tatap


Muka Dalam Kehidupan Sehari. http://repository.radenintan.ac.id /437/1/SKRIPSI.pdf

Latifa, U. (2017). Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar : Masalah dan
Perkembangannya. Journal of Multidisciplinary Studies, 1(2), 185–196.

Marpaung, J. (2018). Pengaruh Penggunaan Gadget Dalam Kehidupan. KOPASTA: Jurnal


Program Studi Bimbingan Konseling, 5(2), 55–64. https://doi.org/10.33373/kop.v5i
2.1521

Marzali, A.-. (2017). Menulis Kajian Literatur. ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia, 1(2),
27. https://doi.org/10.31947/etnosia. v1i2.1613

Jordan Efraim Palar, Franly Oniba dan Wenda Oroh. “Hubungan Peran Keluarga dalam
Menghindari Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak dengan Perilaku Anak
dalam Penggunaan Gadget di Desa Kiawa 2 Barat Kecamatan Kawangkoan Utara”.
Volume 6 Nomor 2, 2008

17

Anda mungkin juga menyukai