Peristilahan
Pengertian seni dalam bahasa Indonesia
memiliki riwayat peristilahannya sendiri
yang tidak sederhana, baik dipandang
dari segi terminologis maupun
etimologisnya. Hal ini mulanya
disebabkan oleh ketiadaan padanan
istilah yang pas dalam bahasa
Indonesia/Melayu untuk konsep art
dalam bahasa Inggris atau kunst dalam
bahasa Belanda.
Asal kata
Cetakan tangan di Gua Pettakere di Situs Prasejarah Leang-Leang, Maros. Setidaknya diperkirakan berusia 39.900
tahun.
Panorama bagian gambar Seribu Li Pegunungan dan Sunai-sunai oleh pelukis Wang Ximeng, abad ke-12 dinasti Song.
Kegunaan
Seni memiliki sejumlah besar fungsi yang
berbeda sepanjang sejarahnya, sehingga
tujuannya sulit untuk diabstraksikan atau
dikuantifikasi dengan konsep tunggal
apa pun. Namun hal ini tidak menyiratkan
bahwa tujuan seni adalah sesuatu yang
"kabur", melainkan bahwa seni tercipta
dengan memiliki banyak alasan unik dan
berbeda. Beberapa kegunaan seni
disediakan dalam garis besar berikut.
Berbagai tujuan seni dapat
dikelompokkan sesuai dengan yang tidak
termotivasi, dan yang termotivasi (Lévi-
Strauss).[29]
1.
Irama visual dalam motif ikat Sumba, hinggi, kain untuk laki-laki
Gambar
Metalpoin dan kapur di atas kertas. Gambar-latihan kepala oleh Leornardo da Vinci.
Karya Juan Gris Le Petit Déjeuner "Sarapan" yang memanfaat potongan koran.
Patung
Gendongan bayi suku Dayak Bahau yang memadukan ukiran kayu dengan kerang.
Kayu. Memahat/mengukir kayu
ditemukan di seluruh kebudayaan di
dunia. Akan tetapi peninggalan
berbahan kayu tidak banyak yang
bertahan hingga zaman modern
karena kelemahannya terhadap
pembusukan, kerusakan akibat
serangga atau kebakaran. Memahat
kayu membutuhkan kemampuan
membaca galur kayu. Karya pahatan
kayu dapat berupa patung atau figurin,
ukiran sebagai hiasan, atau benda lain
yang terbuat dari kayu.
Batu. Masyarakat prasejarah membuat
patung batu mungil, seperti Venus dari
Willendorf, sebelum belajar membuat
patung besar yang bisa berdiri. Budaya
Yunani mempelajari cara membuat
patung yang dapat berdiri sendiri dari
budaya Mesir yang sebelumnya sudah
mampu menciptakan patung-patung
kouros. Lambat laun mereka semakin
mengembangkan seni memahat batu
hingga sampai pada tingkatan
naturalisme yang menakjubkan.
Kontemporer
Keterjangkauan
Semenjak dahulu kala, karya-karya seni
terbaik sengaja dihadirkan untuk
menunjukkan kekayaan dan kekuasaan.
Karya seni ini sering kali diciptakan
dengan menggunakan bahan-bahan
berskala besar dan mahal. Banyak karya
seni dipesan oleh penguasa politik atau
lembaga agama, dengan versinya yang
lebih sederhana untuk golongan papan
atas dalam masyarakat.[40]
Versailles: Louis Le Vau membuka lapangan dalam untuk menciptakan kesan jalan masuk yang banglas, cour
d'honneur, yang kemudian ditiru di berbagai penjuru Eropa.
Cabang-cabang seni
Umumnya seni dibagi menjadi dua
cabang besar, yakni seni murni (fine art)
dan seni terapan (applied art). Seni rupa
murni tidak memperhatikan unsur
praktis. Karya seni rupa murni adalah
ungkapan daya cipta pembuatnya.
Cabang-cabang seni rupa murni di
antaranya adalah:[51]
Seni Lukis
Seni Grafis
Seni Patung
Seni Keramik
Seni Pertunjukan
Musik
Desain perabotan kursi di Museum Desain Copenhagen
Desain Produk
Desain Grafis atau Desain Komunikasi
Visual
Arsitektur
Desain Interior
Tata busana
Kerajinan
Desain industri
Kaligrafi
Desain otomotif
Gerakan-gerakan seni
Gerakan/aliran seni dan sastra secara
lintas sejarah antara lain adalah sebagai
berikut:
Asal Barat
Romanesque
Gotik
Mannerisme
Barok
Rokoko
Klasisisme
Klasisisme Weimar
Sentimentalisme
Romantisisme
Musik romantik
Romantisisme Jerman
Neo-romantisisme
Akademisme
Realisme
Naturalisme
Realisme sosialis
Realisme magis
Pra-Raphaelite
Impresionisme
Dekaden
Simbolisme
Modernisme
Art Nouveau
Gerakan seni dan kriya
Pascaimpresionisme
Fauvisme
Kubisme
Primitivisme
Ekspresionisme
Die Brücke
Der Blaue Reiter
Avant-garde
Dadaisme
Futurisme
Kubofuturisme
Imagisme
Imaginisme
Konstruktivisme
Seni abstrak
Orfisme
Suprematisme
Neoplastisisme
De Stijl
Funksionalisme
Bauhaus
Ekspresionisme abstrak
Purisme
Surealisme
Art Deco
Minimalisme
Pop art
Plakatstil
Pascamodernisme
Seni siborg
Asal Timur
Polemik
Seni dalam perjalanan sejarahnya sering
kali menuai kontroversi, yakni dalam
bentuk tidak disukai oleh sejumlah pihak
yang melihatnya karena berbagai alasan,
meskipun sebagian besar kontroversi
pra-modern direkam secara samar, atau
sama sekali hilang dari pengetahuan
modern. Salah satu bentuk kebencian
dan penghancuran terhadap seni adalah
ikonoklasme. Banyak hal yang dapat
melatarbelakangi ikonoklasme, termasuk
salah satunya adalah agama. Sementara
itu, anikonisme adalah ketidaksukaan
secara umum terhadap semua gambar
figuratif, atau sering kali hanya yang
bersifat religius. Anikonisme dapat
ditemui di banyak agama besar. Dalam
Seni Islam, penggambaran Muhammad
dianggap sebagai hal yang kontroversial.
Sebagian karya seni lainnya tidak disukai
semata-mata karena menggambarkan
atau mewakili penguasa atau pihak yang
tidak disegani atau menggambarkan
kelompok lain. Kesepakatan tentang
nilai-nilai artistik sering kali bersifat
konservatif dan dianggap sangat serius
oleh para kritikus seni, meskipun sering
kali tidak dipandang demikian oleh
masyarakat umum. Muatan ikonografi
seni dapat menimbulkan kontroversi,
seperti penggambaran baru Bunda Maria
Jatuh Pingsan dalam adegan Penyaliban
Yesus. Pengadilan Terakhir oleh
Michelangelo juga dianggap
kontroversial karena berbagai alasan,
termasuk pelanggaran kesopanan dalam
bentuk ketelanjangan dan pose Kristus
yang tampak seperti Apollo.[53][54]
Lihat pula
Wikiquote memiliki koleksi kutipan
yang berkaitan dengan: Seni.
Wikimedia Commons memiliki media
mengenai Seni.
Estetika
Musik
Sastra
Seni rupa
Seni pertunjukan
Seni tradisional
Seni kontemporer
Permainan video sebagai bentuk seni
Referensi
1. "Hasil Pencarian - KBBI Daring" (https://kb
bi.kemdikbud.go.id/entri/seni) .
kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal
2018-10-29.
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Seni&oldid=23070609"