Anda di halaman 1dari 5

PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT (PJT)

PJT adalah ketidakmampuan janin mempertahankan pertumbuhan yang diharapkan


sesuai dengan kurva pertumbuhan yang telah terstandarisasi dengan atau tanpa adanya
KMK.

BAYI KECIL MASA KEHAMILAN (KMK)


Janin dengan taksiran berat janin (TBJ) atau lingkar perut janin pada pemeriksaan
USG yang kurang dari persentil 10.

Klasifikasi
1. Simetris
Janin yang secara proporsional berkuran badan kecil.
a. Usia kehamilan: <20 minggu (fase hiperplasia).
b. Etiologi: kelainan kromosom atau infeksi.
c. Jumlah sel: berkurang.
d. Penampilan klinis: proporsi tubuh tampak normal (berat dan panjang sama-
sama terganggu) - indeks ponderal normal.
Indeks ponderal adalah rasio berat/panjang badan.
e. Prognosis jelek.

2. Asimetris
Janin yang berukuran badan tidak proporsional.
a. Kehamilan trisemester III (29 s.d. 40 minggu) (fase hipertrofi).
b. Etiologi: insufisiensi plasenta (contoh: preeklamsia).
c. Ukuran sel: berkurang.
d. Lingkaran perut kecil, skeletal dan kepala normal, indeks ponderal abnormal.
e. Prognosis lebih baik.

Faktor risiko
Dapat dideteksi sebelum kehamilan
1. Riwayat PJT sebelumnya,
2. Riwayat penyakit kronis,
3. Riwayat antiphospholipid syndrome (APS),
4. IMT rendah, dan
5. Keadaan hipoksia maternal.
Dapat dideteksi selama kehamilan
1. Peningkatan kadar MSAFP/hCG,
2. Riwayat minum jenis obat-obatan tertentu seperti coumarin dan hydantoin,
3. Perdarahan pervaginam,
4. Kelainan plasenta,
5. Partus prematurus,
6. Kehamilan ganda,
7. Kurangnya penambahan berat badan selama kehamilan.

Etiologi
Maternal
1. Hipertensi dalam kehamilan,
2. Penyakit jantung sianosis,
3. Diabetes mellitus lanjut,
4. Hemoglobinopati,
5. Penyakit autoimun,
6. Malnutrisi,
7. Merokok,
8. Narkotika,
9. Kelainan uterus,
10. Trombofilia.
Plasenta dan tali pusat
1. Sindroma twin to twin transfusion,
2. Kelainan plasenta,
3. Solusio plasenta kronik,
4. Plasenta previa,
5. Kelainan insersi tali pusat,
6. Kelainan tali pusat.
Fetal
1. Infeksi pada janin - HIV, cytomegalovirus, rubella, herpes, toxoplasmosis,
syphilis.
2. Kelainan kromosom/genetik (trisomi 13, 18, 2, triploidy, Turner’s syndrome,
penyakit metabolisme).
Penapisan
Penapisan awal: anamnesis yang lengkap - faktor risiko terjadinya PJT,
Pemeriksaan fisik: ANC rutin sejak usia kehamilan 20 minggu s.d. aterm - TFU (jika
ada perbedaan ≥3 cm dengan kurva standar) → pemeriksaan USG.
Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan USG serial.
Trisemester 1 - konfirmasi HPHT,
Pertengahan trisemester 2 (18 s.d. 20 minggu) - mencari kelainan bawaan dan
kehamilan kembar,
Trisemester 3 (28 s.d. 32 minggu) - mendeteksi gangguan pertumbuhan dan fenomena
brain sparing effect (oligohidramnion dan pemeriksaan Doppler velocimetry
abnormal).
Diagnosis PJT ditegakkan berdasarkan TBJ atau lingkar perut/abdominal
circumference (AC) ≤10 persentil dari pemeriksaan USG. Diakibatkan oleh proses
patologis sehingga tidak mencapai potensi pertumbuhan secara biologis.
1. Gerak janin berkurang,
2. TFU <3 cm TFU normal sesuai usia kehamilan,
3. Pertambahan berat badan <5 kg pada usia kehamilan 24 minggu atau <8 kg pada
usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu dengan BMI <30),
4. Taksiran berat janin <10 persentil,
5. HC/AC >1,
6. Volume cairan ketuban berkurang (IFA <5 cm atau SDP <2 cm).

Diagnosis
1. Palpasi abdomen
2. Mengukur TFU secara serial, dianjurkan pada kehamilan di atas 24 minggu
3. TBJ dan AC
4. ICA, Doppler, kardiotokografi (KTG), dan profil biofisik
AFI dilakukan setiap minggu atau 2 kali seminggu tergantung berat ringannya
PJT.

Pemantauan Fungsional Janin


Nonstress Test (NST)
Dilakukan pada usia kehamilan lebih dari 28 minggu menggunakan kardiotokografi.
Pemeriksaan ini mengukur laju jantung janin sebagai respon dari pergerakan janin
selama 20 s.d. 30 menit.
Cara pemeriksaan:
Menggunakan sabuk yang memiliki sensor yang sensitif terhadap DJJ dan dipasang
melingkari perut ibu yang berbaring, kemudian denyut jantung janin direkam oleh
mesin yang tersedia.
Hasil pemeriksaan:
1. Reaktif - aliran darah ke janin adekuat.
Reaktif jika terdapat dua atau lebih akselerasi laju jantung janin dalam 20 menit,
baik dengan atau tanpa pergerakan yang dirasa oleh ibu.
Akselerasi: jika terdapat 15 dpm di atas nilai dasar selama 15 detik (usia >32
minggu), atau 10 dpm di atas nilai dasar selama 10 detik (usia <32 minggu).
2. Nonreaktif
Membutuhkan beberapa pemeriksaan tambahan untuk membedakan apakah benar
penyebab tidak reaktif akibat:
a. Kurangnya oksigenasi, atau
b. Alasan lain yang menyebabkan janin tidak reaktif (pola tidur, riwayat minum
obat ibu).

Amniotic fluid index (AFI)


AFI <5 cm atau SDP <2 cm.
Oligohidramnion pada PJT dianggap sebagai suatu keadaan emergensi dan indikasi
untuk melakukan terminasi kehamilan pada janin viabel.

Penilaian kesejahteraan janin


Pemeriksaan skor profil biofisik.

Pengukuran Doppler velocimetry


USG Doppler dapat digunakan untuk mendiagnosis PJT asimetris yang biasanya
disebabkan oleh insufisiensi plasenta.
Peningkatan resistensi perifer dari kapiler-kapiler uterus (contoh: HDK) akan ditandai
dengan penurunan tekanan diastolik sehingga sistolik/diastolik (S/D) ratio akan
meningkat.
Penatalaksanaan
Aterm
Persalinan
Jika End Diastolic masih ada - persalinan ditunda sampai usia kehamilan 37 minggu.

Anda mungkin juga menyukai