PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hipoglikemia dapat bersifat sementara akibat kekurangan produksi glukosa karena kurangnya depot
glikogen dihati atau menurunnya glukoneogenesis lemak dan asam amino. Pada hipoksia, pembentukan
energy dari glukosa menurun dengan akibat kerusakan neuron.hipoglikemi dapat terjadi pada bayi dari
ibu penderita diabetes mellitus, pada BBLR, dismaturitas dan bayi dengan penyakit umum yang berat
seperti sepsis, meningitis, dan sebagainya.
Banyak yang harus diperhatikan pada bayi baru lahir, untuk mencegah hal yan tidak diinginkan pada bayi
dalam awal-awal kehidupannya. Maka dari itu perlu diperhtikan pula riwayat ibu saat kehamilan serta
pada kehamilan yang lalu.
1.2 TUJUAN
ISI
2.1 DEFINISI
Hipoglikemi adalah kondisi ketidaknormalan kadar glokosa serum yang rendah. Keadaan ini dapat
didefinisikan sebagai kadar glukosa dibawah 40 mg/dL setelah kelahiran berlaku untuk seluruh bayi baru
lahir, atau pembacaan strip reagen oxidasi glukosa darah. Hanya 20% hipoglikemia bersifat simptomatik,
yaitu hipoglikemia yang disertai gejala neurologis dan gejala tersebut akan hilang setelah pemberian
glukosa, tetapi kerusakan otak masih mungkin terjadi dan gejala akan terlihat kemudian. Pada
hipoglikemia berat gejala menyarupai asfiksia. Pada bai baru lahir dengan kejang atau jitteriness
hendaknya dilakukan pemeriksaan Dextrostix berulang.
Saat menyuntikan obat insulin, anda harus tahu dan paham dosis obat yang anda suntik sesuai dengan
kondisi gula darah saat itu. Celakanya, terkadang pasien tidak dapat memantau kadar gula darahnya
sebelum disuntik, sehingga dosis yang disuntikan tidak sesuai dengan kadar gula darah saat itu. Memang
sebaiknya bila menggunakan insulin suntik, pasien harus memiliki monitor atau alat pemeriksa gula
darah sendiri.
Penderita diabetes sebaiknya mengkonsumsi obat insulin dengan kerja lambat dua kali sehari dan obat
yang kerja cepat sesaat sebelum makan. Kadar insulin dalam darah harus seimbang dengan makanan
yang dikonsumsi. Jika makanan yang anda konsumsi kurang maka keseimbangan ini terganggu dan
terjadilah hipoglikemia.
Olah raga atau aktifitas berat lainnya memiliki efek yang mirip dengan insulin. Saat anda berolah raga,
anda akan menggunakan glukosa darah yang banyak sehingga kadar glukosa darah akan menurun. Maka
dari itu, olah raga merupakan cara terbaik untuk menurunkan kadar glukosa darah tanpa menggunakan
insulin.
Alkohol menganggu pengeluaran glukosa dari hati sehingga kadar glukosa darah akan menurun.
Dianjurkan bagi mereka yang menggunakan suntikan insulin agar merubah lokasi suntikan setiap
beberapa hari. Menyuntikan obat dalam waktu lama pada lokasi yang sama akan menyebabkan
penebalan jaringan. Penebalan ini akan menyebabkan penyerapan insulin menjadi lambat.
Tiap tiap obat insulin sebaiknya dikonsumsi menurut waktu yang dianjurkan. Anda harus mengetahui
dan mempelajari dengan baik kapan obat sebaiknya disuntik atau diminum sehingga kadar glukosa
darah menjadi seimbang.
Beberapa penyakit seperti celiac disease dapat menurunkan penyerapan glukosa oleh usus. Hal ini
menyebabkan insulin lebih dulu ada di aliran darah dibandingan dengan glukosa. Insulin yang kadung
beredar ini akan menyebabkan kadar glukosa darah menurun sebelum glukosa yang baru
menggantikannya.
9. Gangguan hormonal.
Orang dengan diabetes terkadang mengalami gangguan hormon glukagon. Hormon ini berguna untuk
meningkatkan kadar gula darah. Tanpa hormon ini maka pengendalian kadar gula darah menjadi
terganggu.
Aspirin dapat menurunkan kadar gula darah bila dikonsumsi melebihi dosis 80 mg.
Hipoglikemia yang terjadi sebelumnya mempunyai efek yang masih terasa dalam beberapa waktu.
Meskipun saat ini anda sudah merasa baikan tetapi belum menjamin tidak akan mengalami hipoglikemia
lagi.
2.3 PATOFISIOLOGI
· Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang yang
berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada
susunan saraf pusat bahkan sampai kematian.
· Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes melitus.
Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup selama proses persalinan dan
hari-hari pertama pasca lahir.
Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena meningkatkan penggunaan
cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan.
Jitteriness
Sianosis.
Apnea.
Hipotermia.
RDS.
DIAGNOSIS BANDING
Insufisiensi adrenal, kelainan jantung, gagal ginjal, penyakit SSP, sepsis, asfiksia, abnormalitas metabolik
(hipokalsemia, hiponatremia, hipernatremia, hipomagnesemia, defisiensi piridoksin).
Penyulit
1. Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) : ukuran bayi yang besar ataupun normal yang
mengalami kerusakan sistem produksi pankreas sehingga terjadi hiperinsulin.
2. Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : tarjadi jika bayi mengalami malnutrisi
sehingga mengalami kekurangan cadangan lemak dan glikogen.
3. Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari neonatus sehingga terjadi peningkatan
metabolisme yang memerlukan banyak cadangan glikogen.
4. Berulang ( Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis, atau metabolisme insulin
terganggu.
1. Resiko komplikasi berhubungan dengan kadar glukosa plasma yang rendah seperti, gangguan mental,
gangguan perkembangan otak, gangguan fungsi saraf otonom, koma hipoglikemi.
Rencana tindakan:
- Monitor kesadaran
Rencana tindakan:
- Pastikan setiap benda yang dipakai kontak dengan bayi dalam keadaan bersih atau steril
- Cegah kontak dengan petugas atau pihak lain yang menderita infeksi saluran nafas.
- Perhatikan kondisi feces bayi
3. Resiko Ggn Keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan peningkatan pengeluaran
keringat.
Rencana tindakan:
Rencana tindakan:
- Lakukan fisiotherapi
- Ganti pakaian bayi secara teratur dan atau jika kotor dan basah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hipoglikemi adalah kondisi ketidaknormalan kadar glokosa serum yang rendah. Keadaan ini dapat
didefinisikan sebagai kadar glukosa dibawah 40 mg/dL setelah kelahiran berlaku untuk seluruh bayi baru
lahir, atau pembacaan strip reagen oxidasi glukosa darah.
3. Sekunder (Scondary).
4. Berulang ( Recurrent).
Patofisiologi
Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin sehingga respon insulin juga meningkat
pada janin. Saat lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa berhenti sedangkan respon
insulin masih tinggi (transient hiperinsulinism) sehingga terjadi hipoglikemi.
Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang yang
berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada
susunan saraf pusat bahkan sampai kematian.
Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes melitus.
Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup selama proses persalinan dan
hari-hari pertama pasca lahir.
Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena meningkatkan penggunaan
cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan.