Anda di halaman 1dari 42

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Pekanbaru yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam

do
gu perkara gugatan antara:
Idawati, berkedudukan di Jl. Riau Komp. Teladan No. 05,

In
A
RT.002/RW.002,, Kel. Air Hitam, Payung Sekaki, Kota
Pekanbaru, Riau dalam hal ini memberikan kuasa
ah

kepada Aprizal.SH.MH, dan rekan, para advokat

lik
beralamat di Jalan Pesantren Al-Munawwarah
Perumahan Primaraya Lestari Blok B13, Tenayan
am

ub
Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau Berdasarkan
surat Kuasa Khusus nomor 015/SK.APL/II/2022 yang
ep
telah diregister di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
k

Pekanbaru tertanggal 23 Mei 2022, perbaikan dengan


ah

surat kuasa Khusus nomor 091/SK.APL/VI/2022,


R

si
tanggal 16 Juni 2022 yang telah diregister di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru

ne
ng

tertanggal 17 Juni 2022, sebagai Penggugat;


Lawan:

do
gu

Wella Musfa Tella, bertempat tinggal di Villa Taman Mulia Indah Blok J
Nomor 1, RT.001/RW.003, Kel. Simpang Tiga, Bukit
Raya, Kota Pekanbaru, Riau, dalam hal ini
In
A

memberikan kuasa kepada Abdul Heris Rusli, SH.MH,


dan rekan, para advokat beralamat di Jalan Amal
ah

lik

Mulia (Tuanku Tambusai) Blok C no 9 Kota


Pekanbaru, Provinsi Riau Berdasarkan surat Kuasa
m

ub

Khusus tanggal 9 Juni 2022, nomor 049/SKK-


AHR/VI/2022 yang telah diregister di Kepaniteraan
ka

Pengadilan Negeri Pekanbaru tanggal 15 Juni 2022,


ep

sebagai Tergugat ;
ah

Pengadilan Negeri tersebut;


R

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;


es

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;


M

ng

Setelah memperhatikan pembuktian kedua pihak;


on
gu

Halaman 1 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TENTANG DUDUK PERKARA

R
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 23 Mei

si
2022 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

ne
ng
Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2022 dalam Register Nomor
151/Pdt.G/2022/PN Pbr, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa sekitar tahun 2008 sampai tahun 2013 antara

do
gu PENGGUGAT dan TERGUGAT pernah menjalankan kegiatan usaha
dengan menggunakan perusahaan milik PENGGUGAT yang bergerak

In
A
dibidang trading batubara;
2. Bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh PENGGUGAT dan
ah

TERGUGAT tersebut pada awalnya menggunakan kendaraan angkut

lik
yang disewa dari Pihak Ketiga;
3. Bahwa kemudian TERGUGAT menyatakan: “kalau bisnis ini
am

ub
lancar seperti ini, ayolah kita membeli kendaraan angkut sendiri, karena
nantinya akan digunakan sebagai investasi perusahaan”;
ep
4. Bahwa oleh karena TERGUGAT juga memiliki kendaraan angkut
k

sendiri, dan berniat untuk menambah unit namun terkendala pengajuan


ah

kredit dan disisi lain TERGUGAT masih ada kewajiban untuk membayar
R

si
kredit cicilan kendaraan angkutnya sendiri, pada akhirnya TERGUGAT
mengajak dan meyakinkan PENGGUGAT untuk menambah unit

ne
ng

kendaraan tetapi menggunakan nama dari perusahaan PENGGUGAT


untuk mendapatkan kredit;

do
gu

5. Bahwa setelah diyakinkan oleh TERGUGAT, PENGGUGAT


kemudian menyepakati ajakan TERGUGAT untuk membeli 16 (enam
belas) unit Dumptruck bekas secara bertahap yang akan digunakan
In
A

sebagai kendaraan angkut batubara pada kegiatan usaha tersebut


dibawah tanggungjawab dan pengawasan TERGUGAT;
ah

lik

6. Bahwa adapun ke 16 (enam belas) unit Dumptruck tersebut dibeli


oleh PENGGUGAT atas nama CV. Bandaraya Samudera Abadi
m

ub

(Perusahaan milik TERGUGAT) dengan cara kredit di perusahaan


pembiayaan;
ka

7. Bahwa dalam pembelian ke 16 (enam belas) unit Dumptruck,


ep

TERGUGAT dibebankan kewajiban untuk menjalankan Dumptruck


ah

tersebut dan mencari pihak-pihak lain yang membutuhkan kendaraan


R

angkutan agar dapat disewakan, serta TERGUGAT dibebankan pula


es

untuk mencari total biaya pembayaran kredit ke 16 (enam belas) unit


M

ng

Dumptruck tersebut setiap bulannya;


on
gu

Halaman 2 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa atas kesepakatan yang demikian itu, TERGUGAT

R
menyanggupi dan lagi-lagi meyakinkan PENGGUGAT bahwa dalam

si
kerjasama ini kedepannya tidak akan timbul masalah, apalagi sampai

ne
ng
menimbulkan tunggakan pembayaran kredit;
9. Bahwa pembayaran cicilan pada poin 1 (satu) sampai 8 (delapan)
diatas merupakan tanggungjawab penuh dari TERGUGAT dan akan

do
gu disetorkan ke Perusahaan milik PENGGUGAT setiap bulannya,
kemudian diteruskan oleh PENGGUGAT kepada perusahaan

In
A
pembiayaan yang memberikan fasilitas kredit tersebut;
10. Bahwa setelah 16 (enam belas) unit Dumptruck dibeli dengan
ah

cara-cara sebagaimana diatas, kemudian langsung digunakan sebagai

lik
kendaraan angkut batubara dan kendaraan angkut material lainnya
sesuai kehendak TERGUGAT serta langsung berada dibawah
am

ub
pengawasan dan tanggungjawab TERGUGAT;
11. Bahwa ternyata, pasca pembelian ke 16 (enam belas) unit
ep
Dumptruck tersebut, TERGUGAT tidak mencapai target mencari uang
k

untuk pembayaran cicilan kredit. Adapun jumlah uang yang disetorkan


ah

oleh TERGUGAT selalu kurang dari jumlah tagihan cicilan kredit,


R

si
sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut digunakanlah uang dari
Perusahaan milik PENGGUGAT;

ne
ng

12. Bahwa hal demikian itu berlangsung berlarut-larut, sehingga


hampir setiap bulan pada saat jatuh tempo pembayaran PENGGUGAT

do
gu

selalu menutupi kekurangan pembayaran biaya cicilan 16 (enam belas)


unit Dumptruck itu;
13. Bahwa PENGGUGAT kemudian mengkonfirmasi kepada
In
A

TERGUGAT terkait hal ini, namun TERGUGAT memberikan jawaban


agar kekurangan pembayaran biaya cicilan kredit tersebut ditutupi dulu
ah

lik

oleh PENGGUGAT melalui perusahaannya, baru nanti kemudian akan


diganti oleh TERGUGAT kekurangan biaya tersebut;
m

ub

14. Bahwa oleh karena peristiwa diatas, menyebabkan ekonomi


perusahaan milik PENGGUGAT terganggu karena mengalami kerugian
ka

yang disebabkan kendaraan berupa 16 (enam belas) unit Dumptruck


ep

yang berada dibawah pengawasan dan tanggungjawab TERGUGAT


ah

tidak dapat mencapai target biaya cicilan kredit, sementara


R

PENGGUGAT melalui perusahannya harus menanggung angsuran ke 16


es

(enam belas) unit Dumptruck tersebut;


M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Bahwa PENGGUGAT kemudian meminta pertanggungjawaban

R
kepada TERGUGAT, dan pada tahun 2013 PENGGUGAT dan

si
TERGUGAT sepakat untuk menjual ke 16 (enam belas) unit Dumptruck

ne
ng
tersebut untuk mencegah kerugian yang lebih besar yang berpotensi
akan diderita oleh PENGGUGAT, hasil penjualan seluruh unit tersebut
seluruhnya digunakan untuk melunasi hutang dan tunggakan yang telah

do
gu terjadi;
16. Bahwa, hasil perjualan yang dimaksud dalam angka 15 (lima

In
A
belas) tersebut diatas tidak mencukupi untuk melunasi hutang dan
tunggakan, sehingga kekurangan dari pelunasan tersebut menggunakan
ah

uang dari Penggugat untuk sementara waktu, yang kemudian akan

lik
diganti seluruhnya oleh tergugat ;
17. Bahwa setelah dihitung sebagaimana angka 15 (lima belas) dan
am

ub
16 (enam belas) tersebut, timbullah kerugian yang harus ditanggung oleh
TERGUGAT senilai Rp.2.175.243.000,- (Dua Miliyar Seratus Tujuh Puluh
ep
Lima Juta Dua Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah);
k

18. Bahwa terhitung sejak tahun 2013 sampai Januari 2019,


ah

TERGUGAT tidak segera melaksanakan kewajibannya untuk membayar


R

si
total kerugian PENGGUGAT senilai Rp.2.175.243.000,- (Dua Miliyar
Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Dua Ratus Empat Puluh Tiga Ribu

ne
ng

Rupiah) tersebut;
19. Bahwa, setelah Penggugat mengkonfirmasi kepada Tergugat

do
gu

terkait pembayaran atas kerugian Penggugat yang harus ditanggung


oleh Tergugat, maka pada tanggal 30 Januari 2019, TERGUGAT telah
membuat Surat Pernyataan Pengakuan Hutang yang pada pokoknya
In
A

TERGUGAT akan mengembalikan kerugian PENGGUGAT dengan cara


mencicil, dengan ketentuan:
ah

lik

1. Pencicilan pelunasan dilakukan selama 10 (sepuluh) Tahun,


terhitung mulai tanggal 01 Februari 2019 sampai dengan 01 Februari
m

ub

2029;
2. Pencicilan pelunasan dilakukan setiap tanggal 01 (satu);
ka

3. Minimal pencicilan setiap bulan adalah sebesar Rp.5.000.000,-


ep

(Lima Juta Rupiah);


ah

20. Bahwa TERGUGAT, sejak ditandatanganinya Surat Pernyataan


R

Pengakuan Hutang tersebut telah melakukan ingkar janji terhadap


es

pelunasan pembayaran, terhitung sejak tanggal 01 Februari 2019 sampai


M

ng

on
gu

Halaman 4 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Gugatan ini diajukan oleh PENGGUGAT, TERGUGAT hanya

R
melakukan pembayaran beberapa kali dengan rincian:

si
1. Pengurangan fee angkutan sebesar Rp. 31.252.650,00,-

ne
ng
2. Pembayaran sebesar Rp. 5.000.000,00-
3. Pada tanggal 8 Februari 2019 sebesar Rp. 3.000.000,00-
4. Pada tanggal 13 Maret 2019 sebesar Rp. 3.000.000,00-

do
gu 5. Pada tanggal 22 April 2019 fee angkutan sebesar Rp.
6.123.660,00-

In
A
6. Pada tanggal 24 April 2019 sebesar Rp. 4.300.000,00-
Total pengembalian yang dilakukan oleh TERGUGAT sebesar Rp.
ah

52,676,310,00- (lima puluh dua juta enam ratus tujuh puluh enam ribu

lik
tiga ratus sepuluh rupiah);
21. Bahwa, sisa hutang TERGUGAT yang harus dibayarkan adalah
am

ub
sejumlah Rp. 2.122.566.690.00- (Dua Milyar Seratus Dua Puluh Dua
Juta Lima Ratus Enam Puluh Enam Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh
ep
Rupiah);
k

22. Bahwa PENGGUGAT sudah sering menegur dan memperingati


ah

TERGUGAT untuk segera membayar atau paling tidak mencicil


R

si
hutangnya sebagaimana ketentuan angka 19 (sembilan belas), tetapi
cicilan yang dibayarkan oleh TERGUGAT sering kali terlambat,

ne
ng

jumlahnya tidak sesuai yang diperjanjikan, atau bahkan tidak dicicil sama
sekali;

do
gu

23. Bahwa selain melalui teguran dan peringatan secara pribadi dari
PENGGUGAT kepada TERGUGAT, PENGGUGAT melalui Kuasa
Hukumnya yaitu Aprizal, SH, MH dkk, Advokat pada Kantor Hukum
In
A

Aprizal, SH, MH & Partners juga telah memberikan Somasi / Peringatan


kepada TERGUGAT sebanya 2 (dua) kali, yaitu:
ah

lik

1. Pertama, pada tanggal 26 Maret 2021 Somasi / Peringatan ke 1


(satu) disampaikan langsung oleh Adv. Delvianto, SH, MH dan Adv.
m

ub

Risky Dermawan, SH. Somasi / Peringatan tersebut diterima oleh


Sdri. Tini, yang merupakan Asisten Rumah Tangga TERGUGAT.
ka

Berkenaan dengan Somasi / Peringatan ke 1 (satu) ini, TERGUGAT


ep

memberikan respon dengan mengajak PENGGUGAT dan Kuasa


ah

Hukum PENGGUGAT untuk melakukan Mediasi pada tanggal 29


R

Maret 2021. Dari hasil mediasi ini, TERGUGAT menjanjikan akan


es

melakukan pelunasan hutang dengan cara menukar 5 (lima) Unit


M

ng

on
gu

Halaman 5 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dumptruck Tahun 2019 dan 2020 milik TERGUGAT kepada

R
PENGGUGAT.

si
Namun hal ini batal terealisasi dikarenakan TERGUGAT telah ingkar

ne
ng
janji dan tidak konsisten terhadap hasil mediasi yang dilaksanakan
pada tanggal 29 Maret 2021 tersebut. Tetapi, setidak-tidaknya
ditemukan fakta baru bahwa sepanjang tahun 2019-2020

do
gu TERGUGAT telah melakukan pembelian Dumptruck paling tidak
sebanyak 5 (lima) unit, tetapi enggan untuk melakukan pencicilan

In
A
pembayaran hutang TERGUGAT kepada PENGGUGAT;
2. Kedua, pada tanggal 02 April 2021 Somasi / Peringatan ke 2 (dua)
ah

telah disampaikan langsung oleh Adv. Delvianto, SH, MH dan Adv.

lik
Risky Dermawan, SH. Somasi / Peringatan tersebut diterima oleh
Sdri. Nayla Khairunnisa, yang merupakan Anak Kandung
am

ub
TERGUGAT.
Berkenaan dengan Somasi / Peringatan ke 2 (dua) ini TERGUGAT
ep
tidak pernah memberikan jawaban atau respon;
k

24. Bahwa baik PENGGUGAT ataupun Kuasa Hukumnya masih terus


ah

menghubungi TERGUGAT bahkan sampai Gugatan ini diajukan ke


R

si
Pengadilan Negeri Pekanbaru, namun TERGUGAT tidak pernah
memberikan jawaban / respon atas permasalahan ini. Hal yang demikian

ne
ng

itu sekaligus dengan terang menunjukkan bahwa TERGUGAT sejak awal


tidak memiliki itikad baik untuk membayar hutangnya;

do
gu

CIDERA JANJI / WANPRESTASI


In
A

25. Bahwa Tergugat sudah pernah membayar / mencicil baik secara


langsung dengan melakukan pembayaran via transfer maupun tidak
ah

lik

langsung dengan cara pemotongan fee kerja. Namun kemudian sejak


bulan Mei 2019 Tergugat lalai untuk membayar / mencicil hutangnya
m

ub

kepada Penggugat sampai hari ini.


26. Bahwa sesuai dengan angka 20 (dua puluh) posita ini, total
ka

pembayaran dari TERGUGAT sejak surat pengakuan hutang dibuat dan


ep

ditandatangani tanggal 30 Januari 2019 hingga gugatan ini dibuat dan


ah

ditandatangani serta didaftarkan ke Pengadilan Negeri Pekanbaru


R

adalah sejumlah Rp. 52,676,310,00- (lima puluh dua juta enam ratus
es

tujuh puluh enam ribu tiga ratus sepuluh rupiah);


M

ng

on
gu

Halaman 6 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
27. Bahwa kewajiban TERGUGAT yang harus dibayarkan setelah

R
dikurangi sesuai dengan posita angka 26 (dua puluh tujuh) diatas adalah

si
Rp. 2.122.566.690.00- (Dua Milyar Seratus Dua Puluh Dua Juta Lima

ne
ng
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Rupiah)
28. Bahwa tindakan TERGUGAT tersebut dikategorikan perbuatan
“Cidera Janji” atau Wanprestasi dan telah pula memenuhi unsur Pasal

do
gu 1243 KUHPerdata yang selanjutnya berbunyi:
“Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu

In
A
perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai,
tetap Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus
ah

diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya

lik
dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan”.
Dengan demikian penggantian biaya kerugian yang diderita oleh
am

ub
PENGGUGAT termasuk bunga dan biaya lainnya harus ditanggung oleh
TERGUGAT, sebagai berikut:
ep
k
ah

KERUGIAN PENGGUGAT
R

si
29. Bahwa oleh karena Perbuatan TERGUGAT yang telah melakukan
Cidera Janji / Wanprestasi atas Surat Pernyataan Pengakuan Hutang

ne
ng

tertanggal 30 Januari 2019 telah membawa kerugian kepada


PENGGUGAT baik materil maupun imateril.
a. Kerugian Materil

do
gu

Adapun kerugian Materil yang diderita oleh PENGGUGAT adalah:


Rp. 2.122.566.690.00- (Dua Milyar Seratus Dua Puluh Dua Juta Lima
In
A

Ratus Enam Puluh Enam Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Rupiah);
b. Kerugian Immateril
ah

lik

Bahwa oleh karena Perbuatan TERGUGAT yang demikian itu


menyebabkan terhambatnya keuangan Perusahaan milik
PENGGUGAT, sehingga kerjasama dengan Pihak Lain sulit untuk
m

ub

dilakukan karena rusaknya system keuangan Perusahaan


ka

PENGGUGAT. Setiap ada tawaran kerjasama dari Pihak Lain selalu


ep

ditolak oleh PENGGUGAT karena ketidaksanggupan modal usaha,


serta PENGGUGAT menyadari resiko besar yang akan diterima oleh
ah

PENGGUGAT jika dengan terpaksa menerima tawaran itu. Hal yang


R

es

demikian itu berlangsung berlarut-larut selama 2 tahun terakhir dan


M

disebabkan karena Perbuatan TERGUGAT yang tidak memenuhi


ng

janji-janjinya tersebut kemudian membawa kerugian immaterial bagi


on
gu

Halaman 7 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diri PENGGUGAT selama 3 tahun terakhir, yang jika ditotalkan

R
dengan uang menjadi: Rp.1.800.000.000,- (Satu Miliyar Delapan

si
Ratus Juta Rupiah);

ne
ng
SITA JAMINAN

do
gu Bahwa pada Pasal 227 HIR (RIB-S.1941 No. 44): Pada ayat (1) pasal 227
tersebut, dinyatakan bahwa: “Jika terdapat persangkaan yang beralasan,
bahwa seorang yang berhutang, selagi belum dijatuhkan keputusan

In
A
atasnya, atau selagi putusan yang mengalahkannya belum dapat
dijalankan, mencari akal akan menggelapkan atau membawa barangnya
ah

lik
baik yang tidak tetap maupun yang tetap dengan maksud akan menjauhkan
barang barang itu dari penagih hutang, maka atas surat permintaan orang
am

ub
yang berkepentingan Ketua Pengadilan Negeri dapat memberi perintah,
supaya disita barang itu untuk menjaga hak orang yang memasukkan
permintaan itu, dan kepada peminta harus diberitahukan akan menghadap
ep
k

persidangan pengadilan negeri yang pertama sesudah itu untuk memajukan


ah

dan menguatkan gugatannya”.


R

si
30. Bahwa TERGUGAT adalah seorang Suami dari perempuan yang
bernama SRI ASTUTI, Tempat / Tanggal Lahir: Rengat / 17 Januari 1979;

ne
ng

Jenis Kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Pekerjaan: Karyawan Swasta;


Alamat: Villa Taman Mulia Indah Blok J Nomor 1, RT.001/RW.003,
Kel./Desa Simpang Tiga, Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi

do
gu

Riau, oleh karenanya maka harta-harta TERGUGAT, baik yang atas


nama TERGUGAT maupun atas nama ISTRI TERGUGAT, maka harus
In
A

dianggap sebagai harta bersama sepanjang dinyatakan relevan dengan


perolehan harta tersebut pasca perkawinan;
ah

lik

31. Bahwa selain itu, TERGUGAT juga merupakan Direktur Utama


CV. Karmila & CO yang beralamat di Jl. Taskurun No. 67 Wonorejo,
Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Oleh karenanya, menurut hukum
m

ub

maka harus dinyatakan bahwa Saham TERGUGAT pada CV. Karmila &
ka

CO dapat ditarik dan disita untuk kepentingan TERGUGAT sebagai salah


ep

satu Pemegang Saham yang dalam hal ini akan dikonversikan dalam
bentuk asset-asset atas nama CV. Karmila & CO;
ah

32. Bahwa untuk menghindari itikad tidak baik dari TERGUGAT dalam
R

es

melaksanakan putusan ini, dan agar Gugatan ini tidak illusoir/kabur, dan
M

demi menghindari usaha TERGUGAT mengalihkan harta kekayaannya


ng

kepada pihak lain, maka PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim


on
gu

Halaman 8 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yang Mulia yang memeriksa perkara ini agar dapat meletakkan sita

R
jaminan (conservatoir beslag) terhadap Aset-Aset milik TERGUGAT

si
berupa: Benda Bergerak maupun Tidak Bergerak;

ne
ng
a. Satu unit Rumah yang terletak di Villa Taman Mulia Indah
Blok J Nomor 1, RT.001/RW.003, Kel./Desa Simpang Tiga, Kec.
Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sebagai harta

do
gu bersama yang diperoleh setelah perkawinan TERGUGAT dan
ISTRI yang bernama Sri Astuti. Adapun rumah tersebut atas nama

In
A
Sri Astuti, alas hak Sertifikat Hak Milik Nomor 04251 Tahun 2004,
dengan Nomor Identifikasi Bidang: 02709;
ah

b. Satu Unit Mobil Toyota Raize, warna merah, Nomor Polisi

lik
BM 1481 UE, Tahun pembuatan 2021;
c. Satu Unit Mobil Toyota Avanza BA3J atas nama Sri Astuti
am

ub
(ISTRITERGUGAT), BM 1870 JI, 1.298 CC, Tahun Pembuatan:
2011, Nomor Rangka: MHFM1BA3JBK343555, Nomor Mesin:
ep
DH99611, Warna: Silver Metalik, Tahun Registrasi:
k

1870/A/28072011, Nomor BPKB: 102065136D;


ah

d. Satu Unit Mobil Pajero Sport 2.5L Exceed-H (4x2) 5 A/T


R

si
atas nama Sri Astuti (ISTRITERGUGAT), BM 1582 ON, 2477 CC,
Tahun Pembuatan : 2018, Nomor Rangka

ne
ng

MK2KRWMDYJJ000949, Nomor Mesin: 4D56UAT5348, Warna:


Silver Metalik, Tahun Registrasi 2020, Nomor BPKB:

do
gu

Q03077479D, Kode Lokasi: 0001, Nomor Urut Pendaftaran:


1582/A/06062020;
e. Satu Unit sepeda Motor Honda atas nama Wella
In
A

Musfatella, BM 4119 AAZ, Type: F1C02N28L0 A/T, Nomor


Rangka: MH1JM3134LK637169, Nomor Mesin: JM31E-3634068,
ah

lik

Warna: Hitam Silver, Nomor BPKB: Q03123507D;


f. Satu Unit Mobil Barang (Dump Truck) Mitsubishi FUSO
m

ub

FN62FL HD (6x4) M/T atas nama CV. KARMILA & CO, BM


8105AU, Isi Silinder: 7545 CC, Tahun Pembuatan: 2019, Nomor
ka

Rangka MHMFN62FSKK000048, Nomor Mesin: 6M60-256611,


ep

Warna: Bright Orange, Tahun Registrasi: 2020, Kode Lokasi:


ah

0001, Nomor Urut Pendaftaran: 8105/A/19022020;


R

g. Satu Unit Mobil Barang (Dump Truck) Mitsubishi FUSO


es

FN527FL (6x4) M/T atas nama CV. KARMILA & CO, BM 9550 AO,
M

ng

Isi Silinder: 7545 CC, Tahun Pembuatan: 2019, Nomor Rangka


on
gu

Halaman 9 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MHMFN527HKK016323, Nomor Mesin: 6D16-T22388, Warna:

R
Oranye, Nomor BPKPB: P05368858D, Tahun Registrasi: 2019,

si
Kode Lokasi: 0001, Nomor Urut Pendaftaran: 9560/A/01112019;

ne
ng
h. Satu Unit Mobil Barang (Dump Truck) Mitsubishi FUSO
FN527ML (6x4) M/T atas nama CV. KARMILA & CO, BM 9650
AO, Isi Silinder: 7545 CC, Tahun Pembuatan: 2019, Nomor

do
gu Rangka MHMFN527HKK016323, Nomor Mesin: 6D16-T22388,
Warna: Oranye;

In
A
33. Bahwa gugatan ini selain didasarkan atas alat-alat bukti
sebagaimana dimaksud pasal 180 (1) HIR, juga telah memenuhi
ah

ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran

lik
Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2000 Tentang Putusan Serta Merta
(Uitvoerbaar Bij Voorraad) Dan Provisionil, Angka 4 huruf (a) dan huruf
am

ub
(b), menyatakan:
4. Selanjutnya, Mahakamah Agung memberi petunjuk, yaitu Ketua
ep
Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, para Hakim
k

Pengadilan Negeri dan Hakim Pengadilan Agama tidak menjatuhkan


ah

Putusan Serta Merta, kecuali dalam hal-hal sebagai berikut :


R

si
a. Gugatan didasarkan pada bukti surat autentik atau surat
tulisan tangan (handschrift) yang tidak dibantah kebenaran

ne
ng

tentang isi dan tanda tangannya, yang menurut Undang undang


tidak mempunyai kekuatan bukti;

do
gu

b. Gugatan tentang Hutang-Piutang yang jumlahnya sudah


pasti dan tidak dibantah;
34. Bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2000 diperkuat
In
A

dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2001 Tentang


Permasalahan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil,
ah

lik

dan untuk menjamin agar TERGUGAT tidak menjual atau mengalihkan


dalam bentuk apapun harta-harta atas nama TERGUGAT, atas nama Istri
m

ub

TERGUGAT sebagai harta bersama akibat perkawinan, serta harta-harta


atas nama CV. Karmila & CO, maka harus dinyatakan putusan dalam
ka

perkara ini dapat dinyatakan bisa dijalankan lebih dulu (serta merta)
ep

meskipun ada upaya hukum verzet, banding, kasasi atau peninjauan


ah

kembali;
R

35. Bahwa apabila TERGUGAT tidak melaksanakan isi Putusan


es

dalam perkara ini, maka PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim


M

ng

Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili Perkara ini untuk


on
gu

Halaman 10 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menghukum TERGUGAT agar membayar uang Paksa (Dwangsom)

R
kepada PENGGUGAT sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) setiap

si
hari keterlambatan apabila TERGUGAT lalai untuk melaksanakan isi

ne
ng
putusan ini terhitung sejak Putusan ini dibacakan;
36. Bahwa, selain itu menurut hemat PENGGUGAT sudah sepatutnya
pula menurut hukum Pengadilan Negeri Pekanbaru memutuskan bagi

do
gu TERGUGAT untuk membayar segala biaya perkara yang timbul dari
perkara ini;

In
A
37. Bahwa PENGGUGAT juga mohon agar putusan ini dapat
dijalankan lebih dahulu (iut voerbaar bij vooraad) meskipun ada upaya
ah

Hukum Banding,Kasasi maupun verzet;

lik
Bahwa berdasarkan seluruh uraian yuridis dan fakta tersebut di atas yang
diuraikan dalam posita gugatan ini, PENGGUGAT mohon kepada Ketua
am

ub
Pengadilan Negeri Pekanbaru Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini, agar menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut:
ep
k

DALAM POKOK PERKARA:


ah

si
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah Surat Pernyataan Pengakuan Hutang yang

ne
ng

dibuat dan ditandatangani oleh TERGUGAT tertanggal 30 Januari 2019


di Pekanbaru;
3. Menyatakan TERGUGAT terbukti melakukan Wanprestasi atau

do
gu

Cidera Janji terhadap Surat Pernyataan Pengakuan Hutang yang dibuat


dan ditandatangani oleh TERGUGAT tertanggal 30 Januari 2019 di
In
A

Pekanbaru;
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kerugian Materil yang
ah

lik

dialami oleh PENGGUGAT sebesar 2.122.566.690.00- (Dua Milyar


Seratus Dua Puluh Dua Juta Lima Ratus Enam Puluh Enam Ribu Enam
Ratus Sembilan Puluh Rupiah) ;
m

ub

5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kerugian Immateril


ka

yang dialami oleh PENGGUGAT sebesar Rp.1.800.000.000,- (Satu


ep

Miliyar Delapan Ratus Juta Rupiah);


6. Menyatakan sah demi hukum serta berharga untuk lebih dulu
ah

dilaksakan sita jaminan terhadap Aset-aset milik TERGUGAT berupa:


R

es

Benda Bergerak maupun Tidak Bergerak;


M

a. Satu unit Rumah yang terletak di Villa Taman Mulia Indah


ng

Blok J Nomor 1, RT.001/RW.003, Kel./Desa Simpang Tiga, Kec.


on
gu

Halaman 11 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sebagai harta

R
bersama yang diperoleh setelah perkawinan TERGUGAT dan

si
ISTRI yang bernama Sri Astuti;

ne
ng
b. Satu Unit Mobil Mitsubishi Pajero Sport Exceed (4x2) atas
nama Sri Astuti (ISTRITERGUGAT), BM 1936 NO, 2.477 CC,
Nomor Rangka: MMBGRKG40DD005020, Nomor Mesin:

do
gu 4D56UCEB4950, Warna: Abu-abu Tua Mika, Tahun Registrasi:
1936/A/31082013;

In
A
c. Satu Unit Toyota Avanza BA3J atas nama Sri Astuti
(ISTRITERGUGAT), BM 1870 JI, 1.298 CC, Nomor Rangka:
ah

MHFM1BA3JBK343555, Nomor Mesin: DH99611, Warna: Silver

lik
Metalik, Tahun Registrasi: 1870/A/28072011, Nomor BPKB:
102065136D;
am

ub
d. Satu Unit Mobil Pajero Sport 2.5L Exceed-H (4x2) 5 A/T
atas nama Sri Astuti (ISTRITERGUGAT), BM 1582 ON, Nomor
ep
Rangka MK2KRWMDYJJ000949, Nomor Mesin: 4D56UAT5348,
k

Warna: Silver Metalik, Tahun Registrasi 2020, Nomor BPKB:


ah

Q03077479D, Kode Lokasi: 0001, Nomor Urut Pendaftaran:


R

si
1582/A/06062020;
e. Satu Unit sepeda Motor Hinda atas nama Wella Musfatella,

ne
ng

BM 4119 AAZ, Type: F1C02N28L0 A/T, Nomor Rangka:


MH1JM3134LK637169, Nomor Mesin: JM31E-3634068, Warna:

do
gu

Hitam Silver, Nomor BPKB: Q03123507D;


f. Satu Unit Mobil Barang (Dump Truck) Mitsubishi FUSO
FN62FL HD (6x4) M/T atas nama CV. KARMILA & CO, BM
In
A

8105AU, Isi Silinder: 7545 CC, Tahun Pembuatan: 2019, Nomor


Rangka MHMFN62FSKK000048, Nomor Mesin: 6M60-256611,
ah

lik

Warna: Bright Orange, Tahun Registrasi: 2020, Kode Lokasi:


0001, Nomor Urut Pendaftaran: 8105/A/19022020;
m

ub

g. Satu Unit Mobil Barang (Dump Truck) Mitsubishi FUSO


FN527FL (6x4) M/T atas nama CV. KARMILA & CO, BM 9550 AO,
ka

Isi Silinder: 7545 CC, Tahun Pembuatan: 2019, Nomor Rangka


ep

MHMFN527HKK016323, Nomor Mesin: 6D16-T22388, Warna:


ah

Oranye, Nomor BPKPB: P05368858D, Tahun Registrasi: 2019,


R

Kode Lokasi: 0001, Nomor Urut Pendaftaran: 9560/A/01112019;


es

h. Satu Unit Mobil Barang (Dump Truck) Mitsubishi FUSO


M

ng

FN527ML (6x4) M/T atas nama CV. KARMILA & CO, BM 9650
on
gu

Halaman 12 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AO, Isi Silinder: 7545 CC, Tahun Pembuatan: 2019, Nomor

R
Rangka MHMFN527HKK016323, Nomor Mesin: 6D16-T22388,

si
Warna: Oranye;

ne
ng
7. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih
dahulu, meskipun ada upaya verzet, banding, kasasi; perlawanan
dan/atau peninjauan kembali (Uitvoerbaar bij Voorraad).

do
gu 8. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa
(Dwangsom) apabila TERGUGAT lalai untuk melaksanakan isi Putusan

In
A
sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) terhitung sejak Putusan ini
dibacakan.
ah

9. Menghukum TERGUGATuntuk membayar seluruh biaya-biaya

lik
yang timbul dalam perkara ini.
ATAU:
am

ub
Apabila yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan
memutuskan perkara ini berpendapat lain, mohon agar memberikan putusan
ep
k

yang seadil-adilnya (Ex. Aequo Et. Bono).


ah

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk


R

si
Penggugat dan Tergugat, masing masing hadir kuasanya sebagaimana tersebut
diatas;

ne
ng

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1

do
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Dr. Ahyar
gu

Parmika, S.H.., M.H., Pegawai pada Pengadilan Negeri Pekanbaru, sebagai


Mediator;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 7 Juli 2022,


upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
ah

lik

Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan


dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
Penggugat;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat


ka

memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:


ep

Bahwa Tergugat terlebih dahulu menyatakan dan menegaskan bahwa Tergugat


menolak seluruh dalil-dalil dan/atau pernyataan Penggugat kecuali terhadap
ah

dalil-dalil dan/atau pernyataan-pernyataan yang secara tegas dan terang diakui


es

serta diterima oleh Tergugat;


M

ng

I. DALAM EKSEPSI
on
gu

Halaman 13 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. SURAT KUASA KHUSUS YANG DIGUNAKAN OLEH KUASA

R
HUKUM PENGGUGAT DALAM PERKARA A QUO ADALAH SURAT

si
KUASA YANG CACAT HUKUM DAN KARENANYA GUGATAN A QUO

ne
ng
TIDAK SAH
1. Bahwa pada proses persidangan pada hari Kamis 16 Juni 2022 di
Pengadilan Negeri Pekanbaru, sebagaimana tercatat dalam Berita

do
gu Acara Persidangan, telah diperoleh fakta bahwa Tergugat telah
mengajukan keberatan secara lisan terhadap Surat Kuasa Khusus

In
A
tertanggal 18 Februari 2022 Kuasa Hukum Penggugat yang cacat
formil karena telah mencampuradukkan antara surat kuasa khusus
ah

untuk beracara secara perdata dan pidana. Surat kuasa khusus

lik
tertanggal 18 Februari 2022 tersebut adalah surat kuasa yang
digunakan oleh Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan gugatan
am

ub
wanprestasi dalam perkara a quo;
2. Bahwa pada proses persidangan hari Kamis 23 Juni 2022 di
ep
Pengadilan Negeri Pekanbaru, sebagaimana juga tercatat dalam Berita
k

Acara Persidangan, Penggugat selanjutnya mencabut Surat Kuasa


ah

Khusus tertanggal 18 Februari 2022 yang cacat formil tersebut dan


R

si
selanjutnya menggantinya/mengubah dengan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 16 Juni 2022;

ne
ng

3. Bahwa Tergugat menemukan fakta bahwa Surat Kuasa Khusus


tertanggal 16 Juni 2022 tersebut didaftarkan di Kepaniteraan

do
gu

Pengadilan Negeri Pekanbaru setelah Penggugat mengajukan gugatan


tertanggal 31 Mei 2022;
4. Bahwa oleh karena itu, jelaslah Gugatan dari Penggugat harus
In
A

dinyatakan tidak dapat diterima karena bagaimana mungkin sebuah


Gugatan dapat diajukan dan diterima apabila Surat Kuasa Khusus
ah

lik

untuk Gugatan tersebut sendiri tidak terdaftar di Kepaniteraan.


Mengingat fakta bahwa Surat Kuasa Khusus adalah elemen utama
m

ub

yang harus benar dan tepat dalam pengajuan gugatan, maka


seharusnya pada saat itu Penggugat mencabut Gugatannya dan
ka

mengajukan Gugatan baru dengan surat kuasa yang baru dan


ep

memenuhi syarat formil;


ah

5. Bahwa sejalan dengan argumentasi tersebut, Mahkamah Agung


R

Republik Indonesia dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2


es

Tahun 1959 dan Nomor 5 Tahun 1962 pada awalnya menegaskan


M

ng

bahwa surat-surat kuasa yang tidak memenuhi syarat-syarat


on
gu

Halaman 14 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud dalam SEMA tersebut hanya dapat seketika

R
dikembalikan untuk diperbaiki seperlunya. AKAN TETAPI, SEMA

si
tersebut telah dicabut dengan SEMA No. 1 Tahun 1971 tentang Surat

ne
ng
Kuasa Khusus dan disebutkan bahwa Mahkamah Agung menganggap
sampai saatnya bahwa yang berkepentingan sudah harus mengetahui
serta mengindahkan syarat-syarat tentang surat kuasa khusus

do
gu sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dan melarang perbaikan/penggantian surat kuasa khusus yang telah

In
A
dijadikan dasar untuk mengajukan gugatan;
Dengan demikian, Majelis Hakim tidak dapat melakukan perbaikan
ah

atau memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk mengganti

lik
kekeliruan pada surat kuasa khusus yang telah diajukan oleh Kuasa
Hukum Penggugat. Dimana hal yang seharusnya dilakukan oleh Kuasa
am

ub
Hukum Penggugat adalah mencabut Gugatannya dan mengajukan
Gugatan baru menggunakan surat kuasa khusus yang telah diperbaiki
ep
untuk memenuhi syarat formil surat kuasa;
k

6. Bahwa lebih lanjut, M. Yahya Harahap dalam bukunya yang


ah

berjudul "Hukum Acara Perdata" dalam hlm. 15 juga memberikan


R

si
pendapat (doktrin hukum) yang sama bahwasanya kekeliruan terhadap
surat kuasa khusus yang telah digunakan untuk mengajukan gugatan

ne
ng

tidak dapat dilakukan perbaikan/perubahan, melainkan harus diajukan


gugatan baru menggunakan surat kuasa baru yang telah

do
gu

disempurnakan. Pendapat (doktrin hukum) tersebut sebagaimana


dapat dikutip sebagai berikut:
“Seperti telah dijelaskan, syarat ini bersifat kumulatif. Tidak
In
A

dipenuhinya salah satu syarat, mengakibatkan kuasa tdak sah.


Selanjutnya berdasarkan SEMA No. 1 Tahun 1971, PN dan PT tidak
ah

lik

dibenarkan lagi untuk memberi kesempatan perbaikan, karena


SEMA ini, telah mencabut SEMA No. 5 Tahun 1962 yang memberi
m

ub

kemungkinan bagi PN atau PT memanggil pemberi kuasa untuk


menyempurnakan kekurangan syarat yang terjadi.”
ka

7. Bahwa berdasarkan dalil-dalil, fakta-fakta, dan ketentuan-


ep

ketentuan hukum sebagaimana tersebut di atas, maka telah terbukti


ah

bahwa baik itu Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Februari 2022


R

ataupun perbaikannya (in casu Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 Juni


es

2022) adalah surat kuasa yang tidak memenuhi syarat formil


M

ng

sebagaimana diatur di dalam kaidah hukum acara perdata. Sehingga,


on
gu

Halaman 15 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengakibatkan gugatan dalam perkara a quo menjadi tidak sah. Oleh

R
karena itu, Tergugat mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang

si
memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan gugatan

ne
ng
Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvantkelijk verklaard);
B. GUGATAN YANG DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT BERSIFAT
PREMATUR (EXCEPTIE DILATORIA)

do
gu 8. Bahwa exceptie dilatoria adalah eksepsi yang menyatakan bahwa
gugatan Penggugat belum dapat diterima untuk diperiksa sengketanya

In
A
di pengadilan, karena masih prematur, dalam arti gugatan yang
diajukan masih terlampau dini;
ah

9. Bahwa Penggugat dalam butir 18 dan butir 19 halaman 5 posita

lik
gugatannya menyebutkan hal-hal sebagai berikut:
am

ub
Butir 18 halaman 5:
“Bahwa terhitung sejak tahun 2013 sampai Januari 2019, TERGUGAT
tidak segera melaksanakan kewajibannya untuk membayar total
ep
k

kerugian PENGGUGAT senilai Rp. 2.175.243.000,- (Dua Miliyar


ah

Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Dua Ratus Empat Puluh Tiga Ribu
R

si
Rupiah) tersebut”

Butir 19 halaman 5:

ne
ng

“Bahwa, setelah Penggugat mengkonfirmasi kepada Tergugat terkait


pembayaran atas kerugian Penggugat yang harus ditanggung oleh

do
gu

Tergugat, maka pada tanggal 30 Januari 2019, TERGUGAT telah


membuat Surat Pernyataan Pengakuan Hutang yang pada pokoknya
TERGUGAT akan mengembalikan kerugian PENGGUGAT dengan
In
A

cara mencicil, dengan ketentuan


1. Pencicilan pelunasan dilakukan selama 10 (sepuluh) Tahun,
ah

lik

terhitung mulai tanggal 01 Februari 2019 sampai dengan 01


Februari 2029;
m

ub

2. Pencicilan pelunasan dilakukan setiap tanggal 01 (satu);


3. Minimal pencicilan setiap bulan adalah sebesar Rp. 5.000.000,-
ka

(Lima Juta Rupiah)”


ep

Bahwa sebagaimana dapat dilihat dari dalil-dalil Penggugat tersebut,


ah

Penggugat menyatakan dan mengakui bahwa pencicilan pelunasan


R

dilakukan selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai tanggal 01


es

Februari 2019 sampai dengan tanggal 01 Februari 2029;


M

ng

on
gu

Halaman 16 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa akan tetapi, Penggugat kemudian dalam butir 4 halaman

R
12 petitum gugatan meminta kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang

si
memeriksa dan mengadili perkara a quo menghukum Tergugat untuk

ne
ng
membayar kerugian materiil sebesar Rp. 2.122.566.690,00 (Dua miliar
seratus dua puluh dua juta lima ratus enam puluh enam ribu enam
ratus sembilan puluh rupiah). Padahal, Penggugat sendiri sudah

do
gu menyatakan dan mengakui bahwa pencicilan pelunasan dilakukan
selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai tanggal 01 Februari 2019

In
A
sampai dengan tanggal 01 Februari 2029. Hal mana apabila
dihubungkan dengan tanggal pengajuan gugatan, maka dapat
ah

diketahui bahwa gugatan diajukan oleh Penggugat ke Pengadilan

lik
Negeri Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2022, yang berarti belum
sampai waktu pencicilan pelunasan sebagaimana yang dinyatakan dan
am

ub
diakui oleh Penggugat yaitu pada tanggal 01 Februari 2029. Hal ini
sesuai dengan Pasal 1269 KUH Perdata yang menyebutkan:
ep
"Apa yang harus dibayar pada suatu waktu yang ditentukan tidak dapat
k

ditagih sebelum waktu itu datang, tetapi apa yang telah dibayar
ah

sebelum waktu itu datang, tak dapat diminta kembali.”


R

si
11. Bahwa terkait dengan exceptie dilatoria (gugatan prematur),
mantan Hakim Agung M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang

ne
ng

berjudul "Hukum Acara Perdata: Gugatan, Persidantan, Penyitaan


Pembuktian, dan Putusan Pengadilan", Edisi II, Penerbit Sinar Grafika,

do
gu

Jakarta: 2018, Halaman 444 dan 457 memberikan pendapat-pendapat


sebagai berikut:
Halaman 444:
In
A

“Gugatan yang diajukan prematur, menjadi dasar bagi hakim untuk


menjatuhkan putusan negatif dalam bentuk gugatan dinyatakan tidak
ah

lik

dapat diterima…. Misalnya dalam perjanjian utang telah ditentukan


tanggal yang pasti mengenai pelunasan. Sebelum waktu itu tiba,
m

ub

kreditur menggugat debitur untuk memenuhi pembayaran. Dalam


kasus tersebut, gugatan mengandung cacat prematur, oleh karenanya,
ka

dinyatakan tidak dapat diterima.”


ep

(cetak tebal dan garis bawah adalah penekanan dari Tergugat)


ah

Halaman 457:
R

“Gugatan Penggugat belum dapat diterima untuk diperiksa


es

sengketanya di pengadilan, karena masih prematur, dalam arti gugatan


M

ng

yang diajukan masih terlampau dini;


on
gu

Halaman 17 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sifat atau keadaan prematur melekat pada:

R
- Batas waktu untuk menggugat sesuai dengan jangka waktu yang

si
disepakati dalam perjanjian, belum sampai, atau

ne
ng
- Batas waktu untuk menggugat belum sampai, karena telah dibuat
penundaan pembayaran oleh kreditur atau berdasarkan
kesepakatan antara kreditur dan debitur.

do
gu (cetak tebal dan garis bawah adalah penekanan dari Tergugat)
Lebih lanjut masih dalam halaman 457, M. Yahya Harahap

In
A
menyebutkan bahwa “Misalnya, utang yang dituntut belum jatuh
tempo. Dalam keadaan seperti itu, perjanjian belum dapat digugat
ah

dalam jangka waktu tertentu (an agreement not to sue within a certain

lik
period of time) sesuai dengan ketentuan Pasal 1268 KUH Perdata.”;---
12. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka
am

ub
telah terbukti dengan jelas bahwa Gugatan yang diajukan oleh
Penggugat bersifat prematur. Oleh karena itu, sudah sepatutnya dan
ep
sesuai hukum apabila Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan
k

Negeri Pekanbaru yang memeriksa dan memutus perkara a quo


ah

mengesampingkan seluruh dalil yang disampaikan oleh Penggugat dan


R

si
menyatakan bahwa Gugatan Penggugat tidak dapat diterima untuk
seluruhnya (niet ontvankelijk verklaard);

ne
ng

C. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS DAN KABUR


(EXCEPTIE OBSCUUR LIBEL)

do
gu

13. Bahwa sesuai dengan kaidah Hukum Acara Perdata yang berlaku
di Indonesia, suatu gugatan harus berisi uarian dalil-dalil yang jelas,
lengkap, dan sesuai dengan fakta yang sebenarnya, karena gugatan
In
A

tersebut akan menjadi rujukan dan dasar bagi Majelis Hakim dalam
memutus dan menetapkan apakah hal-hal yang dimohonkan oleh
ah

lik

Penggugat dalam gugatannya tersebut dapat dikabulkan atau tidak;


14. Bahwa apabila dapat dibuktikan oleh Tergugat bahwa gugatan
m

ub

yang diajukan oleh Penggugat tidak jelas dan kabur (obscuur), maka
gugatan Penggugat tersebut haruslah dianggap tidak memenuhi syarat
ka

formil, sehingga sudah selayaknya dan sesuai hukum apabila Majelis


ep

Hakim yang memeriksa perkara a quo menolak dan/atau setidak-


ah

tidaknya menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima


R

(niet ontvankelijk verklaard);


es
M

ng

on
gu

Halaman 18 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Bahwa dalam perkara a quo, JELAS TERBUKTI bahwa gugatan

R
yang diajukan oleh Penggugat adalah tidak jelas dan kabur (obscuur)

si
berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:

ne
ng
Dasar Gugatan Tidak Jelas (Perbuatan Melawan Hukum atau
Wanprestasi)
16. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat pada

do
gu butir 20 halaman 5 dan butir 25 s.d 28 hlm. 7 posita Gugatan
Penggugat yang pada pokoknya menyatakan bahwa Tergugat telah

In
A
melakukan cidera janji/wanprestasi terhadap Surat Pernyataan
Pengakuan Hutang. Dalil-dalil Penggugat tersebut adalah dalil yang
ah

mengada-ada dan tidak berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya,

lik
serta sudah sepatutnya untuk ditolak;
17. Bahwa Penggugat telah berusaha untuk mengelabui Yang Mulia
am

ub
Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo dengan mengajukan
fakta-fakta yang tidak benar. Hal ini dikarenakan Penggugat berusaha
ep
untuk mengkaburkan fakta bahwa Surat Pernyataan yang dibuat oleh
k

Tergugat adalah bukan Surat Pernyataan Pengakuan Utang;


ah

18. Bahwa perlu Tergugat jelaskan, adalah fakta yang tidak dapat
R

si
terbantahkan oleh Penggugat bahwa antara Penggugat dan Tergugat
tidak pernah membuat perjanjian utang-piutang. Akan tetapi,

ne
ng

Penggugat mencoba untuk mengkaburkan fakta tersebut dengan


menganggap bahwa Surat Pernyataan tersebut adalah Surat

do
gu

Pernyataan Pengakuan Utang;


19. Bahwa berkaitan dengan hal tersebut, Gatot Supramono dalam
bukunya yang berjudul "Perjanjian Utang Piutang", Cetakan ke II,
In
A

Penerbit Kencana, Jakarta: 2014, halaman 39-40 menyebutkan bahwa:


"Surat pengakuan utang baru ada, setelah adanya perjanjian utang
ah

lik

piutang. Perjanjian utang piutang selalu dibuat lebih dahulu daripada


surat pengakuan utang. Tidak mungkin dapat terjadi, suatu surat
m

ub

pengakuan utang ada lebih dahulu, setelah itu dibuat perjanjian utang
piutangnya. Pada dasarnya orang mengaku mempunyai utang setelah
ka

yang bersangkutan menerima pinjaman uang. Kedua perbuatan


ep

tersebut masiang-masing tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan


ah

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan."


R

20. Bahwa berdasarkan hal tersebut, telah menjadi fakta yang tidak
es

terbantahkan lagi bahwa hubungan hukum antara Penggugat dan


M

ng

Tergugat bukan merupakan perjanjian. Oleh karena itu, perbuatan


on
gu

Halaman 19 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat tidak dapat diklasifikasikan sebagai perbuatan cidera

R
janji/wanprestasi sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat.

si
Melainkan, tidak dapat diartikan lain selain dari pengertian dalam

ne
ng
konteks perbuatan melawan hukum;
21. Bahwa meskipun Penggugat telah mengetahui bahwa hubungan
hukum antara Penggugat dan Tergugat bukan merupakan perjanjian,

do
gu namun demikian, Penggugat dalam gugatannya justru menguraikan
mengenai tuduhan cidera janji/wanprestasi. Hal mana juga ternyata di

In
A
dalam petitum Penggugat juga meminta agar Tergugat dinyatakan telah
terbukti melakukan Wanprestasi atau Cidera Janji;
ah

22. Bahwa gugatan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige daad)

lik
pada prinsipnya adalah berbeda dengan gugatan Cidera
Janji/Wanprestasi. Hal ini menjadi penting karena ketidakjelasan suatu
am

ub
gugatan apakah gugatan merupakan dikalsifikasikan sebagai
perbuatan melawan hukum atau wanprestasi akan membuat gugatan
ep
menjadi kabur dan tidak jelas (obscuur libel). Berikut ini Tergugat
k

uraikan perbedaan kedua jenis gugatan dimaksud:


ah

si
Gugatan Perbuatan Gugatan
Melawan Hukum Wanprestasi

ne
Definisi Ditinjau dari segi Ditinjau dari segi
ng

sumber hukum, sumber hukum,


perbuatan melawan wanprestasi menurut

do
gu

hukum (PMH) menurut Pasal 1243


Pasal 1365 KUHPerdata timbul
In
KUHPerdata, lahir dari persetujuan
A

akibat perbuatan orang (agreement) yang


yang merupakan berdasarkan Pasal
ah

lik

perbuatan melanggar 1320 KUHPerdata,


hukum atau atau harus ada lebih
m

ub

onrechtmatig (unlawful). dahulu perjanjian


antara dua pihak.
ka

Landasan Hukum Ketentuan hukum apa Ketentuan perjanjian


ep

yang dilanggar. apa yang tidak


ah

dipenuhi.
R

Landasan Fakta Didasarkan atas suatu Didasarkan atas


es

perbuatan, yang bukan suatu perjanjian.


M

berasal dari perjanjian.


ng

Petitum Ganti rugi berdasarkan Ganti rugi


on
gu

Halaman 20 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1365 berdasarkan Pasal

R
KUHPerdata: 1236 dan 1243

si
- Ganti rugi nyata KUHPerdata:

ne
ng
(actual loss) yang - Kerugian yang
dapat diperhitungkan dialami kreditur;
secara rinci, objektif, - Keuntungan yang

do
gu dan konkret akan diperoleh
(kerugian materiil); sekiranya

In
A
- Kerugian imateriil perjanjian
berupa ganti rugi dipenuhi; dan
ah

lik
pemulihan kepada - Ganti rugi bunga
keadaan semula atau interest
(restoration to
am

ub
original condition)

23. Bahwa dalam perkara a quo, hubungan hukum antara Penggugat


ep
k

dan Tergugat sesungguhnya tidak bisa dipungkiri lagi dimana


ah

hubungan dimaksud bukan merupakan suatu perjanjian, in casu surat


R

si
pernyataan yang dibuat sepihak oleh Tergugat. Sedangkan gugatan
yang diajukan oleh Penggugat adalah gugatan cidera janji/wanprestasi.

ne
ng

Oleh karena itu, gugatan yang demikian tidaklah dapat dibenarkan dan
bertentangan dengan hukum acara perdata yang berlaku,

do
gu

sebagaimana dikuatkan oleh Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung


Republik Indonesia dan doktrin hukum sebagai berikut:
a. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:
In
A

1875 K/Pdt/1984 tanggal 24 April 1986 pada pokoknya menyatakan:


“Penggabungan gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan
ah

lik

Perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi) tidak dapat dibenarkan dalam


tata tertib beracara dan harus diselesaikan secara tersendiri pula”
m

ub

b. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:


879K/Pdt/1999 tanggal 29 Januari 2001, pada pokoknya
ka

menyatakan:
ep

“Bahwa suatu gugatan yang didasarkan atas dasar “Perbuatan


ah

melawan hukum”, tidak dapat juga diajukan sebagai akibat dari


R

suatu “ingkar janji”, karena keduanya diatur dalam pasal-pasal yang


es

berbeda dalam KUH Perdata yaitu “perbuatan melawan hukum”


M

ng

dalam pasal 1365 KUH Perdata dan “wanprestasi” dalam pasal


on
gu

Halaman 21 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1243 KUH Perdata, juga “akibat hukum” yang dapat dituntut dari

R
akibat perbuatan itu adalah berbeda.”

si
c. Pendapat Ahli (Doktrin Hukum) M. Yahya Harahap dalam

ne
ng
bukunya yang berjudul "Hukum Acara Perdata: Gugatan,
Persidantan, Penyitaan Pembuktian, dan Putusan Pengadilan",
Edisi II, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta: 2018, Halaman 455 dan

do
gu 456 yang menyebutkan:
".... Dari uraian di atas, pada dasarnya tidak sama antara

In
A
wanprestasi dengan Perbuatan Melawan Hukum ditinjau dari
sumber, bentuk maupun wujudnya. Oleh karena itu, dalam
ah

merumuskan posita atau dalil gugatan:

lik
 Tidak dibenarkan mencampuradukkan wanprestasi dengan
PMH dalam gugatan;
am

ub
 Dianggap keliru merumuskan dalil PMH dalam gugatan jika
yang terjadi, in konkreto secara realistis adalah wanprestasi;
ep
 Atau tidak tepat jika gugatan mendalilkan wanprestasi,
k

sedang peristiwa hukum yang terjadi secara objektif ialah PMH.”


ah

24. Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung


R

si
Republik Indonesia dan Pendapat Ahli (Doktrin Hukum) sebagaimana
disebutkan di atas, maka terbukti dengan jelas bahwa penggabungan

ne
ng

dan/atau pencampuradukan antara masalah wanprestasi dan masalah


perbuatan melawan hukum terbukti bertentangan dengan tata tertib

do
gu

beracara sehingga mengakibatkan gugatan menjadi cacat formil dan


harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);
In
A

Bahwa berdasarkan eksepsi-ekespi yang Penggugat sampaikan di atas, maka


dapat disimpulkan bahwa:
ah

lik

1. Surat Kuasa Khusus yang Digunakan oleh Kuasa Hukum Penggugat


dalam Perkara A Quo adalah Surat Kuasa yang Cacat Hukum dan
m

ub

Karenanya Gugatan A Quo Tidak Sah

2. Gugatan yang Diajukan oleh Penggugat Bersifat Prematur (Exceptie


ka

ep

Dilatoria)

3. Gugatan Penggugat Tidak Jelas dan Kabur (Exceptie Obscuur Libel)


ah

Oleh karenanya, Tergugat mohon kiranya agar Yang Mulia Majelis Hakim yang
es
M

memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan gugatan Penggugat


ng

tidak dapat diterima untuk seluruhnya (niet ontvankelijk verklaard).


on
gu

Halaman 22 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. DALAM POKOK PERKARA

si
Majelis Hakim Yang Mulia, disamping eksepsi-eksepsi yang telah Tergugat
sampaikan tersebut di atas, Tergugat dengan ini juga menyampaikan Jawaban

ne
ng
dalam pokok perkara terhadap Gugatan. Tergugat dengan ini kembali menyatakan
dan menegaskan bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil dan/atau pernyataan

do
gu
Penggugat kecuali terhadap dalil-dalil dan/atau pernyataan yang secara tegas dan
terang diakui dan diterima oleh Tergugat;

In
A
Bahwa Tergugat juga menyatakan bahwa dalil-dalil Tergugat dalam pokok perkara
ini merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dengan dalil-dalil
ah

lik
Tergugat dalam eksepsi sebelumnya (mutatis mutandis);

A. TERGUGAT TIDAK MEMILIKI UTANG KEPADA PENGGUGAT


am

ub
25. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil-dalil Penggugat pada
Butir 10 hingga Butir 17 Posita Gugatan yang pada intinya mendalilkan
ep
k

bahwa Tergugat bertanggung jawab atas kerugian penjualan 16 (enam


belas) Dump Truck sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat. Hal
ah

R
ini dikarenakan pada fakta-fakta sebagai berikut:

si
- Bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah rekan bisnis yang

ne
ng

menjalankan usaha pengangkutan batu bara. Hal ini pertama kali


dimulai pada saat Tergugat mengangkut batu bara Penggugat dari

do
Muara Bungo Jambi ke PT. IKPP Perawang Riau dengan jumlah
gu

armada 10 (sepuluh) Unit Dump Truck dengan ongkos diberikan ±


Rp. 250.000.000/Ton yang dibayar oleh Ahin dan Ahu yang
In
A

merupakan rekanan Penggugat;

- Bahwa pada pertengahan tahun 2007, Unit Dump Truck lama


ah

lik

dijual karena diganti dengan unit baru yang mana uang penjualan
dan hasil kerja unit-unit atas nama Tergugat diserahkan kepada
m

ub

Penggugat melalui CV. Bandaraya Saumdra Abadi dan kredit unit


baru tersebut atas nama CV. Bandaraya Samudra Abadi untuk
ka

mendukung kegiatan kontrak Penggugat dalam hal pengangkutan


ep

batubara dari Muara Bungo;


ah

- Bahwa selanjutnya, sekiranya pada tahun 2008, Penggugat


R

membeli unit dump truck sendiri untuk milik sendiri dan juga ada
es
M

sebagian beli join/kongsi dengan Tergugat dengan DP 0%. Semua


ng

unit pribadi beliau ataupun join/kongsi tersebut berada di pihak


on
gu

Halaman 23 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat tanpa ada beban biaya pengurusan, dengan tujuan untuk

R
menjalankan kegiatan usaha pengangkutan batu bara;

si
- Bahwa akan tetapi, pada akhir tahun 2008 Penggugat dan

ne
ng
rekanan bisnis supply batubaranya yaitu Bpk. Asrul pecah kongsi
yang mengakibatkan perang bisnis diantara keduanya dalam hal

do
gu supply batubara ke PT RAPP dan PT IKPP. Akibat terjadinya perang
bisnis antara kedua belah pihak ini, maka mengakibatkan aktifitas
dump truck tidak maksimal dan selanjutnya Penggugat

In
A
memerintahkan agar bertahan untuk mendapatkan batu bara di
stock file Muara Bungo maka unit tidak boleh beroperasi ke tempat
ah

lik
lain;

- Bahwa pada tahun 2009, Penggugat mendapat kontrak batu bara


am

ub
ke PT. Semen Padang, akan tetapi kontrak tersebut tidak banyak
dan tidak bertahan lama. Selanjutnya, mulailah unit-unit Truk tahun
2007 di lease back ke leasing agar mendapatkan dana untuk
ep
k

menutupi kerugian unit-unit tersebut;


ah

- Bahwa kondisi keadaan kontrak pekerjaan Penggugat tidak juga


R

si
membaik dan kerugian makin besar. Maka Penggugat meminta unit
pribadi Tergugat untuk di lease back ke lembaga finance untuk

ne
ng

menutupi kerugian;

- Bahwa sejak saat itu, Penggugat menjual 14 (empat belas) Unit

do
gu

Truk Loging, tanah 2.3 Hektar di Kubang Raya, dan Tanah 600 M2
di Komplek Pemda yang mana aset itu join/kongsi antara Tergugat
In
A

dan Penggugat;

- Bahwa kemudian pada tahun 2012, Penggugat mengambil 14


ah

lik

(empat belas) Unit Truck milik Tergugat yang terletak di daerah


Perawang. Hal mana pada saat itu Penggugat mengutus
m

anggotanya yang bernama Peto untuk mengambil unit tersebut;


ub

- Bahwa pada akhir tahun 2012 kondisi keuangan Tergugat


ka

memburuk dan Tergugat mulai bekerja dengan Pak H. Asrul


ep

sebagai pengurus unit perusahaan beliau. Pada sekitaran tahun itu


ah

juga Penggugat memanggil Tergugat dan memaksa Tergugat untuk


R

menandatangani Surat Pernyataan;


es

26. Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, dapat


M

ng

terlihat bahwa hal-hal yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat


on
gu

Halaman 24 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah risiko bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, bukan

R
merupakan suatu utang-piutang. Hal ini diperkuat dengan dalil

si
Penggugat pada Butir 11 Halaman 4 posita gugatan yang

ne
ng
menyebutkan:
“Bahwa ternyata, pasca pembelian ke 16 (enam belas) unit Dump
Truck tersebut, TERGUGAT tidak mencapai target mencari uang untuk

do
gu pembayaran cicilan kredit. Adapun jumlah uang yang disetorkan oleh
TERGUGAT selalu kurang dari julah tagihan cicilan kredit, sehingga

In
A
untuk menutupi kekurangan tersebut digunakanlah uang dari
Perusahaan milik Penggugat;”
ah

27. Bahwa oleh karena itu, maka hal-hal tersebut bukan merupakan

lik
tanggung jawab Tergugat, dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai
perbuatan cidera janji/wanprestasi. Karena hal-hal yang terjadi antara
am

ub
Penggugat dan Tergugat adalah risiko bisnis yang penuh dengan
ketidakpastian, bukan merupakan suatu utang-piutang. Hal ini sesuai
ep
dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
k

Nomor: 525 K/Sip/1973 tanggal 17 Oktober 1973, yang pada pokoknya


ah

menyatakan:
R

si
“Dalam perdagangan selalu ada kemungkinan orang menderita
kerugian walaupun menurut perkiraan akan mendapat untung, gugatan

ne
ng

Penggugat mengenai penggantian kerugian itu harus ditolak”.


28. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, JELAS

do
gu

TERBUKTI bahwa Tergugat tidak memiliki utang kepada Penggugat.


Karena hal-hal yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat adalah
risiko bisnis yang penuh ketidakpastian, sehingga tidak dapat
In
A

diklasifikasikan sebagai suatu utang yang dapat dituntut


pelaksanaannya;
ah

lik

B. SURAT PERNYATAAN SEPIHAK TIDAK MENGIKAT


m

ub

29. Bahwa Tergugat dengan ini menolak dengan tegas dalil


Penguggat khususnya pada Butir 19 halaman 5 dan Butir 19 halaman 5
ka

posita gugatan yang menyatakan sebagaimana Tergugat kutip sebagai


ep

berikut:-
ah

Butir 18 halaman 4:
R

"Bahwa, setelah Penggugat mengkonfirmasi kepada Tergugat terkait


es

pembayaran atas kerugian Penggugat yang harus ditanggung oleh


M

ng

on
gu

Halaman 25 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat, maka pada tanggal 30 Januari 2019, Tergugat telah

R
membuat Surat Pernyataan Pengakuan Hutang....."

si
Butir 19 halaman 5:

ne
ng
"Bahwa TERGUGAT, sejak ditandatanganinya Surat Pernyataan
Pengakuan Hutang tersebut telah melakukan ingkar janji terhadap
pelunasan pembayaran...."

do
gu 30. Bahwa perlu Tergugat tegaskan bahwa Penggugat tidak pernah
mengkonfirmasi kepada Tergugat terkait pembayaran atas kerugian

In
A
Penggugat, sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat dalam butir
18 posita gguatannya;
ah

31. Bahwa sebagaimana telah Tergugat jelaskan sebelumnya, bahwa

lik
Penggugat telah berusaha untuk mengelabui Yang Mulia Majelis Hakim
yang memeriksa perkara a quo dengan mengajukan fakta-fakta yang
am

ub
tidak benar. Hal ini dikarenakan Penggugat berusaha untuk
mengkaburkan fakta bahwa Surat Pernyataan yang ditandatangani
ep
oleh Tergugat adalah bukan Surat Pernyataan Pengakuan Utang;
k

32. Bahwa perlu Tergugat jelaskan, adalah fakta yang tidak dapat
ah

terbantahkan oleh Penggugat bahwa antara Penggugat dan Tergugat


R

si
tidak pernah membuat perjanjian utang-piutang. Akan tetapi,
Penggugat mencoba untuk mengkaburkan fakta tersebut dengan

ne
ng

menganggap bahwa Surat Pernyataan tersebut adalah Surat


Pernyataan Pengakuan Utang;

do
gu

33. Bahwa berkaitan dengan hal tersebut, Gatot Supramono dalam


bukunya yang berjudul "Perjanjian Utang Piutang", Cetakan ke II,
Penerbit Kencana, Jakarta: 2014, halaman 39-40 menyebutkan bahwa:
In
A

"Surat pengakuan utang baru ada, setelah adanya perjanjian utang


piutang. Perjanjian utang piutang selalu dibuat lebih dahulu daripada
ah

lik

surat pengakuan utang. Tidak mungkin dapat terjadi, suatu surat


pengakuan utang ada lebih dahulu, setelah itu dibuat perjanjian utang
m

ub

piutangnya. Pada dasarnya orang mengaku mempunyai utang setelah


yang bersangkutan menerima pinjaman uang. Kedua perbuatan
ka

tersebut masing-masing tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai


ep

satu kesatuan yang tidak terpisahkan."


ah

34. Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, maka


R

Surat Pernyataan tersebut tidak dapat diklasifikasikan sebagai


es

perjanjian yang mengikat antara Penggugat dan Tergugat. Hal ini


M

ng

dikarenakan fakta-fakta sebagai berikut:


on
gu

Halaman 26 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah

R
membuat perjanjian utang-piutang;

si
2) Bahwa Surat Pernyataan tersebut hanya ditandatangani

ne
ng
oleh Tergugat (sepihak);
35. Bahwa oleh karena Surat Pernyataan tersebut hanyalah
pernyataan sepihak biasa dan bukan merupakan akta otentik, serta

do
gu tidak ada perjanjian utang-piutang yang mengawalinya, maka
pelaksanaan surat pernyataan tersebut tidak dapat mengikat Tergugat.

In
A
Hal ini sesuai dengan Kaidah Hukum Perdata sebagaimana diatur di
dalam Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ah

Nomor: 245 K/Sip/1975 tanggal 13 Maret 1979 yang menyatakan

lik
bahwa:
“Suatu pernyataan sepihak yang dibuat oleh tergugat, bahwa ia akan
am

ub
menyerahkan rumah sengketa, tidaklah mengikat/mewajibkan tergugat
untuk melaksanakannya.”
ep
36. Bahwa terkait dalil Penggugat dalam butir 23 hlm. 6 gugatannya
k

dapat Tergugat tanggapi bahwasanya Tergugat tidak pernah sekalipun


ah

menjanjikan pelunasan hutan dengan cara menukar 5 (lima) Unit


R

si
Dumptruck milik Tergugat. Hal ini dikarenakan faktanya Tergugat tidak
pernah memiliki utang kepada Penggugat. Untuk itu, Tergugat

ne
ng

mensomeer Penggugat untuk membuktikan seluruh dalil-dalilnya


sebagaimana diuraikan dalam gugatan;

do
gu

37. Bahwa berdasarkan dalil-falil, fakta-fakta, dan ketentuan-


ketentuan hukum tersebut di atas, maka telah jelas terbukti bahwa
Surat Pernyataan yang dibuat sepihak oleh Tergugat tidak mengikat
In
A

Tergugat dan Tergugat tidak memiliki utang kepada Penggugat. Oleh


karenanya, Tergugat mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim menolak
ah

lik

gugatan Penggugat atau setidaknya menyatakan gugatan Penggugat


tidak dapat diterima;
m

ub

C. Permohonan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) Penggugat


ka

Tidak Sesuai dengan Ketentuan Hukum dan Peraturan Perundang-


ep

Undangan yang Berlaku


ah

38. Bahwa Tergugat dengan ini menolak dengan tegas dalil-dalil


R

Penggugat pada butir 30 hingga 32 posita gugatan dan butir 6 petitum


es

gugatan yang memohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang


M

ng

memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menjatuhkan sita


on
gu

Halaman 27 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jaminan atas harta kekayaan Tergugat. Hal ini dikarenakan dalil

R
Penggugat tersebut adalah dalil yang mengada-ada, dan tidak

si
berdasarkan hukum serta sudah sepatutnya untuk ditolak;

ne
ng
39. Bahwa suatu permohonan sita jaminan (conservatoir beslag)
hanya dapat dikabulkan dalam hal terpenuhinya seluruh persyaratan
(bersifat kumulatif) sita jaminan yang diatur dalam Pasal 227 HIR.

do
gu Adapun syarat-syarat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a. ada persangkaan yang beralasan

In
A
b. tergugat akan menggelapkan barang-barangnya
ah

lik
c. dengan maksud menjauhkan barang-barang itu dari
kepentingan penggugat
am

ub
d. sebelum putusan berkekuatan hukum tetap
40. Bahwa selain itu, merujuk pada ketentuan Pasal 720 RV dan
ep
k

ketentuan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Teknis Perdata dan


Administrasi Peradilan (Buku II) Mahkamah Agung RI, Para Penggugat
ah

R
harus dapat menunjukkan fakta tentang adanya langkah-langkah

si
Tergugat untuk menggelapkan dan atau mengasingkan objek gugatan

ne
ng

selama proses pemeriksaan berlangsung. Paling tidak, Penggugat


harus dapat menunjukkan indikasi objektif tentang adanya daya upaya
Tergugat untuk menghilangkan atau mengasingkan objek;

do
gu

41. Bahwa lebih lanjut, menurut mantan Hakim Agung M. Yahya


Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul “Permasalahan dan
In
A

Penerapan Sita Jaminan Conservatoir Beslag”, Cet. II. Penerbit


Pustaka, Bandung: 1990, Halaman 37, dinyatakan bahwa:
“Persangkaan yang harus diwujudkan dan diketemukan hakim ditinjau
ah

lik

dari segi yuridis adalah persangkaan yang benar-benar didukung oleh


fakta atau petunjuk-petunjuk, agar alasan pengabulan sita tidak
m

ub

didasarkan pada penilaian subjektip. Untuk mendapatkan fakta atau


petunjuk-petunjuk, hakim membebankannya kepada pihak
ka

ep

penggugat”;
42. Bahwa selanjutnya, untuk memutuskan mengenai masalah sita
ah

jaminan, Majelis Hakim pada Perkara a quo harus sangat


R

memperhatikan alasan-alasan yang menjadi dasar permohonan sita


es
M

jaminan tersebut, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran MARI No.


ng

05 Tahun 1975 tentang Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) (“SEMA


on
gu

Halaman 28 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 5/1975”), dimana dalam Butir 1(a) SEMA No. 5/1975 tersebut

R
dinyatakan sebagai berikut:

si
“agar para hakim berhati-hati sekali dalam menerapkan atau

ne
ng
menggunakan lembaga sita jaminan (conservatoir beslag) dan sekali-
kali jangan mengabaikan syarat-syarat yang diberikan oleh Undang-
undang (Pasal 227 H.I.R/261 R.Bg)”;

do
gu 43. Bahwa dalam permohonan sita jaminan (conservatoir beslag)-nya,
Penggugat tidak dapat membuktikan persangkaan yang beralasan dan

In
A
tidak terdapat bukti-bukti dan fakta yang menunjukkan bahwa Tergugat
bermaksud untuk melarikan atau mengalihkan barang-barangnya
ah

dengan maksud untuk menghindar dari tanggung jawabnya. Dengan

lik
demikian, JELAS TERBUKTI bahwa syarat pengabulan permohonan
sita jaminan (conservatoir beslag) tidak terpenuhi. Oleh karena itu,
am

ub
maka permohonan sita jaminan (conservatoir beslag) Penggugat harus
ditolak;
ep
k

D. Permohonan Putusan Serta Merta Penggugat (Uitvoerbaar Bij


ah

Voorraad) Tidak Berdasar dan Harus Ditolak


R

si
44. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada
butir 33-34 posita gugatan dan butir 7 petitum gugatan, dimana

ne
ng

Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang


mengadili pekrara a quo untuk menjatuhkan putusan serta-merta

do
gu

(uitvoerbaar bij voorraad) dalam perkara a quo. Hal ini mengingat dalil
Penggugat tersebut adalah dalil yang mengada-ada dan tidak
In
berdasarkan hukum;
A

45. Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik


Indonesia dalam Putusan Nomor: 1043 K/1971 tanggal 3 Desember
ah

lik

1974, putusan hakim baru dapat dilakukan setelah putusan tersebut


berkekuatan hukum tetap;
m

ub

46. Bahwa permohonan putusan serta merta (uitvoerbaar bij


voorraad) hanya dapat dikabulkan apabila syarat-syarat sebagaimana
ka

ditentukan dalam Pasal 191 ayat (1) Rbg dan 54 Rv dapat dipenuhi
ep

yang dikutip sebagai berikut:


ah

Pasal 191 ayat (1) Rbg:


R

“pengadilan negeri dapat memerintahkan pelaksanaan putusannya


es

meskipun ada perlawanan atau banding jika ada bukti yang otentik
M

ng

atau ada surat yang ditulis dengan tangan yang menurut ketentuan-
on
gu

Halaman 29 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan yang berlaku mempunyai kekuatan pembuktian, atau

R
karena sebelumnya sudah ada keputusan yang mempunyai kekuatan

si
hukum yang pasti, begitu juga jika ada suatu tuntutan sebagian yang

ne
ng
dikabulkan atau juga mengenai sengketa tentang hak besit.”
Pasal 54 Rv:
"Pelaksanaan sementara putusan-putusan hakim meskipun ada

do
gu banding atau perlawanan dapat diperintahkan bila:
1) Putusan didasarkan atas suatu alas hak otentik;

In
A
2) Putusan didasarkan atas surat di bawah tangan yang
diakui oleh pihak terhadap siapa dapat dipakai sebagai dasar, atau
ah

yang dianggap diakui menurut hukum, juga dianggap diakui jika

lik
perkara diputus tanpa kehadiran tergugat (verstek);
3) Dalam hal telah ada penghukuman dengan keputusan
am

ub
hakim yang mendahuluinya yang terhadapnya tidak dapat diajukan
perlawanan atau tidak dapat dimintakan banding;”
ep
47. Bahwa disamping itu, permohonan Penggugat TIDAK memenuhi
k

Pasal 191 ayat 1 Rbg dan Surat Edaran MARI No. 3 tahun 2000
ah

tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil,


R

si
yang mensyaratkan sebagai berikut:
1) Gugatan didasarkan pada bukti authentik atau surat tulisan

ne
ng

tangan (handschrift) yang tidak dibantah kebenaran tentang isi dan


tanda tangannya, yang menurut undang-undang tidak mempunyai

do
gu

kekuatan bukti;
2) Gugatan tentang Hutang-Piutang yang jumlahnya sudah
pasti dan tidak dibantah;
In
A

3) Gugatan tentang sewa-menyewa tanah, rumah, gudang


dan lain-lain, dimana hubungan sewa-menyewa sudah
ah

lik

habis/lampau, atau Penyewa terbukti melalaikan kewajibannya


sebagai Penyewa yang beritikad baik;
m

ub

4) Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta


perkawinan (gono-gini) setelah mengenai gugatan cerai
ka

mempunyai kekuatan hukum tetap;


ep

5) Dikabulkannya gugatan provisionil, dengan pertimbangan


ah

hukum yang tegas dan jelas serta memenuhi Pasal 332 RV;
R

6) Gugatan berdasarkan Putusan yang telah mempunyai


es

kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) dan mempunyai


M

ng

hubungan dengan pokok gugatan yang diajukan;


on
gu

Halaman 30 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7) Pokok sengketa mengenai bezitrecht.

R
48. Bahwa dari dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat TIDAK

si
terdapat satu pun yang memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan

ne
ng
dalam Pasal 191 ayat 1 Rbg dan Surat Edaran Ketua MARI No.3
Tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 sebagaimana tersebut di atas;
49. Bahwa berdasarkan uraian-uraian, fakta-fakta dan dasar-dasar

do
gu hukum di atas, maka jelas bahwa permohonan Penggugat sehubungan
dengan putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) adalah

In
A
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan hukum dan Yurisprudensi
MARI. Oleh karena itu, Tergugat mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim
ah

menolak permohonan putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad)

lik
yang diajukan Penggugat;
am

ub
E. Permohonan Pembayaran Uang Paksa (Dwangsom) Tidak Sesuai
Dengan Yang Dipersyaratkan Dalam Hukum Acara Perdata Sehingga
Harus Ditolak
ep
k

50. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas tuntutan dwangsom yang


ah

diajukan oleh Penggugat dikarenakan berdasarkan Pasal 225 HIR dan


R

si
Pasal 606a R.V telah ditetapkan bahwa lembaga uang paksa
(dwangsom) tidak dapat ditetapkan dalam suatu putusan yang

ne
ng

mengandung diktum penghukuman membayar sejumlah uang, karena


penghukuman untuk membayar sejumlah uang itu selalu dapat

do
gu

diwujudkan;
51. Bahwa ketentuan Pasal 225 HIR dan Pasal 606a R.V tersebut
In
dikuatkan juga dengan yurisprudensi antara lain Putusan Mahkamah
A

Agung RI No. 79 K/Sip/1972 yang pada pokoknya memberikan kaidah


hukum yang sama, yakni bahwa suatu lembaga uang paksa
ah

lik

(dwangsom) tidak dapat dituntut bersama-sama dengan tuntutan


membayar uang;
m

ub

52. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat merupakan suatu gugatan


dengan tuntutan membayar uang, maka permohonan pembayaran
ka

uang paksa (dwangsom) yang diajukan oleh Penggugat haruslah


ep

ditolak;
ah

III. PETITUM
R

es
M

Berdasarkan uraian, fakta-fakta serta bukti-bukti tersebut di atas, maka


ng

Tergugat mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri
on
gu

Halaman 31 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pekanbaru yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo berkenan

R
memutuskan sebagai berikut:

si
DALAM EKSEPSI

ne
ng
1. Menerima Eksepsi yang diajukan Tergugat untuk seluruhnya;

do
gu 2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard).

In
A
DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ah

lik
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;
am

Apabila yang terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru yang

ub
memeriksa, mengadili gugatan ini berpendapat lain, mohon kiranya diputus
dengan Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
ep
k

Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat tersebut, ditanggapi


Penggugat dengan repliknya yang pada pokoknya tetap pada gugatannya dan
ah

R
diikuti dengan Duplik Tergugat yang pada pokoknya tetap pada jawabannya;

si
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya,Penggugat

ne
ng

mengajukan bukti surat berupa :


1. Fotocopy Surat Pernyataan tertanggal 30 Januari 2019 atas nama Wella
Musfa Tella, bermaterai cukup diberi tanda P-1;

do
gu

2. Fotocopy Kwitansi penyerahan uang tertanggal 30 Januari 2019,


bermaterai cukup diberi tanda P-2;
In
A

3. Fotocopy Bukti Rekapitulasi atau Perhitungan pembayaran hutang dari


Tergugat (Wella Musfa Tella) kepada Penggugat (Idawati), bermaterai
ah

cukup diberi tanda P-3;


lik

4. Fotocopy Somasi / Peringatan I dari tim Kuasa Hukum Penggugat


(Idawati) kepada Tergugat (Wella Musfa Tella) tanggal 26 Maret 2021,
m

ub

bermaterai cukup diberi tanda P-4;


ka

5. Fotocopy Somasi / Peringatan II dari tim Kuasa Hukum Penggugat


ep

(Idawati) kepada Tergugat (Wella Musfa Tella) tanggal 02 April 2021,


bermaterai cukup diberi tanda P-5;
ah

6. Fotocopy Percakapan melalui whatsapp antara Tergugat dengan Sdr.


es

Indra Lesmana, bermaterai cukup diberi tanda P-6;


M

ng

on
gu

Halaman 32 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti surat tersebut, Penggugat

R
mengajukan bukti saksi sebanyak 2 (dua) orang yaitu saksi Tarmidjo Wijaya,

si
memberikan keterangan dibawah sumpah, keterangan sebagaimana dalam

ne
ng
berita acara sidang, sedangkan saksi Indra Lesmana memberikan keterangan
tanpa disumpah, Kuasa Tergugat menyatakan keberatan dengan Saksi
Tarmidjo Wijaya karena ada hubungan ipar dengan istri Penggugat dan Saksi

do
gu Indra Lesmana bekerja dengan Kuasa Penggugat;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil bantahannya, Tergugat

In
A
mengajukan bukti surat berupa :
1. Fotocopy Surat Pernyataan an. Fauzan tertanggal 08 September 2021,
ah

bermaterai cukup diberi tanda T-1;

lik
2. Fotocopy Surat Pernyataan an. Erwanto tertanggal 08 September 2021,
bermaterai cukup diberi tanda T-2;
am

ub
3. Fotocopy Surat Pernyataan an. Tio Adi Saputra tertanggal 08 September
2021, bermaterai cukup diberi tanda T-3;
ep
4. Fotocopy Surat Edaran Mahakamah Agung RI Nomor 06 Tahun 1994,
k

bermaterai cukup diberi tanda T-4;


ah

5. Fotocopy Surat Edaran Mahakamah Agung RI Nomor 01 Tahun 1971


R

si
perihal Surat Kuasa Khusus, bermaterai cukup diberi tanda T-5;
6. Fotocopy Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:

ne
ng

1875 K/Pdt/1984 tanggal 24 April 1986 (Nomor 6), bermaterai cukup diberi
tanda T-6;

do
gu

7. Fotocopy Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:


2643 K/Pdt/1994 (Nomor 8), bermaterai cukup diberi tanda T-7;
8. Fotocopy Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:
In
A

525 K/Sip/1973 tanggal 17 Oktober 1973, bermaterai cukup diberi tanda T-


8;
ah

lik

9. Fotocopy Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:


245 K/Sip/1975 tanggal 13 Maret 1979, bermaterai cukup diberi tanda T-9;
m

ub

10. Fotocopy Buku Perjanjian Utang Piutang ditulis oleh Gatot


Supramono, S.H., M.Hum. diterbitkan oleh Prenadamedia Group pada
ka

tahun 2014, bermaterai cukup diberi tanda T-10;


ep

11. Fotocopy Surat Pernyataan an. Wella Musfa Tella (Penggugat)


ah

tertanggal 5 Februari 2021, selanjutnya diberi tanda T.11;


R

Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti surat tersebut, Tergugat


es

mengajukan bukti saksi, 1 (satu) orang, atas nama Muhammad Afnan,


M

ng

on
gu

Halaman 33 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberikan keterangan dibawah sumpah sebagaimana termuat dalam berita

R
acara sidang;

si
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat,masing masingnya telah

ne
ng
mengajukan kesimpulannya;
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam
berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap

do
gu telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal

In
A
yang diajukan lagi dan mohon putusan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
ah

Dalam Eksepsi

lik
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya mengajukan eksepsi
sebagai berikut:
am

ub
1. SURAT KUASA KHUSUS YANG DIGUNAKAN OLEH KUASA HUKUM
PENGGUGAT DALAM PERKARA A QUO ADALAH SURAT KUASA YANG
ep
CACAT HUKUM DAN KARENANYA GUGATAN A QUO TIDAK SAH;
k

1. Bahwa pada proses persidangan pada hari Kamis 16 Juni 2022 di


ah

Pengadilan Negeri Pekanbaru, sebagaimana tercatat dalam Berita


R

si
Acara Persidangan, telah diperoleh fakta bahwa Tergugat telah
mengajukan keberatan secara lisan terhadap Surat Kuasa Khusus

ne
ng

tertanggal 18 Februari 2022 Kuasa Hukum Penggugat yang cacat


formil karena telah mencampuradukkan antara surat kuasa

do
gu

khusus untuk beracara secara perdata dan pidana. Surat kuasa


khusus tertanggal 18 Februari 2022 tersebut adalah surat kuasa yang
digunakan oleh Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan gugatan
In
A

wanprestasi dalam perkara a quo;


2. Bahwa pada proses persidangan hari Kamis 23 Juni 2022 di
ah

lik

Pengadilan Negeri Pekanbaru, sebagaimana juga tercatat dalam Berita


Acara Persidangan, Penggugat selanjutnya mencabut Surat Kuasa
m

ub

Khusus tertanggal 18 Februari 2022 yang cacat formil tersebut dan


selanjutnya menggantinya/mengubah dengan Surat Kuasa Khusus
ka

tertanggal 16 Juni 2022;


ep

3. Bahwa Tergugat menemukan fakta bahwa Surat Kuasa Khusus


ah

tertanggal 16 Juni 2022 tersebut didaftarkan di Kepaniteraan


R

Pengadilan Negeri Pekanbaru setelah Penggugat mengajukan gugatan


es

tertanggal 31 Mei 2022;


M

ng

on
gu

Halaman 34 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa oleh karena itu, jelaslah Gugatan dari Penggugat harus

R
dinyatakan tidak dapat diterima karena bagaimana mungkin sebuah

si
Gugatan dapat diajukan dan diterima apabila Surat Kuasa Khusus

ne
ng
untuk Gugatan tersebut sendiri tidak terdaftar di Kepaniteraan.
Mengingat fakta bahwa Surat Kuasa Khusus adalah elemen utama
yang harus benar dan tepat dalam pengajuan gugatan, maka

do
gu seharusnya pada saat itu Penggugat mencabut Gugatannya dan
mengajukan Gugatan baru dengan surat kuasa yang baru dan

In
A
memenuhi syarat formil;
5. Bahwa sejalan dengan argumentasi tersebut, Mahkamah Agung
ah

Republik Indonesia dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2

lik
Tahun 1959 dan Nomor 5 Tahun 1962 pada awalnya menegaskan
bahwa surat-surat kuasa yang tidak memenuhi syarat-syarat
am

ub
sebagaimana dimaksud dalam SEMA tersebut hanya dapat seketika
dikembalikan untuk diperbaiki seperlunya. AKAN TETAPI, SEMA
ep
tersebut telah dicabut dengan SEMA No. 1 Tahun 1971 tentang Surat
k

Kuasa Khusus dan disebutkan bahwa Mahkamah Agung menganggap


ah

sampai saatnya bahwa yang berkepentingan sudah harus mengetahui


R

si
serta mengindahkan syarat-syarat tentang surat kuasa khusus
sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan

ne
ng

dan melarang perbaikan/penggantian surat kuasa khusus yang telah


dijadikan dasar untuk mengajukan gugatan;

do
gu

Dengan demikian, Majelis Hakim tidak dapat melakukan perbaikan


atau memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk mengganti
kekeliruan pada surat kuasa khusus yang telah diajukan oleh Kuasa
In
A

Hukum Penggugat. Dimana hal yang seharusnya dilakukan oleh Kuasa


Hukum Penggugat adalah mencabut Gugatannya dan mengajukan
ah

lik

Gugatan baru menggunakan surat kuasa khusus yang telah diperbaiki


untuk memenuhi syarat formil surat kuasa;
m

ub

6. Bahwa lebih lanjut, M. Yahya Harahap dalam bukunya yang


berjudul "Hukum Acara Perdata" dalam hlm. 15 juga memberikan
ka

pendapat (doktrin hukum) yang sama bahwasanya kekeliruan terhadap


ep

surat kuasa khusus yang telah digunakan untuk mengajukan gugatan


ah

tidak dapat dilakukan perbaikan/perubahan, melainkan harus diajukan


R

gugatan baru menggunakan surat kuasa baru yang telah


es

disempurnakan. Pendapat (doktrin hukum) tersebut sebagaimana


M

ng

dapat dikutip sebagai berikut:


on
gu

Halaman 35 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Seperti telah dijelaskan, syarat ini bersifat kumulatif. Tidak

R
dipenuhinya salah satu syarat, mengakibatkan kuasa tdak sah.

si
Selanjutnya berdasarkan SEMA No. 1 Tahun 1971, PN dan PT

ne
ng
tidak dibenarkan lagi untuk memberi kesempatan perbaikan,
karena SEMA ini, telah mencabut SEMA No. 5 Tahun 1962 yang
memberi kemungkinan bagi PN atau PT memanggil pemberi

do
gu kuasa untuk menyempurnakan kekurangan syarat yang terjadi.”
7. Bahwa berdasarkan dalil-dalil, fakta-fakta, dan ketentuan-

In
A
ketentuan hukum sebagaimana tersebut di atas, maka telah terbukti
bahwa baik itu Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Februari 2022
ah

ataupun perbaikannya (in casu Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 Juni

lik
2022) adalah surat kuasa yang tidak memenuhi syarat formil
sebagaimana diatur di dalam kaidah hukum acara perdata. Sehingga,
am

ub
mengakibatkan gugatan dalam perkara a quo menjadi tidak sah. Oleh
karena itu, Tergugat mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang
ep
memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan gugatan
k

Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvantkelijk verklaard);


ah

si
2. MENGENAI GUGATAN PREMATUR (EXEPTIE DILATORIA;
Bahwa exceptie dilatoria adalah eksepsi yang menyatakan bahwa

ne
ng

gugatan Penggugat belum dapat diterima untuk diperiksa sengketanya


di pengadilan, karena masih prematur, dalam arti gugatan yang
diajukan masih terlampau dini;

do
gu

Bahwa Penggugat dalam butir 18 dan butir 19 halaman 5 posita


gugatannya menyebutkan hal-hal sebagai berikut:
In
A

Butir 18 halaman 5:
“Bahwa terhitung sejak tahun 2013 sampai Januari 2019, TERGUGAT
ah

lik

tidak segera melaksanakan kewajibannya untuk membayar total


kerugian PENGGUGAT senilai Rp. 2.175.243.000,- (Dua Miliyar
m

ub

Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Dua Ratus Empat Puluh Tiga Ribu
Rupiah) tersebut”
ka

ep

Butir 19 halaman 5:
“Bahwa, setelah Penggugat mengkonfirmasi kepada Tergugat terkait
ah

pembayaran atas kerugian Penggugat yang harus ditanggung oleh


R

es

Tergugat, maka pada tanggal 30 Januari 2019, TERGUGAT telah


M

membuat Surat Pernyataan Pengakuan Hutang yang pada pokoknya


ng

on
gu

Halaman 36 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT akan mengembalikan kerugian PENGGUGAT dengan

R
cara mencicil, dengan ketentuan

si
4. Pencicilan pelunasan dilakukan selama 10 (sepuluh) Tahun,

ne
ng
terhitung mulai tanggal 01 Februari 2019 sampai dengan 01
Februari 2029;
5. Pencicilan pelunasan dilakukan setiap tanggal 01 (satu);

do
gu 6. Minimal pencicilan setiap bulan adalah sebesar Rp. 5.000.000,-
(Lima Juta Rupiah)”

In
A
Bahwa sebagaimana dapat dilihat dari dalil-dalil Penggugat tersebut,
Penggugat menyatakan dan mengakui bahwa pencicilan pelunasan
ah

dilakukan selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai tanggal 01

lik
Februari 2019 sampai dengan tanggal 01 Februari 2029;
Bahwa akan tetapi, Penggugat kemudian dalam butir 4 halaman 12
am

ub
petitum gugatan meminta kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo menghukum Tergugat untuk
ep
membayar kerugian materiil sebesar Rp. 2.122.566.690,00 (Dua miliar
k

seratus dua puluh dua juta lima ratus enam puluh enam ribu enam
ah

ratus sembilan puluh rupiah). Padahal, Penggugat sendiri sudah


R

si
menyatakan dan mengakui bahwa pencicilan pelunasan dilakukan
selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai tanggal 01 Februari 2019

ne
ng

sampai dengan tanggal 01 Februari 2029. Hal mana apabila


dihubungkan dengan tanggal pengajuan gugatan, maka dapat

do
gu

diketahui bahwa gugatan diajukan oleh Penggugat ke Pengadilan


Negeri Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2022, yang berarti belum
sampai waktu pencicilan pelunasan sebagaimana yang dinyatakan dan
In
A

diakui oleh Penggugat yaitu pada tanggal 01 Februari 2029. Hal ini
sesuai dengan Pasal 1269 KUH Perdata yang menyebutkan:
ah

lik

"Apa yang harus dibayar pada suatu waktu yang ditentukan tidak dapat
ditagih sebelum waktu itu datang, tetapi apa yang telah dibayar
m

ub

sebelum waktu itu datang, tak dapat diminta kembali.”


Bahwa terkait dengan exceptie dilatoria (gugatan prematur), mantan
ka

Hakim Agung M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul


ep

"Hukum Acara Perdata: Gugatan, Persidantan, Penyitaan Pembuktian,


ah

dan Putusan Pengadilan", Edisi II, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta:


R

2018, Halaman 444 dan 457 memberikan pendapat-pendapat sebagai


es

berikut:
M

ng

Halaman 444:
on
gu

Halaman 37 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Gugatan yang diajukan prematur, menjadi dasar bagi hakim untuk

R
menjatuhkan putusan negatif dalam bentuk gugatan dinyatakan tidak

si
dapat diterima…. Misalnya dalam perjanjian utang telah ditentukan

ne
ng
tanggal yang pasti mengenai pelunasan. Sebelum waktu itu tiba,
kreditur menggugat debitur untuk memenuhi pembayaran. Dalam
kasus tersebut, gugatan mengandung cacat prematur, oleh karenanya,

do
gu dinyatakan tidak dapat diterima.”
(cetak tebal dan garis bawah adalah penekanan dari Tergugat)

In
A
Halaman 457:
“Gugatan Penggugat belum dapat diterima untuk diperiksa
ah

sengketanya di pengadilan, karena masih prematur, dalam arti gugatan

lik
yang diajukan masih terlampau dini;
Sifat atau keadaan prematur melekat pada:
am

ub
- Batas waktu untuk menggugat sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati dalam perjanjian, belum sampai, atau
ep
- Batas waktu untuk menggugat belum sampai, karena telah dibuat
k

penundaan pembayaran oleh kreditur atau berdasarkan


ah

kesepakatan antara kreditur dan debitur.


R

si
(cetak tebal dan garis bawah adalah penekanan dari Tergugat)
Lebih lanjut masih dalam halaman 457, M. Yahya Harahap

ne
ng

menyebutkan bahwa “Misalnya, utang yang dituntut belum jatuh


tempo. Dalam keadaan seperti itu, perjanjian belum dapat digugat

do
gu

dalam jangka waktu tertentu (an agreement not to sue within a certain
period of time) sesuai dengan ketentuan Pasal 1268 KUH Perdata.”;
Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka telah
In
A

terbukti dengan jelas bahwa Gugatan yang diajukan oleh Penggugat


bersifat prematur. Oleh karena itu, sudah sepatutnya dan sesuai hukum
ah

lik

apabila Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Pekanbaru


yang memeriksa dan memutus perkara a quo mengesampingkan
m

ub

seluruh dalil yang disampaikan oleh Penggugat dan menyatakan


bahwa Gugatan Penggugat tidak dapat diterima untuk seluruhnya (niet
ka

ontvankelijk verklaard);
ep

3. MENGENAI GUGATAN TIDAK JELAS DAN KABUR (EXCEPTIE OBSCUUR


ah

LIBEL
R

es

Menimbang, bahwa Tergugat pada intinya mendalilkan gugatan perkara


M

a quo bukanlah gugatan wanprestasi melainkan perbuatan melawan hukum,


ng

menurut majelis tidak beralasan;


on
gu

Halaman 38 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat tersebut, majelis

R
mempertimbangkan sebagai berikut:

si
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan eksepsi adalah tangkisan

ne
ng
atau bantahan pihak Tergugat yang tidak menyangkut pokok perkara;
EKSEPSI TENTANG SURAT KUASA KHUSUS YANG DIGUNAKAN OLEH
KUASA HUKUM PENGGUGAT DALAM PERKARA A QUO ADALAH SURAT

do
gu KUASA YANG CACAT HUKUM DAN KARENANYA GUGATAN A QUO TIDAK
SAH,

In
A
Menimbang, bahwa, Tergugat mendalilkan surat kuasa khusus tertanggal
18 Februari 2022 adalah cacat formil dikarenakan mencampur adukan antara
ah

surat kuasa Khusus untuk beracara secara Perdata dan Pidana.

lik
Menimbang, bahwa pada proses persidangan pada hari Kamis 16 Juni
am

ub
2022 di Pengadilan Negeri Pekanbaru, sebagaimana tercatat dalam Berita
Acara Persidangan, telah diperoleh fakta bahwa Tergugat telah mengajukan
keberatan secara lisan terhadap Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Februari
ep
k

2022 Kuasa Hukum Penggugat yang cacat formil karena telah


ah

mencampuradukkan antara surat kuasa khusus untuk beracara secara perdata


R
dan pidana. Surat kuasa khusus tertanggal 18 Februari 2022 tersebut adalah

si
surat kuasa yang digunakan oleh Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan

ne
ng

gugatan wanprestasi dalam perkara a quo;


Menimbang, bahwa pada proses persidangan hari Kamis 23 Juni 2022 di
Pengadilan Negeri Pekanbaru, sebagaimana juga tercatat dalam Berita Acara

do
gu

Persidangan, Penggugat selanjutnya mencabut Surat Kuasa Khusus tertanggal


18 Februari 2022 yang cacat formil tersebut dan selanjutnya
In
A

menggantinya/mengubah dengan Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 Juni 2022;


Menimbang, bahwa Tergugat menemukan fakta bahwa Surat Kuasa
ah

Khusus tertanggal 16 Juni 2022 tersebut didaftarkan di Kepaniteraan


lik

Pengadilan Negeri Pekanbaru setelah Penggugat mengajukan gugatan


tertanggal 31 Mei 2022;
m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena itu, Gugatan dari Penggugat harus


dinyatakan tidak dapat diterima karena bagaimana mungkin sebuah Gugatan
ka

ep

dapat diajukan dan diterima apabila Surat Kuasa Khusus untuk Gugatan
tersebut sendiri tidak terdaftar di Kepaniteraan. Mengingat fakta bahwa Surat
ah

Kuasa Khusus adalah elemen utama yang harus benar dan tepat dalam
R

es

pengajuan gugatan, maka seharusnya pada saat itu Penggugat mencabut


M

Gugatannya dan mengajukan Gugatan baru dengan surat kuasa yang baru dan
ng

memenuhi syarat formil;


on
gu

Halaman 39 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa majelis menerima perbaikan surat kuasa Penggugat

R
dengan pertimbangan agar tidak terkesan membatasi hak hak para pihak, in

si
casu kuasa Penggugat;

ne
ng
Menimbang, bahwa setelah majelis menerima perbaikan dengan surat
kuasa Khusus nomor 091/SK.APL/VI/2022, tanggal 16 Juni 2022 yang telah

do
gu diregister di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru tertanggal 17 Juni
2022, ternyata tanpa disertai kenapa dilakukan perbaikan surat kuasa khusus
tersebut, dan tidak ada klausula pencabutan surat yang surat yang pertama;

In
A
Menimbang,bahwa dengan pertimbangan tersebut, maka perbaikan
surat kuasa khusus dari Penggugat dinilai cacat hukum;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena surat kuasa perbaikan yang diajukan
oleh Penggugat dinyatakan cacat hukum, maka eksepsi Kuasa Tergugat yang
am

ub
menyatakan surat kuasa khusus tertanggal 18 Februari 2022 adalah cacat
formil dikarenakan mencampur adukan antara surat kuasa Khusus untuk
beracara secara Perdata dan Pidana dapat dinyatakan diterima;
ep
k

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan diatas, majelis berpendapat


ah

eksepsi tergugat tentang SURAT KUASA KHUSUS YANG DIGUNAKAN OLEH


R

si
KUASA HUKUM PENGGUGAT DALAM PERKARA A QUO ADALAH SURAT
KUASA YANG CACAT HUKUM DAN KARENANYA GUGATAN A QUO TIDAK

ne
ng

SAH beralasan menurut hukum, sehingga patut dinyatakan diterima;


Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat tentang SURAT
KUASA KHUSUS YANG DIGUNAKAN OLEH KUASA HUKUM PENGGUGAT

do
gu

DALAM PERKARA A QUO ADALAH SURAT KUASA YANG CACAT HUKUM


DAN KARENANYA GUGATAN A QUO TIDAK SAH diyatakan diterima, maka
In
A

eksepsi Tergugat selebihnya tidak dipertimbangkan lagi;


Dalam Pokok perkara
ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat


sebagaimana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi tentang SURAT KUASA
m

ub

KHUSUS YANG DIGUNAKAN OLEH KUASA HUKUM PENGGUGAT DALAM


ka

PERKARA A QUO ADALAH SURAT KUASA YANG CACAT HUKUM DAN


ep

KARENANYA GUGATAN A QUO TIDAK SAH, maka majelis berpendapat


gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formal gugatan;
ah

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan penggugat tidak memenuhi


es

syarat fomal gugatan, maka majelis berkesimpulan gugatan Penggugat harus


M

ng

dinyatakan tidak dapat diterima;


on
gu

Halaman 40 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tifak

R
dapat diterima, maka Penggugat harus dihukum untuk membayar biaya

si
perkara;

ne
ng
Memperhatikan ketentuanUndang-undang nomor 48 tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakima, Hukum Acara Perdata Indonesia/ Rbg dan
peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;

do
gu
MENGADILI:

In
A
Dalam Eksepsi
 Menyatakan eksepsi Tergugat tentang SURAT KUASA KHUSUS
ah

YANG DIGUNAKAN OLEH KUASA HUKUM PENGGUGAT DALAM

lik
PERKARA A QUO ADALAH SURAT KUASA YANG CACAT HUKUM
DAN KARENANYA GUGATAN A QUO TIDAK SAH;
am

ub
Dalam Pokok Perkara
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
ep
2. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara sebesar
k

Rp.670.000,- (enam ratus tujuh puluh ribu rupiah);


ah

si
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Pekanbaru, pada hari Selasa tanggal 4 Oktober 2022, oleh

ne
ng

kami, Estiono., S.H., M.H.., sebagai Hakim Ketua , Andry Simbolon, S.H., M.H.
dan Yuli Artha Pujayotama, S.H.,M.H masing-masing sebagai Hakim Anggota,,
yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

do
gu

Pekanbaru Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr tanggal 31 Mei 2022, putusan


tersebut pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2022 diucapkan dalam
In
A

persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para
Hakim Anggota tersebut, Wahyudi Putra Zainal, S.H., Panitera Pengganti dan
ah

lik

Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat.


Hakim Anggota, Hakim Ketua,
m

ub
ka

Andry Simbolon, S.H., M.H. Estiono., S.H., M.H..


ep
ah

es

Yuli Artha Pujayotama, S.H.,M.H


M

ng

Panitera Pengganti,
on
gu

Halaman 41 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Wahyudi Putra Zainal, S.H.

ne
ng

do
gu Perincian biaya :

1. Materai .................................... : Rp 10.000,00;

In
A
2. Redaksi ................................... : Rp 10.000,00
3...............................................A
: Rp 50.000,00;
TK ...........................................
ah

lik
4...............................................P
: Rp 20.000,00;
NBP ........................................
5...............................................P
am

ub
: Rp550.000,00;
anggilan ..................................
6. Pendaftaran ............................ : Rp30.000,00;
Jumlah : Rp670.000,00;
ep
( enam ratus tujuh puluh ribu rupiah )
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 42 dari 42 Putusan Perdata Gugatan Nomor 151/Pdt.G/2022/PN Pbr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Anda mungkin juga menyukai