Anda di halaman 1dari 12

Culture and Ethics

Pertemuan 9
1. Are some societies better than others?
• Pejuang hak sipil Amerika --> kesetaraan ras
• Martin Luther King, Jr  dg tindakan langsung tanpa kekerasan
• Malcolm X  dengan tindakan pertahanan diri

• Theory of moral reasoning Kohlberg merupakan basis dari perilaku etika  respon terhadap dilemma moral

• Etika
• Adalah sistem prinsip-prinsip moral
• Mempengaruhi bagaimana orang membuat keputusan dan menjalani hidup mereka.
• Berkaitan dengan apa yang baik bagi individu dan masyarakat dan juga digambarkan sebagai filsafat moral.
• Istilah ini berasal dari kata Yunani “etos” yang dapat berarti kebiasaan-kebiasaan, atau watak-watak.
• Etika mencakup dilema berikut:
• bagaimana menjalani kehidupan yang baik
• hak dan kewajiban kita
• bahasa benar dan salah
• keputusan moral - apa yang baik dan buruk?
• Konsep etika kita berasal dari agama, filosofi, dan budaya yang dapat menyulut perdebatan tentang topik-topik seperti
aborsi, hak asasi manusia, dan perilaku profesional.
2. Relativism vs Development
• Relativism adalah gagasan bahwa pandangan terhadap
perbedaan dan persepsi bersifat relatif. Tidak ada kebenaran
universal. Setiap sudut pandang memiliki kebenarannya sendiri.

• Cultural Relativism adalah gagasan bahwa keyakinan, nilai, dan


kebiasaan seseorang harus dipahami berdasarkan kulturnya daripada
menilai berdasarkan kriteria orang lain.
Relativism vs Development
• Development
• Tantangan saat ini adalah menciptakan learning culture yang mendorong
karyawan untuk meningkatkan pengetahuan, mengembangkan skill dan
meningkatkan kinerja mereka secara berkesinambungan.
• Kultur adalah produk dari learning
• Kultur membentuk “repertoar” kebiasaan, skill, dan gaya dari membangun
strategi tindakan (Swidler, 1986; woolcock, 2014).
3. Respect cultural differences vs. stages of development

Perbedaan kultural tidak dapat dihindari, sehingga menghormati perbedaan budaya menjadi hal
penting.

Menghormati perbedaan Kultural:


• Self Awareness (kesadaran diri)
• Kesadaran bahwa kultur kita bukan yang paling bernilai atau paling baik dibandingkan dengan kultur yang lain.
• Education (pendidikan)
• Mendidik diri sendiri untuk mengetahui dan memahami kultur lain sehingga dapat meminimalisir ketegangan
antar kultur.
• Engagement (keterikatan)
• Menjadi bagian dari kultur orang lain, juga berlaku hati-hati dengan tidak membanding bandingkan atau
bahkan mengolok olok.
• Flexibility (keluwesan)
• Bersedia untuk tunduk dan beradaptasi ketika berada dalam kultur yang berbeda.
Tahapan Perkembangan Budaya:
• Perkembangan dan penggunaan alat-alat
• Pengendalian dan penggunaan api
• Perkembangan pertanian
• Perkembangan system penulisan (peradaban)

Perkembangan budaya pada kelompok- kelompok masyarakat ini berbeda beda,


bukan karena tidak mau berkembang tapi merupakan pilihan
4. Conflict and Negotiations
Gender differences

• Studi McKinsey menunjukkan perbedaan antara pria dan wanita di


tempat kerja menemukan bahwa:
• perempuan mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk diterima pada entry
level dibandingkan laki-laki, meskipun mereka saat ini mendapatkan lebih
banyak gelar sarjana dan memiliki tingkat kemampuan yang sama.
• Secara umum perempuan berpenghasilan lebih rendah daripada laki-laki
How to create gender equality in the workplace

• Fokus pada keragaman selama proses rekrutmen


• Menciptakan prosedur kompensasi dan promosi yang adil.
• Memberikan tunjangan karyawan yang fleksibel dan suportif
• Membuat program pelatihan keragaman dan inklusi
• Mempekerjakan manajer yang bertanggung jawab
• Membangun budaya perusahaan yang inklusif
Subculture
• Subculture  budaya khas kelompok tertentu,
yang terbentuk berbeda dengan budaya
utamanya atau yang umum di masyarakatnya.
• Subkultur berkembang karena ada
perkembangan teknologi, media, dan kesadaran
kultural.
• Mis: remaja putri muslim penggemar musik
metal, punk
squarespace-cdn.com

Organisasional Subkultur terbentuk ketika orang-orang dengan situasi, identitas, atau fungsi
pekerjaan yang sama berkumpul, mempunyai kesamaan interpretasi mereka sendiri tentang
budaya perusahaan yang dominan. Subkultur ini paling sering terbentuk ketika karyawan
menemukan bahwa mereka perlu mengembangkan perilaku, nilai, dan tujuan istimewa untuk
memenuhi fungsi spesifik dari disiplin mereka.
Mis: team IT, team creative dalam sebuah organisasi
• Konflik dan negosiasi di tempat kerja terjadi ketika:
• Individu memiliki gagasan, keyakinan, atau teori yang berbeda mengenai operasi bisnis.
Contoh: bag marketing berkonflik dg bag operasional
• Manajemen juga dapat berkonflik saat negosiasi dengan individu atau bisnis lain saat
berusaha memperoleh sumber daya ekonomi atau aset bisnis lainnya.

• Subkultur ada di setiap budaya.


• Keberhasilan negosiasi global dipengaruhi oleh perbedaan budaya yang
mendasarinya (Hargie dan Dickson, 2004).
• setidaknya, salah satu harus mulai mempersiapkan diskusi internasional dengan
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai budaya sendiri dan
bagaimana caranya mereka berbeda dari pihak lawan (Hofstede dan Usunier,
1996).
• Ketika berada dalam aspek budaya, yang harus dipertimbangkan saat
bernegosiasi adalah tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua.
• Dalam situasi apa pun, budaya berdampak pada bagaimana individu memandang
dan bertindak.
• Budaya nasional diperhatikan saat menganalisis lingkungan internasional (Kale,
1996).
Menangani perbedaan budaya dalam
negosiasi internasional:
1. Pelajari budaya pemasok melalui membaca dan bercakap-cakap dengan mereka untuk mengenal
negaranya. Jangan mengabaikan pemasok sebagai sumber informasi tentang budaya mereka—mereka
biasanya akan menerima minat kita untuk belajar.

2. Tunjukkan rasa hormat terhadap perbedaan budaya. Berusahalah untuk memahami sistem nilai di
tempat kerja dan untuk membangun percakapan pemecahan masalah tentang kesulitan apa pun yang
ditimbulkan oleh kebiasaan asing.

3. Waspadai bagaimana pihak lain memandang budaya Anda. Anda dipengaruhi oleh budaya Anda seperti
rekan Anda dipengaruhi oleh budayanya. Cobalah untuk melihat bagaimana perilaku, sikap, norma, dan
nilai Anda tampak bagi pemasok asing Anda.

4. Temukan cara untuk menjembatani kesenjangan budaya. Perbedaan budaya menciptakan kesenjangan
antara Anda dan pemasok Anda.

(Harvard Business Review)


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai