Anda di halaman 1dari 25

PATOGEN PENYEBAB

PENYAKIT INFLUENZA
DAN COVID 19
Penyakit FLU dan COVID 19 Disebabkan oleh :

Family:
Orthomyxoviridae
CORONAVIRIDAE,
termasuk virus dsRNA,
termasuk ss RNA, Helix
Helix dan mempunyai
dan mempunyai amplop
amplop

Mudah bermutasi
Memiliki bermacam
tipe : A, B, dan C
PATOGEN PENYEBAB INFLUENZA
orthomixovirus golongan
RNA
Paling umum menyerang manusia, cepat menyebar
Tipe A bisa menyerang ,manusia dan hewan ( dapat menjadi
pandemik)
Contoh: Flu b urung, Flu babi, irus ini memiliki dua protein
hemagglutinin dan neuraminidase

Hanya menyerang manusia, , dapat ,menyebabkan


Tipe B komplikasi
Seperti pneumonia, bronkitis, asma, masalah jantung,
sepsis
Tipe C Tingkah keparahannya lebih ringan
influenza
Influenza, biasa di sebut flu.
Demam
Batuk
Pilek
Nyeri kepala
Nyeri tenggorokan
Pegal linu
Lemah lesu
Pada kasus yang serius, influenza dapat menyebabkan
pneumoniaakan fatal pada anak2 atau orang tua.
Penularan INFLUENZA:
Batuk
Bersin
Air liur
Benda-benda terkontaminasi oleh batuk, bersin,
dan air liur
Patofisiologi Virus INFLUENZA:

Influenza dimulai dari inhalasi droplet virus influenza, diikuti


replikasi virus dan kemudian infeksi virus menyebabkan
inflamasi pada saluran pernafasan.
Virus influenza masuk melalui inhalasi dari droplet yang
infeksius, aerosol partikel mikro, maupun inokulasi langsung
lewat sentuhan tangan dari penderita.
Virus kemudian mengikat reseptor asam sialat yang terdapat
pada sel epitel jalan napas, khususnya di trakea dan bronkus.
Kemudian, replikasi virus mencapai puncaknya dalam 48 jam
pasca infeksi dan jumlah virus berhubungan langsung dengan
derajat keparahan penyakit.
Pada kasus yang beratperluasan infeksi virus mencapai bagian
paru-paru distal yang sesuai dengan karakteristik pneumonitis
interstisial. 
Kerusakan pada alveoli yang disertai pembentukan membran hialin
 perdarahan dan eksudat keluar dari kapiler alveolar menuju lumen
yang kemudian mengakibatkan gangguan pertukaran gas dan
disfungsi napas berat.

Respon imun tubuh :


1. peningkatan sitokin proinflamasi seperti IL-6 dan IFN-α oleh sel
yang terinfeksi. 
Peningkatan sitokin memuncak pada 48, hari kedua pascainfeksi dan
sesuai dengan berat gejala yang dialami pasien.

2. Antibodi serum (IgM, IgG, dan IgA) terhadap hemaglutinin (HA) dan
neuraminidase (NA) baru muncul setelah satu minggu pascainfeksi
dan belum berperan dalam proteksi terhadap penyakit akut, namun
dapat memberikan imunitas dan proteksi terhadap reinfeksi oleh tipe
virus yang sama hingga beberapa tahun.
Patogenesis virus influenza
• Infeksi virus H5N1 dimulai ketika virus
memasuki sel hospes. setelah terjadi
penempelan spikes virion dengan
reseptor spesifik yang ada di permukaan
sel hospesnya.

• Virion akan menyusup ke sitoplasma sel


dan akan mengintegrasikan materi
genetiknya di dalam inti sel hospesnya,
dan dengan menggunakanmesin genetik
dari sel hospesnya, virus dapat
bereplikasi
• membentuk virion-virion baru, dan
• virion-virion ini dapat menginfeksi
• kembali sel-sel disekitarnya
Mekanisme FLU
PANDEMIK PENYAKIT yang disebabkan oleh virus FLU
PENCEGAHAN
Sering mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir
Menutup mulut dan hidung ketika sedang
bersin
Memakai masker saat flu
Melakukan vaksinasi untuk menjaga diri
dari infeksi virus flu.
Perbedaan gejala covid, influenza
dan pilek biasa
Diagnosis laboratorium
Pemeriksaan spesimen klinik berupa swab tenggorokan
dan cairan nasal. Untuk uji konfirmasi terhadap infeksi virus,
harus dilakukan pemeriksaan
(a) mengisolasi virus,
(b) deteksi genom virus dengan metode Polymerase Chain
Reaction (PCR) menggunakan sepasang primer spesifik,
(c) tes imunoflouresensi terhadap antigen menggunakan
monoklonal antibodi terhadap H5,
(d) pemeriksaan adanya peningkatan titer antibodi
terhadap virus , dan
(e) pemeriksaan dengan metode western blotting terhadap
virus H5-spesifik
Covid 19/Sars Cov 2
• Komite Internasional untuk Taksonomi Virus
(ICTV) memberikan nama severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah menetapkan nama resminya yaitu
COVID-19.
• pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China
pada akhir Desember 2019
SEJARAH
Coronavirus Disease-19 (COVID-19) adalah jenis penyakit baru
yang disebabkan oleh virus corona yang merebak pertama kali
di kota Wuhan, Hubei, Ibukota China Desember 2019. Keadaan
tersebut diperparah oleh adanya perayaan Tahun Baru China
yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2020.

COVID-19 merupakan jenis virus zoonosis, dengan hewan


inang utama adalah kelelawar jenis horse shoe bat dan spesie
mangolin atau trenggiling.
Penularan zoonosis tersebut hanya terjadi pada penderita yang
berada di Kota Wuhan, di luar kota Wuhan proses transmisi
terjadi dari seseorang yang sakit ke orang lain yang berada di
sekitarnya. World Health Organization (WHO) menetapkan
COVID-19 sebagai kejadian pandemi yang mengakibatkan
terjadinya global warning di seluruh dunia pada bulan Maret
2020.
• infeksi akibat virus corona :
• 1. tahun 2002 dalam bentuk Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus
Disease-1 (SARS-CoV 1)
• 2. tahun 2013 dalam bentuk Middle East
Respiratory Syndrome Coronavirus
Disease (MERS-CoV).
• Melalui kajian analisis terhadap pendekatan
pohon filogenetik virus, ditemukan bahwa
COVID-19 88% memiliki kesamaan dengan
SARS-CoV 1 dan 50% dengan MERS-CoV,
sehingga atas dasar hal tersebut maka COVID-19
juga disebut sebagai Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus Disease-2 (SARS-CoV 2).
Gambaran transmisi virus corona
MEKANISME VIRUS SARCOV 2 BEREPLIKASI
Virus RNA adalah jenis virus yang mudah sekali mengalami
mutasi. Mutasi tersebut terletak pada Open Reading Frames
1a/1b (ORF 1a/1b) dan empat struktur utama coronavirus,
yaitu: bagian N protein (Nucleocapsid), M glycoprotein
(membrane), S glycoprotein (spike), and E protein  (sheath).
Pintu masuk COVID-19 terhadap sel host (manusia) adalah
melalui Angiotensin Converting Enzyme-2 (ACE-2)
ACE-2 tersebut terdapat di dalam seluruh tubuh manusia,
namun COVID-19 menyerang di ACE-2 yang terdapat di saluran
pernafasan manusia (paru-paru).
Hasil akhir dari serangan COVID-19 ke ACE-2 yang terdapat di
paru-paru adalah terjadinya Acute Lung Injury (ALI),
 Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yang berujung
kematian akibat terjadinya sepsis pada tubuh penderita.
Keadaan penularan dan manifestasi COVID-19 diperparah oleh
penyakit yang ada di dalam tubuh seseorang yang dikenal
dengan istilah komorbid
Sekian
• terimakasih

Anda mungkin juga menyukai